Senin, 02 April 2018

Rusia Anggap Kasus Skripal Palsu, 14 Pertanyaan 'Bombardir' Inggris


Rusia Anggap Kasus Skripal Palsu, 14 Pertanyaan Bombardir Inggris
Perdana Menteri Inggris Theresa May (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/REUTERS/Samantha Lee/Business Insider


LONDON - Kedutaan Rusia di London mengirim daftar 14 pertanyaan untuk Kementerian Luar Negeri Inggris terkait dugaan serangan racun terhadap mantan agen ganda Moskow, Sergei Skripal. Moskow "membombardir" London dengan belasan pertanyaan karena menganggap kasus itu palsu atau karangan pihak London.

Pada 4 Maret 2018, Skripal—mantan agen intelijen Rusia yang berkhianat ke Inggris—dan putrinya, Yulia Skripal, ditemukan tak sadarkan diri di wilayah Salisbury.London menuduh mereka diserang racun saraf A-234 atau Novichok yang didalangi Moskow.

Kremlin telah berulang kali membantah tuduhan itu. Kremlin juga menuntut bukti dan menawarkan kerja sama untuk penyelidikan. Namun, tuntutan itu diabaikan London.

Kasus ini berbuntut perseteruan panjang, termasuk pengusiran diplomat kedua negara.

Kini, Rusia melontarkan 14 pernyataan kepada Inggris dengan keyakinan bahwa kasus Skripal hanya fabrikasi pihak London. Berikut 14 pertanyaan yang menyerang London;

1. Mengapa Rusia ditolak hak akses konsuler untuk dua warga Rusia, yang datang untuk menyakiti wilayah Inggris?

2. Antidot apa yang spesifik dan dalam bentuk apa korban disuntik? Bagaimana penangkal semacam itu datang ke tangan dokter Inggris di lokasi kejadian?

3. Atas dasar apa Prancis terlibat dalam kerja sama teknis dalam penyelidikan insiden, di mana warga Rusia yang terluka?

4. Apakah Inggris memberi tahu OPCW (Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia) dari keterlibatan Prancis dalam penyelidikan insiden Salisbury?

5. Apa yang harus dilakukan Prancis dengan insiden tersebut, yang melibatkan dua warga Rusia di Inggris?

6. Apa aturan undang-undang prosedural Inggris yang memungkinkan keterlibatan negara asing dalam penyelidikan internal?

7. Bukti apa yang diserahkan ke Prancis untuk dipelajari dan untuk penyelidikan yang akan dilakukan?

8. Apakah para ahli Prancis hadir selama pengambilan sampel biomaterial dari Sergei dan Yulia Skripal? 


9. Apakah studi biomaterial dari Sergei dan Yulia Skripal dilakukan oleh para ahli Perancis dan, jika demikian, di mana laboratorium khusus?

10. Apakah Inggris memiliki materi yang terlibat dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Prancis?

11. Apakah hasil investigasi Prancis telah disampaikan kepada Sekretariat Teknis OPCW?

12. Berdasarkan atribut apa menduga zat racun yang digunakan di Salisbury berasal dari Rusia?

13. Apakah Inggris memiliki sampel kontrol racun perang kimia, yang oleh perwakilan Inggris sebut sebagai "Novichok"?

14. Apakah sampel racun perang kimia dari jenis yang sama dengan “Novichok” (sesuai dengan terminologi Inggris) atau analognya telah dikembangkan di Inggris?

Dokumen serupa, berisi 10 pertanyaan, dikirim ke Kementerian Luar Negeri Prancis oleh Kedutaan Besar Rusia di Paris. Menurut dokumen itu, Moskow ingin tahu atas dasar apa Prancis terlibat dalam penyelidikan terhadap dugaan serangan racun terhadap Skripal di Inggris.

Moskow menuntut agar Paris mengungkapkan bukti apa yang diserahkan kepada Prancis oleh Inggris, dan juga bertanya apakah para ahli Prancis memiliki sampel dari racun  saraf А-234 atau biomaterial dari Sergei dan Yulia Skripal.

"Apakah sampel agen (racun) perang kimia dari jenis ini atau analognya telah dikembangkan di Prancis dan jika demikian, untuk tujuan apa?," bunyi salah satu pertanyaan dalam dokumen yang diajukan Rusia terhadap Prancis, seperti dikutip Russia Today, Minggu (1/4/2018).



Credit  sindonews.com




Dua Jet F-35 Israel Terobos Langit Iran Tanpa Terdeteksi


Dua Jet F-35 Israel Terobos Langit Iran Tanpa Terdeteksi
Pesawat jet tempur siluman F-35. Foto/REUTERS/Lockheed Martin


KUWAIT CITY - Dua jet tempur F-35 Israel menerobos wilayah udara atau langit Iran selama sebulan terakhir dan tidak terdeteksi radar. Hal itu dilaporkan surat kabar Kuwait, Al-Jarida.

Manuver pesawat jet tempur siluman canggih itu menunjukkan sinyal ketegangan regional yang semakin meningkat, terutama setelah serangan militer Israel baru-baru ini di Suriah, termasuk terhadap pangkalan-pangkalan Iran di negara tersebut.

Dalam laporannya yang mengutip sumber militer koran Kuwait tersebut menyatakan, dua jet tempur siluman F-35 Israel terbang di atas wilayah udara Suriah dan Irak sebelum mencapai wilayah udara Iran.

Kedua jet tempur itu bahkan dilaporkan membidik beberapa lokasi di kota Iran seperti Bandar Abbas, Esfahan dan Shiraz. Kedua jet tempur bahkan berputar di ketinggian di atas situs Teluk Persia yang dicurigai terkait dengan program nuklir Teheran.

Uniknya, menurut laporan tersebut kedua jet F-35 Israel tersebut juga tidak terdeteksi oleh sistem radar Rusia yang dipasang di Suriah. Namun, sumber militer untuk koran Kuwait tersebut menolak untuk mengonfirmasi bahwa operasi itu dilakukan berkat koordinasi dengan tentara Amerika Serikat yang baru-baru ini melakukan latihan gabungan dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Masih menurut sumber tersebut, tujuh jet tempur F-35 aktif di layanan tempur Angkatan Udara Israel (IAF). Jet-jet siluman itu juga telah melakukan sejumlah misi di Suriah dan di perbatasan Lebanon-Suriah. Dia menggarisbawahi bahwa jet tempur tersebut dapat melakukan perjalanan dari Israel ke Iran dua kali tanpa pengisian bahan bakar.

Pemerintah Israel dan Iran belum berkomentar atas laporan surat kabar Kuwait yang dirilis hari Kamis lalu tersebut. Laporan itu telah dilansir beberapa media Israel sejak kemarin (31/3/2018).

Pada 21 Maret 2018 lalu, IDF untuk pertama kalinya mengakui bahwa Israel berada di belakang serangan udara terhadap reaktor nuklir Suriah pada tahun 2007. Serangan itu diungkap setelah dirahasikan selama beberapa tahun.

Pada Februari lalu, jet tempur F-16 Israel menyerang 12 target Iran di Suriah sebagai tanggapan terhadap sebuah pesawat tak berawak Iran yang ditembak jatuh di atas wilayah udara Israel. Namun, saat menyerang wilayah Suriah, salah satu jet tempur F-16 Israel ditembak jatuh oleh sistem rudal Suriah. Beruntung, pilotnya masih bisa menyelamatkan diri. 






Credit  sindonews.com









Dari Pesawat 'Kiamat' Ini, AS Bisa Kobarkan Perang Nuklir


Dari Pesawat Kiamat Ini, AS Bisa Kobarkan Perang Nuklir
Pesawat E-6B yang dikenal sebagai pesawat Kiamat AS. Di pesawat inilah, jenderal Pentagon bisa jalankan skenario perang nuklir dalam hitungan menit. Foto/CNN


WASHINGTON - Jika Rusia membidik Amerika Serikat (AS) dengan rudal balistik antarbenua  seperti rudal "Setan 2" yang baru saja diuji coba. Atau jika Korea Utara tiba-tiba menargetkan gudang senjata nuklir Washington, maka komandan tertinggi Amerika Serikat memiliki celah kecil untuk mendapatkan keselamatan.

Jika salah satu atau kedua serangan itu terjadi, Washington sudah siap untuk menjalankan skenario perang nuklir yang dijalankan dari pesawat E-6B yang dijuluki sebagai pesawat "Doomsday" atau pesawat "Kiamat".

Skenario perang nuklir sebagai respons jika Washington diserang tersebut akan dijalankan oleh jenderal bintang empat yang memang sebagai eksekutor. Skenario itu hanya berlangsung beberapa menit setelah mendapat perintah dari komandan tertinggi yakni Presiden AS.

"Saya memiliki beberapa menit untuk naik ke pesawat itu dan pesawat itu turun dan jaraknya aman sebelum senjata nuklir meledak di sini," kata John Hyten, Kepala Komando Strategis AS kepada CNN dalam wawancaranya di sebuah markas besar di Pangkalan Udara Offutt di Nebraska timur.

Di pangkalan itu, jam hitung mundur selalu terlihat oleh Hyten, sang jenderal bintang empat Pentagon. Jam itu memberi tahu dia berapa menit jauhnya sebuah rudal musuh akan datang dan terjadi hantaman. Jam itu pula yang membuatnya bisa tahu berapa banyak waktu yang harus dilewati sampai dia naik pesawat yang paling penting, yakni pesawat "kiamat".

"Jalan akan terbuka di pangkalan ini dan saya akan langsung menuju landasan," kata Hyten.

Pesawat Angkatan Laut E-6B yang memiliki badan pesawat dari Boeing 707, beroperasi sebagai komando lengkap dan fasilitas kontrol di udara di mana Hyten atau salah satu perwira seniornya dapat melaksanakan perintah Presiden AS jika markas di Nebraska berada di bawah perintah untuk menyerang.

"Saya melihat jet ini dan seluruh perusahaan nuklir, karena ini adalah kebijakan jaminan Amerika," kata Brigadir Jenderal Gregory Bowen, wakil direktur operasi global di Komando Strategis AS kepada CNN selama tur di pesawat. "Ini memastikan kelangsungan hidup kita sebagai bangsa jika Anda mau."

Pesawat yang di dalamnya terdapat dek komando itu hanya akan diisi sedikit awak pesawat Angkatan Laut dan beberapa pejabat terpenting Amerika Serikat.

"Kami tahu di jet ini di mana Presiden berada, semua suksesor presiden, ketua (Kepala Staf Gabungan), menteri pertahanan, semua orang yang penting kami melacak lokasi," ujar Bowen.

Selain ada penasihat serangan nuklir, ada juga penasihat meteorologi di dalam pesawat yang terus-menerus mempelajari pola cuaca saat ini di seluruh dunia untuk memahami di mana setiap ledakan nuklir melayang sehingga awak pesawat pembom AS dapat diberitahu.

Pesawat "Kiamat" dapat diisi ulang bahan bakarnya di udara memungkinkannya untuk tetap terbang selama berhari-hari. Hebatnya, pesawat ini juga memiliki antena yang dapat berkomunikasi dengan kapal selam AS dan mengirimkan pesan kepada mereka kru kapal selam tanpa harus mendarat.

Kelebihan lainnya, pesawat itu memiliki panel kontrol yang dapat meluncurkan rudal balistik antarbenua AS jika skenario kasus terburuk terjadi di lapangan. 


"Jika mereka diserang dan semua orang di pusat kendali peluncuran mati atau tidak dapat berkomunikasi, kita sebenarnya dapat langsung berbicara dengan silo rudal dengan peralatan ini dan meluncurkan rudal itu sendiri," kata Bowen.

Selama Perang Dingin, pesawat itu berada di udara hampir dalam "24/7" (24 jam sehari dan tujuh hari sepekan). Kondisi itu terjadi hanya jika terjadi pertukaran senjata nuklir yang tidak terduga dengan Uni Soviet.

Dengan ancaman hari ini dari Korea Utara, Rusia, dan negara lain, pesawat "Kiamat" masih secara teratur diterbangkan ke udara untuk kemungkinan apa pun.

Tetapi meskipun frekuensi latihan yang dilakukan oleh pesawat dan misi keseluruhan Komando Strategis tidak pernah menjadi rutinitas bagi Hyten, yang sangat menyadari gravitasi dari apa yang dipertaruhkan.

"Pertama kali saya melakukannya, kami berangkat di landasan dan kami lepas landas, dan saya melihat ke bawah dan ada rumah saya," kata Hyten. "Dan kemudian saya  menyadari bahwa ada istri saya dan saya sekarang berada di tempat yang aman, tetapi jika ini adalah dunia nyata yang akan menjadi yang terakhir kalinya saya  melihatnya."

Tetapi kemampuan unik pesawat untuk melakukan perang nuklir dari ribuan kaki di atas tanah mengirimkan pesan yang kuat kepada negara-negara musuh.

"Kami harus memastikan bahwa kami sebagai Amerika Serikat memiliki kemampuan dan kami menunjukkan kemampuan kepada musuh potensial kami yang harus mereka putuskan jika ingin menyerang kami, harga untuk melakukan itu akan menjadi tak tertahankan," imbuh Bowen.

Pada akhirnya, pesawat dan seluruh program rudal nuklir AS adalah tentang menjaga perilaku musuh yang mengancam sebelum "mendidih".

"Itu bagian dari apa yang dilakukan jet ini, itu adalah pengadangan dalam bentuk yang paling sederhana," kata Bowen. "Jika Anda menembak kami, negara Anda akan berlalu. Sesederhana itu."





Credit  sindonews.com





China kenakan tarif impor baru untuk 128 produk AS mulai daging babi sampai buah-buahan


China kenakan tarif impor baru untuk 128 produk AS mulai daging babi sampai buah-buahan
Dari kiri ke kanan; Santana Viura 2008, Juve Y Camp Cinta Purpura 2010, Fortius Viura 2008 dan Casa Vella Cabernet Sauvignon 2008. (ANTARA News/ Arindra Meodia)



Beijing (CB) - China, Senin (02/04), memberlakukan tarif baru untuk impor Amerika Serikat senilai tiga miliar dolar AS (sekitar Rp41,2 triliun), termasuk buah-buahan dan daging babi, sebagai pembalasan atas bea Washington untuk baja dan aluminium.

Langkah Beijing, yang menurut laporan kantor berita Xinhua diputuskan oleh komisi tarif bea Dewan Negara, dieksekusi menyusul retorika sengit dan ancaman antara kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu selama berminggu-minggu.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berulang kali mencela surplus perdagangan besar China atas Amerika Serikat, dan berjanji dalam kampanye pemilihan umum untuk memangkas defisit AS.

Beijing memperingatkan bulan lalu bahwa mereka sedang mempertimbangkan tarif 15 persen dan 25 persen untuk berbagai produk yang juga meliputi anggur, kacang dan lempengan aluminium. Tarif mulai berlaku pada Senin, demikian dilansir Xinhua, mengutip pernyataan Kementerian Keuangan.

Bea tersebut diberlakukan sebagai respons atas tarif 10 persen untuk aluminium dan 25 persen untuk baja yang juga menyulut kemarahan para sekutu AS.

Namun, Trump sementara menangguhkan tarif untuk Uni Eropa serta Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Meksiko dan Korea Selatan.

Pemimpin AS itu juga mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif baru untuk impor Tiongkok yang bernilai sekitar 60 miliar dolar AS (sekitar Rp824,1 triliun) atas “pencurian” kekayaan intelektual.

China telah meminta Amerika Serikat untuk menghentikan “intimidasi ekonominya” dan memperingatkan bahwa pihaknya siap untuk membalas.

Namun, Beijing sejauh ini menangguhkan tarif untuk produk pertanian utama seperti kedelai atau perusahaan besar seperti raksasa kedirgantaraan Boeing -- sektor yang menurut harian negara Global Times dapat menjadi sasaran tarif, demikian AFP.




Credit  antaranews.com






Ada apa dengan Amazon sampai diserang habis-habisan Trump?


Ada apa dengan Amazon sampai diserang habis-habisan Trump?
Kotak Amazon (23/7/2008) (REUTERS/Rick Wilking)



Jakarta (CB) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus menyerang Amazon dengan menuduhnya telah menipu Kantor Pos Amerika Serikat. Ada apa sebenarnya dengan Amazon? Benarkah tudingan Trump itu?

Menurut CNN, Amazon membayar Kantor Pos AS untuk mengirimkan paket untuk pelanggannya, dan karena Amazon mengapalkan banyak sekali paket lewat Kantor Pos AS, maka perusahaan ini dikenai ongkos lebih rendah ketimbang kebanyakan pelanggan Kantor Pos AS.

Amazon dipastikan tidak mendapatkan perlakuan khusus berupa tarif khusus dari Kantor Pos. Sevaliknya, Amazon membayar Kantor Pos dengan ongkos yang juga dikenakan kepada para pelanggan yang mengirimkan banyak paket lewat Kantor Pos.

Menurut CNN lagi, baik Amazon maupun Kantor Pos AS sudah transparan mengenai kesepakatan bisnis di antara mereka. Kantor Pos AS bahkan menyatakan kerja samanya dengan Amazon adalah sama-sama menguntungkan.

Kamis pekan ini, Trump mengeluarkan cuitan mengenai Amazon yang disebutnya tidak membayar pajak ke negara dan telah mencampakkan ribuan retalier dari bisnis mereka.

Amazon sendiri mengumpulkan pajak penjualan di setiap negara bagian yang mengutipnya dan menyalurkannya kepada negara. Amazon juga membayar pajak properti lokal di pusat-pusat distribusinya, selain di toko-toko Whole Foods yang dibelinya tahun lalu.

Amazon juga terus membantu UMKM di tengah iklim usaha retail yang keras dan membantu para vendor mencapai audiens yang lebih besar.




Credit  antaranews.com





Donald Trump serang Amazon habis-habisan

Donald Trump serang Amazon habis-habisan
Donald Trump. ( REUTERS/David Becker)



Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus menyerang Amazon dengan menuduh perusahaan internet ini telah menipu US Postal Service atau Kantor Pos Amerika Serikat.

"Dilaporkan bahwa Kantor Pos Amerika Serikat mengalami kerugian rata-rata 1,5 dolar untuk setiap paket yang dikirimkan untuk Amazon. Itu jumlahnya mencapai miliaran dolar," cuit Trump, Sabtu pagi waktu AS.

Dia melanjutkan, "Si gagal New York Times melaporkan bahwa 'skala staf pelobi perusahaan itu telah membengkak', itu tidak termasuk Si Bohong Washington Post yang pernah menjadi pelobi dan semestinya didaftarkan."

"Jika Kantor Pos menaikkan biaya parselnya, maka ongkos pengiriman Amazon akan naik sampai 2,6 miliar.'"

Trump meneruskan, "Penipuan terhadap Kantor Pos ini harus dihentikan. Amazon harus membayarkan beban riil (dan pajak) saat ini juga."




Credit  antaranews.com








Turki Anggap Tentara Perancis di Suriah Sebagai Invasi


Turki Anggap Tentara Perancis di Suriah Sebagai Invasi
Presiden Turki Recep Erdogan mengkritik Perancis yang bekerja sama dengan para milisi Kurdi dalam memerangi ISIS di Suriah. (AFP PHOTO / ADEM ALTAN)


Jakarta, CB -- Turki memprotes isu penambahan pasukan militer Perancis di Suriah dan akan menganggap hal itu sebagai sebuah invasi. Protes dikeluarkan Ankara di tengah hubungan kedua negara yang memanas.

Ketegangan hubungan terjadi setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Kamis pekan lalu bertemu dengan delegasi Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah organisasi beranggotakan pejuang Kurdi dan Arab yang tengah berperang dengan Ankara.

Setelah pertemuan itu sejumlah pejabat Kurdi mengatakan bahwa Perancis berencana mengirimkan pasukan baru ke Manbij, wilayah di utara Suriah yang dikuasai oleh milisi Kurdi YPG --yang kemudian dibantah oleh Perancis.




"Jika Perancis mengambil langkah terkait kehadiran militernya di utara Suriah, itu akan menjadi upaya tidak legal yang akan melawan hukum internasional dan faktanya, hal tersebut akan menjadi sebuah invasi," kata Menteri Pertahanan Turki Nurettin Canikli seperti dilansir dari AFP.

"Terutama jika Perancis berniat membantu kelompok teror atau memberikan perlindungan secara langsung maupun tidak langsung melalui kekuatan bersenjata, itu akan menjadi langkah yang sangat menyedihkan," imbuh Nurettin di sela kunjungan ke Provinsi Giresun yang terletak di timur laut Turki.

Turki sendiri telah mengirim pasukan memasuki Suriah dan melancarkan operasi militer terhadap milisi Kurdi yang tergabung dalam YPG di Afrin, 20 Januari lalu. Mereka berhasil memaksa para milisi keluar dari kota pada 18 Maret.



Ankara menilai YPG sebagai kelompok teroris cabang Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang telah tiga dekade melancarkan perlawanan untuk memisahkan diri dari Turki.

PKK juga masuk dalam daftar organisasi teroris oleh negara-negara Barat koalisi Turki. Namun Amerika Serikat dan Perancis telah bekerja sama dengan YPG dalam memerangi ISIS di Suriah, yang memicu kemarahan Turki.

Sementara kantor kepresidenan Perancis pada Jumat pekan lalu mengatakan tak memiliki rencana menggelar operasi militer baru di utara Suriah, selain operasi bersama pasukan koalisi memerangi kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).



Pada hari yang sama, Erdogan mengkritik posisi Perancis dan menolak tawaran Macron untuk menjembatani dialog antara Ankara dan SDF.

"Kami tak membutuhkan mediasi," kata Erdogan. "Mereka bisa duduk semeja dengan organisasi teror, tetapi Turki akan terus melanjutkan perang melawan teror."




Credit  cnnindonesia.com



Inggris Rilis Identitas Tentaranya yang Terbunuh di Suriah


Inggris Rilis Identitas Tentaranya yang Terbunuh di Suriah
Ilustrasi. (REUTERS/Erik De Castro)

Jakarta, CB -- Pemerintah Inggris mempublikasi identitas seorang tentaranya yang terbunuh di Suriah akibat ledakan bom di tepi jalan dekat Kota Manbij, utara Suriah, 29 Maret lalu.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tentara yang tewas itu bernama Sersan Matt Tonroe dari Resimen Parasut.

Dia adalah tentara Inggris pertama yang terbunuh di Suriah dalam misi memerangi militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).



"Tonroe, dari Batalion Ketiga Resimen Parasut, secara tragis terbunuh saat menjalankan tugasnya di Timur Tengah, 29 Maret 2018," demikian pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Inggris seperti dilansir dari

Tentara berusia 33 tahun itu bergabung dengan militer Amerika Serikat dalam sebuah operasi melawan ISIS. Dia terbunuh bersama seorang tentara Amerika akibat bom rakitan yang meledak di tepi jalan di Manbij.

Kementerian Pertahanan Inggris telah menginformasikan kabar duka tersebut kepada keluarga Tonroe.

Ledakan yang menewaskan Tonroe dan seorang tentara AS ikut melukai lima prajurit lainnya.

Total sudah 10 tentara koalisi terbunuh dalam insiden di luar pertempuran sejak 1 Januari lalu. Angka kematian itu termasuk insiden kecelakaan helikopter di Irak awal bulan Maret yang menewaskan tujuh tentara AS.



DManbij adalah wilayah yang sebenarnya telah dibersihkan dari cengkraman ISIS seiring runtuhnya kekhalifahan transnasional kelompok teror itu belum lama ini. Meski demikian, para militan ISIS masih kerap melakukan pengeboman dan penyergapan di Irak dan Suriah.

Manbij punya arti penting karena Turki yang baru-baru ini menyerang kota Afrin di utara Suriah dalam perang melawan milisi Kurdi, berulang kali menyatakan bakal memperluas serangan hingga Manbij.

Amerika Serikat memiliki sekitar 2000 tentara di Suriah. Mereka bersekutu dengan kelompok Kurdi yang memiliki wilayah kekuasaan besar dan berada di luar kendali pasukan Suriah pimpinan Presiden Bashar al-Assad.


i Irak, AS menempatkan sekitar 5.200 tentara yang bertugas bersama pasukan Irak.


Credit  cnnindonesia.com




Status Darurat di Ethiopia, Polisi Tangkap 1.000 Orang


Status Darurat di Ethiopia, Polisi Tangkap 1.000 Orang
Warga Ethiopia di ibu kota Addis Ababa saat protes tentang isu kesenjangan di negara mereka. Pemerintah menangkap sekitar 1000 warga yang dianggap melanggar undang-undang darurat di negara itu. ( REUTERS/Tiksa Negeri)


Jakarta, CB -- Lebih dari 1.000 orang telah ditangkap di Ethiopia sejak penerapan status keadaan darurat di negara itu menyusul mundurnya Perdana Menteri Hailemariam Desalegn pada bulan lalu.

Perdana Menteri Hailemariam mundur secara mengejutkan setelah gelombang protes antipemerintah berlangsung selama dua tahun dan meningkatnya perbedaan dalam tubuh partai EPRDF yang berkuasa.



EDRF menunjuk Abiy Ahmed sebagai pemimpin baru Ethipioa.


Ini kali pertama tokoh dari etnis Oromo memimpin Ethiopia. Dia akan diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri baru pada awal pekan depan.

Melansir stasiun televisi yang berafiliasi dengan pemerintah, Fana Broadcast, AFP menyebut 1.107 orang telah ditahan karena melanggar aturan keadaan darurat. Aturan itu dapat menahan siapapun tanpa melalui peradilan.

"Mereka ditangkap karena membunuh warga sipil tak berdosa dan pasukan keamanan, terlibat dalam gerakan bersenjata, menghancurkan pemerintah dan lembaga publik serta memblokir jalan," demikian laporan Fana mengutip pimpinan dewan yang mengawasi keadaan darurat di Ethiopia, Tadesse Hordofa.



Ethiopia bergumul dengan krisis sejak akhir 2015 lalu ketika etnis terbesar di negara itu, Oromo, memprotes perluasan batas ibu kota Addis Ababa hingga mengeliling wilayah Oromia.

Pemerintah menetapkan situasi darurat selama 10 bulan pada Oktober 2016 setelah ratusan orang tewas dan ribuan warga ditangkap. Status darurat negara itu kemudian diperpanjang hingga enam bulan terhitung sejak Februari lalu.

Aksi penangkapan yang dilakukan baru-baru ini sebagian besar dilakukan di wilayah Oromia dan Amhara, dua kawasan yang sarat dengan sentimen antipemerintah.




Credit   cnnindonesia.com







AS Blokir Pernyataan PBB Soal Penyelidikan Demonstrasi Gaza


Ratusan personil militer zionis Israel, Jumat (30/3), berkumpul di sekitar perbatasan dengan peralatan militer lengkap.
Ratusan personil militer zionis Israel, Jumat (30/3), berkumpul di sekitar perbatasan dengan peralatan militer lengkap.
Foto: Dok. Istimewa


AS dan Inggris dinilai berkomplot dalam pelanggaran dan kekerasan Israel.


CB, JENEWA -- Amerika Serikat (AS) memblokir rancangan pernyataan oleh Dewan Keamanan PBB. Rancangan itu menyerukan penyelidikan atas pembunuhan 17 demonstran Palestina yang tidak bersenjata di dekat perbatasan timur Jalur Gaza.

Dilansir di Aljazirah, Senin (2/4), Kuwait yang mengajukan rancangan ini menuntut penyelidikan independen dan transparan sesuai hukum internasional dalam peristiwa demonstrasi Land Day pada Jumat lalu. Pernyataan itu juga menyatakan keprihatinan besar pada situasi di perbatasan dan menekankan hak demonstrasi damai.

Namun AS memblokir pernyataan itu. Perwakilan AS untuk PBB Walter Miller mengatakan pihak-pihak tertentu menggunakan aksi demonstrasi sebagai penutup untuk menghasut kekerasan dan membahayakan jiwa yang tidak bersalah.

Anggota Komite Eksekutif Pembebasan Organisasi Palestina (PLO), Hanan Ashrawi mengutuk keputusan AS. Ia menggambarkan AS dan Inggris sebagai komplotan dalam pelanggaran dan kekerasan terus-menerus Israel.

"Tentara Israel menggunakan kekerasan yang tak terkendali, melepaskan lebih dari 100 penembak jitu dan menembakkan peluru tajam, gas air mata dan peluru baja berlapis karet melawan para pengunjuk rasa di depan mata seluruh komunitas internasional," kata Ashrawi dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

Ia menyayangkan sikap Dewan Keamanan PBB yang gagal menyepakati sebuah pernyataan mengutuk pelanggaran berat yang disebabkan Israel. "Sikap kontraproduktif seperti itu dapat membuat mereka [Inggris dan AS] terlibat dalam pendudukan militer Israel dan dalam pelanggaran dan kekerasan yang lebih parah lagi," lanjutnya.

Ia mengatakan tidak ada seorang pun yang berani menunjukkan keberanian moral atau politik untuk membuat Israel bertanggung jawab dan mengekang perilaku ilegalnya. Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menolak permintaan penyelidikan atas tindakan tentara Israel.

"Tentara Israel melakukan apa yang diperlukan. Saya pikir semua prajurit kami berhak mendapatkan medali. Adapun komisi penyelidikan, tidak akan ada," kata Lieberman kepada Radio Angkatan Darat.

Kementerian kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 1.500 warga Palestina terluka pada protes Jumat lalu. Mereka terluka karena pasukan Israel menembakkan peluru tajam untuk memaksa demonstran kembali dari daerah perbatasan Gaza. Pada Sabtu, 49 orang lagi terluka dalam demonstrasi yang sedang berlangsung.

Protes massal, yang disebut "The Great March of Return", diselenggarakan oleh kelompok-kelompok masyarakat sipil dan didukung semua faksi politik untuk menyerukan hak pulang pengungsi Palestina. Demonstrasi ini diselenggarakan selama enam pekan dan diawali dengan peringatan Land Day.


Land Day merupakan sebuah peristiwa untuk memperingati enam warga Palestina Israel yang ditembak mati oleh pasukan Israel setelah memprotes penyitaan pemerintah atas tanah Palestina pada 30 Maret 1976. Aksi ini akan berakhir pada 15 Mei.





Credit  republika.co.id




Erdogan Sebut Netanyahu Teroris


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: AP


Erdogan mengutuk Israel karena serangannya dianggap tidak manusiawi.

CB, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai teroris. Pernyataan Erdogan ini dipicu bentrokan mematikan di Jalur Gaza antara warga Palestina dan tentara Israel.

"Hei Netanyahu! Anda adalah seorang penjajah. Dan Anda adalah penjajah yang berada di wilayah itu. Pada saat yang sama, Anda adalah seorang teroris," kata Erdogan dalam pidato televisi di Adana, Turki selatan, Ahad (1/4), seperti dilaporkan laman Arab News.

"Apa yang Anda lakukan terhadap orang-orang Palestina yang tertindas akan menjadi bagian dari sejarah dan kami tidak akan pernah melupakannya. Orang-orang Israel merasa tidak nyaman dengan apa yang Anda lakukan," tambah dia.

Dalam bentrokan yang terjadi pada Jumat (30/3) itu, tentara Israel menewaskan 17 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya. Erdogan mengutuk Israel karena serangannya dianggap tidak manusiawi.

Kecaman Erdogan kemudian memicu respons yang tajam dari Netanyahu. "Tentara paling bermoral di dunia tidak akan diberi 'kuliah' tentang moralitas dari seseorang yang selama bertahun-tahun telah mengebom penduduk sipil tanpa pandang bulu," kata Netanyahu.

"Rupanya ini adalah bagaimana mereka merayakan 1 April di Ankara," tambah dia, mengacu para April Mop.

Netanyahu sebelumnya telah menyindir Erdogan dan menyebutnya sebagai seorang pengebom warga Kurdi. Netanyahu justru membela tindakan para tentaranya yang menembaki orang-orang Palestina yang mendekati pagar perbatasan yang dijaga ketat.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Kebrutalan Israel tak Ciutkan Aksi Demo Warga Gaza



Ribuan masyarakat Gaza bergerak menuju perbatasan Palestina-Israel, Jumat (30/3).

Ribuan masyarakat Gaza bergerak menuju perbatasan Palestina-Israel, Jumat (30/3).
Foto: Dok. Istimewa


Aksi demo merupakan upaya warga Palestina menyampaikan pesan ke dunia.


CB, JAKARTA  --  Kebrutalan militer Israel tak menyurutkan semangat warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza untuk terus berdemonstrasi dan menyuarakan tuntutan kepada Israel. Hal ini disampaikan relawan Medical Emergency Rescue Comittee (MER-C) Mohammad Husein yang saat ini berada di Gaza.

"Sampai saat ini aksi demonstrasi, aksi damai di perbatasan di Gaza-Israel masih terus berlanjut. Warga, terutama pemuda, masih berdiam diri di tenda-tenda yang didirikan sejak tiga hari terakhir," kata Mohammad ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (1/4).

Ia mengatakan, sebagaian massa juga masih melakukan aksi di pagar perbatasan Gaza-Israel walaupun tidak seramai pada Jumat (30/3) lalu. Peserta aksi tanggal 30 Maret lalu diperkirakan di atas 100 ribu orang. Mohammad mengatakan, untuk hari ini estimasinya hanya ribuan karena tanggal 30 kemarin memang hari libur.

Sama seperti Jumat lalu, aksi warga Palestina kali ini masih direspons secara represif oleh tentara Israel. Hal ini kembali menyebabkan jatuhnya korban luka di wilayah perbatasan di Jalur Gaza bagian utara.

Kendati terus direspons secara represif oleh tentara Israel, hal itu tak menyurutkan semangat warga Palestina di Gaza untuk tetap melangsungkan aksi. "Sama sekali tak menyurutkan semangat para peserta aksi. Bukti sederhananya, hingga saat ini, para peserta masih berdatangan ke perbatasan untuk melanjutkan aksi," ujar Mohammad.

Mohammad mengatakan, aksi demonstrasi di perbatasan di Gaza-Israel merupakan upaya warga Palestina menyampaikan pesan kepada dunia, khususnya kepada Israel, bahwamereka tidak akan melupakan haknya untuk kembali ke Tanah Air-nya yang kini telah diduduki Israel.

Menurut Mohammad, hingga saat ini kekerasan yang dilakukan tentara Israel telah menyebabkan sedikitnya 15 warga Palestina tewas dan 1.481 lainnya luka-luka. Para korban luka, baik akibat terkena peluru karet maupun peluru tajam, dirawat di sejumlah rumah sakit sesuai wilayah masing-masing.

Mohammad mengatakan, walaupun korban tewas dan luka telah berjatuhan, otoritas di Gazadan pemerintah Palestina belum memberikan imbauan apapun untuk warga yang kini berada di sekitar perbatasan Gaza-Israel. Mohammad merupakan relawan MER-C yang telah tujuh tahun tinggal di Gaza. 



Credit  REPUBLIKA.CO.ID

15 Warga Palestina Tewas, Israel Tolak Penyelidikan



Bentrokan antara massa aksi Palestina dan militer Israel pada Sabtu (31/3) di Jalur Gaza.

Bentrokan antara massa aksi Palestina dan militer Israel pada Sabtu (31/3) di Jalur Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana


Israel justru menyebut pasukannya layak mendapatkan medali penghargaan.


CB, GAZA — Kementerian Pertahanan Israel tidak mau menuruti permintaan penyelidikan atas tewasnya 15 warga Palestina, Jumat (30/3). Belasan warga Palestina tewas dan puluhan luka-luka oleh militer Israel ketika unjuk rasa yang berujung pada bentrokan di Jalur Gaza, Jumat.


Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menolak kritikan atas tindakan Israel. Dia mengatakan pasukan Israel yang berjaga sepanjang jalur Gaza layak mendapat medali penghargaan.

Sebab, mereka meakukan apa yang diperlukan untuk melindungi area perbatasan itu. “Terkait permintaan penyelidikan, tidak akan ada,” kata dia kepada radio militer Israel dilansir dari Reuters, Senin (2/4).


Hamas, kelompok Palestina yang dominan di Gaza, mengatakan lima dari mereka yang tewas adalah anggota sayap bersenjatanya. Sementara Israel mengatakan delapan dari yang tewas merupakan kelompok Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Israel dan bangsa Barat, dan dua korban berasal dari faksi militan lainnya.


Ketegangan mulai mereda di daerah perbatasan tersebut pada Ahad (1/4) kemarin. Ratusan warga Palestina, atau sebagian kecil dari puluhan ribu yang awalnya ikut aksi pada Jumat, masih tetap berada di tenda perkemahan di perbatasan sepanjang 65 kilometer dari pagar pembatas Israel.


Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dan Diplomat ternama Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan PBB akan melakukan penyelidikan independen terhadap pertumpahan darah yang terjadi pada Jumat lalu. Paus Fransiskus, dalam pidato tertulis untuk perayaan Paskah berkomentar atas peristiwa yang terjadi di Gaza.


Paus Fransiskus menyerukan rekonsiliasi di Tanah Suci tersebut. “Pada hari-hari terakhir ini, Tanah Suci menjadi lokasi konflik yang juga berdampak pada orang-orang yang tidak berdosa di sana,” kata pemimpin tertinggi umat Katolik itu.


Amerika Serikat memblokir sebuah pernyataan Dewan Keamanan PBB yang disusun Kuwait, Sabtu (31/3) lalu. Para diplomat menyatakan, akan melakukan penyelidikan independen dan mendesak semua pihak untuk terlibat.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID










Usir Diplomat Rusia dari Markas PBB, AS Langgar Perjanjian Internasional


Usir Diplomat Rusia dari Markas PBB, AS Langgar Perjanjian Internasional
Foto/Ilustrasi/Istimewa


JENEWA - Rusia geram dengan keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengusir utusan Moskow dari markas besar PBB. Moskow pun menyebut Washington telah melanggar semua kesepakatan internasional.

Utusan Rusia untuk Kantor PBB di Jenewa, Gennady Gatilov mengatakan, AS telah melanggar hukum dengan mengusir diplomat Rusia dari markas besar PBB di New York. Lebih jauh ia menyebut AS telah gagal sebagai negara tuan rumah bagi badan internasional.

"Keputusan Washington untuk memasukkan 12 karyawan misi PBB ke dalam daftar diplomat yang dikeluarkan dari AS atas kasus Sergei Skripal, adalah benar-benar ilegal dan bertentangan dengan semua perjanjian internasional dan konvensi tentang hubungan diplomatik," kata Gatilov.

"Ini benar-benar melanggar hukum karena para diplomat itu terakreditasi di PBB dan memiliki status yang sama sekali berbeda. Mereka bekerja sebagai perwakilan Rusia di PBB, tetapi tidak dengan pemerintah AS,” jelasnya seperti dikutip dari Russia Today, Senin (2/4/2018).

Gatilov mengatakan AS menggunakan "metode yang tidak bermoral" untuk menekan para diplomat Rusia di PBB jauh sebelum mengumumkan pengusiran pada hari Senin.

"Salah satunya adalah melalui tidak memperbarui visa untuk diplomat kami yang bekerja di New York," ungkapnya.

"Dengan demikian, mereka menciptakan situasi, di mana orang tidak dapat melakukan perjalanan di luar AS untuk tujuan pribadi atau resmi dan kemudian kembali ke tempat kerja mereka karena visa mereka berakhir dan masuk ke AS ditutup untuk mereka," ujar Gatilov.

Gatilov mengatakan bahwa ia mengetahui ada empat atau lima diplomat Rusia di PBB yang visanya belum diperpanjang selama enam bulan, terlepas dari fakta bahwa semua dokumen yang diperlukan telah diajukan tepat waktu.

"Tidak ada reaksi dari pihak Amerika," katanya, menambahkan bahwa semua upaya untuk mengklarifikasi situasi oleh pihak Rusia juga diabaikan.

Duta Besar AS untuk Rusia, Jon Huntsman, sebelumnya mengatakan bahwa pengusiran diplomat Rusia dari PBB akan menjadi urusan yang rumit, karena akan membutuhkan persetujuan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Gatilov menggambarkan pengusiran staf PBB Rusia sebagai tindakan tidak ramah terhadap Rusia. Ia lantas mengatakan bahwa Washington telah berperilaku tidak senonoh

"Bukan cara negara tuan rumah, yang mengakomodasi diplomat yang bekerja di PBB, harus bertindak," cetusnya.

Menurut utusan itu, penganiayaan seperti itu terhadap para diplomat Rusia "hampir tidak mungkin" terjadi di kantor PBB di Jenewa, Swiss. 


"Kami percaya bahwa otoritas lokal memiliki lebih banyak kewarasan dan memahami status khusus dari mereka yang bekerja di organisasi internasional," katanya.

"Orang yang berpikir rasional tidak menyerah pada metode provokatif seperti itu," imbuhnya.

Awal pekan ini, AS mengumumkan mengusir 60 diplomat Rusia dan menutup konsulat Rusia di Seattle. Kebijakan ini menjawab seruan Inggris untuk menghukum Rusia atas dugaan keterlibatannya dalam meracuni mantan agen ganda Skripal dan putrinya, Yulia, di tanah Inggris.

Dalam tanggapan balasan, Moskow mengatakan pada hari Kamis bahwa 60 diplomat Amerika harus meninggalkan negara itu dan konsulat AS di St. Petersburg ditutup.

Pada awal Maret, Skripal diracun di Salisbury dengan apa yang diklaim sebagai zat saraf yang dirancang Soviet, A-234, dikenal juga sebagai Novichok. London menuduh Moskow berada di balik serangan itu, mengusir para diplomat Rusia dan memperkenalkan pembatasan lain terhadap daerah itu.

Inggris mendesak lantas sekutu-sekutunya untuk mengikutinya dan memberi sanksi kepada Moskow juga, dengan tidak hanya AS, tetapi juga Jerman, Perancis, dan Polandia yang berada di antara negara-negara untuk menunjukkan pintu keluar kepada diplomat Rusia.



Credit  sindonews.com





Konflik Barat-Rusia Menuju Perang Dingin


Konflik Barat-Rusia Menuju Perang Dingin
Konflik Barat-Rusia Menuju Perang Dingin. (Koran SINDO).


LONDON - Konflik yang dipicu kasus peracunan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, 66, terus bergulir dan meruncing. Inggris yang didukung negara-negara sekutu kini terlibat perang diplomasi terparah setelah perang dingin.

Hingga kemarin tidak kurang dari 25 negara yang beramai-ramai “mengepung” Rusia dengan mengusir diplomat Negeri Beruang Merah tersebut. Sejumlah negara lain seperti Austria, Yunani, Portugal, Selandia Baru juga menunjukkan solidaritasnya kepada Inggris.

NATO pun ikut-ikutan memulangkan 10 diplomat Rusia di Belgia. Setidaknya sekitar 150 diplomat Rusia telah diusir dari negara-negara Barat. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres (29/3) mengkhawatirkan kondisi tersebut.

Dia memperingatkan bahwa hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) sedang memburuk ke situasi yang agak sama dengan yang berlangsung saat perang dingin. Dia pun menyerukan kedua belah pihak agar tetap menjaga hubungan dan mendesak Washington dan Moskow membangun kembali saluran komunikasi untuk mencegah agar ketegangan tidak meningkat.

“Pada perang dingin ada mekanisme komunikasi dan pengendalian untuk menjaga peningkatan insiden, untuk memastikan keadaan tidak lepas kendali ketika ketegangan meningkat. Mekanisme-mekanisme itu sudah dibongkar. Saya percaya mekanismemekanisme ini kembali penting,” ujar Guterres.

Untuk diketahui, perang dingin sempat mewarnai empat dasawarsa situasi geopolitik dunia pasca-Perang Dunia II. Perang dingin ditandai dengan ketegangan geopolitik AS dan sekutusekutu Baratnya di satu sisi dengan Uni Soviet dan negara-negara lain blok Timur.

Walaupun konflik sudah bergulir begitu cepat, sampai saat ini siapa pelaku yang meracuni Skripalmasih misterius. Inggris menuduh Rusia di belakang kasus tersebut karena racun syaraf bernama Novichok yang digunakan dalam aksi itu hanya diproduksi di Uni Soviet (sekarang Rusia).

Namanya Novichok dan lebih jarang digunakan daripada Sarin dan VX. Adapun Rusia secara tegas membantah tudingan tersebut. Namun mereka mengatakan program pengembangan Novichok tidak ada di Uni Soviet ataupun Rusia. Lewat Kemlu pada Rabu (28/3), Rusia me nantang Inggris untuk mem bukti kan bahwa mata-mata Inggris tidak meracuni Skripal.

Rusia mencurigai intelijen Inggris sebagai pelakunya. Jubir Kemlu Rusia Maria Zakharova menduga kuat peracunan terhadap Skripalmerupakan operasi intelijen asing. “Kami tidak menerima informasi apa pun mengenai kasus ini, kecuali kondisi kesehatan Yulia Skripal (anak perempuan Sergei Skripal) yang membaik.

Kami perlu waktu untuk menuduh Pemerintah Inggris terlibat langsung dalam kasus ini, tapi kami sangat curiga,” katanya. Kemlu Rusia juga menyebut empat negara Eropa memiliki kemungkinan besar sebagai sumber racun syaraf Novichok, yakni Inggris, Slowakia, Republik Ceko, dan Swedia.

Untuk mengungkap kasus tersebut, Rusia juga ingin bertemu dengan para pemimpin Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW). OPCW telah mengirim tim menuju Inggris untuk menyelidiki sampel agen saraf tersebut.

Pemerintah Rusia pun mengaku siap melakukan kerja sama bertanggung jawab dan substansial dengan Inggris, baik secara bilateral ataupun dalam mekanisme hukum internasional, untuk mencari pelaku di balik upaya peracunan Skripal.

Pemerintah Inggris me nyata kan hasil pengamatan lab akan memerlukan waktu sedikit nya dua pekan. Polisi menduga kuat korban menga lami kontak dengan agen saraf di rumahnya di Salisbury meng ingat konsentrasi tertinggi di temukan berada di depan pintu. 


Seperti diketahui, Skripal dan Yulia Skripal, 33, ditemukan lunglai di Salisbury pada 4 Maret silam. Sejauh ini, meski kritis, kondisi Skripalsudah stabil. Adapun kondisi Yulia terus mengalami perkembangan positif. Skripalsendiri merupakan eks anggota intelijen militer Rusia berpangkat kolonel.

Dia pernah divonis 13 tahun penjara pada 2006 karena dituduh menjadi agen ganda untuk Inggris. Sebagaimana diungkapkan BBC, Skripalbebas setelah pertukaran tawanan di AS pada 2010. Dia kemudian pindah dan menetap ke Inggris dan mendapatkan pengampunan karena dinilai berjasa dengan membocorkan dokumen rahasia Rusia kepada agen rahasia Inggris (MI6).

Terus Memburuk
Pengusiran pertama dilakukan Inggris terhadap 23 diplomat Rusia. Tindakan ini diikuti sekutu Inggris, termasuk AS yang mengusir 60 diplomat Rusia. Negeri Paman Sam itu juga menutup aktivitas di Konsulat Rusia yang terletak di Seattle. Moskow membalas tindakan tersebut dengan mengusir 23 diplomat Inggris.

Tidak berhenti di situ, Kemlu Rusia kembali memanggil Duta Besar Inggris Laurie Brastow pada Jumat, 30 Maret dan menyampaikan akan mengusir 50 diplomat Inggris dari tanah Negeri Beruang Merah. Terhadap AS, Rusia membalas mengusir 58 diplomat Negeri Paman Sam itu dari Moskow dan memberikan persona non- grata kepada dua diplomat AS di Yekaterinburg.

Rusia juga menutup Kantor Konsulat Jenderal AS di St Petersburg. Dubes Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, mengata kan pengusiran besar-besaran diplomat menjadi masalah besar, tapi mereka akan terus bekerja untuk menstabilkan hubungan Rusia-AS. “Saya yakin potensi kedubes telah rusak.

Orang yang bertanggung jawab untuk aspek tertentu seperti di bidang kebudayaan, perdagangan, ekonomi, dan sebagainya telah pergi. Tapi kedubes tidak akan membiarkan efektivitas menurun. Kami akan terus bekerja untuk mencegah kehancuran yang lebih jauh dan buruk,” kata Antonov.

Rusia juga mengusir diplomat Albania, Australia, Kanada, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Latvia, Lituania, Makedonia, Moldova, Belanda, Norwegia, Polandia, Rumania, Spanyol, Swedia, dan Ukraina sebanyak diplomat Rusia yang mereka usir.

Dubes Belanda untuk Rusia Renee Jones-Bos mengatakan, dua diplomatnya diusir dari Rusia sebagai balasan atas langkah yang diambil Den Haag. “Ini merupakan masalah serius, tapi kedubes akan tetap ber fungsi seperti biasanya,” kata nya seperti dilansir tass.com.

Menlu Jerman Heika Maas mengaku tidak terkejut dengan pengusiran empat diplomatnya dari Rusia. Mereka siap melakukan dialog dengan Rusia meski situasinya sedang tidak kondusif. Maas mengatakan mengusir empat diplomat Rusia sebagai bentuk solidaritas dengan Inggris karena Rusia menolak melakukan klarifikasi.

Kemlu Rusia menyatakan Rusia memiliki hak untuk mengambil tindakan yang sama terhadap Belgia, Hungaria, Georgia, dan Montenegro yang turut mengusir diplomat Rusia pada momenmomen terakhir. Menlu Rusia Sergei Lavrov menyalahkan tekanan kasar oleh AS dan Inggris dengan dalih kasus Skripal.

Aksi provokatif Inggris menyebabkan pengusiran ratusan diplomat Rusia di negara-negara Barat. Penasihat Keamanan Nasional Inggris Mark Sedwill mengatakan pengusiran itu dimaksudkan untuk mencabut jaringan intelijen rahasia Rusia.

Lavrov juga meminta adanya akses kekonsuleran terhadap Yulia, anak Skripal. Yulia me rupa kan warga Rusia sehingga tuduhan kejahatan terhadapnya menjadi kepentingan Pemerintah Rusia. Kemlu Inggris mengatakan menimbang permintaan itu sesuai dengan obligasi negara di bawah hukum domestik dan internasional.



Credit  sindonews.com






Selasa, 27 Maret 2018

Pasca-Perang Dunia II, 4 Ilmuwan Nazi Ini Membelot, Siapa Mereka?

Werner von Brauhn. (airandspace.si.edu)
Werner von Brauhn. (airandspace.si.edu)

CB, Jakarta - Adolf Hitler, melalui Nazi, berkeinginan menguasai Eropa dan dunia. Salah satunya dengan memperkerjakan para ilmuwan sains dan teknologi. Karena itu, tak bisa dipungkiri, Nazi memiliki sederet teknologi yang paling mutakhir pada masanya.
Setelah Perang Dunia II usai, Amerika Serikat merekrut para ilmuwan Nazi tersebut untuk menciptakan inovasi senjata agar mengungguli Uni Soviet (kini Rusia). Ya, pasca-PD II, kedua negara tersebut saling menyebarkan ideologinya di negara-negara seluruh dunia. Amerika dengan kapitalisnya dan Soviet dengan komunisnya.

Keduanya memang tidak berperang secara langsung. Namun, Amerika dan Soviet membantu banyak negara dalam perang regional maupun kawasan dalam periode yang sangat lama. Ini kemudian dikenal sebagai Perang Dingin.
Berikut adalah empat ilmuwan eks-Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (nama resmi Partai Nazi) yang membelot ke Negeri Abang Sam, sehingga mereka selamat dari eksekusi sekutu perang:

1. Arthur Rudolph

Arthur Rudolph. (nasa.gov)
Rudolph bertanggungjawab atas perbudakan ribuan Yahudi dalam sistem kerja paksa. Di bidang teknologi, dia diberi tugas Hitler untuk mengembangkan roket dan rudal.
Pasca-PD II, dia merupakan salah satu dari 1.600 ilmuwan Nazi ke Amerika pada 1947 yang menjadi target operasi klandestin "Operation Paperclip". Di Amerika, sepanjang 1947-1960, Rudolph yang telah menjadi warga Amerika diberi tugas untuk membuat roket Saturn V milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Roket inilah yang kemudian menjadi pendorong misi Appollo.
Sayangnya, pada 1984, Departemen Hukum dan Kehakiman mendakwa Rudolph atas kejahatan masa lalunya. Pendakwaan ini atas desakan berbagai pihak yang belakangan mengetahui masa lalu Rudolph. Namun, dakwaan ini hanya mencabut status warga negaranya tanpa ada unsur pidana.
2. Kurt Blome

Kurt Blome. (wikipedia.org)
Kurt Blome adalah seorang dokter ahli kanker sekaligus kepala divisi riset kanker Nazi. Namun, Hitler memberinya tugas sampingan, yakni mengembangkan senjata biologis.
Pasca-PD II, Blome memang sempat ditangkap sekutu dan disidang di Tribunal Nuremberg atas dakwaan eksperimen terhadap manusia. Beruntung dia selamat karena intervensi Amerika.
Belakangan dia direkrut Amerika untuk bertanggungjawab atas riset senjata biologis dan efeknya terhadap manusia di US Army Chemical Corps (Koprs Kimia Angkatan Darat Amerika).

3. Walter Schieber

Ilustrasi topeng gas kimia karya Walter Schieber saat Perang Dunia II pecah. (theatlantic.com)
Sama seperti Blome, Hitler menempatkan Scieber di posisi penting, yakni meneliti senjata kimia. Bahkan, De Fuhrer memberinya penghargaan War Merrit Cross atas jasanya terhadap Third Reich (istilah lain dalam menyebut Nazi).
Setelah PD II berakhir, Komandan US Armu Chemical Corps Brigadir Jenderal Charles Loucks merekrutnya untuk meneliti efek gas sarin. Setelah itu, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) merekrut Schiber. Namun, tak ada informasi jelas tentang tugasnya di CIA.
4. Werner von Brauhn

Werner von Brauhn. (airandspace.si.edu)
Brauhn lahir dari keluarga terpandang di Prusia pada 1912. Semasa kuliah dia belajar teknik mesin dan fisika di Berlin. Karya-karya Brauhn tentang roket menarik tentara Jerman. Salah satu karyanya sewaktu di Nazi adalah rudal balistik jarak jauh A-4 dan sistem anti-pesawat Wasserfall.
Nazi kemudian mengubah nama A-4 menjadi V-2 pada 1944. Saat itu pulalah rudal tersebut diluncurkan ke London, Inggris, dan Antwerp, Belgia. Rudal tersebut memang menimbulkan banyak korban, tapi banyak sejarawan berpendapat bahwa rudal tersebut diluncurkan sangat terlambat, yakni menjelang kekalahan Nazi.
Di akhir perang, Brauhn dan ratusan timnya melarikan diri sebelum tentara Soviet memasuki kota. Dia akhirnya merapat ke tentara Amerika. Dia merupakan salah satu dari 1.600 ilmuwan Nazi ke Amerika pada 1947 yang menjadi target operasi klandestin "Operation Paperclip". Kemudian dia bekerja untuk NASA.




Credit  tempo.co







Seoul akan pulangkan jasad korban Perang Korea ke China


Seoul akan pulangkan jasad korban Perang Korea ke China
Para tentara pada masa Perang Korea (REUTERS)


Seoul (CB) – Seorang perwira militer China, Senin (26/03), memberikan penghormatan saat jasad 20 mantan rekannya ditempatkan di fasilitas militer Korea Selatan menjelang kepulangan mereka, beberapa dekade setelah mereka tewas dalam Perang Korea.

Tulang belulang berwarna cokelat – termasuk tengkorak – diletakkan di atas sebuah meja di osuarium di Incheon sebelum ditempatkan di tempat yang identik sembari menunggu kepulangan mereka pada Rabu.

Pemulangan tersebut akan menjadi yang kelima kalinya dalam setahun di bawah kesepakatan 2013 yang sejauh ini telah mendorong pemulangan 569 set jasad.

Pasukan Komunis Tiongkok memainkan peran penting dalam mendukung Korea Utara selama Perang Korea pada 1950-53, tetapi mantan presiden Korea Selatan Park Geun-hye menawarkan pemulangan jasad orang-orang yang tewas dalam perang Beijing sebagai iktikad baik.

Mao Zedong mengirimkan jutaan pasukan untuk mengintervensi saat pasukan PBB yang dipimpin Amerika Serikat mendorong mundur tentara pimpinan Kim Il Sung ke perbatasan Tiongkok pada akhir 1950, menyelamatkan Korea Utara dari kekalahan di titik balik yang menentukan dalam perang tersebut.

Pasukan Korea Selatan dan PBB dipukul mundur ke bagian selatan, kehilangan kendali atas Seoul sebelum kembali merebut ibu kota itu, AFP.




Credit  antaranews.com






Kasus Racun di Inggris, Australia Usir Dua Diplomat Rusia


Kasus Racun di Inggris, Australia Usir Dua Diplomat Rusia
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengikuti jejak Presiden AS Donald Trump mengusir diplomat Rusia terkait kasus peracunan eks-agen Rusia di Inggris. ( AFP Photo/Peter Parks)


Jakarta, CB -- Australia mengusir dua diplomat Rusia, mengikuti langkah Amerika Serikat, Inggris dan sejumlah negara Eropa terkait kasus peracunan eks-agen ganda Rusia di Salisbury, Inggris.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan keduanya adalah 'staf intelijen yang terselubung' dan memberi waktu tujuh hari kepada mereka untuk meninggalkan Australia.

"Keputusan ini mencerminkan betapa mengejutkannya serangan, penggunaan senjata kimia di Eropa untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua, melibatkan substansi yang sangat mematikan di kawasan yang padat penduduk, membahayakan banyak anggota masyarakat lainnya," kata Turnbull.


Turnbull mengatakan keputusan itu mengikuti petunjuk London yang menyatakan bahwa substansi yang digunakan dalam serangan terhadap Sergei Skripal dan putrinya, Yulia pada 4 Maret lalu adalah zat saraf militer dari jenis yang dikembangkan oleh Rusia.




Dia menyebut hal itu sebagia "sebuah pola dari perilaku nekat dan disengaja oleh Rusia, yang mengandung ancaman bagi keamanan internasional."

"Serangan semacam itu tidak dapat ditoleransi oleh negara berdaulat manapun," kata dia seperti dilansir AFP.

"Kami sangat mendukung seruan Rusia untuk mengungkapkan program senjata kimianya sesuai dengan hukum internasional," kata Turnbull.

Canberra mengikuti langkah Washington yang mengusir 60 diplomat Rusia dari Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga memerintahkan penutupan konsulat jenderal Rusia di Seattle.

Kanada, Ukraina, Albania dan sebagian besar negara-negara Uni Eropa turut mengikuti langkah AS dengan mengusir sejumlah diplomat Rusia, setelah Inggris mendesak sekutu-sekutunya mengambil langkah serupa terkait kasus peracunan Skripal.

Rusia membantah telah mendalangi upaya pembunuhan Skripal, yang menyebabkan Skripal dan putrinya kini dalam kondisi kritis. Presiden Vladimir Putin menyatakan tuduhan itu tidak masuk akal, dan mendesak Inggris untuk membuktikan tuduhannya, dan jika tidak terbukti harus minta maaf.




Credit  cnnindonesia.com



Kim Jong-un Dikabarkan Kunjungi Cina


Kim Jong un
Kim Jong un
Foto: EPA/KCNA


Kunjungan ke Cina menjadi lawatan luar negeri pertama Kim Jong-un.


CB, BEIJING -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dilaporkan telah melakukan kunjungan ke Cina. Hal itu merupakan kunjungan luar negeri pertamanya sejak menjabat sebagai pemimpin Korut pada 2011.

Media Jepang, Kyodo, mengutip beberapa sumber anonim melaporkan, pada Ahad (25/3) sebuah kereta khusus telah melintasi daerah perbatasan Dandong menuju Beijing. Kereta itu disebut membawa Kim Jong-un dan pejabat tinggi Korut lainnya.

Di media sosial Cina, sejumlah penduduk Dandong mengatakan ada keamanan yang sangat ketat di sekitar stasiun kereta api di sana. Desas-desus yang beredar adalah Kim Jong-un sedang melintas.

Reuters melaporkan, kepolisian Cina juga memperketat penjagaan dan melakukan sterilisasi turis dari Lapangan Tianamen. Hal itu hanya terjadi bila terdapat pemimpin negara lain yang berkunjung ke Cina dan melakukan pertemuan di Aula Besar Rakyat.

Kepolisian Cina, pada Senin (26/3) sore waktu setempat, juga memperketat keamanan di sepanjang jalan utama timur-barat Beijing, Changan Avenue. Mereka menutup pintu masuk ke beberapa bangunan yang menghadap jalan.

Beberapa sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters bahwa ada pengamanan tinggi di sekitar Diaoyutai State Guest House. Tempat itu biasa digunakan untuk menginap pejabat tinggi luar negeri yang tengah berkunjung ke Cina.

Kendati spekulasi dan desas-desus perihal kunjungan Kim Jong-un ke Cina telah beredar, tetapi pemerintah Cina dan Korut belum mengonfirmasi hal tersebut. Kedutaan Besar Korut di Beijing tak merespons panggilan telepon saat hendak ditanya perihal benar atau tidaknya kunjungan itu.

Pemimpin Korut sebelumnya, yakni Kim Jong-il, pernah melakukan kunjungan kenegaraan ke Cina dengan menggunakan kereta pribadi. Pengamanan ketat dilakukan selama perjalanan dan kunjungan berlangsung.

Baik Cina maupun Korut tidak memberitahu perihal kunjungan tersebut. Kedua negara baru mengonfirmasi setelah Kim Jong-il meninggalkan Cina dan kembali ke negaranya. 




Credit  republika.co.id





Turki Ogah Ikuti Eropa Usir Diplomat Rusia


Kedutaan besar Rusia di Seattle, AS. Pemerintah Trump mengusir 60 diplomat Rusia dan memerintahkan penutupan konsulat Rusia di Seattle pada Senin (26/3).
Kedutaan besar Rusia di Seattle, AS. Pemerintah Trump mengusir 60 diplomat Rusia dan memerintahkan penutupan konsulat Rusia di Seattle pada Senin (26/3).
Foto: AP Photo/Elaine Thompson


Hubungan Turki dengan Rusia dinilai masih terjalin dengan baik.


CB, ANKARA -- Pemerintah Turki tidak berencana mengambil keputusan apapun untuk melawan Rusia terkait dugaan keterlibatannya dalam aksi penyerangan Sergei Skripal di Salisbury, Inggris, awal Maret lalu. Turki memutuskan tidak mengambil langkah seperti 14 negara anggota Uni Eropa yang mengusir para diplomat Rusia di negaranya masing-masing.

Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri Turki BekirBozdag seusai menghadiri pertemuan kabinet di ibu kota Turki Ankara pada Senin (26/3). Ia menyebut hubungan Turki dengan Rusia masih terjalin dengan baik.

Ada hubungan positif dan baik antara Turki dan Rusia. "Dalam pengertian itu, Turki tidak berencana mengambil keputusan apapun terhadap Rusia," kata Bozdag, dikutip laman Anadolu Agency.

Pada Senin kemarin, 14 negara anggota Uni Eropa telah mengusir puluhan diplomat Rusia dari negaranya masing-masing. Hal itu merupakan reaksi negara-negara Eropa terkait dugaan keterlibatan Rusia dalam aksi penyerangan Sergei Skripal dan putrinya Yulia. Setidaknya 45 diplomat Rusia di seluruh Eropa telah diusir sejauh ini.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga telah mengambil tindakan serupa. Washington diketahui baru saja mengusir 60 diplomat Rusia danmemerintahkan penutupan konsulat Rusia di Seattle.

Skripal merupakan seorang pensiunan kolonel yang sempat berdinas di badan intelijen militer luar negeri Rusia (GRU). Pada 2004, Dinas Keamanan Rusia (FSB) menangkapnya karena dituding membocorkan informasi rahasia kepada Badan Intelijen Rahasia Inggris (MI6).

Pada Agustus 2006, pengadilan militer Rusia menjatuhkan hukuman penjara 13 tahun terhadap Skripal. Dalam vonisnya, hakim menyebut Skripal terbukti melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dalam bentuk spionase. Semua gelar dan penghargaan yang pernah didapatkannya pun ditarik kembali oleh Rusia.

Pada Juli 2010, Skripal diampuni oleh mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev. Dia kemudian dibebaskan bersama tiga orang lainnya untuk ditukar dengan 10 mata-mata Rusia yang ditangkap FBI.

Kemudian pada 4 Maret lalu, Skripal dan putrinya yang baru saja tiba dari Rusia, Yulia (33 tahun), ditemukan terkulai tak berdaya di luar pusat perbelanjaan diS alisbury. Keduanya diduga diracun menggunakan agen saraf novichok.

Kejadian itu memicu krisis diplomatik antara Inggris dan Rusia. Inggris menuding Rusia menjadi dalang aksi penyerangan Skripal. Salah satu dasar tuduhan itu adalah agen saraf yang digunakan untuk menyerang Skripal, yakni novichok, pernah dikembangkan Uni Soviet pada 1971.

Tuduhant ersebut telah dibantah tegas oleh Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim negaranya tidak lagi memiliki senjata agen saraf tersebut. Semua senjata kimia Rusia, kata Putin, telah dihancurkan di bawah pengawasan organisasi internasional.




Credit  republika.co.id





Polisi Selidiki Putra Netanyahu dalam Kasus Korupsi


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Foto: istimewa

Yair Netanyahu ditanyai dalam kasus korupsi raksasa telekomunikasi Israel Bezeq.



CB, YERUSALEM -- Polisi Israel mempertanyakan keterlibatan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, istri dan putranya, dalam kasus korupsi yang melibatkan raksasa telekomunikasi negara itu. Ini merupakan salah satu dari banyak skandal yang telah menjerat pemimpin Israel yang telah lama berkuasa itu.

Ini adalah kedua kalinya Netanyahu ditanyai dalam kasus ini. Dia dicurigai mempromosikan peraturan senilai ratusan juta dolar kepada perusahaan telekomunikasi Bezeq. Sebagai imbalannya, situs berita populer Bezeq, Walla, diduga memberikan liputan yang menguntungkan Netanyahu dan keluarganya.

Polisi mengatakan interogasi berlangsung selama beberapa jam," tanpa merinci. Netanyahu memegang portofolio komunikasi yang kuat pada saat kesepakatan yang dituduhkan dengan Bezeq. Dua orang kepercayaan Netanyahu, seorang mantan juru bicara keluarga dan mantan direktur Kementerian Komunikasi, telah setuju untuk bersaksi melawan perdana menteri dengan imbalan kekebalan.

Harian Israel Yediot Ahronot melaporkan bahwa polisi akan mempertanyakan Netanyahu atas tuduhan yang dibuat oleh juru bicara keluarga lama Nir Hefetz, salah satu orang kepercayaan yang ditangkap dan kemudian dibebaskan. Surat kabar Haaretz mengatakan dia akan mengirim rekaman Netanyahu dan istrinya sebagai bagian dari kesepakatannya dengan polisi.

Polisi terlihat tiba di kediaman Netanyahu Senin pagi. Channel 2 TV melaporkan bahwa istri Netanyahu, Sara, dan putranya Yair ditanyai di lokasi lain. Ini adalah pertama kalinya Yair Netanyahu ditanyai dalam kasus ini.

Polisi Israel telah merekomendasikan mendakwa Netanyahu untuk penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan dalam dua kasus terpisah. Netanyahu diduga menerima hadiah mewah dari teman-teman miliarder, dan berjanji untuk mempromosikan undang-undang untuk membantu sebuah surat kabar utama Israel melawan saingan bebasnya dengan imbalan liputan yang menguntungkan. Ajudan lama Ari Harow adalah saksi negara dalam salah satu kasus tersebut.

Jaksa Agung Israel sekarang meninjau rekomendasi polisi, sebuah proses yang bisa memakan waktu berbulan-bulan, dan akan memutuskan apakah akan mendakwa Netanyahu. Netanyahu telah berulang kali membantah melakukan kesalahan, menolak tuduhan itu sebagai perburuan penyihir yang diatur oleh media yang bermusuhan dan pasukan polisi yang terlalu agresif.

Skandal korupsi telah datang ketika koalisi Israel baru-baru ini menghindari krisis yang dapat menyebabkan pemilihan awal. Oposisi Israel menuduh Netanyahu memproduksi krisis untuk memaksa pemilihan baru. Jajak pendapat awal akan mengalihkan perhatian dari masalah-masalah hukumnya, dan kemenangan akan membuat posisinya lebih cepat daripada kemungkinan dakwaan.




Credit  republika.co.id





Senapan Mesin Hamas Kecoh Sistem Rudal Iron Dome Israel


Senapan Mesin Hamas Kecoh Sistem Rudal Iron Dome Israel
Sistem rudal pertahanan Iron Dome Israel. Foto/REUTERS/Baz Ratner


TEL AVIV - Alarm sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel berbunyi nyaring dan melepaskan tembakan rudal ke udara dengan tujuan menembak jatuh misil yang diduga menerobos masuk ke negara itu. Anehnya, tak ada misil musuh yang ke negara Yahudi tersebut.

Sistem Iron Dome ternyata terkecoh oleh suara senapan mesin kelompok Hamas yang menggelar latihan tembak di Jalur Gaza, Palestina.

Insiden tersebut terjadi pada hari Minggu. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pun dibuat bingung karena tanda bahaya yang dibunyikan oleh Iron Dome tak muncul.

Alarm itu juga membuat banyak warga Israel berlari untuk berlindung di kota Sderot dan Ashkelon. Sebagian lagi berlindung ke wilayah distrik lain di Israel selatan.

Kecohan senapan senapan mesin Hamas membuat Iron Dome menembakkan sekitar sepuluh rudal Tamir yang masing-masing seharga sekitar USD50.000. Apa yang ditembak oleh sekitar sepuluh rudal itu tak lain hanya target imajiner di langit.

“Semua alarm dipicu oleh tembakan senapan mesin di Gaza. Tidak ada roket yang jatuh di wilayah Israel," kata juru bicara IDF Brigadir Jenderal Ronen Manelis kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Senin (26/3/2018).

Dia mengatakan, sistem Iron Dome juga digunakan terhadap tembakan senapan mesin.

Ketika militer Israel sedang menyelidiki situasi di balik respons prematur sistem Iron Dome, juru bicara sayap militer Hamas, Abu Ubaida, dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada roket yang ditembakkan ke arah Israel.

Selain itu, Hamas mengklaim telah memperingatkan warga Israel menjelang latihan tembak senapan mesin dan menyatakan latihan hanya bertujuan defensif.

Namun, militer Israel menganggap tembakan senapan mesin Hamas itu tak wajar. "Israel membalas tembakan senapan mesin yang tidak biasa terhadap Israel dengan menargetkan dua pos pengamatan di Jalur Gaza utara. Israel menganggap serius semua jenis tembakan yang ditujukan terhadap wilayah Israel," kata IDF dalam sebuah penyataan.

Hamas pun mengecam respons Israel dan menuduh Tel Aviv telah memperparah ketegangan di kantong wilayah yang sudah tidak stabil. "Musuh (Israel) memikul tanggung jawab atas eskalasi apapun dan kami tidak akan diborgol melawan agresi apa pun," kata Abu Ubaida.





Credit  sindonews.com