Sabtu, 14 April 2018

Indonesia Tolak Ancaman Trump Serang Suriah


Indonesia Tolak Ancaman Trump Serang Suriah 
 Menlu RI Retno Marsudi meminta klarifikasi AS soal ancaman Trump menyerang Suriah. (CNN Indonesia/Safir Makki)
 
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan menentang ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerang Suriah.

"Tentu pemerintah RI berharap AS tidak akan benar-benar melakukan serangan tersebut," kata Direktur Amerika I Kemlu RI Zelda Wulan Kartika di kantornya, Jakarta, Jumat (13/4).

Ancaman "Trump yang menjanjikan adanya serangan di Suriah itu sangat menjadi perhatian pemerintah RI karena terkait dengan keselamatan WNI juga," kata Zelda.


Ancaman diutarakan Trump sebagai respons atas serangan senjata kimia di Douma, Ghouta, pada akhir pekan lalu. Serangan itu diduga dilakukan pemerintah Suriah demi menumpas sisa-sia pemberontak di kota yang tak jauh dari Damaskus itu.

Zelda mengatakan Menlu RI Retno Marsudi sudah meminta penjelasan Amerika Serikat terkait ancaman Trump menyerang Suriah dengan peluru kendali.

Hal itu diutarakan Retno kepada Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan saat bertemu di kantor Kemlu, di hari yang sama.

"Menlu sangat prihatin dengan kondisi saat ini di Suriah. Karena itu beliau minta klarifikasi atas pernyataan Presiden Trump," kata Zelda.

Dalam pertemuan itu, kata Zelda, Retno juga menegaskan Indonesia mengutuk segala bentuk serangan senjata kimia yang dilakukan oleh pihak mana pun dan di mana pun, termasuk di Suriah.

Zelda mengatakan Donovan belum mengetahui tindak lanjut dari kicauan presidennya itu. Dia mengatakan Donovan akan kembali ke Washington pada 23 Mei mendatang dan menjanjikan akan memberikan jawaban setelah kembali ke Jakarta.

"Menjawab pertanyaan Menlu, Dubes AS sampaikan dirinya belum ketahui sama sekali tindak lanjut dari pernyataan Trump dan akan menanyakan hal itu ke Washington. Kebetulan beliau akan ke AS sekitar 23 Mei nanti," kata Zelda.

Pada Rabu, Trump memperingatkan agar Rusia--sekutu terbesar Suriah--bersiap menghadapi rudal AS. Meski mengisyaratkan serangan itu segera dilakukan, sehari setelahnya Presiden Amerika enggan menyebutkan waktu pelaksanaan langkah militer yang ia rencanakan.


Credit  cnnindonesia.com