Di bawah kepemimpinan Kim Jong Un,
Badan Antariksa Korea Utara menyatakan pada bulan lalu bahwa Pyongyang
sedang membangun satelit baru dan bersiap meluncurkannya dengan
menggunakan roket jarak jauh. (Reuters/KCNA)
Jakarta, CB
--
Pemerintah Amerika Serikat meyakini Korea Utara
memiliki kemampuan untuk meluncurkan senjata nuklir terhadap AS dan siap
melawan ancaman tersebut.
Pemimpin Komando Utara dan Komando
Pertahanan Udara AS, Laksamana Bill Gortney, pada Rabu (7/10),
menyatakan dia setuju dengan penilaian intelijen AS bahwa Korea Utara
memiliki senjata nuklir, serta kemampuan untuk memperkecil ukuran bom
dan menempatkannya pada roket yang dapat diluncurkan hingga ke AS.
"Kami
menilai mereka memiliki kemampuan untuk mencapai tanah air dengan
senjata nuklir dari roket," kata Gortney dalam acara yang
diselenggarakan oleh lembaga think tank Atlantic Council.
Gortney memaparkan bahwa sangat sulit memprediksi perilaku pemimpin
Korea Utara, Kim Jong Un, tetapi militer AS siap merespon jika Korut
meluncurkan senjata nuklir.
"Kami siap untuk (serangan itu), dan
kami siap 24 jam sehari jika dia cukup bodoh untuk menembakkan sesuatu
kepada kami," kata Gortney.
"Saya cukup yakin bahwa kita akan menghalau berapa banyak pun (senjata nuklir) yang akan ditembakkan," ujar Gortney.
Badan
Antariksa Korea Utara menyatakan pada bulan lalu bahwa Pyongyang sedang
membangun satelit baru dan bersiap meluncurkannya dengan menggunakan
roket jarak jauh. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan rudal balistik
di negara tertutup tersebut telah mengalami kemajuan.
Korea
Utara mengklaim bahwa peluncuran roket tersebut merupakan bagian dari
program ruang angkasa yang sah, yang bertujuan untuk menempatkan satelit
ke orbit. Meski demikian, Korut kerap meluncurkan tes rudal meskipun
mendapat sanksi dan peringatan internasional.
Maret lalu, Badan Pertahanan Rudal AS menyatakan Korea Utara akan dapat meluncurkan rudal balistik antarbenua pada tahun ini.
Pada
Rabu (7/10), Gortney menyatakan militer AS tengah berinvestasi untuk
memodernisasi sistem pertahanan rudal saat ini. Gortney menambahkan
sensor dan radar baru agar dapat mengidentifikasi potensi peluncuran
rudal dengan lebih akurat, serta menurunkan biaya yang diperlukan untuk
mempertahankan diri dari serangan rudal.
Gortney memperingatkan
gagalnya Kongres AS untuk meloloskan anggaran untuk tahun fiskal 2016,
atau diberlakukan kembali pemotongan anggaran wajib, dapat berpengaruh
terhadap jumlah dana yang dibutuhkan untuk upaya pertahanan militer
tersebut.
Ilustrasi pesawat tempur. (Thinkstock/Stocktrek Images)
Jakarta, CB
--
Pesawat tempur koalisi serangan udara internasional
pimpinan Amerika Serikat untuk menggempur markas ISIS di Suriah terpaksa
dialihkan dan memutar arah paling tidak satu kali untuk menghindari jet
tempur Rusia yang juga meluncurkan serangan udara.
"Kami
mengambil tindakan untuk memastikan serangan udara yang diluncurkan
aman, sehingga kami harus memutar arah sebuah pesawt tempur," kata
Kapten Jeff Davis, juru bicara Pentagon, dikutipkan Reuters, Rabu
(7/10).
Davis menyatakan tindakan untuk memutar arah pesawat sudah dilakukan
sejak pejabat militer AS dan Rusia berdiskusi soal konflik di Suriah
melalui konferensi video pada 1 Oktober lalu.
Meski demikian,
Davis menolak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk soal apakah
pesawat yang memutar arah adalah pesawat yang membawa awak atau pesawat
nirawak. Davis juga menolak menjelaskan di mana dan berapa kali pesawat
AS harus memutar arah.
Davis hanya menyatakan bahwa tindakan memutar arah tersebut dilakukan setidaknya satu kali dan terjadi di ruang udara Suriah.
CNN melaporkan bahwa terdapat dua pesawat AS yang harus memutar balik, dan keduanya merupakan pesawat tempur jenis F-16.
Sumber
militer yang tak mau disebutkan namanya menyatakan kepada CNN bahwa
kedua pesawat tempur AS tersebut tidak dapat melaksanakan misinya.
Menurut
sumber tersebut, sejak Rusia memulai operasinya di Rusia, pilot pesawat
tempur AS di Suriah diperintahkan untuk memutar arah jika menemui jet
tempur Rusia dalam jarak 20 mil laut atau sekitar 37 km.
Amerika
Serikat dan sejumlah negara sekutunya melancarkan kampanye serangan
udara selama setahun terakhir terhadap kelompok militan ISIS di Suriah
dan di seberang perbatasan negara tetangga, Irak.
Sementara
Rusia meluncurkan serangan udara di Suriah sejak bulan lalu, dan
sebagian besar difokuskan menggempur kelompok pemberontak lain yang
menentang Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Juru bicara
Departemen Luar Negeri AS, John Kirby menyatakan pada Rabu (7/10) bahwa
"lebih dari 90 persen serangan yang kami lihat", Rusia belum meluncurkan
serangan terhadap ISIS atau kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaidah.
"Mereka sudah sebagian besar melawan kelompok oposisi, kelompok
yang ingin masa depan yang lebih baik bagi Suriah dan tidak ingin
melihat rezim Assad tetap berkuasa," katanya, dikutip dari CNN.
Credit CNN Indonesia
Meski mengaku butuh bantuan Turki
untuk menangani arus pengungsi dari Suriah dan Irak, Jerman tetap
menentang keanggotaan Turki dalam Uni Eropa. (Reuters/Philippe Wojazer)
Berlin, CB
--
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa
bantuan Turki untuk membendung arus pengungis ke Eropa memang dibutuhkan
namun itu tidak mengubah pandangannya yang menolak bergabungnya Turki
ke Uni Eropa.
"Saya selalu menentang keanggotaan Uni Eropa,
Presiden (Tayyip) Erdogan tahu ini, dan saya masih (menentangnya),” kata
Merkel dalam acara bincang-bincang di televisi Jerman, ARD, Rabu
(7/10).
Merkel memang merupakan salah satu yang menolak dengan tegas keanggotaan
Turki ke Uni Eropa, bahkan sebelum ia menjadi Kanselir pada 2005. Ia
hanya menganjurkan Turki untuk menjalin “kemitraan istimewa” Turki
dengan Uni Eropa.
Tapi dia telah menghindari menggunakan istilah
itu ataupun menyatakan penentangannya dengan terlalu keras dalam
beberapa tahun terkahir.
Upaya Turki telah terhenti dalam
beberapa tahun terakhir, dikarenakan ketertarikan Ankara sepertinya
berkurang, sementara para pemimpin Eropa juga menilai kebijakan Erdoga
yang makin otoriter.
Namun kini Eropa mencoba menjangkau Turki
lagi, berharap negara itu bisa membantu mengatasi gelombang pengungsi
dari Suriah dan Irak ke Eropa.
Erdogan mengunjungi Brussels pada
Senin lalu dan dipresentasikan draf rencana Eropa yang berisi bantuan
lebih banyak dana untuk pengungsi Suriah dan Irak yang tinggal di Turki.
"Kita perlu bicara dengan Turki tentang berbagi beban yang
lebih baik," kata Merkel. "Itu akan berarti bahwa kita memberikan Turki
uang…dan bahwa kita memenuhi tuntutan tertentu Turki, seperti mengurangi
pembatasan visa.
Saat ini Rusia telah melakukan
serangan udara yang besar terhadap kelompok militan anti-pemerintahan
Bashar al-Assad di Suriah. (Dok. Kemhan Rusia)
Washington, CB
--
Intelijen Amerika Serikat mengaku kecolongan atas
serangan Rusia yang mendadak dan masif terhadap para pemberontak Suriah.
Saat ini Kongres AS dilaporkan tengah menyelidiki dan meninjau soal
lambannya kerja intelijen mengumpulkan informasi terkait gerakan Rusia
di Suriah.
Laporan tersebut disampaikan secara eksklusif oleh
sumber Reuters di Kongres AS, Kamis (8/10). Sumber mengatakan bahwa
Kongres akan melihat dampak apa yang terjadi akibat kerja intelijen yang
lambat dalam melihat tanda-tanda dari Rusia.
Pembahasan ini diperlukan Kongres karena bukan kali ini saja intel AS
kecolongan. Di antaranya yang gagal diantisipasi intel AS adalah
pencaplokan Crimea oleh Rusia di Ukraina tahun lalu, atau ekspansi pulau
buatan China yang kilat di Laut China Selatan.
Saat ini Rusia
telah melakukan serangan udara yang besar terhadap kelompok militan
anti-pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah. Rusia juga menyiagakan
ratusan pasukannya dan kapal perang di Suriah. Beberapa kelompok yang
diserang Rusia adalah brigade militan didikan CIA.
Sumber Reuters
yang tidak ingin disebut namanya mengatakan bahwa intel AS memang
memantau lekat pengiriman aset-aset militer dan personel Rusia di Suriah
dalam beberapa pekan terakhir. Namun mereka mengakui tidak memprediksi
Rusia akan menyerang mendadak dan agresif ke beberapa wilayah di Suriah.
"Mereka memang memprediksi hal ini akan terjadi, tapi tidak mengira akan sebesar ini," kata sumber.
Sumber
Reuters lainnya mengatakan bahwa awalnya intelijen AS mengira Rusia
hanya akan melakukan latihan militer atau serangan sementara untuk unjuk
kekuatan, bukan serbuan skala besar dan berkelanjutan.
Tidak
disebutkan perbedaan apa yang mungkin terjadi jika intelijen AS
mengetahuinya lebih dulu. Namun yang jelas, langkah mendadak Rusia ini
telah mengacaukan strategi pemerintahan Barack Obama di Timur Tengah dan
mengikis pengaruh AS di kawasan.
Sumber mengatakan, saat ini
pemerintah AS memiliki gambaran lebih gamblang soal motif Vladimir
Putin, yaitu melakukan apa pun untuk mendukung Assad. Tapi pemerintahan
Obama masih abu-abu dalam mengetahui sejauh mana Putin akan menurunkan
aset militernya.
Komite intelijen Kongres AS akan melakukan
pemeriksaan dan menanyakan pada para pejabat intelijen yang terlibat
dalam proses pengumpulan informasi soal Rusia.
Jembatan Betrix, Sarolangun, Jambi, pada 7 Oktober, masih terlihat tertutup kabut asap tebal. (Antara/Wahdi Septiawan)
Jakarta, CB
--
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP
Marsudi, menghubungi lima menteri luar negeri dari negara lain untuk
meminta bantuan menanggulangi kebakaran hutan yang menyebabkan kabut
asap di langit Asia Tenggara.
"Tadi malam, Menlu sudah
menghubungi lima menlu, yaitu dari Australia, Malaysia, Singapura, Rusia
dan China untuk membahas kerja sama memadamkan api," ujar Juru Bicara
Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, dalam jumpa pers
di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (8/10).
Menurut Tata, demikian Arrmanatha akrab disapa, kelima menlu mengindikasikan kesiapan untuk memberikan bantuan.
"Kami
akan membicarakan lebih lanjut mengenai mekanisme dan TOR-nya. Bentuk
kerja samanya bisa dalam bentuk teknis atau comercial basis," kata Tata.
Tata
lantas menjabarkan bahwa kini Indonesia membutuhkan pesawat yang dapat
menampung 10 ribu liter air untuk memadamkan api di 110 titik.
Sebelumnya, Indonesia beberapa kali menolak tawaran bantuan dari
Singapura karena menganggap masih memiliki cukup armada dan pasukan
untuk memadamkan api.
Kini, kata Tata, Indonesia memutuskan untuk menerima bantuan karena mulai kewalahan memadamkan api yang terus menjalar.
"Kami
sudah berusaha dengan mengerahkan 26 helikopter, empat fix wing, dan
empat pesawat untuk modifikasi cuaca. Sekitar 65 juta liter air dan 250
ton garam juga sudah dikeluarkan untuk memadamkan dan memodifikasi cuaca
di beberapa titik di lima provinsi," papar Tata.
Namun, pemerintah tetap kewalahan memadamkan api. "Satu titik dipadamkan, satu titik lain terbakar lagi," katanya.
Hal inilah yang akhirnya mendorong pemerintah untuk menerima bantuan.
Sebelumnya,
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengonfirmasi bahwa
pemerintah sudah menerima secara resmi bantuan dari Singapura dan Rusia.
Singapura,
menurut Jokowi, memberikan bantuan berupa tiga pesawat yang akan
digunakan untuk memadamkan api dan asap dari udara. Ketiga pesawat
tersebut akan tiba di Indonesia hari ini, Kamis (8/10).
"Singapura
kirim tiga pesawat, hari ini datang. Ada dari Rusia juga karena kita
membutuhkan pesawat yang mempunyai daya angkut air 12 sampai 15 ton,
bukan seperti sekarang hanya 2 sampai 3 ton. Itu enggak nendang," ujar
Jokowi di Jakarta.
Selain Singapura dan Rusia, Jokowi juga akan
menerima bantuan dari Malaysia dan Jepang. Untuk dua negara terakhir,
bantuan sedang dalam proses.
"Kami harapkan bisa mempercepat penanganan, karena menangani gambut berbeda dengan menangani kebakaran hutan biasa," kata Jokowi
Kementerian Luar Negeri melaporkan ada seorang WNI hilang diculik di Riyadh. (Antara Foto)
Jakarta, CB --
Seorang warga negara Indonesia dilaporkan diculik tiga orang tidak dikenal di Riyadh, Arab Saudi.
Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam konferensi pers, Kamis
(8/10), WNI asal Situbondo itu bekerja sebagai sopir di Riyadh.
"Ya,
tanggal 18 September lalu ada seorang WNI asal Situbondo, bekerja
sebagai sopir, diculik di Ishbilia, Riyadh," kata Direktur Perlindungan
Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar
Negeri, Lalu Muhamad Iqbal.
"Seorang WNI bernama Abdurrahman menyampaikan ke para TKI di sana dan informasi sampai ke KBRI Riyadh," lanjut Iqbal lagi.
Setelah mendapatkan informasi, KBRI Riyadh dan majikan WNI tersebut langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Kepolisian pun langsung memanggil saksi untuk melakukan penelusuran lebih lanjut.
"KBRI
juga sudah menunjuk konsultan hukum dengan latar belakang mantan polisi
agar dapat membantu penelusuran lebih lanjut," kata Iqbal.
Kini, Kemlu masih menunggu hasil penyelidikan tersebut.
Foto bukti manusia pernah ke Mars 40 tahun lalu. Namun sebagian manusia tidak percaya dan menganggapnya hoax. (IB Times UK)
CB - Badan
Luar Angkasa Amerika, NASA, dibombardir pertanyaan setelah sebuah foto
beredar secara viral. Foto itu memperlihatkan manusia berbaju astronot
berada di atas permukaan planet merah.
Planet Mars belakangan
semakin menarik perhatian. Bukan hanya karena telah beredarnya film
Hollywood bertajuk The Martian di bioskop, tetapi juga karena
terkonfirmasi adanya kandungan air di planet tersebut.
Baru-baru
ini sebuah foto yang beredar juga menarik perhatian. Foto itu diduga
menjadi bukti bahwa manusia pernah mendarat di Planet Mars. Foto yang
beredar dipercaya bagian dari tangkapan gambar dalam sebuah video misi
luar angkasa yang dimiliki NASA.
Dalam foto itu, manusia berbaju
astronot terlihat berjalan di permukaan berwarna merah. Foto itupun
berwarna sedikit memerah. Kemungkinan video itu diambil pada 1973, saat
NASA melakukan misi bernama Project RedSun, sebuah program 40 tahun lalu
untuk mengeksplorasi planet merah.
Yang menjadi pertanyaan, jika
foto ini benar adanya, mengapa NASA menyembunyikan hal ini dar publik.
Bahkan terbukti dalam permulaan video tertulis 'Bukan untuk distribusi
publik'.
Tidak ada yang bisa membuktikan jika foto ini hoax atau asli. Namun NASA juga belum berkomentar terkait dengan spekulasi ini.
Dilansir melalui IB Times UK,
Kamis, 8 Oktober 2015, banyak pihak percaya jika foto ini adalah hoax,
untuk mendukung antusiasme masyarakat terhadap adanya film The Martian.
"Dengan
adanya teknologi di industri film dan editing video, siapa yang bisa
memperkirakan apa yang bisa dilakukan manusia untuk menipu?" tulis
sebuah komentar.
"Pluto punya cuaca, kabut di atmosfer dan punya geologi aktif,".
Permukaan Pluto (Instagram/NASA)
CB - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berjanji akan mengungkapkan 'temuan menakjubkan' di planet kerdil Pluto.
Temuan penting itu disebutkan, setelah NASA menganalisa gambar Pluto
dan bulan Pluto, Charon yang diterima oleh pesawat antariksa New
Horizons.
Temuan disebutkan, bersadarkan analisa pada gambar yang diolah oleh
NASA. Gambar tersebut, merupakan gambar berwarna beresolusi tinggi yang
menunjukkan topologi dan geologi rinci. Gambar itu disebutkan belum
terlihat sebelumnya.
Dikutip Mirror.co.uk, Kamis 8
Oktober 2015, ilmuwan planet NASA, Alan Stern, mengatakan ia akan
mengungkapkan temuan mengagumkan itu pada Kamis pekan ini.
"NASA
tidak mengizinkan saya mengatakan kepada Anda, apa yang ditemukan
sampai Kamis. Ini mengagumkan," kata Stern. Pengumuman disebutkan, akan
dilaksanakan dalam sebuah forum di Universitas Alberta, Kanada.
Bahkan, dalam menyebutkan bocorannya, Stern menggambarkan Pluto sebagai lingkungan yang 'hidup'.
"Pluto memiliki cuaca, punya kabut di atmosfer dan punya geologi aktif," ujar Stern.
Sementara
itu, pada satelit Pluto, Charon, peneliti NASA mengatakan penasaran
dengan area merah gelap pada kutub Charon. Sejauh ini, pada kutub itu
masih menjadi teka-teki.
Peneliti mengakui, kemungkinan area merah gelap pada kutub Charon bisa merupakan noda, atau jenis khusus dari mineral.
Pengungkapan
temuan NASA pada Kamis waktu setempat juga bisa termasuk membahas
temuan lautan beku yang terkubur di bawah permukaan Pluto. Secara teori,
pembentukan air di bawah permukaan Pluto bisa menggeser dan meretakkan
permukaan Pluto dan akhirnya bisa membentuk gunung berapi dingin yang
muncul di permukaan.
Credit VIVA.co.id
Soedirman mendesak Bung Karno ikut dengan dia ke hutan.
Bung Karno dan Jenderal Soedirman (VIVA.co.id / Dody Handoko)
CB - Masih
banyak kisah yang menarik dari perjalanan karier Presiden Soekarno.
Cindy Adams dalam biografinya Soekarno Penyambung Lidah Rakyat
Indonesia, menyampaikan dialog antara Bung Karno dengan Panglima Besar
TNI Jenderal Soedirman, saat detik-detik agresi militer Belanda tanggal
19 Desember 1948 di Yogyakarta.
Dua jam sebelum pendaratan
pasukan Belanda, Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, yang masih
berumur 30 tahun, membangunkan Bung Karno.
Setelah menyampaikan informasi yang diterimanya terlebih dahulu, Soedirman mendesak Bung Karno ikut dengan dia ke hutan.
Sambil
mengenakan pakaianku cepat-cepat, Bung Karno berkata. “Dirman, engkau
seorang prajurit. Tempatmu di medan pertempuran dengan anak buahmu. Dan
tempatmu bukanlah pelarian bagi saya. Saya harus tinggal di sini, dan
mungkin bisa berunding untuk kita dan memimpin rakyat kita semua," kata
Bung Karno ketika itu.
“Kemungkinan Belanda mempertaruhkan kepala
Bung Karno. Jika Bung Karno tetap tinggal di sini, Belanda mungkin
menembak saya. Dalam kedua hal ini, saya menghadapi kematian, tapi
jangan kuatir. Saya tidak takut. Anak-anak kita menguburkan tentara
Belanda yang mati. Kita perang dengan cara yang beradab, akan tetapi …”
Soedirman
mengepalkan tinjunya,” Kami akan peringatkan kepada Belanda, kalau
Belanda menyakiti Soekarno, bagi mereka tak ada ampun lagi. Belanda akan
mengalami pembunuhan besar-besaran.”
Soedirman melangkah ke luar
dan dengan cemas melihat udara. Ia masih belum melihat tanda-tanda,
“Apakah ada instruksi terakhir sebelum saya berangkat?” kata dia.
“Ya,
jangan adakan pertempuran di jalanan dalam kota. Kita tidak mungkin
menang. Akan tetapi pindahkanlah tentaramu ke luar kota, Dirman, dan
berjuanglah sampai mati. Saya perintahkan kepadamu untuk menyebarkan
tentara ke desa-desa. Isilah seluruh lurah dan bukit. Tempatkan anak
buahmu di setiap semak belukar. Ini adalah perang gerilya semesta”.
“Sekali
pun kita harus kembali pada cara amputasi tanpa obat bius dan
mempergunakan daun pisang sebagai perban, namun jangan biarkan dunia
berkata bahwa kemerdekaan kita dihadiahkan dari dalam tas seorang
diplomat. Perlihatkan kepada dunia bahwa kita membeli kemerdekaan itu
dengan mahal, dengan darah, keringat dan tekad yang tak kunjung padam,"
kata dia.
“Dan jangan ke luar dari lurah dan bukit hingga
Presidenmu memerintahkannya. Ingatlah, sekali pun para pemimpin
tertangkap, orang yang di bawahnya harus menggantikannya, baik ia
militer maupun sipil. Dan Indonesia tidak akan menyerah!”.
Sebelumnya,
Presiden Sukarno menyarankan agar Jenderal Soedirman menjalani
perawatan saja karena penyakit Soedirman pada waktu itu tergolong parah.
“Yang sakit itu Soedirman…panglima besar tidak pernah sakit….” Itu jawaban sang Jenderal.
Helikopter MI-24 terbang rendah,
heli tempur milik AU Rusia ini ditempatkan di Heymim dekat kota
pelabuhan Suriah Latakia. Militer Rusia mengerahkan kekuatannya untuk
menggepur militan ISIS. Suriah, 6 Oktober 2015. Reuters
Pesawat heli MI-24 diparkir di salah
satu pangkalan udara di Suriah. Heli MI-24 merupakan salah satu heli
tempur terbaik, heli ini dikerahkan untuk melakukan gempuran serang
darat dan misi dukungan tembakan. Suriah, 6 Oktober 2015. Reuters
Seorang kru darat MI-24
mempersiapkan sebuah rudal air-to-ground, rudal ini digunakan untuk
menyerang target di darat. MI-24 merupakan heli tempur yang sudah
digunakan sejak perang Soviet-Afganistan, bahkan taliban menjuluki heli
ini sebagai shaitan arba atau kereta perang iblis. Suriah, 6 Oktober
2015. Reuters
Heli tempur MI-24 sangat ditakuti
oleh militan taliban, karena kemampuan gempurnya yang tinggi dan sanggup
mengangkut pasukan bersenjata pada bagian perut MI-24. Heli ini
memiliki julukan lain yaitu buaya terbang, julukan tersebut didapat
karena moncong MI-24 menyerupai buaya. Suriah, 6 Oktober 2015. Reuters
MI-24 memiliki predikat combat
proven atau teruji di medan perang, tercatat puluhan negara menggunakan
MI-24. Salah satunya adalah Puspenerbad TNI-AD, daya angkut senjata dan
tahan banting merupakan salah satu keunggulan dari MI-24. Suriah, 6
Oktober 2015. Reuters
Pesawat generasi kelima Rusia, MiG
1.44. Proyek pesawat multi peran ini mulai dikembangkan pada 1986, saat
Uni Soviet belum bubar, untuk menjawab proyek Advanced Tactical Fighter
(ATF), pesawat tempur canggih bersifat siluman milik Amerika Serikat,
F-22 Raptor. acecombat.wikia.com
Proyek MiG 1.44 dipamerkan pada
pameran digantara MAKS-2015. Biro Desain Mikoyan mulai merancang konsep
pesawat ini pada 1991, saat Rusia berada dalam kondisi defisit. MiG
1.44 akhirnya diperkenalkan pada Januari 1999. Terbang pertama kali dan
terakhir, pada 29 February 2000, setelah itu tidak pernah terbang lagi.
sputniknews.com/twitter.com
Pesawat tempur siluman MiG 1,44
memakai mesin ganda Saturn AL-41F turbojet sehingga dapat melaju pada
kecepatan di atas 2 Mach dan mempunyai kemampuan supercruise, yaitu
terbang pada kecepatan supersonik tanpa menggunakan afterburner.
youtube.com
Pesawat siluman ini dilengkapi
dengan sistem avionik canggih, perangkat radar udara tercanggih, dan
mampu lepas landas dan mendarat di landasan pendek. Selain itu MiG 1.44
juga memiliki kemampuan manuver yang tinggi serta daya jelajah yang
jauh, hingga 4.000 km. youtube.com
MiG 1.44 memiliki sayap delta atau
segitiga dengan canard atau sayap kecil di depan, ekor kembar di
belakang. Canard membuat pesawat mampu bernanuver dengan lincah.
military-today.com
Pesawat MiG 1.44 memiliki intake jet
di bawah hidung. Rudal-rudal disimpan tertutup di dalam badan pesawat
agar RCS atau Radar Cross Section kecil sehingga tidak terdeteksi radar.
Kepala proyek pesawat ini mengklaim bahwa Mig 1.44 lebih siluman dari
F-22 Raptor dan lebih lincah. military-today.com
Kementerian Pertahanan Rusia merilis
video yang memperlihatkan kapal Angkatan Laut Rusia meluncurkan rudal
ke Suriah dari Laut Kaspia, 7 Oktober 2015. Menteri Pertahanan Sergei
Shoigu mengatakan bahwa empat kapal perusak telah meluncurkan 26 rudal
jelajah untuk menghacurkan 11 target. youtube.com
Kapal perang Rusia meluncurkan rudal
jelajah untuk menggempur posisi ISIS di Suriah, 7 Oktober 2015. Menteri
Pertahahan Rusia Sergei Shoigu menyebutkan bahwa 26 rudal tersebut
memliki presisi tinggi dan mampu menghancurkan 11 target dari Laut
Kaspia yang jaraknya 1.500 kilometer. youtube.com
Kapal angkatan laut Rusia armada
Laut Kaspia meluncurkan rudal jelajah 3M-54 Klub Kalibr-NK dari Laut
Kaspia untuk menggempur ISIS di Suriah yang jaraknya 1.500 km. Rudal
jelajah tersebut mampu menggempur target sejauh 2.500 km dengan tepat.
REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation
Empat kapal perang Angkatan Laut
Rusia dari Armada Laut Kaspia, frigate kelas Gepard dan korvet kelas
Buyan meluncurkan 26 rudal jelajah Kalibr NK (Klub) unntuk menggempur
ISIS di Suriah. Rudal tersebut memiliki jelajah hingga 2.500 km.
REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation
Rudal 3M-54 Klub Kalibr-NK. Rudal
Klub N adalah rudal dari kapal permukaan ke darat yang mampu
menghancurkan taget sejauh 2.500 kilometer. Rudal ini diluncurkan secara
vertikal dan sangat presisi sehingga penyerangan menjadi efisien.
liveleak.com
Rudal Kalibr NK (klub) menempuh
jarak 1.500 kilometer, melewati Iran dan Irak, sebelum menghancurkan
posisi ISIS di Suriah. independent.co.uk
MEDAN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Koalisi Rakyat
untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Abdul Halim mengatakan sedikitnya ada
16 pulau dan gugusannya di Indonesia telah dikuasai asing sejak tahun
2014.
"Fakta ini menunjukkan bahwa praktek privatisasi dan komersialisasi
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil masih terus berlangsung. Padahal
Mahkamah Konstitusi telah menafsirkan bahwa kedua praktek ini melawan
konstitusi, yakni Pasal 28 dan 33 UUD Tahun 1945," ujar Halim dalam
keterangannya yang diterima Okezone, Rabu (7/10/2015).
Pusat Data dan Informasi KIARA, sambungnya, menemukan fakta bahwa 16
pulau yang dikuasai asing dan tidak bisa diakses tanpa izin tersebar di
DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Barat.
"Lima pulau kecil sudah dikelola oleh investor pada tahun 2014 dengan
nilai investasi Rp3,074 triliun. Lima pulau akan direalisasikan pada
tahun 2015 dan enam pulau dalam penjajakan," tuturnya.
Lebih parah lagi, kata dia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil mengatur bahwa, Pemanfaatan
pulau-pulau kecil dan pemanfaatan perairan di sekitarnya dalam rangka
penanaman modal asing harus mendapat izin Menteri (Pasal 26 A Ayat 1).
"Ironisnya, juga disebutkan bahwa Penanaman modal asing sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1) harus mengutamakan kepentingan nasional,"
tegasnya.
Dia pun menilai logika berpikir para pengambil kebijakan di Indonesia
tidak masuk akal. Menyandingkan penanaman modal asing dengan
kepentingan nasional adalah bentuk kesesatan berpikir.
"Sebaliknya, kepentingan nasional akan dikebiri atas nama investasi.
Dalam konteks inilah, Menteri Kelautan dan Perikanan harus mengajukan
upaya revisi terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di dalam Prolegnas
2016," sambungnya.
Halim pun membeberkan hal itu, di dalam Nota Keuangan APBN 2015,
Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapatkan anggaran sebesar
Rp6.726,0 miliar. Salah satu program kerja yang ingin dijalankan pada
tahun 2015, adalah program pengelolaan sumber daya laut, pesisir, dan
pulau-pulau kecil di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sumber Daya
Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Lalu, pengelolaan pulau kecil juga tercantum di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Menindaklanjuti
mandat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mendaftar sekitar
100-300 pulau potensial dan ditawarkan kepada investor.
Dan pada tahun 2016, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapatkan
tambahan anggaran sebesar Rp5 triliun atau sebesar Rp15.801,2 triliun.
"Salah satu program prioritasnya adalah pengembangan ekonomi di
pulau-pulau kecil terluar. Indikator kinerja yang dipatok adalah jumlah
pulau-pulau kecil terluar yang difasilitasi pengembangan ekonominya
sebanyak 25 pulau," tutur Halim.
Munculnya Pasal 26A, kata dia, mempermudah penguasaan asing atas
pulau-pulau kecil. Pasal 26A mengatur pemanfaatan pulau-pulau kecilm,
dan perairan di sekitarnya dalam skema investasi penanaman modal dengan
dasar izin menteri.
Kapal keruk Cina terlihat di perairan sekitar Karang Mischief di
Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Cina diduga sedang membangun
landasan udara ketiga.
CB, SYDNEY
-- Komandan Armada Pasifik Amerika Serikat Laksamana Scot Swift
mengatakan, sejumlah negara tampaknya melihat Laut Cina Selatan sebagai
sesuatu yang diperebutkan. Sejumlah
negara tersebut, menurut Swift, memaksakan pembatasan dan peringatan
berlebihan yang ia gambarkan sebagai sesuatu yang mengerikan di wilayah
tersebut.
Berbicara
dalam pidatonya di konferensi maritim di Sydney, Australia, pada Selasa
(6/10), Swift mengatakan, AS tetap berkomitmen seperti biasanya untuk
melindungi kebebasan navigasi melewati wilayah tersebut.
Namun,
menurut dia, beberapa negara tampaknya melihat area bebas itu sebagai
sesuatu yang diperebutkan, sesuatu yang bisa diambil dan mendefinisikan
ulang hukum domestik atau menafsirkan kembali hukum internasional
terkait Laut Cina Selatan.
"Beberapa
negara terus memaksakan peringatan berlebihan dan pembatasan kebebasan
laut di zona ekonomi eksklusif mereka dan mengklaim hak perairan yang
tidak sesuai dengan (Konvensi PBB tentang Hukum Laut). Tren ini sangat
mengerikan di perairan yang diperebutkan," kata Swift.
Seperti
diketahui, Cina telah mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina
Selatan yang selama ini menjadi jalur perdagangan bernilai 5 triliun
dolar per tahunnya. Sedangkan, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan
Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih di wilayah itu.
Selama
ini, AS menyerukan Cina untuk menghentikan pembangunan pulau buatan
mereka di daerah tersebut. Tapi, Cina mengatakan, memiliki kedaulatan
tak terbantahkan di perairan tersebut. Cina justru menuduh AS
memiliterisasi Laut Cina Selatan dengan melakukan patroli dan latihan
militer bersama di sana.
Liu mengatakan, pada
Sabtu (3/10) lalu, pasien dan staf MSF yang terbunuh di Kunduz menjadi
bagian dari sekian banyak orang yang telah tewas di zona konflik di
seluruh dunia dengan alasan ‘collateral damage’ atau ‘efek bawaan yang tidak diinginkan’ atau ‘konsekuensi perang yang tidak bisa dihindari’.
Namun
menurutnya, hukum humaniter internasional tidak melihat sebuah kejadian
sebagai ‘kesalahan’ atau bukan, mereka mempertanyakan maksud,
fakta-fakta, dan kenapa hal itu dilakukan.
Serangan Amerika
Serikat (AS) terhadap rumah sakit MSF di Kunduz menurut Liu merupakan
kehilangan terbesar yang pernah dialami organisasi tersebut dalam sebuah
serangan udara. Puluhan ribu orang di Kunduz kini tidak bisa
mendapatkan layanan medis di saat yang paling dibutuhkan.
"Hari
ini kami berkata: cukup. Bahkan perang pun memiliki aturan," ungkap Liu
dalam pidatonya di Kantor PBB di Jenewa, seperti dikutip dari pernyataan
pers MSF yang diterima Republika.co.id Rabu (7/10) malam.
Di
Kunduz, Liu mengisahkan, pasien mereka terbakar di ranjang. Dokter,
perawat, dan staf lain tewas saat bekerja. Sementara staf lain harus
melakukan operasi bedah terhadap rekannya sendiri.
"Serangan ini
bukan hanya serangan terhadap RS kami, ini adalah serangan terhadap
Konvensi Jenewa. Hal ini tidak bisa ditoleransi. Konvensi Jenewa
menjelaskan aturan-aturan perang dan dibuat untuk melindungi penduduk
sipil dalam konflik termasuk pasien, petugas dan fasilitas medis. Aturan
ini menjadikan situasi yang kejam menjadi sedikit lebih manusiawi,"
tutur Liu.
Liu menambahkan, Konvensi Jenewa bukan hanya merupakan
kerangka kerja legal yang abstrak. Konvensi ini menurutnya menegaskan
perbedaan hidup dan mati bagi tim medis yang bekerja di garis terdepan.
Aturan-aturan perang inilah yang menjadikan situasinya cukup
memungkinkan bagi pasien untuk mengakses fasilitas kesehatan dengan aman
dan memungkinkan petugas menyediakan layanan kesehatan tanpa dijadikan
target serangan.
"Justru karena menyerang rumah sakit di zona
perang itu dilarang, kami mengharapkan perlindungan. Namun, sepuluh
pasien termasuk tiga anak, dan 12 staf MSF terbunuh dalam serangan
udara," kata Liu.
Liu meminta fakta dan keadaan seputar serangan
ini harus diinvestigasi secara independen dan imparsial, terutama karena
pernyataan AS dan Afganistan tentang apa yang sebenarnya terjadi tidak
konsisten. Menurutnya investigasi internal pasukan AS, NATO, dan
Afghanistan tak bisa diandalkan.
Liu pun menyatakan MSF
menginginkan adanya investigasi atas serangan di Kunduz oleh Komisi
Pencari Fakta Humaniter Internasional. Komisi ini didirikan atas dasar
Protokol Tambahan dalam Konvensi Jenewa dan merupakan satu-satunya badan
yang didirikan khusus untuk menginvestigasi pelanggaran Hukum Humaniter
Internasional.
"Kami meminta negara-negara penandatangan Komisi
ini, untuk menegakkan kebenaran dan menegaskan kembali status rumah
sakit sebagai daerah yang dilindungi dalam konflik," ujarnya.
"Hari
ini kami berjuang kembali untuk menghormati Konvensi Jenewa. Sebagai
dokter, kami akan berjuang kembali demi pasien kami. Kami butuh bantuan
Anda, sebagai bagian dari masyarakat umum, untuk berdiri bersama kami,
menegaskan kembali bahkan perang pun punya aturan," ujarnya. Gita Amanda
6 Daftar 'Salah Sasaran' AS Selama Perang. (Reuters)
CB , Washington DC -
Pihak Doctors Without Borders atau Medecins Sans Frontieres
(MSF) meminta tim independen untuk menginvestigasi pengeboman fasilitas
kesehatan milik organisasinya di Afghanistan. Namun, Amerika Serikat
bersikukuh kejadian itu murni salah sasaran.
Sampai hasil penyelidikan tuntas, MSF belum mencabut pernyataan jika AS telah melakukan kejahatan perang.
Komandan pasukan koalisi AS di Afghanistas, Jenderal John Campbell
mengatakan rumah sakit di kota utara Kunduz itu tak sengaja dibom. Hal
itu terjadi saat pasukan Afghanistan meminta dukungan udara.
"Pada 3 Oktober, pasukan Afghanistan meminta bantuan udara AS karena
mereka dihujani peluru oleh Taliban," kata Campbell pada Rabu
(7/10/2015) seperti dikutip dari CNN. "Serangan udara pun kami lakukan. Namun, AS 'tak menyangka' posisi musuh dekat dengan Rumah Sakit itu," lanjut dia.
Campbell mengatakan Amerika Serikat bertanggung jawab atas kejadian
tersebut. Namun, sebelumnya AS menyebut pengeboman itu adalah insiden
'kerusakan kolateral.'
Benarkah begitu?
Terminologi ini muncul pada 1960 oleh militer AS. Hal ini memunculkan
banyak kecaman dan kritikan. Seharusnya hak masyarakat sipil
terlindungi selama perang oleh undang-undang perang. Termasuk tidak
menyerang fasilitas kesehatan, sekolah, dan shelter pengungsi yang
dilindungi oleh PBB.
"Menurut hukum perang adalah ilegal menyerang pihak musuh tanpa
menggunakan teropong. Apakah di lokasi itu ada penduduk sipil atau
tidak?" tulis Frederic Rosen, penulis buku Collateral Damage: A Candid History of a Peculiar Form of Death.
Berikut adalah tragedi 'salah sasaran' oleh AS, yang hingga kini mereka akui akibat dampak dari perang.
Ben Tre, Februari 1968
Kota Ben Tre Vietnam dihujani peluru.
Pesawat AS F4 phantom menjatuhkan bom di Kota Ben Tre pada November
1965 selama Perang Vietnam. Kota ini merupakan wilayah padat penduduk
yang dikendalikan Vietkong di Vietnam Selatan.
"Penting untuk menghancurkan kota demi memenangkan pertempuran," kata
salah anggota militer AS kepada sebuah media Negeri Paman Sam itu.
Serangan ini menjadi perdebatan sengit dalam aksi militer.
Ini merupakan indikasi dari strategi AS untuk menghancurkan siapa
saja, termasuk sipil. Lebih dari 864.000 ton bom dijatuhkan selama
Operasi Rolling Thunder itu sendiri.
Menurut Departemen Pertahanan AS, jumlah bom ini lebih banyak jika
dibandingkan dengan seluruh bom di Pasifik selama Perang Dunia II yang
berakhir pada 1945. Pada Perang Dunia II jumlah bom yang diledakkan
sekitar 503.000 ton.
Baca juga: 'Hantu' Bom Napalm Membayangi Korban Perang Vietnam
Pengemboman Penampungan Pengungsi Irak, Februari 1991
Shelter Pengungsi Baghdad di bom AS
Selama Perang Teluk pertama pada 13 Februari 1991, pesawat AS
mengebom pengungsian di lingkungan perumahan Amiriyah Baghdad, Irak.
Pengeboman ini menewaskan 408 warga sipil.
Bom-bom itu tepat mengenai sasaran ke tempat penampungan tersebut. Serangan ini sengaja ditargetkan.
Pejabat Pentagon dan CIA berpendapat, tempat penampungan itu
digunakan sebagai pos komando alternatif. Penilaian ini didukung oleh
laporan Gedung Putih.
Laporan tersebut menuduh rezim Saddam Hussein sengaja menjadikan
perumahan warga sipil di instalasi militer sebagai 'perisai manusia'.
Serangan Kereta Pengungsi Albania, April 1999
Pengungsi Albania diserang
Selama Perang Kosovo, pesawat NATO yang terlibat dalam Operasi Sekutu
menembak sebuah kereta api. Alat transportasi itu mereka yakini sebagai
kendaraan militer milik Serbia. Ternyata, target tersebut merupakan
kereta pengungsi yang melarikan diri konflik.
Tercatat 73 pengungsi tewas.
NATO awalnya mengklaim, pilot melakukan pengeboman untuk membela
pengungsi yang ada di kereta api. Mereka menuding para pengungsi
meninggal karena pasukan Yugoslavia yang menembaki gerbong itu. Pada
akhirnya, aliansi mengakui pesawat telah keliru menjatuhkan bom di
kendaraan sipil.
5 Bom Dijatuhkan di Kedutaan Cina di Belgrade, Mei 1999
Duta besar china di Belgrade dihujani 5 bom
Insiden lain selama Operasi Sekutu, 5 bom milik AS dijatuhkan di
Kedutaan China di Belgrade. Peristiwa ini menewaskan 3 wartawan China
dan memicu reaksi internasional.
Presiden Bill Clinton meminta maaf atas pengeboman itu. Dia mengatakan pengeboman tersebut tidak disengaja.
Dia berkilah, awalnya, AS mengebom akan salah satu instalasi militer di jalan sama yang teridentifikasi oleh CIA.
Beijing menyebut pengeboman itu adalah sebuah 'tindakan barbar', dan
insiden itu memicu protes dan kerusuhan di seluruh China. Hubungan
AS-China sempat rusak selama bertahun-tahun.
Pengeboman Pesta Pernikahan Afghanistan, Juli 2002
Wikileaks membocorkan video serangan AS terhadap jurnalis yang dikira membawa RPG
Padatahun-tahun awal perang di Afghanistan, 2 pesawat AS menyerang
sebuah pesta pernikahan di provinsi Uruzgan. Peristiwa itu membunuh 48
orang.
Pentagon mengatakan pilot bereaksi terhadap tembakan antipesawat bersenjata berat.
Namun, Kepala Departemen Afghanistan Pertahanan, Gulbudin mengatakan
para tamu hanya menembakkan senjata kecil ke udara dalam perayaan
pernikahan. Keterangan Gulbudin ini diiyakan oleh tamu yang selamat.
Dua hari setelah serangan itu, Presiden George W Bush menelepon
Presiden Afghanistan Hamid Karzai untuk mengungkapkan simpati bagi para
korban. Namun, Pentagon menyatakan mereka tidak bersalah dalam insiden
itu.
Ini bukan pertama kalinya pesawat militer AS mengebom pernikahan selama konflik Afghanistan.
Serangan serupa terjadi pada Juli dan November 2008. Lebih dari 100 orang tewas.
Pada kedua kasus, militer AS menyatakan penyesalan karena ada warga
sipil yang tewas. Mereka mengklaim target sebenarnya adalah militan
Taliban yang beroperasi di daerah tersebut.
Tak lama setelah terpilihnya Obama, Karzai menyerukan kepada Presiden AS yang baru itu untuk mengakhiri pembunuhan korban sipil.
Serangan Terhadap Wartawan di Baghdad, Juli 2007
6 Daftar 'Salah Sasaran' AS Selama Perang. (Reuters)
Juli 2007, helikopter militer AS menyerang gerilyawan di Irak.
Serangan ini mendapat perhatian internasional setelah organisasi
'pembocor' WikiLeaks merilis sebuah video yang menunjukkan pesawat
menembak sekelompok orang yang berdiri di persimpangan. Tempat yang sama
pasukan darat Amerika telah diserang sebelumnya.
Serangan itu diarahkan pada van di sebuah persimpangan. Sedikitnya 12
orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk 2 wartawan Reuters. 2
anak dilaporkan terluka.
Wartawan tersebut tidak mengenakan pakaian yang mengidentifikasi diri mereka sebagai pers.
Tak hanya itu, dalam video yang dirilis oleh WikiLeaks, pilot salah
mengasumsikan lensa tele yang dibawa oleh salah satu wartawan sebagai
RPG atau granat lontar.
Setelah video itu dipublikasikan oleh Wikileaks, Pentagon mengubah
pernyataannya. Mereka mengatakan pilot tidak tahu siapa wartawan, siapa
pemberontak. (Rie/Bob)
INILAHCOM.
Washington -- Jenderal John Campbell, komandan pasukan internasional di
Afghanistan, mengatakan serangan udara yang menghantam rumah sakit
Medecins Sans Frontieres (MSF) adalah kesalahan.
"Kami
tidak pernah dengan sengaja menargetkan fasilitas medis yang
dilindungi," ujar Jenderal Campbell di depan Komite Angkatan Bersenjata
di Senat AS.
Sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan jet tempur
AS yang menyasar rumah sakit MSF di Kunduz. Serangan merupakan bagian
dari upaya AS dan tentara Afghanistan merebut kembali Kunduz dari
Taliban.
PBB menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang. MSF
meminta penyelidikan penuh dan transparan atas tragedi ini, karena pihak
rumah sakit kerap memberikan koordinat lokasi kepada pasukan
Afghanistan dan AS.
Menurut Jenderal Campbell, dirinya tidak
dalam posisi memberi rincian bagaimana serangan terhadap rumah sakit itu
terjadi. Termasuk kemungkinan pilot gagal mengikuti pedoman militer
untuk tidak menyerang fasilitas umum.
Joanne Liu, presiden MSF,
membantah penjelasan AS atas serangan itu. "Sampai penyelidikan
membuktikan, kita seharusnya bekerja dengan praduga telah terjadi
kejahatan perang." ujar Liu.
"Kami secara teratur memberikan koordinat GPS lokasi rumah sakit kepada Afghanistan dan AS," ujarnya.
Menurut Liu, serangan ini bukan sekadar kesalahan, dan tidak bisa disebut sebagai korban terelakan dalam perang.
- See more at:
http://dunia.inilah.com/read/detail/2242938/as-akui-melakukan-kejahatan-perang-di-afghanistan#sthash.0Z7cM7ef.dpuf
INILAHCOM.
Washington -- Jenderal John Campbell, komandan pasukan internasional di
Afghanistan, mengatakan serangan udara yang menghantam rumah sakit
Medecins Sans Frontieres (MSF) adalah kesalahan.
"Kami
tidak pernah dengan sengaja menargetkan fasilitas medis yang
dilindungi," ujar Jenderal Campbell di depan Komite Angkatan Bersenjata
di Senat AS.
Sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan jet tempur
AS yang menyasar rumah sakit MSF di Kunduz. Serangan merupakan bagian
dari upaya AS dan tentara Afghanistan merebut kembali Kunduz dari
Taliban.
PBB menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang. MSF
meminta penyelidikan penuh dan transparan atas tragedi ini, karena pihak
rumah sakit kerap memberikan koordinat lokasi kepada pasukan
Afghanistan dan AS.
Menurut Jenderal Campbell, dirinya tidak
dalam posisi memberi rincian bagaimana serangan terhadap rumah sakit itu
terjadi. Termasuk kemungkinan pilot gagal mengikuti pedoman militer
untuk tidak menyerang fasilitas umum.
Joanne Liu, presiden MSF,
membantah penjelasan AS atas serangan itu. "Sampai penyelidikan
membuktikan, kita seharusnya bekerja dengan praduga telah terjadi
kejahatan perang." ujar Liu.
"Kami secara teratur memberikan koordinat GPS lokasi rumah sakit kepada Afghanistan dan AS," ujarnya.
Menurut
Liu, serangan ini bukan sekadar kesalahan, dan tidak bisa disebut
sebagai korban terelakan dalam perang. - See more at:
http://dunia.inilah.com/read/detail/2242938/as-akui-melakukan-kejahatan-perang-di-afghanistan#sthash.0Z7cM7ef.dpuf
INILAHCOM.
Washington -- Jenderal John Campbell, komandan pasukan internasional di
Afghanistan, mengatakan serangan udara yang menghantam rumah sakit
Medecins Sans Frontieres (MSF) adalah kesalahan.
"Kami
tidak pernah dengan sengaja menargetkan fasilitas medis yang
dilindungi," ujar Jenderal Campbell di depan Komite Angkatan Bersenjata
di Senat AS.
Sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan jet tempur
AS yang menyasar rumah sakit MSF di Kunduz. Serangan merupakan bagian
dari upaya AS dan tentara Afghanistan merebut kembali Kunduz dari
Taliban.
PBB menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang. MSF
meminta penyelidikan penuh dan transparan atas tragedi ini, karena pihak
rumah sakit kerap memberikan koordinat lokasi kepada pasukan
Afghanistan dan AS.
Menurut Jenderal Campbell, dirinya tidak
dalam posisi memberi rincian bagaimana serangan terhadap rumah sakit itu
terjadi. Termasuk kemungkinan pilot gagal mengikuti pedoman militer
untuk tidak menyerang fasilitas umum.
Joanne Liu, presiden MSF,
membantah penjelasan AS atas serangan itu. "Sampai penyelidikan
membuktikan, kita seharusnya bekerja dengan praduga telah terjadi
kejahatan perang." ujar Liu.
"Kami secara teratur memberikan koordinat GPS lokasi rumah sakit kepada Afghanistan dan AS," ujarnya.
Menurut
Liu, serangan ini bukan sekadar kesalahan, dan tidak bisa disebut
sebagai korban terelakan dalam perang. - See more at:
http://dunia.inilah.com/read/detail/2242938/as-akui-melakukan-kejahatan-perang-di-afghanistan#sthash.0Z7cM7ef.dpuf
INILAHCOM.
Washington -- Jenderal John Campbell, komandan pasukan internasional di
Afghanistan, mengatakan serangan udara yang menghantam rumah sakit
Medecins Sans Frontieres (MSF) adalah kesalahan.
"Kami
tidak pernah dengan sengaja menargetkan fasilitas medis yang
dilindungi," ujar Jenderal Campbell di depan Komite Angkatan Bersenjata
di Senat AS.
Sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan jet tempur
AS yang menyasar rumah sakit MSF di Kunduz. Serangan merupakan bagian
dari upaya AS dan tentara Afghanistan merebut kembali Kunduz dari
Taliban.
PBB menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang. MSF
meminta penyelidikan penuh dan transparan atas tragedi ini, karena pihak
rumah sakit kerap memberikan koordinat lokasi kepada pasukan
Afghanistan dan AS.
Menurut Jenderal Campbell, dirinya tidak
dalam posisi memberi rincian bagaimana serangan terhadap rumah sakit itu
terjadi. Termasuk kemungkinan pilot gagal mengikuti pedoman militer
untuk tidak menyerang fasilitas umum.
Joanne Liu, presiden MSF,
membantah penjelasan AS atas serangan itu. "Sampai penyelidikan
membuktikan, kita seharusnya bekerja dengan praduga telah terjadi
kejahatan perang." ujar Liu.
"Kami secara teratur memberikan koordinat GPS lokasi rumah sakit kepada Afghanistan dan AS," ujarnya.
Menurut
Liu, serangan ini bukan sekadar kesalahan, dan tidak bisa disebut
sebagai korban terelakan dalam perang. - See more at:
http://dunia.inilah.com/read/detail/2242938/as-akui-melakukan-kejahatan-perang-di-afghanistan#sthash.0Z7cM7ef.dpuf
Pasukan Jerman menginvasi wilayah Polandia (Foto: BBC)
PADA 8 Oktober 1939, melalui serangkaian serangan
besar, Jerman berhasil mencaplok sepenuhnya wilayah Polandia Barat saat
Perang Dunia ke-2 (PD II) berlangsung.
Sebagaimana dilansir dari BBC,
Kamis (8/10/2015), ketika itu pasukan militer Jerman telah menginvasi
seluruh wilayah Polandia, termasuk ibu kotanya, yakni Warsawa.
Invasi pasukan Jerman di seluruh wilayah Polandia Barat ditandai
dengan jet-jet tempurnya yang membombardir kota-kota di Polandia. Sejak
peristiwa itu, pasukan Jerman praktis menguasai seluruh wilayah di
Polandia Barat.
Serangan pertama pasukan Jerman ketika itu sangat mendadak, dan
benar-benar tidak ada peringatan maupun deklarasi perang sebelumnya.
Bahkan, pasukan Britania Raya dan Prancis yang berkoalisi dengan Uni
Soviet di wilayah Polandia tidak sanggup menghadapi serangan Jerman
dalam PD II.
Perang Dunia II merupakan sebuah perang global yang berlangsung mulai
tahun 1939 hingga 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali
negara-negara di dunia, termasuk semua negara dengan kekuatan besar di
dunia, yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer militer yang
saling bertentangan.
Dua aliansi itu adalah kubu ‘Sekutu’ yang didominasi oleh Uni Soviet,
Britania Raya, dan Amerika Serikat (AS). Sedangkan kubu ‘Poros’
didominasi oleh Jerman, Jepang, dan Italia.
Sejak akhir 1939 hingga awal 1941, melalui serangkaian kampanye dan
perjanjian, Jerman membentuk aliansi Poros bersama Italia, dan mulai
menganeksasi wilayah negara-negara tetangganya di Eropa, termasuk
Polandia.