Rabu, 03 Juni 2015

Presiden Bashir inginkan dialog dengan Barat


Presiden Bashir inginkan dialog dengan Barat
Presiden Sudan Omar al-Bashir (REUTERS/James Akena)
 
Khartoum (CB) - Sudan terbuka bagi dialog dengan negara-negara Barat, kata Presiden Omar Hassan al-Bashir pada Selasa dalam pesan dari seorang pemimpin yang dicari-cari atas tuduhan genosida sehingga negaranya menderita akibat sanksi-sanksi ekonomi.

Berbicara pada awal masa kepresidenan yang baru, Bashir yang berusia 71 tahun juga menyerukan bagi persatuan nasional sementara ia menghadapi pemberontakan dan berkurangnya penghasilan dari minyak menyusul pemisahan Sudan Selatan pada 2011, lapor Reuters.

Sudan telah lama berada di bawah sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan termasuk dari Amerika Serikat. Bashir juga menghadapi dakwaan di Mahkamah Kejahatan Internasional karena ia mendalangi genosida dan kejahatan-kejahatan lain dalam kampanyenya membasmi pemberontakan di kawasan Darfur.

Ia telah membantah semua dakwaan-dakwaan itu.

"Sudan akan berusaha, Insya Allah, dan dengan hati terbuka, untuk melanjutkan dialog dengan negara-negara Barat supaya hubungan-hubungan kembali normal," kata Bashir kepada para anggota parlemen setelah upacara pengambilan sumpah yang dihadiri para pemimpin regional dan Afrika.

"Saya akan, insya Allah, menjadi presiden bagi semua. Tak ada perbedaan antara mereka yang memilih kami dan mereka yang tidak, antara yang berpartisipasi dan mereka yang memboikot (pemilihan)," kata Bashir.

"Ini hak yang dijamin bagi semua," kata dia kepada parlemen dan pemimpin-pemimpin negara asing termasuk Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.

Para pengamat politik menanggapi skeptis atas seruan Bashir untuk pembicaraan dengan Barat.

"(Dia harus) melepaskan visi lamanya bermusuhan dengan Barat karena negara-negara Barat punya posisi tegas atas isu-isu yang berseberangan (dengan Sudan)," kata Ahmed Hassan al-Jak, guru besar di Universitas Khartoum.

Isu-isu tersebut mencakup penghormatan atas hak-hak asasi manusia dan diakhirinya perang di Darfur dan konflik-konflik lainnya, kata dia.

Bashir meraih 94 persen suara dalam pemilihan nasional pada April, pemungutan suara sejak Sudan Selatan terpisah dari Sudan pada 2011, tetapi pemilu itu diboikot oleh sebagian besar partai oposisi. Partai Kongres Nasional yang memerintah menguasai 323 dari 426 kursi di parlemen.

Tokoh-tokoh oposisi mengatakan pemerintahan Bashir telah menyebabkan Sudan terisoloasi dari institusi-institusi politik dan finansial global.

Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dilarang berbisnis dengan Sudan, walaupun Tiongkok dan para investor lain segera memanfaatkan peluang.

Bashir, yang memiliki dukungan kuat dari tentara dan masih populer di antara banyak lapisan masyarakat, mendesak partai-partai oposisi dalam pidatonya pada Selasa untuk bergabung dengan "dialog nasional" yang dia katakan akan mulai dalam beberapa hari ke depan.

Ia juga memperbarui pengampunan umum bagi kelompok-kelompok bersenjata yang "benar-benar berniat kembali dan berpartisipasi dalam dialog".

Sudan telah menghadapi pemberontak di kawasan Darfur sejak 2003 dan pemisahan diri tapi terkait pemberontakan di Nil Biru dan Kordofan Selatan sejak pemisahan Sudan Selatan pada 2011.


credit  ANTARA News


Direktur CIA: Amerika Serikat bahas lima Taliban dengan Qatar


Direktur CIA: Amerika Serikat bahas lima Taliban dengan Qatar
Dokumentasi pemimpin Taliban Pakistan, Maulana Fazlullah, yang juga sering disebut Mullah Radio, disebut-sebut sebagai orang yang paling bertanggungjawan atas pembantaian ratusan anak sekolah di Peshawar dan pernah memerintahkan pembunuhan remaja putri Pakistan peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai. (Reuters)
... mereka akan kembali ke medan perang, tetapi mereka tidak akan mengubah dinamika, dan mereka tidak akan mengubah titik keseimbangan. Mereka adalah lima orang...
Washington (CB) - Amerika Serikat (AS) dan Qatar membahas kedudukan lima orang Taliban, yang rencananya dibebaskan ke Afghanistan setelah setahun dibebaskan dalam pertukaran tawanan AS, kata Direktur CIA, John Brennan, Minggu.

"Saya ingin memastikan bahwa mereka tidak diizinkan kembali ke perang," kata Brennan, dalam wawancara CBS, Face the Nation.

Lima tokoh penting Taliban ditukar dengan Sersan Bowie Bergdahl pada 31 Mei 2014, lalu dipindahkan dari pusat tahanan Amerika Serikat, di Teluk Guantanamo, Kuba, ke penahanan Qatar.

Larangan perjalanan setahun terhadap lima orang itu segera berakhir, memunculkan pertanyaan tentang yang terjadi selanjutnya.

"Agaknya, mereka akan kembali ke medan perang, tetapi mereka tidak akan mengubah dinamika, dan mereka tidak akan mengubah titik keseimbangan. Mereka adalah lima orang," ujar pensiunan Jenderal Stanley McChrystal, mantan komandan AS di Afghanistan, dalam acara State of the Union di CNN.

Brennan mengatakan ia secara pribadi terlibat dalam diskusi dengan Afghanistan dan pejabat Qatar tentang lima orang Taliban ini.

Mereka sedang "mencari (apa) pengaturan yang dapat digunakan, apa yang akan terjadi pada orang-orang ini, apakah mereka akan dikirim kembali ke Afghanistan atau tinggal di Doha," katanya.

"Ini terus menjadi bagian dari proses yang sedang berlangsung, berdiskusi dengan mitra kami di Qatar, apa yang menjadi kepentingan terbaik dari keamanan nasional," tambahnya.

Kelima orang ini meliputi mantan kepada staf militer Taliban, mantan wakil menteri intelijen, dan mantan menteri dalam negeri, serta dua anggota senior Taliban.

Anggota Kongres yang juga Ketua DPR Komite Urusan Luar Negeri Amerika Serikat, Ed Royce, mempertanyakan kebijakaan AS membebaskan lima orang Taliban ini.

"Anda mungkin tidak akan melihat mereka memainkan peran yang sama seperti sebelumnya, (tapi) mereka tetap menjadi sebuah ancaman," katanya kepada televisi CNN, Minggu.

"Di Uruguay, enam teroris Taliban telah dibebaskan, dan sekarang (ada) sekitar 40 laporan bahwa mereka berada sanagt dekat dengan Kedutaan Besar AS," kata Royce.

"Ini adalah risiko yang nyata," katanya.

Pertukaran tawanan untuk Bergdahl mendapat kritik tajam dari Partai Republik yang pada saat itu memandang kebijakan ini mengganggu kebijakan AS yang sudah lama tidak bernegosiasi dengan penyandera.

Gedung Putih membela pertukaran tawanan ini dengan alasan Bergdahl adalah tawanan perang dan AS mengikuti prinsip tidak meninggalkan personel militer AS di belakang.

Bergdahl, yang dipenjara pada Juni 2009 sempat menghilang dari unitnya dan para bulan Maret didakwa pasal desersi.



Credit  ANTARA News



Pemimpin tertinggi komunis Filipina tertangkap


Pemimpin tertinggi komunis Filipina tertangkap
ilustrasi Tentara Filipina dan Amerika Serikat berjalan di sebuah teluk dangkal di sebuah teluk saat simulasi razia di perairan sebagai bagian dari latihan militer gabungan Filipina-AS di Teluk Ulugan, pesisir barat Filipina, Rabu (25/4). (FOTO ANTARA/REUTERS/Romeo Ranoco)
 
 
Manila (CB) - Pemimpin puncak gerilyawan komunis Filipina ditangkap dalam pukulan atas pemberontakan puluhan tahun Maois itu setelah pendahulunya tertangkap pada tahun lalu, kata pejabat pada Selasa.

Adelberto Silva dianggap pemimpin "peringkat tertinggi" Partai Komunis Filipina (CPP) dan sayang bersenjatanya, Tentara Rakyat Baru (NPA), kata pernyataan militer.

"Secara keseluruhan, ia adalah perancang gerakan pemberontak di seluruh negeri. Ia menyelenggarakan kegiatan pemberontak," kata juru bicara tentara Brigadir Jenderal Joselito Kakilala kepada AFP.

"Penangkapan itu akan berdampak besar. Itu akan mengganggu kegiatan dan arah strategis mereka," tambah Kakilala.

"Pasukan keamanan Filipina pada Maret tahun lalu menangkap ketua CPP Benito Tiamzon dan istrinya, Wilma Tiamzon, sekretaris jenderal partai itu.

Sesudah gerakan bersenjata, yang menewaskan ribuan orang di seluruh negara itu, Kakilala menyatakan NPA kini memiliki kurang dari 4.000 petempur.

Kakilala menyatakan "si rendah hati" Silva, yang umur dan latar belakangnya tidak diungkapkan atau dikenal, mengambil alih kepemimpinan CPP-NPA setelah Tiamzons ditangkap.

Polisi menyatakan Silva ditangkap di persembunyiannya di kota Bacoor di pinggiran selatan Manila pada Senin malam bersama pria lain dan seorang wanita.

Ia tinggal di rumah itu satu tahun dan berperan sebagai pengusaha, kata laporan polisi.

Polisi menyatakan menyita perangkat elektronika, granat, dan dokumen di persembunyian itu.

Silva akan diadili atas pembunuhan 15 orang, yang jasadnya ditemukan di kuburan massal di pulau Leyte, Filipina tengah, pada 1985, kata tentara.



Credit  ANTARA News



Cegah Konflik Laut Cina Selatan, TNI Jaga Ketat Natuna

Cegah Konflik Laut Cina Selatan, TNI Jaga Ketat Natuna
Operasi Senyap mengintai penangkap ikan ilegal oleh Tim Menteri Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
 
CB, Jakarta - Komando Operasi wilayah I TNI Angkatan Udara berencana memperkuat Pangkalan Udara Ranai, di Natuna, Kepulauan Riau. Pangkalan Udara Ranai merupakan salah satu pintu terluar Indonesia yang menghadap Laut Cina Selatan.

"Langkah pertama kami akan meningkatkan Lanud Ranai dari tipe C ke tipe B," kata Panglima Komando Operasi wilayah I TNI AU Marsekal Muda A. Dwi Putranto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin, 1 Juni 2015.

Dwi pun sudah mempersiapkan sejumlah tambahan infrastruktur ke Lanud Ranai, Natuna. Salah satunya memperbaiki dan memperpanjang landasan pacu. Tujuannya, agar pesawat tempur kelas berat TNI AU seperti F-16 dapat mendarat dan lepas landas di Ranai.

Jika infrastruktur tambahan sudah terpasang, selanjutnya Dwi akan menempatkan sejumlah pesawat tempur di Pangkalan Udara Ranai secara bergantian. Sebagai contoh sejumlah pesawat F-16 dari pangkalan udara Pekanbaru, Hawk 109-209 dari pangkalan udara Pontianak dan Riau akan dikirim bergilir ke Ranai.

"Pesawat tempur akan melakukan operasi pengamanan di Natuna selama tiga pekan," kata Dwi.

Selain itu, Dwi akan menempatkan Pasukan Khas TNI AU di pangkalan udara Ranai. Mereka akan mengemban tugas sebagai pasukan antiserangan udara. Mereka akan menyerang pesawat asing yang masuk ke Natuna.

"Sebab konflik laut Cina Selatan bisa menjadi salah satu ancaman ke Indonesia," katanya.


Credit  TEMPO.CO


TNI AU Gelar Latihan Tempur di Pulau Natuna

TNI AU Gelar Latihan Tempur di Pulau Natuna  
Anggota TNI AU di Lanud Iswahjudi Magetan, memasang bom di sayap pesawat tempur F-16 Fighting Falcon untuk latihan "ELANG GESIT 2009" guna menangkal serangan asing terhadap pos-pos militer di Bali dan Ponorogo, Selasa (2/6). ANTARA/Fikri Ali
 
CB, Jakarta - Komando Operasi wilayah 1 TNI Angkatan Udara melakukan serangkaian latihan tempur di pulau Natuna sejak tanggal 25 Mei-4 Juni 2015. Dalam latihan perang bernama Jalak Sakti itu TNI AU akan menjajal seluruh kemampuan personelnya mulai dari penyusupan oleh pasukan khusus hingga gempuran jet-jet tempur.

"Senin pagi, tim Paskhas (Pasukan Khas TNI AU) sudah terjun menyusup ke Natuna yang kami anggap sudah dikuasai musuh," kata Panglima Komando Operasi 1 TNI AU Marsekal Muda A. Dwi Putranto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin, 1 Juni 2015.

Menurut Dwi pasukan khusus TNI AU akan mengumpulkan informasi keberadaan musuh untuk dilaporkan ke Markas Komando. Selanjutnya, TNI AU akan mengirimkan sejumlah pesawat tempur untuk mengobservasi ruang udara di Natuna.

"Pesawat tempur sudah kami siapkan beraneka ragam senjata, untuk mengantisipasi serangan musuh," kata Dwi menerangkan skema latihan.

Setidaknya Dwi akan menerbangkan dua jenis pesawat tempur milik Komando Operasi 1 TNI AU, yakni F-16 dan Hawk 109-209. Sayangnya Dwi enggan menyebutkan jumlah pesawat tempur dan senjata apa saja yang akan digunakan. "Pokoknya akan ada tiga kelompok pesawat tempur yang terbang dari Palembang dan Jakarta menuju Belitung," kata Dwi.

Setelah pesawat tempur menyerang target, giliran belasan pesawat angkut C-130 dan CN 295 Hercules beraksi. Pesawat bermesin baling-baling itu akan menerjunkan ribuan pasukan ke daratan Belitung terutama di pangkalan udara. Jika berhasil menguasai pangkalan udara, kata Dwi, maka TNI AU bisa menguasai ruang udara musuh.

"Kami berencana ajak wartawan untuk meliput latihan kami di Belitung," kata Dwi.



Credit  TEMPO.CO


TNI AL Latihan Lawan Penyusup di KRI Banjarmasin yang Berlayar ke Italia


TNI AL Latihan Lawan Penyusup di KRI Banjarmasin yang Berlayar ke Italia 
 
Jakarta  (CB) - KRI Banjarmasin-592 sedang berlayar menuju Italia guna mengikuti World Expo Milano (WEM). Pasukan Khusus TNI Angkatan Laut (Passusla) sempat melaksanakan latihan Close Quarter Combat (CQC) di atas kapal perang buatan Indonesia yang di Komandani Letkol Laut (P) Rakhmat Arief Bintoro itu saat melintas di Laut Merah, Arab.

Berdasarkan informasi dari Dinas Penerangan Angkatan Laut yang diterima detikcom, Senin (1/6/2015), latihan diawali dengan latihan peran darurat dengan simulasi KRI Banjarmasin-592 disusupi oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK). Kelompok bersenjata yang terdiri dari 3-4 orang itu berhasil menguasai anjungan KRI Banjarmasin-592 dan berusaha menguasai kapal.






Selanjutnya, Tim Passusla yang onboard di KRI Banjarmasin-592 yang terdiri dari prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armatim, Intai Amfibi (Taifib) Brigib I Marinir Surabaya dan ABK KRI Banjarmasin-592 melaksanakan negoisasi. Negosiasi dilakukan untuk mengulur waktu guna menyusun strategi dan berusaha mengetahui jumlah OTK dan persenjataannya.




"Setelah strategi dan kekuatan lawan diketahui, tim Passusla melaksanakan Ship Movement atau pergerakan kelompok menyusuri lorong dan tangga menuju anjungan dari lambung kiri geladak sekoci," kata Kepala Dispenal, Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet.

Setelah kondisi lorong dan tangga telah dikuasai, lanjut Suradi, Tim Passusla dengan tangkas melumpuhkan OTK dan berhasil menguasai anjungan.





Credit  detikNews

Bentrok TNI, Danjen Kopassus Tak Akan Lindungi Prajuritnya


Bentrok TNI, Danjen Kopassus Tak Akan Lindungi Prajuritnya (Foto: Ilustrasi)
Bentrok TNI, Danjen Kopassus Tak Akan Lindungi Prajuritnya (Foto: Ilustrasi)
JAKARTA  (CB) - Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto, mengatakan, Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo tak akan melindungi prajuritnya jika memang terbukti bersalah pasca-insiden bentrokan dengan oknum anggota TNI AU di halaman parkir karaoke Bima, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Danjen dalam hal ini tidak melindungi. Kita tidak berandai-andai, yang jelas pegangan hasil penyelidikan POM diserahkan ke Pengadilan Militer. Nantinya bisa kurungan atau pemecatan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (3/6/2015).
Wuryanto menambahkan, kasus tersebut sudah diserahkan kepada POM (Polisi Militer) dari kesatuan masing-masing TNI tersebut . POM dari masing-masing kesatuan juga sedang menyelidiki terkait adanya informasi sebanyak 25 oknum anggota Kopassus yang terlibat dalam bentrokan tersebut.
"Masih dalam penyelidikan. Kita belum bisa memastikan tapi sudah ada beberapa yang diserahkan ke POM. Dari Kopassus masih bantu nyari tapi kemungkinan enggak sampai 25 orang," imbuhnya.
Sementara itu, Wuryanto menjelaskan, pemicu terjadinya perkelahian antara oknum anggota TNI AU dan Kopassus di halaman parkir karaoke Bima, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, dikarenakan adanya perkelahian antara masyarakat di tempat hiburan malam itu.
Kemudian, oknum anggota TNI AU yang ada di lokasi tidak bisa menerima sehingga keributan tidak bisa dihindarkan dengan oknum anggota Kopassus yang kebetulan mereka sedang mencoba melerai perkelahian tersebut.
"Bertengkarnya bukan dengan anggota Kopassus. Keributan antara masyarakat dengan anggota Kopassus yang melerai atau memisahkan, disitu kan pakaian preman. TNI AU nya marah akhirnya terjadi ribut, mereka itu sama-sama tidak tahu," pungkasnya.


Credit  Okezone

Mahkamah Agung AS Menangkan Gugatan Wanita Muslim

Mahkamah Agung AS Menangkan Gugatan Wanita Muslim   
Ilustrasi. Foto: sxc
 
CBOklahoma - Mahkamah Agung Amerika Serikat memenangkan gugatan seorang wanita muslim penggugat sebuah toko pakaian. Pengajuan tuntutan oleh wanita yang diketahui bernama Samantha Elauf karena toko Abercrombie & Fitch menolak memberikannya pekerjaan karena dia mengenakan jilbab.

Dalam sidang, delapan suara juri mendukung Elauf, sementara satu suara menolak mendukungnya, Senin, 1 Juni 2015. Berkas kemenangan Elauf tersebut langsung diserahkan kepada Komisi US Equal Employment Opportunity (EEOC), sebuah badan federal yang menggugat perusahaan atas nama Samantha Elauf, yang ditolak bekerja pada 2008 di sebuah toko di Negara Bagian Oklahoma ketika berusia 17 tahun.

"Ketaatan iman saya seharusnya tidak mencegah saya mendapatkan pekerjaan. Saya senang berdiri untuk hak-hak saya serta bahagia EEOC ada di sana untuk saya dan membawa keluhan saya ke pengadilan," kata Elauf dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan EEOC.

Keputusan tersebut disambut baik oleh Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR), yang aktif berkampanye untuk kebebasan sipil bagi komunitas muslim di AS.

"Kami menyambut putusan bersejarah ini dalam membela kebebasan beragama saat komunitas muslim Amerika sedang menghadapi peningkatan tingkat Islamophobia," ujar Direktur Eksekutif Nasional CAIR Nihad Awad, seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa, 2 Juni 2015.

Elauf, sekarang 24 tahun, awalnya memenangi ganti rugi US$ 20 ribu atas Abercrombie dalam sidang di pengadilan distrik federal.

Sementara itu, Abercrombie menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kasus ini akan terus berlanjut. "Kami akan menentukan langkah-langkah berikutnya dalam litigasi," ucap Abercrombie.

Putusan Senin lalu merupakan yang kedua oleh pengadilan tinggi pada tahun ini dalam mendukung dugaan diskriminasi terhadap muslim. Pada Januari lalu, hakim menemukan bahwa kebijakan Arkansas melarang narapidana memiliki jenggot telah melanggar hak-hak agama dari tahanan yang ingin memiliki jenggot sesuai dengan keyakinan mereka.




Credit  TEMPO.CO


AS Siap Uji Coba Senjata Laser Mematikan

ilustrasi (Foto : DARPA/Mirror)
ilustrasi (Foto : DARPA/Mirror)
WASHINGTON  (CB) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) siap untuk menguji senjata laser berkekuatan tinggi miliknya di fasilitas uji coba misil di New Mexico.
Senjata yang dinamakan High Energy Liquid Laser Defense System (HELLADS) tersebut adalah laser listrik berkekuatan 150 kilowatt yang dikembangkan oleh perusahaan General Atomic Aeronautical dengan sebagian biayanya dikeluarkan oleh Defense Advanced Research Project Agency (Darpa).
Tidak seperti senjata laser tradisional biasanya, HELLADS diangap cukup kompak dan ringan sehingga dapat ditempatkan pesawat udara, kapal laut, bahkan truk.
“Sangat luar biasa melihat teknologi laser berkembang menjadi sebuah sistem senjata yang kompak, dan dapat diluncurkan untuk uji coba,” kata Chief Executive Officer (CEO) General Atomics, Linden Blue, seperti dikutip Mirror, Rabu (3/6/2015).
HELLADS rencananya akan diuji coba di Tempat Penembakan Misil White Sands di gurun di New Mexico. Jika sukses, senjata ini nantinya akan digunakan untuk menembak jatuh roket dan artileri di medan perang.
Perusahaan pembuatnya, General Atomic menyatakan HELLADS saat ini memegang rekor dunia sebagai alat dengan tenaga laser terbesar yang dihasilkan di antara semua laser bertenaga listrik. Untuk membuatnya, perusahaan ini harus membuat terlebih dahulu dioda laser khusus, sistem baterai yang kompak, dan sistem penyimpanan panas untuk senjata tersebut.


Credit  Okezone

Inilah 10 Fakta tentang MERS yang Mengancam


Korban Virus MERS di Korea Selatan (Foto: AFP)
Korban Virus MERS di Korea Selatan (Foto: AFP)
SINGAPURA  (CB) - Baru-baru ini Korea Selatan (Korsel) melaporkan dua kematian pertama akibat virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) pada Selasa (2/6/2015). Sejauh ini, setidaknya 25 orang terinfeksi virus MERS di wilayah Asia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan seleksi penumpang atau pengenaan larangan perjalanan serta perdagangan. Namun, sebagian agen tur melaporkan pembatalan sejumlah perjalanan ke Korsel.
Sebagaimana dilaporkan The Strait Times, Rabu (3/6/2015), Korsel menjadi negara ketiga dengan kasus MERS terbanyak, setelah Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi. Adapun kasus MERS pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada 2012. Sejak saat itu, virus mematikan tersebut telah menginfeksi 300 orang dan memakan 100 korban jiwa.
Berikut 10 fakta yang perlu Anda ketahui tentang virus MERS:
1. MERS adalah virus jenis coronavirus. Coronavirus merupakan klasifikasi keluarga besar virus. Virus lain yang termasuk coronavirus adalah virus demam dan SARS (Sindrom Pernapasan Akut Berat).
2. Belum diketahui asal virus MERS. Meski, beberapa menduga virus MERS berasal dari hewan. Selain menyerang manusia, beberapa unta di Qatar dan seekor kelelawar di Arab Saudi ditemukan terjangkit virus MERS.
3. MERS dapat menular di antara orang-orang yang berhubungan dekat.
4. Gejala MERS berupa gejala pernapasan akut dan berat yang disertai demam, batuk, sesak napas, dan sulit bernapas.
5. Belum ada vaksin penangkal virus MERS. Pasien MERS hanya diberikan alat dukung medis untuk mengurangi gejala dan mengatasi komplikasi.
6. Setengah dari pengidap MERS meninggal.
7. Saat ini, tidak ada imbauan yang melarang perjalanan ke negara-negara di Semenanjung Arab atau negara yang terkena kasus MERS.
8. Untuk melindungi diri Anda, selalu perhatikan kebersihan diri Anda sepanjang waktu. Cuci tangan Anda secara rutin, terutama sebelum memegang makanan atau setelah menggunakan toilet. Hindari kontak dekat dengan pengidap infeksi saluran pernapasan akut dan hindari kontak dengan hewan. Jika kontak langsung terjadi, cuci tangan Anda sampai bersih dengan sabun.
9. Bagi pengunjung rutin negara-negara yang memliki kasus MERS, disarankan mendapatkan vaksin influenza dan meningitis. Orang yang berusia 65 tahun ke atas atau mengidap penyakit kronis, juga disarankan memperoleh vaksin infeksi pneumokokus.
10. Jika Anda menderita demam atau gejala penyakit pernapasan ringan, seperti batuk atau kehabisan napas, maka segera temui dokter dalam 14 hari setelah mengunjungi negara yang terjangkit MERS. Beri tahu dokter mengenai riwayat perjalanan Anda.


Credit  Okezone

Ribuan Warga Keturunan Indonesia Terancam Stateless di Filipina

Ribuan Warga Keturunan Indonesia Terancam Stateless di Filipina (Foto: Ilustrasi)
Ribuan Warga Keturunan Indonesia Terancam Stateless di Filipina (Foto: Ilustrasi)
JAKARTA  (CB) - Pemerintah Filipina sedang menyelenggarakan pendataan warga keturunan Indonesia (Persons of Indonesian Descent atau PID) yang sejak lama tinggal dan menetap di wilayah selatan Filipina. Pendataan tersebut mengancam status kewarganegaraan warga keturunan Indonesia di Filipina.
Menurut Staf Teknis Imigrasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao City, Agus A Majid, jika Pemerintah Indonesia dan Filipina tidak mengambil kebijakan yang tegas, maka status stateless tidak terhindarkan.
"Kondisi WNI yang tinggal illegal dengan status tak jelas menyebabkan mereka berpotensi menjadi orang tanpa kewarganegaraan (stateless)," katanya dalam pernyataan yang diterima Okezone, Selasa (2/6/2015).
Agus menambahkan, warga keturunan Indonesia sering diperlakukan tidak adil. Apalagi, sebagian besar PID berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah dengan tingkat pendidikan rendah.
"Akibatnya, mereka kerap diperlakukan sewenang-wenang," katanya.
Warga keturunan Indonesia, lanjut Agus, sulit mendapatkan fasilitas layanan masyarakat dari Pemerintah Filipina. Bahkan, mereka diusir dan digusur dari tempat tinggal mereka.
Agus khawatir orang-orang Indonesia terlibat dalam kejahatan lintas negara (transnational crime). Mengingat mereka sangat rentan dimanfaatkan dan menjadi korban tindak kejahatan seperti perdagangan manusia, penyelundupan senjata, obat-obatan terlarang, terorisme, serta penangkapan ikan ilegal.
Berdasarkan data KJRI Davao City, tercatat ada 5,036 warga keturunan Indonesia yang bermukim di wilayah Mindanao Selatan. Kebanyakan dari mereka merupakan keturunan generasi kedua atau ketiga yang lahir di Filipina. Orangtua mereka berasal dari Indonesia dan masuk ke wilayah Filipina secara tidak sah, tanpa dokumen.
Meski mereka lahir di Filipina, mereka tidak diakui sebagai warga negara Filipina karena negara tersebut menganut asas Ius Sanguinis atau penetapan kewarganegaraan berdasarkan keturunan.
Karena mereka dianggap orang asing, Pemerintah Filipina mewajibkan mereka memiliki Alien Certificate of Registration (ACR) yang dikeluarkan pihak imigrasi setempat. Namun, dengan kondisi mereka yang hidup dalam kondisi pra-sejahtera, hampir seluruh warga keturunan Indonesia tidak mampu membayar registrasi ACR sehingga dinyatakan illegal (undocumented). Bila masalah ini tidak segera diselesaikan, mereka berpotensi menjadi orang tanpa kewarganegaraan.


Credit  Okezone


Gus Dur Diusulkan Jadi Wali ke-10

Kata-kata yang diucapkan Gus Dur sering menjadi kenyataan.

Gus Dur Diusulkan Jadi Wali ke-10
Makam Abdurahman Wahid (Gusdur) di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang (VIVA/Dody Handoko)
 
CB - Di pemakaman mantan Presiden Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, di komplek Pesantren Tebu Ireng Jombang, Jatim, terdengar banyak peziarah yang menambah kalimat tahlil sambil menangis, "Laa ilaaha illallah, Muhammadurrasulullah, Gus Dur waliyullaah," (Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, dan Gus Dur adalah wali Allah).

Meski banyak yang tidak percaya, banyak juga yang percaya bahwa Gus Dur adalah seorang wali, yakni, manusia yang oleh Allah diberi kemampuan khusus untuk mengetahui dan mengantisipasi hal-hal yang belum terjadi.

Selama ini, masyarakat jawa mengenal Wali Sanga, atau wali sembilan di tanah Jawa. Kini, ada usulan almarhum mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, alias Gus Dur dinobatkan sebagai wali ke-10.

Usulan itu datang dari mantan juru bicara kepresidenan, saat Gus Dur menjadi Presiden, Yahya C. Staquf. Pernyataan Yahya ini disampaikan,  ketika ditemui di rumahnya yang di Jl. Bisri Mustofa, Kota Rembang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Gus Dur bagi banyak warga Nahdliyyin adalah "wali", sekaligus "orang suci" sejak waktu yang sudah cukup lama, ketika ia masih hidup. Banyak hal berkaitan dengan gaya hidup, pernyataan, dan tindakan Gus Dur sehari-hari yang bagi kalangan masyarakat tertentu sangat kontroversial, nyleneh , dan sulit dipahami; namun bagi banyak warga Nahdliyyin justru merupakan pertanda ‘kewalian’ Gus Dur.

Bagi banyak warga Nahdliyyin, seorang wali sederhananya tidak bisa dipahami dengan logika lurus, atau menggunakan pandangan dan indrawi kasat mata belaka. Ketika meninggal namanya pun semakin harum.

Yahya melihat, kecintaan umat yang begitu besar pada Alm. Gus Dur terlihat dari ribuan peziarah yang mengunjungi makam Gus Dur. ”Orang-orang yang berziarah ke makam Walisongo pasti menyempatkan untuk berziarah juga ke makam Gus Dur di Jombang. Malah justru sekarang terbalik ke makam Gus Dur dulu, baru pulangnya ziarah ke wali yang lain,” ujar Yahya.

Yahya mengungkapkan, peziarah yang datang ke makan Gus Dur banyak yang menangis. Mereka bukan hanya warga biasa. Banyak orang berpendidikan yang melakukan hal sama.

"Banyak yang menangis itu bukan orang biasa, tetapi ada yang bergelar doktor," ujar Yahya.

 Setiap hari banyak pelayat yang sangat antusias yang tidak hanya sekadar melayat dan membacakan tahlil buat almarhum, tetapi juga mengambil bunga-bunga dan tanah yang ada di pemakaman Gus Dur, yang mereka percayai mengandung berkah.
Bahkan, ada pelayat yang mencium kuburan, agar mendapat berkah dari mendiang Gus Dur.

Gus Dur juga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan bidang apa saja, padahal Gus Dur tidak pernah mempelajarinya. Maka banyak orang menganggap Gus Dur mempunyai ilmu Ladunni, yaitu ilmu yang langsung diajarkan oleh Allah Diceritakan bahwa Gus Dur menguasai tujuh bahasa dunia.

"Kata–kata yang diucapkan Gus Dur, juga sering menjadi kenyataan," kataYahya.

Menurut Yahya, kekuatan fisik Gus Dur juga luar biasa, padahal telah kena stroke. Serangan stroke Gus Dur dialami suatu hari di kamar mandi kantor PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) di Kramat Raya, Jakarta. Pintu kamar mandi itu tak kunjung terbuka. Kamar mandi itu terkunci dari dalam dan Gus Dur berada di dalamnya.

Orang-orang meng­gedor-gedor pintu, tak ada sahutan. Ketika akhirnya pintu itu dijebol, orang mendapati Gus Dur tergeletak bersimbah darah muntahannya. "Itulah strokenya yang pertama dan paling dahsyat yang sungguh-sungguh merenggut kedigdayaan fisiknya," kata Yahya.


Credit  VIVA.co.id


Pengadilan Mesir Tunda Putusan Hukuman Mati Mursi


Pengadilan masih mempertimbangkan rekomendasi dari Imam Besar Mesir.

Pengadilan Mesir Tunda Putusan Hukuman Mati Mursi
Mantan Presiden Mesir Mohammed Mursi di pengadilan (REUTERS/Egyptian State TV via Reuters TV )
 
  CB - Pengadilan Mesir ditunda, Selasa 2 Juni 2015, sebelum membuat putusan akhir atas rekomendasi hukuman mati, bagi mantan Presiden Mohamed Mursi, serta para pemimpin Persaudaraan Muslim lainnya, terkait kasus pembobolan penjara pada 2011.

Dilansir dari Reuters, hakim mengatakan pengadilan ditunda hingga 16 Juni. Mursi dan pemimpin Persaudaraan Muslim, Mohamed Badie, terancam hukuman mati atas tuduhan pembunuhan dan penculikan polisi, serta melarikan diri dari penjara.

Hakim Shaaban el-Shami, mengatakan pengadilan menerima pandangan tidak mengikat dari Imam Besar Mesir, otoritas religius tertinggi Mesir, pada Selasa pagi, dan butuh waktu untuk membahasnya.

Pengadilan juga menunda putusan akhir untuk kasus terpisah, atas pemimpin Persaudaraan Muslim Khairat el-Shater, dan 15 orang lainnya yang dituduh berkonspirasi dengan kelompok militan asing Hamas dan Hizbullah.

Mursi dapat mengajukan banding terhadap vonis. Dia menyatakan, pengadilan tidak memiliki legitimasi, menyebut proses hukum terhadapnya adalah bagian dari kudeta, yang dilakukan mantan panglima militer Abdel Fattah al-Sisi pada 2013.

Sisi yang kini menjabat Presiden, mengatakan Persaudaraan Muslim menjadi ancaman besar bagi keamanan nasional. Sekitar 1.000 pendukung Persaudaraan Muslim tewas oleh pasukan Mesir, serta ribuan lainnya dipenjara dalam dua tahun terakhir.

Pasukan Mesir menangkap dua pemimpin Persaudaraan Muslim, Senin malam, 1 Juni 2015, beberapa jam usai pemerintah mengumumkan bahwa pasukan keamanan telah membongkar jaringan Persaudaraan Muslim.


 Credit  VIVA.co.id




Obama Desak Myanmar Akhiri Diskriminasi Warga Rohingya

Perlakuan diskriminatif bentuk melambatnya transformasi di Myanmar.

Obama Desak Myanmar Akhiri Diskriminasi Warga Rohingya
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama (REUTERS/Jonathan Ernst)
 
  CB - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pada Senin kemarin mendesak Myanmar agar segera mengakhiri diskriminasi terhadap pengungsi Rohingya jika ingin sukses dalam proses transisi menuju ke demokrasi. Berbicara di hadapan para pemuda dari kawasan Asia Tenggara pada Senin malam di Gedung Putih, Obama menyebut AS terus fokus untuk memastikan pengungsi Rohingya yang selama ini menjadi korban perdagangan diberikan tempat baru.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 2 Juni 2015, Obama turut memuji atas langkah yang diambil Indonesia dan Malaysia yang telah bersedia menampung ribuan pengungsi Rohingya dan Bangladesh. Negeri Paman Sam juga bersedia untuk menampung sebagian dari pengungsi Rohingya.

Sementara, imigran dari Bangladesh akan dikembalikan ke negara asalnya. Sebab, motif mereka adalah ekonomi.

"Saya rasa salah satu hal yang paling penting adalah mengakhiri diskriminasi terhadap publik karena penampilan fisik atau kepercayaan mereka. Warga Rohingya selama ini telah dikucilkan. Itulah alasan mereka kabur dari negara asal," papar Obama.

Ketika ditanya jika dirinya merupakan bagian dari pengungsi Rohingya, Presiden ke-44 dan 45 AS itu menjawab dia tetap ingin bertahan di negara tempat awal dilahirkan.

"Saya ingin tetap tinggal di tanah kelahiran di mana orang tua saya tinggal. Tetapi, saya ingin memastikan pemerintah saya melindungi dan memperlakukan saya secara adil," Obama menambahkan.

Selama ini Obama telah menginvestasikan upaya pribadinya dalam mendukung demokrasi di Myanmar. Untuk merealisasikan itu, dia berkunjung ke sana dua kali dalam tiga tahun terakhir.

Dia berharap, upaya tersebut bisa menjadi warisan dari kepresidenannya dan sebagai salah satu elemen untuk bisa mengimbangi kemunculan Tiongkok. Namun, kekhawatiran mulai muncul di Washington mengenai perlambatan reformasi dan perlakuan terhadap warga Rohingya.

Pemerintah Myanmar menolak mengakui Rohingya bagian dari warga negara mereka. Bahkan, lebih dari 100 ribu orang telah kabur akibat dikucilkan dan kemiskinan sejak 2012 lalu.

Menurut Pemerintah Myanmar, warga Rohingya adalah imigran ilegal yang datang dari negara tetangganya, Bangladesh. Mereka juga tetap menolak mengakui Rohingya ketika digelar pertemuan dengan 17 negara pada pekan lalu di Bangkok, Thailand.

Pernyataan itu dilontarkan oleh Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Myanmar ketika pemerintahnya disalahkan dan disebut menjadi akar masalah "tsunami" pengungsi.

Pada Senin kemarin, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan AS telah meminta Myanmar untuk mengizinkan segera didistribusikannya bantuan kemanusiaan bagi 727 warga Rohingya yang berhasil mendarat setelah lama terombang ambing di Laut Andaman dan kini sudah ditahan Angkatan Laut Myanmar.



Credit  VIVA.co.id


Asisten Menlu AS Puji Nelayan Aceh Penyelamat Imigran

Asisten Menlu AS mendatangi kamp pengungsian imigran Rohingya di Aceh.

Asisten Menlu AS Puji Nelayan Aceh Penyelamat Imigran
Anne C Richard, asisten khusus Menlu AS di Kamp pengungsian, di TPI Kuala Cangkoy, Aceh Utara, Selasa, 2 Juni 2015 (VIVA/Zulkarnaini Muchtar)
 
CB - Anne C Richard, asisten khusus Menlu Amerika Serikat, untuk pengungsi dan migrasi, memberikan apresiasi kepada para nelayan Aceh, yang menolong menyelamatkan para pengungsi asal Myanmar dan Banglades, yang terombang-ambing di tengah lautan.
"Terima kasih kepada nelayan Aceh, yang telah mengambil peran sangat penting menolong manusia perahu, mereka sudah berbulan-bulan di tengah laut," kata Anne C Richard, kepada wartawan, di Kamp pengungsian, di TPI Kuala Cangkoy, Aceh Utara, Selasa 2 Juni 2015.
Anne juga memuji tindakan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah Aceh, yang sudah membantu menampung dan menyediakan fasilitas para imigran tersebut.
Anne menyatakan, Pemerintah AS terus  berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia dan Aceh, soal kebutuhan para migran selama ditampung di Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang.
Anne datang ke Aceh bersama Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake dan Muzakir Manaf Wakil Gubernur Aceh, serta Malik Mahmud Wali Nanggroe Aceh. Mereka mengunjungi kamp pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Desa Kuala Cangkoy, Aceh Utara.
Usai bertemu dengan para pengungsi di Kamp Kuala Cangkoy, Anne menemui tiga orang perwakilan nelayan yang menyelamat ratusan jiwa imigran asal Myanmar dan Banglades.



Credit  VIVA.co.id

Bantu Pengungsi Rohingya, AS Kucurkan Dana Rp39 Miliar

Mereka juga mengisyaratkan siap untuk menampung pengungsi Rohingya.

Bantu Pengungsi Rohingya, AS Kucurkan Dana Rp39 Miliar
Asisten khusus Menlu AS Anne C Richard kunjungi Rohingya di Aceh. (VIVA.co.id/Zulkarnaini Muchtar)
 
  CB - Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk bidang kependudukan, pengungsi dan migrasi, Anne C. Richard, pada hari Senin kemarin tiba di Indonesia untuk mencari solusi terkait arus "tsunami" imigran ilegal yang datang dari Bangladesh dan Myanmar. Begitu tiba di Indonesia, Richard langsung berkunjung ke TPI Lapang Camp, Provinsi Aceh.

Menurut informasi dari keterangan tertulis Kedutaan Besar AS di Jakarta yang diterima VIVA.co.id pada Selasa, 2 Juni 2015, Richard mengatakan pemerintahnya berkomitmen untuk mendukung upaya regional untuk mengatasi tantangan imigran ilegal.

"Kami tengah menanti untuk terus melanjutkan dan berkonsultasi dengan pemerintah di daerah serta mengetahui kebutuhan mereka. Cara terbaik bagi AS untuk mendukung mereka yakni mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk imigran yang rentan," ujar Richard seperti dikutip Kedubes AS.

Dia melanjutkan berdasarkan pertemuan khusus yang membahas mengenai imigran ilegal pada pekan lalu di Bangkok, Thailand, Negeri Paman Sam berjanji akan menggelontorkan dana senilai US$3 juta atau setara Rp39 miliar. Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada Organisasi Migrasi Internasional (IOM).

Bantuan tersebut akan melengkapi dana sebelumnya yang telah dikucurkan dan nilainya mencapai hampir US$109 juta atau Rp1 triliun dalam bentuk bantuan kemanusiaan. Richard menjelaskan, dana senilai Rp1 triliun telah diberikan Negeri Paman Sam untuk membantu warga Myanmar yang rentan, termasuk dari kaum Rohingya di Myanmar dan kawasan dimulai dari tahun fiskal 2014.

Dalam kunjungannya ke Aceh, Richard turut mengucapkan terima kasih pemerintah setempat dan nelayan lokal karena telah membantu imigran ilegal untuk mendaratkan ribuan imigran ilegal. Total sekitar 4.000 imigran ilegal telah mendarat di Malaysia dan Indonesia.

"Nelayan lokal telah memainkan peranan penting dan langsung dalam menyelamatkan imigran yang dalam beberapa kasus telah berada di laut selama beberapa bulan lamanya," kata dia.

Sementara, terkait dengan penempatan pengungsi Rohingya, Richard menjelaskan AS akan terus memimpin upaya tersebut bersama dengan badan PBB untuk penanggulangan pengungsi, UNHCR. Negeri Paman Sam secara implisit seolah menyatakan siap untuk menampung pengungsi Rohingya.

Selain berkunjung ke Aceh, Richard akan bertemu dengan Wakil Presiden, Jusuf Kalla dan pejabat tinggi lainnya untuk mendiskusikan isu ini. Richard juga dijadwalkan bertemu dengan Kepala UNHCR dan IOM. Mereka akan membahas mengenai situasi para imigran ilegal di kawasan.



Credit  VIVA.co.id


Penyiksaan Sadis CIA di Guantanamo Kembali Terungkap


Penyiksaan Sadis CIA di Guantanamo Kembali Terungkap  
Majid Khan mengaku digantung berhari-hari, ditelanjangi, disirami air es, tanpa makanan. Saat itu, dia lebih memilih mati ketimbang terus disiksa. (Penjara Guantanamo/Getty Images)
 
 
Washington, CB -- Penyiksaan sadis di penjara Guantanamo kembali diungkapkan salah satu mantan tahanan. Pengungkapan kali ini sebelumnya tidak disebutkan dalam laporan penyiksaan CIA yang dihadirkan ke Senat tahun lalu.

Diberitakan Reuters, Selasa (2/6), Majid Khan, tahanan Guantanamo yang saat ini menjadi saksi dalam kasus CIA mengatakan petugas menyiram kemaluannya dengan air dingin, dua kali merekamnya dalam keadaan telanjang dan beberapa kali menyentuh alat vitalnya. Tercium bau alkohol dari mulut para petugas, Khan juga beberapa kali diancam dengan palu, tongkat baseball, kayu dan ikat pinggang kulit.

Pengakuan ini tercantum dalam dokumen setebal 27 halaman yang merupakan hasil wawancara dengan pengacara selama tujuh tahun terakhir. Pemerintah AS memberi izin bulan lalu untuk mempublikasikan dokumen itu setelah melalui proses peninjauan.

Penyiksaan tahanan kerap terjadi di Guantanamo setelah pemerintahan George W. Bush menyatakan perang terhadap al-Qaidah usai serangan teroris 11 September 2001.


Khan mengaku memilih mati saat dia mengalami sakit luar biasa karena digantung telanjang selama beberapa hari, tanpa makan, hanya diberi minum, diawasi terus dan disirami air dingin ketika diinterogasi.

"Nak, kami akan merawatmu. Kami akan membawamu ke tempat yang tidak bisa kau bayangkan," kata Khan, menirukan ucapan petugas sebelum menginterogasinya. "Saya berharap mereka membunuh saya saja."

Pada pengacaranya, Khan mengatakan siksaan terparah dialaminya pada Mei 2003. Saat itu dia ditelanjangi, digantung selama tiga hari. Dia hanya diturunkan pada hari pertama, lalu diborgol, ditutupi wajahnya dan direndam di air es.

Penginterogasi berulangkali memasukkan kepala Khan ke dalam air, hingga dia merasa hampir mati tenggelam. Petugas juga memasukkan air dan es dari ember ke mulut dan hidung Khan saat proses interogasi ini.

Disirami air es

Dia kemudian digantung lagi. Setiap dua atau tiga jam, petugas menyirami air es ke seluruh tubuhnya dan menyalakan kipas angin ke arahnya, membuat Khan tidak bisa tidur. Setelah digantung dua hari, Khan mengaku mulai berhalusinasi, merasa melihat sapi dan kadal raksasa.

"Saya hidup dalam keresahan setiap harinya karena ketakutan dan antisipasi hal-hal yang akan saya alami," kata Khan yang mengaku sering terserang panik dan mimpi buruk.

Pada Juli 2003 penyiksaan berlanjut. Khan mengatakan, agen CIA menutupi wajahnya dengan kantong dan menggantungnya di tiang besi selama beberapa hari, menyirami mulut, hidung dan alat kelaminnya dengan air es.

Satu kali, dia dipaksa duduk telanjang di kotak kayu selama 15 menit dan direkam video dalam sebuah interogasi. Setelah itu dia diikat ke dinding, dipaksa terjaga.

Saat dokter datang untuk mengecek kondisinya, Khan sempat meminta pertolongan. Namun bukannya membantu, dokter itu malah meminta penjaga untuk menggantungnya lagi di batangan besi. Setelah tergantung selama 24 jam, Khan dipaksa untuk menulis "pengakuan" sambil kembali direkam dalam keadaan bugil.

Khan juga mengaku pernah diborgol kakinya di dalam sebuah belenggu besi seperti sepatu boot yang memaksanya tetap berdiri. Dia mengatakan kakinya bisa patah jika dia terjatuh ke depan dalam keadaan terborgol seperti itu.

Pengakuan Khan ini belum bisa dikonfirmasi. Namun, penyiksaan yang disebutkannya mirip dengan apa yang disampaikan oleh tahanan lainnya dalam laporan Senat.

Khan mengatakan semua tahanan yang disiksa diletakkan di dalam sel gelap tersendiri. Untuk membuat mereka tetap terjaga, petugas menyalakan lampu terang dan memasang musik keras-keras. Beberapa tahanan lainnya mengaku ditahan di sel mirip peti mati.

Makan dari anus

Sebelumnya, Khan mengaku dipaksa makan dengan memasukkan makanan yang telah dihaluskan melalui anus. Menurut para ahli nutrisi, tindakan ini sama sekali tidak memberikan efek apapun terhadap kesehatan narapidana.

Kondisi mereka membaik setelah Kongres AS mengeluarkan Undang-undang Perlakuan terhadap Tahanan pada 2005 yang digagas oleh Senator John McCain yang pernah disiksa saat ditahan pada Perang Vietnam.

Khan, warga negara Pakistan yang bersekolah di Maryland, ditangkap di Pakistan dan divonis bersalah pada 2012 atas dakwaan konspirasi, dukungan material, pembunuhan dan mata-mata. Dia divonis 19 tahun setelah mendapat keringanan karena bersedia menjadi saksi.

Pria 35 tahun ini mengaku telah memberikan uang sebesar US$50 ribu untuk operasi al-Qaidah di Indonesia. Uang itu digunakan untuk pengeboman di depan hotel Marriot di Jakarta tahun 2003, menewaskan 11 orang dan  melukai 80 lainnya.

Khan juga mengatakan bahwa dalang serangan 9/11 Khalid Sheikh Mohammed berencana meracuni pasokan air, meledakkan pom bensin dan bertindak sebagai "agen tidur" al-Qaidah di AS.




Credit  CNN Indonesia


Barat dan Timur Tengah Akan Desak Irak Libatkan Sunni



Barat dan Timur Tengah Akan Desak Irak Libatkan Sunni  
Anggota koalisi melawan ISIS akan bertemu dengan PM Irak guna mengkaji strategi merebut kembali Ramadi yang dikuasai ISIS. (Reuters/Stringer)
 
Paris, CB -- Para menteri negara-negara Barat dan Timur Tengah yang memerangi ISIS akan mendesak Irak untuk lebih melibatkan kelompok minoritas Sunni ketika mengkaji ulang strategi dalam melawan kelompok jihadis itu.

Pertemuan di Paris pada Selasa (2/6) ini akan dihadiri oleh sekitar 20 menteri dari negara-negara seperti Arab Saudi dan Turki. Mereka akan membicarakan upaya membantu Irak membalikkan kekalahan militer terbesarnya dalam hampir satu tahun: kejatuhan Ramadi, ibukota provinsi Anbar yang hanya 90 kilometer dari Baghdad.

“Ramadi merupakan pukulan besar,” ujar seorang sumber diplomatik Perancis. “Kami tidak akan mengubah fondasi strategi kami: serangan udara dan bantuan bagi militer Irak, tetapi penting bagi semua kubu di Irak terlibat dalam pertempuran melasan ISIS.”

Sementara kelompok jihadis ini mengukuhkan posisi mereka, Perdana Menteri Irak Haidar Abadi yang berasal dari kelompok moderat Syiah, harus bisa membujuk suku Sunni Arab untuk melawan ISIS. Sejauh ini, dia gagal melakukannya meski bertekad untuk membentuk pemerintahan yang lebih melibatkan suku Sunni.


Abadi, yang akan memimpin pertemuan dengan Menlu Perancis Laurent Fabius, juga harus memperlihatkan bahwa dia bisa mengendalikan milisi Syiah yang kuat dan sekarang menjadi tulang punggung perlawanan pemerintah Irak, yang perilaku melecehkan suku Sunni sebelumnya membuat kelompok ini marah terhadap pemerintah pimpinannya.

“Ini bukan pertemuan rutin,” ujar seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS kepada wartawan. “Kami datang karena peristiwa di Ramadi. Kami datang untuk mendiskusikan rencana Perdana Menteri Abadi … dalam membebaskan Ramadi dan provinsi Anbar.”

Pejabat yang mengkonfirmasi bahwa Menlu John Kerry akan hadir ke pertemuan itu meski baru mengalami cidera patah kaki di Perancis pada Minggu, ini juga mengatakan salah satu topik yang akan dibicarakan dengan Abadi adalah upaya memobilisasi para pejuang suku Sunni dalam perang melawan ISIS.

“Sejak rencana ini diumumkan (setelah Ramadi direbut), 800 pejuang suku Sunni telah mendaftar sebagai sukarelawan untuk berperang, dengan gaji dari pemerintah, dengan dilengkapi senjata untuk berjuang bersama pasukan keamanan Irak,” kata pejabat itu.

Pertemuan ini bertujuan mengkaji ulang tujuan koalisi “mencengkram” ISIS melalui sejumlah aksi seperti serangan udara di Suriah, menghentikan aliran pejuang asing, memotong jalur keuangan, memberi bantuan kemanusiaan, melawan ISIS di dunia maya, dan menstabilkan wilayah-wilayah Irak yang rusak akibat pertempuran.

Sebelum pertemuan dengan Abadi, Fabius mengadakan pertemuan dengan sekelompok kecil menteri guna membicarakan Suriah, setelah ISIS merebut kota Palmyra dan Presiden Bashar al-Assad tampaknya mulai kalah.

Pertemuan itu akan membicarakan upaya menyelenggarakan kembali perundingan damai yang terhenti, dan membantu Turki mengamankan garis depannya yang berbatasan dengan wilayah Suriah yang dikuasai ISIS.

“Tidak akan ada solusi militer tanpa solusi politik,” ujar Fabius kepada anggota parlemen Perancis minggu lalu.



credit  CNN Indonesia


PM Irak Kritik Negara Anggota Koalisi Melawan ISIS


PM Irak Kritik Negara Anggota Koalisi Melawan ISIS  
Perdana Menteri Haidar al-Abadi menegaskan ISIS bukan hanya masalah Irak tetapi juga masalah dunia secara luas. (Reuters/Kirill Kudryavtsev/Pool)
 
Paris, CB -- Perdana Menteri Irak menuduh koalisi internasional yang memerangi ISIS tidak berbuat cukup dalam mengatasi kelompok jihadis itu, dan menyatakan anggota koalisi seperti Arab Saudi belum menghentikan aliran pejuang asing ke Irak.

Haidar Abadi mengeluarkan pernyataan ini ketika negara-negara Barat dan Timur Tengah yang bergabung dalam koalisi itu bertemu di Paris pada Selasa (2/6). Mereka berencana menekan pemerintah Irak untuk lebih melibatkan kelompok minoritas Sunni dalam perlawanan melawan ISIS.

Pertemuan ini diselenggarakan setelah pemerintah Irak mengalami kekalahan militer terbesar dalam waktu satu tahun. Pada 17 Mei, ISIS berhasil merebut Ramadi dari tangan tentara Irak yang tidak disipilin dan kehilangan semangat. Kota itu hanya 90 kilometer dari Baghdad dan merupakan provinsi Anbar yang mayoritas penduduknya adalah kelompok Sunni.


Sejak itu, pasukan pemerintah Irak diperkuat oleh milisi Syiah yang kini telah menempati posisi di sekitar kota Ramadi. Banyak warga Sunni Irak membenci ISIS tetapi mereka juga takut dengan milisi Syiah setelah bertahun-tahun terlibat dalam pertikaian sektarian.

Perdana Menteri Abadi, seorang Syiah moderat, hanya bisa membujuk suku Sunni memerangi ISIS jika dia bisa mengendalikan milisi Syiah yang kuat itu.

Dia menegaskan yakin rencana militer itu “sudah benar” dan menolak anggapan bahwa Irak tidak berbuat lebih di sisi politik.

“Sejujurnya, kami membutuhkan kegiatan politik dari negara-negara koalisi. Kami ingin penjelasan kenapa banyak teroris dari Arab Saudi, Teluk, Mesir…negara-negara Eropa. Jika ini karena situasi politik di Irak, kenapa ada pejuang Amerika, Perancis dan Jerman di Irak?” ujarnya.

Perdana Menteri Irak ini mengatakan pasukannya berhasil mencapai kemajuan dalam pertempuran melawan ISIS, tetapi membutuhkan bantuan lebih banyak dari komunitas internasional.

“Kegagalan ini ada di tangan dunia,” ujar Abadi kepada wartawan sebelum pertemuan di Paris yang dihadiri oleh menteri dari 20 negara.

“Masalah ini bukan hanya terjadi di Irak. Kami mencoba melakukan tugas kami, tetapi Daesh tidak didirikan di Irak,” ujarnya merujuk pada nama ISIS dalam bahasa Arab.

Abadi mengatakan Irak memerlukan data intelijen dan senjata lebih banyak, seperti senjata anti-tank. Dia mengatakan Baghdad hanya menerima sedikit senjata dan amunisi meski koalisi berjanji memberi lebih banyak persenjataan.

“Hampir tidak ada. Kami berjuang sendiri,” katanya, sambil menambahkan bahwa dia menunggu persetujuan PBB untuk membeli senjata dari Iran.

“Serangan udara berguna bagi kami, tetapi itu tidak cukup. Terlalu sedikit. Pengintaian pun kecil. Daesh sering bergerak dalam kelompok-kelompok kecil,” katanya.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan mengikuti pertemuan itu dari jauh setelah mengalami patah tulang pada Minggu.

“Ini bukan pertemuan rutin,” kata seorang pejabat Deplu AS. “Kami datang karena situasi di Ramadi. Kami datang untuk berdiskusi dengan Perdana Menteri Abadi terkait rencananya…untuk membebaskan Ramadi dan provinsi Anbar.”



credit  CNN Indonesia



Aceh Singkil juara II pelayanan publik dunia


Meulaboh, Aceh (CB) - Kabupaten Aceh Singkil berhasil meraih juara II tingkat dunia dalam penilaian Pelayanan Publik Award 2015 yang diselengarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan program inovasi kemitraan bidan dan dukun beranak.

"Ya, kita mendapatkan juara II pada program inovasi kemitraan bidan dan dukun. Jadi, saya bersama bapak bupati diundang PBB untuk menghadiri acara puncak di Medellin, Colombo, pada 23 sampai 26 Juni 2015," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil Edy Widodo saat dihubungi dari Meulaboh, Selasa

Edy menambahkan, kemenangan Aceh Singkil dalam ajang pelayanan publik, diketahui pada 6 Mei 2015, setelah diumumkan oleh United Nations Publik Service Award (UNSPA) dan pada 13 Mei 2015. Menteri Pemberdayan Aparatur Negara (Menpan) memberikan penghargaan terkait kemenangan tersebut.

"Alhamdulillah, akhirnya kita mendapat juara II dalam inovasi pelayan publik tentang kemitraan bidan dan dukun. Kemenangan ini juga kemenangan bagi Indonesia," katanya.

Ia menyatakan, program pelayanan publik dengan inovasi kemitraan bidan dukun dimulai sejak tahun 2012 dengan niat untuk memperbaiki pelayanan kesehatan terutama dalam mengurangi angka kematian anak dan ibu melahirkan.

Kemudian, program kemitraan bidan dukun dilakukan oleh Pemkab Aceh Singkil, karena permasalahan proses persalinan yang ditangani bidan dukun di desa-desa dalam Kabupaten Aceh Singkil masih sangat tinggi.

Kepercayaan masyarakat Aceh Singkil terhadap bidan desa yang ditugaskan oleh dinkes di dsa-desa kurang difungsikan oleh masyarakat, karena masyarakat lebih memilih bersalin pada bidan dukun dari pada bersalin dengan petugas kesehatan.

Bidan desa (petugas kesehatan) yang ditempatkan di desa-desa oleh Dinas Kesehatan Aceh Singkil kurang difungsikan, karena dianggap petugas kesehatan masih muda-muda sehinga kurang mendapatkan kepercayaan pada masyarakat.

Kemudian, selain masih muda, petugas kesehatan yang ditempatkan dinkes di desa-desa juga memiliki banyak kelemahan, seperti tidak bisa menguasai bahasa lokal Aceh Singkil sehingga para ibu-ibu rumah tangga lebih memilih bidan tradisional (bidan dukun) untuk proses melahirkan, tuturnya.

"Bidan desa yang kita tempatkan di desa banyak keterbatasan, mereka tidak bisa berbahasa lokal, sehingga warga lebih memilih dukun wanita untuk proses bersalin. Makanya pada tahun 2012 dulu kita lakukan kerjasama dengan bidan dukun di desa-desa," katanya.

Ia menjelaskan, untuk saat ini jumlah bidan dukun di Kabupaten Aceh Singkil berjumlah 122 orang yang tersebar di desa-desa. Mereka hingga sekarang masih aktif untuk memberikan pertolongan terutama pada ibu-ibu yang melahirkan.

"Kita lakukan kemitraan dengan bidan dukun ada payung hukumnya, kita punya peraturan bupati. Alhamdulillah, dengan tidak di sangka-sangka program ini bisa membawa Aceh Singkil keajang luar negeri dan mendapat juara II tingkat internasional. Ini merupakan sebuah kebanggaan masyarakat Aceh Indonesia," katanya.

Prestasi yang diraih di tingkat internasional merupakan hasil dukungan masyarakat Aceh Singkil, masyarakat Aceh dan masyarakat Indonesia di nusantara ini dalam mendukung program kemitraan bidan dukun yang telah lama diterapkan di Aceh Singkil, kata Edy Widodo.




credit  ANTARA News

Indonesia pasar potensial terbesar Arianespace di Asia Tenggara


Singapura (CB) - Indonesia menjadi pasar potensial terbesar bagi Arianespace, perusahaan peluncur satelit komersial pertama di dunia.

Indonesia sebagai negara kepulauan dan letak geografisnya yang terbentang dari Sabang hingga Merauke sangat memungkinkan perusahaan yang bermarkas di Prancis itu untuk mengembangkan bisnis satelit seiring meningkatnya penggunaan jaringan satelit untuk menunjang aplikasi telekomunikasi, perekonomian, pengobatan, dan pemantau bencana alam. "Indonesia merupakan pasar potensial terbesar kami di Asia Tenggara," kata Managing Director Arianespace Singapura Richard Bowles di Singapura, Selasa (2/6).

Arianespace telah membantu peluncuran satelit Palapa C2 tahun 1996, satelit Cakrawala 1 tahun 1997, satelit Telkom 1 pada 1999, peluncuran satelit Telkom-2 pada 2005 dengan roket A Ariane 5 ECA, dan satelit baru yang akan diluncurkan untuk BRIsat operator BRI Indonesia, dan Telkom 3S.

"BRI merupakan pelanggan pertama di dunia perbankan yang akan menggunakan jaringan satelit untuk mendukung jaringan kerja di daerah-daerah pelosok Indonesia khususnya kepulauan terpencil," jelas Richard.

Menurut Richard, BRIsat merupakan satelit perbankan pertama di dunia yang dioperasikan oleh bank. BRIsat memiliki bobot 3.500 kg dengan transponder C dan Ku-band yang dirancang untuk masa aktif 15 tahun. Satelit tersebut akan melayani sekitar 11.000 cabang BRI yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. BRIsat akan diluncurkan menggunakan Ariane 5, roket terbesar Arianespace yang memiliki tinggi 51 meter dengan launch thrust 2.860.000 pon yang rencananya akan diorbitkan pada tahun 2016.

Sementara itu, Arianespace akan membantu peluncuran Telkom 3S milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada kuartal empat tahun 2016 di Guiana Space Center di Guyana Prancis.

Telkom 3S yang akan diluncurkan dengan roket Ariane 5 ECA pada transfer orbit geostasioner itu diperuntukkan untuk layanan televisi high-definition (HDTV) dan Ku-band GSM/internet jarak jauh.

Arianespace telah meluncurkan 71 satelit untuk 16 operator di Asia Pasifik selama lebih dari 34 tahun, dengan 11 satelit baru yang akan diluncurkan bagi pelanggan di Australia, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan selama beberapa tahun ke depan.

Wilayah Asia Pasifik merupakan pasar utama bagi Arianespace dimana lebih dari sepertiga bisnis global yang didapatkan oleh perusahaan diperoleh dari wilayah tersebut dan pangsa pasar untuk peluncuran komersial melebihi 60 persen.

"Semakin banyak operator dengan begitu banyak prospek di wilayah ini. Kami menawarkan solusi terbaik untuk pelanggan kami di Asia Pasifik," tegas Chairman and CEO Arianespace Stephane Israel.


 credit  ANTARA News


Arianespace tegaskan ambisi untuk pasar Asia Pasifik


Singapura (CB) - Perusahaan peluncur satelit komersial pertama di dunia Arianespace tegaskan ambisi untuk pasar Asia Pasifik pada pameran teknologi informasi dan komunikasi internasional CommunicAsia 2015 yang berlangsung pada 2-5 Juni, di Marina Bay Sands, Singapura.

"Kemitraan terbaik kami dengan operator di wilayah Asia Pasifik terus berlangsung dengan kuat dan semakin kuat sejak kami menandatangani lima kontrak lagi sejak CommunicAsia terakhir," kata Chairman dan CEO Arianespace Stephane Israel, di Singapura, Selasa (2/6).

Wilayah Asia Pasifik terus mengembangkan solusi satelit inovatif, yang tercermin pada proyek-proyek yang didedikasikan bagi akses internet, aplikasi pengobatan jarak jauh, dan belajar jarak jauh, serta aplikasi-aplikasi lainnya untuk memantau bencana alam.

"Semakin banyak operator dengan begitu banyak prospek di wilayah ini. Pasar terus tumbuh. Maka kami memiliki ambisi untuk pasar di Asia Pasifik. Kami menawarkan solusi terbaik untuk pelanggan kami di Asia Pasifik," kata Stephane.

Hampir dua pertiga dari jumlah satelit yang dimiliki para operator di wilayah Asia Pasifik diluncurkan oleh Arianespace.

Wilayah Asia Pasifik merupakan pasar utama bagi Arianespace dimana lebih dari sepertiga bisnis global yang didapatkan oleh perusahaan diperoleh dari wilayah tersebut dan pangsa pasar untuk peluncuran komersial melebihi 60 persen.

Wilayah Asia Pasifik memberikan hampir 30 persen pendapatan perusahaan bagi peluncuran komersial dari satelit-satelit telekomunikasi geostasioner.

Arianespace telah meluncurkan 71 satelit untuk 16 operator di Asia Pasifik selama lebih dari 34 tahun, dengan 11 satelit baru yang akan diluncurkan bagi pelanggan di Australia, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan selama beberapa tahun ke depan.

Pada tahun 2014 dan tengah tahun pertama tahun 2015, Arianespace menandatangani enam kontrak peluncuran dengan para operator di Asia Pasifik, antara lain BRIsat untuk operator BRI Indonesia, JCSAT 15 bagi operator SKY Perfect JSAT Corporation dari Jepang, Koreasat 7 untuk operator Korea Telecom Corporation Korea Selatan, dan Telkom 3S bagi operator PT Telkom Indonesia.

Sedangkan hingga Mei 2015, Arianespace telah menandatangani kontrak peluncuran dengan GEO-Kompsat 2A dan 2B bagi Korea Aerospace Research Institute, KARI.

Arianespace melaporkan pendapatan tahun 2014 sebesar 1,399 miliar euro, meningkat 41 persen dibandingkan pendapatan tahun 2013 sebesar 989 juta euro dari 11 peluncuran menggunakan tiga sistem peluncur yang dioperasikan di Guiana Space Center di Guyana Prancis, yakni enam peluncuran oleh Arianes 5, empat oleh Soyuz, dan satu oleh Vega.

Arianespace mengkonfirmasi kepemimpinan mereka di pasar peluncur pada tahun 2014 dengan menandatangani 14 kontrak peluncuran baru, termasuk sembilan untuk satelit geostasioner yang menggunakan Arianes 5. Di pasar non geostasioner, Arianespace menandatangani lima kontrak, termasuk dua kontrak yang didedikasikan untuk diluncurkan Ariane 5, satu peluncuran dengan Soyuz, dan tambahan untuk peluncuran menggunakan Vega atau Soyuz.

Pada tahun 2015, 12 peluncuran direncanakan akan dilaksanakan di CSG, enam peluncuran Ariane 5, tiga peluncuran Soyuz, dan tiga peluncuran Vega.


credit  ANTARA News


Pertanda apakah ini? Ribuan antelop mati misterius


Pertanda apakah ini? Ribuan antelop mati misterius
Sekitar 100.000 ekor antelop saiga di Asia Tengah mati dalam beberapa pekan terakhire akibat penyakit misterius (Sergei Khomenko/FAO, PBB)
 
 
Jakarta (CB) - Sebelum Zaman Es terakhir, antelop saiga (sejenis rusa) mencapai jutaan jumlahnya dan menyebar dari Inggris sampai Siberia, bahkan Alaska. Akhirnya bergerak ke stepa-stepa di Asia Tengah sampai abad ke-20 dan kini terancam punah dan menjadi hewan yang dilindungi.

Setelah pendekatan konservasi alam yang ketat, jumlah antelop kini mencapai 250 ribu ekor. "In adalah kisah sukses yang besar," kata Eleanor J. Milner-Gulland, ketua Saiga Conservation Alliance seperti dikutip New York Times.

Namun keberhasilan ini pupus manakala bulan lalu penyakit misterius telah membunuh sepertiga jumlah antelop dunia, hanya dalam beberapa pekan.

"Saya bingung dalam melukiskan dengan kata-kata," kata Joel Berger, ilmuwan senior pada Masyarakat Konservasi Alam Liar (WCS). "Kehilangan 120.000 ekor binatang dalam dua atau tidak pekan adalah fenomenal."

Sebuah tim internasional yang terdiri dari para ahli biologi alam liar diterjunkan untuk mengetahui penyebab matinya antelop-antelop ini.

"Apa pun penyebabnya, ini berpotensi menyianyiakan upaya konservasi bertahun-tahun, dan lebih jauh membahayakan spesies-spesies itu," kata Aline Kuehl-Stenzel, koordinator spesies pada Convensi untuk Konservasi Spesies Hewan Liar Berimigrasi.

Antelop saida adalah makhluk yang menakjubkan. Pada musim semi, mereka berpindah ke stepa-stepa sampai mencapai jumlah ribuan, betinanya biasanya melahirkan bayi kembar.

Antelop saiga bisa menempuh lebih dari 50 mil sehari saat berpindah, dan bisa berlari dalam kecepatan 40 mil per jam.

Para naturalis mengingat wajah bak kartun si hewan yang memiliki hidung besar seperti gajah.

"Strukturnya menakjubkan," kata Dr. Kuehl-Stenzel yang meneliti saiga sejak 2003. "Pada musim kawin, hidung pejantan membengkak, dan kemudian mereka menggoyang-goyangkan kepalanya untuk mengeluarkan suara lembut."

Betina lebih tertarik pada hidung berlemak si pejantan. Para ilmuwan yakin hidung saiga juga berfungsi melindungi hewan ini dari debu yang berterbangan dari tanah kering.

"Untuk beberapa hal, hidungnya berfungsi sebagai penyaring," kata dia. "Namun mungkin juga berfungsi mendingingkan udara sewaktu musim panas, dan pada musim dingin, memanas."

Dari waktu ke waktu, antelop saiga mati dalam jumlah besar. Hal besar terakhir terjadi adalah pada 2010 ketika 12.000 ekor antelop saiga mati.

Sampai kini penyebab kematian hewan ini tidak bisa dipastikan, karena para biolog memang tak bisa mempelajarinya lebih dekat.

"Tidak ada data sama sekali, dan oleh karena itu orang menjadi berspekulasi," kata Richard A. Kock, pakar penyakit alam liar dari Royal Veterinary College, London.

13 Mei lalu Dr. Kuehl-Stenzel mulai mendapat laporan dari para pejabat pemerintah Kazakhstan, salah satu dari lima negara yang melestarikan antelop saiga, bahwa kematian massal itu sudah dimulai.

Ratusan bangkai ditemukan yang kebanyakan adalah para betina induk dan bayi-bayinya. Beberapa hari kemudian, jumlahnya membesar.

Kematian massal antelop ini kini 10 kali lebih besar dibandingkan peristiwa serupa pada 2010. "Skalanya benar-benar tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Dr. Kuehl-Stenzel.

Dr. Berger mengatakan harus segera mencari tahu apa yang menyebabkan antelop-antelop saiga ini mati demi menjamin kelangsungan hidup jangka panjang spesies ini: "Kita tidak akan berada di depan kurva jika kita tak memahami apa yang sedang terjadi."

credit  ANTARA News




Cerita di Balik Penghalauan Pesawat Militer AS oleh TNI AU


Jakarta  (CB) - TNI AU menghalau pesawat militer AS jenis C130 yang hendak melintasi wilayah Indonesia. Pesawat hercules milik AS itu tidak boleh melintas karena izin melintasi Indonesia sudah kadaluarsa.

"Jadi lewat Pangkosek (Panglima Komando Sektor) II, Marsma Tatang langsung diinstruksikan supaya pesawat itu tidak boleh melintas," ujar Kadispen TNI AU, Marsma Dwi Badarmanto, saat dihubungi, Rabu (3/6/2015).

Dalam menghalau pesawat itu, TNI AU juga mengeluarkan peringatan kepada pesawat militer AS. Marsma Tatang mengingatkan, bila pesawat AS itu nekat melintas maka TNI AU tidak akan segan-segan menurunkan paksa pesawat tersebut.

"Sama Pangkosek dikomunikasikan dan diberi peringatan, bila tetap melintas maka akan dipaksa turun," ujar Dwi.

TNI AU, dikatakan Badar, juga sudah menyiagakan beberapa pesawat tempur untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Tetapi pesawat tempur RI tidak bergerak karena pihak AS menghormati peringatan TNI AU.

"Situasi berakhir dengan pesawat itu kembali ke Darwin, dan situasi kembali kondusif," ucapnya.

Pesawat itu terbang dari Darwin untuk kembali ke Singapura. Tapi saat mau melintas ke Indonesia, Selasa (2/6/2015), pesawat itu tertangkap radar TNI AU di Kupang. Dwi mengatakan, pesawat hercules itu dihalau lewat perintah langsung dari Pangkosek II, Marsma Tatang.


Credit  detikNews



TNI AU Halau Pesawat Militer AS di Makassar


Jakarta - TNI Angkatan Udara (AU) memblokir pesawat militer milik AS di Makassar. Pesawat militer AS jenis C130 Hercules itu tidak boleh melintasi Indonesia karena surat izin melintas wilayah RI sudah kadaluarsa.

"Pesawat hercules AS itu izinnya ada tapi sudah mati sejak tanggal 26 Mei (2015) kemarin. Jadi pesawat itu tidak bisa melintasi Indonesia," ujar Kadispen TNI AU, Marsma Dwi Badarmanto, saat dihubungi, Selasa (2/6/2015).

Pesawat itu terbang dari Darwin untuk kembali ke Singapura. Tapi saat mau melintas ke Indonesia, pesawat itu tertangkap radar TNI AU di Kupang. Dwi mengatakan, pesawat hercules itu dihalau lewat perintah langsung dari Pangkosek II, Marsma Tatang.

"Setelah itu TNI AU koordinasi dengan Kedubes AS dan Air Traffic Makassar, hasilnya pesawat itu kembali lagi ke Darwin," ujarnya.

Dwi mengatakan, pihaknya melakukan tindakan tegas ini supaya NKRI tidak kecolongan. TNI AU juga sudah menyiagakan pesawat tempur tetapi karena pesawat AS menuruti perintah, pesawat TNI AU tidak bergerak.
"Setelah koordinasi, situasi tetap kondusif," ucapnya.



Credit   detikNews

Kelakuan memalukan Australia tak terima kalah telak lawan TNI






CB - Tentara Nasional Indonesia (TNI) meraih gelar juara umum dalam kejuaraan menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015. Kemenangan ini sekaligus membuat TNI mendominasi lomba ini sebanyak delapan kali berturut-turut sejak 2007 lalu.

Setidaknya, terdapat 67 medali yang direbut TNI, yang terdiri dari 32 emas, 15 perak dan 20 perunggu. Perolehan itu jauh mengungguli tuan rumah Australia yang berada di peringkat dua dengan meraih 6 medali emas, 15 perak dan 20 perunggu. Disusul Brunei Darussalam di urutan ketiga dengan 5 emas, 4 perak dan 1 perunggu.

Meski mengukir prestasi yang membanggakan tapi tidak bagi tuan rumah. Mereka sempat mempersoalkan keikutsertaan Indonesia dalam kejuaraan tersebut. Seperti yang dilakukan media asal Australia, Herald Sun. Secara terang-terangan, media ini menyebut Indonesia nekat datang ke Australia di tengah tensi yang tinggi pasca-hukuman mati Bali Nine.

Dalam tulisan bertajuk 'Penembak jitu Indonesia ikut serta dalam kompetisi menembak Victoria di tengah tensi hukuman mati Bali Nine', yang diterbitkan pada 11 Mei lalu, Herald Sun menunjukkan sikap memusuhi peserta dari TNI AD. Kedatangan ditulis seakan-akan mengancungkan jari atas keramahan tentara Australia.

Bahkan, media itu mengutip pernyataan pendiri Mercy Campaign Brigid Delaney menyebut keikutsertaan penembak jitu TNI sangat memalukan. "Saya benci membayangkan Australia menyambut orang-orang untuk latihan menembak (di sini) yang mungkin di antaranya terlibat membunuh dalam rentetan kematian."

Beberapa hari berikutnya, harian ini sempat menuliskan prapelaksanaan AASAM. Namun, nampaknya mereka enggan menuliskan kemenangan Indonesia yang hampir meraih semua medali di nomor menembak yang dipertandingkan.

Tak hanya media Australia, keengganan untuk mengungkap torehan tinta emas dalam kejuaraan menembak tersebut tak juga dilakukan oleh situs resmi Angkatan Darat Australia. Sejak kejuaraan berakhir pada 16 Mei lalu, sampai kini panitia AASAM 2015 tak jua menampilkan urutan pemenangnya,

Hal itu terlihat dalam situs resmi AASAM 2015 yang beralamat di www.army.gov.au tidak juga menampilkan hasil rekapitulasi kejuaraan di tiap nomor menembak yang diikuti seluruh negara. Situs ini hanya memuat hasil lomba lima tahun sebelumnya. Jika dirunut ke bawah, TNI hampir selalu menguasai tiga besar setiap nomor menembak.

Tak hanya itu, Laman Facebook komunitas AASAM juga tak menampilkan aksi-aksi tim Indonesia selama kejuaraan berlangsung, kecuali kemenangan pada kejuaraan yang sama setahun lalu. Laman ini lebih banyak menampilkan foto personel militer Australia, AS dan Inggris. Sesekali pula beberapa negara seperti Jepang, Filipina maupun Singapura.

Kemenangan ini ternyata juga membuat para tentara asing curiga. Apalagi Indonesia menang telak dan mampu mengungguli peserta lainnya.

Nah, rupanya para tentara asing yang kalah ini curiga. Kok bisa menang telak seperti itu. Apalagi sudah delapan tahun TNI tak terkalahkan. Australia dan AS malah meminta senapan SS2 dan pistol bikinan Pindad.

"Curiga, mereka ngomong ke panitia. Minta dibuka ke panitia. Saya enggak izinkan lah. Semua kalau mau diperiksa, ya diperiksa," kata Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo dengan sedikit kesal.

Tentu saja TNI tak melakukan kecurangan apapun. Semua kemenangan telak itu didapat dari kerja keras dan latihan berat semua anggota tim tembak Indonesia.

"Disangkanya kita pakai dukun apa?" canda Jenderal Gatot.

Ya, itulah rintangan yang dihadapi para kontestan dari TNI di tengah kecurigaan asing. Namun, mereka menjawabnya dengan prestasi.


Credit  Merdeka.com


Kalah Lomba Tembak, AS dan Australia Minta Senjata TNI AD Dibongkar

 
Kalah Lomba Tembak, AS dan Australia Minta Senjata TNI AD Dibongkar Ilustrasi 
 
Jakarta - Tim Indonesia menang mutlak dalam lomba tembak internasional di Australia. Dikalahkan oleh jawara dari TNI AD, tim Amerika Serikat dan tim Australia meminta senjata yang digunakan tim Indonesia dibongkar.

"Memang ada upaya penjegalan. Mereka minta senjata tim kita dicek saat pertandingan. Minta dibongkar," ungkap Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat berbincang melalui telepon, Selasa (2/6/2015) malam.

Prestasi tim TNI AD memang patut dibanggakan karena mengharumkan nama Indonesia dalam kancah dunia. Tim berhasil menjadi juara dan menang telak dengan memboyong 30 medali emas, 16 perak dan 10 perunggu dalam Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015 yang digelar 20-23 Mei lalu itu.

"Kita hasilnya luar biasa. Sepanjang pertandingan upaya menjatuhkan mental tim kita dilakukan secara luar biasa oleh mereka," kata Wuryanto.

Upaya tersebut, dicontohkan Wuryanto, adalah misalnya dengan diskriminasi peraturan terhadap tim TNI AD. Jika peraturan bagi tim AS dan tim Australia dimudahkan, maka beda halnya dengan apa yang didapat tim Indonesia dalam pertandingan tersebut.

"Ada peraturan yang dibeda-bedakan. Kalau untuk mereka dibuat gampang, buat kita dipersulit. Termasuk mereka minta senjata kita dibongkar, tentu saja tidak kita ijinkan," tutur Jenderal Bintang 1 itu.

Entah apa yang membuat tim AS dan tim Australia 'parno' seperti itu. Padahal sudah terbukti, selama 8 tahun berturut-turut, tim Indonesia berhasil keluar menjadi juara dalam pertandingan yang sama. Sangat membanggakan!

"Ini tahun ke-8 berturut-turut kita jadi juara. Itu menggetarkan mereka. Walau ada upaya penjegalan, tapi toh kita tetap menang," ucap Wuryanto bangga.

Tim Australia sendiri dalam turnamen AASAM 2015 menduduki peringkat kedua dengan raihan yang terpaut jauh dari tim Indonesia. Angkatan Darat Australia hanya berhasil mendapat 4 medali emas, 9 perak, dan 6 perunggu. Sementara di posisi ketiga, tim AS berhasil mengantongi 4 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.

Selama perhelatan yang mengarumkan nama Indonesia, tim TNI AD menggunakan 4 jenis senjata. Yaitu senjata buatan dalam negeri produksi PT Pindad jenis SS-2 V-4 Heavy Barrel dan Pistol G-2 (Elite&Combat). Tim juga menggunakan 2 senjata buatan Belgia yakni senapan SO-Minimi dan senapan GPMG (General Purpose Machine Gun), serta senjata sniper AW buatan Inggris.


 Credit  detikNews



Senin, 01 Juni 2015

Batu Bergambar Raksasa Diduga Bangunan Candi Abad Kedelapan


Batu bergambar sosok raksasa ditemukan oleh seorang petani DIY (Foto: Markus Yuwono)
Batu bergambar sosok raksasa ditemukan oleh seorang petani DIY (Foto: Markus Yuwono)
YOGYAKARTA  (CB)Terkait temuan batu bergambar raksasa oleh petani di Dusun Karang Bajang, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta memperkirakan batu temuan tersebut merupakan bagian dari candi yang dibangun sekira abad kedelapan sampai kesepuluh masehi.
"Kami sudah mengecek lokasi. Ada dua batu yang ditemukan, yakni batu yang bergambar disebut Kala, sementara yang di sisi selatan itu, disebut Antefik," kata Kepala kelompok kerja pengamanan penyelamatan dan zonasi BPCB Yogyakarta, Muh Taufik, di Sleman (1/6/2015).
Dia menjelaskan, Kala atau batu bergambar raksasa berada di atas pintu candi. Sementara Antefik, merupakan hiasan pada dinding candi. Taufik memerkirakan masih ada reruntuhan candi yang tertimbun di dalam tanah persawahan tersebut. Hal itu dapat diketahui dengan melihat pertumbuhan tanaman padi yang ada di sekitar lahan itu tidak tumbuh seperti tanaman padi lainnya.
"Kalau padi tidak bisa tumbuh seperti yang lainnya, berarti ada batuan di bawahnya," ungkapnya.
Namun demikian, tambah Taufik, belum bisa memastikan candi ini bercorak Hindu atau Budha. Sebab, diperlukan penelitian lebih lanjut. Selain itu, pihaknya akan mengkaji apakah di sekitar reruntuhan akan diekskavasi (penggalian di tempat yang mengandung benda purbakala, red) atau tidak nantinya.
"Nanti kita akan lihat, apakah layak diekskavasi atau tidak," ujarnya.
Taufik mengatakan, bangunan tersebut dibuat pada abad kedelapan atau kesembilan masehi jika dilihat dari data awalnya.
"Dugaan dibangun pada abad kedelapan sampai kesepuluh. Kemungkinan, sama dengan Prambanan," tuturnya.
Taufik menambahkan, batu bergambar yang disebut Kala, berukuran lebar 90 sentimeter (cm), tebal 30 cm, tinggi 40 cm, dengan tebal atap 14 cm. Sementara batuan Antefik, berukuran lebar 84 cm, tebal 50 cm, dan tinggi 23 cm.

 Credit  Okezone