Senin, 12 Januari 2015

Klaim maritim Tiongkok tidak konsisten terhadap hukum, menurut studi

Ketegangan di laut: Perahu-perahu nelayan Filipina berlabuh di Teluk Santa Cruz yang menghadap Laut Tiongkok Selatan, sebelah utara dari Manila.  Filipina dan Tiongkok masih berseteru atas kendali perairan tersebut. [AFP]
Ketegangan di laut: Perahu-perahu nelayan Filipina berlabuh di Teluk Santa Cruz yang menghadap Laut Tiongkok Selatan, sebelah utara dari Manila.  Filipina dan Tiongkok masih berseteru atas kendali perairan tersebut. [AFP]


Pemerintah Filipina menyambut baik sebuah laporan yang menyatakan bahwa Tiongkok belum menjelaskan klaim maritimnya berdasarkan peta 10 garis putusnya dalam cara yang konsisten dengan hukum internasional.
Laporan Departemen Luar Negeri AS mengatakan undang-undang, deklarasi, tindakan resmi, dan pernyataan resmi Beijing menunjukkan bukti-bukti yang bertentangan perihal sifat dan cakupan klaimnya di Laut Tiongkok Selatan.
Laporan yang berjudul “Limits in the Seas No. 143; China: Maritime Claims in the South China Sea” [Batasan di Lautan No. 143; Tiongkok: Klaim Maritim di Tiongkok Selatan] disiapkan oleh Dinas Urusan Samudra & Kutub di bawah Biro Urusan Samudra dan Lingkungan Hidup dan Ilmiah Internasional dan dikeluarkan pada 5 Desember 2014.
Pemerintah Filipina menyambut baik makalah itu, mengatakan fakta-fakta dan analisis di dalam laporan tersebut mendukung posisinya atas perlunya penjelasan secara damai akan hak-hak maritim di Laut Tiongkok Selatan.
“Filipina terus mendukung penyelesaian sengketa yang berbasis aturan dan damai sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal,” katanya.
Klaim Laut Tiongkok Selatan
Laporan itu mengatakan setidaknya ada tiga tafsiran yang berbeda yang digunakan Tiongkok untuk mengklaim Laut Tiongkok Selatan.
Termasuk di antaranya garis putus-putus di peta Tiongkok adalah [1] garis yang melingkupi kepulauan yang diklaim kedaulatannya oleh Tiongkok, bersama dengan zona maritimnya berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut [UNCLOS]; [2] kepulauan tersebut akan menghasilkan garis perbatasan nasional; atau [3] batas-batas yang disebut sebagai klaim maritim bersejarah berbagai segi.
Klaim wilayah: Peta Laut Tiongkok Selatan menunjukkan klaim oleh Tiongkok, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. [Sumber: David Rosenberg www.southchinasea.org]
Klaim wilayah: Peta Laut Tiongkok Selatan menunjukkan klaim oleh Tiongkok, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. [Sumber: David Rosenberg www.southchinasea.org]
Makalah itu mengatakan jika garis putus-putus itu dimaksudkan untuk menunjukkan hanya kepulauan yang diklaim Tiongkok, maka, agar konsisten dengan hukum laut, “Klaim maritim Tiongkok di dalam lingkup garis putus-putus akan dipatok mulai dari daratan utama dan fitur daratan Tiongkok yang memenuhi definisi sebagai sebuah ‘pulau.’
“Karena kedaulatan atas kepulauan Laut Tiongkok Selatan disengketakan, zona maritim yang terkait dengan kepulauan tersebut juga akan disengketakan. Selain itu, walaupun Tiongkok memegang kedaulatan atas kepulauan itu, zona maritim yang didapat dengan kepulauan itu … akan bergantung pada penetapan batas maritim dengan negara-negara tetangga,” kata studi tersebut.
Sementara itu, jika garis putus-putus itu dimaksudkan untuk menunjukkan garis perbatasan nasional, “maka garis-garis itu tidak memiliki dasar hukum yang layak berdasarkan hukum laut.”
Hal ini dikarenakan batasan maritim diciptakan dari perjanjian antara negara-negara yang bertetangga, berdasarkan hukum internasional.
Oleh karenanya, satu negara tidak boleh secara sepihak mendirikan batasan maritim dengan negara lain, katanya.  “Selain itu, perbatasan tersebut tidak akan konsisten dengan praktik negara dan yurisprudensi internasional, yang tidak memberikan bobot lebih pada pulau-pulau terpencil yang sangat kecil seperti yang ada di Laut Tiongkok Selatan dalam menentukan posisi batasan maritim daripada garis pantai yang berseberangan yang panjang dan tidak terpotong-potong,” tambahnya.
Makalah itu terutama menyinggung garis putus-putus 2, 3, dan 8 yang muncul di peta 9 garis putus Tiongkok tahun 2009 sebagai “tidak hanya relatif dekat dengan pantai daratan negara lain, tapi semua atau sebagian darinya juga melebihi 200 mil laut dari fitur daratan yang diklaim Tiongkok.”  Tiongkok sejak itu telah memperbarui peta klaim lautannya, menambahkan satu garis putus-putus lagi.
Klaim sejarah Tiongkok tidak ada dalam ketentuan Hukum Laut
Dan yang terakhir, jika garis putus-putus itu dimaksudkan untuk menunjukkan wilayah yang diklaim Tiongkok sebagai “hak sejarah” atas perairan yang eksklusif untuk Tiongkok, klaim tersebut tidak ada di dalam kategori sempit klaim bersejarah yang diakui di dalam ketentuan Konvensi Hukum Laut, menurut makalah itu.
“Laut Tiongkok Selatan adalah lautan luas yang semi-tertutup dengan sejumlah negara berpantai memiliki hak atas Zona Ekonomi Eksklusif dan landas benua di dalamnya, konsisten dengan Konvensi Hukum Laut.
“Hukum Laut tidak mengizinkan hak-hak tersebut ditimpa dengan klaim maritim negara lain yang berbasiskan ‘sejarah,’” kata makalah tersebut.
“Sebaliknya, tujuan dan pencapaian besar dari Konvensi adalah untuk memberikan penjelasan dan keseragaman terhadap zona maritim yang menjadi hak negara-negara berpantai. Selain itu, walaupun uji hukum untuk perairan bersejarah dapat diterapkan, klaim garis putus-putus akan gagal di setiap unsur ujian tersebut,” menurut studi itu.
Tiongkok abaikan batas waktu untuk jawab kasus arbitrase
Laporan tersebut dikeluarkan beberapa hari sebelum batas waktu Tiongkok mengajukan laporan ke Majelis Arbitrase untuk UNCLOS.
Majelis Arbitrase mengharuskan Tiongkok menanggapi claim yang diajukan oleh Filipina hingga tanggal 15 Desember yang meminta untuk mempertahankan Zona Ekonomi Eksklusifnya di Laut Tiongkok Selatan.
Beijing mengabaikan batas waktu tersebut dan menegaskan kembali bahwa Tiongkok menolak proses arbitrase tersebut.
Pada hari yang sama, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Qin Gang mengatakan arbitrase bukanlah jalan untuk menyelesaikan sengketa, dan Majelis tidak memiliki yurisdiksi atas kasus ini.
“Kami mempertahankan sikap bahwa para pihak yang bersangkutan harus menyelesaikan sengketanya melalui konsultasi dan negosiasi atas dasar rasa hormat terhadap fakta sejarah dan hukum internasional,” kata Qin.
Qin menyinggung bahwa semua negara penggugat semestinya mengikuti Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Tiongkok Selatan, sebuah perjanjian tak mengikat yang diadakan Tiongkok dengan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara [ASEAN] pada tahun 2002.
Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan mengklaim bagian dari lautan itu. Tiongkok, sebaliknya, mengklaim keseluruhannya.
“Idealnya, AS ingin Tiongkok … hadir di hadapan Majelis dan mencoba membela klaimnya.  Akan tetapi, penolakan Tiongkok atas yurisdiksi Majelis membuat hal itu tidak mungkin terjadi,” kata Zachary Abuza, analis di Southeast Asian Analytics, kepada Asia Pacific Defense Forum [APDF].
Abuza menyinggung studi itu menggunakan perjanjian UNCLOS terhadap klaim Tiongkok, dan secara luas menyanggahnya di beberapa titik pokok.
Yang paling utama adalah klaim berdasarkan kepemilikan bersejarah.
“Tidak ada ketentuan hukum untuk menggambar peta seperti yang dilakukan Tiongkok berdasarkan Hukum Laut, dan reklamasi daratan yang dilakukan Beijing secara tegas bertentangan berdasarkan UNCLOS sebagai basis untuk perairan teritorial,” kata Abuza.
Abuza mengatakan Tiongkok tampak bertekad untuk meneruskan reklamasi dan penegakan sepihak atas apa yang disebut peraturan perikanan guna mendapatkan kendali tersebut.
Tiongkok akan berpotensi membentuk atau mendeklarasikan sebuah Zona Identifikasi Pertahanan Udara [ADIZ] di wilayah tersebut, tambah Abuza.
“Sekali lagi, kita tahu posisi Tiongkok. Mereka menolak fakta bahwa pengadilan mungkin akan mendengarkan kasus mereka. Mereka tidak menerima yurisdiksinya,” katanya.


Credit APDForum

2014: tahun di mana Tiongkok membuat negara tetangga menjadi waspada tentang strategi pertahanan yang baru


Pelatihan Maritim: Seorang pelaut Filipina memuatkan peluru ke dalam senjata mesin 50 kaliber sewaktu mengikuti pelatihan di Laut Tiongkok Selatan bersama Angkatan Laut A.S. pada bulan Juni 2014. [AFP]
Pelatihan Maritim: Seorang pelaut Filipina memuatkan peluru ke dalam senjata mesin 50 kaliber sewaktu mengikuti pelatihan di Laut Tiongkok Selatan bersama Angkatan Laut A.S. pada bulan Juni 2014. [AFP]


2014 merupakan tahun yang membangkitkan kesadaran Jepang, Filipina dan Vietnam, bahwa mereka harus menghadapi pergerakan Tiongkok untuk menguasai kendali secara hukum dan strategis sepenuhnya atas Laut Tiongkok Selatan, salah satu urat nadi perdagangan terbesar di dunia.
“Ketegangan semakin tinggi. Pada bulan Agustus, pesawat pemburu Angkatan Laut Tiongkok terbang di atas kapal Angkatan Laut A.S,. P-8 Poseidon, nyaris menabraknya. Dua bulan sebelumnya [Juni], kapal laut bersenjata milik Tiongkok memburu dan menenggelamkan perahu nelayan milik Vietnam. Tiongkok juga berselisih dengan Jepang dan Filipina, dan berdasarkan kesepakatan, A.S. wajib untuk membela,” majalah National Geographic melaporkan tanggal 11 Desember tahun lalu.
Charles W. Freeman Jr., ketua bersama Yayasan Kebijakan A.S. Tiongkok dan pakar A.S terkemuka mengenai masalah Asia Timur, memberi tahu kepada Asia Pacific Defense Forum [APDF] bahwa keberhasilan ekonomi bangsa-bangsa Asia di timur laut, dipadukan dengan kurangnya struktur swa-regulasi yang efektif untuk menjaga keamanan, telah menciptakan dinamika yang berbahaya, yang mudah meledak dan tidak stabil di kawasan ini.
“Hari-hari belakangan ini, orang-orang yang membicarakan soal kawasan Indo-Pasifik – busur Asia dari Jepang melalui Tiongkok sampai ke Pakistan – selalu memulainya dengan mencermati, bahwa kawasan ini sudah menjadi pusat gravitasi ekonomi dunia. Itu memang betul. Ekonomi di kawasan ini sekarang kembali mencapai separuhnya dari perekonomian Amerika atau Eropa. Dari segi daya belinya, kawasan ini memiliki daya beli dua kali lebih besar. Wilayah ini mencakup hampir separuh manufaktur di dunia. Mereka semakin cepat tumbuh dibandingkan tempat-tempat lainnya," katanya.
Namun demikian, karena keberhasilan ini, "Kawasan Indo-Pasifik sudah menjadi terlalu besar dan dinamis untuk diatur oleh kekuatan di luar kawasan. Namun sayangnya, kawasan ini tidak efektif mengatur dirinya sendiri. Status quo ini tidak boleh berkelanjutan. Tatkala keseimbangan kekuatan di kawasan ini berkembang, risiko perang akibat kelengahan meningkat," Freeman memperingatkan.
Tiongkok memberlakukan peta 10-dash
2014 adalah tahun di mana Tiongkok menunjukkan secara jelas bahwa negara ini bertekad menegakkan kedaulatannya pada lebih dari 90 persen Laut Tiongkok Selatan, sebagaimana ditentukan oleh garis 10-dash secara unilateral.
Di bulan April, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang memberi tahu kepada Forum Boao untuk Asia yang diselenggarakan oleh Tiongkok di Pulau Hainan, bahwa Beijing akan menanggapi secara tegas terhadap provokasi yang menghalangi perdamaian serta stabilitas di Laut Tiongkok Selatan.
Pada bulan Mei, Tiongkok menambatkan alat pengeboran minyak dalam laut, Hai Yang Shi 981 [HYSY981] ukuran raksasa ke lokasi dekat Kepulauan Paracel atau Xisha di Laut Tiongkok Selatan, menggarisbawahi klaimnya atas kedaulatan di daerah ini dan membuat Vietnam marah besar, yang juga memiliki klaim yang berbenturan.
Pada bulan Juni, kapal patroli Tiongkok memburu dan menenggelamkan kapal nelayan milik Vietnam di daerah tersebut.
Pada bulan Agustus, hampir terjadi tabrakan antara kapal tempur Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat [PLAN] dan pesawat pengintai A.S. P-8 Poseidon di ruang udara internasional.
Pada periode yang sama, Beijing meluncurkan program bangunan raksasa untuk meluaskan pulau-pulau kecil dan terumbu karang yang diklaimnya di Laut Tiongkok Selatan, menjadi pelabuhan dan lapangan udara besar yang dapat digunakannya untuk menunjang klaim hukumnya atas kedaulatannya dan untuk memproyeksikan kekuatan angkatan laut dan udara di daerah tersebut.
Tahun ini diakhiri dengan pernyataan Beijing yang secara jelas akan terus menolak upaya bangsa Filipina dan bangsa lainnya untuk mengarbitrase persengketaan mereka melalui sidang hukum internasional yang disepakati semua pihak.
Namun demikian, kebijakan aktivis ini membangkitkan reaksi strategis dari negara-negara besar lainnya di kawasan.
Para pemimpin baru melakukan pendekatan garis keras
Pada bulan Mei, pemimpin nasionalis Partai Bharatiya Janata [BJP] Narendra Modi memenangi pemilu secara telak di India. Ia kemudian menggalakkan program kerja sama perluasan pertahanan yang belum pernah dilakukan di waktu lalu, dengan Jepang dan Vietnam.
Di Indonesia, kandidat pilihan rakyat Joko Widodo memenangi pemilu kepresidenan secara tipis dan memangku jabatan presiden pada bulan Oktober. Ia kemudian menyambut rencana Tentara Nasional Indonesia [TNI] untuk mengadakan perubahan besar dalam arah strategis, yang berfokus pada pertahanan keutuhan wilayah serta keamanan maritim Indonesia. Kebijakan baru ini mengindikasikan bahwa Jakarta akan menolak klaim Tiongkok atas Kepulauan Natuna di Indonesia dan lingkungannya yang kaya dengan minyak bumi.
Khawatir akan gangguan Tiongkok ke wilayah maritim yang diklaim oleh Hanoi, Vietnam meninggalkan tradisi pengucilan yang menjadi kebanggaannya. Negara ini semakin dekat ke Filipina, Jepang dan India, serta mencari hubungan baru dengan Amerika Serikat.
Pada bulan Desember, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memenangi lagi pemilu secara telak, yang merupakan salah satu yang terhebat dalam sejarah modern, yang memberikan kendali pada aliansi Partai Demokrasi Liberal-Komeito atas tiga perempat Diet, majelis utama parlemen Jepang. Kemenangan tersebut memberi Abe mandat yang diinginkannya untuk merevisi konstitusi Jepang, meluaskan Angkatan Pertahanan Udara dan Laut negara ini serta meluaskan penjualan senjata dan kapal perang kepada negara-negara tetangganya.
Tiongkok menolak arbitrase Laut Tiongkok Selatan
Pada akhir tahun, penolakan Tiongkok terhadap proses Pengadilan Permanen Arbitrase [PCA] untuk menyelesaikan sengketa wilayahnya di Laut Tiongkok Selatan dengan Filipina, menimbulkan kecemasan untuk tahun 2015, demikian yang diperingatkan oleh surat kabar Singapura, Straits Times, dalam tajuk editorial tanggal 23 Desember.
"Penolakan Tiongkok terhadap proses internasional yang diwakili oleh Pengadilan Permanen Arbitrase di Den Haag, merupakan hilangnya peluang dan akibat yang mengecewakan dari kekakuannya menghadapi sengketa Laut Tiongkok Selatan," kata surat kabar.
Para pakar lainnya mengeluarkan peringatan serupa.
“Perkembangan baru-baru ini di Laut Tiongkok Selatan, termasuk pengiriman alat pengeboran minyak Tiongkok ke Kepulauan Paracel dan untuk pengerjaan berbagai konstruksi yang terus berlangsung di Kepulauan Spratley, menunjukkan komitmen yang tidak seimbang atas status quo – atau ketiadaannya – oleh sebagian atau seluruh pihak,” Analis Vietnam, Truong-Minh Vu dan Trang Pham, dosen di Fakultas Hubungan Internasional, University of Social Sciences and Humanities di Ho Chi Minh City, menulis dalam The Diplomat tanggal 22 Desember.
"Tanpa garis dasar kesepakatan, negosiasi apa pun berada pada landasan yang rapuh. ASEAN dan Tiongkok telah melakukan serangkaian perundingan sejak kesimpulan Deklarasi Perilaku [DoC] 2002, tetapi prospek negosiasi ini menghasilkan Pedoman Perilaku yang sangat ditunggu-tunggu [untuk menyelesaikan sengketa wilayah Laut Tiongkok Selatan], tampaknya masih jauh,” tulis mereka.
“Tidak adanya ketertiban normatif di Laut Tiongkok Selatan akan membuka jalan untuk perseteruan resmi dan akademis pada tahun 2015,” Vu dan Pham memperingatkan.
Dengan menolak arbitrase hukum internasional maupun supranasional, “Tiongkok hanya sekadar menawarkan versi argumentasi lain, bahwa Laut Tiongkok Selatan adalah miliknya [sendiri], karena memang sudah begitu," Straits Times sependapat.
“Ini bukan situasi yang dapat dipertahankan," surat kabar itu memperingatkan.
Namun, sikap keras Tiongkok atas Laut Tiongkok Selatan telah terbukti merusak diri sendiri, Asia Times Online melaporkan tanggal 12 Desember.
Konflik Tiongkok dengan negara-negara tetangganya dan bebannya untuk mempertahankan kendalinya dalam peta 10-dash-nya merupakan area strategis dan kerentanan diplomatik utama, demikian disimpulkan surat kabar ini.
Semua ini adalah ulah Tiongkok sendiri, seorang analis keamanan Asia yang juga penulis, G. Chang, memberi tahu kepada APDF.
“Bagaimana caranya membelanjakan triliunan dolar, mengesalkan negara tetangga dan mengakibatkan keamanan berkurang? Tanyalah pada Beijing," katanya.



Credit APDForum

Helikopter Mi-38 Akan Segera Diproduksi Massal





Helikopter Mi-38 Akan Segera Diproduksi Massal
Berbeda dengan prototipe sebelumnya, prototipe keempat helikopter multifungsi Mi-38 ini memiliki sistem bahan bakar yang tahan guncangan dan jendela helikopter yang lebih besar. Foto: RIA Novosti


CB - Setelah menyelesaikan seluruh tahap uji coba, helikopter Mi-38 akan segera memasuki tahap produksi massal.

Prototipe keempat helikopter multifungsi Mi-38 baru saja menyelesaikan uji coba darat serta uji terbangnya. Menurut pihak Vertolety Rossii Holdings, saat ini helikopter tersebut tengah bersiap melewati uji coba sertifikasi.


Uji coba darat dilakukan dengan mengelilingi markas uji coba tanpa melakukan penerbangan. Setelah itu, prototipe melakukan penerbangan pertamanya di stasiun uji terbang milik Pabrik Helikopter Kazan. Helikopter kemudian dikirim ke stasiun uji terbang Pabrik Helikopter Moskow Mil untuk melakukan uji coba sertifikasi.
Berbeda dengan prototipe sebelumnya, prototipe keempat ini memiliki sistem bahan bakar yang tahan guncangan dan jendela helikopter yang lebih besar.

Kelemahan Mi-38
Kelemahan utama helikopter baru buatan Rusia ini terletak pada mesin penggeraknya. Mi-38 dirancang sejak 1988, ketika Rusia belum memiliki mesin penggerak yang cocok untuk helikopter ini. Awalnya, helikopter direncanakan akan menggunakan mesin penggerak buatan perusahaan Pratt and Whitney asal Kanada. Perusahaan tersebut kemudian sepakat untuk mengirim mesin penggerak dalam bentuk komponen-komponen terpisah dari Kanada, lalu dirakit di Rusia.

Spesifikasi Mi-38

Kecepatan terbang: 285 km/jam
Jarak terbang dengan beban kargo 3.000 kg: 660 km
Jarak terbang dengan beban kargo 5000 kg: 420 km
Berat lepas landas maksimum: 15.600 kg
Berat lepas landas maksimum dengan beban di luar badan helikopter: 16.200 kg
Daya tampung penumpang: 30 orang
Dua prototipe pertama Mi-28 mengudara menggunakan mesin penggerak buatan Kanada. Namun  setelah konflik Rusia-Georgia pada 2008 lalu, Kanada menolak mengirim mesin penggeraknya dan keluar dari proyek pembuatan Mi-38 satu tahun setelahnya. Departemen Luar Negeri AS melarang Kanada untuk mengirim mesin penggerak mereka ke Rusia karena tidak ingin mesin penggerak tersebut dipasang pada helikopter multifungsi Rusia, yang dapat digunakan untuk tujuan militer.
Agar program Mi-38 dapat tetap berlanjut, Rusia harus mengembangkan mesin penggerak sendiri. Perusahaan Rusia, Klimov, kemudian mengembangakn mesin TV7-117V untuk Mi-38.

Peluang Ekspor
Dengan menggunakan mesin penggerak buatan dalam negeri, helikopter Mi-38 tidak bergantung pada komponen-komponen buatan asing, sehingga Mi-38 memiliki prospek cerah di pasar domestik maupun di pasar luar negeri. Pada segmen helikopter dengan bobot lepas landas 16-20 ton, Mi-38 praktis tidak memiliki saingan. Satu-satunya “pemain” asing dalam kategori berat tersebut adalah AW101 buatan perusahaan Agusta Westland.
Daya angkut, jangkauan penerbangan, desain interior yang nyaman, serta sistem avionik dan pengendalian baru merupakan faktor-faktor yang bisa membuat Mi-38 meraih kesuksesan di pasar mancanegara.

Susul Pesawat Laris Mi-8 dan Mi-17
Menurut beberapa pakar dari bidang penerbangan, Mi-38 dibuat untuk menggantikan Mi-8 dan Mi-17, yang saat ini merupakan helikopter terlaris buatan Vertolety Rossii Holdings. Kedua pesawat tersebut mendominasi sekitar 60 persen pesanan yang diterima Vertolety Rossii Holdings. Berkat spesifikasi teknis yang unggul dan tingkat keandalan yang tinggi, Mi-17 telah digunakan di 30 negara dengan kondisi iklim beragam, mulai dari padang pasir Afganistan hingga pegunungan tinggi di Peru. Perusahaan Mil kemudian memutuskan untuk mendiversifikasi pembuatan helikopter sipil dan membuat Mi-38 dengan daya angkut dan bobot yang lebih besar.


Mi-38 sangat dibutuhkan untuk pekerjaan lepas pantai, yang membutuhkan jarak tempuh di atas perairan yang panjang, daya angkut yang besar, dan kemampuan terbang yang tinggi. Mi-38 juga berguna bagi aviasi regional, terutama untuk penerbangan penumpang dan kargo.
Modifikasi terbaru helikopter Mi-17, Mi-17A2, juga akan mulai diproduksi secara massal tahun ini.


Credit RBTH Indonesia

Helikopter-helikopter Pemegang Rekor Milik Rusia: Dari Sapi Hingga Aligator




CB - Tak ada konflik bersenjata masa kini yang berlangsung tanpa kehadiran helikopter. Selain untuk mengangkut penumpang, kendaraan tersebut berfungsi membawa kargo, memberi bantuan udara jarak dekat, dan membantu misi pengintaian, pencarian dan penyelamatan. RBTH akan mengulas lima lima helikopter terbaik Rusia yang beroperasi tak kenal lelah sambil menghindari tembakan musuh.

Helikopter Terbesar
Helikopter-helikopter Pemegang Rekor Milik Rusia: Dari Sapi Hingga Aligator

Helikopter terbesar yang dimiliki Rusia adalah heli angkutan berat Mi-26 yang diterbangkan pertama kali pada 1977. Helikopter ini mampu mengangkut 20 ton metrik kargo atau 80 penumpang.


Para pilot menjuluki Mi-26 sebagai ‘sapi terbang’ karena ukurannya yang besar. Jika ditempatkan berdampingan dengan Boeing 737, helikopter ini akan tampak lebih panjang. Total area baling-baling Mi-26 lebih dari 800 meter dan ketinggiannya sama seperti gedung tiga tingkat.
Mi-26 diproduksi sebanyak 310 unit. Helikopter ini telah digunakan di Somalia, Kamboja, dan Indonesia. Mi-26 juga beroperasi di kawasan bekas Yugoslavia sebagai bagian dari operasi penjaga perdamaian PBB.
Tak ada helikopter angkutan berat produksi Amerika yang dapat menandingi kemampuan Mi-26. Pada 2002, Mi-26 membantu Tentara Amerika Serikat mengangkat sebuah CH-47 ‘Chinook’, pesawat sayap berputar milik Tentara AS yang dijuluki ‘gerbong terbang’, yang jatuh di sebuah lokasi yang tidak terakses di Afghanistan. Helikopter tersebut berhasil membawa CH-47 kembali ke basis Amerika di Bagram.

Helikopter Terpopuler
Helikopter Rusia yang paling populer adalah helikopter multifungsi jarak menengah Mi-8. Helikopter ini diterbangkan pertama kali pada 1961. Mi-8 memiliki kapasitas muatan tiga ton metrik kargo atau 24 penumpang. Jumlah produksi Mi-8 mencapai lebih dari 17.000 unit. Persenjataan helikopter ini adalah 2-3 senapan mesin dan 1,5 ton metrik peralatan perang pada titik suspensi, termasuk roket tanpa kendali 57 milimeter, bom terjun bebas, dan sistem antitank ‘Falanga’.
Helikopter yang dibuat lebih dari setengah abad lalu ini terbukti sangat sukses sehingga sampai saat ini masih menjadi model helikopter Rusia yang paling banyak diekspor. Mi-8 dapat menjalankan berbagai misi, mulai dari menyelamatkan personel dari sebuah titik rawan, bertempur dalam jarak dekat, hingga mengirim kargo ke wilayah terpencil. Mi-8 bahkan dapat digunakan untuk memasang ranjau.
Helikopter ini telah digunakan oleh 50 negara dan pernah beroperasi di berbagai medan perang, termasuk di Afghanistan, Chechnya, dan Timur Tengah. Kecil kemungkinan Mi-8 dapat tergantikan dalam waktu dekat. Helikopter ini sangat dikagumi oleh para pilot dan teknisi atas keandalannya, tingkat kegagalannya yang rendah, serta efisiensi teknis yang disebut ‘Vasilisa Prekrasnaya’ (‘Vasilisa yang Indah’). Tentara AS pun bahkan memilih menggunakan Mi-8 di Afghanistan.

Helikopter dengan Jangkauan Tertinggi
Helikopter multiperan jarak menengah Mi-38 memegang predikat sebagai helikopter Rusia yang memiliki jangauan terbang tertinggi. Helikopter ini diterbangkan pertama kali pada 2012 dan baru tiga buah prototipe Mi-38 yang telah diproduksi. Helikopter ini mampu mengangkut muatan seberat 13 ton metrik. Senjata yang terintegrasi dengan helikopter ini belum diketahui.
Mi-38 adalah helikopter generasi masa depan yang merupakan modifikasi dari jenis Mi-8. Perbedaan Mi-38 dengan pendahulunya terletak pada baling-baling, penggunaan bahan-bahan komposit di bagian ekor, serta avioniknya yang lebih canggih.
Mi-38 dirancang untuk dapat beroperasi di atas air dalam segala iklim sebagai helikopter angkutan, pencari dan penyelamat, serta sebagai rumah sakit terbang.
Helikopter ini belum diproduksi secara massal. Dalam uji penerbangannya pada 2012, Mi-38 berhasil melesat hingga ketinggian 8.500 meter, mencapai level tertinggi untuk helikopter sekelasnya. Para pilot yang menerbangkan Mi-38 menyatakan bahwa mereka bisa naik hingga ketinggian 9.000 meter jika tidak membawa kargo yang digantung di pengaitnya.

Helikopter Tercepat
Predikat helikopter tercepat Rusia disandang oleh helikopter angkutan dan tempur Mi-24 yang diterbangkan pertama kali pada 1969. Helikopter ini telah diproduksi lebih dari 2.000 unit.
Senjata yang terintegrasi dengan helikopter ini ialah senapan mesin 12,7 milimeter empat laras dengan dudukan yang dapat dipindahkan. Sementara persenjataan eksternal Mi-24 adalah bom jatuh bebas, roket tanpa kendali berkaliber antara 57-240 milimeter, NURS (Neupravlyaemye Raketnye Systemy/Sistem Roket Tanpa Kendali), sistem antitank ‘Falanga’, dan kapsul meriam eksternal. Selain itu, Mi-24 juga masih dapat mengangkut hingga delapan personel dalam satu ruangan pasukan. 


Mi-24 dijuluki ‘Aligator’ karena tampilannya yang unik dan intimidatif. Helikopter ini diproduksi sebagai Angkutan Terbang Personel Bersenjata (BMP Boevaya Mashina Pekhoty) dengan lapisan bodi yang berat, sebuah ruangan kargo besar, dan persenjataan yang kuat.
Helikopter Mi-24 memiliki semacam sayap sehingga tidak dapat mengambang di satu lokasi. Untuk lepas landas, ‘Aligator’ ini harus melaju terlebih dahulu pada sebuah landasan seperti pesawat terbang. Jika tidak, bagian ekornya yang berat tidak akan dapat terangkat dari tanah, terlalu terbebani karena berisi ruangan kargo dan persenjataan eksternal.
Mi-24 telah memecahkan rekor kecepatan terbang dunia secara mutlak untuk helikopter dengan kecepatan 368,4 kilometer/jam. Rekor ini masih berlaku bagi helikopter produksi Rusia.
Dengan kemampuannya yang cepat dan mudah melakukan manuver, ‘Aligator’ ini telah menyelamatkan ribuan jiwa, sehingga para veteran perang Afghanistan sering menyebutnya Lastochka (burung layang-layang) atau Lyubimaya (kesayangan).

Helikopter Tempur Terbaik
Helikopter tempur Ka-52 Alligator merupakan helikopter tempur terbaik Rusia. Helikopter ini diproduksi sebanyak 65 unit dan terbang pertama kali pada 1997. Senjata yang dimiliki helikopter ini antara lain kapsul meriam eksternal dengan senapan 2A42 30 milimeter dan amunisi 460 peluru, Vikhr PTUR (Protvo-Tankoviy Upravlyaemye Rakety/Roket Kendali Antitank) dengan saluran kendali sinar laser (LLKU/Lazerno-Luchevoy Kanal Upravleniya), kapsul roket tanpa kendali 80 milimeter, bom udara, serta misil udara.
Ka-52 Alligator merupakan modifikasi terbaru dari Ka-50 Chyornaya Akula (Hiu Hitam) yang terkenal. Helikopter ini dibuat dengan dua tempat duduk, sementara Ka-50 Chyornaya Akula hanya memiliki satu tempat duduk. 


Alligator dapat melakukan hal-hal luar biasa yang tak mungkin bisa dilakukan helikopter di kelasnya, seperti terbang mundur atau melakukan ‘voronka’, terbang di sekitar sasaran dengan moncong yang memiliki sistem senjata terus menghadap ke sasaran itu. Helikopter juga dapat berakrobat berkat desain Alligator yang unik. Helikopter ini dibuat dengan rancangan koaksial, dua baling-baling utama berputar ke arah yang berlawanan dengan posisi saling menumpuk dan tanpa baling-baling ekornya. Helikopter semacam ini lebih mudah melakukan manuver, mudah dikendalikan, dan lebih aman.
Ka-52 Alligator tercatat dalam Guinness Book of Record sebagai helikopter tempur terbaik di dunia.


Credit RBTH Indonesia

Polri: Budi Gunawan Clear And Clean dari Rekening Gendut

"Kalau ada pasti sudah diproses lebih dulu di lingkungan internal."

Komjen Pol Budi Gunawan (sttik-ptik.ac.id)
 
CB - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Ronny F Sompie, menegaskan, calon Kapolri yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo yakni Komisaris Jenderal Budi Gunawan bebas dari kepemilikan rekening gendut.

Menurut Ronny, bukan hanya Budi Gunawan, sederet nama jenderal yang pernah diterpa isu kepemilikan rekening berlebihan tersebut juga tidak terbukti.

Nggak ada permasalahan soal rekening gendut, kalau ada pasti sudah diproses lebih dulu di lingkungan internal Polri. KPK dan PPATK juga tidak pernah menyebut Komjen Budi Gunawan bermasalah atas kepemilikan rekening gendut, semua sudah clear and clean," ujar Ronny, Minggu, 11 Januari 2015.

Sementara itu, terkait Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) para petinggi Polri, kata Ronny, sudah menjadi kewajiban mereka untuk melaporkan harta kekayaan masing-masing.

“Kewajiban dari masing-masing perwira tinggi, apalagi dengan promosi jabatan, ketika menjabat kapolda atau kapolri itu kan wajib lapor rutin, laporannya ke KPK,” kata dia.

Menurut Ronny,  pada 2010, PPATK merilis informasi bahwa Budi Gunawan merupakan salah satu dari beberapa jenderal yang diduga memiliki rekening gendut. Daftar nama itu diberikan ke Polri untuk selanjutnya ditelusuri oleh Polri.

Setelah ditelusuri, kata Ronny, hasilnya diserahkan kembali ke PPATK. “Saat itu hasilnya tidak bermasalah. Kalau ada hasil yang mencurigakan, pasti sudah ditindaklanjuti saat itu juga,” ujarnya.

Lanjut Ronny, Budi Gunawan merupakan sosok yang memiliki jiwa leadership kuat dalam memimpin institusi kepolisian dan mau mengayomi bawahan.

"Sejak pertama saya kenal beliau, dia orang yang bisa mengayomi bawahan, punya jiwa leadership kuat dan mau bekerja bersama-sama" kata dia.

Seperti diketahui, Budi Gunawan saat ini merupakan Kepala Lembaga Pendidikan (Kalemdik) Polri yang sudah ditunjuk Presiden sebagai Kapolri baru pengganti Jenderal Sutarman yang akan memasuki masa pensiun.
Jokowi menunjuk Komjen Budi Gunawan dengan Surat bernomor R-01/Pres/01/2015 ini dibuat tanggal 9 Januari 2015. (one)


Credit VIVAnews

Jokowi Tunjuk Komjen Budi Gunawan Jadi Kapolri


Budi Gunawan dipandang mampu dan cakap serta memenuhi syarat.

Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan (ANTARA/Rosa Panggabean)

CB - Presiden Joko Widodo menunjuk Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang baru. Budi Gunawan, ditunjuk Jokowi untuk menggantikan Jenderal Sutarman yang akan memasuki masa pensiun.
"Ya betul," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto kepada VIVAnews, Jumat 9 Januari 2014.
Andi juga tak membantah mengenai surat Jokowi kepada Ketua DPR yang beredar di kalangan wartawan. Surat bernomor R-01/Pres/01/2015 ini dibuat tanggal 9 Januari 2014.
Dalam surat itu, Jokowi menganggap Budi Gunawan yang saat ini menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol), dipandang mampu dan cakap serta memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Kapolri.
Surat permintaan persetujuan DPR ini disampaikan untuk memenuhi ketentuan Pasal 11 ayat (1) UU No2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Karier moncer Komjen Budi Gunawan
Budi Gunawan merupakan salah satu perwira lulusan terbaik Akpol 83 yang memperoleh penghargaan Adhi Makayasa. Dia selalu berkesempatan menduduki sejumlah jabatan penting di Polri. Saat berpangkat Komisaris Besar (Kombes), dia menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Budi Gunawan juga tercatat sebagai jenderal termuda di Polri saat dipromosikan naik pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal dengan jabatan Kepala Biro Pembinaan Karyawan (Binkar) Mabes Polri.

Tak butuh lama, Budi Gunawan kemudian menjabat Kepala Selapa Polri selama 2 tahun, lalu dipromosikan menjadi Kapolda Jambi dan dipromosikan naik pangkat bintang dua dengan jabatan sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv BinKum).

Tidak lama, Budi Gunawan kemudian dimutasi dengan jabatan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) dan dipromosikan kembali sebagai Kapolda Bali yang merupakan Polda tipe A. Setelah bintang tiga disematkan di pundaknya, Budi Gunawan lalu dipromosikan dengan jabatan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol).


Credit VIVAnews

Menengok Boeing-737 Classic 400 VIP yang Antar Panglima TNI ke Pangkalan Bun






Pangkalan Bun (CB) - Sudah 3 hari belakangan ini Pesawat Boeing-737 Classic 400 VIP milik TNI AU terparkir di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pesawat ini membawa Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama rombongan.

Boeing-737 dengan seri A-7305 masih menunggu Panglima TNI yang saat ini sedang memantau pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 di KRI Banda Aceh. Kapten pilot Pesawat Indonesian Air Force tersebut, Letkol Pnb Firman Wirayuda mengatakan A-7305 mampu mengangkut 92 penumpang.

"Pesawat ini bisa membawa 92 penumpang. Ini VIP, bisa digunakan untuk Wapres, menteri, pejabat setingkat menteri seperti Panglima TNI, kepala staf," ujar Firman saat ditemui di dalam pesawat Boeing di Lanud Iskandar, Kamis (9/1/2014).

Menurut Pilot yang telah memiliki 7.000 jam terbang ini, Boeing A-7305 sering digunakan oleh Boediono saat menjabat sebagai wakil presiden. Meski begitu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyono juga pernah beberapa kali menggunakan pesawat ini saat masih menjabat. Saat digunakan oleh presiden, Boeing A-7305 menjadi pesawat VVIP.

"Pernah juga dipakai Pak Jokowi sekali tapi sebagai pesawat pengganti. Waktu ke Sorong landasan di sana nggak bisa untuk BBJ (Boeing Business Jet) pesawat RI-1, jadi dari Biak naik ini ke Sorong. Waktu itu yang bawa Pak Dodi dan Pak Noto. (Pesawat ini) cadangan untuk R1-1," kata Firman.

Di dalam pesawat, ruangan passenger terbagi menjadi 2 yaitu bagian VIP yang berisi 4 kursi dan 2 meja. Letaknya berada di dekat pintu masuk depan di belakang kokpit pesawat. Interior pesawat ini terlihat lux dan nyaman.

Di belakang ruang VIP, terdapat ruangan berisi 2 sleepery seat. Lalu di sampingnya ada semacam tempat meletakan bagasi bagi tamu VIP yang menggunakan pesawat itu







"Sleepery seat kalau beliau (VIP) capek dan mau istirahat tidur. Kursinya bisa ditidurkan. Kalau bagasi khusus ini untuk barang-barang VIP ya," ucap perwira lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1995 itu.

Kursi penumpang lainnya berada di belakang ruang sleapery seat dan hampir sama dengan pesawat Boeing pada umumnya. Kursi berwarna biru terbuat dari bahan yang lembut sehingga membuat nyaman. Di bagian penumpang ini terdapat lambang TNI AU yang cukup besar.

Ada 15 kru pesawat Boeing A-7305 dalam tugasnya mengantar Moeldoko ke Pangkalan Bun ini. Kru tersebut termasuk 2 Pilot, 1 Copilot, Flight Engineer, Juru Radio Udara, load master, Pramugari, dan Pramugara.

Kokpit pesawat sendiri tidak begitu lebar, dan terdapat banyak instrumen di dalamnya. Di sisi kiri merupakan instrumen untuk mesin, di kanan adalah instrumen untuk penerbangan. Di bagian atas juga terdapat tombol-tombol atau over head panel yang merupakan instrumen pengendalian lainnya di pesawat. Seperti operate fuel, electric, hidrolic, dan AC.

Menurut sang Copilot, Lettu Pnb Kresna Hendra Wibawa (28), keunggulan Boeing jenis classic tersebut adalah sudah bisa auto landing. Jadi saat pendaratan, pesawat ini sudah bisa dikendalikan otomatis.

"Bisa auto land, syaratnya ada 2. Command A dan command B, dua-duanya harus aktif. Mulai approching sampai landing, pilot hands off, pesawat sudah bisa mendarat sendiri," jelas Kresna.

"Biar yakin nyalain dua-duanya auto pilotnya itu. Nggak usah diapa-apain, kita tinggal arahin power aja. Pesawat ini bisa terbang dengan ketinggian maksimum 37 ribu feet. Jelajah bisa untuk 5 jam, kalau speed maksimum tergantung ketinggian juga sih," sambung lulusan Sekolah Penerbang angkatan ke 78 itu




Pesawat jet berbadan sempit itu juga bisa mendeteksi adanya wind shear atau turbulance yang terjadi di permukaan. Akan ada suara peringatan jika ada wind shear sehingga pilot akan bisa menghindarinya.

"Keunggulan sistemnya, flight management system sudah couple dengan auto pilot. Lateral Nav dan Vertical Nav, kita pakai auto pilot, itu pesawat nggak usah diapa-apain. Kalau Boeing classic ke atas sudah gini semua," tutur Kresna yang sudah memiliki 1300 jam terbang tersebut.






Boeing VIP itu disebut Kresna membutuhkan landasan minimum 1850 meter untuk beroperasi. Tak hanya membawa pejabat penting dalam negeri, pesawat ini ternyata pernah membawa Sekjen PBB Ban-Ki Moon dari Bali menuju Samoa.

"Pesawat ini pernah bawa Sekjen PBB, waktu itu saya juga ikut antar Ban-Ki Moon ke Samoa, negara di Pasific. Kita berangkat malam sampai sana sore," tutup perwira yang kini berdinas di Skadron 17 itu.





Credit Detiknews

TNI beri kenaikan luar biasa prajurit "AirAsia"


TNI beri kenaikan luar biasa prajurit
Penghargaan Panglima TNI Panglima TNI Jenderal Moeldoko berbicara kepada wartawan saat konfrensi pers setelah mendampingi tim SAR gabungan mengangkat ekor pesawat Air Asia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1). (ANTARA FOTO/Suryanto)
Saya melihat sendiri perjuangan para prajurit, bagaimana mereka berhadapan dengan kondisi alam, untuk itu saya memutuskan kenaikan luar biasa beberapa prajurit saya,"
Pangkalan Bun, Kalteng (CB) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan kenaikan luar biasa bagi prajurit TNI yang ikut dalam pencarian pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 28 Desember 2014.

"Saya melihat sendiri perjuangan para prajurit, bagaimana mereka berhadapan dengan kondisi alam, untuk itu saya memutuskan kenaikan luar biasa beberapa prajurit saya," kata Moeldoko di Lanud Islandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu.

Ia mengatakan sempat melihat sendiri betapa sulitnya memindahkan ekor pesawat Air Asia dari KRI Banda Aceh ke KN Cress Onix di tengah laut dengan gelombang yang tinggi.

Surat Keputusan Panglima TNI untuk kenaikan luar biasa itu masih akan menyusul. Namun secara simbolis pemberian kenaikan luar biasa telah dilakukan di atas kapal usai pengangkatan ekor pesawat Air Asia.

Menurut dia, kerja keras para prajurit TNI dalam tim SAR gabungan operasi pencarian dan evakuasi korban telah sesuai dengan keinginan Badan SAR Nasional, Komite Nasional Keselamatan Transportasi, dan seluruh rakyat Indonesia.

TNI dalam bagian melaksanakan tugas SAR, ia mengatakan sudah melakukan kegiatan dengan baik dari mulai mencari, mengevakuasi, mencari kotak hitam, mengangkat ekor pesawat dan menyerahkannya kepada KNKT.

Pada kesempatan yang sama, Moeldoko juga menjanjikan dukungan TNI untuk mencari dan mengevakuasi korban, kotak hitam, dan pesawat dalam operasi SAR gabungan ini.

Ia pun siap mengerahkan prajuritnya untuk melakukan penyelaman untuk mengambil kotak hitam jika memang lokasi pasti dari teknologi tersebut sudah diketahui.

Credit ANTARA News

Industri pertahanan didorong untuk serap teknologi terkini


Industri pertahanan didorong untuk serap teknologi terkini
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (CB) - Pemerintah akan mendorong industri pertahanan untuk mampu menyerap dan mengembangkan teknologi terkini sehingga menjadi salah satu lokomotif penggerak industri nasional.

"Misi pertamanya harus bisa menuju kemandirian pertahanan setiap kalau ada pengadaan alutsista atau senjata selalu harus dibarengi transfer teknologi. Kalau bisa industri pertahanan menjadi andalan lokomotif industri ke depan untuk menyerap teknologi terkini," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kepada wartawan, Sabtu (10/1) saat mendampingi kunjungan Presiden di Surabaya.

Andi mengatakan pemerintah juga mendorong agar industri pertahanan tidak hanya berguna bagi pengembangan alat-alat militer tetapi juga untuk penggunaan di kalangan sipil.

Seskab mengatakan kunjungan Presiden ke PT Dok dan PT PAL di Surabaya pada Sabtu (10/1) lalu merupakan salah satu langkah untuk memahami sumber masalah di industri pertahanan dan kemudian diselesaikan sehingga industri pertahanan nasional dapat berkembang.

Sementara itu Presiden Joko Widodo saat mengunjungi PT PAL mengatakan pada dasarnya perusahaan tersebut telah memiliki kemampuan dan fasilitas yang memadai untuk terus berkembang tinggal pengambangan pasar.

"Ini cukup untuk bisa sebagai awal mengembangkan industri maritim kita, tidak hanya PT PAL, sehingga memang perusahaan ini harus dipenuhi dengan pesanan, dan pastikan lima tahun ke depan sudah ada pesanan, sehingga persiapan manajemen, persiapan mesin-mesin bisa dipersiapkan untuk tidak membuat barang beraneka macam, fokus saja pada dua jenis barang, sehingga proses produksinya lebih cepat, penguasaan barang lebih gampang, ini menurut saya, karena setiap tahunnya kadang ada, kadang tidak (ada pesanan-red), sehingga untuk platform offshore sudah diterima, order yang sebetulnya bukan di bidang keahlian bisa ngerjakan, saya kira kalau kita ingin kembangkan industri maritim ya kita harus fokus, kalau kapal ya kapal. Kalau untuk kapal selam ya kapal selam, fokus terus," paparnya.

Kepala Negara menegaskan yang utama adalah pengembangan kemampuan manajemen, baru kemudian diikuti dengan pengembangan pasar, sambil disiapkan permodalannya selain selalu meningkatkan teknologi dan kemampuan mesin-mesin yang dimiliki.

Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Seskab Andi Widjajanto, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan sejumlah pejabat lainnya, Sabtu (10/1) meninjau PT PAL, PT Dok dan juga terminal penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak.

Pada Senin (12/1) mendatang, menurut Seskab Andi Widjajanto, Presiden juga dijadwalkan meninjau industri strategis lainnya, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia dan PT LEN.

Credit ANTARA News

Koordinat Sudah Dipastikan, "Black Box" Akan Diangkat Pagi Ini



BASARNAS Peta area pencarian pesawat AirAsia QZ8501.

PANGKALAN BUN, CB — Kotak hitam atau black box pesawat AirAsia QZ8501 telah dipastikan keberadaannya. Kepastian ini didapat oleh salah satu kapal milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubla), Kapal Negara (KN) Jadayat, pada Minggu (11/1/2015) malam.
Pagi ini, tim penyelam akan diturunkan ke lokasi black box yang juga berada di dekat serpihan pesawat.
"Tim penyelam dari TNI AL yang berada di KN Jadayat telah memberi marker buoy kecil pada lokasi benda yang dideteksi sebagai black box dimaksud," kata Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Hubungan Laut Tonny Budiono.
Tonny menambahkan, ada dua skenario untuk mengangkat black box hari ini. Skenario tersebut bergantung pada kondisi temuan di lapangan nanti. Apabila serpihan pesawat yang berada dekat black box masih mudah digeser, black box bisa langsung diambil.
Namun, jika sulit memindahkan serpihan pesawat, black box akan diangkat dengan menggunakan sistem balon. Meskipun koordinat yang dipastikan sebagai black box sudah ada, tambah Tonny, semua kapal milik Kementerian Perhubungan akan tetap membantu pencarian jenazah lainnya ataupun serpihan pesawat.
Pencarian difokuskan pada wilayah Selat Karimata, Selat Sunda, Selat Makassar, dan Laut Jawa. "Direktur Jenderal Perhubungan Laut juga berkoordinasi dengan sejumlah Stasiun Radio Pantai untuk menyampaikan informasi kalau ada jenazah atau puing yang terdampar," tutur Tonny.



Credit KOMPAS.com

Dua Bulan Moratorium, Puluhan Triliun Rupiah Diselamatkan dari Laut Indonesia


 
SHUTTERSTOCK Ilustrasi


JAKARTA, CB – Sejak pembekuan sementara atau moratorium izin kapal diberlakukan pada 3 November 2014 lalu, hingga 31 Desember 2014, sudah puluhan triliun potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memperhitungkan, potensi kerugian negara dari sebanyak 5.000 kapal eks asing bisa mencapai Rp 300 triliun. Artinya, lanjut dia, potensi kerugian negara dari laut mencapai sekitar Rp 25 triliun per bulan.

“Taruhlah 50 persennya minimal. Berapa (yang diselamatkan)? Cuma apakah itu sudah dalam bentuk diambil nelayan kita atau tidak, tapi yang jelas Muncar surplus 30.000 ton. Angka BPS juga menyebutkan perikanan menyumbang deflasi,” ucap Susi, ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jumat (9/1/2015).

Susi dalam kesempatan tersebut mengatakan, usai moratorium diterapkan, dirinya mendapat respon dari banyak pengusaha perikanan maupun nelayan. “Saya dapat SMS, ‘Dear Ibu, your moratorium policy membuat sentral perikanan di Jawa Timur, Muncar, itu surplus 30.000 ton’,” kata Susi mengutip isi pesan pendek yang diterimanya.

Susi pun mengklaim, kabar bahwa sentra perikanan Muncar mengalami surplus 30.000 ton tersebut juga telah diamini oleh Gubernur Jawa Timur Sukarwo. “Beberapa pelaku pengusaha perikanan bilang ‘Ada mukjizat apa ya bu, kita biasa nangkap ikan sebanyak ini biasanya dalam 2-3 minggu, hari ini saya dapat dalam satu hari?’ katanya,” lanjut Susi.

Kebijakan moratorium diberlakukan mulai 3 November 2014 lalu dan akan berakhir pada April 2015 mendatang. Penanganan penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan juga diacungi jempol oleh BPS, karena dinilai telah mengurangi inflasi sebesar 0,02 persen.

BPS mencatat harga ikan segar sepanjang November 2014 turun 0,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kami menduga juga ini (karena) adanya pelarangan illegal fishing, (dari sebelumnya) langsung diekspor sekarang ditahan. Produksinya kan harus dijual, dan masuklah ke (pasar) dalam negeri. Harga menjadi turun,” kata Kepala BPS Suryamin, dalam paparannya.



 Credit KOMPAS.com

Jumat, 09 Januari 2015

Dibanding 2014, Waktu Berjalan Lebih Lambat di 2015



Dibanding 2014, Waktu Berjalan Lebih Lambat di 2015  
Ilustrasi jam saku. (Dok. Pixabay/Tentes)
 
 
Jakarta, CB -- Badan Sistem Referensi dan Rotasi Bumi Internasional (International Earth Rotation and Reference Systems Service/IERS) mengumumkan bahwa tahun 2015 memiliki waktu yang lebih lama 1 detik dari 2014 dan akan terjadi pada 30 Juni mendatang.

Ini merupakan sebuah hal biasa yang disebut dengan lompatan detik (leap second). Menurut Nick Stamatakos, kepala Parameter Orientasi Bumi di US Naval Observatory, hal ini sepenuhnya berasal dari ilmu dan penghitungan fisika serta pengamatan astronomi.

Para ahli sepakat bahwa waktu di Bumi harus disesuaikan dengan jam atom sebagai acuan waktu dunia. "Penjelasan sederhananya adalah bumi sedikit lebih lambat," kata Stamatakos kepada Australian Broadcasting Corporation.

Ia menjelaskan bahwa rotasi Bumi dapat mempercepat atau memperlambat gerakan karena pasang surut dan perubahan dalam inti Bumi. Itu berarti, para ahli di IERS percaya bahwa jam atom mampu menjaga waktu lebih akurat daripada rotasi planet kita sendiri.

Senada dengan Stamatakos, Peter Whibberley, ahli lompatan detik dari National Physical Laboratory di Teddington, Inggris, mengatakan bahwa selama berabad-abad lamanya gerakan bumi telah melambat.

Tentu saja gerakan ini membuat manusia kesulitan untuk menentukan waktu yang tepat. Pada akhirnya, para ahli menggunakan jam atom sebagai solusi untuk menetapkan waktu dengan lebih akurat.

"Jam atom menjaga jalannya waktu jauh lebih baik dari pada bumi itu sendiri. Mereka satu juta kali lebih stabil," ujar Whibberley dikutip dari The Guardian.

"Sebelumnya, Bumi adalah referensi utama dan dari awal tahun 1960, jam atom yang menjadi acuan waktu tetap disesuaikan dengan gerakan Bumi. Kemudian pada tahun 1972 diperkenalkan fenomena lompatan detik untuk menyesuaikan seberapa cepat waktu berjalan dengan gerakan Bumi," lanjutnya.

Untuk mendapatkan waktu yang sesuai dengan gerakan Bumi, maka satu detik ekstra ditambahkan secara berkala pada Universal Time Coordinated (UTC) sebagai patokan standar waktu dunia.

Aturan ini dibuat oleh para ilmuwan di IERS, sebuah lembaga internasional yang bertugas memantau waktu dunia berserta standarnya yang diukur melalui Earth Orientation Parameters (EOP) dan International Celestial Reference System (ICRS).

Kesepakatan menyamakan waktu dunia dipandang penting oleh pemerintah di suatu negara. Karena, hal ini berhubungan dengan sistem waktu pada layanan yang berkaitan dengan komunikasi, navigasi, penerbangan, dan layanan lain.

Lompatan detik ini bukan hal yang jarang terjadi. Bahkan kemungkinan setiap tahun dapat terjadi fenomena ini. Lompatan detik pertama kali ditemukan pada tahun 1972. Saat itu bumi melambat hingga 15 detik dari tahun sebelumnya.

Perdebatan soal lompatan waktu mulai ramai pada tahun 2000 karena hal ini sempat mengganggu urusan teknis dari sebuah layanan skala global. Di tahun 2012, lompatan detik membuat 400 penerbangan Qantas tertunda. Sejumlah layanan situs web juga terganggu seperti Reddit dan LinkedIn.

Nasib lompatan detik ini mungkin menjadi jelas setelah digelar Konferensi Komunikasi Radio Dunia pada November 2015 mendatang.

Credit CNN Indonesia

KN Jadayat Temukan Sinyal Baru 300 Meter dari Ekor AirAsia QZ8501


Ilustrasi -- AFP/Adek Berry
Ilustrasi -- AFP/Adek Berry


CB, Selat Karimata: Tim penyelam telah diturunkan ke dasar laut Selat Karimata. Ping locater yang dibawa KN Jadayat menemukan sinyal sejauh 300 meter dari lokasi penemuan ekor pesawat AirAsia QZ8501.

Sinyal tersebut dikabarkan sebagai sinyal kotak hitam dari pesawat milik maskapai asal Malaysia itu.

Tujuh penyelam yang ada di kapal melakukan penyelaman mengikuti sinyal sejauh 300 meter dari posisi awal ditemukan ekor pesawat.

"Kita lagi mencari arah ping itu ke mana, baru ada ping, baru muncul sinyal," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di KRI Banda Aceh, Jumat (9/1/2015) siang.

Moeldoko menjelaskan posisi bawah ekor pesawat AirAsia QZ8501 masuk ke pasir dan lumpur yang ada di dasar laut. Kondisi sayap pesawat kiri dan kanan sudah terpotong dan hanya menyisakan empat jendela yang tersambung ke bagian ekor pesawat.

Tim penyelam pun melakukan upaya detail untuk mencari posisi kotak hitam. Upaya tim penyelam belum berhasil. Tim pertama yang melakukan penyelaman terdiri dari enam orang.

"Tim penyelam turun selama 62 menit dan memeriksa bagian dalam ekor pukul 06.15 WIB," tambah dia.

Sebelumnya, tim penyelam kesulitan saat mencari kotak hitam. Tim penyelam terpaksa kembali dengan tangan kosong saat naik ke permukaan.

"Mereka sudah turun tapi kemudian naik lagi," kata Danlanud Letnan Kolonel Penerbang Jhonson Simatupang di Pangkalan Udara Iskandar.

Tim penyelam pun akan diberikan arahan terlebih dahulu mengenai keberadaan kotak hitam di dalam ekor pesawat AirAsia QZ8501. Briefing akan diberikan kepada penyelam dan cara membuka tempat penyimpanan kotak hitam.


Credit Metrotvnews.com

Panglima TNI Khawatir "Black Box" Sudah Pecah di Ekor Pesawat



KOMPAS.com/IHSANUDDIN Panglima TNI Jenderal Moeldoko (tengah), Kamis (8/1/2015), memantau proses pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014.


PANGKALAN BUN, CB - Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko khawatir black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8510 sudah pecah dan menghilang dari bagian ekor pesawat yang ditemukan tim penyelam TNI Angkatan Laut. Pasalnya, setelah tim penyelam turun ke bagian ekor pesawat dan menyusurinya selama 62 menit, black box tidak juga ditemukan.

"Black box sampai saat ini tim kami belum bisa menemukan, ada kekhawatiran pecah, sudah menghilang dan seterusnya," kata Panglima TNI Jendral (TNI) Moeldoko ,yang memantau kerja tim penyelam di KRI Banda Aceh, Jumat (9/1/2015) pagi.

Kekhawatiran Moeldoko ini juga berdasarkan kondisi ekor pesawat yang menancap ke dasar laut.
Sebagian ekor pesawat juga sudah rusak. Bangku-bangku penumpang juga tidak lagi terlihat.

"Saya tidak bisa memastikan (black box sudah tidak ada), tapi dari kondisi pecahan-pecahan ekor, saya khawatir," kata Moeldoko

Untuk memastikan, ekor pesawat akan ditarik dengan menggunakan balon dan penderek ke permukaan air yang lebih tinggi. Diharapkan, proses pencarian black boxakan lebih mudah di ketinggian sekitar 5-7 meter.



Credit KOMPAS.com

Laporan Penyelam ke Panglima TNI: Pesawat Cukup Berantakan


Dok Detikcom


Selat Karimata (CB) - Dinaungi cuaca cerah, tim penyelam pertama sukses melaksanakan tugasnya hari ini. Mereka menyelam di kedalaman perairan Karimata selama 62 menit, cukup leluasa untuk menyaksikan bagian pesawat AirAsia QZ8501.

"Pesawat cukup berantakan. Bagian bawah masuk lumpur," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di KRI Banda Aceh, Jumat (9/1/2015).

Bagian pesawat tersebut berupa sepertiga bodi pesawat bagian belakang atau ekor. Posisinya miring ke kanan. Empat jendela bagian kanan utuh.

"Ekor tertutup tanah dan lumpur," jelas Moeldoko yang memimpin langsung operasi dari KRI Banda Aceh.

"Upaya detail posisi black box (penyelam) belum bisa menemukan," imbuh jenderal bintang empat kelahiran Kediri, Jawa Timur, ini.

Tim penyelam pertama beraksi sejak pukul 06.15 WIB. Satu jam kemudian, ia naik. Posisinya digantikan tim kedua yang membawa floating bag atau balon besar untuk mengangkat ekor pesawat. Disusul, tim penyelam ketiga bertugas memompa floating bag, alat yang mampu mengangkat benda berton-ton di air. Ekor pesawat nahas itu akan diangkat untuk dilihat lebih jelas bagian dalamnya.

Credit DetikNews

Polisi yang Ditembak di Pembantaian Majalah Charlie Hebdo adalah Seorang Muslim



Ahmed Merabet, Polisi Paris yang tewas ditembak dalam pembantaian di Charlie Hebdo



CB - Ribuan orang berdoa untuk memberikan penghormatannya kepada polisi Muslim yang tewas ditembak saat pembantaian kantor redaksi majalah Charlie Hebdo. Ahmed Merabet dianggap sebagai pahlawan sesungguhnya dalam peristiwa tersebut.

Penghormatan terhadap Ahmed lantaran ia ditembak oleh terduga kelompok Islam fanatik. Penghormatan terhadap Ahmed bersamaan dengan demonstrasi terhadap serangan di kantor redaksi majalah satir tersebut.

Rekan seprofesinya mengatakan, teman-temannya syok melihat tayangan video penembakan di Charlie Hebdo, terlebih ada gambar Ahmed ditembak di jalan ketika sudah terluka.

Hari ini, tanda pagar #JesuisAhmed mulai trending topic di twitter. Ribuan orang mengekspresikan kekagumannya terhadap Ahmed yang merelakan jiwanya untuk membela kebebasan berekspresi.

Ahmed berasal dari Livry-gargan, di wilayah bagian utara Paris. Ia merupakan polisi yang terlatih selama delapan tahun.

Korps kepolisian tempat Ahmed bekerja merilis pernyataan bahwa mereka syok melihat Ahmed ditembak mati. Ia dikenal sebagai orang yang pendiam dan dikenal cukup teliti.

"Kami sangat syok. Kepolisian sangat terpengaruh melihat tayangan video penembakan Ahmed yang menjadi rekan kerja mereka," kata Rocco Contento, wakil dari serikat kepolisian.

Majalah di Perancis berjanji akan mengangkat edisi penolakannya terhadap pembantaian di Charlie Hebdo. Bahkan kisah Ahmed juga akan diangkat.

"Ahmed Merabet mati karena melindungi orang-orang tidak berdosa dari kebencian. Saya kagum dan hormat terhadap dirinya," kata seorang warga Perancis yang berduka.



Credit KOMPAS.com

Djoko Tjahjono Iskandar, Ahli Katak Indonesia yang Bikin Geger Dunia




 Djoko Tjahjono Iskandar bersama dua spesies temuannya yang menggegerkan dunia, Barbourula kalimantanensis (kiri atas) dan Limnonectes larvaepartus (kiri bawah)


CB  — Ketika publikasi berjudul "A Novel Reproductive Mode in Frogs: A New Species of Fanged Frog with Internal Fertilization and Birth of Tadpoles" muncul di jurnal PLOS ONE pada 31 Desember 2014 lalu, dunia terkejut.

Media sains dan umum di dunia internasional ramai mengutip publikasi tersebut. Sejumlah pakar reptil dan amfibi dunia menyatakan bahwa publikasi tersebut mengagumkan sekaligus sangat berharga.

Makalah memuat penemuan spesies baru katak bertaring Sulawesi, Limnonectes larvaepartus. Bukan cuma kebaruan jenis yang membuat dunia terkejut, melainkan juga kebaruan reproduksinya. Katak itu merupakan satu-satunya katak di dunia yang melahirkan kecebong.

Dunia bertanya-tanya, bagaimana bisa katak yang tak memiliki penis melakukan pembuahan di dalam tubuh? Bagaimana caranya menyetor sperma ke betina? Lalu, bagaimana mungkin katak tak bertelur, tetapi langsung melahirkan kecebong?

Djoko Tjahjono Iskandar adalah herpetolog (pakar amfibi dan reptil) di balik penemuan katak itu. Dia adalah ilmuwan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berkali-kali membuat geger dunia sains lewat temuan-temuannya.

Pria kelahiran Bandung, 23 Agustus 1950, tersebut memulai karier sebagai herpetolog pada tahun 1978. Pilihannya menekuni katak dan reptil sangat tidak populer. "Waktu itu belum ada ahli katak di Indonesia. Saya satu-satunya. Bisa dibilang saya pioneer," katanya.

Untuk menekuni katak-katak Indonesia, dia harus belajar dari ahli dari luar negeri. Ia berkorespondensi lewat surat, salah satunya dengan Robert Frederick Inger, ahli katak dan reptil dari Field Museum yang juga banyak mempelajari keanekaragaman hayati Indonesia.

Ketekunan Djoko membuahkan hasil. Hanya tiga tahun setelah memulai kariernya, pria yang meraih gelar doktor dari Université Montpellier 2 di Montpellier Perancis ini menemukan Barbourula kalimantanensis, katak famili Discoglossidae pertama yang ditemukan di Borneo.

Tahun 2008, ia kembali meneliti Barbourula kalimantanensis. Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Biology pada 6 Mei 2008 mengungkap fakta baru. Katak kepala pipih itu ternyata tidak punya paru-paru.

"Waktu itu geger juga. Jenis itu adalah satu-satunya katak di dunia yang tidak memiliki paru-paru, bernapasnya dengan kulit," ungkap Djoko yang mengaku menemukan jenis katak itu di Sungai Pinoh, bagian dari Kapuas, Kalimantan Barat.

Studi kemudian mengungkap bahwa populasi Barbourula kalimantanensis sangat minim. International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyatakan bahwa spesies tersebut terancam punah pada 3 Juni 2013.

Selain Barbourula kalimantanensis, penemuan spektakuler Djoko lain adalah Cyrtodactylus batik. Spesies itu adalah cicak jari bengkok yang ditemukan di Gunung Tompotika, wilayah Sulawesi Tengah.

"Coraknya memang seperti batik," kata Djoko. Ia menyebutnya sebagai spesies cicak tercantik yang pernah ditemukan. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Zootaxa pada 29 April 2011.

Malang melintang dalam dunia ilmu katak dan reptil, Djoko telah menjelajahi hutan di sebagian besar wilayah Indonesia. "Saya sudah ke 30 provinsi, tinggal dua yang belum, Bangka Belitung dan Maluku Utara," ujarnya.

Sepanjang kariernya, ia telah menemukan 30 spesies katak dan reptil. Beberapa spesies menggunakan namanya, seperti Luperosaurus iskandari, Fejervarya iskandari, Collocasiomya iskandari, dan Draco iskandari.

Djoko mengungkapkan, sebenarnya banyak spesimen yang belum bisa diidentifikasi. "Saya sudah temukan 30, tetapi masih ada sekitar 150 yang belum bisa saya ungkap," katanya yang pernah menerima penghargaan Habibie Awards ini.

Alasan belum bisa terungkap, kata Djoko, adalah spesimen yang belum lengkap jantan dan betinanya serta adanya spesimen yang rusak. Jika spesimen minim, pernyataan kebaruan jenis dapat dengan mudah dibantah sebagai hanya variasi.

Usia Djoko kini sudah menginjak 64 tahun. Penjelajahan ke hutan-hutan baginya tetap merupakan kegiatan paling menyenangkan, tetapi tak lagi semudah sewaktu dia masih muda dahulu.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa menjadi tua bukan alasan untuk tidak masuk ke hutan. Tahun lalu, saat penjelajahan ke Sulawesi mengungkap spesies Limnonectes larvaepartus, ia tinggal satu bulan di hutan.

Menjelajah hutan saat usia tua, lutut Djoko sering bengkak dan butuh waktu lama untuk pulih. Secara bercanda, dia mengungkapkan, "Mungkin nanti kalau ke hutan tidak perlu satu bulan lagi, cukup satu minggu."

Dengan banyaknya spesies yang belum terungkap, baik dalam koleksi maupun di alam, Djoko berharap ada lebih banyak orang yang menaruh perhatian pada katak dan reptil. Walaupun, mempelajarinya tak akan banyak mendatangkan manfaat ekonomi segera.

Menurut dia, saat ini sudah muncul beberapa pakar katak dan repril berpotensi. Namun, ia mengatakan, perlu lebih banyak remaja yang tertarik untuk menjadi penerusnya. "Saya kan tidak mau jadi raja sendiri, perlu musuh, butuh orang yang bisa membantah saya," ucapnya.

Mempelajari keanekaragaman hayati, kata Djoko, akan membuat siapa pun sebagai warga negara merasa puas karena diakui sekaligus bangga karena telah peduli pada alam Indonesia yang mahakaya.



Credit KOMPAS.com

Media AS hindari kartun terkait serangan maut di Prancis

| 3.944 Views
Media AS hindari kartun terkait serangan maut di Prancis
ilustrasi Polisi Perancis berjaga di sebelah mobil jenazah di depan pintu masuk kantor Charlie Hebdo, Paris usai terjadinya penembakan, Rabu (7/1). (REUTERS/Philippe Wojazer )
 
Washington (CB) - Sebagian besar terbitan terkemuka berita Amerika Serikat menolak menunjukkan kartun bermasalah Nabi Muhammad pada Rabu sesudah tersangka kelompok keras di Paris menewaskan 12 orang di kantor majalah satir Prancis "Charlie Hebdo".

Sumber berita berjaringan "Daily Beast" dan "Slate" menerbitkan kartun itu, tapi terbitan utama Amerika Serikat, termasuk "New York Times", "Wall Street Journal", Reuters dan Associated Press, tidak.

Beberapa menyatakan pedoman mereka menyerukan penghindaran atas penerbitan gambar atau bahan lain, yang bertujuan menyinggung kepekaan keagamaan.

"Setelah pertimbangan cermat, redaktur "Times" memutuskan bahwa menggambarkan kartun tersebut akan memberikan pembaca keterangan cukup untuk memahami berita hari ini," kata wanita juru bicara Perusahaan New York Times Danielle Rhoades Ha melalui E-mail.

Bill Marimow, redaktur "Philadelphia Inquirer", mengatakan kepada Reuters, "Kami tidak akan menurunkan kartun itu dalam keadaan apa pun. Pemikiran itu cuma menghina puluhjutaan Muslim daripada menjelaskan sesuatu dalam kata."

Perwakilan di Reuters, "Slate" dan "Daily Beast" belum menjawab permintaan akan tanggapan.

Associated Press memiliki kebijakan sejak lama menahan diri dari menggunakan gambar memicu, kata juru bicara Paul Colford kepada Reuters.

"Charlie Hebdo" (Mingguan Charlie) terkenal bermasalah dengan serangan satiris tentang pemimpin politik dan agama dari semua agama dan menerbitkan banyak kartun mengejek Nabi Muhammad.

Penyerang bertudung menyerbu kantornya di Paris, dengan salah satunya tertangkap kamera di luar gedung berteriak "Kami sudah membunuh Charlie Hebdo. Kami sudah membalaskan Nabi Muhammad".

Bagi Muslim, membuat gambar Nabi Muhammad adalah penghujatan dan pegaris keras secara maya berulang kali memperingatkan bahwa majalah itu akan membayar untuk ejekannya.

Liputan "The Wall Street Journal" termasuk beberapa kartun memancing dari Charlie Hebdo, beberapa dari mereka mengolok-olok agama besar, termasuk Islam, namun tidak satu pun menggambarkan Muhammad.

"Pekerja berita dunia kami diabdikan untuk melaporkan dan menerbitkan berita itu dan menjelaskan kaitannya dan kami akan terus melakukannya, meskipun ada peristiwa mengerikan saat ini dan dalam melakukan itu, kami menyerahkan kembali diri kami setiap hari kepada nilai inti kebebasan pers," kata Gerard Baker, pemimpin redaksi "Journal", dalam pernyataan lewat E-mail.

Associated Press menyatakan memotong foto dari redaktur "Charlie Hebdo" Stephane Charbonnier pada 2012, yang tewas dalam serangan itu, untuk mengecualikan kartun Muhammad pada majalah yang dipegangnya, demikian Reuters.



Credit ANTARA News

TNI AL kirimkan alat angkat badan AirAsia


TNI AL kirimkan alat angkat badan AirAsia
Foto bawah air menunjukkan bagian pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Laut Jawa, Rabu (7/1). Tim penyelam dari Satgas SAR TNI AL menemukan bagian ekor pesawat Air Asia di kedalaman 34 meter pada koordinat 03.3839S (Lintang Selatan) dan 109.4343E (Bujur Timur). (ANTARA FOTO/Dispenal)
Setelah badan pesawat terapung selanjutnya akan dievakuasi dengan alat yang lain, seperti Crane dan Tongkang untuk selanjutnya dievakuasi ke Pangkalan Bun
Jakarta (CB) - TNI Angkatan Laut dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) telah mengirimkan tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim dengan membawa alat untuk mengangkat badan pesawat AirAsia QZ 8501 dari dasar laut.

"Tim penyelam tersebut terbagi dalam dua pemberangkatan," kata Kadispenartmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Tim pertama, kata dia, berjumlah delapan orang yang dipimpin Kapten Laut (P) Saiful Apriyanto yang diberangkatkan dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Juanda menggunakan pesawat CN235 milik TNI Angkatan Laut.

Tim tersebut, lanjut Maman, membawa peralatan yang mampu mengangkat badan pesawat dari dasar laut. Alat yang bernama Lifting Bag tersebut mampu mengangkat badan pesawat dengan berat lebih dari 110 ton, dengan rincian Lifting Bag 35 ton dua buah, 10 ton tiga buah, lima ton dua buah, dua ton satu buah dan 500 kg empat buah, serta beberapa pengikat, segel dan beberapa perlengkapan lainnya.

Sedangkan peralatan lainnya diberangkatkan dari Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya menggunakan KRI Ahmad Yani-351 yang dikomandani Letkol Laut (P) Muhamad Riza.

Peralatan yang dibawa KRI Ahmad Yani-351, ujar Maman, di antaranya kompressor tekanan tinggi yang berfungsi untuk mengisi tabung selam sebanyak dua unit, MK-27 untuk penyelaman dalam, sebanyak dua unit, kompressor tekanan rendah untuk mengisi Lifting Bag dalam proses pengapungan sebanyak satu unit, Air Bank dan perlengkapan selam lainnya.

Tim penyelam yang diberangkat dengan KRI Ahmad Yani-351 berjumlah tujuh orang dan memerlukan waktu sekitar 19 jam untuk sampai ke Pangkalan Bun.

Kadislambair Koarmatim Letkol Laut (T) Erwin C. Gora selaku Komandan Satgas memaparkan sekilas tentang rencana proses pengangkatan badan pesawat AirAsia QZ 8501.

Kadislambair mengatakan, setelah berada di atas lokasi badan pesawat, maka tim akan menurunkan beberapa penyelam untuk memasang tali-tali pengikat dan segel ke badan pesawat. Setelah tali-tali dan segel terpasang dengan sempurna baik ke badan pesawat maupun ke Lifting Bag, maka proses pengapungan siap dilaksanakan dengan menggunakan kompressor tekanan rendah yang terhubung dengan Lifting Bag.

"Setelah badan pesawat terapung selanjutnya akan dievakuasi dengan alat yang lain, seperti Crane dan Tongkang untuk selanjutnya dievakuasi ke Pangkalan Bun," kata Erwin.


Credit ANTARA News

Kamis, 08 Januari 2015

Dua Planet Asing yang Identik dengan Bumi


Dua Planet Asing yang Identik dengan Bumi  
Dari delapan planet asing yang ditemukan, dua di antaranya diklaim NASA memiliki komponen yang identik dengan Bumi (Ilustrasi/Reuters/Alexander Gerst)
 
Jakarta, CB -- Dari delapan planet yang diduga mirip Bumi, dua di antara diklaim sangat mirip. Bahkan disinyalir bisa menopang kehidupan.

Sejak ditemukan pada 2014 lalu oleh instrumen Kepler milik NASA, eksoplanet Kepler-186f dianggap sebagai planet kembaran Bumi yang berpotensi menopang kehidupan.

NASA pada Selasa (6/1) kemarin kembali mengumumkan bahwa teleskop Kepler menemukan dua planet baru yang berpotensi besar sebagai kembaran Bumi. Mereka adalah Kepler-438b dan 442b.

Sebagai catatan, sebuah planet bisa dikatakan layak huni atau kembaran Bumi apabila ukurannya menyerupai Bumi dan mengorbit bintang yang sama seperti matahari, serta menyelesaikan waktu orbit dalam kurun waktu sekitar satu tahun.

Ukuran Kepler-442b lebih besar 33 persen dari Bumi dan mengorbit bintangnya setiap 112 hari sekali. Sedangkan kepler-438b memiliki ukuran lebih besar 12 persen dari Bumi dan mengorbit bintangnya setiap 35,2 hari sekali.

Jika dilihat dari ukurannya, Kepler-438b diklaim menjadi yang lebih berpotensi sebagai kembaran Bumi ketimbang 442b.

Namun, bintang Kepler-438b dan 442b berada di dalam konstelasi Lyra dan dilaporkan ukuran bintangnya lebih dingin dan lebih kecil dari ukuran matahari.

Walau nampaknya Kepler-438b terlihat lebih memungkinkan sebagai kembaran Bumi, namun nyatanya ia tidak memenuhi 'syarat' karena ukuran bintangnya tidak sama dengan matahari.

Kembali meninjau Kepler-186f, ukuran planet ini nyaris sama dengan Bumi -- 10 persen lebih besar -- dan bintang orbitnya memiliki suhu yang cukup untuk mencairkan air di permukaannya.

Jika planet ini memiliki danau atau lautan, Kepler-186f punya potensi besar untuk menopang kehidupan. Namun, lagi-lagi tidak ada yang sempurna.

Bintang orbitnya yang bernama Kepler-186, diklasifikasikan sebagai bintang 'kerdil merah', juga memiliki ukuran yang lebih kecil dari matahari. Jadi, sebetulnya yang manakah lebih pantas disebut sebagai kembaran Bumi?

Laporan The Guardian menuliskan, walau Kepler-438b seakan mirip dengan Bumi, nantinya pasti akan ada kandidat planet lainnya yang lebih baik darinya.

Para ahli astronomi juga dikabarkan seringkali menaruh label planet sebagai 'layak huni' apabila memiliki beberapa kemiripan seperti Bumi walaupun mereka belum meneliti lebih jauh lagi.

"Setiap Kepler memburu para planet dan berhasil mengumpulkan data yang seperti harta karun ini, menandakan kita sudah selangkah lebih dekat untuk menjawab pertanyaan apakah itu sendirian di alam semesta," ujar John Grunsfeld dari NASA.

"Tim Kepler terus memproduksi hasil yang mengesankan dari data penjelajahannya," lanjut Grunsfeld.

Walau permukaan Kepler-438b dipercaya oleh peneliti NASA, Doug Caldwell, mengandung bebatuan dan elemen air, tetap saja umat manusia harus meneliti langsung ke planet tersebut untuk menentukan kandungan batu, air, dan gas di sana.

Belum dapat dipastikan yang mana sebetulnya planet kembaran Bumi, diketahui jarak ketiga planet itu sangat jauh dari Bumi.


Credit CNN Indonesia

Berpengalaman, KNKT Yakin Bisa Baca Kotak Hitam AirAsia

KNKT menegaskan kotak hitam AirAsia akan dibaca di Indonesia.

Black box di pesawat AirAsia (http://spicaku.blogspot.com)
 
 
CB - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menolak bila dianggap tidak mampu membaca data dan rekaman kotak hitam pesawat AirAsia QZ 8501.
Investigator KNKT Indonesia, Nurcahyo Utomo, menegaskan insitusinya mampu mengungkap penyebab kecelakaan pesawat milik maskapai Malaysia itu. Baik dari sisi teknologi maupun sumber daya manusia.

"Kita mampu membaca kotak hitam. Kita punya alatnya. Buat apa dibaca di luar negeri. Kalau dibaca di luar negeri malah nanti ada anggapan lain dari negara lain," kata Investigator KNKT Nurcahyo di Lanud, Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis 8 Januari 2015.

Menurut dia, tim KNKT sudah mempunyai kapasitas SDM dan laboratorium sendiri dalam membaca kotak hitam pesawat sejak 2009 lalu. Dimana kemampuan dan teknologi yang dimiliki KNKT sejajar dengan negara lain yang maju di sektor penerbangan.

"Para ahli sudah disekolahkan ke Australia. Kita update hingga teknologi terbaru," ujarnya.

Selain itu, kata Cahyo, KNKT juga sudah berpengalaman membaca kotak hitam dari berbagai pesawat yang mengalami kecelakaan. "Kita sudah pernah baca black box, Lion Air, Adam Air, sekarang kita juga bisa baca yang AirAsia," ucapnya.
Pengalaman KNKT
Cahyo menjelaskan pengalaman paling berat KNKT dalam membaca kotak hitam adalah saat membaca data milik pesawat Sukhoi yang jatuh di Gunung Salak dan Adam Air yang terendam hingga delapan bulan di wilayah Palu.
"Yang Sukhoi itu kebakar semua. Kita harus ganti banyak kabel. Kita baca sekitar seminggu," terang Cahyo.

Sedangkan kotak hitam Adam Air berada di air laut selama delapan bulan lebih. Butuh cara khusus untuk mengangkat kotak hitam Adam Air. Bahkan sampai menyewa kapal khusus dari Amerika Serikat. KNKT mampu membaca data kotak hitam itu dalam waktu seminggu lebih.
"Itu buat baca ya, bukan analisis. Analisis lebih lama," kata dia.

Mengenai berapa estimasi waktu yang dibutuhkan untuk membaca dan menganalisis kotak hitam AirAsia QZ 8501, Cahyo belum berani memprediksi. "Tergantung kondisi saat ditemukan nanti," kata mantan pilot Merpati ini.

Saat ini, lanjut Cahyo, KNKT masih fokus untuk mengevakuasi kotak hitam yang diperkirakan masih ada di ekor pesawat.
"Katanya ekornya ketemu. Kalau benar, black box itu gampang diambil. Ada dua baut yang didesain untuk dibuka dengan tangan. Kecuali bautnya bengkok itu lain lagi. Kita masih mamantau," ujar Cahyo
Pihaknya juga sudah memberikan briefing kepada semua tim penyelam di KRI Banda Aceh mengenai cara-cara mengambil kotak hitam pesawat. "Kalau rusak akan jadi seperti apa, mereka yang menyelam sudah tahu dan siap," katanya.


Credit VIVAnews

Begini Cara KNKT Identifikasi Serpihan Pesawat AirAsia

Satu persatu serpihan pesawat itu diidentifikasi KNKT

Sejumlah petugas memeriksa serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
 
 
CB - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan investigasi awal terhadap sejumlah puing-puing yang merupakan bagian dari pesawat AirAsia QZ 8501.
Puing-puing itu diidentifikasi setelah berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan ke ke Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Kursi yang paling banyak. Diantaranya nomer 17, 22, 26 itu satu deret. Selain itu kursi pramugari yang dibelakang bagian ekor," kata Investigator KNKT, Nurcahyo Utomo di Lanud Iskandar, Kamis 8 Januari 2015.

Selain itu, Investigator KNKT juga telah mengidentifikasi tiga peluncur darurat. "Pesawat itu sebenarnya ada enam peluncur. Yang ditemukan tiga. Dua bagian depan kiri, kanan dan kanan belakang. Bagian tengah dan kiri belakang belum ketemu," ujarnya.

Di bagian bagasi penumpang, tim KNKT berhasil mengidentifikasi puing bagasi yang sempat mengapung di laut. Dalam kondisi utuh, bagasi penumpang pesawat berada persis di atas kursi penumpang. "Itu kabin barang nomor enam," terang Cahyo.

Cahyo mengatakan setiap pesawat mempunyai gambar disain dan nomer di setiap bagian. Ini memudahkan pencocokan proses temuan dengan gambar disain pesawat.
"Kita tinggal cocokan setiap nomor temuan sama gambar," ucapnya.

Meski sudah mengidentifikasi beberapa komponen pesawat, Cahyo mengaku KNKT masih belum bisa menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat. Menurut dia masih perlu temuan lain untuk mengidentifikasi selain data yang ada dalam black box.

"Kita berharap semua bagian pesawat bisa diangkat. Ini akan membantu proses investigasi," tegasnya.



Credit VIVAnews

Curi 150 Kg Ikan, Kapal Malaysia Ditenggelamkan


Curi 150 Kg Ikan, Kapal Malaysia Ditenggelamkan
Pangarmatim Laksda TNI, Arie Henrycus Sembiring (kanan), meninjau proses penenggelaman dua kapal ikan ilegal berbendera Papua Nugini di perairan Teluk Ambon, Maluku, 21 Desember 2014. ANTARA/Izaac Mulyawan

CB, Medan - Kepolisian Daerah Sumatera Utara menenggelamkan satu kapal pencuri ikan milik warga Malaysia di perairan Belawan, Sumatera Utara. Kapal dengan empat anak buah kapal berkebangsaan Myanmar itu ditangkap Direktorat Polisi Airud Polda Sumut melalui operasi bersandi Sri Gunting, 9 Desember 2014.

Kepala Polda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Eko Hadi Sutedjo mengakui wilayah perairan Sumatera Utara menjadi target kapal pencuri ikan. Untuk mengantisipasi pencurian ikan itu, Eko mengatakan, pihaknya perlu menambah kapal patroli.


Polisi, memiliki kewajiban memperkuat wilayah perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Menurut Eko, polisi bisa mengambil peran mensukseskan program poros maritim pemerintahan saat ini dengan memperkuat wilayah perairan.

"Saya sudah usulkan saat pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Kepala Polda seluruh Indonesia untuk menambah kapal jenis Patroli 2 (P2) yang bisa berpatroli sampai ke perbatasan Malaysia untuk Polairud Sumut," kata Eko usai menyaksikan penenggelaman kapal sekitar 3 5,5 kilometer dari Pelabuhan Ujung Baru, Belawan, Kamis, 8 Januari 2015

Polri, ujar Eko, memerlukan informasi dari masyarakat guna meminimalisir aksi pencurian ikan. Sebab itu, Polri meminta masyarakat agar menginformasikannya jika menjumpai kapal penangkap ikan asing di perairan Sumut baik di Pantai Timur maupun Pantai Barat.

Kapal yang ditenggelamkan tersebut mencuri ikan di wilayah Selat Malaka yang masih masuk kawasan perairan Belawan. Barang bukti 150 kilogram ikan curian sudah dilelang. Adapun empat anak buah kapal sedang menjalani proses hukum dan sementara ditahan di Direktorat Polairud Polda Sumut di Belawan.

Credit TEMPO.CO

Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk pada Singapura?


Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk pada Singapura?
Menteri perhubungan Ignasius Jonan sidak di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 5 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat


CB, Pangkalan Bun - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pengawasan izin rute kerap dianggap remeh. Ia mengambil contoh kasus Air Asia QZ8501 yang dibekukakan sementara. “Izin terbang periode winter yang dikeluarkan resmi dari Dirjen Perhubungan Udara justru dilanggar,” ujarnya sesudah meninjau posko pencari Air Asia QZ8501 di Pangkalan Bun, Rabu, 7 Januari 2015.

Dirjen Perhubungan Udara hanya memberi izin terbang Air Asia rute Surabaya-Singapura pada hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. Namun, Air Asia QZ8501 justru terbang pada Senin, Rabu, Jumat, dan Ahad. Hanya hari Senin yang sama. Masalah ini terungkap setelah Air Asia QZ8501 mengalami kecelakaan di perairan Selat Karimata pada Ahad, 28 Desember 2014.

Beberapa waktu lalu, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) menyatakan Air Asia mendapatkan izin rute pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan Ahad.

Namun, menurut Jonan, seharusnya Air Asia tunduk pada regulasi negara keberangkatan, bukan negara tujuan saja. "Airline-nya harus mengurus ke Singapura dan Kementerian Perhubungan Indonesia. Di sana mungkin sudah dapat izin, di saya mengizinkan terbang pada hari itu. Kenapa saya harus tunduk pada Singapura?" kata dia.

Sebelumnya, Jonan juga mengatakan Kementerian Perhubungan akan mengumumkan hasil investigasi izin rute Air Asia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura paling lambat, Jumat, 9 Januari nanti. Tim investigasi, kata dia, akan membeberkan semua pihak yang bertanggung jawab atas izin rute pesawat yang jatuh di perairan Selat Karimata tersebut. "Kami akan konsisten,” ujarnya di kantornya, 6 Januari 2015.

Kementerian juga akan memperketat peraturan angkutan udara yang dianggapnya penuh distorsi akibat pertumbuhannya yang pesat, sekitar 20 persen per tahun dalam 10 tahun terakhir. ”Tidak boleh lagi ada kelonggaran. Lebih baik tidak berangkat, daripada tidak pernah tiba,” ujar bekas Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu.


Credit TEMPO.CO

Situs Pemerintah Jerman Digempur Hacker


Situs Pemerintah Jerman Digempur Hacker  
Sejumlah situs pemerintah Jerman lumpuh akibat serangan sekelompok peretas (Ilustrasi/Thinkstock)
 
 
Jakarta, CB -- Setelah Korea Selatan dan Sony Pictures, kini Jerman menjadi target serangan siber. Sejumlah situs pemerintahan diduga terkena serangan para peretas, termasuk situs resmi Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Dikutip dari Reuters, Juru bicara Kanselir Jerman, Steffen Seibert mengatakan bahwa serangan ini terjadi secara berkala pada pukul 10.00 waktu setempat dan menyebabkan halaman tersebut memberikan pesan error pada pengguna yang mengaksesnya.

"Pusat data kami sedang mengalami serangan yang cukup berat. Tampaknya telah disebabkan oleh berbagai sistem eksternal," ujar Seibert, dikutip Kamis (8/1).

Kepala badan intelejen dalam negeri (BfV) mengatakan ada sekitar lima serangan harian yang berasal dari badan intelejen asing. Serangan yang terjadi pada hari Rabu lalu dinyatakan sebagai serangan pertama yang sukses dilakukan secara konstan.

Serangan ini diduga berasal dari sekelompok peretas bernama CyberBerkut. Kelompok peretas ini diklaim sebagai kelompok pro-Rusia yang menuntut Berlin untuk menghentikan dukungan pada Ukraina.

Pusat data kami sedang mengalami serangan yang cukup berat. Steffen Seibert



Dalam sebuah situs, kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas aksi serangan ini. "CyberBerkut telah memblokir situs Kanselir Jerman dan parlemen," tulis mereka.

"Kami menginginkan semua orang dan pemerintah Jerman untuk menghentikan dukungan keuangan dan politik dari rezim kriminal di Kiev yang menyebabkan perang sipil berdarah," lanjutnya.

Nama Berkut sendiri merujuk kepada sebuah kelompok pelaku kerusuhan yang digunakan oleh seorang politisi bernama Viktor Yanukovich dalam protes yang berujung kekerasan pada Februari tahun lalu.

Serangan ini terjadi sesaat sebelum dilakukannya pertemuan antara pemerintah Jerman dengan pemerintah Ukraina untuk membicarakan kerjasama antar negara.

Peretas melakukan serangan ke beberapa situs pemerintahan yaitu bundeskanzlerin.de, bundesregierung.de dan cvd.bundesregierung.de.


Credit CNN Indonesia

Ini tiga prioritas politik luar negeri Indonesia


Ini tiga prioritas politik luar negeri Indonesia
Menlu RI Retno Lestari Priansari Marsudi (ANTARA FOTO/OJT/M Agung Rajasa)


Jakarta (CB) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan tiga prioritas politik luar negeri Indonesia untuk lima tahun ke depan berdasarkan visi dan misi Presiden Joko Widodo.

"Dalam lima tahun ke depan, politik luar negeri akan diprioritaskan untuk tiga hal, yaitu menjaga kedaulatan Indonesia, meningkatkan perlindungan terhadap warga negara dan badan hukum Indonesia serta meningkatkan diplomasi ekonomi," kata Menlu Retno di Jakarta, Kamis.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI 2015.

Menurut dia, untuk prioritas pertama, yakni diplomasi akan dilakukan untuk melindungi kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, di mana pergaulan internasional harus didasari pada prinsip penghormatan terhadap integritas wilayah teritorial masing-masing negara.

"Indonesia tidak akan membiarkan prinsip-prinsip tersebut dilanggar oleh pihak lain," ujar dia.

Kemudian, untuk prioritas kedua, Retno mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri dan Bantuan Hukum Indonesia, termasuk untuk para buruh migran.

Ia menyebutkan ke depan Indonesia hanya akan melakukan kerja sama pengiriman buruh migran apabila negara tujuan memiliki peraturan nasional yang mengatur perlindungan terhadap buruh migran asing.

Pengiriman buruh migran juga bisa dilakukan bila Indonesia memiliki perjanjian bilateral dengan negara tujuan yang mengedepankan perlindungan buruh migran Indonesia.

Selanjutnya, untuk prioritas ketiga yaitu peningkatan diplomasi ekonomi, menurut dia, kerja sama regional dan internasional akan ditingkatkan di bidang infrastruktur maritim, energi, perikanan dan pelestarian lingkungan bahari.

"Pada tingkat bilateral, kerja sama maritim juga akan dikembangkan dalam kerangka kemitraan strategis dan komprehensif dengan negara sahabat," kata Retno.

Pada kesempatan itu, Menlu pun menyebutkan bahwa untuk masa pemerintahan 2014-2019 diplomasi Indonesia di luar negeri yang dilakukan oleh para diplomat Kemlu akan berhubungan dengan kepentingan rakyat.

"Diplomasi Indonesia akan terkoneksi dengan kepentingan rakyat, akan bersifat membumi, dan dilakukan secara tegas dan bermartabat," ujar dia.

Credit ANTARA News