Senin, 17 Desember 2018

Turki katakan Trump bekerja untuk ekstradisi Gulen, ulama yang diburu


Ulama yang berbasis di Amerika Serikat Fethullah Gulen, yang disalahkan atas kudeta yang gagal oleh pengikutnya di Turki, terlihat dalam video, berbicara kepada wartawan di rumahnya di Saylorsburg, Pennsylvania, Sabtu (16/7/2016). Gulen menyatakan demokrasi tidak bisa tercapai melalui aksi militer. (REUTERS/Greg Savoy/Reuters TV)




Doha (CB) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepada rekan sejawatnya Tayyip Erdogan bahwa Washington berusaha mengekstradisi ulama berkedudukan di AS atas tuduhan mendalangi kudeta gagal di Turki pada 2016, kata menteri luar negeri Turki pada Ahad.

"Di Argentina, Trump mengatakan kepada Erdogan bahwa mereka sedang bekerja untuk mengekstradisi Fethullah Gulen dan orang lain," kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, merujuk kepada konferensi tingkat tinggi G20 tempat para pemimpin bertemu dua pekan lalu.

Turki sudah lama mengusahakan ekstradisi Gulen, yang tinggal dalam pengasingan sendiri di AS selama hampir dua dasawarsa. Sebagai mantan sekutu Erdogan, ia disalahkan penguasa Turki karena kudeta gagal tersebut ketika prajurit jahat membawa tank dan helikopter menyerang parlemen dan menembaki warga tidak bersenjata, demikian Reuters melaporkan.



Gulen membantah terlibat dalam kudeta gagal tersebut. Trump pada bulan lalu mengatakan tidak mempertimbangkan untuk mengekstradisi ulama itu sebagai bagian dari usaha untuk meredakan tekanan Turki atas Arab Saudi terkait pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi di Istanbul.

Erdogan pada pekan lalu mengatakan Turki akan memulai prakarsa baru di luar negeri untuk membidik pendanaan pendukung Gulen.

"Saya sudah melihat baru-baru ini bukti tepercaya FBI mengenai bagaimana organisasi Gulen menghindari pajak," kata Cavusoglu dalam konferensi di Doha.




Credit  antaranews.com