Selasa, 20 Maret 2018

Putin Bantah Tudingan Inggris di Balik Serangan Agen Saraf


Vladimir Putin

Vladimir Putin
Foto: EPA/Sergei Chirikov


Putin menyebut tudingan Inggris adalah omong kosong.



CB, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tudingan Moskow meracuni mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya. Sebelumnya, Inggris mengatakan bahwa Skripal dan putrinya diracun dengan menggunakan racun saraf dari zaman Soviet, Novichok.


Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa Rusia menimbun racun tersebut. Inggris akan menyelidiki bagaimana senjata tersebut dapat digunakan untuk pembunuhan. Namun, Putin, dalam tanggapan terperinci pertama tentang peracunan tersebut, mengatakan bahwa Rusia dituduh secara salah.

"Mengenai tragedi yang Anda sebutkan, saya mengetahuinya dari media. Hal pertama yang saya pikirkan adalah jika racun saraf kelas militer, orang pasti mati di tempat," kata Putin kepada wartawan

"Kedua, Rusia tidak memiliki racun semacam itu. Kami menghancurkan semua senjata kimia kami di bawah pengawasan badan dunia dan kami melakukannya lebih dulu, tidak seperti beberapa mitra kami, yang berjanji melakukannya, namun sayangnya tidak menepati janji mereka," kata Putin.

Meski ketegangan terjadi di antara kedua negara itu, Putin mengatakan bahwa Moskow siap bekerja sama dengan London.

"Kami siap bekerja sama, kami langsung mengatakannya, kami siap untuk mengambil bagian dalam penyelidikan yang diperlukan, tapi untuk itu perlu ada keinginan dari pihak lain, dan kami belum melihat hal itu," katanya.


Dia pun membantah adanya keterlibatan Rusia dalam percobaan pembunuhan tersebut. "Secara keseluruhan, tentu saja, saya pikir orang yang normal akan mengerti bahwa itu adalah sampah, omong kosong, omong kosong, bagi Rusia untuk memulai petualangan seperti itu pada malam pemilihan umum presiden. Itu tidak terpikirkan," katanya. Putin berbicara setelah memenangkan pemilihan umum presiden.

Pejabat Inggris mengatakan, Moskow bersalah atas peristiwa peracunan tersebut dan mengusir 23 diplomat Rusia yang berada di London. Moskow membalas pada Sabtu dengan mengusir sejumlah diplomat Inggris yang sama dari Moskow, menutup konsulat Inggris di kota kedua Rusia di St Petersburg dan menutup aktivitas British Council, yang mempromosikan budaya Inggris di luar negeri, di Rusia.

Sebelumnya, Inggris mengatakan bahwa prioritasnya adalah menjaga pegawainya di Rusia, setelah Moskow mengusir 23 diplomat Inggris dalam krisis yang meningkat antara dua negara atas peracunan agen ganda. Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan lalu bahwa Dewan Keamanan Nasional negara tersebut akan bertemu lebih awal minggu depan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya.

"Prioritas kami saat ini adalah menjaga pegawai kami di Rusia dan membantu mereka yang akan kembali ke Inggris," kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataannya.



Credit  republika.co.id





Washington Ungkap Kekuatan Nuklir Dunia, AS dan Israel Tak Disebut


Washington Ungkap Kekuatan Nuklir Dunia, AS dan Israel Tak Disebut
Rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir Amerika Serikat di Malmstrom Air Force Base, Montana. Foto/US Air Force/REUTERS


WASHINGTON - Washington merilis laporan "Global Nuclear Landscape 2018" yang diterbitkan oleh Badan Intelijen Pertahanan (DIA) AS. Dalam laporan itu, DIA hanya fokus pada Rusia, China, dan Korea Utara sebagai kekuatan nuklir dunia dan melupakan enam negara lain, termasuk Israel dan AS sendiri.

Laporan setebal 36 halaman dibagi menjadi tiga bagian; satu fokus pada Rusia, satu di China dan yang ketiga fokus pada  Korea Utara. Halaman pertama dari laporan selektif yang aneh tersebut menampilkan sebuah foto pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Sepanjang laporan, tidak ada penyebutan signifikan dari enam kekuatan nuklir dunia yang lain seperti Israel, Inggris, Amerika Serikat, India, Prancis dan Pakistan. Pengabaian yang mencolok itu diperhatikan oleh Hans Kristensen, peneliti Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) dan direktur Proyek Informasi Nuklir.

"Laporan baru DIA 'Global Nuclear Landscape 2018' mengabaikan 6 dari 9 negara bersenjata nuklir di dunia dan menawarkan sedikit, jika ada. Intelijen DIA (fokus) pada tiga yang dijelaskannya," tulis Kristensen via akun Twitter-nya, @nukestrat yang dikutip Selasa (20/3/2018).

Kristensen lantas memberikan link data negara-negara bersenjata nuklir secara lengkap dengan me-mention tweet DIA.

Laporan DIA juga menyebutkan Iran, Libya dan Suriah memiliki program dan kemampuan untuk membuat senjata nuklir, padahal  tidak satu pun dari negara-negara tersebut saat ini memiliki senjata nuklir.

Laporan itu menyatakan bahwa sejak berakhirnya Perang Dingin dan pengurangan stok senjata nukliir Rusia dan Amerika telah meningkat. Namun, DIA juga mengakui ada persediaan senjata-senjata baru dan modernisasi senjata tua."Ambang batas penggunaan juga berpotensi diturunkan," kata DIA dalam laporannya.

Setiap penggunaan senjata nuklir di masa depan kemungkinan akan membawa perubahan geopolitik yang signifikan ketika negara berusaha memperkuat aliansi keamanan mereka sementara yang lain akan mendorong lebih kuat untuk perlucutan senjata nuklir global. 




Credit  sindonews.com





Putin katakan kepada Barat: Saya tak inginkan perlombaaan senjata


Putin katakan kepada Barat: Saya tak inginkan perlombaaan senjata
Presiden Rusia dan calon presiden Vladimir Putin keluar dari bilik suara di tempat pemungutan suara di Moskow, Rusia, Minggu (18/3/2018). (Kadobnov/POOL via Reuters)



Moskow (CB) - Presiden Rusia Vladimir Putin membuat sebuah pernyataan lebih lunak pada Senin kepada Barat pada Senin setelah ia menang dalam pemilihan presiden dengan suara lebih besar daripada pemungutan suara sebelumnya.

Putin mengatakan ia tak mempunyai keinginan untuk melakukan perlombaan senjata dan akan melakukan apa saja yang dia dapat untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan dengan negara-negara lainnya.

Kemenangan Putin itu, yang terjadi pada saat hubungannya dengan Barat kurang baik, akan memperpanjang dominan politik Rusia selama enam tahun hingga tahun 2024. Ini akan membuatnya penguasa terlama sejak diktator Soviet Josef Stalin dan telah menimbulkan ketakutan Barat akan konfrontasi yang merebak.

Tetapi Putin yang berusia 65 tahun menggunakan sebuah pertemuan Kremlin dengan para calon yang dia kalahkan dalam pemilihan pada Ahad untuk mengisyaratkan keinginannya fokus pada hal-hal domestik bukan internasional, dan berusaha untuk menaikkan stadar hidup dengan menanam modal lebih banyak di bidang pendidikan, infrastruktur dan kesehatan sementara mengurangi pengeluaran pertahanan.

"Tak seorangpun berencana mempercepat perlombaan senjata," kata Putin. "Kami akan melakukan segalanya untuk menyelesaikan semua perbedaan dengan mitra-mitra yang menggunakan saluran-saluran diplomatik. Demikian laporan Reuters.






Credit  antaranews.com







Turki Rampas Bahan Senjata Nuklir Senilai Rp68,8 Triliun di Ankara


Turki Rampas Bahan Senjata Nuklir Senilai Rp68,8 Triliun di Ankara
Californium-252, bahan untuk pembuatan senjata nuklir yang disita polisi Turki di Ankara. Foto/Ahval


ANKARA - Polisi Turki telah menyita atau merampas 1.441 gram Californium-252, bahan yang digunakan untuk pembuatan senjata nuklir di Ankara. Materi berbahaya senilai USD5 miliar itu disita dari seorang tersangka yang hendak menjualnya seharga USD72 juta di pasar gelap.

Harga USD5 miliar dari materi nuklir itu merupakan nilai pasar dari californium saat ini.

Bahan senjata nuklir itu disita dari sebuah mobil di distrik Pursaklar di Ankara dan tindakan keamanan tinggi diambil di tempat kejadian karena Californium sangat berbahaya.

Empat orang telah ditahan dalam operasi tersebut. Ini adalah pertama kalinya materi senjata nuklir disita di Turki.

Californium selama ini diproduksi di Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Belum jelas bagaimana bahan berbahaya itu bisa sampai ke Ankara.

Investigasi polisi terkait temuan Californium sedang berlangsung.

Californium yang merupakan unsur radioaktif sintetis, diproduksi di laboratorium dan reaktor nuklir dan sering digunakan untuk memulai sebuah reaktor.

Polisi seperti dikutip kantor berita Anadolu, Selasa (20/3/2018) belum merilis empat orang yang ditahan dalam operasi tersebut.

Sumber bahan berbahaya dan identitas pembeli belum jelas. Polisi Ankara atau Otoritas Energi Atom Turki hingga kini belum berkomentar.





Credit  sindonews.com






Israel Tuduh Diplomat Prancis Selundupkan Senjata ke Warga Palestina


Israel Tuduh Diplomat Prancis Selundupkan Senjata ke Warga Palestina
Kendaraan diplomatik Prancis yang disalahgunakan pegawainya untuk menyelundupkan senjata ke warga Palestina. Foto/Times of Israel


TEL AVIV - Pemerintah Israel pada hari Senin (19/3/2018) mengumumkan penahanan terhadap seorang diplomat Prancis yang bekerja di Konsulat Prancis di Yerusalem. Pihak Tel Aviv marah setelah mengetahui pegawadi diplomatik itu menyelundupkan senjata untuk warga Palestina di Hamas dan Tepi Barat.

Romain Franck ditahan sejak 15 Februari 2018. Dia dituduh menyelundupkan total 70 pistol dan dua senapan serbu ke warga Palestina di dua wilayah tersebut dalam lima kesempatan.

Tuduhan ini disampaikan Badan Keamanan Israel atau Shin Bet. Shi Bet buka suara setelah beberapa pekan kasus itu dibungkam pemerintah.

”Franck bertindak demi keuntungan finansial, atas inisiatifnya sendiri dan tanpa sepengetahuan atasannya,” bunyi pernyataan Shin Bet.

Menurut seorang pejabat Shin Bet kepada Reuters, Franck tidak diyakini memiliki motif ideologis seperti memberi dukungan untuk militan Palestina.

”Ini adalah insiden yang sangat serius dimana kekebalan dan hak istimewa yang diberikan kepada misi diplomatik asing di Israel secara sinis dieksploitasi untuk menyelundupkan belasan senjata yang dapat digunakan untuk serangan teroris terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Israel,” lanjut pernyataan Shin Bet.

Franck, 23, dijadwalkan hadir pada sidang pengadilan Israel pada hari Senin siang waktu Israel. Agenda sidang adalah pengajuan tuntutan secara formal.

Pengacaranya belum bisa dihubungi wartawan untuk memberikan komentar mengenai kasus penyelundupan senjata yang dituduhkan kepada Franck.

Shin Bet telah merilis foto-foto terdakwa di sebuah padang pasir. Foto-foto itu diambil dari halaman Facebook dengan nama akun Roman Franck. ”Merasa baik di Palestina,” bunyi salah satu posting pengguna akun tersebut untuk menandai sebuah foto.

“Bepergian ke Yerusalem untuk memulai sebuah petualangan baru,”  bunyi posting lain di Facebook itu pada 17 Januari 2018.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar Prancis di Tel Aviv menggambarkan Franck sebagai anggota konsulat jenderal di Yerusalem. Menurut kedutaan, Prancis menangani kasus ini dengan serius dan bekerja sama dengan pihak berwenang Israel.

Franck ditangkap bersama dengan seorang warga Palestina asal Yerusalem Timur yang dipekerjakan sebagai satpam di konsulat. Menurut Shin Bet ada tujuh tersangka lainnya yang juga ditangkap.

Badan Keamanan Israel ini menuduh Franck menggunakan kendaraan sport milik konsulat, yang menikmati bebas pemeriksaan keamanan Israel karena status diplomatiknya. Kendaraan itu disalahgunakan untuk membawa senjata produksi pabrik dari Gaza ke agen senjata Palestina di Tepi Barat. 


Masih menurut pernyataan Shin Bet, Franck menerima senjata dari seorang warga Palestina yang dipekerjakan oleh Pusat Kebudayaan Prancis di Gaza.


Credit  sindonews.com






Qatar minta AS selidiki ulah UEA manipulasi mata uangnya


Qatar minta AS selidiki ulah UEA manipulasi mata uangnya
Qatar (REUTERS/Thomas White/Illustrat)



London (CB) - Qatar meminta bantuan Amerika Serikat untuk menyelidiki anak perusahaan bank besar Uni Emirat Arab yang beroperasi di AS yang dituduh Qatar membuat kesepakatan-kesepakatan valuta asing palsu yang dirancang untuk merusak ekonomi Qatar sebagai bagian dari blokade oleh tetangga-tetangganya di Teluk.

Firma hukum sewaan Bank Sentral Qatar telah menyurati Departemen Keuangan AS untuk meminta menyelidiki NBAD Americas yang adalah anak perusahaan First Abu Dhabi Bank (FAB) yang berusaha di AS.  Saham mayoritas FAB ini dikuasai oleh pemerintah UEA.

Dalam surat kedua, para pengacara dari Paul, Weiss, Rifkind, Wharton & Garrison meminta Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka AS (CFTC) menyelidiki dugaan manipulasi mata uang Qatar, riyal.

Permintaan investigasi ini memperdalam krisis diplomatik yang meledak Juni tahun lalu ketika Arab Saudi, Mesir, UEA, dan Bahrain menerapkan boikot ekonomi kepada Qatar atas tuduhan mendukung militan islamis dan Iran.

"Kami yakin NBAD berpartisipasi dalam skema ganjil dan melawan hukum untuk melancarkan perang mata uang terhadap Qatar, termasuk lewat manipulasi mata uang dan pasar sekuritas Qatar," tulis Qatar dalam surat kepada Departemen Keuangan AS tertanggal 26 Februari.

"Aksi-aksi ini harus segera dihentikan, dan kami meminta Anda menyelidiki apakah NBAD telah secara langsung atau tidak langsung membantu manipulasi pasar Qatar, termasuk melalui kliring dolar NBAD America atau berkaitan dengan layanan perbankan di Amerika Serikat."

FAB yang dibentuk dari merger First Gulf Bank dan National Bank of Abu Dhabi tahun lalu itu membantah tuduhan telah memanipulasi riyal Qatar.

"FAB menjalankan usahanya sesuai dengan standard-standard profesional tertinggi dan mematuhi hukum serta aturan yurisdiksi di mana pun kami beroperasi. FAB tegas membantah rumor itu," kata FAB seperti dikutip Reuters.


Credit  antaranews.com


Protes Eksekusi Mati TKI, Kemlu RI Panggil Dubes Saudi


Protes Eksekusi Mati TKI, Kemlu RI Panggil Dubes Saudi
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal menyatakan pihaknya telah memanggil Dubes Saudi untuk memprotes eksekusi mati TKI Zaini Misrin. (CNN Indonesia/Natalia Santi)

Jakarta, CB -- Kementerian Luar Negeri RI menyatakan telah memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammad Al-Shuaibi, untuk memprotes eksekusi mati seorang tenaga kerja Indonesia di Mekah, kemarin.

TKI tersebut bernama Muhammad Zaini Misrin asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Dia dieksekusi mati karena dinyatakan terbukti bersalah membunuh majikannya, Abdullah bin Umar Muhammad Al Sindy.

"Tadi siang Kemlu RI melalui Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah memanggil dubes Saudi di Jakarta," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (19/3).


Dalam pertemuan itu, kata Iqbal, Kemlu memprotes eksekusi Zaini yang dilakukan tanpa pemberitahuan atau notifikasi sebelumnya kepada pemerintah RI. Selain itu, eksekusi juga dilaksanakan ketika proses permintaan peninjauan kembali (PK) kasus Zaini untuk kedua kalinya baru dimulai.

"Meski kami tahu bahwa pemerintah Saudi tidak punya kewajiban memberitahu pemerintah asing untuk menindak warga asing yang terjerat kasus hukum, tapi seharusnya Riyadh bisa tetap menyampaikan notifikasi kepada pemerintah RI sebelum eksekusi Zaini dilakukan, melihat hubungan kedua negara yang sudah dekat," kata Iqbal.

"Selain itu, eksekusi Zaini juga dilakukan ketika proses permintaan PK sedang berjalan dan belum dapat jawaban atau kesimpulan dari otoritas terkait," lanjutnya.

Iqbal mengatakan sejauh ini belum ada rencana Presiden Joko Widodo menghubungi langsung Raja Salman mengenai kasus eksekusi Zaini ini.

Zaini ditahan pihak berwenang Saudi sejak 13 Juli 2004 lalu atas tuduhan membunuh majikan. Tuduhan itu dilayangkan pertama kali oleh anak sang majikan.

Saudi kemudian melayangkan vonis hukuman mati kepada Zaini pada November 2008. Selama proses hukum berlangsung, Zaini tidak diperbolehkan didampingi kuasa hukum dari pemerintah sekalipun.

Pemerintah baru bisa mendapat akses kekonsuleran dan mendampingi Zaini setelah vonis dijatuhkan.
Ilustrasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Ilustrasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri. (ANTARA Foto/Hafidz Mubarak A)
Sejak itu, pemerintah melalui pengacara Zaini telah dua kali mengajukan PK, yakni pada Januari 2017 lalu dan Januari 2018.

"Namun kami sangat menyayangkan sekali proses eksekusi dilakukan saat proses PK kedua sedang dilakuan. Padahal, 20 Februari 2018 kemarin, pengacara Zaini baru mendapat arahan dari kejaksaan agung Saudi yang mempersilakan untuk menyampaikan permintaan PK," kata Iqbal.

Sejak 2008-2018, Iqbal mengatakan tim perlindungan WNI telah menemui Zaini di penjara sebanyak 40 kali. Dalam kurun waktu tersebut, pemerintah juga sudah tiga kali memfasilitasi keluarga untuk bertemu keluarga untuk menjajaki kemungkinan penyelesaian dengan damai oleh ahli waris korban.

Namun, sampai detik terakhir sebelum eksekusi, keluarga majikan tidak menerima permohonan maaf pihak Zaini.
Ilustrasi hukuman pancung.
Ilustrasi hukuman pancung. (Thinkstock/Sasilsolutions)
"Karena ini hukuman mati, yang bisa meringankan atau memaafkan hanyalah keluarga korban. Hingga detik terakhir, keluarga ahli korban tidak membuka jalan maaf terhadap Zaini sehingga proses eksekusi tetap dilakukan," kata Iqbal.

Dia mengatakan hari ini dirinya juga telah bertemu keluarga Zaini di Madura dan memberitahu kabar eksekusi tersebut.

"Saya barusan baru terbang dari Madura bertemu keluarga Zaini di Bangkalan untuk menyampaikan kabar duka tersebut. Mereka sudah menerima dengan ikhlas peristiwa ini. Kami menyampaikan bela sungkawa yang sebesar-besarnya bagi istri dan dua anak Zaini," kata Iqbal.



Credit  cnnindonesia.com


Tiada Notifikasi, RI Baru Tahu Kasus Zaini Setelah Vonis Mati


Tiada Notifikasi, RI Baru Tahu Kasus Zaini Setelah Vonis Mati
Direktur PWNI dan BHI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan pemerintah baru mengetahui kasus yang menimpa TKI Zaini setelah hakim menjatuhkan vonis mati pada 2008 lalu. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)


Jakarta, CB -- Kementerian Luar Negeri RI menyatakan pemerintah baru mengetahui kasus Muhammad Zaini Misrin setelah hakim Arab Saudi menjatuhkan vonis mati pada November 2008. Padahal TKI asal Madura, Jawa Timur, telah ditahan sejak Juli 2004 lalu.

Dia dieksekusi mati karena dinyatakan terbukti bersalah membunuh majikannya, Abdullah bin Umar Muhammad Al Sindy.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal mengatakan pemerintah Saudi tidak pernah memberi notifikasi atau pemberitahuan mengenai penangkapan Zaini sejak pria 53 tahun itu ditangkap.


"Dari otoritas Saudi tidak pernah memberi notifikasi ditangkapnya Zaini Misrin pada tahun 2004 lalu baik ke KJRI di Jeddah maupun KBRI di Mekah," kata Iqbal dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (19/3).

Zaini yang bekerja sebagai sopir Abdullah sejak 1992 silam ditangkap pada 13 Juli 2004 atas dasar laporan anak Abdullah yang menuduhnya telah membunuh sang ayah. Selama proses hukum berlangsung, Zaini disebut tidak diperbolehkan didampingi pengacara atau kuasa hukum.

Iqbal mengatakan pemerintah melalui KBRI baru mengetahui kasus ini pada 8 November 2008 saat pengadilan memvonis hukuman mati kepada Zaini.

Sejak itu, Iqbal menuturkan pemerintah segera mendampingi Zaini memperjuangkan hak-hak hukumnya. Sejak vonis dijatuhkan hingga sebelum eksekusi, dia mengatakan tim perlindungan WNI Kemlu RI telah bertemu Zaini sebanyak 40 kali.

Pada 2011, pemerintah telah dua kali menunjuk kuasa hukum guna mendampingi kasus Zaini yakni pada 2011-2016 dan pada 2016-2018. Sejak 2008, kata Iqbal, pemerintah juga setidaknya telah memfasilitasi keluarga untuk menemui Zaini di Saudi sebanyak tiga kali.

"Sejak 2008, pemerintah juga setidaknya sudah dua kali melayangkan permintaan peninjauan kembali. Yakni pada Januari 2017 dan Januari 2018 lalu. Namun sayangnya, eksekusi dilakukan saat proses PK kedua baru akan dimulai ketika belum ada putusan atau kesimpulan dari hakim," kata Iqbal.

"Selama ini juga sudah ada 42 nota diplomatik yang dikirim KJRI atau KBRI di Saudi terkait kasus Zaini. Presiden RI juga sudah kirimkan surat sebanyak tiga kali kepada Raja Salman yakni sekali di era SBY dan dua kali di era Jokowi untuk menunda atau meringankan hukuman Zaini ini," lanjutnya.

Walau demikian, Iqbal mengakui bahwa sistem tata kelola perlindungan WNI di luar negeri pada saat itu masih belum dibangun baik dan kondusif. Karena itu, pemerintah cukup sulit menangani dan mendampingi sejumlah kasus serupa yang terjadi sebelum tahun 2010.

"Sistem PWNI itu sebelum tahun 2010 belum terbangun dengan baik. Jika dilihat, dua kasus eksekusi mati Zaini dan Siti Zaenab pada 2015 muncul sebelum 2010. Karena itu kasus ini sulit diselesaikan karena pemerintah tidak melakukan pendampingan sejak awal," ujar Iqbal.






Credit  cnnindonesia.com






TKI Asal Madura Dihukum Mati di Arab Saudi


TKI Asal Madura Dihukum Mati di Arab Saudi
Ilustrasi Hukuman mati. (Thinkstock/OSTILL)


Jakarta, CB -- Pemerintah Arab Saudi telah mengeksekusi mati seorang tenaga kerja Indonesia asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur bernama Muhammad Zaini Misrin pada Minggu (19/3). Zaini dieksekusi terkait kasus dugaan pembunuhan.

"Ya, benar seorang ekspatriat Indonesia bernama Zaini Misrin asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur telah dieksekusi mati oleh otoritas Saudi kemarin," kata Dubes RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (20/3).

Organisasi pemerhati hak buruh migran, Migran Care menyampaikan Zaini telah ditahan pihak Saudi sejak 13 Juli 2004 karena dituduh membunuh sang majikan.





Zaini telah bekerja di Saudi selama lebih dari 30 tahun. Otoritas Saudi lalu memvonis hukuman mati Zaini pada 17 November 2008.

Agus mengatakan Presiden Joko Widodo telah melayangkan surat sebanyak dua kali kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz untuk meminta penundaan eksekusi dan peninjauan kembali kasus Zaini. Namun, permintaan itu tidak digubris otoritas Saudi.

"Presiden Jokowi telah melakukan extraordinary action dengan mengirim surat dua kali ke Raja Salman agar pemerintah Saudi melakukan penundaan eksekusi dan peninjauan kembali atas kasusnya," kata Agus.

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengecam eksekusi mati Zaini dan mendesak pemerintah RI segera menindaklanjuti langkah Saudi yang dianggap melanggar hak asasi manusia tersebut.


Anis mengatakan selama menjalani proses hukum Zaini tidak didampingi kuasa hukum bahkan dari pemerintah. Selain itu, Zaini juga tidak mendapatkan penerjemah yang netral dan imparsial.

Selain itu, Anis menyebut pemerintah RI bahkan tidak diberitahu mengenai kasus Zaini sampai vonis dijatuhkan.

"Jika merunut pengakuan Zaini, dia mengaku dipaksa mengakui melakukan pembunuhan setelah mengalami tekanan dan intimidasi dari otoritas Saudi," kata Anis saat dihubungi.

Anis mengatakan Peninjauan Kembali kasus Zaini juga sebenarnya telah diajukan pada 6 Maret lalu. Namun, permintaan tersebut ditolak hakim.

"Hakim menolak PK yang diajukan dan tetap memvonis hukuman yang sama," ujar Agus.



Credit cnnindonesia.com




Malaysia gagas terowongan bawah laut Bagan Datuk-Sumatra


Malaysia gagas terowongan bawah laut Bagan Datuk-Sumatra
Ahmad Zahid Hamidi. (REUTERS/Carlo Allegri)



Kuala Lumpur (CB) - Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Ahmad Zahid Hamidi mengemukakan pemerintah Malaysia ingin membangun terowongan bawah laut yang menghubungkan Bagan Datuk, Malaysia, dengan Sumatra, Indonesia.

Ahmad Zahid Hamidi mengemukakan hal itu ketika menghadiri kegiatan Transformasi Nasional 2050 di Malaysia Agro Exposition Park Serdang (MAEPS), Minggu, menurut siaran media massa Kuala Lumpur, Senin.

Proyek dengan nilai sekitar 20 miliar dolar AS itu diharapkan dapat meningkatkan keterhubungan Malaysia dan Indonesia serta Asia Tenggara.

"Gagasan dasarnya sudah disetujui namun masih terlalu awal untuk dikatakan karena perlu mendapat persetujuan pemerintah Malaysia dan Indonesia, pemerintah negara bagian, laporan Penilaian Dampak Lingkungan (EIA) selain wajib memenuhi peraturan internasional," katanya.

Ia mengatakan Bagan Datuk menjadi lokasi pilihan di Semenanjung karena terowongan tersebut akan disambungkan dengan Tol Pesisir Pantai Barat yang rencananya siap menjelang 2020.

"Kajian fisik sudah mendapat kelulusan secara dasar tetapi masih memerlukan penilaian EIA manakala investor yang berminat perlu mendapatkan izin Pemerintah Malaysia dan Indonesia," katanya.




Credit  antaranews.com





Senin, 19 Maret 2018

Racun Novichok Rusia Pernah Bikin Israel Ketakutan


Racun Novichok Rusia Pernah Bikin Israel Ketakutan
Badan Intelijen Nasional Israel, Mossad. Foto/REUTERS


TEL AVIV - Novichok, racun saraf terhebat yang pernah dimiliki Rusia di era Soviet pernah membuat Israel ketakutan karena jenderal yang mengembangkannya ingin menjual racun itu kepada Suriah.

Racun saraf itu kini sedang jadi sorotan dunia karena diduga digunakan untuk menyerang mantan agen ganda Rusia; Sergei Skripal, di Inggris yang kini memicu perseteruan kedua negara.

Jenderal Anatoly Kuntsevich adalah jenderal di balik pengembangan racun saraf ganas tersebut. Namun, jenderal Soviet—kini bernama Rusia—ini tewas misterius tahun 1990-an.

Dia sebelumnya diincar Mossad—badan intelijen Israel—karena dianggap berusaha menjual racun Novichok ke Suriah. Damaskus saat itu menjadi salah satu musuh Tel Aviv.

Kematian misterius Jenderal Kuntsevich memicu spekulasi bahwa Mossad sebagai pelakunya.

Di tengah-tengah runtuhnya Uni Soviet, Kuntsevich mulai aktif mencoba menjual pengetahuannya kepada orang-orang Suriah. Gerak-geriknya ditulis wartawan dan penulis Israel Ronen Bergman. Laporan tentang kisah jenderal Rusia ini muncul dalam artikel berjudul "Rise and Kill First: The Secret History of Israel’s Targeted Assassinations" yang diterbitkan awal tahun ini.

"Tampaknya bisnisnya dengan orang-orang Suriah bukanlah inisiatif pemerintah (Rusia) melainkan sebuah usaha untuk menjaga kepentingannya sendiri," tulis Bergman yang dia sebut menerima sejumlah besar uang.

Israel berulang kali memperingatkan Moskow, terkai sepak terjang jenderalnya itu namun sia-sia. "Dipercaya bahwa (Presiden Rusia Boris) Yeltsin tidak dapat, atau tidak mau untuk campur tangan," lanjut laporan Bergman, yang dilansir Ynet, Jumat (16/3/2018) malam.

Bergman mengutip buku "The Volunteer", yang diterbitkan di Kanada oleh Michael Ross, di mana dia mengaku sebagai agen Mossad dan mengatakan bahwa dia berulang kali dikirim untuk memperingatkan pejabat senior Rusia tentang kegiatan Kuntsevich. Sekali lagi, usaha agen intelijen Israel itu tanpa hasil apapun.

"Israel sangat marah. Pada tanggal 29 April 2002, dalam keadaan yang tidak diketahui, Kuntsevich meninggal dalam penerbangan dari Aleppo ke Moskow," tulis Bergman.

"Orang-orang Suriah tampaknya yakin bahwa intelijen Israel telah berhasil mencapai dan meracuni jenderal tersebut," lanjut Bergman.

Suriah setuju untuk menyerahkan persenjataan kimia pada tahun 2013 ketika Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengancam akan menyerang Damaskus sebagai pembalasan atas serangan senjata kimia di daerah yang dikuasai pemberontak di pinggiran Damaskus selama perang sipil. Serangan tersebut diyakini telah menewaskan lebih dari 1.000 orang. Obama membatalkan niatnya untuk menyerang Suriah setelah Presiden Bashar al-Assad setuju untuk menyerahkan senjata tersebut.

Namun, Suriah telah berulang kali dituduh menggunakan gas klorin dalam serangan lain. 


Setelah sekian tahun jejak racun Novichok misterius, pada 4 Maret lalu, mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal, bersama dengan putrinya, Yulia Skripal, dan seorang perwira polisi Inggris, ditemukan tak sadarkan diri di Salisbury, Inggris selatan. Mereka diduga diserang racun Novichok.

Inggris dan Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia sebagai dalang serangan terhadap mantan agen intelijen yang telah berkhianat pada Moskow itu. Namun, Kremlin membantah dan menuntut bukti atas tuduhan itu.

Rusia bersikukuh bahwa tidak ada motif untuk menargetkan Skripal dengan apa yang dikatakan Inggris sebagai serangan pertama di Eropa sejak Perang Dunia II.

Wakil Menteri Luar Negeri Sergei RyabkoV membantah bahwa Rusia bahkan memiliki program untuk mengembangkan agen saraf Novichok.

"Saya ingin menyatakan dengan pasti kemungkinan bahwa Uni Soviet atau Rusia tidak memiliki program untuk mengembangkan agen racun yang disebut Novichok," katanya kepada kantor berita Interfax.

Dia mengecam orang menyebarkan informasi bahwa program tersebut diduga nyata setelah ahli kimia Soviet Vil Mirzayanov pertama kali mengungkapkan adanya agen saraf ultra-kuat tersebut.

Mirzayanov, yang sekarang tinggal di Amerika Serikat, mengatakan Moskow menemukan agen saraf yang sangat beracun selama Perang Dingin dan menggunakannya di sebuah institut yang berbasis di Moskow di mana dia bekerja sampai awal 1990-an.

"Kami mengakhiri semua penelitian di bidang agen beracun militer setelah bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia, dan tahun lalu semua persediaan agen beracun hancur," kata Ryabkov.

Sebaliknya, kata dia, Amerika Serikat telah gagal melakukan hal yang sama.

"Saya berharap bahwa perdebatan seputar tragedi di Salisbury tidak akan menjadi dalih baru bagi AS untuk meninggalkan apa yang harus mereka lakukan dalam kerangka kewajiban mereka sendiri," imbuh dia.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang langka, Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Inggris Theresa May kompak menuding Rusia bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Salisbury. Mereka mengatakan penggunaan senjata kimia adalah serangan terhadap kedaulatan Inggris dan pelanggaran hukum internasional.


Credit  sindonews.com




Senator Peringatkan Trump Soal Upaya Setop Penyelidikan FBI


Senator Peringatkan Trump Soal Upaya Setop Penyelidikan FBI
Dua Senator AS dari Partai Republik mewanti-wanti Presiden AS Donald Trump agar tak melakukan upaya mengintervensi FBI dan Kehakiman menyetop penyelidikan atas keterlibatan Rusia dalam Pemilu 2016. (REUTERS/Jonathan Ernst)


Jakarta, CB -- Senator Amerika Serikat yang berasal dari Partai Republik, Jeff Flake, mewanti-wanti presiden negara itu, Donald Trump, soal upaya menghentikan penyelidikan federal atas keterlibatan Rusia dalam pemilu 2016.

Flake berharap Trump membiarkan biro investigasi federal (FBI) dan Dewan Khusus Kementerian Kehakiman AS, Robert Mueller, melakukan pekerjaan mereka. Soal upaya penghentian penyelidikan itu kembali mencuat setelah munculnya kicauan Trump lewat akun Twitter menanggapi pemecatan mantan Wakil Direktur FBI Andrew McCabe dari badan investigasi itu akhir pekan lalu. McCabe menjadi target kemarahan Trump karena dinilai membiarkan penyelidikan atas keterlibatan Rusia dalam Pemilu 2016.

"Saya tak tahu ada rencana apa pada Mueller, namun ini tampaknya terbangun ke arah sana, dan saya hanya berharap itu tak mengarah ke sana, karena ini tak dapat diterima. Kami di dalam Kongres (AS) tak dapat menerimanya," kata Flake seperti dikutip dari Reuters, Minggu (18/3).


"Jadi saya akan menilai untuk melihat pertimbangan mendorong dalam beberapa hari ke depan mengimbau presiden tidak melakukan itu [menghentikan penyelidikan FBI dan departemen kehakiman]. Dia tak boleh melakukan itu," imbuh Flake.



Dewan Khusus Kementerian Kehakiman AS, Robert Mueller, kini sedang menyelidiki dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dan Rusia, sesuai dengan sejumlah laporan intelijen yang menyatakan Moskow membantu kemenangan sang presiden pada 2016 silam.

Trump sendiri menuding Mueller bersama McCabe dan mantan bosnya di FBI, James Comey melakukan aksi politis dengan menyelidiki dugaan keterlibatan Rusia dalam pemilu AS 2016 silam.

Pendapat serupa Flake diungkap Senator dari Partai Republik lainnya, Lindsey Graham. Graham menyatakan sangat penting bagi Mueller dan FBI untuk dibiarkan tetap melakukan investigasi itu tanpa diinterfensi. Dan, sambung Graham, itu pun dipandang sama oleh sesama anggota Partai Republik yang notabene mengusung Donald Trump untuk jadi Presiden AS pada pemilu 2016 silam.

"Dia perlu untuk tetap bisa melakukan pekerjaaannya dengan independen dari pengaruh politik apapun. Saya berjanji kepada rakyat Amerika sebagai seorang Republikan, untuk memastikan bahwa Tuan Mueller dapat terus melakukan tugasnya tanpa adanya gangguan," kata Graham. "Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, jika dia [Trump] mencoba melakukan itu, itu akan menjadi awal dari akhir masa kepresidenannya, karena kita adalah negara hukum," kata Graham.




Credit  cnnindonesia.com




Eks Bos CIA kepada Trump: Anda Tidak Bisa Menghancurkan AS



Eks Bos CIA kepada Trump: Anda Tidak Bisa Menghancurkan AS
Presiden AS Donald Trump. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Pemecatan mantan Deputi Direktur FBI Andrew McCabe dari biro investigasi federal tersebut mengundang reaksi dari mantan bos CIA. McCabe dipecat setelah ia dituduh salah menangani penyelidikan kasus email Hillary Clinton.

"Jika tingkat kejernihan, kesucian moral, dan korupsi politik Anda telah diketahui, Anda akan mengambil tempat yang benar sebagai pemimpin rakyat yang dipermalukan di tempat sampah sejarah," kata John Brennan di akun Twitternya.

"Anda mungkin mengkambinghitamkan Andy McCabe, tapi Anda tidak bisa menghancurkan Amerika. Amerika akan menang atas Anda," imbuhnya seperti dikutip dari Sky News, Minggu (18/3/2018).

Mereka adalah kata-kata dari satu orang tapi mereka mengungkapkan kedalaman hubungan yang telah terjerembab antara Presiden dan beberapa di komunitas keamanan dan intelijen.

Trump telah menghabiskan beberapa minggu untuk menghina dan menekan jaksa agungnya Jeff Sessions untuk memecat McCabe.

Keputusan tersebut diambil 26 jam sebelum McCabe akan pensiun setelah 21 tahun berada di biro tersebut dan akibatnya dapat mempengaruhi kemampuannya untuk menarik pensiunan pemerintahnya.

McCabe adalah salah satu dari banyak orang yang tidak mempunyai alasan resmi pemecatannya - bahwa risiko penanganannya terhadap penyelidikan ke server email pribadi Hillary Clinton sebelum pemilihan 2016.

Ia mengatakan bahwa ia dibidik karena dukungannya terhadap mantan direktur FBI yang dipecat James Comey dan menganggap ini adalah bagian dari perang yang sedang berlangsung antara pemerintah dengan FBI.

Trump sangat gembira setelah pemecatan McCabe, yang dianggap sebagai hari besar bagi demokrasi dan berkata: "Dia tahu semua tentang kebohongan dan korupsi yang terjadi di tingkat tertinggi FBI!"

Ia yakin agen penegak hukum Amerika berpandangan buruk terhadapnya dan bahwa tokoh senior tersebut mencoba menggagalkan peluang pemilihannya.

Namun, sementara semua ini terus berlanjut, Penasihat Khusus Robert Mueller, yang merupakan mantan direktur FBI, melanjutkan penyelidikannya yang panjang dan metodis mengenai hubungan kampanye Trump dengan Rusia dan apakah Presiden menghalangi keadilan atas penyelidikan tersebut.

McCabe dilaporkan menyimpan memo, seperti yang dilakukan Comey, tentang interaksinya dengan Presiden. Dokumen-dokumen itu mungkin menarik bagi Mueller.

Sejumlah pihak menyimpan ketakutan jika sikap Trump terhadap kasus intervensi Rusia akan membawanya untuk memecat bos Mueller, wakil jaksa agung Rod Rosenstein, atau bahkan memecat Mueller sendiri. 


Para penentang Presiden memperingatkan bahwa tindakan semacam itu akan mendorong sebuah krisis konstitusional. Namun tidak ada yang tahu bagaimana loyalis Trump akan berubah menghadapi seorang presiden yang menutup penyelidikan atas tindakannya sendiri.



Credit  sindonews.com




Dukung Konferensi Ulama, Sempalan Taliban: Terima Kasih Indonesia


Dukung Konferensi Ulama, Sempalan Taliban: Terima Kasih Indonesia
Muhammad Mullah Rasul, pemimpin kelompok sempalan Taliban Mullah Rasul, mendukung konferensi ulama di Indonesia untuk perdamaian Afghanistan. Foto/Pajhwok


KABUL - Kelompok sempalan Taliban yang dipimpin oleh Mullah Muhammad Rasul mengumumkan dukungannya untuk konferensi ulama di Indonesia untuk proses perdamaian Afghanistan yang digelar akhir bulan ini. Sikap ini berbeda dengan kelompok Taliban Afghanistan yang menyerukan pemboikotan konferensi tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok pimpinan Mullah Rasul mengatakan bahwa realisasi perdamaian hanya dimungkinkan melalui mediasi ulama dan cendekiawan agama.

Kelompok Mullah Rasul, sebagaimana dikutip Pajhwok, Senin (19/3/2018), juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia karena mengatur dan menyelenggarakan pertemuan mengenai proses perdamaian Afghanistan.


Pernyataan tersebut "membungkam" Mullah Habbatullah yang memimpin Taliban karena menolak dan menyerukan pemboikotan konferensi. Menurut kelompok Taliban konferensi ulama di Indonesia ilegal.

Hibatullah menolak konferensi para ulama di Jakarta untuk perdamaian Afghanistan dengan alasan dirancang oleh Amerika Serikat (AS).

"Bangsa Afghanistan hidup dalam kesulitan, kemiskinan dan perdamaian dimungkinkan di Afghanistan setelah penarikan pasukan asing," kata Taliban Afghanistan dalam sebuah pernyataan ketika menyerukan pemboikotan konferensi tersebut.

Konferensi ini tak lepas dari peran Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Jokowi yang berkunjung ke Kabul beberapa waktu lalu menawarkan untuk menyelenggarakan sebuah konferensi global di mana para ulama dari Afghanistan dan Pakistan akan ambil bagian untuk merumuskan proses perdamaian di Afghanistan.

Pemerintah Kabul menyambut baik tawaran Indonesia, sedangkan pemerintah Pakistan belum bersikap.

Mulvi Abdul Rahman Niazai, anggota Dewan Perdamaian Tinggi (HPC) di Afghanistan, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik konferensi dan kerja sama untuk penyelesaian konflik serta memfasilitasi penarikan tentara asing.

Dia mengatakan bahwa orang Afghanistan telah menderita terlalu banyak karena konflik yang panjang selama satu dekade dan korban jiwa sudah sangat banyak. 



Credit  sindonews.com






Duterte Serukan Negara-Negara Tinggalkan ICC


Presiden Duterte

Presiden Duterte
Foto: ABC News


ICC lakukan pemeriksaan dugaan pembunuhan dalam pemberantasan narkotika di Filipina.



CB,MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta negara-negara yang menjadi anggota Pengadilan Pidana Internasional (ICC) untuk keluar. Ia mengatakan bahwa pengadilan itu telah bertindak sewenang-wenang dan tidak sopan.

Filipina menjadi salah satu negara yang meratifikasi Statuta Roma, dasar perjanjian yang membentuk ICC. Karena itu, negara ini dapat diadili atas kejahatan-kejatan yang termasuk pidana internasional.

Karena itu, Duterte disebut dapat menghadapi kemungkinan untuk diadili di ICC atas tuduhan ribuan pembunuhan selama masa jabatannya. Namun, dalam sebuah pernyataan, pria berusia 72 tahun itu mengatakan Filipina tidak pernah menjadi pihak dalam perjanjian tersebut, dengan alasan hal itu tidak pernah dipublikasikan secara resmi kepada warga negaranya, sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Setelah resmi dilantik sebagai presiden pada 30 Juni 2016, Duterte menggalakkan kampanye keras melawan narkotika. Dalam kebijakan yang ia keluarkan, polisi dan aparat keamanan negara diizinkan untuk melakukan tindakan keras terhadap orang-orang terkait kejahatan obat terlarang itu.

Hingga saat ini, lebih dari 9.000 orang yang terkait dengan narkotika diperkirakan tewas. Banyak pemimpin negara dan kelompok aktivis HAM yang menyebut mantan wali kota Davao itu justru telah melakukan pembunuhan sewenang-wenang. Hal itu karena banyak diantara mereka yang kehilangan nyawa belum terbukti secara hukum sepenuhnya bersalah.

Bulan lalu, seorang jaksa ICC mengumumkan pemeriksaan pendahuluan atas dugaan pembunuhan di luar hukum dalam operasi pemberantasan narkotika di Filipina tengah dilakukan. Ada kemungkinan bahwa Duterte telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sebelumnya, Kepolisian Filipina juga telah berada di bawah pengawasan ketat media atas kampanye anti-narkotika yang membuat ribuan orang terbunuh itu. Sebelumnya, kepolisian negara itu mengatakan bahwa personel mereka tak pernah melakukan tindakan menghilangkan nyawa dalam operasi pemberantasan obat terlarang itu. Bahkan, aparat disebut memiliki kewajiban untuk menyelamatkan nyawa seseorang, sekalipun sedang menghadapi perlawanan.




Credit  republika.co.id









Indonesia Dukung Australia Jadi Anggota ASEAN


Indonesia Dukung Australia Jadi Anggota ASEAN
Presiden Jokowi mendukung ide Australia masuk menjadi anggota ASEAN. FOTO/REUTERS


SYDNEY - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendukung ide Australia bergabung sebagai anggota Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Langkah ini dapat mengubah posisi strategis Australia di Asia Pasifik. Saat ini posisi Australia sebagai mitra dialog ASEAN dan bukan anggota tetap atau anggota penuh.

Sejumlah perdana menteri (PM) Australia sebelumnya juga telah mengungkapkan ide untuk bergabung sebagai anggota penuh ASEAN tapi tidak pernah mengajukan secara resmi saat masih menjabat. Para pengamat menilai, bergabung ASEAN dapat menegaskan peran penting Australia di kawasan yang tumbuh cepat tersebut.

Pernyataan Jokowi juga menjadi yang pertama kali bagi seorang presiden RI menjabat yang mendukung ide tersebut. "Saya pikir ini ide bagus," kata Jokowi saat menyiapkan perjalanan ke Sydney untuk konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN dan Australia.

Indonesia merupakan pemimpin ASEAN yang disegani. Itu artinya, intervensi Jokowi atas ide tersebut memiliki dampak besar. Saat wawancara khusus dengan Fairfax Media, Jokowi melontarkan keinginan Australia memainkan peran lebih besar di ASEAN dalam bidang pertahanan, perdagangan dan keamanan. Ditanya tentang Australia bergabung ASEAN, dia mendukungnya. "Karena kawasan kita akan lebih baik (untuk) stabilitas, stabilitas ekonomi dan juga stabilitas politik. Tentu, ini akan menjadi lebih baik," papar Jokowi, dikutip The Sydney Morning Herald, Kamis (15/3/2018). 

Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull merespon pernyataan Jokowi tersebut. "Saya akan melihat untuk mendiskusikan itu dengan Presiden Jokowi jika dia mengangkatnya dengan saya. Kami akan menunggu untuk diundang. Kami memperlakukan ASEAN dan sentralitas ASEAN di kawasan dengan penghormatan terbesar," papar dia pada Fairfax Media.

Turnbull mengundang Jokowi makan malam di rumahnya menjelang KTT dua hari. Ini pertama kali Australia menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin ASEAN. "Makan malam pribadi berarti kami sangat dekat. Ini berarti ada saling menghormati," kata Turnbull.

Jokowi menyatakan dia tidak yakin apakah keanggotaan penuh Australia di ASEAN akan didukung anggota lain dalam blok tersebut. ASEAN merupakan kelompok politik dan ekonomi di Asia Tenggara yang semakin disegani dalam 51 tahun terakhir. Dia juga menekankan kesepakatan perdagangan bebas Indonesia-Australia yang masih tertunda. "Saya akan menekan menteri-menteri saya," tutur Jokowi.

Jokowi juga membuka kemungkinan menghidupkan kembali pakta keamanan era PM Australia Paul Keating yang menekankan hubungan dekat antara dua negara. Paul Keating telah lama mendukung keanggotaan penuh Australia di ASEAN. Menurut dia, Australia dapat memberikan skill dan kepakaran dalam kebijakan luar negeri pada blok tersebut.

"Saya selalu yakin bahwa kedekatan kita, negara tetangga terbesar merupakan salah satu yang paling melihat manfaat Australia bergabung ASEAN. Saya sangat senang mendengar Presiden Jokowi mengatakan dia juga berpendapat seperti itu," tutur Keating. "Untuk melakukannya, dia menekankan dan mengonfirmasi keyakinan saya pada Indonesia sebagai salah satu teman terbesar kita dan sangat penting bagi kita," kata Keating.

ASEAN memiliki kantor pusat di Indonesia sebagai anggota terbesar. Sembilan negara anggota ASEAN lainnya ialah Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Kamboja, Brunei, Vietnam, Laos dan Myanmar. Pada 2002, PM Malaysia Mahathir Mohamad ketika itu menolak upaya PM Australia John Howard untuk bergabung penuh di ASEAN.

Awal pekan lalu, mantan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyatakan pertanyaan keanggotaan merupakan "selingan". Adapun mantan Sekretaris Jenderal ASEAN Rodolfo Severino menjelaskan pada 2017 bahwa Australia tidak dapat bergabung karena bukan Asia Tenggara.

Pakar Indonesia di Australian Nasional University (ANU) Dr Greg Fealy menjelaskan, "Pertanyaannya adalah apakah negara-negara ASEAN lain akan sepakat. ASEAN bekerja dengan konsensus jadi jika Anda tidak mendapat kesepakatan umum maka itu tidak akan terjadi."

Profesor Michael Wesley dari ANU menyatakan bahwa ASEAN adalah organisasi yang membuat kesepakatan dengan konsensus tapi komentar Jokowi itu perkembangan besar. "Karena Indoensia itu negara terbesar dan pemimpin ASEAN, dia akan memiliki pekerjaan lebih sulit untuk meyakinkan negara-negara lain, Singapura dan Malaysia khususnya, bahwa Australia akan membentuk bagian berguna di ASEAN," kata dia. 

"Tren geopolitik dan ekonomi membawa Australia dan ASEAN bersama dalam cara jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Ini tak dapat dielakkan dan mungkin sedikit terlambat bahwa Australia tersadar pada pentingnya ASEAN," ujar Profesor Wesley.

Sementara, Australia dan ASEAN menutup KTT regional itu dengan mendorong perdagangan bebas serta meningkatkan keamanan siber. Kedua pihak mendukung kesepakatan dagang multinegara dan menolak proteksionisme yang dipicu rencana Amerika Serikat (AS) menerapkan tarif baru.

"Kami sangat yakin sistem perdagangan multilateral yang bebas, terbuka dan berdasarkan aturan sebagai kunci bagi pertumbuhan dan kesejahteraan kawasan," papar PM Singapura Lee Hsien Loong saat konferensi pers menandai berakhirnya KTT Australia dan ASEAN. Saat ini Singapura menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif pada 7 Maret untuk melindungi para produsen baja dan aluminium domestik demi keamanan nasional. AS juga akan menerapkan tarif untuk USD60 miliar nilai impor dari China, menargetkan sektor teknologi dan telekomunikasi.

Lee dan Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mendorong ASEAN mempercepat kesepakatan untuk Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional yang didukung China dan menjadi alternatif dari pakta perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). AS mundur dari TPP tahun lalu.

"Jika kita memiliki kesepakatan yang bagus, ini akan menjadi salah satu dari yang dikatakan mitra kita pagi ini, antitesis dari proteksionisme, akan terjamin dan dibalik TPP-11 yang terus menjadi titik penunjang perdagangan terbuka dan bebas," ujar PM Turnbull, dikutip kantor berita Reuters.

Turnbull menekankan, KTT itu digelar saat masa kritis dalam sejarah di mana pola dan skala perubahan yang terjadi belum pernah ada sebelumnya. "KTT memberi kita peluang untuk mengonfirmasi komitmen kuat Australia pada ASEAN, sentralitas ASEAN dan Australia sebagai teman segala cuaca, sekarang dan di masa depan," papar dia.

Secara resmi, KTT itu fokus memperkuat kerja sama ekonomi antara anggota ASEAN dan Australia serta melawan ancaman militan yang kembali dari wilayah Timur Tengah. Australia menjadi tuan rumah pertemuan itu meski bukan anggota blok 10 negara tersebut. KTT itu menjadi bagian dari upaya Australia mempererat kerja sama politik dan perdagangan di kawasan yang mendapat pengaruh China semakin kuat.

Dalam pernyataan bersama sebagai kesimpulan KTT, ASEAN dan Australia menyerukan semua pihak menahan diri di Laut China Selatan. Saat ini China melakukan berbagai langkah agresif di Laut China Selatan yang membuat sejumlah negara ASEAN khawatir. "Kami menekankan pentingnya non-militerisasi dan perlunya memperkuat keyakinan dan kepercayaan bersama, melatih menahan diri dan menghindari aksi-aksi yang dapat memperumit situasi," ungkap komunike bersama itu.

Sejumlah anggota ASEAN yakni Brunei, Malaysia, Vietnam, dan Filipina juga memiliki klaim di kawasan Laut China Selatan. Saat ini Beijing membangun sejumlah pulau buatan di beberapa terumbu, lengkap dengan pelabuhan dan landasan pesawat. "Ini pertanyaan keamanan dan stabilitas di Asia Tenggara yang akan mempengaruhi semua negara ASEAN jika berjalan salah," ujar Lee.

ASEAN juga menyerukan denuklirisasi sepenuhnya dan dapat diverifikasi di semenanjung Korea. ASEAN juga mendorong semua anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara ketat menerapkan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara (Korut).

Selama KTT, ASEAN dan Australia mengumumkan sejumlah langkah baru untuk kerja sama kontra-teror intelijen. Para pemimpin saling bertukar pendapat tentang cara meningkatkan kerja sama dalam isu-isu keamanan, terutama keamanan siber. Sebagai kesimpulan, mereka menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk memerangi terorisme internasional, fokus mengembangkan kemampuan menghadapi para teroris yang menggunakan teknologi untuk menyebarkan ideologi mereka.

"Sekarang sudah jauh dari mana pun saat ini terkait terorisme dan tidak satu pun dari kita dapat menghadapi ancaman ini sendirian," tutur Turnbull yang menambahkan, hukum yang berlaku offline juga harus berlaku secara online.

Beberapa inisiatif diumumkan selama KTT, seperti standar digital baru untuk memudahkan bisnis melakukan perdagangan digital lintas perbatasan.



Credit  sindonews.com





Rohingya Cuma Jadi Bahan Diskusi KTT ASEAN-Australia


Rohingya Cuma Jadi Bahan Diskusi KTT ASEAN-Australia
Masalah Rohingya diketahui juga menjadi bahan diskusi KTT ASEAN-Australia di Sydney, Minggu (18/3), namun tanpa menghasilkan aksi solusi nyata. (AFP PHOTO / FRED DUFOUR)


Jakarta, CB -- Rohingya menjadi salah satu masalah yang dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi atau KTT pemimpin negara ASEAN dan Australia, Minggu (18/3), di Sydney.

Dalam pertemuan tiga hari tersebut, sebelumnya para pemimpin negara sepakat untuk bekerja lebih erat untuk mengatasi ancaman ekstremisme dan radikalisasi.

Namun di antara bahasan mengenai perlindungan hak asasi manusia dalam KTT tersebut, para pemimpin negara tidak menunjukkan keputusan tegas mengenai masalah Rohingya yang juga ikut dibahas.



Rohingya yang awalnya masalah konflik dalam internal Myanmar merembet menjadi problem kemanusiaan lintas negara setelah 700 ribu warga minoritas itu melarikan diri.

Mereka melarikan diri dari Rakhine ke sejumlah negara di sekitar Myanmar setelah sejumlah pihak melakukan kekerasan dan pembantaian pada enam bulan lalu. PBB juga menyebut insiden Rohingya sebagai "pemusnahan etnis".

Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi tercatat juga hadir dalam pertemuan KTT ASEAN-Australia di Sydney.

"Kami mendiskusikan situasi yang terjadi di Rakhine cukup lama pada hari ini," kata Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam konferensi pers penutupan KTT ASEAN-Australia.



"Aung San Suu Kyi menangani masalah ini secara komprehensif, ia berusaha keras menanganinya," lanjut Turnbull.

"Ini masalah yang amat kompleks. Semua orang berusaha mengakhiri penderitaan yang telah terjadi karena kejadian konflik ini." katanya.

Masalah Rohingya juga diakui Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menjadi salah satu bahasan utama dalam pertemuan tersebut.

"[Rohingya] jadi sebuah kepedulian untuk seluruh negara ASEAN, dan ASEAN masih belum berhasil melakukan intervensi memaksakan sebuah hasil tertentu." kata Lee.





Credit  cnnindonesia.com





ASEAN-Australia prihatin atas isu persenjataan Korea Utara


ASEAN-Australia prihatin atas isu persenjataan Korea Utara
Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith, Presiden Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Sultan dan Perdana Menteri Brunei Sultan Bolkiah, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Puc, Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano, Dewan Negara Myanmar Aung San Suu Kyi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berdiri bersama saat Leaders Welcome and Familiy Photo di satu kali pertemuan tingkat tinggi 10 anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) di Sydney, Australia, Sabtu (17/3/2018). (REUTERS/David Gray)



Sidney (CB) - Negara-negara Asia Tenggara dan Australia, Minggu, menyampaikan keprihatinan yang serius atas meningkatnya ketegangan yang disebabkan oleh program nuklir dan peluru kendali Korea Utara dan mendesak dilakukannya pelucutan senjata.

Korea Utara sedang mengejar program persenjataannya dengan menentang sanksi Dewan Keamanan PBB dan telah membanggakan rencananya untuk mengembangkan rudal yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat.

Mereka berdalih program tersebut sebagai pelindung yang diperlukan terhadap ancaman dari AS, yang menempatkan 28.500 tentara di Korea Selatan untuk menginvasi Korea Utara.

"Kami sangat mendesak Korea Utara untuk segera dan sepenuhnya mematuhi kewajibannya berdasarkan semua Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan," demikian ASEAN dan Australia dalam sebuah deklarasi bersama.

Pembangunan rudal balistik dan hulu ledak nuklir yang dijalankan negara tersebut dianggap mengancam keamanan regional dan global, sehingga deklarasi tersebut menyerukan pelucutan nuklir yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah.

Ketegangan telah mereda dalam beberapa pekan terakhir, bertepatan dengan partisipasi Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin yang diadakan di Korea Selatan bulan lalu.

Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan rencana mengejutkan untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebelum bulan Mei, setelah Kim berkomitmen untuk melakukan denuklirisasi, menurut Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan.

"Kami dengan hati-hati didorong oleh perkembangan ini," Perdana Menteri Singapura Lee Hsein Loong mengatakan kepada wartawan di Sidney setelah publikasi deklarasi ASEAN tersebut.

"Situasi di Semenanjung Korea adalah masalah rumit yang akan memakan waktu untuk menyelesaikannya, dan kami berharap langkah-langkah terakhir ini akan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas yang abadi," katanya.

Meski tidak menjadi anggota dari blok 10 negara ini, namun Australia menyelenggarakan pertemuan ASEAN akhir pekan ini guna memperketat hubungan politik dan perdagangan di kawasan tersebut di tengah pengaruh China yang meningkat.

KTT tersebut berfokus pada pengembangan hubungan ekonomi dan keamanan yang lebih dekat di antara ASEAN dan Australia, termasuk juga menentang sentimen proteksionis dan menyerukan sikap menahan diri di Laut China Selatan yang disengketakan, yang kini menjadi sebuah "titik api" regional, demikian Reuters.





Credit  antaranews.com





Rudal Antarbenua Nuklir Korut Kini Mampu Mencapai Eropa


Rudal Antarbenua Nuklir Korut Kini Mampu Mencapai Eropa
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memeriksa rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15, November lalu. Foto/KCNA via REUTERS


PYONGYANG - Rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara (Korut) kini dapat dipasangi hulu ledak nuklir dan mampu menargetkan negara-negara di Eropa tengah. Perkembangan kemampuan senjata rezim Kim Jong-un ini disampaikan intelijen Jerman.

Surat kabar Bild pada hari Minggu mengutip laporan Wakil Ketua Federal Intelligence Service (BND), Ole Diehl, kepada pejabat pemerintah dalam sebuah pertemuan tertutup. Dalam laporannya, Diehl mengatakan bahwa ICBM Korea Utara sekarang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.

Selain itu, dia juga yakin bahwa ICBM Pyongyang sekarang dapat menjangkau Jerman.

Meski demikian, Diehl melihat pembicaraan antara Korea Utara dan Korea Selatan sebagai langkah positif untuk menurunkan ketegangan. Pihak BND secara resmi belum berkomentar atas laporan pejabatnya tersebut.

Korea Utara telah lama mengklaim bahwa rudalnya mampu mencapai berbagai negara di dunia. Pada bulan November, Pyongyang mengatakan telah melakukan uji coba pertama Hwasong-15, sebuah rudal balistik antarbenua terbaru yang diklaim bisa sampai ke bagian dunia manapun.

"Sekarang kita akhirnya menyadari penyebab historis yang hebat dalam menyelesaikan kekuatan nuklir negara," kata Kim Jong-un kala itu.

Korut mengatakan bahwa ICBM Hwasong-15 dapat mencapai ketinggian sekitar 4.475km (2.780 mil)—lebih dari 10 kali ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional—dan terbang sejauh 950 km (590 mil) selama penerbangannya.



Credit  sindonews.com




Rusia: AS Latih Militan Lancarkan Serangan Senjata Kimia di Suriah


Rusia: AS Latih Militan Lancarkan Serangan Senjata Kimia di Suriah
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah melatih militan untuk melakukan serangan kimia di Suriah selatan. Foto/Suriah


MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah melatih militan untuk melakukan serangan kimia di Suriah selatan. Insiden tersebut, menurut Kemhan Rusia, akan disalahkan kepada Damaskus, yang kemudian akan digunakan AS sebagai dalih untuk serangan udara terhadap pasukan dan infrastruktur pemerintah Suriah.

"Kami memiliki informasi yang dapat dipercaya, bahwa instruktur AS telah melatih sejumlah kelompok militan di sekitar kota At-Tanf, untuk melakukan provokasi yang melibatkan senjata kimia di Suriah selatan," kata juru bicara Staf Umum Militer Rusia, Jenderal Sergey Rudskoy, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (18/3).

"Pada awal Maret, kelompok penyabotase dikerahkan ke zona de-eskalasi selatan ke kota Deraa, di mana unit-unit yang disebut Tentara Pembebasan Gratis ditempatkan. Mereka sedang mempersiapkan serangkaian ledakan amunisi kimia. Fakta ini akan digunakan untuk menyalahkan pasukan pemerintah. Komponen untuk memproduksi amunisi kimia telah dikirim ke zona de-eskalasi selatan dengan dakwaan konvoi kemanusiaan dari sejumlah LSM," sambungnya.

Rudskoy menyebut Rencana provokasi tersebut kemdian akan banyak dibahas di media Barat dan pada akhirnya akan dijadikan dalih oleh koalisi pimpinan AS untuk melakukan serangan ke Suriah.

"Provokasi tersebut akan digunakan sebagai dalih oleh AS dan sekutunya untuk melakukan serangan terhadap infrastruktur militer dan pemerintah di Suriah. Kami melihat tanda-tanda persiapan untuk kemungkinan serangan. Kapal-kapal perang AS telah ditempatkan timur Laut Mediterania, Teluk Persia dan Laut Merah," ucapnya.

Serangan kimia lainnya, lanjut Rudskoy, sedang dipersiapkan di provinsi Idlib oleh kelompok teroris Al-Nusra yang berkoordinasi dengan White Helmets. "Militan telah menerima 20 kontainer klorin untuk melakukan serangan tersebut," katanya.

Militer AS sendiri telah menolak tuduhan yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Juru bicara Pentagon Adrian Rankine-Galloway menggambarkan pernyataan Rudskoy sebagai sangat tidak masuk akal. 



Credit  sindonews.com



Israel klaim gagalkan upaya Hamas bangun ulang terowongan Gaza


Israel klaim gagalkan upaya Hamas bangun ulang terowongan Gaza

Dokumentasi Gas yang ditanam oleh tentara Israel tersembur keluar dari sebuah lubang di sebuah terowongan, yang digunakan oleh militan Hamas dalam sebuah serangan Senin (21/7/2014) lalu, saat operasi mencari terowongan yang digali oleh militan Palestina, di luar Jalur Gaza, Israel, Selasa (22/7).Israel melancarkan serangan ke sejumlah target di sepanjang Jalur Gaza Selasa kemarin, mengatakan bahwa tidak akan ada gencatan senjata dalam waktu dekat sementara diplomat AS dan PBB mendesak diadakannya pertemuan untuk menghentikan pertempuran yang telah menelan lebih dari 500 korban jiwa. Memasuki pekan ketiga, jumlah korban jiwa dari pihak Palestina meningkat menjadi 603 orang, termasuk hampir 100 anak-anak dan banyak warga sipil, kata pejabat kesehatan Gaza. Sementara itu militer Israel mengumumkan dua tentaranya tewas, menambah jumlah korban dari pihak Israel menjadi 27. (ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner)



Yerusalem (CB) - Pasukan militer Israel pada Minggu menghancurkan sebuah terowongan di Jalur Gaza yang digali oleh kelompok Hamas untuk menggelar serangan lintas batas wilayah, kata otoritas setempat.

Terowongan yang sama sudah pernah dihancurkan pada masa perang Gaza pada 2014 dan Hamas berupaya untuk kembali membangunnya, kata seorang juru bicara militer Israel, lapor Reuters.

Terowongan itu digali dari dalam kawasan Jalur Gaza, beberapa ratus meter dari pagar pembatas Israel.

Pasukan Israel tidak melewati perbatasan saat melakukan operasi itu dengan menggunakan sebuah teknik baru, kata Letnan Kolonel Jonathan Concricus kepada para wartawan.

"Kami tidak menggunakan alat peledak. Terowongan itu dibangun dengan material tertentu dengan campuran tertentu," kata Conricus tanpa menjelaskan lebih jauh.

Hingga kini belum ada komentar dari pihak Hamas, yang merupakan kelompok Palestina yang cukup dominan di Jalur Gaza dan selama ini menjadi musuh utama Israel.

Israel menarik pasukannya dari Gaza sejak tahun 2005, namun masih menerapkan penjagaan ketat di perbatasan darat dan laut wilayah tersebut.

Pada masa periode perang Gaza tahun 2014, para pejuang Hamas menggunakan terowongan-terowongan untuk bersembunyi dari pasukan militer Israel yang mempunyai senjata lebih canggih.

Sejak saat itu, Israel menerapkan sejumlah strategi balasan, termasuk pembangunan sebuah dinding bawah tanah, yang dilengkapi dengan sebuah sensor, sepanjang 60 km di perbatasan Gaza.

Pembangunan dinding itu menghabiskan dana sekitar 1,1 miliar dolar AS dan diperkirakan akan selesai pada pertengahan tahun 2019.

"Berdasarkan informasi intelijen terpercaya dan terobosan teknologi, Israel berhasil menghancurkan terowongan-terowongan Hamas satu demi satu," kata Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman dalam pernyataan tertulis.

Sebelumnya pada Januari lalu, Israel mengatakan bahwa mereka menggelar operasi penghancuran terhadap sebuah terowongan Gaza, dan menambahkan bahwa jalur rahasia tersebut memanjang sampai negara tetangga, Mesir.




Credit  antaranews.com