AS dan Inggris dinilai berkomplot dalam pelanggaran dan kekerasan Israel.
CB,
JENEWA -- Amerika Serikat (AS) memblokir rancangan pernyataan oleh
Dewan Keamanan PBB. Rancangan itu menyerukan penyelidikan atas
pembunuhan 17 demonstran Palestina yang tidak bersenjata di dekat
perbatasan timur Jalur Gaza.
Dilansir di
Aljazirah, Senin (2/4), Kuwait yang mengajukan
rancangan ini menuntut penyelidikan independen dan transparan sesuai
hukum internasional dalam peristiwa demonstrasi Land Day pada Jumat
lalu. Pernyataan itu juga menyatakan keprihatinan besar pada situasi di
perbatasan dan menekankan hak demonstrasi damai.
Namun
AS memblokir pernyataan itu. Perwakilan AS untuk PBB Walter Miller
mengatakan pihak-pihak tertentu menggunakan aksi demonstrasi sebagai
penutup untuk menghasut kekerasan dan membahayakan jiwa yang tidak
bersalah.
Anggota Komite Eksekutif Pembebasan Organisasi
Palestina (PLO), Hanan Ashrawi mengutuk keputusan AS. Ia menggambarkan
AS dan Inggris sebagai komplotan dalam pelanggaran dan kekerasan
terus-menerus Israel.
"Tentara Israel menggunakan kekerasan
yang tak terkendali, melepaskan lebih dari 100 penembak jitu dan
menembakkan peluru tajam, gas air mata dan peluru baja berlapis karet
melawan para pengunjuk rasa di depan mata seluruh komunitas
internasional," kata Ashrawi dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.
Ia
menyayangkan sikap Dewan Keamanan PBB yang gagal menyepakati sebuah
pernyataan mengutuk pelanggaran berat yang disebabkan Israel. "Sikap
kontraproduktif seperti itu dapat membuat mereka [Inggris dan AS]
terlibat dalam pendudukan militer Israel dan dalam pelanggaran dan
kekerasan yang lebih parah lagi," lanjutnya.
Ia mengatakan
tidak ada seorang pun yang berani menunjukkan keberanian moral atau
politik untuk membuat Israel bertanggung jawab dan mengekang perilaku
ilegalnya. Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menolak
permintaan penyelidikan atas tindakan tentara Israel.
"Tentara
Israel melakukan apa yang diperlukan. Saya pikir semua prajurit kami
berhak mendapatkan medali. Adapun komisi penyelidikan, tidak akan ada,"
kata Lieberman kepada Radio Angkatan Darat.
Kementerian
kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 1.500 warga Palestina terluka
pada protes Jumat lalu. Mereka terluka karena pasukan Israel menembakkan
peluru tajam untuk memaksa demonstran kembali dari daerah perbatasan
Gaza. Pada Sabtu, 49 orang lagi terluka dalam demonstrasi yang sedang
berlangsung.
Protes massal, yang disebut "The Great March
of Return", diselenggarakan oleh kelompok-kelompok masyarakat sipil dan
didukung semua faksi politik untuk menyerukan hak pulang pengungsi
Palestina. Demonstrasi ini diselenggarakan selama enam pekan dan diawali
dengan peringatan Land Day.
Land Day merupakan
sebuah peristiwa untuk memperingati enam warga Palestina Israel yang
ditembak mati oleh pasukan Israel setelah memprotes penyitaan pemerintah
atas tanah Palestina pada 30 Maret 1976. Aksi ini akan berakhir pada 15
Mei.