CB, Jakarta - Uni Eropa menjatuhkan sanksi dengan membekukan aset enam perusahaan Rusia karena keterlibatan mereka dalam pembangunan jembatan ke semenanjung Crimea.
Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada 2014 selama pemberontakan yang menggulingkan presiden Ukraina pro-Rusia. Negara Barat mengutuk langkah itu sebagai aneksasi ilegal dan menjatuhkan sanksi pada Rusia.
Dilaporkan Reuters, 31 Juli 2018, jembatan senilai US$ 3,6 miliar atau Rp 519 triliun di selat Kerch, yang diresmikan oleh Presiden Vladimir Putin pada Mei lalu, telah menarik teguran keras dari Uni Eropa yang mengatakan pembangunan jembatan adalah pelanggaran lebih lanjut terhadap kedaulatan Ukraina.
Jembatan penghubung daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea yang melintasi Selat Kerch, 16 Mei 2018.[REUTERS / Pavel Rebrov / File Photo]
Keenam perusahaan yang disanksi Dewan Uni Eropa termasuk perusahaan konstruksi PJSC Mostotrest dan CJSC VAD.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki aset di Uni Eropa akan dibekukan dan orang-orang Uni Eropa atau perusahaan Eropa tidak boleh bekerjasama dengan perusahaan tersebut."Melalui tindakan mereka, yang mendukung konsolidasi kontrol Rusia atas semenanjung Crimean yang dianeksasi secara ilegal, yang menyebabkan semakin melemahkan integritas teritorial, kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina," kata Dewan Uni Eropa.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara pembukaan jembatan, yang dibangun untuk menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea melintasi Selat Kerch, 15 Mei 2018. Alexander Nemenov/Pool via REUTERS
Menteri luar negeri Ukraina Pavlo Klimkin mengatakan dia menyambut baik sanksi tambahan tersebut.
"Peringatan penting juga untuk bisnis Eropa agar tidak jatuh ke jurang yang sama," tulis Klimkin di Twitter.
Dilansir Russia Today, sanksi Uni Eropa menargetkan perusahaan konstruksi Institute Giprostroymost, Mostotrest, VAD ZAO, S.G.M. Grup, Stroygazmontazh Most dan perusahaan kapal Zalyv Shipbuilding Yard, yang terletak di Crimea.Ini adalah tekanan terbaru terhadap sanksi ke Rusia. Daftar sanksi Uni Eropa saat in itelah menjatuhkan sanksi kepada 44 perusahaan dan organisasi Rusia.
Awal bulan ini, Dewan Eropa memperpanjang sanksi ekonomi yang menargetkan sektor-sektor khusus ekonomi Rusia hingga 31 Januari 2019. Selain dari perusahaan-perusahaan, blok itu memberlakukan larangan visa dan pembekuan aset terhadap 155 individu Rusia.
Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada 2014 selama pemberontakan yang menggulingkan presiden Ukraina pro-Rusia. Negara Barat mengutuk langkah itu sebagai aneksasi ilegal dan menjatuhkan sanksi pada Rusia.
Dilaporkan Reuters, 31 Juli 2018, jembatan senilai US$ 3,6 miliar atau Rp 519 triliun di selat Kerch, yang diresmikan oleh Presiden Vladimir Putin pada Mei lalu, telah menarik teguran keras dari Uni Eropa yang mengatakan pembangunan jembatan adalah pelanggaran lebih lanjut terhadap kedaulatan Ukraina.
Jembatan penghubung daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea yang melintasi Selat Kerch, 16 Mei 2018.[REUTERS / Pavel Rebrov / File Photo]
Keenam perusahaan yang disanksi Dewan Uni Eropa termasuk perusahaan konstruksi PJSC Mostotrest dan CJSC VAD.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki aset di Uni Eropa akan dibekukan dan orang-orang Uni Eropa atau perusahaan Eropa tidak boleh bekerjasama dengan perusahaan tersebut."Melalui tindakan mereka, yang mendukung konsolidasi kontrol Rusia atas semenanjung Crimean yang dianeksasi secara ilegal, yang menyebabkan semakin melemahkan integritas teritorial, kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina," kata Dewan Uni Eropa.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara pembukaan jembatan, yang dibangun untuk menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea melintasi Selat Kerch, 15 Mei 2018. Alexander Nemenov/Pool via REUTERS
Menteri luar negeri Ukraina Pavlo Klimkin mengatakan dia menyambut baik sanksi tambahan tersebut.
"Peringatan penting juga untuk bisnis Eropa agar tidak jatuh ke jurang yang sama," tulis Klimkin di Twitter.
Dilansir Russia Today, sanksi Uni Eropa menargetkan perusahaan konstruksi Institute Giprostroymost, Mostotrest, VAD ZAO, S.G.M. Grup, Stroygazmontazh Most dan perusahaan kapal Zalyv Shipbuilding Yard, yang terletak di Crimea.Ini adalah tekanan terbaru terhadap sanksi ke Rusia. Daftar sanksi Uni Eropa saat in itelah menjatuhkan sanksi kepada 44 perusahaan dan organisasi Rusia.
Awal bulan ini, Dewan Eropa memperpanjang sanksi ekonomi yang menargetkan sektor-sektor khusus ekonomi Rusia hingga 31 Januari 2019. Selain dari perusahaan-perusahaan, blok itu memberlakukan larangan visa dan pembekuan aset terhadap 155 individu Rusia.
Credit tempo.co