Selasa, 17 April 2018

AS Tunda Jatuhkan Sanksi Baru kepada Rusia


AS Tunda Jatuhkan Sanksi Baru kepada Rusia
AS menunda untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas dukungannya terhadap Suriah. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah menunda memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia. Trump tidak akan menjatuhkan sanksi baru untuk Rusia kecuali Moskow melakukan serangan siber baru atau provokasi lain.

Sebelumnya Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan Washington sedang menyiapkan sanksi baru terhadap Rusia atas dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.



"Duta besar telah keluar dari permasalahan kali ini," kata pejabat administrasi senior, yang menangani masalah ini, kepada Reuters tanpa menyebut nama, Selasa (17/4/2018).

The Washington Post pertama kali melaporkan bahwa Trump telah menghentikan rencana untuk sanksi ekonomi tambahan di Rusia.

Pejabat itu mengatakan Trump prihatin segera menjatuhkan lebih banyak sanksi, di tengah serangan akhir pekan lalu yang dipimpin AS terhadap Assad yang didukung-Rusia, akan mengganggu upayanya untuk merundingkan perjanjian dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam memerangi ekstremisme Islam, mengawasi internet dan masalah lain.

AS telah mengambil serangkaian tindakan baru-baru ini terhadap Rusia, termasuk mengusir diplomat atas kasus serangan racun di Inggris. AS juga menjatuhkan sanksi terhadap 24 warga Rusia, termasuk sekutu Putin, atas gangguan dalam pemilihan presiden AS dan "kegiatan memfitnah" lainnya. Moskow membantah semua tuduhan yang ditimpakan padanya.

Terbaru, pemerintah AS menuduh hacker yang didukung pemerintah Rusia berada di balik serangan siber global pada router dan peralatan jaringan lainnya.

Pejabat itu mengatakan Trump telah menyatakan keprihatinannya bahwa jika pemerintah tidak melanjutkan dengan hati-hati, ketegangan antara Washington dan Moskow - yang sudah dalam kondisi terburuk sejak Perang Dingin - dapat meningkat berbahaya, kata pejabat itu.

Ditanya komentar, Gedung Putih memberikan respon yang identik dengan pernyataan sebelumnya oleh Sekretaris Pers Sarah Sanders, yang mengatakan: "Kami sedang mempertimbangkan sanksi tambahan pada Rusia dan keputusan akan dibuat dalam waktu dekat."

Pejabat tinggi pemerintahan lainnya mengatakan Haley sudah terlalu cepat mendahului dengan mengatakan lebih banyak sanksi akan datang, tetapi tidak banyak.

"Mereka dibicarakan tetapi diputuskan untuk menunda sebentar," kata pejabat itu.

Terkait hal ini pihak kantor Haley menolak berkomentar. 


Trump masih percaya dia bisa bernegosiasi dengan Putin, tetapi itu tidak mungkin produktif jika dia juga mengkritiknya berulang kali, kata pejabat pertama.

Trump mengkritik Putin setelah dugaan serangan gas di Suriah karena mendukung Presiden Bashar al-Assad yang disebutnya binatang. Tetapi dia belum melakukannya lagi.

Washington telah mengatakan mereka memiliki bukti bahwa pasukan Suriah melakukan serangan senjata kimia mematikan pada 7 April.

Jika sanksi AS diberlakukan, mereka akan menjadi kelompok kedua seperti itu dalam waktu satu tahun lebih terhadap program senjata pemusnah massal Suriah.




Credit  sindonews.com