Ilustrasi peta Malaysia-Singapura. (Istockphoto/omersukrugoksu)
Jakarta, CB -- Pemerintah Malaysia dan Singapura sepakat meredam sengketa
wilayah udara dan maritim yang sempat membuat hubungan keduanya
menghangat pada akhir 2018 lalu. Kesepakatan dicapai ketika Menteri Luar
Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah dan Menlu Singapura, Vivian
Balakrishnan bertemu hari ini, Selasa (8/1), di Singapura.
Vivian dan Saifuddin mengaku pertemuan keduanya hari ini berjalan positif dan membangun.
"Kedua
belah pihak menegaskan kembali komitmen masing-masing untuk menjaga dan
meningkatkan hubungan yang vital antara kedua negara atas dasar
kesetaraan dan rasa saling menghormati," ucap Vivian dan Saifuddin dalam
pernyataan bersama mereka seperti dikutip Channel NewsAsia.
Kedua
menteri juga setuju Malaysia dan Singapura akan menyelesaikan sengketa
wilayah ini dengan cara dialog dan dalam situasi yang kondusif.
"Singapura-Malaysia adalah negara bertetangga yang sangat dekat. Kedua
negara punya sejarah panjang dalam berhubungan baik. Hanya ada satu cara
di masa depan yaitu untuk memperkuat hubungan kedua negara," ucap
Syaifuddin.
Dalam pertemuan itu, Malaysia sepakat menangguhkan
larangan melintas bagi pesawat sipil yang selama ini diterapkan pada
wilayah udara di Pasir Gudang dalam waktu dekat. Sementara itu,
Singapura sepakat menangguhkan penerapan prosedur Sistem Instrumen
Pendaratan (ILS) yang berlaku di Bandara Seletar.
Penangguhan aturan masing-masing negara itu disebut akan berlaku selama satu bulan mulai hari ini.
Selama
penangguhan, menteri transportasi kedua negara juga akan bertemu dalam
waktu dekat untuk membicarakan sengketa wilayah udara Pasir Gudang dan
prosedur ILS. Hal itu demi menjamin keamanan dan efisiensi penerbangan
komersil di wilayah itu.
Pemerintah kedua negara juga sepakat
membentuk kelompok bersama untuk mempelajari serta mendiskusikan masalah
aturan dan operasional terkait sengketa perairan hingga akses
pelabuhan.
Kelompok bersama tersebut dibentuk sebagai upaya mempermudah negosiasi antara kedua negara dalam penyelesaian sengketa.
Kelompok
itu akan diketuai oleh Perwakilan Tetap Kemlu Singapura, Chee Wee Kiong
dan Sekretaris Jenderal Kemlu Malaysia, Muhammad Shahrul Ikram Yaakob.
Kelompok bersama itu akan melaporkan hasil kerja mereka dalam dua bulan ke depan.
"Kedua
Menteri Luar Negeri juga merasa senang dengan perkembangan yang
dihasilkan dari pertemuan hari ini, dan menyambut langkah positif yang
telah disepakati kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah dengan
cara tenang dan konstruktif."
Sengketa udara dan perairan antara
Malaysia-Singapura dipicu oleh rencana Negeri Jiran memperluas
pelabuhannya di Johor pada 25 Oktober lalu.
Tak lama setelah
pengumuman itu, Singapura menyampaikan protes keras terkait rencana
tersebut, dan meminta Malaysia menahan diri untuk tidak melakukan
tindakan sepihak lebih lanjut.
Selain itu, Malaysia juga menyebut berencana mengambil alih kendali ruang udara di Johor, yang sejak 1974 dikelola Singapura.
Credit
cnnindonesia.com