Kamis, 08 Oktober 2015

AS Siap Melawan Ancaman Nuklir Korea Utara


AS Siap Melawan Ancaman Nuklir Korea Utara 
 Di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, Badan Antariksa Korea Utara menyatakan pada bulan lalu bahwa Pyongyang sedang membangun satelit baru dan bersiap meluncurkannya dengan menggunakan roket jarak jauh. (Reuters/KCNA)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Amerika Serikat meyakini Korea Utara memiliki kemampuan untuk meluncurkan senjata nuklir terhadap AS dan siap melawan ancaman tersebut.

Pemimpin Komando Utara dan Komando Pertahanan Udara AS, Laksamana Bill Gortney, pada Rabu (7/10), menyatakan dia setuju dengan penilaian intelijen AS bahwa Korea Utara memiliki senjata nuklir, serta kemampuan untuk memperkecil ukuran bom dan menempatkannya pada roket yang dapat diluncurkan hingga ke AS.

"Kami menilai mereka memiliki kemampuan untuk mencapai tanah air dengan senjata nuklir dari roket," kata Gortney dalam acara yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Atlantic Council.

Gortney memaparkan bahwa sangat sulit memprediksi perilaku pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tetapi militer AS siap merespon jika Korut meluncurkan senjata nuklir.

"Kami siap untuk (serangan itu), dan kami siap 24 jam sehari jika dia cukup bodoh untuk menembakkan sesuatu kepada kami," kata Gortney.

"Saya cukup yakin bahwa kita akan menghalau berapa banyak pun (senjata nuklir) yang akan ditembakkan," ujar Gortney.

Badan Antariksa Korea Utara menyatakan pada bulan lalu bahwa Pyongyang sedang membangun satelit baru dan bersiap meluncurkannya dengan menggunakan roket jarak jauh. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan rudal balistik di negara tertutup tersebut telah mengalami kemajuan.

Korea Utara mengklaim bahwa peluncuran roket tersebut merupakan bagian dari program ruang angkasa yang sah, yang bertujuan untuk menempatkan satelit ke orbit. Meski demikian, Korut kerap meluncurkan tes rudal meskipun mendapat sanksi dan peringatan internasional.

Maret lalu, Badan Pertahanan Rudal AS menyatakan Korea Utara akan dapat meluncurkan rudal balistik antarbenua pada tahun ini.

Pada Rabu (7/10), Gortney menyatakan militer AS tengah berinvestasi untuk memodernisasi sistem pertahanan rudal saat ini. Gortney menambahkan sensor dan radar baru agar dapat mengidentifikasi potensi peluncuran rudal dengan lebih akurat, serta menurunkan biaya yang diperlukan untuk mempertahankan diri dari serangan rudal.

Gortney memperingatkan gagalnya Kongres AS untuk meloloskan anggaran untuk tahun fiskal 2016, atau diberlakukan kembali pemotongan anggaran wajib, dapat berpengaruh terhadap jumlah dana yang dibutuhkan untuk upaya pertahanan militer tersebut.


Credit  CNN Indonesia

Hindari Jet Rusia, Serangan Udara AS di Suriah Dialihkan


Hindari Jet Rusia, Serangan Udara AS di Suriah Dialihkan  
Ilustrasi pesawat tempur. (Thinkstock/Stocktrek Images)
 
Jakarta, CB -- Pesawat tempur koalisi serangan udara internasional pimpinan Amerika Serikat untuk menggempur markas ISIS di Suriah terpaksa dialihkan dan memutar arah paling tidak satu kali untuk menghindari jet tempur Rusia yang juga meluncurkan serangan udara.

"Kami mengambil tindakan untuk memastikan serangan udara yang diluncurkan aman, sehingga kami harus memutar arah sebuah pesawt tempur," kata Kapten Jeff Davis, juru bicara Pentagon, dikutipkan Reuters, Rabu (7/10).


Davis menyatakan tindakan untuk memutar arah pesawat sudah dilakukan sejak pejabat militer AS dan Rusia berdiskusi soal konflik di Suriah melalui konferensi video pada 1 Oktober lalu.

Meski demikian, Davis menolak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk soal apakah pesawat yang memutar arah adalah pesawat yang membawa awak atau pesawat nirawak. Davis juga menolak menjelaskan di mana dan berapa kali pesawat AS harus memutar arah.

Davis hanya menyatakan bahwa tindakan memutar arah tersebut dilakukan setidaknya satu kali dan terjadi di ruang udara Suriah.

CNN melaporkan bahwa terdapat dua pesawat AS yang harus memutar balik, dan keduanya merupakan pesawat tempur jenis F-16.

Sumber militer yang tak mau disebutkan namanya menyatakan kepada CNN bahwa kedua pesawat tempur AS tersebut tidak dapat melaksanakan misinya.

Menurut sumber tersebut, sejak Rusia memulai operasinya di Rusia, pilot pesawat tempur AS di Suriah diperintahkan untuk memutar arah jika menemui jet tempur Rusia dalam jarak 20 mil laut atau sekitar 37 km.

Amerika Serikat dan sejumlah negara sekutunya melancarkan kampanye serangan udara selama setahun terakhir terhadap kelompok militan ISIS di Suriah dan di seberang perbatasan negara tetangga, Irak.

Sementara Rusia meluncurkan serangan udara di Suriah sejak bulan lalu, dan sebagian besar difokuskan menggempur kelompok pemberontak lain yang menentang Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby menyatakan pada Rabu (7/10) bahwa "lebih dari 90 persen serangan yang kami lihat", Rusia belum meluncurkan serangan terhadap ISIS atau kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaidah.

"Mereka sudah sebagian besar melawan kelompok oposisi, kelompok yang ingin masa depan yang lebih baik bagi Suriah dan tidak ingin melihat rezim Assad tetap berkuasa," katanya, dikutip dari CNN.
Credit  CNN Indonesia

Kanselir Jerman Tetap Tolak Turki Masuk Uni Eropa


Kanselir Jerman Tetap Tolak Turki Masuk Uni Eropa  
Meski mengaku butuh bantuan Turki untuk menangani arus pengungsi dari Suriah dan Irak, Jerman tetap menentang keanggotaan Turki dalam Uni Eropa. (Reuters/Philippe Wojazer)
 
Berlin, CB -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa bantuan Turki untuk membendung arus pengungis ke Eropa memang dibutuhkan namun itu tidak mengubah pandangannya yang menolak bergabungnya Turki ke Uni Eropa.

"Saya selalu menentang keanggotaan Uni Eropa, Presiden (Tayyip) Erdogan tahu ini, dan saya masih (menentangnya),” kata Merkel dalam acara bincang-bincang di televisi Jerman, ARD, Rabu (7/10).


Merkel memang merupakan salah satu yang menolak dengan tegas keanggotaan Turki ke Uni Eropa, bahkan sebelum ia menjadi Kanselir pada 2005. Ia hanya menganjurkan Turki untuk menjalin “kemitraan istimewa” Turki dengan Uni Eropa.

Tapi dia telah menghindari menggunakan istilah itu ataupun menyatakan penentangannya dengan terlalu keras dalam beberapa tahun terkahir.

Upaya Turki telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir, dikarenakan ketertarikan Ankara sepertinya berkurang, sementara para pemimpin Eropa juga menilai kebijakan Erdoga yang makin otoriter.

Namun kini Eropa mencoba menjangkau Turki lagi, berharap negara itu bisa membantu mengatasi gelombang pengungsi dari Suriah dan Irak ke Eropa.

Erdogan mengunjungi Brussels pada Senin lalu dan dipresentasikan draf rencana Eropa yang berisi bantuan lebih banyak dana untuk pengungsi Suriah dan Irak yang tinggal di Turki.

"Kita perlu bicara dengan Turki tentang berbagi beban yang lebih baik," kata Merkel. "Itu akan berarti bahwa kita memberikan Turki uang…dan bahwa kita memenuhi tuntutan tertentu Turki, seperti mengurangi pembatasan visa.

Credit  CNN Indonesia


Rusia Serbu Militan Suriah, Intel AS Mengaku Kecolongan


Rusia Serbu Militan Suriah, Intel AS Mengaku Kecolongan  
Saat ini Rusia telah melakukan serangan udara yang besar terhadap kelompok militan anti-pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah. (Dok. Kemhan Rusia)
 
Washington, CB -- Intelijen Amerika Serikat mengaku kecolongan atas serangan Rusia yang mendadak dan masif terhadap para pemberontak Suriah. Saat ini Kongres AS dilaporkan tengah menyelidiki dan meninjau soal lambannya kerja intelijen mengumpulkan informasi terkait gerakan Rusia di Suriah.

Laporan tersebut disampaikan secara eksklusif oleh sumber Reuters di Kongres AS, Kamis (8/10). Sumber mengatakan bahwa Kongres akan melihat dampak apa yang terjadi akibat kerja intelijen yang lambat dalam melihat tanda-tanda dari Rusia.


Pembahasan ini diperlukan Kongres karena bukan kali ini saja intel AS kecolongan. Di antaranya yang gagal diantisipasi intel AS adalah pencaplokan Crimea oleh Rusia di Ukraina tahun lalu, atau ekspansi pulau buatan China yang kilat di Laut China Selatan.

Saat ini Rusia telah melakukan serangan udara yang besar terhadap kelompok militan anti-pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah. Rusia juga menyiagakan ratusan pasukannya dan kapal perang di Suriah. Beberapa kelompok yang diserang Rusia adalah brigade militan didikan CIA.

Sumber Reuters yang tidak ingin disebut namanya mengatakan bahwa intel AS memang memantau lekat pengiriman aset-aset militer dan personel Rusia di Suriah dalam beberapa pekan terakhir. Namun mereka mengakui tidak memprediksi Rusia akan menyerang mendadak dan agresif ke beberapa wilayah di Suriah.

"Mereka memang memprediksi hal ini akan terjadi, tapi tidak mengira akan sebesar ini," kata sumber.

Sumber Reuters lainnya mengatakan bahwa awalnya intelijen AS mengira Rusia hanya akan melakukan latihan militer atau serangan sementara untuk unjuk kekuatan, bukan serbuan skala besar dan berkelanjutan.

Tidak disebutkan perbedaan apa yang mungkin terjadi jika intelijen AS mengetahuinya lebih dulu. Namun yang jelas, langkah mendadak Rusia ini telah mengacaukan strategi pemerintahan Barack Obama di Timur Tengah dan mengikis pengaruh AS di kawasan.

Sumber mengatakan, saat ini pemerintah AS memiliki gambaran lebih gamblang soal motif Vladimir Putin, yaitu melakukan apa pun untuk mendukung Assad. Tapi pemerintahan Obama masih abu-abu dalam mengetahui sejauh mana Putin akan menurunkan aset militernya.

Komite intelijen Kongres AS akan melakukan pemeriksaan dan menanyakan pada para pejabat intelijen yang terlibat dalam proses pengumpulan informasi soal Rusia.


Credit  CNN Indonesia

Menteri Retno Telepon 5 Menlu Minta Bantuan Atasi Kebakaran


Menteri Retno Telepon 5 Menlu Minta Bantuan Atasi Kebakaran  
Jembatan Betrix, Sarolangun, Jambi, pada 7 Oktober, masih terlihat tertutup kabut asap tebal. (Antara/Wahdi Septiawan)
 
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, menghubungi lima menteri luar negeri dari negara lain untuk meminta bantuan menanggulangi kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di langit Asia Tenggara.

"Tadi malam, Menlu sudah menghubungi lima menlu, yaitu dari Australia, Malaysia, Singapura, Rusia dan China untuk membahas kerja sama memadamkan api," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (8/10).

Menurut Tata, demikian Arrmanatha akrab disapa, kelima menlu mengindikasikan kesiapan untuk memberikan bantuan.

"Kami akan membicarakan lebih lanjut mengenai mekanisme dan TOR-nya. Bentuk kerja samanya bisa dalam bentuk teknis atau comercial basis," kata Tata.

Tata lantas menjabarkan bahwa kini Indonesia membutuhkan pesawat yang dapat menampung 10 ribu liter air untuk memadamkan api di 110 titik.


Sebelumnya, Indonesia beberapa kali menolak tawaran bantuan dari Singapura karena menganggap masih memiliki cukup armada dan pasukan untuk memadamkan api.

Kini, kata Tata, Indonesia memutuskan untuk menerima bantuan karena mulai kewalahan memadamkan api yang terus menjalar.

"Kami sudah berusaha dengan mengerahkan 26 helikopter, empat fix wing, dan empat pesawat untuk modifikasi cuaca. Sekitar 65 juta liter air dan 250 ton garam juga sudah dikeluarkan untuk memadamkan dan memodifikasi cuaca di beberapa titik di lima provinsi," papar Tata.

Namun, pemerintah tetap kewalahan memadamkan api. "Satu titik dipadamkan, satu titik lain terbakar lagi," katanya.

Hal inilah yang akhirnya mendorong pemerintah untuk menerima bantuan.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengonfirmasi bahwa pemerintah sudah menerima secara resmi bantuan dari Singapura dan Rusia.

Singapura, menurut Jokowi, memberikan bantuan berupa tiga pesawat yang akan digunakan untuk memadamkan api dan asap dari udara. Ketiga pesawat tersebut akan tiba di Indonesia hari ini, Kamis (8/10).

"Singapura kirim tiga pesawat, hari ini  datang. Ada dari Rusia juga karena kita membutuhkan pesawat yang mempunyai daya angkut air 12 sampai 15 ton, bukan seperti sekarang hanya 2 sampai 3 ton. Itu enggak nendang," ujar Jokowi di Jakarta.

Selain Singapura dan Rusia, Jokowi juga akan menerima bantuan dari Malaysia dan Jepang. Untuk dua negara terakhir, bantuan sedang dalam proses.

"Kami harapkan bisa mempercepat penanganan, karena menangani gambut berbeda dengan menangani kebakaran hutan biasa," kata Jokowi

Credit  CNN Indonesia

Seorang TKI Hilang Diculik di Arab Saudi


Seorang TKI Hilang Diculik di Arab Saudi  
Kementerian Luar Negeri melaporkan ada seorang WNI hilang diculik di Riyadh. (Antara Foto)
 
Jakarta, CB -- Seorang warga negara Indonesia dilaporkan diculik tiga orang tidak dikenal di Riyadh, Arab Saudi.


Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam konferensi pers, Kamis (8/10), WNI asal Situbondo itu bekerja sebagai sopir di Riyadh.

"Ya, tanggal 18 September lalu ada seorang WNI asal Situbondo, bekerja sebagai sopir, diculik di Ishbilia, Riyadh," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal.

"Seorang WNI bernama Abdurrahman menyampaikan ke para TKI di sana dan informasi sampai ke KBRI Riyadh," lanjut Iqbal lagi.

Setelah mendapatkan informasi, KBRI Riyadh dan majikan WNI tersebut langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Kepolisian pun langsung memanggil saksi untuk melakukan penelusuran lebih lanjut.

"KBRI juga sudah menunjuk konsultan hukum dengan latar belakang mantan polisi agar dapat membantu penelusuran lebih lanjut," kata Iqbal.

Kini, Kemlu masih menunggu hasil penyelidikan tersebut.


Credit  CNN Indonesia

Foto Ini Bukti Manusia Pernah ke Mars 40 Tahun Lalu?

Foto itu memperlihatkan manusia berbaju astronot.

Foto Ini Bukti Manusia Pernah ke Mars 40 Tahun Lalu?
Foto bukti manusia pernah ke Mars 40 tahun lalu. Namun sebagian manusia tidak percaya dan menganggapnya hoax. (IB Times UK)
 
  CB - Badan Luar Angkasa Amerika, NASA, dibombardir pertanyaan setelah sebuah foto beredar secara viral. Foto itu memperlihatkan manusia berbaju astronot berada di atas permukaan planet merah.

Planet Mars belakangan semakin menarik perhatian. Bukan hanya karena telah beredarnya film Hollywood bertajuk The Martian di bioskop, tetapi juga karena terkonfirmasi adanya kandungan air di planet tersebut.

Baru-baru ini sebuah foto yang beredar juga menarik perhatian. Foto itu diduga menjadi bukti bahwa manusia pernah mendarat di Planet Mars. Foto yang beredar dipercaya bagian dari tangkapan gambar dalam sebuah video misi luar angkasa yang dimiliki NASA.

Dalam foto itu, manusia berbaju astronot terlihat berjalan di permukaan berwarna merah. Foto itupun berwarna sedikit memerah. Kemungkinan video itu diambil pada 1973, saat NASA melakukan misi bernama Project RedSun, sebuah program 40 tahun lalu untuk mengeksplorasi planet merah.

Yang menjadi pertanyaan, jika foto ini benar adanya, mengapa NASA menyembunyikan hal ini dar publik. Bahkan terbukti dalam permulaan video tertulis 'Bukan untuk distribusi publik'.

Tidak ada yang bisa membuktikan jika foto ini hoax atau asli. Namun NASA juga belum berkomentar terkait dengan spekulasi ini.

Dilansir melalui IB Times UK, Kamis, 8 Oktober 2015, banyak pihak percaya jika foto ini adalah hoax, untuk mendukung antusiasme masyarakat terhadap adanya film The Martian.

"Dengan adanya teknologi di industri film dan editing video, siapa yang bisa memperkirakan apa yang bisa dilakukan manusia untuk menipu?" tulis sebuah komentar.


Credit  VIVA.co.id

Teka-teki Temuan 'Menakjubkan' dari Pluto

"Pluto punya cuaca, kabut di atmosfer dan punya geologi aktif,".

Teka-teki Temuan 'Menakjubkan' dari Pluto
Permukaan Pluto  (Instagram/NASA)
 
CB - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berjanji akan mengungkapkan 'temuan menakjubkan' di planet kerdil Pluto. Temuan penting itu disebutkan, setelah NASA menganalisa gambar Pluto dan bulan Pluto, Charon yang diterima oleh pesawat antariksa New Horizons.
Temuan disebutkan, bersadarkan analisa pada gambar yang diolah oleh NASA. Gambar tersebut, merupakan gambar berwarna beresolusi tinggi yang menunjukkan topologi dan geologi rinci. Gambar itu disebutkan belum terlihat sebelumnya.

Dikutip Mirror.co.uk, Kamis 8 Oktober 2015, ilmuwan planet NASA, Alan Stern, mengatakan ia akan mengungkapkan temuan mengagumkan itu pada Kamis pekan ini.

"NASA tidak mengizinkan saya mengatakan kepada Anda, apa yang ditemukan sampai Kamis. Ini mengagumkan," kata Stern. Pengumuman disebutkan, akan dilaksanakan dalam sebuah forum di Universitas Alberta, Kanada.

Bahkan, dalam menyebutkan bocorannya, Stern menggambarkan Pluto sebagai lingkungan yang 'hidup'.

"Pluto memiliki cuaca, punya kabut di atmosfer dan punya geologi aktif," ujar Stern.

Sementara itu, pada satelit Pluto, Charon, peneliti NASA mengatakan penasaran dengan area merah gelap pada kutub Charon. Sejauh ini, pada kutub itu masih menjadi teka-teki.

Peneliti mengakui, kemungkinan area merah gelap pada kutub Charon bisa merupakan noda, atau jenis khusus dari mineral.

Pengungkapan temuan NASA pada Kamis waktu setempat juga bisa termasuk membahas temuan lautan beku yang terkubur di bawah permukaan Pluto. Secara teori, pembentukan air di bawah permukaan Pluto bisa menggeser dan meretakkan permukaan Pluto dan akhirnya bisa membentuk gunung berapi dingin yang muncul di permukaan.

Credit  VIVA.co.id

Saat Bung Karno 'Ancam' Jenderal Soedirman


Soedirman mendesak Bung Karno ikut dengan dia ke hutan.

Saat Bung Karno 'Ancam' Jenderal Soedirman
Bung Karno dan Jenderal Soedirman (VIVA.co.id / Dody Handoko)
 
CB - Masih banyak kisah yang menarik dari perjalanan karier Presiden Soekarno. Cindy Adams dalam biografinya Soekarno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, menyampaikan dialog antara Bung Karno dengan Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, saat detik-detik agresi militer Belanda tanggal 19 Desember 1948 di Yogyakarta.

Dua jam sebelum pendaratan pasukan Belanda, Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, yang masih berumur 30 tahun, membangunkan Bung Karno.

Setelah menyampaikan informasi yang diterimanya terlebih dahulu, Soedirman mendesak Bung Karno ikut dengan dia ke hutan.

Sambil mengenakan pakaianku cepat-cepat, Bung Karno berkata. “Dirman, engkau seorang prajurit. Tempatmu di medan pertempuran dengan anak buahmu. Dan tempatmu bukanlah pelarian bagi saya. Saya harus tinggal di sini, dan mungkin bisa berunding untuk kita dan memimpin rakyat kita semua," kata Bung Karno ketika itu.

“Kemungkinan Belanda mempertaruhkan kepala Bung Karno. Jika Bung Karno tetap tinggal di sini, Belanda mungkin menembak saya. Dalam kedua hal ini, saya menghadapi kematian, tapi jangan kuatir. Saya tidak takut. Anak-anak kita menguburkan tentara Belanda yang mati. Kita perang dengan cara yang beradab, akan tetapi …”

Soedirman mengepalkan tinjunya,” Kami akan peringatkan kepada Belanda, kalau Belanda menyakiti Soekarno, bagi mereka tak ada ampun lagi. Belanda akan mengalami pembunuhan besar-besaran.”

Soedirman melangkah ke luar dan dengan cemas melihat udara. Ia masih belum melihat tanda-tanda, “Apakah ada instruksi terakhir sebelum saya berangkat?” kata dia.

“Ya, jangan adakan pertempuran di jalanan dalam kota. Kita tidak mungkin menang. Akan tetapi pindahkanlah tentaramu ke luar kota, Dirman, dan berjuanglah sampai mati. Saya perintahkan kepadamu untuk menyebarkan tentara ke desa-desa. Isilah seluruh lurah dan bukit. Tempatkan anak buahmu di setiap semak belukar. Ini adalah perang gerilya semesta”.

“Sekali pun kita harus kembali pada cara amputasi tanpa obat bius dan mempergunakan daun pisang sebagai perban, namun jangan biarkan dunia berkata bahwa kemerdekaan kita dihadiahkan dari dalam tas seorang diplomat. Perlihatkan kepada dunia bahwa kita membeli kemerdekaan itu dengan mahal, dengan darah, keringat dan tekad yang tak kunjung padam," kata dia.

“Dan jangan ke luar dari lurah dan bukit hingga Presidenmu memerintahkannya. Ingatlah, sekali pun para pemimpin tertangkap, orang yang di bawahnya harus menggantikannya, baik ia militer maupun sipil. Dan Indonesia tidak akan menyerah!”.

Sebelumnya, Presiden Sukarno menyarankan agar Jenderal Soedirman menjalani perawatan saja karena penyakit Soedirman pada waktu itu tergolong parah.

“Yang sakit itu Soedirman…panglima besar tidak pernah sakit….” Itu jawaban sang Jenderal.


Credit  VIVA.co.id

Rusia Kerahkan Kereta Perang Iblis untuk Gempur ISIS








Rusia Kerahkan Kereta Perang Iblis untuk Gempur ISIS
Helikopter MI-24 terbang rendah, heli tempur milik AU Rusia ini ditempatkan di Heymim dekat kota pelabuhan Suriah Latakia. Militer Rusia mengerahkan kekuatannya untuk menggepur militan ISIS. Suriah, 6 Oktober 2015. Reuters



Rusia Kerahkan Kereta Perang Iblis untuk Gempur ISIS
Pesawat heli MI-24 diparkir di salah satu pangkalan udara di Suriah. Heli MI-24 merupakan salah satu heli tempur terbaik, heli ini dikerahkan untuk melakukan gempuran serang darat dan misi dukungan tembakan. Suriah, 6 Oktober 2015. Reuters

Rusia Kerahkan Kereta Perang Iblis untuk Gempur ISIS
Seorang kru darat MI-24 mempersiapkan sebuah rudal air-to-ground, rudal ini digunakan untuk menyerang target di darat. MI-24 merupakan heli tempur yang sudah digunakan sejak perang Soviet-Afganistan, bahkan taliban menjuluki heli ini sebagai shaitan arba atau kereta perang iblis. Suriah, 6 Oktober 2015. Reuters

Rusia Kerahkan Kereta Perang Iblis untuk Gempur ISIS
Heli tempur MI-24 sangat ditakuti oleh militan taliban, karena kemampuan gempurnya yang tinggi dan sanggup mengangkut pasukan bersenjata pada bagian perut MI-24. Heli ini memiliki julukan lain yaitu buaya terbang, julukan tersebut didapat karena moncong MI-24 menyerupai buaya. Suriah, 6 Oktober 2015. Reuters

Rusia Kerahkan Kereta Perang Iblis untuk Gempur ISIS
MI-24 memiliki predikat combat proven atau teruji di medan perang, tercatat puluhan negara menggunakan MI-24. Salah satunya adalah Puspenerbad TNI-AD, daya angkut senjata dan tahan banting merupakan salah satu keunggulan dari MI-24. Suriah, 6 Oktober 2015. Reuters








Credit  Tempo.co




Mengenal MiG 1.44, Pesawat Siluman Pertama Rusia

Mengenal MiG 1.44, Pesawat Siluman Pertama Rusia
Pesawat generasi kelima Rusia, MiG 1.44. Proyek pesawat multi peran ini mulai dikembangkan pada 1986, saat Uni Soviet belum bubar, untuk menjawab proyek Advanced Tactical Fighter (ATF), pesawat tempur canggih bersifat siluman milik Amerika Serikat, F-22 Raptor. acecombat.wikia.com

Mengenal MiG 1.44, Pesawat Siluman Pertama Rusia
Proyek MiG 1.44 dipamerkan pada pameran digantara MAKS-2015. Biro Desain Mikoyan mulai merancang konsep pesawat ini pada 1991, saat Rusia berada dalam kondisi defisit. MiG 1.44 akhirnya diperkenalkan pada Januari 1999. Terbang pertama kali dan terakhir, pada 29 February 2000, setelah itu tidak pernah terbang lagi. sputniknews.com/twitter.com

Mengenal MiG 1.44, Pesawat Siluman Pertama Rusia
Pesawat tempur siluman MiG 1,44 memakai mesin ganda Saturn AL-41F turbojet sehingga dapat melaju pada kecepatan di atas 2 Mach dan mempunyai kemampuan supercruise, yaitu terbang pada kecepatan supersonik tanpa menggunakan afterburner. youtube.com

Mengenal MiG 1.44, Pesawat Siluman Pertama Rusia
Pesawat siluman ini dilengkapi dengan sistem avionik canggih, perangkat radar udara tercanggih, dan mampu lepas landas dan mendarat di landasan pendek. Selain itu MiG 1.44 juga memiliki kemampuan manuver yang tinggi serta daya jelajah yang jauh, hingga 4.000 km. youtube.com

Mengenal MiG 1.44, Pesawat Siluman Pertama Rusia
MiG 1.44 memiliki sayap delta atau segitiga dengan canard atau sayap kecil di depan, ekor kembar di belakang. Canard membuat pesawat mampu bernanuver dengan lincah. military-today.com

Mengenal MiG 1.44, Pesawat Siluman Pertama Rusia
Pesawat MiG 1.44 memiliki intake jet di bawah hidung. Rudal-rudal disimpan tertutup di dalam badan pesawat agar RCS atau Radar Cross Section kecil sehingga tidak terdeteksi radar. Kepala proyek pesawat ini mengklaim bahwa Mig 1.44 lebih siluman dari F-22 Raptor dan lebih lincah. military-today.com





Credit tempo.co



Kapal Perang Rusia Tembakan 26 Rudal ke Suriah

Kapal Perang Rusia Tembakan 26 Rudal ke Suriah
Kementerian Pertahanan Rusia merilis video yang memperlihatkan kapal Angkatan Laut Rusia meluncurkan rudal ke Suriah dari Laut Kaspia, 7 Oktober 2015. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan bahwa empat kapal perusak telah meluncurkan 26 rudal jelajah untuk menghacurkan 11 target. youtube.com

Kapal Perang Rusia Tembakan 26 Rudal ke Suriah
Kapal perang Rusia meluncurkan rudal jelajah untuk menggempur posisi ISIS di Suriah, 7 Oktober 2015. Menteri Pertahahan Rusia Sergei Shoigu menyebutkan bahwa 26 rudal tersebut memliki presisi tinggi dan mampu menghancurkan 11 target dari Laut Kaspia yang jaraknya 1.500 kilometer. youtube.com


Kapal Perang Rusia Tembakan 26 Rudal ke Suriah
Kapal angkatan laut Rusia armada Laut Kaspia meluncurkan rudal jelajah 3M-54 Klub Kalibr-NK dari Laut Kaspia untuk menggempur ISIS di Suriah yang jaraknya 1.500 km. Rudal jelajah tersebut mampu menggempur target sejauh 2.500 km dengan tepat. REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation

Kapal Perang Rusia Tembakan 26 Rudal ke Suriah
Empat kapal perang Angkatan Laut Rusia dari Armada Laut Kaspia, frigate kelas Gepard dan korvet kelas Buyan meluncurkan 26 rudal jelajah Kalibr NK (Klub) unntuk menggempur ISIS di Suriah. Rudal tersebut memiliki jelajah hingga 2.500 km. REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation

Kapal Perang Rusia Tembakan 26 Rudal ke Suriah
Rudal 3M-54 Klub Kalibr-NK. Rudal Klub N adalah rudal dari kapal permukaan ke darat yang mampu menghancurkan taget sejauh 2.500 kilometer. Rudal ini diluncurkan secara vertikal dan sangat presisi sehingga penyerangan menjadi efisien. liveleak.com

Kapal Perang Rusia Tembakan 26 Rudal ke Suriah
Rudal Kalibr NK (klub) menempuh jarak 1.500 kilometer, melewati Iran dan Irak, sebelum menghancurkan posisi ISIS di Suriah. independent.co.uk




Credit  Tempo.co




Ada 16 Pulau di Indonesia Dikuasai Asing


Foto: Ilustrasi Okezone
Foto: Ilustrasi Okezone
MEDAN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Abdul Halim mengatakan sedikitnya ada 16 pulau dan gugusannya di Indonesia telah dikuasai asing sejak tahun 2014.
"Fakta ini menunjukkan bahwa praktek privatisasi dan komersialisasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil masih terus berlangsung. Padahal Mahkamah Konstitusi telah menafsirkan bahwa kedua praktek ini melawan konstitusi, yakni Pasal 28 dan 33 UUD Tahun 1945," ujar Halim dalam keterangannya yang diterima Okezone, Rabu (7/10/2015).
Pusat Data dan Informasi KIARA, sambungnya, menemukan fakta bahwa 16 pulau yang dikuasai asing dan tidak bisa diakses tanpa izin tersebar di DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Barat.
"Lima pulau kecil sudah dikelola oleh investor pada tahun 2014 dengan nilai investasi Rp3,074 triliun. Lima pulau akan direalisasikan pada tahun 2015 dan enam pulau dalam penjajakan," tuturnya.
Lebih parah lagi, kata dia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil mengatur bahwa, Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan pemanfaatan perairan di sekitarnya dalam rangka penanaman modal asing harus mendapat izin Menteri (Pasal 26 A Ayat 1).
"Ironisnya, juga disebutkan bahwa Penanaman modal asing sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) harus mengutamakan kepentingan nasional," tegasnya.
Dia pun menilai logika berpikir para pengambil kebijakan di Indonesia tidak masuk akal. Menyandingkan penanaman modal asing dengan kepentingan nasional adalah bentuk kesesatan berpikir.
"Sebaliknya, kepentingan nasional akan dikebiri atas nama investasi. Dalam konteks inilah, Menteri Kelautan dan Perikanan harus mengajukan upaya revisi terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di dalam Prolegnas 2016," sambungnya.
Halim pun membeberkan hal itu, di dalam Nota Keuangan APBN 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapatkan anggaran sebesar Rp6.726,0 miliar. Salah satu program kerja yang ingin dijalankan pada tahun 2015, adalah program pengelolaan sumber daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Lalu, pengelolaan pulau kecil juga tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Menindaklanjuti mandat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mendaftar sekitar 100-300 pulau potensial dan ditawarkan kepada investor.
Dan pada tahun 2016, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp5 triliun atau sebesar Rp15.801,2 triliun.
"Salah satu program prioritasnya adalah pengembangan ekonomi di pulau-pulau kecil terluar. Indikator kinerja yang dipatok adalah jumlah pulau-pulau kecil terluar yang difasilitasi pengembangan ekonominya sebanyak 25 pulau," tutur Halim.
Munculnya Pasal 26A, kata dia, mempermudah penguasaan asing atas pulau-pulau kecil. Pasal 26A mengatur pemanfaatan pulau-pulau kecilm, dan perairan di sekitarnya dalam skema investasi penanaman modal dengan dasar izin menteri.


Credit  Okezone

AS Peringatkan Ada Batas 'Mengerikan' di Laut Cina Selatan


Kapal keruk Cina terlihat di perairan sekitar Karang Mischief di Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Cina diduga sedang membangun landasan udara ketiga.
Kapal keruk Cina terlihat di perairan sekitar Karang Mischief di Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Cina diduga sedang membangun landasan udara ketiga.

CB, SYDNEY -- Komandan Armada Pasifik Amerika Serikat Laksamana Scot Swift mengatakan, sejumlah negara tampaknya melihat Laut Cina Selatan sebagai sesuatu yang diperebutkan.
Sejumlah negara tersebut, menurut Swift, memaksakan pembatasan dan peringatan berlebihan yang ia gambarkan sebagai sesuatu yang mengerikan di wilayah tersebut.
Berbicara dalam pidatonya di konferensi maritim di Sydney, Australia, pada Selasa (6/10), Swift mengatakan, AS tetap berkomitmen seperti biasanya untuk melindungi kebebasan navigasi melewati wilayah tersebut.
Namun, menurut dia, beberapa negara tampaknya melihat area bebas itu sebagai sesuatu yang diperebutkan, sesuatu yang bisa diambil dan mendefinisikan ulang hukum domestik atau menafsirkan kembali hukum internasional terkait Laut Cina Selatan.
"Beberapa negara terus memaksakan peringatan berlebihan dan pembatasan kebebasan laut di zona ekonomi eksklusif mereka dan mengklaim hak perairan yang tidak sesuai dengan (Konvensi PBB tentang Hukum Laut). Tren ini sangat mengerikan di perairan yang diperebutkan," kata Swift.
Seperti diketahui, Cina telah mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan yang selama ini menjadi jalur perdagangan bernilai 5 triliun dolar per tahunnya. Sedangkan, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih di wilayah itu.
Selama ini, AS menyerukan Cina untuk menghentikan pembangunan pulau buatan mereka di daerah tersebut. Tapi, Cina mengatakan, memiliki kedaulatan tak terbantahkan di perairan tersebut. Cina justru menuduh AS memiliterisasi Laut Cina Selatan dengan melakukan patroli dan latihan militer bersama di sana.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID

Presiden MSF: Bahkan Perang pun Punya Aturan


Kerusakan di sebuah rumah sakit di Kunduz, Afghanistan yang dilakukan AS, Sabtu (3/10).
Kerusakan di sebuah rumah sakit di Kunduz, Afghanistan yang dilakukan AS, Sabtu (3/10).

CB, JENEWA -- Presiden Internasional Médecins Sans Frontières atau Dokter Lintas Batas (MSF) Joanne Liu mendesak perlunya investigasi independen atas serangan di Kunduz oleh Komisi Pencari Fakta Humaniter Internasional. Serangan terhadap fasilitas kesehatan menurutnya telah melanggar aturan perang.

Liu mengatakan, pada Sabtu (3/10) lalu, pasien dan staf MSF yang terbunuh di Kunduz menjadi bagian dari sekian banyak orang yang telah tewas di zona konflik di seluruh dunia dengan alasan ‘collateral damage’ atau ‘efek bawaan yang tidak diinginkan’ atau ‘konsekuensi perang yang tidak bisa dihindari’.

Namun menurutnya, hukum humaniter internasional tidak melihat sebuah kejadian sebagai ‘kesalahan’ atau bukan, mereka mempertanyakan maksud, fakta-fakta, dan kenapa hal itu dilakukan.

Serangan Amerika Serikat (AS) terhadap rumah sakit MSF di Kunduz menurut Liu merupakan kehilangan terbesar yang pernah dialami organisasi tersebut dalam sebuah serangan udara. Puluhan ribu orang di Kunduz kini tidak bisa mendapatkan layanan medis di saat yang paling dibutuhkan.

"Hari ini kami berkata: cukup. Bahkan perang pun memiliki aturan," ungkap Liu dalam pidatonya di Kantor PBB di Jenewa, seperti dikutip dari pernyataan pers MSF yang diterima Republika.co.id Rabu (7/10) malam.

Di Kunduz, Liu mengisahkan, pasien mereka terbakar di ranjang. Dokter, perawat, dan staf lain tewas saat bekerja. Sementara staf lain harus melakukan operasi bedah terhadap rekannya sendiri.

"Serangan ini bukan hanya serangan terhadap RS kami, ini adalah serangan terhadap Konvensi Jenewa. Hal ini tidak bisa ditoleransi. Konvensi Jenewa menjelaskan aturan-aturan perang dan dibuat untuk melindungi penduduk sipil dalam konflik termasuk pasien, petugas dan fasilitas medis. Aturan ini menjadikan situasi yang kejam menjadi sedikit lebih manusiawi," tutur Liu.

Liu menambahkan, Konvensi Jenewa bukan hanya merupakan kerangka kerja legal yang abstrak. Konvensi ini menurutnya menegaskan perbedaan hidup dan mati bagi tim medis yang bekerja di garis terdepan. Aturan-aturan perang inilah yang menjadikan situasinya cukup memungkinkan bagi pasien untuk mengakses fasilitas kesehatan dengan aman dan memungkinkan petugas menyediakan layanan kesehatan tanpa dijadikan target serangan.

"Justru karena menyerang rumah sakit di zona perang itu dilarang, kami mengharapkan perlindungan. Namun, sepuluh pasien termasuk tiga anak, dan 12 staf MSF terbunuh dalam serangan udara," kata Liu.

Liu meminta fakta dan keadaan seputar serangan ini harus diinvestigasi secara independen dan imparsial, terutama karena pernyataan AS dan Afganistan tentang apa yang sebenarnya terjadi tidak konsisten. Menurutnya investigasi internal pasukan AS, NATO, dan Afghanistan tak bisa diandalkan.

Liu pun menyatakan MSF menginginkan adanya investigasi atas serangan di Kunduz oleh Komisi Pencari Fakta Humaniter Internasional. Komisi ini didirikan atas dasar Protokol Tambahan dalam Konvensi Jenewa dan merupakan satu-satunya badan yang didirikan khusus untuk menginvestigasi pelanggaran Hukum Humaniter Internasional.

"Kami meminta negara-negara penandatangan Komisi ini, untuk menegakkan kebenaran dan menegaskan kembali status rumah sakit sebagai daerah yang dilindungi dalam konflik," ujarnya.

"Hari ini kami berjuang kembali untuk menghormati Konvensi Jenewa. Sebagai dokter, kami akan berjuang kembali demi pasien kami. Kami butuh bantuan Anda, sebagai bagian dari masyarakat umum, untuk berdiri bersama kami, menegaskan kembali bahkan perang pun punya aturan," ujarnya. Gita Amanda

Credit  REPUBLIKA.CO.ID



6 Insiden 'Salah Serang' AS yang Mematikan saat Perang


CB , Washington DC - Pihak Doctors Without Borders atau Medecins Sans Frontieres (MSF) meminta tim independen untuk menginvestigasi pengeboman fasilitas kesehatan milik organisasinya di Afghanistan. Namun, Amerika Serikat bersikukuh kejadian itu murni salah sasaran.
Sampai hasil penyelidikan tuntas, MSF belum mencabut pernyataan jika AS telah melakukan kejahatan perang.
Komandan pasukan koalisi AS di Afghanistas, Jenderal John Campbell mengatakan rumah sakit di kota utara Kunduz itu tak sengaja dibom. Hal itu terjadi saat pasukan Afghanistan meminta dukungan udara.
"Pada 3 Oktober, pasukan Afghanistan meminta bantuan udara AS karena mereka dihujani peluru oleh Taliban," kata Campbell pada Rabu (7/10/2015) seperti dikutip dari CNN. "Serangan udara pun kami lakukan. Namun, AS  'tak menyangka' posisi musuh dekat dengan Rumah Sakit itu," lanjut dia.
Campbell mengatakan Amerika Serikat bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Namun, sebelumnya AS menyebut pengeboman itu adalah insiden 'kerusakan kolateral.'
Benarkah begitu?
Terminologi ini muncul pada 1960 oleh militer AS. Hal ini memunculkan banyak kecaman dan kritikan. Seharusnya hak masyarakat sipil terlindungi selama perang oleh undang-undang perang. Termasuk tidak menyerang fasilitas kesehatan, sekolah, dan shelter pengungsi yang dilindungi oleh PBB.
"Menurut hukum perang adalah ilegal menyerang pihak musuh tanpa menggunakan teropong. Apakah di lokasi itu ada penduduk sipil atau tidak?" tulis Frederic Rosen, penulis buku Collateral Damage: A Candid History of a Peculiar Form of Death.
Berikut adalah tragedi 'salah sasaran' oleh AS, yang hingga kini mereka akui akibat dampak dari perang.


Ben Tre, Februari 1968

Pesawat AS F4 phantom menjatuhkan bom di Kota Ben Tre pada November 1965 selama Perang Vietnam. Kota ini merupakan wilayah padat penduduk yang dikendalikan Vietkong di Vietnam Selatan.
"Penting untuk menghancurkan kota demi memenangkan pertempuran," kata salah anggota militer AS kepada sebuah media Negeri Paman Sam itu. Serangan ini menjadi perdebatan sengit dalam aksi militer.
Ini merupakan indikasi dari strategi AS untuk menghancurkan siapa saja, termasuk sipil. Lebih dari 864.000 ton bom dijatuhkan selama Operasi Rolling Thunder itu sendiri.
Menurut Departemen Pertahanan AS, jumlah bom ini lebih banyak jika dibandingkan dengan seluruh bom di Pasifik selama Perang Dunia II yang berakhir pada 1945. Pada Perang Dunia II jumlah bom yang diledakkan sekitar 503.000 ton.
Baca juga: 'Hantu' Bom Napalm Membayangi Korban Perang Vietnam
 

Pengemboman Penampungan Pengungsi Irak, Februari 1991

Selama Perang Teluk pertama pada 13 Februari 1991, pesawat AS mengebom pengungsian di lingkungan perumahan Amiriyah Baghdad, Irak. Pengeboman ini menewaskan 408 warga sipil.
Bom-bom itu tepat mengenai sasaran ke tempat penampungan tersebut. Serangan ini sengaja ditargetkan.
Pejabat Pentagon dan CIA berpendapat, tempat penampungan itu digunakan sebagai pos komando alternatif. Penilaian ini didukung oleh laporan Gedung Putih.
Laporan tersebut menuduh rezim Saddam Hussein sengaja menjadikan perumahan warga sipil di instalasi militer sebagai 'perisai manusia'.

Serangan Kereta Pengungsi Albania, April 1999

Selama Perang Kosovo, pesawat NATO yang terlibat dalam Operasi Sekutu menembak sebuah kereta api. Alat transportasi itu mereka yakini sebagai kendaraan militer milik Serbia. Ternyata, target tersebut merupakan kereta pengungsi yang melarikan diri konflik.
Tercatat 73 pengungsi tewas.
NATO awalnya mengklaim, pilot melakukan pengeboman untuk membela pengungsi yang ada di kereta api. Mereka menuding para pengungsi meninggal karena pasukan Yugoslavia yang menembaki gerbong itu. Pada akhirnya, aliansi mengakui pesawat telah keliru menjatuhkan bom di kendaraan sipil.
 

5 Bom Dijatuhkan di Kedutaan Cina di Belgrade, Mei 1999

Insiden lain selama Operasi Sekutu, 5 bom milik AS dijatuhkan di Kedutaan China di Belgrade. Peristiwa ini menewaskan 3 wartawan China dan memicu reaksi internasional.
Presiden Bill Clinton meminta maaf atas pengeboman itu. Dia mengatakan pengeboman tersebut tidak disengaja.
Dia berkilah, awalnya, AS mengebom akan salah satu instalasi militer di jalan sama yang teridentifikasi oleh CIA.
Beijing menyebut pengeboman itu adalah sebuah 'tindakan barbar', dan insiden itu memicu protes dan kerusuhan di seluruh China. Hubungan AS-China sempat rusak selama bertahun-tahun.


Pengeboman Pesta Pernikahan Afghanistan, Juli 2002

Padatahun-tahun awal perang di Afghanistan, 2 pesawat AS menyerang sebuah pesta pernikahan di provinsi Uruzgan. Peristiwa itu membunuh 48 orang.
Pentagon mengatakan pilot bereaksi terhadap tembakan antipesawat bersenjata berat.
Namun, Kepala Departemen Afghanistan Pertahanan, Gulbudin mengatakan para tamu hanya menembakkan senjata kecil ke udara dalam perayaan pernikahan. Keterangan Gulbudin ini diiyakan oleh tamu yang selamat.
Dua hari setelah serangan itu, Presiden George W Bush menelepon Presiden Afghanistan Hamid Karzai untuk mengungkapkan simpati bagi para korban. Namun, Pentagon menyatakan mereka tidak bersalah dalam insiden itu.
Ini bukan pertama kalinya pesawat militer AS mengebom pernikahan selama konflik Afghanistan.
Serangan serupa terjadi pada Juli dan November 2008. Lebih dari 100 orang tewas.
Pada kedua kasus, militer AS menyatakan penyesalan karena ada warga sipil yang tewas. Mereka mengklaim target sebenarnya adalah militan Taliban yang beroperasi di daerah tersebut.
Tak lama setelah terpilihnya Obama, Karzai menyerukan kepada Presiden AS yang baru itu untuk mengakhiri pembunuhan korban sipil.
 
 

Serangan Terhadap Wartawan di Baghdad, Juli 2007

Juli 2007, helikopter militer AS menyerang gerilyawan di Irak. Serangan ini mendapat perhatian internasional setelah organisasi 'pembocor' WikiLeaks merilis sebuah video yang menunjukkan pesawat menembak sekelompok orang yang berdiri di persimpangan. Tempat yang sama pasukan darat Amerika telah diserang sebelumnya.
Serangan itu diarahkan pada van di sebuah persimpangan. Sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk 2 wartawan Reuters. 2 anak dilaporkan terluka.
Wartawan tersebut tidak mengenakan pakaian yang mengidentifikasi diri mereka sebagai pers.
Tak hanya itu, dalam video yang dirilis oleh WikiLeaks, pilot salah mengasumsikan lensa tele yang dibawa oleh salah satu wartawan sebagai RPG atau granat lontar.
Setelah video itu dipublikasikan oleh Wikileaks, Pentagon mengubah pernyataannya. Mereka mengatakan pilot tidak tahu siapa wartawan, siapa pemberontak. (Rie/Bob)





Credit  Liputan6.com


AS Akui Melakukan Kejahatan Perang di Afghanistan

Oleh : - | Rabu, 7 Oktober 2015 | 04:45 WIB
AS Akui Melakukan Kejahatan Perang di Afghanistan
(BBC)
INILAHCOM. Washington -- Jenderal John Campbell, komandan pasukan internasional di Afghanistan, mengatakan serangan udara yang menghantam rumah sakit Medecins Sans Frontieres (MSF) adalah kesalahan.

"Kami tidak pernah dengan sengaja menargetkan fasilitas medis yang dilindungi," ujar Jenderal Campbell di depan Komite Angkatan Bersenjata di Senat AS.

Sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan jet tempur AS yang menyasar rumah sakit MSF di Kunduz. Serangan merupakan bagian dari upaya AS dan tentara Afghanistan merebut kembali Kunduz dari Taliban.

PBB menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang. MSF meminta penyelidikan penuh dan transparan atas tragedi ini, karena pihak rumah sakit kerap memberikan koordinat lokasi kepada pasukan Afghanistan dan AS.

Menurut Jenderal Campbell, dirinya tidak dalam posisi memberi rincian bagaimana serangan terhadap rumah sakit itu terjadi. Termasuk kemungkinan pilot gagal mengikuti pedoman militer untuk tidak menyerang fasilitas umum.

Joanne Liu, presiden MSF, membantah penjelasan AS atas serangan itu. "Sampai penyelidikan membuktikan, kita seharusnya bekerja dengan praduga telah terjadi kejahatan perang." ujar Liu.

"Kami secara teratur memberikan koordinat GPS lokasi rumah sakit kepada Afghanistan dan AS," ujarnya.

Menurut Liu, serangan ini bukan sekadar kesalahan, dan tidak bisa disebut sebagai korban terelakan dalam perang.
- See more at: http://dunia.inilah.com/read/detail/2242938/as-akui-melakukan-kejahatan-perang-di-afghanistan#sthash.0Z7cM7ef.dpuf
INILAHCOM. Washington -- Jenderal John Campbell, komandan pasukan internasional di Afghanistan, mengatakan serangan udara yang menghantam rumah sakit Medecins Sans Frontieres (MSF) adalah kesalahan.

"Kami tidak pernah dengan sengaja menargetkan fasilitas medis yang dilindungi," ujar Jenderal Campbell di depan Komite Angkatan Bersenjata di Senat AS.

Sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan jet tempur AS yang menyasar rumah sakit MSF di Kunduz. Serangan merupakan bagian dari upaya AS dan tentara Afghanistan merebut kembali Kunduz dari Taliban.

PBB menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang. MSF meminta penyelidikan penuh dan transparan atas tragedi ini, karena pihak rumah sakit kerap memberikan koordinat lokasi kepada pasukan Afghanistan dan AS.

Menurut Jenderal Campbell, dirinya tidak dalam posisi memberi rincian bagaimana serangan terhadap rumah sakit itu terjadi. Termasuk kemungkinan pilot gagal mengikuti pedoman militer untuk tidak menyerang fasilitas umum.

Joanne Liu, presiden MSF, membantah penjelasan AS atas serangan itu. "Sampai penyelidikan membuktikan, kita seharusnya bekerja dengan praduga telah terjadi kejahatan perang." ujar Liu.

"Kami secara teratur memberikan koordinat GPS lokasi rumah sakit kepada Afghanistan dan AS," ujarnya.

Menurut Liu, serangan ini bukan sekadar kesalahan, dan tidak bisa disebut sebagai korban terelakan dalam perang. - See more at: http://dunia.inilah.com/read/detail/2242938/as-akui-melakukan-kejahatan-perang-di-afghanistan#sthash.0Z7cM7ef.dpuf
INILAHCOM. Washington -- Jenderal John Campbell, komandan pasukan internasional di Afghanistan, mengatakan serangan udara yang menghantam rumah sakit Medecins Sans Frontieres (MSF) adalah kesalahan.

"Kami tidak pernah dengan sengaja menargetkan fasilitas medis yang dilindungi," ujar Jenderal Campbell di depan Komite Angkatan Bersenjata di Senat AS.

Sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan jet tempur AS yang menyasar rumah sakit MSF di Kunduz. Serangan merupakan bagian dari upaya AS dan tentara Afghanistan merebut kembali Kunduz dari Taliban.

PBB menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang. MSF meminta penyelidikan penuh dan transparan atas tragedi ini, karena pihak rumah sakit kerap memberikan koordinat lokasi kepada pasukan Afghanistan dan AS.

Menurut Jenderal Campbell, dirinya tidak dalam posisi memberi rincian bagaimana serangan terhadap rumah sakit itu terjadi. Termasuk kemungkinan pilot gagal mengikuti pedoman militer untuk tidak menyerang fasilitas umum.

Joanne Liu, presiden MSF, membantah penjelasan AS atas serangan itu. "Sampai penyelidikan membuktikan, kita seharusnya bekerja dengan praduga telah terjadi kejahatan perang." ujar Liu.

"Kami secara teratur memberikan koordinat GPS lokasi rumah sakit kepada Afghanistan dan AS," ujarnya.

Menurut Liu, serangan ini bukan sekadar kesalahan, dan tidak bisa disebut sebagai korban terelakan dalam perang. - See more at: http://dunia.inilah.com/read/detail/2242938/as-akui-melakukan-kejahatan-perang-di-afghanistan#sthash.0Z7cM7ef.dpuf
INILAHCOM. Washington -- Jenderal John Campbell, komandan pasukan internasional di Afghanistan, mengatakan serangan udara yang menghantam rumah sakit Medecins Sans Frontieres (MSF) adalah kesalahan.

"Kami tidak pernah dengan sengaja menargetkan fasilitas medis yang dilindungi," ujar Jenderal Campbell di depan Komite Angkatan Bersenjata di Senat AS.

Sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan jet tempur AS yang menyasar rumah sakit MSF di Kunduz. Serangan merupakan bagian dari upaya AS dan tentara Afghanistan merebut kembali Kunduz dari Taliban.

PBB menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang. MSF meminta penyelidikan penuh dan transparan atas tragedi ini, karena pihak rumah sakit kerap memberikan koordinat lokasi kepada pasukan Afghanistan dan AS.

Menurut Jenderal Campbell, dirinya tidak dalam posisi memberi rincian bagaimana serangan terhadap rumah sakit itu terjadi. Termasuk kemungkinan pilot gagal mengikuti pedoman militer untuk tidak menyerang fasilitas umum.

Joanne Liu, presiden MSF, membantah penjelasan AS atas serangan itu. "Sampai penyelidikan membuktikan, kita seharusnya bekerja dengan praduga telah terjadi kejahatan perang." ujar Liu.

"Kami secara teratur memberikan koordinat GPS lokasi rumah sakit kepada Afghanistan dan AS," ujarnya.

Menurut Liu, serangan ini bukan sekadar kesalahan, dan tidak bisa disebut sebagai korban terelakan dalam perang. - See more at: http://dunia.inilah.com/read/detail/2242938/as-akui-melakukan-kejahatan-perang-di-afghanistan#sthash.0Z7cM7ef.dpuf

8 Oktober 1939, Jerman Caplok Polandia dalam PD II

Pasukan Jerman menginvasi wilayah Polandia (Foto: BBC)
Pasukan Jerman menginvasi wilayah Polandia (Foto: BBC)
PADA 8 Oktober 1939, melalui serangkaian serangan besar, Jerman berhasil mencaplok sepenuhnya wilayah Polandia Barat saat Perang Dunia ke-2 (PD II) berlangsung.
Sebagaimana dilansir dari BBC, Kamis (8/10/2015), ketika itu pasukan militer Jerman telah menginvasi seluruh wilayah Polandia, termasuk ibu kotanya, yakni Warsawa.
Invasi pasukan Jerman di seluruh wilayah Polandia Barat ditandai dengan jet-jet tempurnya yang membombardir kota-kota di Polandia. Sejak peristiwa itu, pasukan Jerman praktis menguasai seluruh wilayah di Polandia Barat.
Serangan pertama pasukan Jerman ketika itu sangat mendadak, dan benar-benar tidak ada peringatan maupun deklarasi perang sebelumnya. Bahkan, pasukan Britania Raya dan Prancis yang berkoalisi dengan Uni Soviet di wilayah Polandia tidak sanggup menghadapi serangan Jerman dalam PD II.
Perang Dunia II merupakan sebuah perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 hingga 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara-negara di dunia, termasuk semua negara dengan kekuatan besar di dunia, yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer militer yang saling bertentangan.
Dua aliansi itu adalah kubu ‘Sekutu’ yang didominasi oleh Uni Soviet, Britania Raya, dan Amerika Serikat (AS). Sedangkan kubu ‘Poros’ didominasi oleh Jerman, Jepang, dan Italia.
Sejak akhir 1939 hingga awal 1941, melalui serangkaian kampanye dan perjanjian, Jerman membentuk aliansi Poros bersama Italia, dan mulai menganeksasi wilayah negara-negara tetangganya di Eropa, termasuk Polandia.

Credit  Okezone