May telah memerintahkan kapal selam Inggris bergerak dalam jangkauan rudal Suriah.
CB,
LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May telah menelepon
menteri-menteri pemerintahnya untuk melakukan pertemuan kabinet pada
Kamis (12/4). Menurut laporan media, ini menandai ada kemungkinan
Inggris bergabung dalam tanggapan militer terhadap dugaan serangan kimia
di Suriah.
Seorang juru bicara untuk May mengatakan pada Rabu (11/4), pertemuan
yang sebelumnya tidak terjadwal itu akan fokus pada isu Suriah.
Sementara wartawan
BBC sebelumnya mengatakan May siap memberi
lampu hijau bagi Inggris ambil bagian dalam tindakan yang dipimpin
Amerika Serikat (AS), dengan melangkah tanpa meminta persetujuan
terlebih dahulu dari parlemen.
Presiden AS Donald Trump
pada Rabu memperingatkan Rusia akan segera melakukan aksi militer di
Suriah. Dia juga mencerca Moskow yang berdiri di pihak Presiden Suriah
Bashar al-Assad.
Surat kabar
Daily Telegraph
mengatakan May telah memerintahkan kapal selam Inggris bergerak dalam
jangkauan rudal Suriah. Ini sebagai upaya dalam kesiapan serangan
terhadap militer Suriah yang mungkin dapat dimulai pada Kamis (12/4)
malam waktu setempat.
Adapun
Sky News melaporkan
May diperkirakan meminta menteri-menteri menyetujui keterlibatan Inggris
dalam tindakan militer terhadap infrastruktur senjata kimia Suriah. Itu
diperkirakan akan dilakukan saat pertemuanpada hari Kamis tersebut.
Hukum
tidak mewajibkan May meminta persetujuan parlemen untuk tindakan
militer ofensif. Akan tetapi intervensi baru-baru ini di Libya dan Irak
telah dilakukan setelah ada pemungutan suara.
Pendahulu
May, David Cameron, pernah mencoba dan gagal mendapatkan dukungan dari
anggota parlemen. Pada waktu itu untuk bergabung dengan serangan militer
di Suriah pada 2013 atas dugaan penggunaan senjata kimia.
Pemimpin
oposisi Labour Party, Jeremy Corbyn sebelumnya berbicara. Dia
mengatakan parlemen harus diberi pernyataan mengenai tindakan militer
apa pun yang diinginkan May.
May juga mengatakan semua indikasi adalah pihak berwenang Suriah bertanggung jawab atas serangan kimia di kota Douma.
Menurutnya serangan mengejutkan seperti itu tidak bisa dilawan. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), puluhan orang di Douma meninggal dan
ratusan terluka akibat serangan itu.
"Serangan senjata
kimia yang terjadi pada Sabtu di Douma, Suriah adalah tindakan yang
mengejutkan dan biadab," kata May kepada wartawan di kota Inggris
tengah, Birmingham.