Senin, 11 Mei 2015

Trauma Perang Dunia II, Alasan Tiongkok Perkuat Militer


Trauma Perang Dunia II, Alasan Tiongkok Perkuat Militer  
Tahun ini pemerintahan Xi Jinping meningkatkan anggaran militer mereka hingga 10,1 persen menjadi 886,9 miliar yuan. (Kevin Frayer/Getty Images)
 
 
Beijing, CB -- Pemerintah Tiongkok kian getol meningkatkan kekuatan militernya, termasuk memodernisasi persenjataan dan peralatan tempur. Hal ini karena Tiongkok tidak ingin lagi menderita dan dipermalukan seperti yang mereka alami pada Perang Dunia II.

Hal ini disampaikan pemerintahan Partai Komunis dalam koran resmi Tentara Pembebasan Rakyat, Jumat (8/5), menjelang kunjungan Presiden Xi Jinping ke Rusia untuk menghadiri peringatan berakhirnya Perang Dunia II. Tentara Tiongkok juga ikut serta dalam parade besok di Moskow.


Menurut pemerintah, Tiongkok dipermalukan dan menderita oleh penjajahan Jepang pada Perang Dunia II karena lemah dan militernya terpuruk saat itu.

"Dengan negara yang lemah, militernya akan merosot, dan saat itu terjadi kalian akan menderita. Masih ada kurangnya perdamaian di dunia saat ini, dan tidak ada perubahan berarti terhadap 'hukum rimba' di kompetisi internasional," tulis pemerintah Tiongkok.

Hubungan Tiongkok-Jepang kerap terbentur pada masalah sejarah Perang Dunia II, saat pemerintah Tokyo terlihat tidak menyesali pendudukan mereka di beberapa wilayah Negeri Tirai Bambu sebelum dan selama perang.

Saat ini Tiongkok tengah mengembangkan jet siluman dan rudal anti-satelit, membuat beberapa negara di kawasan termasuk Amerika Serikat ketar-ketir. Kekhawatiran kemajuan militer Tiongkok terutama dirasakan oleh negara-negara yang terlibat sengketa perbatasan di Laut China Selatan.

Tiongkok berdalih peningkatan kemampuan militer mereka juga untuk mengantisipasi para penindas. Karena menurut Beijing, saat ini masih ada negara yang menggunakan "logika gangster" untuk mengancam negara lain. Tidak disebut negara yang dimaksud.

"Ini yang membuat kami mempercepat penguatan militer, untuk menjadikan negara ini kuat. Jika tidak, ketika militer kita tertinggal, dampaknya akan fatal terhadap keamanan negara," tulis Tiongkok.

Tahun ini pemerintahan Xi telah meningkatkan anggaran militer mereka hingga 10,1 persen menjadi 886,9 miliar yuan. Dana ini juga akan digunakan untuk mengganti armada pertahanan tua Tiongkok dengan yang baru.

Pemerintah Beijing juga menekankan bahwa militer Tiongkok bekerja untuk perdamaian dunia. Tiongkok menuduh pihak-pihak yang mengatakan bahwa militer Tiongkok adalah ancaman, "memiliki motif lain di belakangnya.





Credit    CNN Indonesia