KUWAIT CITY
- Dua jet tempur F-35 Israel menerobos wilayah udara atau langit Iran
selama sebulan terakhir dan tidak terdeteksi radar. Hal itu dilaporkan
surat kabar Kuwait, Al-Jarida.
Manuver pesawat jet tempur siluman canggih itu menunjukkan sinyal ketegangan regional yang semakin meningkat, terutama setelah serangan militer Israel baru-baru ini di Suriah, termasuk terhadap pangkalan-pangkalan Iran di negara tersebut.
Dalam laporannya yang mengutip sumber militer koran Kuwait tersebut menyatakan, dua jet tempur siluman F-35 Israel terbang di atas wilayah udara Suriah dan Irak sebelum mencapai wilayah udara Iran.
Kedua jet tempur itu bahkan dilaporkan membidik beberapa lokasi di kota Iran seperti Bandar Abbas, Esfahan dan Shiraz. Kedua jet tempur bahkan berputar di ketinggian di atas situs Teluk Persia yang dicurigai terkait dengan program nuklir Teheran.
Uniknya, menurut laporan tersebut kedua jet F-35 Israel tersebut juga tidak terdeteksi oleh sistem radar Rusia yang dipasang di Suriah. Namun, sumber militer untuk koran Kuwait tersebut menolak untuk mengonfirmasi bahwa operasi itu dilakukan berkat koordinasi dengan tentara Amerika Serikat yang baru-baru ini melakukan latihan gabungan dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Masih menurut sumber tersebut, tujuh jet tempur F-35 aktif di layanan tempur Angkatan Udara Israel (IAF). Jet-jet siluman itu juga telah melakukan sejumlah misi di Suriah dan di perbatasan Lebanon-Suriah. Dia menggarisbawahi bahwa jet tempur tersebut dapat melakukan perjalanan dari Israel ke Iran dua kali tanpa pengisian bahan bakar.
Pemerintah Israel dan Iran belum berkomentar atas laporan surat kabar Kuwait yang dirilis hari Kamis lalu tersebut. Laporan itu telah dilansir beberapa media Israel sejak kemarin (31/3/2018).
Pada 21 Maret 2018 lalu, IDF untuk pertama kalinya mengakui bahwa Israel berada di belakang serangan udara terhadap reaktor nuklir Suriah pada tahun 2007. Serangan itu diungkap setelah dirahasikan selama beberapa tahun.
Pada Februari lalu, jet tempur F-16 Israel menyerang 12 target Iran di Suriah sebagai tanggapan terhadap sebuah pesawat tak berawak Iran yang ditembak jatuh di atas wilayah udara Israel. Namun, saat menyerang wilayah Suriah, salah satu jet tempur F-16 Israel ditembak jatuh oleh sistem rudal Suriah. Beruntung, pilotnya masih bisa menyelamatkan diri.
Manuver pesawat jet tempur siluman canggih itu menunjukkan sinyal ketegangan regional yang semakin meningkat, terutama setelah serangan militer Israel baru-baru ini di Suriah, termasuk terhadap pangkalan-pangkalan Iran di negara tersebut.
Dalam laporannya yang mengutip sumber militer koran Kuwait tersebut menyatakan, dua jet tempur siluman F-35 Israel terbang di atas wilayah udara Suriah dan Irak sebelum mencapai wilayah udara Iran.
Kedua jet tempur itu bahkan dilaporkan membidik beberapa lokasi di kota Iran seperti Bandar Abbas, Esfahan dan Shiraz. Kedua jet tempur bahkan berputar di ketinggian di atas situs Teluk Persia yang dicurigai terkait dengan program nuklir Teheran.
Uniknya, menurut laporan tersebut kedua jet F-35 Israel tersebut juga tidak terdeteksi oleh sistem radar Rusia yang dipasang di Suriah. Namun, sumber militer untuk koran Kuwait tersebut menolak untuk mengonfirmasi bahwa operasi itu dilakukan berkat koordinasi dengan tentara Amerika Serikat yang baru-baru ini melakukan latihan gabungan dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Masih menurut sumber tersebut, tujuh jet tempur F-35 aktif di layanan tempur Angkatan Udara Israel (IAF). Jet-jet siluman itu juga telah melakukan sejumlah misi di Suriah dan di perbatasan Lebanon-Suriah. Dia menggarisbawahi bahwa jet tempur tersebut dapat melakukan perjalanan dari Israel ke Iran dua kali tanpa pengisian bahan bakar.
Pemerintah Israel dan Iran belum berkomentar atas laporan surat kabar Kuwait yang dirilis hari Kamis lalu tersebut. Laporan itu telah dilansir beberapa media Israel sejak kemarin (31/3/2018).
Pada 21 Maret 2018 lalu, IDF untuk pertama kalinya mengakui bahwa Israel berada di belakang serangan udara terhadap reaktor nuklir Suriah pada tahun 2007. Serangan itu diungkap setelah dirahasikan selama beberapa tahun.
Pada Februari lalu, jet tempur F-16 Israel menyerang 12 target Iran di Suriah sebagai tanggapan terhadap sebuah pesawat tak berawak Iran yang ditembak jatuh di atas wilayah udara Israel. Namun, saat menyerang wilayah Suriah, salah satu jet tempur F-16 Israel ditembak jatuh oleh sistem rudal Suriah. Beruntung, pilotnya masih bisa menyelamatkan diri.
Credit sindonews.com