Senin, 11 Mei 2015

Pakistan bantah klaim Taliban soal penembakan heli

| 6.935 Views
Pakistan bantah klaim Taliban soal penembakan heli
Ilustrasi (Defenseimagery.mil/SSGT Suzanne M. Jenkins, USAF)
 
 
Islamabad (CB) - Pakistan menyebut "bohong" pernyataan Taliban mengenai penembakan helikopter militer yang menewaskan duta besar Norwegia dan Filipina termasuk istri duta besar Indonesia, di bagian utara negeri itu.

Sekretaris Luar Negeri Azizaz Ahmad mengesampingkan kemungkinan aksi teror dalam tragedi itu dan mengatakan kecelakaan tersebut terjadi akibat gangguan mesin pada helikopter.

Satu helikopter militer yang membawa diplomat yang berpusat di Islamabad, jatuh di dekat Gilgit, saat melakukan pendaratan akibat gangguan mesin, kata Ahmad.

"Angkatan Darat Pakistan telah mengatur pengamanan kelas atas bagi para tamu dan pernyataan TTP mengenai penembakan helikopter itu adalah dusta," kata diplomat senior itu, yang diapit perwira Angkatan Darat dan Angkatan Udara yang juga memberi rincian peristiwa tersebut.

Ahmad menjelaskan berdasarkan instruksi perdana menteri, Angkatan Darat Pakistan telah mengerahkan 1.000 prajurit bagi tujuan keamanan dan semua puncak gunung di sekitar wilayah yang dipenuhi personel tersebut.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Pakistan itu mengatakan dua helikopter mendarat selamat di Daerah Naltar dan helikopter ketiga mengalami kecelakaan akibat gangguan teknis di dekat lokasi pendaratan.

Ia mengatakan perdana menteri telah memberi izin bagi perjalanan s30 diplomat atas permintaan Ketua Korps Diplomatik, demikian laporan Xinhua, Sabtu pagi.

Ia mengatakan Angkatan Udara Pakistan telah mengembangkan tempat pelancongan bermain ski di Naltar dan kereta gangtung di sana yang akan diresmikan oleh perdana menteri.

"Gagasan untuk merancang kegiatan itu ialah untuk memberi sumbangan bagi pembangunan daerah indah tersebut," kata dia.

Ia menambahkan perjalanan serupa bagi diplomat yang diselenggarakan pada masa lalu berjalan baik termasuk ke Skardu, Daerah Shigar di Pakistan Utara, Wilayah Suku Waziristan Utara dan Sekolah Umum Angkatan Darat yang diserang Taliban di Peshawar.

Ia mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat telah membentuk dewan penyelidikan yang dipimpin seorang brigadir jenderal. Beberapa anggota tim penyelidikan telah sampai ke lokasi kecelakaan dan yang lain sedang dalam perjalanan.

Dewan Penyelidikan itu telah memulai pekerjaan mereka sehingga segera akan jelas apa yang telah terjadi. Pejabat tersebut mengatakan kotak hitam helikopter yang naas itu telah ditemukan.

Helikopter itu dioperasikan pada 2002 dan dirawat secara rutin. Servis terakhir dilakukan cuma 11 jam sebelum kecelakaan.

Ahmad mengatakan prioritas pemerintah ialah mengangkut mayat korban, korban cedera dan utusan asing lain kembali ke Islamabad.


Credit   ANTARA News


Istri Dubes RI di Pakistan tewas dalam kecelakaan helikopter


Istri Dubes RI di Pakistan tewas dalam kecelakaan helikopter
Dokumen foto Duta Besar RI untuk Pakistan Burhan Muhammad bersama istri, Hery Setyawati Burhan, dan desainer Jurney Thraugh (kiri ke kanan) dalam peringatan kemerdekaan ke-68 RI di Sarena Hotel, Islamabad, Pakistan, 2013. (fashiondeblog.wordpress.com)
Ya, kabar itu benar."
Jakarta, 8/5 (CB) - Heri Listyawati, istri Duta Besar Republik Indonesia di Pakistan, menjadi salah seorang korban tewas dalam kecelakaan helikopter di Pakistan, Jumat, pada pukul 11.45 waktu setempat, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.

"Ya, kabar itu benar," katanya di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Pakistan Burhan Muhammad yang juga menjadi salah seorang penumpang helikopter dikabarkan selamat, namun mengalami luka-luka.

Saat ini, Arrmanatha mengatakan, pihaknya tengah melakukan komunikasi intensif dengan Kedutaan Besar RI di Islamabad untuk mengetahui rincian kecelakaan helikopter tersebut.

Direktorat Asia Pasifik dan Afrika mencatat, rombongan berangkat para diplomat asing di Pakistan pergi ke daerah utara Pakistan atas undangan kementerian luar negeri itu.

Rombongan tersebut terdiri atas 32 duta besar negara asing beserta pasangan, dan 25 orang lainnya, diberangkatkan menggunakan empat helikopter.

Satu helikopter berpenumpang 17 orang, yakni 11 warga asing, termasuk Dubes RI Burhan Muhammad dan Nyonya Heri Listyawati, serta enam warga Pakistan mengalami kecelakaan pada pukul 11.45 waktu setempat.

Dalam helikopter tersebut dilaporkan ada empat orang meninggal, yakni istri Dubes RI, istri Dubes Malaysia, Dubes Filipina, dan Dubes Norwegia.

Berdasarkan keterangan dari Atase Pertahanan Pakistan untuk Indonesia Kolonel Muhammad Shahid Siddeeq, lokasi jatuhnya pesawat berada di pedalaman, namun bukan wilayah konflik.


Credit   Antara