Kamis, 12 April 2018

May Mendadak Minta Pertemuan Kabinet Bahas Suriah


PM Inggris Theresa May.

PM Inggris Theresa May.
Foto: EPA


May telah memerintahkan kapal selam Inggris bergerak dalam jangkauan rudal Suriah.



CB, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May telah menelepon menteri-menteri pemerintahnya untuk melakukan pertemuan kabinet pada Kamis (12/4). Menurut laporan media, ini menandai ada kemungkinan Inggris bergabung dalam tanggapan militer terhadap dugaan serangan kimia di Suriah.

Seorang juru bicara untuk May mengatakan pada Rabu (11/4), pertemuan yang sebelumnya tidak terjadwal itu akan fokus pada isu Suriah. Sementara wartawan BBC sebelumnya mengatakan May siap memberi lampu hijau bagi Inggris ambil bagian dalam tindakan yang dipimpin Amerika Serikat (AS), dengan melangkah tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari parlemen.

Presiden AS Donald Trump pada Rabu memperingatkan Rusia akan segera melakukan aksi militer di Suriah. Dia juga mencerca Moskow yang berdiri di pihak Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Surat kabar Daily Telegraph mengatakan May telah memerintahkan kapal selam Inggris bergerak dalam jangkauan rudal Suriah. Ini sebagai upaya dalam kesiapan serangan terhadap militer Suriah yang mungkin dapat dimulai pada Kamis (12/4) malam waktu setempat.

Adapun Sky News melaporkan May diperkirakan meminta menteri-menteri menyetujui keterlibatan Inggris dalam tindakan militer terhadap infrastruktur senjata kimia Suriah. Itu diperkirakan akan dilakukan saat pertemuanpada hari Kamis tersebut.

Hukum tidak mewajibkan May meminta persetujuan parlemen untuk tindakan militer ofensif. Akan tetapi intervensi baru-baru ini di Libya dan Irak telah dilakukan setelah ada pemungutan suara.

Pendahulu May, David Cameron, pernah mencoba dan gagal mendapatkan dukungan dari anggota parlemen. Pada waktu itu untuk bergabung dengan serangan militer di Suriah pada 2013 atas dugaan penggunaan senjata kimia.

Pemimpin oposisi Labour Party, Jeremy Corbyn sebelumnya berbicara. Dia mengatakan parlemen harus diberi pernyataan mengenai tindakan militer apa pun yang diinginkan May.

May juga mengatakan semua indikasi adalah pihak berwenang Suriah bertanggung jawab atas serangan kimia di kota Douma. Menurutnya serangan mengejutkan seperti itu tidak bisa dilawan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), puluhan orang di Douma meninggal dan ratusan terluka akibat serangan itu.

"Serangan senjata kimia yang terjadi pada Sabtu di Douma, Suriah adalah tindakan yang mengejutkan dan biadab," kata May kepada wartawan di kota Inggris tengah, Birmingham.




Credit  republika.co.id