Senin, 02 April 2018

Ada apa dengan Amazon sampai diserang habis-habisan Trump?


Ada apa dengan Amazon sampai diserang habis-habisan Trump?
Kotak Amazon (23/7/2008) (REUTERS/Rick Wilking)



Jakarta (CB) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus menyerang Amazon dengan menuduhnya telah menipu Kantor Pos Amerika Serikat. Ada apa sebenarnya dengan Amazon? Benarkah tudingan Trump itu?

Menurut CNN, Amazon membayar Kantor Pos AS untuk mengirimkan paket untuk pelanggannya, dan karena Amazon mengapalkan banyak sekali paket lewat Kantor Pos AS, maka perusahaan ini dikenai ongkos lebih rendah ketimbang kebanyakan pelanggan Kantor Pos AS.

Amazon dipastikan tidak mendapatkan perlakuan khusus berupa tarif khusus dari Kantor Pos. Sevaliknya, Amazon membayar Kantor Pos dengan ongkos yang juga dikenakan kepada para pelanggan yang mengirimkan banyak paket lewat Kantor Pos.

Menurut CNN lagi, baik Amazon maupun Kantor Pos AS sudah transparan mengenai kesepakatan bisnis di antara mereka. Kantor Pos AS bahkan menyatakan kerja samanya dengan Amazon adalah sama-sama menguntungkan.

Kamis pekan ini, Trump mengeluarkan cuitan mengenai Amazon yang disebutnya tidak membayar pajak ke negara dan telah mencampakkan ribuan retalier dari bisnis mereka.

Amazon sendiri mengumpulkan pajak penjualan di setiap negara bagian yang mengutipnya dan menyalurkannya kepada negara. Amazon juga membayar pajak properti lokal di pusat-pusat distribusinya, selain di toko-toko Whole Foods yang dibelinya tahun lalu.

Amazon juga terus membantu UMKM di tengah iklim usaha retail yang keras dan membantu para vendor mencapai audiens yang lebih besar.




Credit  antaranews.com





Donald Trump serang Amazon habis-habisan

Donald Trump serang Amazon habis-habisan
Donald Trump. ( REUTERS/David Becker)



Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus menyerang Amazon dengan menuduh perusahaan internet ini telah menipu US Postal Service atau Kantor Pos Amerika Serikat.

"Dilaporkan bahwa Kantor Pos Amerika Serikat mengalami kerugian rata-rata 1,5 dolar untuk setiap paket yang dikirimkan untuk Amazon. Itu jumlahnya mencapai miliaran dolar," cuit Trump, Sabtu pagi waktu AS.

Dia melanjutkan, "Si gagal New York Times melaporkan bahwa 'skala staf pelobi perusahaan itu telah membengkak', itu tidak termasuk Si Bohong Washington Post yang pernah menjadi pelobi dan semestinya didaftarkan."

"Jika Kantor Pos menaikkan biaya parselnya, maka ongkos pengiriman Amazon akan naik sampai 2,6 miliar.'"

Trump meneruskan, "Penipuan terhadap Kantor Pos ini harus dihentikan. Amazon harus membayarkan beban riil (dan pajak) saat ini juga."




Credit  antaranews.com