Senin, 02 April 2018

Rusia Anggap Kasus Skripal Palsu, 14 Pertanyaan 'Bombardir' Inggris


Rusia Anggap Kasus Skripal Palsu, 14 Pertanyaan Bombardir Inggris
Perdana Menteri Inggris Theresa May (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/REUTERS/Samantha Lee/Business Insider


LONDON - Kedutaan Rusia di London mengirim daftar 14 pertanyaan untuk Kementerian Luar Negeri Inggris terkait dugaan serangan racun terhadap mantan agen ganda Moskow, Sergei Skripal. Moskow "membombardir" London dengan belasan pertanyaan karena menganggap kasus itu palsu atau karangan pihak London.

Pada 4 Maret 2018, Skripal—mantan agen intelijen Rusia yang berkhianat ke Inggris—dan putrinya, Yulia Skripal, ditemukan tak sadarkan diri di wilayah Salisbury.London menuduh mereka diserang racun saraf A-234 atau Novichok yang didalangi Moskow.

Kremlin telah berulang kali membantah tuduhan itu. Kremlin juga menuntut bukti dan menawarkan kerja sama untuk penyelidikan. Namun, tuntutan itu diabaikan London.

Kasus ini berbuntut perseteruan panjang, termasuk pengusiran diplomat kedua negara.

Kini, Rusia melontarkan 14 pernyataan kepada Inggris dengan keyakinan bahwa kasus Skripal hanya fabrikasi pihak London. Berikut 14 pertanyaan yang menyerang London;

1. Mengapa Rusia ditolak hak akses konsuler untuk dua warga Rusia, yang datang untuk menyakiti wilayah Inggris?

2. Antidot apa yang spesifik dan dalam bentuk apa korban disuntik? Bagaimana penangkal semacam itu datang ke tangan dokter Inggris di lokasi kejadian?

3. Atas dasar apa Prancis terlibat dalam kerja sama teknis dalam penyelidikan insiden, di mana warga Rusia yang terluka?

4. Apakah Inggris memberi tahu OPCW (Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia) dari keterlibatan Prancis dalam penyelidikan insiden Salisbury?

5. Apa yang harus dilakukan Prancis dengan insiden tersebut, yang melibatkan dua warga Rusia di Inggris?

6. Apa aturan undang-undang prosedural Inggris yang memungkinkan keterlibatan negara asing dalam penyelidikan internal?

7. Bukti apa yang diserahkan ke Prancis untuk dipelajari dan untuk penyelidikan yang akan dilakukan?

8. Apakah para ahli Prancis hadir selama pengambilan sampel biomaterial dari Sergei dan Yulia Skripal? 


9. Apakah studi biomaterial dari Sergei dan Yulia Skripal dilakukan oleh para ahli Perancis dan, jika demikian, di mana laboratorium khusus?

10. Apakah Inggris memiliki materi yang terlibat dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Prancis?

11. Apakah hasil investigasi Prancis telah disampaikan kepada Sekretariat Teknis OPCW?

12. Berdasarkan atribut apa menduga zat racun yang digunakan di Salisbury berasal dari Rusia?

13. Apakah Inggris memiliki sampel kontrol racun perang kimia, yang oleh perwakilan Inggris sebut sebagai "Novichok"?

14. Apakah sampel racun perang kimia dari jenis yang sama dengan “Novichok” (sesuai dengan terminologi Inggris) atau analognya telah dikembangkan di Inggris?

Dokumen serupa, berisi 10 pertanyaan, dikirim ke Kementerian Luar Negeri Prancis oleh Kedutaan Besar Rusia di Paris. Menurut dokumen itu, Moskow ingin tahu atas dasar apa Prancis terlibat dalam penyelidikan terhadap dugaan serangan racun terhadap Skripal di Inggris.

Moskow menuntut agar Paris mengungkapkan bukti apa yang diserahkan kepada Prancis oleh Inggris, dan juga bertanya apakah para ahli Prancis memiliki sampel dari racun  saraf А-234 atau biomaterial dari Sergei dan Yulia Skripal.

"Apakah sampel agen (racun) perang kimia dari jenis ini atau analognya telah dikembangkan di Prancis dan jika demikian, untuk tujuan apa?," bunyi salah satu pertanyaan dalam dokumen yang diajukan Rusia terhadap Prancis, seperti dikutip Russia Today, Minggu (1/4/2018).



Credit  sindonews.com