Ilustrasi. (REUTERS/Erik De Castro)
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tentara yang tewas itu bernama Sersan Matt Tonroe dari Resimen Parasut.
Dia adalah tentara Inggris pertama yang terbunuh di Suriah dalam misi memerangi militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Tonroe, dari Batalion Ketiga Resimen Parasut, secara tragis terbunuh saat menjalankan tugasnya di Timur Tengah, 29 Maret 2018," demikian pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Inggris seperti dilansir dari
Tentara berusia 33 tahun itu bergabung dengan militer Amerika Serikat dalam sebuah operasi melawan ISIS. Dia terbunuh bersama seorang tentara Amerika akibat bom rakitan yang meledak di tepi jalan di Manbij.
Kementerian Pertahanan Inggris telah menginformasikan kabar duka tersebut kepada keluarga Tonroe.
Ledakan yang menewaskan Tonroe dan seorang tentara AS ikut melukai lima prajurit lainnya.
Total sudah 10 tentara koalisi terbunuh dalam insiden di luar pertempuran sejak 1 Januari lalu. Angka kematian itu termasuk insiden kecelakaan helikopter di Irak awal bulan Maret yang menewaskan tujuh tentara AS.
DManbij adalah wilayah yang sebenarnya telah dibersihkan dari cengkraman ISIS seiring runtuhnya kekhalifahan transnasional kelompok teror itu belum lama ini. Meski demikian, para militan ISIS masih kerap melakukan pengeboman dan penyergapan di Irak dan Suriah.
Manbij punya arti penting karena Turki yang baru-baru ini menyerang kota Afrin di utara Suriah dalam perang melawan milisi Kurdi, berulang kali menyatakan bakal memperluas serangan hingga Manbij.
Amerika Serikat memiliki sekitar 2000 tentara di Suriah. Mereka bersekutu dengan kelompok Kurdi yang memiliki wilayah kekuasaan besar dan berada di luar kendali pasukan Suriah pimpinan Presiden Bashar al-Assad.
i Irak, AS menempatkan sekitar 5.200 tentara yang bertugas bersama pasukan Irak.
Credit cnnindonesia.com