Venezuela resmi mencekal pemimpin oposisi yang
mendeklarasikan diri sebagai presiden interim secara sepihak, Juan
Guaido, bepergian ke luar negeri. (Federico PARRA/AFP)
Jakarta, CB -- Venezuela resmi mencekal pemimpin oposisi yang mendeklarasikan diri sebagai presiden interim secara sepihak, Juan Guaido, bepergian ke luar negeri pada Selasa (29/1).
Presiden
pengadilan tinggi Venezuela, Maikel Moreno, mengatakan bahwa Guaido
dilarang ke luar negeri karena sedang menjadi target penyelidikan.
"(Juan
Guaido) dilarang meninggalkan negara hingga akhir masa penyelidikan
(karena) menyebabkan ancaman terhadap perdamaian negara," ujar Moreno
sebagaimana dikutip AFP.
Moreno juga mengonfirmasi bahwa semua akun bank Guaido akan dibekukan demi menghindari transaksi yang tidak diinginkan.
Keputusan
ini diambil tak lama setelah Jaksa Agung Venezuela, Tarek William Saab,
meminta Mahkamah Agung mencekal dan membekukan aset Guaido.
Menurut
Saab, permintaan itu merupakan bagian dari penyelidikan atas badan
parlemen Venezuela yang juga dipimpin Guaido, Majelis Umum.
Permintaan ini diajukan setelah Amerika Serikat menyatakan telah
memindahkan kendali akun-akun Venezuela di bank AS ke Guaido untuk
menghindari penyalahgunaan oleh Presiden Nicolas Maduro yang sudah
didesak mundur.
Guaido sendiri juga mengatakan bahwa ia akan mengambil alih aset Venezuela di luar negeri agar Maduro tidak mengurasnya.
Ia pun mengaku tidak terkejut dengan permintaan Saab sebagai loyalis Maduro untuk mencekal dan membekukan asetnya.
"Hanya
ancaman baru bagi saya, bagi parlemen, bagi petugas pelaksana presiden
republik ini. Tak ada yang baru," ujar Guaido di hadapan Majelis
Nasional.
Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden interim
pada 23 Januari lalu, di tengah demonstrasi anti-Maduro besar-besaran di
berbagai penjuru Venezuela.
Selain AS, Guaido juga mendapatkan
dukungan dari sejumlah negara lain, seperti Kanada, Brasil, Chile, dan
Australia. Sementara itu, Maduro masih didukung oleh Rusia, Turki, dan
China.
Credit
cnnindonesia.com