Kamis, 31 Mei 2018

Filipina Siap Perang Jika Tentara Dilukai di LCS


Filipina Siap Perang Jika Tentara Dilukai di LCS
Ilustrasi militer Laut China Selatan. (REUTERS/Stringer)


Jakarta, CB -- Filipina menyatakan siap berperang jika personel militer negara itu dilukai di wilayah Laut China Selatan yang dipersengketakan.

Pernyataan Penasehat Keamanan Nasional Filipina Hermogenes Esperon ini dikeluarkan untuk menjawab kritik bahwa pemerintah Presiden Rodrigo Duterte bersikap lunak terhadap China dan membiarkan negara itu mempersenjatai Laut China Selatan.

Esperon mengatakan Filipina akan terus mencoba menempuh jalan perundingan untuk mengendorkan ketegangan, tapi opsi perang tetap ada sebagai jalan terakhir jika militer negara itu dipancing atau diserang.



"Presiden mengatakan jika tentara dilukai, itu adalah garis batas merah baginya," kata Esperon seperti dikutip kantor berita Reuters.



Presiden Duterte dikritik karena tidak mengusik Beijing setelah muncul kabar China menempatkan sistem rudal di pulau buatan di perairan yang sibuk dengan lalu lintas kapal, termasuk di dalam Zona Ekonomi Ekslusif Filipina.

Kubu oposisi politik marah karena pemerintah tidak mengajukan protes diplomatik, namun Duterte yang tidak seperti presiden pendahulunya memiliki hubungan erat dengan Beijing karena mensasar investasi dari negara itu. Dia sering menyatakan negara itu tidak bisa berperang dengan China yang jauh lebih kuat.

Pernyataan Esperon ini senada dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano bahwa Duterte telah memberi tahu China negaranya menolak pembangunan tanpa izin atau pengambilan sumber daya alam di wilayah yang juga diakui oleh Filipina.



China mengklaim sebagian besar wilaya Laut China selatan yang setiap tahun dilalui oleh kapal barang dengan nilai US$3 triliun.

China telah membangun benteng di pulau reklamasi buatannya dengan alasan negara itu berhak untuk melindungi diri.

Minggu lalu, Filipina mengemukakan "keprihatinan serius" terkait kehadiran pesawat pengebom China di wilayah perairan yang dipersengketakan, namun tidak memberi pernyataan atas pengerahan sistem rudal di sana.






Credit  cnnindonesia.com





Duterte Siap Perang Pertahankan SDA Laut China Selatan


Duterte Siap Perang Pertahankan SDA Laut China Selatan
Presiden Rodrigo Duterte disebut siap berperang demi mempertahankan sumber daya Filipina di daerah sengketa Laut China Selatan. (Reuters/Romeo Ranoco)



Jakarta, CB -- Presiden Rodrigo Duterte siap berperang demi mempertahankan sumber daya Filipina di wilayah sengketa Laut China Selatan.

Pernyataan ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Alan Peter Cayetano, saat menghadiri upacara di kementeriannya pada Senin (28/5).

"Presiden sudah mengatakannya. Jika ada yang mengambil sumber daya alam di Laut Filipina Barat, Laut China Selatan, ia akan berperang. Ia mengatakan, 'Apa yang terjadi, terjadilah,' Dia siap berperang," ujar Cayetano sebagaimana dikutip CNN.



Cayetano melontarkan pernyataan ini di tengah peningkatan ketegangan setelah China dilaporkan mengerahkan pesawat pengebom nuklir ke pulau buatan mereka di LCS.


Ia pun menekankan bahwa Filipina sudah mengirimkan nota protes atas pengerahan pesawat China tersebut. Cayetano menegaskan bahwa negaranya akan mengambil langkah diplomatik di saat yang tepat.

Pernyataan ini dilontarkan di tengah kritik publik atas sikap lunak Filipina terhadap China terkait sengketa LCS, terutama setelah Duterte menjabat.

Sejak Duterte dilantik pada dua tahun lalu, Filipina memang mulai merapat ke China, menjauh dari sekutu lamanya, Amerika Serikat.

Pada April lalu, Duterte bahkan secara terbuka mendeklarasikan ia "mencintai" Presiden China, Xi Jinping.


Tak lama sebelum itu, Cayetano dan Menlu China, Wang Yi, bahkan membahas kemungkinan menggelar eksplorasi minyak dan gas bersama di Laut China Selatan.

Pergerakan ini menimbulkan kekhawatiran di tengah konflik sengketa yang belum terselesaikan antara China dan sejumlah negara di kawasan, seperti Vietnam, Brunei, dan Malaysia.

Filipina sendiri sebenarnya masih memiliki sengketa dengan China di LCS. Di bawah pemerintahan sebelumnya, Filipina sangat tegas menentang klaim China atas 90 persen wilayah perairan yang kaya sumber daya tersebut.


Kala Presiden Benigno Aquino menjabat, Filipina bahkan mengajukan tuntutan yang mempertanyakan keabsahan klaim China ke Pengadilan Arbitrase Tetap (PAC).

PAC kemudian menyatakan klaim China di LCS tidak sah pada 2016, saat pemerintahan baru saja bergulir ke tangan Duterte.

Duterte mengatakan bahwa ia lebih memilih kesepakatan "kepemilikian bersama" atas wilayah sengketa itu ketimbang mengorbankan tentara Filipina dalam perang dengan China.




Credit  cnnindonesia.com






Malaysia Berencana Bangun Pulau di Selat Singapura


Malaysia Berencana Bangun Pulau di Selat Singapura
Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa Malaysia berencana membangun pulau di Middle Rocks, wilayah di Selat Singapura yang pernah disengketakan. (Reuters/Stringer)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa Malaysia berencana membangun pulau di Middle Rocks, wilayah di Selat Singapura yang pernah disengketakan.

"Kami berniat memperbesat Middle Rocks agar kami dapat membangun pulau kecil untuk kami," ujar Mahathir sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (29/5).

Mahathir mengatakan bahwa negaranya sudah membangun sejumlah struktur di Middle Rocks setelah Mahkamah Internasional (ICJ) menyerahan kepemilikan wilayah itu kepada Malaysia tahun 2008 lalu.


Dalam putusan tersebut, ICJ menyatakan bahwa wilayah Pedra Branca yang terletak di dekat Middle Rocks adalah daerah kedaulatan Singapura.



Sebelumnya, Malaysia mengajukan banding atas putusan tersebut demi merebut Pedra Branca dari Singapura. Namun kini, Mahathir mengatakan bakal mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.

Tak lama setelah itu, Kementerian Luar Negeri Singapura merilis pernyataan bahwa mereka sudah mendapatkan pemberitahuan dari ICJ bahwa Malaysia menghentikan permohonan pertimbangan kembali tersebut.


Hubungan kedua negara kerap diselubungi kontroversi karena Singapura pada awalnya merupakan bagian dari Malaysia yang memisahkan diri pada 1965.

Masa paling dingin dalam hubungan kedua negara terjadi saat Mahathir memerintah pada 1981 hingga 2003. Tak lama setelah Mahathir kembali terpilih dalam pemilu awal Mei lalu, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, langsung berkunjung ke Malaysia.

Namun kemudian, Mahathir membatalkan proyek kereta cepat Malaysia-Singapura karena dianggap tidak menguntungkan negaranya.




Credit  cnnindonesia.com





Pelajari Tomahawk AS, Rusia Siapkan Sistem Perang Elektronik Baru


Pelajari Tomahawk AS, Rusia Siapkan Sistem Perang Elektronik Baru
Kementerian Pertahanan Rusia pamerkan foto rudal Tomahawk Amerika Serikat (AS) dan kepingan rudal lain yang diperoleh pasukan Suriah saat agresi. Foto/REUTERS/Igor Ermachenkov


MOSKOW - Rusia akan mengembangkan sistem peperangan elektronik baru setelah mempelajari rudal Tomahawak Amerika Serikat (AS). Sistem ini akan dikembangkan dalam tiga tahun.

Militer Suriah menemukan dua rudal Tomahawk yang tidak meledak setelah serangan rudal besar-besaran terhadap Suriah oleh AS, Inggris dan Prancis pada 14 April lalu. Rudal-rudal tersebut kemudian diserahkan kepada Rusia.

"Atas dasar pengalaman ini (serangan rudal oleh koalisi Barat di Suriah), tugas-tugas teknis untuk pekerjaan baru sedang dipersiapkan sekarang," ujar penasihat untuk wakil direktur jenderal pertama KRET Rusia Vladimir Mikheev.

"Mereka akan mempertimbangkan semua informasi yang diperoleh untuk membantu kami membangun prototipe sistem peperangan elektronik baru," sambung Mikheev seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (29/5/2018).

KRET (Concern Radio-Electronic Technologies) adalah sebuah perusahaan induk di dalam kelompok usaha Rostec milik negara Rusia yang mengembangkan dan memproduksi peralatan radio elektronik, identifikasi negara, penerbangan dan radio elektronik, serta berbagai produk sipil.

"Memiliki rudal ini di tangan, kita dapat dengan jelas memahami saluran komunikasi, informasi dan kontrol, navigasi dan jangkauan yang ditemukannya. Dan mengetahui semua parameter ini, kita akan dapat lebih efektif melawan rudal jelajah ini di semua tahap penyebaran mereka dalam pertempuran," tegasnya.

Berbicara tentang kerangka waktu untuk pengembangan sistem baru, Mikheev mencatat bahwa sesuai dengan persyaratan negara sebagai pelanggan, siklus pengembangan penuh pada sistem peperangan elektronik membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun dan prototipe ini tidak akan menjadi pengecualian. 




Credit  sindonews.com





Pentagon Sebut Rudal Hipersonik Rusia dan China Ancaman Menyeramkan


Pentagon Sebut Rudal Hipersonik Rusia dan China Ancaman Menyeramkan
Jet-jet tempur MiG-31K yang dilengkapi rudal hipersonik Kinzhal menjalani uji coba. Foto/REUTERS


LONDON - Kepala kebijakan nuklir Pentagon memperingatkan bahwa rudal hipersonik dari Rusia dan China merupakan ancaman menyeramkan di depan mata Amerika Serikat (AS). Senjata itu dianggap bisa memengaruhi Washington menjadi lebih buruk.

Direktur Kebijakan Nuklir Kantor Kementerian Pertahanan AS, Brad Clark, mengatakan bahwa meningkatnya kecanggihan rudal yang dimiliki oleh negara-negara bersenjata nuklir yang bermusuhan merupakan penyebab kekhawatiran di Washington.

Menurut Clarck, Pentagon khawatir tentang rudal jelajah komputer dan rudal hipersonik yang dapat mencapai kecepatan Mach 5 atau 3.500 mph.

Kekhawatiran Clark disampaikan saat dia membahas pendekatan administrasi Trump untuk pertahanan rudal di dalam dan di luar negeri dalam RUSI Missile Defence Conference di London, Rabu (30/5/2018).

Departemen Pertahanan AS diperkirakan akan merilis Ballistic Missile Defence Review (BMDR) akhir tahun ini. Dokumen itu diharapkan akan menguraikan rencana Trump untuk postur pertahanan rudal di daratan AS dan di seluruh dunia.

"BMRD masih kosong, dan akan dikeluarkan ketika dikeluarkan," kata Clark kepada audiensi akademisi dan pembuat kebijakan, yang dilansir Daily Star.

Menurut Clark, sejak 2010—tahun perilisan BMDR selama masa pemerintahan Barack Obama sebagai Presiden AS—ancaman rudal yang dihadapi AS telah memburuk. "Seiring waktu, hal-hal yang kami khawatirkan pada tahun 2010 memburuk," ujarnya.

"Kami tidak dapat mencapai dialog yang berarti dengan Rusia atau China," kata Clark.

"Kedua kapasitas dalam hal jumlah rudal dan kemampuan rudal, tidak hanya sekarang tetapi melihat ke masa depan, yang memengaruhi Amerika Serikat menjadi memburuk," imbuh Clark.

"Pemerintahan Obama memang beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan mempromosikan peningkatan kemampuan regional. Jadi dari situlah administrasi Trump masuk."

Clark menyatakan AS telah difokuskan pada pertahanan rudal regional dengan perhatian khusus terhadap negara-negara "jahat", yaitu Iran dan Korea Utara, yang rudal balistik antarbenua (ICMB) dianggap mampu mencapai daratan AS.

Meskipun ada jaminan dari Washington, penyebaran sistem rudal AS ke negara-negara sekutu, termasuk Korea Selatan, Jepang dan Polandia, dilihat sebagai upaya untuk mengganggu keseimbangan strategis oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. 







Credit  sindonews.com




Turis Berpaspor Indonesia Tidak Bisa Masuk Israel



Ratusan umat Yahudi berkumpul untuk melakukan doa massal selama liburan Sukkot di depan Tembok Ratapan di Kota Tua Yerusalem, 19 Oktober, 2016. AP/Tsafrir Abayov
Ratusan umat Yahudi berkumpul untuk melakukan doa massal selama liburan Sukkot di depan Tembok Ratapan di Kota Tua Yerusalem, 19 Oktober, 2016. AP/Tsafrir Abayov

CB, Jakarta - Israel telah menerbitkan aturan yang melarang seluruh turis berpaspor Indonesia masuk wilayah itu. Keputusan tersebut diduga kuat diambil sebagai aksi balasan pemerintah Indonesia yang melarang warga negara Israel masuk Indonesia.
Dalam sebuah pesan yang beredar luas, turis Indonesia yang telah dijadualkan masuk Israel pada 9 Juni 2018 akan diperlakukan seperti biasanya dan diperkenankan masuk. Namun untuk turis Indonesia yang ingin masuk setelah tanggal tersebut, akan ditolak. Aturan ini berlaku bagi perorangan mau pun kelompok.
Kementerian Luar Negeri telah membenarkan larangan yang diterbitkan Israel tersebut. Namun belum memberikan keterangan lebih lanjut.


Umat Yahudi mengikuti ritual doa saat ziarah akbar dalam perayaan Paskah Yahudi di Tembok Ratapan, Kota Tua Yerusalem, 2 April 2018. REUTERS/Ronen Zvulun

Sementara itu, edaran dari biro perjalanan Rhema Tours pada Rabu, 30 Mei 2018, mengkonfirmasi pada 29 Mei 2018 telah menerima surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri Israel yang menyatakan setelah tanggal 9 Juni 2018 pemegang paspor Indonesia atau Warga Negara Indonesia dinyatakan tidak dapat masuk ke Israel. Aturan ini berlaku hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kami akan informasikan kembali perkembangannya, jika sudah kondusif maka keberangkatan akan tetap seperti jadwal semula, namun apabila belum maka kami akan mendiskusikan ulang untuk jadwal keberangkatannya. Kami sangat menyesalkan kejadian yang bersifat force majeur ini," demikian pernyataan Rio Pattiselanno, Direktur Rhema Tours, sebuah biro perjalanan ziarah rohani ke Israel.
Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomasi. Selama ini, turis Indonesia yang ingin berwisata rohani ke Israel umumnya melalui Mesir atau negara penghubung lainnya.





Credit  tempo.co




Indonesia-India Teken 15 Perjanjian Kerja Sama



Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri India Shri Narendra Modi saat membuka Pameran layang-layang di Lapangan Monas, Jakarta, 30 Mei 2018. TEMPO/Subekti.
Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri India Shri Narendra Modi saat membuka Pameran layang-layang di Lapangan Monas, Jakarta, 30 Mei 2018. TEMPO/Subekti.

CB, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri India Narendra Modi di Istana Merdeka pagi tadi, Rabu, 30 Mei 2018. Jokowi mengatakan India adalah mitra strategis Indonesia di bidang perekonomian.
Menurut Jokowi, India merupakan mitra dagang ekspor terbesar Indonesia di Asia Selatan dan Asia Tengah dengan nilai hampir US$ 15 miliar. "Wisatawan India juga meningkat tajam, naik 28 persen dengan jumlah hampir 500 ribu wisatawan di tahun 2017," katanya dalam konferensi pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 30 Mei 2018.

Sementara itu, Modi menuturkan India dan Indonesia harus bekerja sama guna mewujudkan kesejahteraan bersama. Sebabnya India sepakat untuk mengadakan kerja sama di kawasan Indo Pasifik.
Selain itu, kata Modi, India ingin meningkatkan nilai perdagangan antara kedua negara menjadi US$ 50 miliar pada 2025 mendatang.
Dalam pertemuan itu, kedua negara menandatangani sejumlah nota kesepahaman. Total ada sembilan perjanjian kerja sama government to government (G to G) dan enam non G to G.
Berikut daftar MoU Indonesia dan India:
G to G:
1. Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik India mengenai Kerja Sama dalam Bidang Pertahanan
2. Kerangka Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik India tentang Kerja Sama Eksplorasi dan Penggunaan Antariksa untuk Tujuan Damai
3. Memorandum Saling Pengertian mengenai Kerja Sama Teknis di Sektor Perkeretaapian antara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Kementerian Perkeretaapian Republik India
4. Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik India tentang Kerja Sama Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
5. Memorandum Saling Pengertian antara Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dan Lal Bahadur Shastri National Academy of Administration Republik Indonesia mengenai Kerja Sama Teknik di Bidang Pengembangan Kapasitas Aparatur Sipil Negara
6. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Republik India Mengenai Dialog Kebijakan antara Pemerintah dan Interaksi antara Lembaga Kajian
7. Memorandum Saling Pengertian antara Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga/Organisasi Pengawasan Standar Obat Pusat Republik India dalam Kerja Sama di Bidang Regulasi Produk Obat, Bahan Baku Obat, Produk Biologi dan Kosmetik
8. Pernyataan Kehendak Pembentukan Kerja Sama antar Provinsi Bali dan Uttarakhand
9. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Republik India di Bidang Kesehatan.
Non G to G:
1. Nota Kesepahaman antara Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan International Institute of Information Technology, Bangalore.
2. Nota Kesepahaman antara Kamar Dagang Industri (Kadin) dan Confederation of Indian Industries (CII).
3. Nota Kesepahaman antara PT Pindad (Persero) dan Bhukanvala
4. Nota Kesepahaman anatar PT Kalbe Farma dan The Himalaya Drug Company
5. Perjanjian Kerja Sama Twinning Heritage Prambanan dan Taj Mahal
6. Nota Kesepahaman antara Museum Layang-layang dan Museum Ahmedabad India





Credit  tempo.co





AS Ancam India jika Beli Sistem Pertahanan S-400 Rusia, Ada Apa?


Sistem prtahanan udara S-400 Triumph menggunakan radar yang dapat mendeteksi sasaran sejauh 600 km dan dilengkapi empat macam rudal yang berbeda jangkauannya, yaitu rudal 40N6 dengan jangkauan 400 km, rudal 48N6 dengan jangkauan 250 km, rudal 9M96E dan 9M96E2 dengan jangkauan 40 km dan 120 km. Vitaliy Nevar/TASS
Sistem prtahanan udara S-400 Triumph menggunakan radar yang dapat mendeteksi sasaran sejauh 600 km dan dilengkapi empat macam rudal yang berbeda jangkauannya, yaitu rudal 40N6 dengan jangkauan 400 km, rudal 48N6 dengan jangkauan 250 km, rudal 9M96E dan 9M96E2 dengan jangkauan 40 km dan 120 km. Vitaliy Nevar/TASS

CB, Jakarta - Amerika Serikat memperingatkan India bahwa pengadaan sistem pertahanan canggih S-400 Rusia dapat membahayakan kerjasama pertahanan dan teknologi antara Amerika Serikat dan India, serta interoperabilitas (kerja sama sistem operasi) antara angkatan bersenjata mereka.
"Ada banyak kekhawatiran dalam administrasi dan kongres Amerika Serikat dengan S-400," kata Ketua Komite Pelayanan Bersenjata, Mac Thornberry, seperti dilansir dari Russia Today, 30 Mei 2018.

Dia mendesak India untuk tidak terburu-buru dan mempertimbangkan secara seksama semua konsekuensi dari pembelian senjata canggih Rusia. .
"Ada kekhawatiran bahwa negara manapun yang mengakuisisi sistem akan menyulitkan kemampuan interoperabilitas (dengan pasukan AS)."
"Saya khawatir akuisisi teknologi ini akan membatasi Amerika Serikat membawa teknologi ke negara mana pun," kata Thornberry.

Radar dan software S-400 Triumph telah disempurnakan sehingga dapat menghancurkan 36 target secara bersamaan. Radar panorama 91N6E dapat mendeteksi target sejauh 600 km dan radar 92N6 merupakan radar multi fungsi yang mampu mendeteksi 100 target dengan jangkauan 400 km. topwar.ru
Keputusan untuk membeli S-400 yang akan diumumkan India pada Oktober, bisa membahayakan penjualan drone Predator yang dikembangkan Amerika Serikat, meskipun pemerintahan Donald Trump baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengurangi penjualan senjata ke negara-negara asing, termasuk India. Perubahan ini dirancang untuk memungkinkan pemasok senjata Amerika Serikat untuk menjual senjata kepada sekutu secara langsung, dan melewati proses birokrasi dari departemen terkait, Pentagon, dan Kongres.
"Ini adalah salah satu bidang di mana akuisisi sistem anti-pesawat Rusia akan membuat akuisisi teknologi itu agak lebih sulit," ujar Thornberry

Predator C dapat dipersenjatai dengan rudal anti tank udara ke permukaan AGM-114 Hellfire, bom diameter kecil GBU-39 250 lb, bom dipandu laser GBU-12/GBU-49 Paveway II 500 lb, bom dipandu laser GBU-16 1.000lb dan bom presisi GBU-48. Avenger juga dapat membawa GBU-31, GBU-32, dan GBU-38 Joint Direct Attack Munition (JDAM). airforce-technology
Keinginan India untuk meproduksi jet tempur F-16 dalam negeri juga dapat dipertaruhkan, sebagian karena Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), yang berisi pemerintahan Amerika Serikat berhak menghukum entitas yang terlibat dalam transaksi signifikan dengan sektor pertahanan Rusia .

"India ingin memiliki lebih banyak berbagi teknologi dan produksi seperti F-16. Masalahnya adalah ketika Anda berbicara tentang teknologi dan kemudian ada S-400 ... kami memiliki beberapa kekhawatiran yang kami bawa ke berbagai tingkat pemerintahan Anda," kata anggota Kongres Texas, Henry Cuellar.
India bukan satu-satunya negara yang ditekan oleh Amerika Serikat karena berniat membeli S-400 Rusia. Anggota parlemen Amerika Serikat juga mengancam menjatuhkan sanksi terhadap Turki dan bahkan berusaha melarang pengiriman F-35 jika Ankara melanjutkan dengan kesepakatan dengan Rusia.




Credit  tempo.co





Turki Ancam Larang AS Akses Incirlik jika Tak Dipasok Jet F-35


Turki Ancam Larang AS Akses Incirlik jika Tak Dipasok Jet F-35
Pangkalan militer Incirlik, Turki, yang digunakan AS dalam operasi melawan ISIS. Foto/REUTERS


ANKARA - Turki mengancam akan melarang Amerika Serikat (AS) mengakses pangkalan militer Incirlik jika Washington nekat tidak memasok pesawat jet tempur siluman F-35 ke Ankara. Pangkalan tersebut selama ini jadi rumah bagi pasukan AS dalam operasi melawan ISIS di Timur Tengah.

"Kami mencoba untuk meningkatkan hubungan kami dengan AS. Untuk menormalkan itu, Amerika Serikat harus mengambil langkah-langkah mengenai (kota Suriah) Manbij, mengekstradisi (Ulama Islam Fethullah) Gulen," kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.

"Ketika datang ke masalah ini, orang-orang kami mengatakan; 'Tutup Incirlik, basis Kurecik (untuk AS)'. Kami sedang menunggu Amerika Serikat untuk meninggalkan tindakan salahnya," ujar Cavusoglu kepada penyiar A Haber, Rabu (30/5/2018).

Para senator AS sedang berupaya memblokir pengiriman jet tempur siluman F-35 ke Ankara. Salah satu alasannya, karena Turki membeli sistem rudal pertahanan S-400 yang tidak kompatibel dengan persenjataan NATO, termasuk F-35. Alasan lain, karena Ankara menahan pastor asal AS Andrew Brunson.

Sebelumnya, Menlu Cavusoglu mengisyaratkan bahwa Ankara akan membeli jet tempur siluman dari negara lain jika memang Washington menolak memasok jet tempur F-35.

"Mengenai jet F-35, saya tidak memiliki kekhawatiran, kontrak ini mengikat secara hukum, tidak dapat dengan mudah dihentikan. Tetapi jika jet ini tidak dipasok ke Turki, kami akan memenuhi kebutuhan kami di tempat lain," kata Cavusoglu, seperti dikutip NTV.

"Tidak ada alasan mengapa AS tidak akan memasok F-35 kepada kami. Kami tidak ingin merusak hubungan dengan sekutu AS kami. Pesawat F-35 harus dikirim ke Turki seperti yang direncanakan," lanjut dia.

"Tetapi dalam kasus masalah, Turki akan tidak dibiarkan tanpa alternatif. Mungkin membeli (pesawat) baik dari Rusia dan dari negara NATO. Ada kesepakatan tentang F-35, dan jika satu pihak menarik diri dari (kesepakatan) itu, langkah yang diperlukan akan diambil," imbuh Cavusoglu.

Pada hari Minggu, media Ankara, Yeni Safak, melaporkan Turki dapat membeli jet tempur generasi kelima Rusia, Su-57, jika Amerika Serikat memblokir pengiriman pesawat F-35 karena keputusan Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 Moskow.

Sebelumnya, pada bulan April lalu, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Eropa dan Eurasia Wess Mitchell mengatakan pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia dapat berdampak negatif terhadap pengiriman jet F-35 ke Ankara. 





Credit  sindonews.com



AS Tolak Jual F-35, Turki Siap Lirik Produk Lain


AS Tolak Jual F-35, Turki Siap Lirik Produk Lain
Turki akan melirik produk pesawat tempur dari negara lain jika AS menolak untuk menjual jet F-35. Foto/Ilustrasi/Istimewa


ANKARA - Turki akan melirik produk dari negara lain jika Amerika Serikat (AS) tidak mengizinkannya membeli jet F-35 Lockheed Martin. Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.

Komite Senat AS pekan lalu mengeluarkan versi dari RUU kebijakan pertahanan senilai USD716 miliar, termasuk tindakan untuk mencegah Turki membeli jet-jet tersebut. Ini semakin memperkeruh hubungan yang sudah tegang antara sekutu NATO tersebut.

Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari kunjungannya ke Jerman, Cavusoglu mengatakan belum ada tekanan dari pemerintah AS untuk membatalkan kesepakatan untuk pembelian jet F-35.

"Ini bukanlah kesepakatan di mana Washington bisa membatalkan sesuai keinginannya," kata Cavusoglu seperti dikutip Reuters dari NTV, Rabu (30/5/2018).

Hubungan antara Ankara dan Washington telah tegang dalam beberapa bulan terakhir karena sejumlah masalah, termasuk keputusan Presiden Donald Trump untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel ke Yerusalem dan menentang kebijakan AS di Suriah.

Turki telah melakukan serangan ke wilayah Afrin Suriah utara melawan YPG Kurdi Suriah sejak Januari. Turki juga marah dengan dukungan Washington kepada YPG, yang dianggap sebagai organisasi teroris terkait dengan militan Kurdi yang dilarang di Turki.

Presiden Tayyip Erdogan mengancam akan mendorong operasi Turki terhadap YPG lebih jauh ke timur ke Manbij, di mana pasukan AS ditempatkan, mempertaruhkan konfrontasi antara sekutu.

"Namun, Ankara dan Washington telah mencapai pemahaman atas Manbij di mana militan akan meninggalkan daerah itu," kata Cavusoglu, menambahkan jadwal untuk rencana itu dapat diputuskan dalam pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pekan depan.

Pekan lalu, kelompok kerja Turki dan AS yang bertemu di Ankara, mengatakan mereka telah menggariskan rancangan kerja sama untuk memastikan keamanan dan stabilitas di Manbij.

"Jika perjanjian itu selesai, model itu bisa diterapkan ke daerah lain di Suriah utara,"ucap Cavusoglu.

Ia juga mengatakan duta besar Turki untuk Washington, yang dipanggil untuk konsultasi setelah pasukan Israel membunuh demonstran Palestina di Gaza awal bulan ini, dapat kembali ke Washington.






Credit  sindonews.com




Netanyahu Bersumpah Gempur Iran di Mana Saja di Suriah


Netanyahu Bersumpah Gempur Iran di Mana Saja di Suriah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/REUTERS/Heidi Levine


TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan terus menyerang basis-basis Iran di mana saja di Suriah. Tel Aviv kini fokus untuk menghilangkan ancaman terhadap Israel dari wilayah Damaskus.

"Kami akan terus bertindak terhadap niat (Iran) untuk membangun kehadiran militer di Suriah, di hadapan kami, tidak hanya di seberang Dataran Tinggi Golan tetapi di mana saja di Suriah," kata Netanyahu yang dikutip Jerusalem Post, Kamis (31/5/2018).

Ancaman Netanyahu kepada Iran itu muncul beberapa jam sebelum Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman terbang ke Moskow untuk bertemu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoygu.

Lieberman dan Shoygu akan membahas operasi yang direncanakan oleh tentara Suriah di bagian selatan negara itu, sebuah wilayah yang dekat dengan perbatasan Israel. Tel Aviv ingin melihat pasukan Iran di negeri Bashar al-Assad tersebut menjauh dari perbatasan.

"Fokus utama pasukan keamanan (Israel) adalah untuk mencegah Iran dan wakilnya bercokol di Suriah," kata Lieberman.

Pemberontak anti-rezim Assad saat ini mengendalikan sebagian wilayah Suriah yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan, yang diklaim oleh Israel setelah Perang Enam Hari pada 1967. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada hari Rabu bahwa penarikan semua pasukan non-Suriah dari wilayah itu harus terjadi sesegera mungkin.

Israel telah melakukan beberapa serangan di negara tetangganya, Suriah, dalam beberapa bulan terakhir. Tel Aviv berdalih, serangan itu sebagai pembalasan atas tindakan pasukan Quds Iran yang menyerang wilayah Israel.

Teheran sendiri telah mengirim unit militer ke Suriah untuk mendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad, sebagai sekutunya.

Pada bulan April, pesawat tempur F-15 Israel dilaporkan menargetkan pangkalan udara T-4 Suriah di provinsi Homs. Setidaknya tujuh personel militer Iran tewas dalam serangan itu. Teheran mengecam karena merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

Awal bulan ini, jet tempur Israel kembali menyerang basis-basis Iran di Suriah. Menurut Tel Aviv, target yang diserang adalah fasilitas penyimpanan senjata, situs logistik, dan pusat intelijen. 





Credit  sindonews.com







Rusia: Hanya Pasukan Suriah yang Bersiaga di Perbatasan Israel



Sergei Lavrov [Reuters]
Sergei Lavrov [Reuters]

CB, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan hanya pasukan Suriah yang boleh ada di daerah-daerah di sepanjang perbatasan Suriah dengan Israel dan Yordania. Pernyataan ini adalah desakan Rusia agar pasukan asing untuk angkat kaki dari tanah Suriah.
Dalam beberapa hari terakhir, pesawat pemerintah Suriah telah menjatuhkan selebaran di daerah yang dikuasai pemberontak di Deraa, mengultimatum pemberontak untuk menyerah.

Provinsi selatan, yang sebagian besar dikendalikan oleh kelompok-kelompok oposisi, dekat dengan Dataran Tinggi Suriah yang diduduki Israel, memicu perselisihan baru antara Israel dan Iran.
Amerika Serikat baru-baru ini memperingatkan akan mengambil tindakan untuk gencatan senjata di daerah itu, sementara Israel mengatakan tidak akan mentoleransi kehadiran militer permanen di Suriah oleh Iran, yang menjadi sekutu besar Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bersama dengan Rusia.

Rudal terlihat di langit Damaskus, Suriah, pada 10 Mei 2018.[REUTERS/Omar Sanadiki]
Israel khawatir setiap kemajuan pemerintah Suriah akan membawa milisi yang didukung Iran masuk ke daerah dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Lavrov mengatakan penarikan pasukan non-Suriah dari area de-eskalasi harus dilakukan atas dasar timbal balik sebagai solusi.
"Hasil dari keputusan yang kami bahas yakni pasukan angkatan bersenjata Suriah akan ditempatkan di samping perbatasan Suriah dengan Israel," kata Lavrov tanpa menyinggung elemen asing yang ada di perbatasan Suriah, seperti dilaporkan oleh Aljazeera, 30 Mei 2018.

Amerika Serikat, Rusia dan Yordania tahun lalu sepakat menciptakan zona de-eskalasi di barat daya Suriah termasuk wilayah Deraa, Quneitra dan Sweida. Daerah itu diterapkan gencatan senjata, tetapi ketegangan baru muncul setelah serangan Israel terhadap pasukan Suriah dan Iran.
Pernyataan Lavrov datang di tengah negosiasi internasional yang sedang berlangsung untuk menghindari ketegangan militer di Suriah. Sementara pasukan Suriah dilaporkan mengirim bala tentara ke Suriah bagian selatan untuk mempersiapkan serangan.

Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bertemu dengan tentara Suriah saat mengunjungi Ghouta, Suriah, 18 Maret 2018. SANA/Handout via REUTERS
Pergerakan pasukan Suriah untuk operasi yang akan dilakukan di zona de-eskalasi telah mengkhawatirkan Amerika Serikat, yang memperingatkan pada Jumat kemarin akan mengambil langkah tegas untuk menghadapi pelanggaran gencatan senjata.

Di lain pihak Yordania mendiskusikan perkembangan di Suriah selatan dengan Washington dan Moskow dan bahwa ketiga pihak menyetujui perlunya melestarikan zona de-eskalasi yang mereka perjuangkan tahun lalu dan sanggup meredam tensi militer.
Tiga negara yang menandatangani kesepakatan tahun lalu melihat bahwa mempertahankan zona de-eskalasi sebagai langkah kunci untuk mempercepat upaya mencapai solusi politik di Suriah.





Credit  tempo.co




Iran Bersedia Dorong Gencatan Senjata di Yaman


Konflik Yaman
Konflik Yaman
Foto: Youtube

Iran bantah berikan dukungan keuangan dan militer kepada houthi Yaman



CB, ANKARA -- Iran dan negara Eropa membuat kemajuan dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang di Yaman saat Teheran bersedia mendorong gencatan senjata dan meringankan bencana kemanusiaan di sana, kata pejabat dari kedua sisi. Pembicaraan itu diadakan pada Februari sebagai bagian dari upaya mencegah keputusan Presiden Donald Trump mengeluarkan AS dari kesepakatan nuklir 2015 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.


Dengan berada di jalur terpisah untuk perundingan nuklir, mereka bermaksud mengatasi kekhawatiran AS atas peran kawasan Iran dan menunjukkan Washington bahwa Eropa dapat menghargai kompromi dari Teheran. Fokus utamanya adalah perang Yaman, tempat musuh bebuyutan Iran dan Arab Saudi bertempur untuk memperebutkan pengaruhnya.

Iran membantah tuduhan Saudi bahwa telah memberikan dukungan keuangan dan militer kepada Houthi Yaman dalam perang sipil serta menyalahkan krisis yang mendalam di Riyadh. "Karena bencana kemanusiaan di Yaman, kami telah setuju untuk bekerja dengan Inggris, Prancis dan Jerman untuk mengakhiri konflik di Yaman," kata pejabat tinggi Iran.


"Tujuannya adalah untuk menjamin gencatan senjata untuk membantu warga sipil yang tidak bersalah. Kami akan menggunakan pengaruh kami untuk membawa sekutu kami ke meja perundingan," tambahnya.


Tiga diplomat Eropa mengatakan pembicaraan telah berkembang secara signifikan dan menuju ke arah yang benar. Sebuah koalisi pimpinan Saudi yang didukung oleh Barat telah melakukan serangan udara terhadap gerakan Houthi bersenjata dalam perang sejak 2015, untuk memulihkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.


Lebih dari 10 ribu orang telah tewas dan 3 juta orang mengungsi serta menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pesaing kawasan Iran, Israel dan Arab Saudi, menyambut keputusan Trump untuk membatalkan kesepakatan pada 8 Mei, mengatakan bahwa pakta itu gagal mengekang "perilaku buruk Iran di Suriah, Yaman, dan tempat lain di seluruh dunia".





Credit  republika.co.id





Pasar Kacau, Italia Dikabarkan Bakal Pemilu Ulang Juli Ini


Pasar Kacau, Italia Dikabarkan Bakal Pemilu Ulang Juli Ini
Presiden Italia Sergio Mattarella disebut akan membubarkan parlemen dalam hitungan hari dan menggelar pemilu ulang Juli ini. (Reuters/Tiziana Fabi/Pool)



Jakarta, CB -- Sejumlah sumber menyebut Italia mungkin akan menggelar pemilihan umum ulang Juli ini, setelah  perdana menteri terpilihnya gagal mendapatkan dukungan dari partai-partai politik besar.

Italia berupaya membentuk pemerintahan baru sejak pemilu Maret lalu berakhir tanpa hasil. Presiden akhirnya menunjuk mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF), Carlo Cottarelli, sebagai perdana menteri sementara.

Sedianya pemilu akan digelar antara September hingga awal 2019. Namun, sejumlah sumber yang dekat dengan parpol-parpol utama Italia mengatakan Presiden Sergio Mattarella mungkin membubarkan parlemen beberapa hari ke depan dan menggelar pemungutan suara pada 29 Juli.



Prospek ini muncul segera setelah Cottarelli bertemu dengan presiden pada Selasa sore (29/5) dan pergi tanpa berkata apa-apa. Dia sempat diperkirakan akan mengumumkan pemerintahan sementaranya setelah bertemu dengan Mattarelli.

Seorang sumber yang dekat dengan presiden mengatakan kepada Reuters bahwa Cottarelli tidak mengungkapkan niat mengundurkan diri dan dia hanya memfinalisasi barisan kabinetnya.

Namun, di sisi lain, partai-partai besar menganggap misi Cottarelli sudah mati dan parlemen mesti segera dibubarkan.

"Langkah terbaik adalah menggelar pemilu secepatnya, secepat Juli ini," kata Andrea Marcucci, pemimpin senat dari Partai Demokrat yang berhaluan moderat kiri.

Sebelumnya, PM yang lebih dulu dipilih, Giuseppe Conte, mengundurkan diri karena menteri keuangan pilihannya ditolak.

Mattarella menyatakan menolak menkeu pilihan Conte, Paulo Savona, karena dianggap "hampir pasti membawa Italia keluar dari Zona Euro."

Italia mengalami aksi jual pasar paling besar dalam beberapa tahun terakhir, di tengah kekhawatiran investor akan penguatan mandat bagi para politikus anti-mapan dan skeptis-Eropa.

Pasar saham di seluruh dunia jatuh pada dan investor meminta imbal hasil yang tinggi terhadap surat utang Pemerintah Italia.

Bursa saham Italia anjlok lagi 3 persen, mengakumulasi penurunan di pekan ini. Saham perbankan paling banyak terpukul, beberapa di antaranya bahkan anjlok lebih dari lima persen.

Selain bursa saham Italia, indeks CAC 40 di Perancis turun 1,29 persen, indeks DAX di Jerman turun 1,53 persen, dan indeks AEX di Belanda turun 0,91 persen.






Credit  cnnindonesia.com





Rusia Tolak Desakan DK PBB untuk Bertanggung Jawab soal MH17


Rusia Tolak Desakan DK PBB untuk Bertanggung Jawab soal MH17
Rusia menyangkal tuduhan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK-PBB) yang mendesaknya bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat MH17. (REUTERS/Maxim Zmeyev)


Jakarta, CB -- Rusia menyangkal tuduhan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK-PBB) yang mendesaknya bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines di Ukraina Timur pada 2014.

Penyidik internasional menemukan bahwa rudal yang menghantam pesawat MH17 adalah buatan militer Rusia.

Dalam pertemuan DK PBB soal Ukraina, Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok meminta Moskow menerima hasil penemuan bahwa pesawat Boeing 777 berpenumpang 298 orang itu ditembak jatuh oleh rudal BUK buatan Rusia, yang disediakan brigade yang bermarkas di Kota Kursk, Rusia.



"Bahasa 'ultimatum' bukanlah sesuatu boleh digunakan saat berbicara kepada Rusia," kata Duta Besar Vassily Nebenzia pada sidang DK PBB, Selasa (29/5) seperti dilansir kantor berita AFP.

"Kami tidak dapat menerima kesimpulan yang tak tak berdasar dari Tim Investigasi Gabungan (JIT)", yang dipimpin Belanda," tambahnya.


Semua 298 penumpang dan awak pesawat MH17 milik Malaysia Airlines yang sedang dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur tewas ketika rudal menghantam pesawat yang melintasi wilayah yang dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia di wilayah timur Ukraina pada Juli 2014.

Sebagian besar penumpang pesawat MH17 yang nahas itu berkewarganegaraan Belanda, dan 11 diantaranya warga Indonesia.

Blok menyebut tak ada yang abru dalam argumen Nebenzia. Menlu Belanda itu sekali lagi mendesak Rusia untuk bekerja sama dengan pemerintahnya dan Australia untuk mengidentifikasi para pelaku.


Duta Besar AS Nikki Haley menyuarakan dukungan kuat bagi Belanda dan Australia. Dia pun mendesak Rusia untuk mengakui perannya dalam tragedi itu.

"Meskipun ada penolakan transparan, tidak ada keraguan bahwa Rusia mendorong konflik Ukraina," tuding Haley.

Lebih dari 10 ribu orang tewas sejak pemberontakan di Ukraina yang pecah pada April 2014. Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin mengatakan kepada dewan bahwa penyangkalan Rusia terhadap temuan JIT "tidak mengejutkan saya sama sekali."

"Kami tidak ragu bahwa jatuhnya pesawat MH17 adalah tindakan teroris," katanya.


Menteri Luar Negri Polandia Jacek Czaputowicz kembali menyerukan dibentuknya misi perdamaian ke timur Ukraina dan mendesak Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menunjuk utusan khusus PBB untuk Ukraina. Para diplomat mengatakan Rusia, yang memiliki hak veto di DK PBB telah memblokir upaya untuk meningkatkan keterlibatan organisasi dunia itu guna mengakhiri konflik di Ukraina.






Credit  cnnindonesia.com



Netanyahu pada Hamas: Menguji Israel, Balasan Akan Lebih Keras!


Netanyahu pada Hamas: Menguji Israel, Balasan Akan Lebih Keras!
Asap mengepul di wilayah Gaza setelah serangan jet-jet tempur Israel, pada 29 Mei 2018. Foto/REUTERS


TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memperingatkan Hamas untuk tidak menguji Israel. Sebab, serangan balasan militer Israel akan jauh lebih keras.

Netanyahu mengancam akan membombardir Gaza secara lebih keras jika kelompok militan wilayah itu terus meluncurkan serangan roket dan mortir ke Israel selatan.

"Satu hal sudah jelas. Ketika mereka menguji kami, mereka membayar segera," kata Netanyahu pada Rabu (30/5/2018) petang. "Mereka terus menguji kami, mereka akan membayar harga yang lebih keras!," ujar Netanyahu.

Seperti diberitakan sebelumnya, situasi di Jalur Gaza, Palestina, memanas setelah militer Israel dan kelompok militan di wilayah Gaza saling serang.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi, ada sekitar 180 roket dan mortir yang ditembakkan kelompok militan Gaza sejak Selasa hingga Rabu dini hari. Serangan roket ke Israel itu merupakan yang terbesar sejak Perang Gaza 2014.

Israel menanggapi serangan ratusan roket dan mortir dari Gaza itu dengan menyerang 65 target Hamas di seluruh Jalur Gaza, termasuk terowongan dua jalur. Terowongan yang diserangan itu salah satu jalur sepanjang 1 kilometer menuju ke Semenanjung Sinai, Mesir dan jalur lainnya sepanjang 900 meter menuju wilayah Israel.

Aksi saling serang berhenti pada Rabu siang. Hal itu memicu spekuklasi bahwa Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir.

"IDF telah bereaksi keras, sejak kemarin, terhadap tembakan roket dari Jalur Gaza dengan menyerang lusinan sasaran teroris. Ini adalah pukulan paling keras yang telah kami tangani selama bertahun-tahun," ujar Netanyahu, seperti dikutip AFP.

Dia menuduh Iran telah menginspirasi kelompok Hamas dan Jihad Islam di Gaza untuk menyerang Israel.

"Hamas, Jihad Islam dan organisasi teroris lainnya bertanggung jawab atas eskalasi ini," kata Netanyahu. "Saya tidak bermaksud untuk memberikan detail tentang rencana kami, karena saya tidak ingin musuh tahu apa yang ada di tokonya." 




Credit  sindonews.com





Israel-Hamas Kembali Saling Serang, Rusia: Situasi Ini Mengkhawatirkan


Israel-Hamas Kembali Saling Serang, Rusia: Situasi Ini Mengkhawatirkan
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Gaza. Foto/Reuters


MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Gaza. Sejak kemarin, Israel dan Hamas saling melepaskan serangan, yang membuat situasi di kawasan itu semakin mencekam.

Dalam sebuah pernyataan, Kemlu Rusia menuturkan, peningkatan ketegangan ini menghancurkan, bahkan harapan sekecil apa pun untuk rekonsiliasi Israel-Palestina dalam waktu dekat.

"Moskow menyatakan keprihatin yang mendalam atas eskalasi kekerasan di Gaza, yang pantas untuk dikutuk," bunyi pernyataan Kemlu Rusia, seperti dilansir Tass pada Rabu (30/5).

Kementerian itu mengatakan bahwa warga sipil Israel dan Palestina adalah pihak yang paling terkena dampak atas ketegangan ini.

"Perspektif pembentukan proses negosiasi Israel-Palestina atas dasar hukum internasional semakin lama semakin jauh. Kami kembali meminta Israel dan Palestina untuk mematahkan lingkaran setan konfrontasi destruktif ini," tukasnya.

Sebelumnya, terkait dengan ketegangan ini, Amerika Serikat mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB menggelar sidang darurat mengenai hal ini. Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengecam serangan roket yang oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merupakan yang terbesar sejak Perang Gaza 2014.

Seragan besar-besaran yang diklaim dilakukan oleh kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina terjadi setelah demonstran Palestina menggelar demonstrasi selama berminggu-minggu di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel. 



Credit  sindonews.com





Hamas Bersedia Gencatan Senjata Asal Israel Setuju




Hamas Bersedia Gencatan Senjata Asal Israel Setuju
Israel melancarkan serangan balasan atas serangan mortir dan roket dari Jalur Gaza. Foto/Ilustrasi/Istimewa



GAZA - Gerakan Islam Hamas yang dominan di Jalur Gaza menyatakan kelompok bersenjata itu menyetujui gencatan senjata selama Israel juga melakukan hal yang sama. Hamas dan Israel terlibat pertempuran yang paling intens sejak perang tahun 2014.

Menyusul lusinan serangan roket dan mortir ke Israel sepanjang Selasa dan semalam, serta serangan tank dan udara Israel di Gaza, tidak ada laporan kekerasan lebih dari dua jam setelah pengumuman gencatan senjata oleh Hamas.

Menteri Intelijen Israel, Israel Katz, mengesampingkan pertanyaan pada Rabu tentang apakah Israel telah setuju untuk gencatan senjata tetapi mengatakan tidak tertarik dengan eskalasi perang.

“Itu semua tergantung pada Hamas. Jika terus (menyerang), saya tidak tahu bagaimana nasibnya,” kata Katz di Radio Israel yang dikutip Reuters, Rabu (30/5/2018).

Pihak berwenang di Israel selatan, di mana sirene peringatan roket sering terdengar sejak serangan dilancarkan Palestina dimulai pada Selasa pagi, mengatakan sekolah akan buka seperti biasa.

Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, dan mengatakan serangan itu sebagai tanggapan terhadap pembunuhan puluhan warga Palestina oleh Israel sejak 30 Maret, sebagian besar dari mereka menjadi korban dalam protes perbatasan Gaza.

Israel telah lama mengatakan tidak akan mentolerir serangan semacam itu dari Gaza.

"Setelah perlawanan berhasil dalam menghadapi agresi (Israel) ada banyak mediasi dalam beberapa jam terakhir," wakil kepala Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, mengatakan dalam referensi nyata untuk upaya Mesir mengakhiri peperangan.

“Kesepakatan dicapai untuk kembali ke pemahaman gencatan senjata (2014) di Jalur Gaza. Faksi-faksi perlawanan akan mematuhinya selama Pendudukan melakukan hal yang sama,” katanya dalam sebuah pernyataan, menggunakan istilah kelompok militan untuk Israel.

Pada Selasa malam, pesawat Israel telah menghantam 55 fasilitas milik kelompok-kelompok militan di Gaza, termasuk terowongan lintas-batas yang sedang dibangun, sebagai tanggapan atas serangan-serangan Palestina, kata militer Israel.

Target potensial seperti itu biasanya ditinggalkan oleh militan ketika kekerasan dengan Israel memanas, dan tidak ada laporan tentang korban Palestina.

Israel mengatakan sekitar 70 roket dan bom mortir ditembakkan dari Gaza dan tiga tentaranya terluka karena pecahan peluru.

Beberapa proyektil ditembak jatuh oleh sistem pencegat roket Iron Dome Israel, yang lainnya mendarat di lahan kosong dan lahan pertanian. Satu meledak di halaman taman kanak-kanak, merusak dinding dan menabrak puing-puing dan pecahan peluru di sekitar taman bermain, sekitar satu jam sebelum dijadwalkan buka untuk hari itu. 

Kekerasan telah melonjak di sepanjang perbatasan Gaza dalam beberapa pekan terakhir, di mana 116 warga Palestina tewas oleh tembakan Israel pada demonstrasi massa yang menyerukan hak warga Palestina untuk kembali ke tanah leluhur yang sekarang menjadi Israel.

Di tengah kecaman internasional atas penggunaan kekuatan mematikannya pada demonstrasi massa yang dimulai pada 30 Maret, Israel mengatakan banyak dari mereka yang tewas adalah militan dan bahwa tentara telah memukul mundur serangan di pagar perbatasan.

Palestina dan pendukungnya mengatakan sebagian besar pengunjuk rasa adalah warga sipil tak bersenjata dan Israel menggunakan kekerasan berlebihan terhadap mereka.

Seorang juru bicara Hamas membela serangan-serangan hari Selasa sebagai respons alami terhadap kejahatan Israel. "Darah rakyat kami tidak murah," ucap seorang juru bicara Jihad Islam.

Lebih dari dua juta orang Palestina berada di Jalur Gaza, daerah kantong pantai yang sempit. Israel menarik pasukan dan pemukimnya pada 2005 tetapi, karena alasan keamanan, mempertahankan kontrol ketat atas perbatasan darat dan laut Gaza, yang telah mengurangi ekonominya ke keadaan bangkrut.

Mesir juga membatasi pergerakan masuk dan keluar Gaza di perbatasannya.



Credit  sindonews.com




Israel Balas Hujan Roket Hamas Dengan Serangan Udara


Israel Balas Hujan Roket Hamas Dengan Serangan Udara
Israel Balas Hujan Roket Hamas Dengan Serangan Udara. picture-alliance/ZUMA Wire/A. Amra


Israel melakukan serangan udara terhadap puluhan target di sepanjang Jalur Gaza, setelah Hamas sebelumnya meluncurkan puluhan roket dan mortir ke Israel, Selasa malam (29/5). Konfrontasi yang berlangsung hingga Rabu pagi ini adalah episode terburuk dalam konflik antara Israel dan Hamas sejak perang tujuh minggu tahun 2014.

Militer Israel mengatakan, sekitar 70 roket dan mortir ditembakkan ke Israel pada pukul 8 malam waktu setempat hari Selasa. Satu mortir mendarat di dekat taman kanak-kanak. Tiga tentara Israel dilaporkan terluka.

Menurut keterangan sendiri, pasukan Israel berhasil mencegat sebagian besar roket dan mortir. Pesawat pembom dan tank Israel lalu melakukan serangan balasan ke 55 lokasi Hamas di Jalur Gaza. Hingga kini belum ada laporan mengenai korban di pihak Palestina.

"Di ambang perang"

Dalam sebuah pernyataan bersama, fraksi bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan Selasa malam itu. Mereka mengatakan, serangan itu adalah tindalan balasan atas "agresi Zionis dan kejahatan terhadap rakyat kami" sejak bentrokan antara pasukan Israel dan demonstran Palestina pada 30 Maret lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan: "Tentara Israel akan merespon dengan kekuatan besar terhadap serangan-serangan ini, dan Israel akan menuntut harga yang berat dari siapa pun yang mencoba menghancurkannya, dan kami melihat Hamas bertanggung jawab untuk mencegah serangan-serangan ini terhadap kami. "

Menteri Intelijen Israel, Israel Katz mengatakan, Hamas dan Israel "berada di titik terdekat di ambang perang" sejak 2014. "Jika penembakan (dari Gaza) tidak berhenti, kami harus meningkatkan tanggapan kami dan itu bisa mengarah pada memburuknya situasi, "Katz mengatakan kepada Radio Angkatan Darat.

"Agresi hebat"

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Israel telah menggunakan "agresi yang hebat" terhadap Gaza dan tidak tertarik dengan perdamaian.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB hari Rabu (30/5) dan mengatakan: "Dewan Keamanan harus menanggapi serangan kekerasan terbaru yang ditujukan pada warga sipil Israel yang tidak bersalah."

Pejabat tinggi urusan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, meminta Hamas untuk mengakhiri serangan roket dan mortir dan mengatakan "serangan membabi buta terhadap warga sipil benar-benar tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun."

Selama beberapa minggu terakhir, terjadi banyak bentrokan antara militer Israel dan aktivis Palestina di sepanjang perbatasan Gaza Israel. 110 warga Palestina tewas dalam berbagai bentrokan. Konflik terbaru ini antara lain dipicu oleh peresmian Kedutaan AS di Yerusalem.




Credit  sindonews.com/dw





Militan Gaza Mengamuk, 70 Roket dan Mortir Serang Israel



Militan Gaza Mengamuk, 70 Roket dan Mortir Serang Israel
Serangan roket dari Gaza, Palestina, ke Israel. Foto/Flash 90/File Photo



GAZA - Total sudah sekitar 70 roket dan mortir ditembakkan kelompok militan Gaza, Palestina ke Israel sejak Selasa pagi hingga malam. Amukan dari kelompok militan itu dibalas dengan serangan jet-jet tempur Tel Aviv.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi, hingga pukul 20.00 malam, sudah sekitar 70 roket dan mortir kelompok militan Gaza menyerang wilayah negara Yahudi tersebut.

Serangan dimulai dengan peluncuran 28 mortir dengan target komunitas Israel di dekat Jalur Gaza pada Selasa pagi. Satu mortir menghantam halaman taman kanak-kanak (TK) sebelum jam masuk kelas.

Tak berselang lama, banyak roket diluncurkan sepanjang hari Selasa. Mengutip laporan Israel National News, Rabu (30/5/2018), ada lima orang terluka oleh serangan roket, termasuk tiga tentara IDF. Satu tentara dirawat di rumah sakit.

Serangan roket juga merusak fasilitas yang menyediakan pasokan listrik ke Gaza. IDF mengklaim sebagian besar serangan kelompok militan tersebut berhasil dihalau sistem pertahanan Iron Dome.

Menurut IDF, Beberapa roket yang menyerang Israel diproduksi di Iran. Namun, Teheran belum berkomentar atas tuduhan tersebut.



Sejauh ini, IDF telah membalas dengan membombardir 35 target di Gaza dengan beberapa pesawat jet tempur. Belum ada laporan terkait kemungkinan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan dari serangan IDF.

Sementara itu, kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina mengaku bertanggung jawab atas serangan roket dan mortir ke wilayah Israel.

Kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina menyatakan bahwa serangan mereka sebagai balas dendam untuk anggotanya yang tewas oleh serbuan IDF pada pekan lalu.

"Respons bersama dengan puluhan roket terhadap posisi militer pendudukan adalah pernyataan bahwa kejahatan ini tidak dapat ditoleransi dengan cara apa pun," bunyi pernyataan bersama kedua kelompok tersebut, yang dikutip Al Jazeera.

Beberapa sayap militer di Gaza seperti Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds menyalahkan Israel atas ketegangan yang memanas di Gaza.

Seorang pejabat Hamas, Ismail Radwan, juga menyalahkan Israel atas memanasnya situasi di Gaza. "Eskalasi yang sangat berbahaya ini akibat dari pendudukan Zionis, dan pihak pendudukan memikul tanggung jawab atas eskalasi ini berserta akibatnya," kata Radwan. 


"Para penghuni (pemukiman Israel) harus tahu bahwa kejahatan akan ditanggapi dengan perlawanan," ujarnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan setiap serangan yang menyakiti warganya akan dibalas dengan serangan ganas oleh IDF.



Credit  sindonews.com