Senin, 25 Mei 2015

Bocah AS Raih 3 Gelar Sarjana dalam Usia 11 Tahun


 
USA Today Tanisqh Abraham, dalam usia 11 tahun sukses lulus kuliah dan menyabet tiga gelar di bidang matematika, sains dan studi bahasa asing.

SACRAMENTO, CB - Luar biasa. Tak ada kata lain yang bisa disematkan untuk Tanishq Abraham (11), yang menjadi sarjana termuda yang lulus dari American River College di Sacramento.

Hebatnya, Tanishq tak hanya lulus dengan satu gelar sarjana. Bocah ini memborong tiga gelar sekaligus yaitu dari fakultas matematika, sains dan bahasa asing.

Pada Kamis (21/5/2015), Tanishq diwisuda bersama 1.800 mahasiswa lainnya. Sebagian kalangan yakin Tanisq adalah orang termuda yang bisa lulus dari sebuah universitas di Amerika Serikat.

"Saya merasa senang bisa lulus dengan tiga gelar," kata Tanishq kepada stasiun televisi KXTV sambil menambahkan bahwa prestasinya itu tidaklah terlalu istimewa.

Bukan kali ini saja Tanishq menjadi perhatian. Tahun lalu, dia juga menjadi buah bibir setelah lulus SMA saat baru berusia 10 tahun. Stasiun televisi KCRA melaporkan Tanishq menjalani model home schooling setelah dia merasa bosan menjalani sistem sekolah reguler.

"Kami asumsikan dia (Tanishq) adalah lulusan universitas termuda sepanjang sejarah sekolah ini," kata Scott Crow, juru bicara American River College kepada NBC Bay Area.

"Namun, kami tak memiliki arsip lengkap untuk benar-benar mengkonfirmasi asumsi ini. Namun yang jelas tahun ini dialah yang termuda," lanjut Crow.

Meski sudah meraih tiga gelar, Tanishq nampaknya belum puas. Pada musim panas ini bocah tersebut sudah berencana untuk melanjutkan studi dengan mengambil mata kuliah Calculus II.




credit  KOMPAS.com


Al Azhar Ajak Dunia Cegah ISIS Hancurkan Palmyra


 
STR / AFP Kota kuno Palmyra, Suriah.

KAIRO, CB - Organisasi pendidikan agama Islam ternama dunia, Al Azhar, Minggu (24/5/2015), menyerukan agar dunia bersatu dalam "perang kemanusiaan" untuk mencegah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang hendak menghancurkan kota kuno Palmyra, Suriah.

Pernyataan Al Azhar ini muncul sehari setelah direktur badan kepurbakalaan Suriah mengatakan pasukan ISIS sudah memasuki museum Palmyra dan mengibarkan bendera hitam mereka di atas benteng kuno yang berlokasi di atas sebuah situ arkeologi.

"Melindungi situs-situs arkeologi dari penghancuran dan penjarahan adalah sebuah perang untuk kemanusiaan," demikian pernyataan resmi Al Azhar.

"Kita harus menyatukan upaya kita untuk melindungi salah satu kota kuno terpenting di Timur Tengah dari penghancuran ISIS," tambah Al Azhar.

Al Azhar menambahkan komunitas internasional harus mengambil langkah untuk mencegah ISIS yang akan menghancurkan bukti kebudayaan dan arkeologi di kota Palmyra, seperti yang sudah dilakukan di Irak dan bagian Suriah lainnya.

ISIS menduduki Palmyra pada Kamis pekan lalu dan langsung memicu kekhawatiran internasional terkait nasib kota berusia 2.000 tahun yang masuk dalam situs warisan dunia UNESCO itu.




credit  KOMPAS.com



Karst sangkulirang Mangkaliat masuk nominasi warisan dunia


Peninggalan yang masih bisa ditemukan di karst tersebut, antara lain peninggalan purbakala seperti goa, telapak tangan, tulang-tulang, dan gigi mahkluk purbakala
Samarinda (CB) - Karst Sangkulirang Mangkaliat yang berada di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, kini sudah masuk lima besar nominasi peninggalan warisan alam dan cagar budaya dunia yang ditetapkan UNESCO.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kalimantan Timur Riza Indra Riadi dalam keterangan tertulis di Samarinda, Senin, mengatakan BLH Kaltim bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya Samarinda wilayah Kalimantan, sangat mendukung penetapan Karst Sangkulirang Mangkaliat menjadi cagar budaya dunia.

Setelah masuk nominasi, BLH Kaltim segera melengkapi persyaratan untuk dikirim ke Paris, Prancis. Selanjutnya, tim dari UNESCO akan turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi.

Menurut Riza, diperlukan waktu yang cukup lama untuk proses verifikasi itu, seperti halnya saat UNESCO menetapkan sistem pengairan Subak di Bali dan Candi Borobudur sebagai warisan dunia.

"Kalau Karst Mangkaliat sudah ditetapkan sebagai warisan dunia, maka ini merupakan satu-satunya dan yang pertama di Kalimantan dan perhatian dunia akan terarah ke sana. Bantuan pembangunan dunia untuk kawasan tersebut pun akan mengalir dengan sendirinya," katanya.

Namun, lanjut Riza, hal terpenting adalah bagaimana agar dapat dilakukan pengelolaan lebih optimal untuk melindungi kawasan tersebut, baik terkait budaya maupun aspek sumber daya alamnya.

"Merupakan suatu kebanggaan apabila keinginan untuk menjadikan kawasan Karst Sangkulirang Mangkaliat menjadi warisan dunia itu dapat dicapai," tambahnya.

Dengan penetapan itu, ia berharap Karst Sangkulirang Mangkaliat nantinya bisa menjadi objek wisata dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, seperti yang terjadi pada masyarakat di sekitar Candi Borobudur.

"Peninggalan yang masih bisa ditemukan di karst tersebut, antara lain peninggalan purbakala seperti goa, telapak tangan, tulang-tulang, dan gigi mahkluk purbakala. Namun, saat ini ada juga benda peninggalan yang sudah diamankan di Museum Kutai Timur," tambahnya.

Ia menjelaskan kawasan karst tersebut merupakan hulu dari lima sungai utama di Kabupaten Berau dan Kutai Timur, yaitu Sungai Tabalar, Lesan, Pesab, Bengalon, dan Karangan. Kelima sungai itu merupakan sumber air utama bagi masyarakat.

"Kawasan karst ini menopang lebih dari 100.000 jiwa yang tinggal di hampir 100 kampung pada 13 kecamatan di dua kabupaten, yakni Berau dan Kutai Timur," jelasnya.

Kawasan Karst Sangkulirang Mangkaliat terbentang di Kecamatan Kelay, Biatan, Talisayan, Batu Putih, dan Biduk-biduk, Kabupaten Berau. Selain juga meliputi Gunung Kulat yang berada di perbatasan antara Berau dan Kutai Timur.

Di Kutai Timur, kawasan tersebut meliputi beberapa kecamatan, antara lain Kongbeng, Bengalon, Karangan, Kaubun, Sandaran, Sangkulirang, dan Kaliorang.

"Hasil ekspedisi biologi pada 2004 oleh The Nature Conservancy dan LIPI telah mengidentifikasi 120 jenis burung, 200 jenis serangga, satu jenis kecoa raksasa, 400 jenis flora, dan 50 jenis ikan di kawasan itu. Bahkan dari kawasan tersebut tepatnya di Gunung Beriun, terdapat habitat orangutan," papar Riza Indra.



Credit   ANTARA News



Panglima TNI berikut bisa dari TNI AL atau TNI AU


Panglima TNI berikut bisa dari TNI AL atau TNI AU
Dokumentasi Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi (tengah), meninjau KRI Rigel-933 yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/5). Kapal survei canggih buatan Perancis itu memperkuat DInas Hidrografi dan Oseanografi TNI AL. Indonesia jadi negara pertama Asia yang memiliki kapal survei berteknologi semaju itu. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
... siapapun panglima TNI, dia akan memimpin semuanya dan ini 'khan lebih pada operasional...
Jakarta (CB) -  Pucuk pimpinan di TNI akan berakhir Juli 2015. Panglima TNI saat ini, Jenderal Moeldoko akan pensiun dari dinas militer pada Juli 2015.

Menurut pengamat militer dari Universitas Padjajaran, Muradi, untuk pengganti Moeldoko, bisa dari TNI AL atau TNI AU. Saat ini, Laksamana TNI Ade Supandi menjadi kepala staf TNI AL dan Marsekal TNI Agus Suprihatna menjabat kepala staf TNI AU. 

"Tapi pergantian panglima TNI itu tergantung presiden. Kalau kalau saya, situasinya harus digilir. Pak Moeldoko khan dari TNI AD," kata Muradi, di Jakarta, saat dihubungi, Minggu.

Hingga saat ini ada "konsensus" bahwa panglima TNI adalah seorang perwira tinggi bintang empat aktif dan kepala staf matra TNI yang masih menjabat. Tidak pernah terjadi seorang perwira tinggi selain bintang empat yang dilantik menjadi panglima TNI, sebagaimana halnya seorang kepala staf matra TNI.

Indonesia tidak pula menganut kepemimpinan puncak militer aktifnya dengan pola kepala staf gabungan sebagaimana terjadi sejak lama di Angkatan Bersenjata Amerika Serikat. Pola kepempimpinan ini pernah diadopsi Indonesia pada 1955-1959 (Jenderal TNI Abdul Haris Nasution dan Laksamana Udara Suryadi Suryadarma).

Militer Amerika Serikat tidak dipimpin seorang panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat melainkan seorang ketua gabungan kepala-kepala staf (chairman of joint chief of staffs). 

Hingga 1999, ABRI/TNI tidak pernah dipimpin seorang perwira tinggi bintang empat di luar TNI AD. Adalah Laksamana TNI Widodo AS (26 Oktober 1999-7 Juni 2002) yang menjadi laksamana pertama dari TNI AL di posisi itu setelah sebelumnya menjadi kepala staf TNI AL dan kemudian wakil panglima TNI. 

Setelah dia adalah Jenderal TNI Endriartono Sutarto (TNI AD/7 Juni 2002-13 Februari 2006), Marsekal TNI Djoko Suyanto (TNI AU/13 Februari 2006-28 Desember 2007), Jenderal TNI Djoko Santoso (TNI AD/28 Desember 2007-28 Desember 2010), Laksamana TNI Agus Suhartono (TNI AL/28 Desember 2010-30 Agustus 2013), dan kini Jenderal TNI Moeldoko (TNI AD/30 Agustus 2013-saat ini). 

Berlainan dengan Kepolisian Indonesia, sejak Orde Baru berkuasa hingga kini, kepemimpinan TNI berjalan mulus dan tidak pernah dilatari konflik apapun, termasuk konflik politik.  

"Karena itu (giliran) soal keadilan dan kepentingan bersama," imbuh Muradi.

Dia mengakui, memang dalam UU TNI Nomor 34/2004 tentang TNI tidak diatur tentang pergantian Panglima TNI secara pasti. Namun, selama ini pergantian panglima TNI sudah dilakukan secara bergiliran.

Ketika ditanya, apakah ada kemungkinan Presiden Jokowi memilih panglima TNI dari TNI AL, Muradi tidak membantah.

"Bisa saja dengan alasan untuk memperkuat soal kemaritiman. Tapi siapapun panglima TNI, dia akan memimpin semuanya dan ini khan lebih pada operasional," sebut dia.

Sementara itu, pengamat militer dari Pro Patria, Hari Priyantono, kemungkina Presiden Jokowi memilih panglima TNI dari AL sangat dimungkinkan.

"Tapi kembali ke presiden soal pergantian panglima TNI. Kalau presiden ingin concern dan perkuat masalah kemaritiman, bisa saja Presiden nanti akan memilih panglima TNI dari TNI AL," kata dia.




Credit  ANTARA News


Waspadai jenis-jenis beras ini



Waspadai jenis-jenis beras ini
Dokumentasi sejumlah pembeli memilih beras di salah satu toko pasar beras Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (21/5). Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mendesak pemerintah segera menindak pelaku dan menjelaskan ke publik soal temuan beras sintetis berbahan campuran plastik yang beredar di Bekasi, Jawa Barat. Ketidakjelasan mengenai spesifikasi dan kandungan beras sintetis dinilai APPSI membuat konsumen khawatir salah konsumsi dan mengurangi pembelian beras di pasar. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
... ini mudah sekali dikenali karena saat dimasak menggumpal dan berbau lem atau plastik. Ini jelas berbahaya...
Beijing (CB) - Pekan-pekan ini masyarakat digegerkan dengan peredaran dan penjualan beras sintetis alias beras plastik. Tentang ini, seorangmahasiswa doktoral Indonesia di bidang teknologi nano di Bejing, China, Rika Budi, memberi pendapat ilmiahnya. 

"Intinya ada tiga jenis beras yang harus diwaspadai, yakni beras imitasi, beras oplosan dan beras beracun plastik," katanya, di Beijing, Minggu.

Budi menuturkan beras imitasi atau beras sintetis terdiri atas pelet plastik berukuran beras, yakni plastik yang di-ekstrusi dibentuk dan berukuran seperti beras. "Beras jenis ini mudah dikenali, karena memang plastik," katanya.

Beras imitasi juga bisa terbuat dari bahan-bahan organik seperti ampas singkong, ampas kelapa, nasi akik, dan jagung, yang direkatkan dengan tepung tapioka atau tepung sagu.

"Campuran organik itu, kemudian dicetak seperti butiran beras, dan dipasarkan layaknya beras asli, dengan tingkatan warna bulir yang beragam, mulai dari putih pucat hingga kecoklatan, seperti tampilan beras merah," ungkapnya menambahkan.

Budi mengemukakan, untuk membedakan beras imitasi jenis ini dengan beras asli dapat dilihat saat beras direndam dan dimasak. 

"Saat direndam beras imitasi akan larut dengan sendirinya terutama ketika diaduk buihnya akan banyak. Saat dimasak beras imitasi ini menggumpal dan berbau, selain itu bulir beras jenis ini sangat rapuh karena mudah pecah saat ditekan tangan," ujarnya.

Beras lain yang harus diwaspadai adalah beras yang dibuat bahan serupa, namun dilekatkan menggunakan bahan-bahan lem/lelehan plastik. 

"Beras jenis ini mudah sekali dikenali karena saat dimasak menggumpal dan berbau lem atau plastik. Ini jelas berbahaya," tutur Budi.

Ia menambahkan jenis beras tersebut biasa digunakan sebagai alat kalibrasi bagi proses uji kualitas beras pasca panen. Beras imitasi ini, meski dibuat dari bahan ampas organik, namun dilekatkan dengan lelehan plastik atau lem, dan dibuat sebagai alat kalibrasi dengan akurasi tinggi dan mahal, sehingga tidak untuk dikonsumsi.

Selain beragam jenis beras imitasi, terdapat pula beras oplosan yakni beras asli yang dioplos dengan beras dari bahan plastik. "Ini mudah dikenali, karena beras asli akan mengendap saat direndam, dan beras plastik akan mengambang," ujar Budi.

Tak hanya itu ada pula beras beracun bahan plastik, yakni beras asli yang disiram/dilapisi bahan pembuat plastik. Biasanya beras disiram dilapisi plastik agar awet, terutama untuk pengiriman dan penyimpanan yang lebih lama. "Jelas ini tidak layak dikonsumsi," kata Budi. 


Credit  ANTARA News

Rabu, 20 Mei 2015

Industri Galangan Kapal Tagih Pembebasan Bea Masuk Komponen


Industri Galangan Kapal Tagih Pembebasan Bea Masuk Komponen 
Jakarta, CB -- Hingga saat ini, pengusaha industri galangan kapal masih menunggu realisasi pembebasan pajak penghasilan serta bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) bagi komponen impor kapal yang seharusnya sudah diterima sejak bulan Januari lalu. Kendati demikian, pengusaha galangan kapal bisa sedikit bernafas lega setelah berkas terkait insentif fiskal tersebut telah masuk di meja Sekretariat Negara.

"Kabar terakhir yang kami dapat, berkasnya sudah masuk di meja Sekretariat Negara. Kami sih berharap minggu depan selesai, kalau bisa hari ini ya hari ini selesai," ujar Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam di Jakarta, Rabu (20/5).

Meskipun menginginkan hal ini segera direalisasikan, Eddy menginginkan agar BMDTP ini tidak berlaku selamanya demi mendukung pengembangan industri komponen galangan kapal dalam negeri. Bahkan ia menginginkan pengenaan bea masuk komponen impor kembali jika Indonesia sudah bisa melakukan produksi komponen galangan kapal secara domestik.

"Memang kita minta ke Kementerian Perindustrian untuk bebaskan bea masuk terlebih dahulu, tapi kita tidak mau seperti itu terus. Kalau nantinya sudah bertumbuh (industri komponen galangan kapal dalam negeri), satu persatu kita minta kenakan bea masuk lagi," tegasnya.

Seperi diberitakan sebelumnya, pemerintah telah merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2003 tentang fasilitas PPN dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tentang insentif PPh untuk membebaskan industri galangan kapal dari pajak dan pembebasan bea masuk bagi komponen impor industri ini.

Awalnya, kebijakan ini direncanakan berlaku mulai 1 Januari 2015 yang lalu. Namun hingga sekarang belum ada kejelasan kapan para pengusaha bisa menikmati fasilitas tersebut. Bahkan pada bulan Maret lalu, Iperindo sempat melayangkan surat audiensi kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kementerian Perindustrian.


 Credit  CNN Indonesia


Industri Galangan Kapal Masih Terjepit Komponen Impor


Industri Galangan Kapal Masih Terjepit Komponen Impor Galangan kapal di Tegal, Jawa Tengah. (CNN Indonesia/Antara Photo/Oky Lukmansyah)
 
Jakarta, CB -- Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) berharap industri galangan kapal bisa memanfaatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 60 persen di dalam produksinya selama lima tahun mendatang.

Komponen industri galangan kapal yang masih impor menyebabkan produksi kapal dalam negeri lebih sedikit dibandingkan permintaan kapal asal luar negeri.

Seperti diutarakan Ketua Umum Iperindo Eddy Kurniawan Logam, industri galangan kapal perlu meningkatkan TKDN agar biaya produksinya lebih efisien dibandingkan kapal produksi negara lain. Ia mengatakan, harga kapal ukuran menengah besar produksi dalam negeri bisa lebih mahal lima hingga 20 persen apabila dibandingkan dengan kapal ukuran serupa yang dibangun oleh negara Asia lainnya.

"Biaya pembuatan kapal kita selama ini kurang efisien karena sebagian besar komponennya masih impor dari luar negeri. Selain karena hal itu, masalah bea masuk komponen yang besar dan bunga usaha yang tinggi juga sangat disayangkan pelaku usaha," ujar Eddy ketika ditemui selepas mengisi acara di Jakarta, Rabu (20/5).

Meskipun sudah ada beberapa komponen kapal yang bisa diproduksi dalam negeri, namun Eddy menambahkan bahwa daya saing komponen dalam negeri masih kalah dibanding negara lain. Ia mencontohkan komponen pelat baja yang sebenarnya sudah bisa diproduksi dalam negeri namun harga jual domestiknya masih lebih mahal dibanding produksi Tiongkok.

"Sebenarnya, pelat baja sudah bisa dihasilkan oleh Krakatau Postco dan produsen lainnya, namun harga mereka masih lebih mahal gara-gara perlakuan dumping baja asal Tiongkok sebagai dampak dari perekonomian mereka yang cooling down," katanya menambahkan.

Demi menambah daya saing komponen galangan kapal dalam negeri, Eddy berharap pemerintah segera menciptakan iklim investasi komponen galangan kapal yang kondusif, seperti konsistensi kepengurusan pajak.


"Harusnya ada perlakuan khusus pajak terhadap komponen galangan kapal dalam negeri, sembari kita melakukan pembebasan bea impor bagi galangan kapal. Kalau industri komponen dalam negeri sudah berkembang, satu persatu komponen impor yang sudah bisa diproduksi dalam negeri bisa dikenakan bea masuk lagi secara bertahap," ujarnya.

Sebagai informasi, industri galangan kapal masih mengimpor mesin, gearbox, pompa, dan komponen lain, di mana total komponen impor memiliki porsi sebanyak 70 hingga 80 persen dari total komponen secara keseluruhan.

Sedangkan data Iperindo menunjukkan bahwa kapasitas kapal nasional sebesar 1,2 juta unit per tahun dengan utilisasi sebesar 50 persen, atau sebesar 200 hingga 300 dead weight ton (DWT) pada tahun 2014. Angka produksi ini lebih kecil apabila dibandingkan dengan Filipina dengan jumlah produksi mencapai 4,6 juta DWT serta Tiongkok dengan jumlah produksi 45 juta DWT pada periode yang sama.



Credit  CNN Indonesia


Temui Jokowi, Bank Dunia Tawarkan Pinjaman 12 Miliar Dollar AS


 
KOMPAS.com/SABRINA ASRIL Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim bertemu Presiden Joko Widodo di istana kepresidenan, Rabu (20/5/2015). Dari pertemuan itu, Kim menyatakan lembaganya menawarkan pinjaman kepada pemerntah Indonesia sebesar 12 miliar dollar AS.


JAKARTA, CB
- Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim bertemu Presiden Joko Widodo di istana kepresidenan, Rabu (20/5/2015). Dari pertemuan itu, Kim menyatakan lembaganya menawarkan pinjaman kepada pemerntah Indonesia sebesar 12 miliar dollar AS.

"Dalam pertemuan tadi, kami berdiskusi soal bagaimana menguatkan kerja sama World Bank dengan Indonesia dalam mewujudkan visi dan misi pemerintah. Tawaran kami sebesar 12 miliar dollar AS untuk jangka waktu 2-4 tahun adalah untuk membantu inevstasi dalam pelayanan kesehatan, perbaikan bisnis, dan turisme," ujar Kim dalam jumpa pers usai pertemuan.

Kim mengatakan Bank Dunia juga menaruh perhatian pada bidang energi, infrastruktur, jalan, dan pelabuhan. Menurut dia, pengalaman Bank Dunia yang membantu banyak negara di dunia, diharapkan bisa membantu Indonesia dalam mengembangkan negaranya.

"Indonesia adalah negara besar. Merekan tidak perlu World Bank untuk memberi tahu apa yang dibutuhkan. Tapi kami punya pengalaman di banyak negara yang mungkn saja relevan dengan Indonesia," ucap Kim.

Kim melihat upaya Indonesia dalam mengurangi kemiskinan cukup berhasil. Dia menyebut Indonesia telah memangkas tingkat kemiskinan dari yang sebelumnya 24 persen di tahuan 2012 menjadi 11,2 persen pada tahun 2014.

Menurut dia, upaya pemerintah Indonesia mengurangi kemiskinan sejalan dengan misi Bank Dunia untuk memberantas kemiskinan pada tahun 2030.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyambut tawaran yang disampaikan Bank Dunia. Dia menilai hal-hal yang disampaikan Presiden Bank Dunia sejalan dengan pemikiran Presien Jokowi dalam hal perbaikan iklim usaha, kesehatan, hingga pariwisata.

"Kebetulan World bank sejalan dengan presiden untuk mendatangkan wisatawan lebih besar ke Indonesia, sehingga bisa bantu ekonomi makro kita," ucap Bambang.




Credit  KOMPAS.com




Pengamat: Foto Rudal Balistik Korea Utara Dimodifikasi


Pengamat: Foto Rudal Balistik Korea Utara Dimodifikasi  
Menurut para pengamat, dalam foto itu asap dan api yang terlihat mengelilingi rudal tidak sejalan dengan arah peluncuran rudal. (dok. Reuters TV)
 
Jakarta, CB -- Foto rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan dari kapal selam dan ramai diberitakan disinyalir merupakan foto yang dimodifikasi. Perkiraan ini semakin menekankan klaim Amerika Serikat bahwa pengembangan teknologi nuklir di Korea Utara masih sangat jauh dari kenyataan.

Korea Utara yang kini tengah menjalani sanksi berat dari AS dan PBB akibat serangkaian uji coba rudal nuklirnya mengklaim telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik dari kapal selam, atau SLBM pada April lalu.

Jika klaim ini benar, maka uji coba tersebut menjadi bukti pengembangan pesat Korea Utara untuk membangun kapal selam berpeluncur rudal balistik.

Pakar militer dan pejabat senior Angkatan Laut AS Laksamana James Winnefeld pada Selasa (19/5) menyatakan Pyongyang masih perlu "bertahun-tahun" lagi untuk mewujudkan kapal selam berpeluncur rudal tersebut.

Pernyataan Winnefeld ini didukung oleh pakar militer Jerman dari Schmucker Technologie, Markus Schiller dan Robert Schmucker. Kedua pakar yang berbasis di Munich menyatakan bahwa foto rudal balistik Korea Utara yang banyak tersebar belakangan ini merupakan foto yang "dimodifikasi".


Foto tersebut memperlihatkan rudal balistik diluncurkan dari dalam laut. Di sekeliling rudal, terlihat kepulan asal dan api yang timbul dari permukaan laut.

Menurut Schiller dan Schmucker, asap dan api tersebut tidak sejalan dengan arah peluncuran rudal.

Schiller dan Schmucker menyatakan Korea Utara punya sejarah memalsukan teknologi rudalnya untuk mengancam Amerika Serikat.

Pada parade militer tahun 2012 dan 2013 misalnya, Korea Utara memajang rudal tiruan dengan kualitas sangat buruk.

"Mengingat rekam jejak penipuan Korea Utara, tampaknya masuk akal untuk mengasumsikan bahwa kemampuan Korea Utara untuk membangun SLBM masih membutuhkan waktu yang sangat lama, jika mereka berhasil," kata Schiller dan Schmucker, dikutip dari Reuters, Rabu (20/5).

Kedua pakar ini juga menyetujui analisis yang diunggah oleh para pakar lainnya di situs 38north.org dan armscontrolwonk.com, yang menyebutkan bahwa rudal itu kemungkinan diluncurkan dari tongkang yang dirancang khusus terendam, dan bukan dari sebuah kapal selam.

 
Foto rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan dari kapal selam dan ramai diberitakan disinyalir  merupakan foto yang dimodifikasi. (dok. Reuters TV)
Schiller dan Schmucker mengemukakan bahwa foto rudal yang ditayangkan di televisi milik negara menunjukkan sebuah rudal membumbung tinggi menuju langit, meninggalkan asap putih. Sementara di foto yang diterbitkan media pemerintah lainnya, terlihat rudal yang berbeda dan tidak diselimuti oleh asap putih.

"Editor foto dan video mereka belum berhasil mengelabui kami," kata Winnefeld.

Meskipun demikian, analisis ini dibantah oleh Korea Selatan. Beberapa saat setelah peluncuran rudal, para pejabat militer Korea Selatan menyatakan bahwa foto rudal itu otentik.

"Kami belum mengubah pernyataan kami bahwa roket itu ditembakkan dari kapal selam dan terbang sekitar 150 meter dari permukaan air," kata seorang pejabat militer Korea Selatan yang tidak dipublikasikan namanya.

"Seperti yang kami katakan sebelumnya, foto ini tampaknya tidak dimanipulasi.




Credit   CNN Indonesia



Otoritas AS Mendakwa 6 Warga China Atas Spionase Ekonomi


Otoritas AS Mendakwa 6 Warga China Atas Spionase Ekonomi 
 
 
Washington, (CB) - Pemerintah Amerika Serikat mendakwa enam warga China atas spionase ekonomi. Mereka dituding mencuri informasi rahasia dari dua perusahaan AS yang mengembangkan teknologi, yang kerap digunakan dalam sistem militer.

Ini merupakan ketiga kalinya dalam beberapa tahun ini, otoritas AS mendakwa warga China atas spionase ekonomi. Hal ini menunjukkan AS semakin fokus pada apa yang disebutnya sebagai masalah penting keamanan nasionalnya.

Salah satu tersangka, Profesor Hao Zhang (36) ditangkap pada Sabtu, 16 Mei lalu di Los Angeles, AS setibanya dia dari China. Demikian disampaikan Departemen Kehakiman AS dalam statemen seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (20/5/2015). Kelima tersangka lainnya diyakini berada di China.

Zhang dan dua profesor lainnya dari Universitas Tianjin, China didakwa mencuri kode asal dan informasi paten lainnya dari perusahaan pembuat chip, Avago Technologies Ltd dan Skyworks Solutions Inc, tempat kedua profesor tersebut bekerja. Avago memiliki kantor pusat di San Jose, California dan Singapura, sementara Skyworks berbasis di Woburn, Massachusetts, AS.

Menurut kejaksaan AS, Zhang dan para tersangka lainnya mendirikan perusahaan ROFS Microsystems di Tianjin dengan berbekal informasi rahasia curian dari kedua perusahaan AS tersebut. Zhang sendiri merupakan mantan pegawai Skyworks.

Atas hal ini, pihak Universitas Tianjin telah mulai melakukan penyelidikan. "Penyelidikan saat ini masih berlangsung," ujar seorang pegawai departemen publisitas Universitas Tianjin.

Universitas Tianjin yang didukung pemerintah China, didirikan pada tahun 1895 sebagai Northern University. Ini merupakan institusi pendidikan tinggi yang tertua di China. Oleh pemerintah China, universitas ini dinyatakan sebagai universitas penting nasional pada tahun 1959.

Jika terbukti bersalah, para tersangka bisa terancam hukuman penjara maksimum 50 tahun.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jeff Rathke mengatakan kepada para wartawan, pemerintah AS berkomitmen melindungi rahasia dagang perusahaan-perusahaan AS. "Ini masalah yang penting bagi AS," tandasnya.


 Credit   detikNews




Arab Saudi Bombardir Markas dan Gudang Senjata Houthi di Sanaa



Arab Saudi Bombardir Markas dan Gudang Senjata Houthi di Sanaa Ilustrasi (Reuters) 
 
Sanaa   (CB)- Pesawat tempur pasukan koalisi Arab Saudi terus membombardir pemberontak Syiah Houthi di ibukota Sanaa, Yaman dengan intens. Serangan udara ini menghantam markas dan sejumlah gudang senjata milik Houthi di Sanaa.

Ini merupakan serangan udara pertama yang terjadi mulai dari Selasa (19/5) pagi hari yang terus berlanjut hingga usai tengah malam, sejak operasi militer koalisi Saudi dilancarkan pada 26 Maret lalu. Warga setempat menuturkan, serangan udara Saudi ini memicu ledakan mengerikan di beberapa wilayah Sanaa.

Koalisi Saudi mulai kembali menyerang Houthi setelah gencatan senjata kemanusiaan selama 5 hari berakhir pada Minggu (17/5) malam. Serangan kali ini difokuskan di wilayah ibukota Sanaa. Demikian seperti dilansir Reuters, Rabu (20/5/2015).

Houthi yang bersekutu dengan milisi yang setia pada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, menguasai sebagian besar wilayah Yaman bagian barat. Pertempuran dengan Houthi terjadi di sejumlah wilayah seperti Aden, Taiz, Marib dan al-Dhala.

Pemberontak Houthi dan pasukan koalisi Saudi terus saling menyerang dengan artileri dan roket di perbatasan kedua negara. Pesawat tempur koalisi Saudi juga membombardir markas kuat Houthi di Saada.

Saudi yang menganut Sunni menganggap Houthi sebagai perwakilan Iran yang menganut Syiah, yang juga musuh Saudi. Serangan udara dilancarkan Saudi dan koalisi bertujuan untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Pemerintah Yaman menyatakan tidak akan melakukan perundingan dengan pemberontak Houthi dan sekutunya hingga mereka menarik diri dari kota-kota Yaman, lalu melucuti persenjataan mereka.

Namun dengan kembali meningkatnya pertempuran di Yaman, tampaknya pelaksanaan perundingan damai antara Houthi dengan pemerintah Yaman jauh dari realisasi.


Credit  detikNews

Kedutaan Rusia di Suriah Diserang Mortir, PBB dan AS Mengecam


Kedutaan Rusia di Suriah Diserang Mortir, PBB dan AS Mengecam 
 
Moskow,  CB - Kedutaan Rusia di Damaskus, Suriah dilanda serangan mortir. PBB dan Amerika Serikat mengecam serangan tersebut.

Serangan mortir tersebut tidak menimbulkan korban. Namun menurut Duta Besar Lithuania Raimonda Murmokaite, yang negaranya tengah mendapat giliran menjadi presiden Dewan Keamanan PBB bulan ini, serangan itu menyebabkan kerusakan serius.

Dalam statemen bersama seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (20/5/2015), 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB menegaskan, negara-negara tuan rumah punya kewajiban untuk mengambil semua langkah sebagaimana mestinya untuk melindungi gedung-gedung diplomatik dan konsuler.

DK PBB juga menekankan perlunya menangkap para pelaku serangan tersebut dan mengadilinya.

Kecaman serupa juga disampaikan pemerintah Amerika Serikat yang kembali menyerukan solusi politik untuk menghentikan konflik berkepanjangan di Suriah.

"Kami menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab atas aksi tersebut ditangkap dan terus menekankan perlunya solusi politik atas kekacauan di Suriah," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jeff Rathke.

Diingatkannya, kedutaan dilindungi oleh hukum internasional.

Kedutaan Rusia diserang mortir pada Selasa (19/5) pukul 15.25 waktu setempat. Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, mortir-mortir tersebut tempaknya ditembakkan dari kawasan Jobar, yang berada di bawah kendali kelompok-kelompok bersenjata.

"Kami menganggap kejadian ini sebagai aksi teroris terhadap kedutaan Rusia. Kami mengecam keras para pelakunya, pengaturnya dan penghasutnya," demikian statemen Kementerian Luar Negeri Rusia seraya meminta aksi internasional atas serangan ini.

Rusia merupakan sekutu kunci rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.



Credit  Detiknews



70 Persen Tanah di Indonesia Disebut Kurang Subur

70 Persen Tanah di Indonesia Disebut Kurang Subur
Seorang pria menunjukkan benih padi di atas tanah kering saat berlangsungnya Upacara Membajak Sawah di Bangkok, Thailand, 13 Mei 2015. Upacara tersebut untuk menandai akhir dari musim kering dan menyambut musim tanam padi. REUTERS
 
 
CB, Jakarta -Pakar bidang Ilmu Tanah Prof Nurhajati Hakim mengatakan tanah yang ada di Indonesia sekitar 70 Persen dari keseluruhan luas yang ada, tidak subur.

"Secara keseluruhan pulau di Indonesia tanahnya hanya terdiri atas ultisol atau merah kuning dan gambut yang rata-rata memiliki tingkat kemasaman tinggi, sehingga kurang baik untuk tanaman tumbuh," katanya, di Padang, Minggu.

Dia menyebutkan meski di Pulau Sumatera terdapat gunung berapi dan memiliki tanah yang subur, akan tetapi secara luas keseluruhan lebih didominasi ultisol dan gambut.

Tanah ultisol ini tersebar pada sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, sedangkan gambut pada pesisir pantai barat dan timur Sumatera.

Kemudian di Kalimantan dan Papua juga dominan tanah jenis gambut dan sebagian kecil ultisol.

Hal yang sama juga di daerah Sulawesi yang didominasi gambut, dan sebagian lagi ultisol.

Sedangkan di Pulau Jawa dan Bali hingga Nusa Tenggara yang daerahnya didominasi oleh gunung berapi aktif, jenis tanah yang banyak ditemukan yakni Andisol, ucapnya.

"Tidak subur bukan berarti tidak bisa ditanami, bila diberi perlakuan teknologi tanah tersebut akan menghasilkan produksi yang melimpah," ucapnya.

Menurutnya, meskipun memiliki tanah yang tidak subur, produksi berbagai komoditas di Indonesia cukup tinggi.

Artinya tanaman yang tumbuh pada daerah tersebut telah mampu menyesuaikan untuk hidup.

Akan tetapi, katanya, jika diberikan perlakuan teknologi seperti pengapuran atau penambahan pupuk alami. Tanah pun akan menjadi subur dan produksinya pun akan meningkat berkali lipat.

"Bila sudah begini melempar tongkat menjadi tanaman memang sebuah kenyataan," ucapnya.

Sementara itu Badan Litbang Pertanian Sumbar melalui peneliti Ismon meyebutkan bahwa bukti tidak suburnya tanah yakni mulai banyaknya petani di Indonesia mengalihkan mata pencarian dari bersawah atau berladang menjadi berkebun.

Hal ini katanya terjadi akibat sawah yang dimilikinya perlu diberi pupuk dalam jumlah besar, sehingga membutuhkan biaya yang besar.

Dengan berkebun misalnya kelapa sawit atau karet tidak perlu memerlukan pupuk yang banyak.

Sebab kedua tanaman tersebut sangat cocok tumbuh di jenis tanah yang tidak subur semisal ultisol dan gambut, ujarnya.



Credit   TEMPO.CO


Tampung Pengungsi Rohingya, Indonesia Dipuji PBB


Pengungsi Rohingya asal Myanmar dan imigran lainnya dari Bangladesh menanti di pengungsian di Kuala Langsa, Aceh, Senin (18/5/2015). AFP / ROMEO GACAD
Pengungsi Rohingya asal Myanmar dan imigran lainnya dari Bangladesh menanti di pengungsian di Kuala Langsa, Aceh, Senin (18/5/2015). AFP / ROMEO GACAD
CB, Jakarta: Indonesia mendapat apresiasi dari Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) atas penanganan pengungsi etnis Rohingya. Pasalnya, hingga kini, Indonesia telah menampung lebih dari 11 ribu pengungsi minoritas asal Myanmar itu.

"Ini mendapatkan apresiasi dari deputi sekjen PBB yang melakukan komunikasi dengan Kemenlu pada hari Minggu sekitar pukul 9.30-10.00 WIB pagi hari," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai mengikuti sidang kabinet di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Retno menjelaskan, meski Indonesia bukan negara yang meratifikasi Konvensi tentang Pengungsi, tapi Indonesia menerima prinsip non-refoulement, dimana pemerintah memberikan shelter atau penampungan atas para pengungsi.

"kita sudah take care (tangani) mereka, baik dalam bentuk penyediaan shelter, papan, pangan, dan obat-obatan yang diperlukan apabila kondisi kesehatan mereka tidak baik," papar dia.

Dalam penyelesaian kasus ini, Indonesia menginisiasi prinsip berbagi tugas dan tanggung jawab antara negara asal, negara transit dan negara yang menjadi tujuan para pengungsi.

"Tentunya kita melibatkan organisasi internasional seperti UNHCR dan IOM untuk membantu kita menyelesaikan isu ini," terang dia.

Untuk itu, pada Rabu 20 Mei esok, Menlu Indonesia, Malaysia dan Thailand, akan bertemu membahas kasus tersebut. Indonesia akan mengemukakan tiga hal demi menyelesaikan konflik yang menimpa etnis minoritas Rohingya itu.

"Besok saya akan lakukan pertemuan dengan Menlu Malaysia dan Menlu Thailand. Antara lain tentunya membahas irregular movement ini. Kita akan kemukakan tiga hal," imbuh dia.



Credit  Metrotvnews.com

RI-Malaysia Sepakat Tangani Pengungsi yang Telantar di Lautan


Menlu RI Retno Marsudi (kiri) menjabat tangan Menlu Malaysia Anifah Aman dengan didampingi Menlu Thailand  Tanasak Patimapragorn di Putrajaya, Malaysia, Rabu (20/5/2015), dalam perundingan masalah ribuan pengungsi yang terombang-ambing di lautan. AFP / MA
Menlu RI Retno Marsudi (kiri) menjabat tangan Menlu Malaysia Anifah Aman dengan didampingi Menlu Thailand Tanasak Patimapragorn di Putrajaya, Malaysia, Rabu (20/5/2015), dalam perundingan masalah ribuan pengungsi yang terombang-ambing di lautan. AFP / MA
CB, Putrajaya: Indonesia dan Malaysia sepakat menyediakan tempat penampungan sementara bagi ribuan pengungsi yang selama ini terombang-ambing di lautan.

Sebagian besar pengungsi itu adalah kaum etnis Rohingya asal Myanmar dan warga Bangladesh yang berusaha mencari kehidupan lebih baik.

Pengumuman dilontarkan Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman dalam pertemuan dengan Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Thailand Jenderal (Purnawirawan) Tanasak Patimapragorn di Putrajaya, Malaysia, Rabu (20/5/2015).

"Dua negara sepakat memberikan penampungan sementara bagi sekitar 7000 pengungsi yang telantar di lautan," ucap Anifah, seperti dikutip Associated Press.

"Proses transmigrasi dan repatriasi (ribuan pengungsi) akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun oleh komunitas internasional," sambung dia.

Saat ini, ratusan pengungsi dari Myanmar, Bangladesh dan negara lainnya telah berada di Aceh dan juga pulau Langkawi di Malaysia.



Credit  Metrotvnews.com

Menengok Pelatihan Pilot Pesawat Tempur Australia


 Jet tempur Hawk milik AU Australia di Pangkalan AU Darwin.
 Jet tempur Hawk milik AU Australia di Pangkalan AU Darwin.


Setiap tahun lebih dari 1000 orang melamar untuk menjadi pilot pesawat tempur Angkatan Udara Australia (RAAF). Namun, hanya lima orang yang akan dilipih untuk mengikuti pelatihan ketat sebelum diterjunkan ke medan tugas.
Untuk saat ini, dari lima calon pilot pesawat tempur tersebut, tinggal empat yang tersisa yaitu seorang pilot pesawat sipil Qantas, seorang bekas tentara Angkatan Darat Australia, seorang warga asal Melbourne dan warga asal Australia Barat.


"Ini merupakan mimpi mereka," ujar Komandan Skuadron Grant Taylor saat ditemui ABC di Pangkalan RAAF di Darwin. Saat itu para calon pilot itu sedang melakukan persiapan takeoff.
Dia menjelaskan lebih dari 1000 orang melamar untuk jadi pilot pesawat tempur setiap tahunnya. Namun yang lolos seleksi hanya 20 orang yang kemudian dipilih menjadi lima calon saja.
Kini seorang telah mengundurkan diri, sementara wisuda mereka masih 18 bulan lagi.
Menurut Taylor, setelah lulus keempat pilot itu akan diterjunkan ke Irak sebagai pilot pesawat F/A-18 Hornets.
"Keempat taruna ini akan segera telibat aksi nyata di medan perang dalam 18 hingga 24 bulan mendatang," jelas Taylor.
Saat ini mereka memang hanya ditraining dengan pesawat latih jenis Hawk yang memiliki sistem dual control dengan pelatih yang setiap saat siap mengambilalih kendali jika terjadi apa-apa.
Keempat calon pilot tersebut kini diasramakan dan digabung ke dalam satu skuadron berjumlah 79 prajurit RAAF.
Menurut Taylor, para calon penerbang ini telah berkorban banyak untuk sampai ke tahap sekarang. "Namun tentunya mereka masih harus lebih banyak berkorban lagi untuk menjadi pilot pesawat tempur," katanya.
Keempat calon penerbang sebenarnya berbasis di Pangkalan Udara RAAF di Perth. Dua pekan lalu, mereka diterbangkan ke Northern Territory dan diterjunkan dalam Operasi Northern Phoenix.
Grant Taylor,, salah seorang komandan skuadron pada AU Australia.
Grant Taylor,, salah seorang komandan skuadron pada AU Australia.

Selama di pangkalan ini mereka dilatih berbagai keterampilan termasuk formasi terbang dengan jarak antarpesawat cuma tiga meter. Pesawat tempur yang digunakan memiliki kecepatan hingga 1.500 km/jam.
Tahap berikutnya para calon penerbang akan dipindahkan ke Pangkalan RAAF di New South Wales.
"Mereka membangun kedekatan satu sama lain. Mereka harus saling mengenal secara dekat satu sama lain, untuk mengetahui bagaimana rekannya bereaksi di bawah tekanan tinggi,' jelas Taylor lagi.
Saat ini RAAF memiliki sekitar 700 pilot namun kurang dari 100 di antara mereka yang merupakan pilot jet tempur.



Credit   Metrotvnews/Australia Plus ABC



Legenda Cocor Merah, Pesawat Pemburu Milik TNI

P-51 Mustang adalah pesawat petarung jarak jauh terbaik Perang Dunia 2

Legenda Cocor Merah, Pesawat Pemburu Milik TNI
Pesawat cocor merah P-51 Mustang milik TNI di Monumen Palagan Ambarawa, Jawa Tengah. (VIVA.co.id/Dody Handoko)
 
  CB - Monumen Palagan Ambarawa merupakan simbol untuk mengenang sejarah pertempuran di Ambarawa yang terjadi pada 12 Desember – 15 Desember 1945. Monumen ini dibangun pada 1973 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 15 Desember 1974. Lokasinya berada di jalan MGR Soegiopranoto, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Koleksi yang menarik di museum ini adalah pesawat Mustang P 51 Cocor Merah Belanda. Pasukan Tentara Kemanan Rakyat pernah menembak jatuh pesawat terbang sekutu ini  jatuh ke dalam Rawa Pening. Pesawat ini berasal dari skadron 13 Royal Air Force di Kali Banteng, Semarang.

Cocor Merah adalah jenis pesawat pemburu dengan berat pesawat 7.000 kg, panjang pesawat 9,81 meter, bentang sayap 11,28 meter, tinggi terbang maksimum 7.720 meter.

Kemampuan jelajah 753 km/jam dengan kemampuan terbang 3.185 km. Pesawat yang diawaki satu orang ini dibekali delapan Browning Caliber dan Rocket Launcher, serta dua bom.

P-51 Mustang adalah sebuah pesawat petarung jarak jauh pengintai buatan Amerika Serikat . Pesawat ini menjadi salah satu pesawat tempur terbaik pada Perang Dunia II.

Mustang menjadi satu-satunya pesawat petarung yang mampu mencapai Berlin, baik untuk melangsungkan serangan mandiri maupun mengawal pesawat pengebom.

AURI pernah pula menggunakan Cocor Merah ini di awal-awal kemerdekaan. Mustang diproduksi ribuan dan digunakan oleh banyak angkatan udara, termasuk  Indonesia. Indonesia menerima Mustang sebagai hibah dari Belanda, ironisnya Mustang juga digunakan Indonesia melawan Belanda dan sekutunya di kemudian hari.

Kisah sejarah Si Cocor Merah sangat melegenda dalam mempertahankan kemerdekaan. Cocor Merah generasi pertama menggunakan pesawat P-51 Mustang. Namun, pesawat ini sudah lama dipensiunkan karena usia dan tidak tersedia suku cadang.

Beberapa rongsokan Cocor Merah di antaranya masih bisa bisa disaksikan di Museum Dirgantara Yogyakarta, Monumen Palagan Ambarawa, juga di Museum Satria Mandala Jakarta.

Setelah pesawat Mustang banyak yang tidak bisa digunakan, mulai tahun 1976 Skuadron Udara 21 mengganti Cocor Merah dengan pesawat tempur OV-10F Bronco.

Museum Palagan Ambarawa

Monumen Palangan Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. (VIVA.co.id/Dody Handoko)
Setelah 30 tahun bertugas menjaga wilayah Indonesia, pesawat Bronco pun harus dipensiunkan pada 2007. Selama beberapa tahun, Skadron Udara 21 tidak memiliki Cocor Merah. 

Beberapa Cocor Merah baru buatan pabrik pesawat tempur dari Brasil, Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer) sudah datang. Cocor Merah generasi ketiga kali ini menggunakan pesawat EMB 314 Super Tucano. Indonesia memang telah membeli 16 buah pesawat Super Tucano baru.

Seperti Cocor Merah sebelumnya, pada bagian bawah hidung pesawat Super Tucano yang baru ini juga dihiasi dengan mulut  hiu warna merah. Gambar mulut hiu kali ini merupakan rancangan mantan panglima Komando Pertahanan Udara Nasional, almarhum Marsekal Muda TNI Faustinus Djoko Poerwoko.

Super Tucano merupakan pesawat turboprop  atau jet baling-baling yang lincah. Sebagai pesawat tempur pengintai dan pengawalan, pesawat ini dilengkapi dengan senjata mutakhir dan sistem kontrol otomatis.



Credit  VIVA.co.id


Hari Ini Menteri Susi Tenggelamkan 41 Kapal Asing Pencuri Ikan


Hari Ini Menteri Susi Tenggelamkan 41 Kapal Asing Pencuri Ikan
Tribun Batam
Kapal milik nelayan asing ditenggelamkan TNI AL, di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014). Sebanyak tiga kapal milik nelayan Vietnam yang ditangkap TNI AL ditenggelamkan sebagai sikap tegas pemerintah Indonesia terhadap aksi pencurian ikan yang merugikan negara hingga Rp 300 trilyun per tahunnya. 
 
CB, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti benar-benar menepati janjinya menenggelamkan kapal illegal fishing pada Hari Kebangkitan Nasional, Rabu (20/5/2015). Bahkan, total ada 41 kapal yang ditenggelamkan hari ini di berbagai daerah di Indonesia.

"Hari ini atas permintaan Presiden (Jokowi) kita sudah selesaikan persoalan hukum 41 kapal illegal fishing dari Thailand, Vietnam, dan Filipina. Jadi hari ini kita tenggelamkan 41 kapal," ujar Susi dalam pidatonya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, hari ini.

Dia menjelaskan, penenggelaman 41 kapal pelaku illegal fishing itu merupakan bukti bahwa Indonesia sangat serius menegakan kedaulatan negara. Selain itu, hal tersebut juga merupakan bagian dari upaya pemerintah melindungi sumber daya kelautan nasional.

Dalam pidatonya, Susi juga menegaskan bahwa aksi illegal fishing sangat merugikan bangsa. Bahkan kata dia, bantuan apapun yang akan diberikan kepada nelayan dari pemerintah akan sia-sia jika sumberdaya ikan di laut Indonesia habis oleh para pelaku illegal fishing.

"Tanpa kita lakukan aksi anti illegal fishing maka tak akan mampu, walau kita berikan nelayan kapal dan jaring dan teknologi untuk menangkap ikan, kalau ikan kita sudah diambil. Betul tidak?" ucap Susi.
"Kita serius menjadi sumber daya laut kita untuk kesejahteraan nelayan dan Perikanan indonesia," kata dia.


 Credit  Tribunnews.com





Batu Aneh Mirip Stonehenge Muncul di Permukaan Komet 67P

Temuan ini membuat bingung peneliti ESA.

Batu Aneh Mirip Stonehenge Muncul di Permukaan Komet 67P
Batu berdiri di permukaan Komet 67P (www.ibtimes.co.uk)
 
  CB - Peneliti Badan Antariksa Eropa (ESA) merilis penampakan batu misterius di permukaan Komet 67P. Batu yang dimaksud berposisi berdiri dan dianggap mirip formasi batu Stonehenge yang ada di Wiltshire, Inggris.

Temuan ini membuat bingung peneliti ESA. Sebab sejauh ini, batu itu satu-satunya yang ditemukan dalam keadaan berdiri.

Dikutip dari IB Times, Selasa 19 Mei 2015, batu berdiri misterius itu ditemukan pada area yang dinamakan Aker. Peneliti mengatakan penampakan batu berdiri dengan formasi yang tak lazim itu pertama kali ditemukan pesawat pengorbit komet, Rosetta, pada September tahun lalu dan baru dirilis pada pekan ini.

Batu yang dimaksud terdiri dari tiga batu raksasa dengan perkiraan diameter 30 meter.

"Sejak awal, kami telah memperhatikan formasi ini. Awalnya batu raksasa itu tak terlihat berbeda secara subtansi dari batu lain yang pernah kami lihat," ujar Sebastien Besse, ilmuwan ESA yang mengerjakan instrumen Optical, Spectrocopic and Infrared Remote Imaging System (Osiris) pesawat Rosetta.

Peneliti menduga munculnya bati berdiri itu terkait dengan adanya gletser pada lokasi di permukaan komet. Sedangkan batu lain, pikir peneliti, berpindah akibat angin atau air.

"Bagaiamana keseimbangan batu pada Komet 67P terbentuk tidak jelas sampai saat ini," ujar Holger Sierks, peneliti utama Osiris.

Tim peneliti mencatat bisa juga batu berdiri itu terkait dengan proses transportasi dalam aktivitas komet. Proses ini kemudian membuat batu pindah dari lokasi situs asli mereka.



Credit    VIVA.co.id



Ini Dia Drone B-Unstoppable, Tank Mini yang Bisa Terbang



Ini Dia Drone B-Unstoppable, Tank Mini yang Bisa Terbang
Drone B-Unstoppable yang mempunyai empat baling-balinng dan roda gigi yang membuatnya bisa terbang dan berjalan di darat seperti tank. 
 
CB - Drone ini juga bisa berfungsi sebagai tank saat berada di darat. Dinamakan B-Unstoppable, kendaraan mini itu disebut sebagai 'hybrid tank quadcopter' pertama dunia yang berfungsi ganda.
Drone memiliki empat baling-baling yang membuatnya bisa terangkat, dua roda gigi yang membuatnya bisa menempuh berbagai kondisi permukaan tanah.
Witold Mielniczek dari London yang membuat drone tersebut mengatakan B-Unstoppable bisa menjelajah di darat, tetapi bila ada rintangan besar, maka alat itu akan terangkat dan terbang melewatinya.
Seperti dilansir Daily Mail, model B-Unstoppable berbobot 84 gram, cukup ringan untuk sebuah drone, bahkan jika benda itu jatuh ke tanah.

Drone ini dilengkapi kamera, dan tahan terbang selama 9 menit ditambah maksimal 18 menit melaju di darat untuk sekali charge. Atau setidaknya, memiliki waktu kapasitas 15 menit bila aktivitas itu dikombinasikan.
Menurut Mielniczek, peralatan mini tersebut sangat mudah dikendalikan. Sebuah tombol di remote controller, bisa mengubah fungsi dari tank ke quadcopter, begitu juga sebaliknya.
Lampu belakang memungkinkannya terbang di malam hari. Mielniczek berharap bisa mulai mendistribusikan drone tersebut untuk konsumen pada Oktober tahun ini.


Credit   TRIBUNPEKANBARU.COM


Wow! Drone AS Menyerupai Pesawat Kertas


http://images.detik.com/content/2015/05/19/398/cicadadrone46.jpg 
 Covert Autonomous Disposable Aircraft (naval research laboratory)
 
Jakarta  (CB) - Peneliti dari Naval Research Laboratory (NRL) memamerkan drone unik dalam pameran yang diadakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Drone ini diberi nama Cicada atau juga dikenal dengan nama Covert Autonomous Disposable Aircraft.

Sesuai namanya, Cicada adalah drone 'sekali pakai' dan bisa diproduksi dengan biaya relatif murah, sekitar USD 250 per unit. Ukurannya kecil, hanya sebesar telapak tangan manusia, dan bentuknya menyerupai pesawat yang dibuat dari kertas lipat.

Cicada tak mempunyai mesin penggerak, sehingga ia perlu dijatuhkan dari atas pesawat atau balon udara. Dengan memanfaatkan angin untuk bergerak, Cicada bisa terbang dengan kecepatan sampai dengan 46 mil per jam setelah dijatuhkan dari langit.

Karena dilengkapi dengan bermacam sensor, Cicada punya bermacam fungsi. Dari mulai memantau kondisi cuaca, temperatur, kelembapan dan sejenisnya, hingga mendengarkan percakapan orang, serta memantau pergerakan pasukan. Setiap unit Cicada akan diprogram dengan koordinat GPS tertentu, yang akan menjadi tujuannya.

Drone ini sudah mulai dikembangkan mulai tahun 2006 dan sudah mulai diuji untuk terbang sejak tahun 2011. Ketika diuji, Cicada dijatuhkan dari ketinggian 17.500 meter, dan bisa mendarat dalam radius 4,5 meter dari target awal GPS-nya.

"(Cicada-red) ini seperti robot burung merpati. Kamu suruh ia pergi ke suatu tempat, maka ia akan pergi ke sana," ujar Daniel Edwards, engineer dari NRL, seperti dikutip detikINET dari Arstechnica, Selasa (19/5/2015).


Credit  detikINET



IMI Perkenalkan Pesawat Tanpa Awak

Ini bentuk pesawat tanpa awak IMI (foto: Fahmi)
Ini bentuk pesawat tanpa awak IMI (foto: Fahmi)
JAKARTA  (CB) - Lembaga riset maritim Indonesia Maritime Institute (IMI) bekerja sama dengan PT Trimitra Wisesa Abadi memperkenalkan hasil pengembangan program pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau drone di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat.
Direktur Eksekutif IMI, Y Paonganan mengatakan, drone ini merupakan kreasi anak bangsa. Meskipun kreasi lokal, ia menjamin drone ini memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan buatan negara lain.
"PTTA buatan anak bangsa ini memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan produksi dari negara-negara lain," ungkap Paonganan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Program ini merupakan salah satu bentuk pengabdian IMI kepada bangsa. Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan tingkat geografis yang unik.
Tidak sedikit batas-batas negara Indonesia berada di titik-titik yang sulit dijangkau seperti laut luas hingga pulau kecil.
"Oleh karena itu, diperlukan inovasi teknologi anak bangsa untuk bisa menjadi solusi pengawasan wilayah perbatasan bahkan seluruh wilayah Indonesia," tuturnya.
Kata dia, OS-Wifanusa memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat diberbagai medan, baik di sungai, danau, laut maupun di darat.
Drone ini menggunakan mesin dua tak berkapasitas 170 cc mampu mengangkat pesawat dengan beban hingga 60 – 70 kg.
Untuk lepas landas di air, pesawat ini hanya membutuhkan jarak sejauh 50 meter, sedangkan di darat hanya butuh landasan tanah rata sejauh 30 – 40 meter.
Ia menambahkan, dari segi sistem kendali jarak jauh, drone ini mampu dikendalikan hingga 100 km dan menerima gambar video secara real time.
"OS-Wifanusa mampu terbang pada ketinggian 300 meter hingga 5.000 meter dengan waktu terbang (endurance) mencapai lima jam," sambungnya.
Drone tersebut juga dilengkapi kamera video yang hasil rekamannya mampu diterima secara real time di ground control station sebagai stasiun pengendali di darat selama melakukan operasi pemantauan.
"Kemampuan yang dimiliki PTTA ini sangat cocok dioperasikan di wilayah perbatasan terutama untuk kegiatan pengawasan (surveillance) karena di wilayah tersebut belum memiliki infrastruktur memadai untuk mengoperasikan PTTA sejenis yang butuh landasan khusus dan panjang untuk lepas landas dan mendarat," pungkasnya.



Credit  Okezone



OS-Wifanusa Siap Guncang Dunia

Rabu,  20 Mei 2015  −  09:40 WIB
OS-Wifanusa Siap Guncang Dunia
OS-Wifanusa, PTTA buatan anak bangsa saat uji terbang di Waduk Jatiluhur, kemarin. Pesawat tanpa awak ini memiliki kemampuan mumpuni menjelajahi angkasa dan melakukan pengawasan di kawasan yang sulit dijangkau pesawat biasa.
PURWAKARTA  (CB) - Indonesia Ma ri time Institute (IMI) berkerja sama dengan PT Trimitra Wisesa Abadi berhasil membuat OS-Wifanusa, sejenis Unman ned Aerial Vehicle (UAV) alias Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA). OS-Wifanusa, PTTA buatan anak bangsa itu kemarin dipromosikan di kawasan Waduk Jati luhur, Kabupaten Purwa karta, kemarin.

Dari uji coba yang dilakukan, UAV tersebut me miliki kemampuan mumpuni dan siap mengguncang dunia. Pesawat ini dirancang khusus untuk mampu melakukan pengawasan wilayah perbatasan baik darat maupun laut. “Pesawat tanpa awak yang diberi nama OS-Wifanusa ini mampu lepas landas baik disungai, danau, laut, maupun daratan.”

“Itu untuk memudahkan pengoperasian di wilayah perbatasan yang kondisinya relatif sulit jika menggunakan pesawat biasa,” kata Direktur Ek sekutif IMI Y Paonganan kemarin. Dia mengemukakan, pesawat tanpa awak ini dirancang oleh tim anak-anak Indonesia. Artinya, mulai dari proses produksi, sistem UAV, landing gear system, dan propeller adalah buat an anak negeri yang tergabung di IMI. Kecuali beberapa kom ponen elektronik dan mesin yang masih impor.

Menurut dia, kemampuan OS-Wifanusa tidak kalah dengan UAV buatan luar negeri. Pesawat ini memiliki kemampuan kontrol kendali jarak jauh 100 kilometer dan mampu terbang pada ketinggian 300 meter hingga 500 meter. “Ada pun waktu terbang (endurance) 5 jam dengan menggunakan mesin 2 Tak berkapasitas 170Cc dan mampu me ngangkut pesawat dengan beban 60-70 kg.

Untuk lepas landas, pesawat membutuhkan lan dasan di air sepanjang 50 meter, sementara didarat 30-40 meter,” ujar dia. Selain itu, OS-Wifanusa juga dilengkapi dengan kamera video yang hasil rekamannya mampu diterima secara real time di ground control station atau stasiun pengendali di darat. Juga dilengkapi kamera Lider untuk keperluan foto udara dan pemetaan.

“Mobile Ground Control Sta tion (MGCS) dilengkapi antena helical setinggi 6 meter dan monitor control system untuk memonitor UAV selama penerbangan. Kemam puan sistem untuk menerima real time videodalam jangkauan 100 kilometer pada ketinggian 300 meter dan semakin tinggi jelajahnya semakin jauh jang kauan menerima real time videonya,” ungkap Paonganan.

Rencananya pesawat ini akan dibeli oleh Kementerian Pertahanan untuk melakukan pengawasan di sejumlah perairan Indonesia. “Kebutuhan drone ini sangat mendesak,” kata Marsma TNI Darlis Pangaribuan dari Ditjen Kuathan Kemenhan yang hadir saat uji terbang PTTA dikawasan Waduk Jatiluhur.

Dia menyatakan, kebutuhan pesawat tanpa awak ini mendesak segera difungsikan untuk melakukan pemantauan sejumlah kawasan, seperti di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I me liputi Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Selat Sunda.

Kemudian ALKI II meliputi Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores, dan Selat Lombok. Lalu ALKI III melintasi Samudera Pasifik, Laut Maluku, Seram, Laut Banda, Selat Ombai dan Laut Sawu. “Kebutuhannya, satu ALKI butuh satu skuadron pesawat tanpa awak karena lebih efisien,” tutur Darlis.



Credit   Koran SINDO