Selasa, 07 April 2015

Latihan TNI Sukses Tangkap Teroris, Jokowi Minta Dilanjutkan



Latihan TNI Sukses Tangkap Teroris, Jokowi Minta Dilanjutkan  
Ratusan personel TNI mengikuti apel pasukan pemukul reaksi cepat sebelum mengikuti latihan di Mako Armada Timur, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/3). Sebanyak 1.788 prajurit TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara akan diberangkatkan ke Poso, Sulawesi Tengah untuk mengikuti latihan. (Antara Foto/Zabur Karuru)
 
 
Jakarta, CB -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan pasukannya agar melanjutkan latihannya di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Jokowi, menurut Moeldoko juga memuji kerjasama yang dilakukan oleh TNI dan Polri dalam menumpas kelompok teroris yang dikomandoi oleh Santoso dan Daeng Koro.


"Kerjasama TNI dan Polri di Poso cukup baik dan ada hasilnya," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/4).

Ia menjelaskan, pujian itu sesuai dengan kerja keras TNI dalam mengepung pasukan di lokasi hutan Gunung Biru yang dikenal sebagai lokasi persembunyian kelompok sipil bersenjata.

Saat latihan perang, TNI meluncurkan beberapa roket ke arah Gunung Biru. Upaya itu pun berhasil membuat kelompok teroris tersebut menghindar ke tempat yang lebih aman.

"Kita bisa bayangkan ketinggian Gunung Biru berapa, memang kepolisian sulit masuk ke sana. TNI datang ke sana, sudah pasti secara psikologis kelompok Santoso ini pasti tidak nyaman. Kan (TNI) turun, kepolisian bisa banyak berbuat di sana. Perlu dikembangkan sinergi seperti itu," kata dia.

Moeldoko membenarkan bahwa merapatnya kapal perang TNI ke Poso itu sebenarnya merupakan bagian dari latihan, tidak khusus untuk mengejar kelompok Santoso. TNI dalam latihan ini mengerahkan pesawat tempur, kapal perang, pesawat hercules. "Untuk menekan (kelompok teror) saja," katanya.

Oleh sebab itu, imbuh Moeldoko, Jokowi menginstruksikan pihaknya untuk melanjutkan kerjakeras yang sudah dilakukan. "Dilanjutkan, Beliau terimakasih. Ditindaklanjuti terus. Intinya negara tidak memberi toleransi, tidak memberikan tempat kepada kelompok-kelompok radikal," kata dia.

Sebelumnya, Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menuturkan bahwa latihan perang TNI sejak 1 April 2015 di Kabupaten Poso secara tidak langsung mempermudah Polri mengejar kelompok teroris pimpinan Santoso dan Daeng Koro.

Ia mengungkapkan, Polri sudah mengantisipasi menyingkirnya kelompok teroris. Polri kemudian melakukan penyekatan di beberapa lokasi di Kabupaten Poso dan wilayah perbatasan.



Credit  CNN Indonesia

Tak Jauh dari Gunung Padang Ada Temuan Struktur Batu Misterius di Pasir Pogor

Tak Jauh dari Gunung Padang Ada Temuan Struktur Batu Misterius di Pasir Pogor situs Gunung Padang 
 
Jakarta  (CB) - Kawasan situs Gunung Padang, Cianjur menyimpan misteri yang masih perlu diungkap. Masih banyak temuan lain yang perlu digali. Seperti misalnya di kawasan perbukitan Pasir Pogor yang berada sekitar 2 Km di arah utara Gunung Padang. Ada temuan menarik di kawasan itu.

Menurut Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) Ali Akbra, Selasa (7/4/2015), sejumlah arkeolog bekerja sama dengan komunitas Bike to Work (b2w) pada 3-5 April lalu bersepeda ke bukit tersebut. Setelah bersepeda menanjak cukup terjal, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Bukit tersebut masih dipenuhi pepohonan dan semak ilalang.

"Setelah dilakukan survei permukaan tanah secara seksama, berhasil disingkap beberapa struktur batu susunan masyarakat masa lampau. Susunan tersebut berupa terasering atau badan bangunan yang bentuknya mirip dengan yang terdapat di situs Gunung Padang. Ukuran bukit Pasir Pogor selintas lebih besar dibandingkan Gunung Padang. Namun, susunan batu di Pasir Pogor belum diketahui berapa besarnya karena sebagian besar masih tertutup tanah. Pasir Pogor disurvei karena pada saat persiapan Lacak Artefak ditemukan menhir atau batu tegak di puncak bukit tersebut," jelas dia.

Ali Akbar mengungkapkan, temuan itu semakin memperkuat pendapat bahwa situs Gunung Padang didukung dan dikelilingi oleh situs-situs lain. Beberapa bukit di sekitar Gunung Padang juga telah dilacak dan berhasil ditemukan sisa-sisa peninggalan masa silam di bukit-bukit tersebut.

"Temuan ini langsung dilaporkan kepada Pemerintah Daerah Jawa Barat supaya segera dilindungi dan dalam waktu dekat akan dipresentasikan secara lengkap. Rancangan penelitian lanjutan juga tengah disiapkan. Berbagai penemuan di sekitar situs Gunung Padang telah menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat Kawasan Gunung Padang yang terdiri atas gugusan atau kompeks situs-situs yang saling berkaitan," tegas dia.


Credit  Detiknews

Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut Indonesia-USA Dimulai


Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut Indonesia-USA Dimulai


JAKARTA  (CB) - Konsorsium sistem komunikasi kabel bawah laut Southeast Asia-United States (SEA-US) yang terdiri dari beberapa perusahaan telekomunikasi global, mengumumkan dimulainya pembangunan proyek kabel laut pertama yang langsung menghubungkan Indonesia ke Amerika Serikat. Proyek pembangunan kabel yang dilaksanakan oleh NEC Corporation dan NEC Corporation of America dengan nilai investasi mencapai USD250 juta ini diperkirakan selesai pada kuartal keempat tahun 2016.
Konsorsium SEA-US terdiri dari PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota dari grup Globe Telecom), dan Telkom USA.
Direktur Utama Telin, Syarif Syarial Ahmad mengatakan, pembangunan sistem komunikasi kabel bawah laut ini menjadi salah satu langkah penting bagi pemenuhan kebutuhan komunikasi yang cepat di Indonesia serta membuktikan komitmen Telin bagi masyarakat Indonesia dalam menghadirkan infrastruktur telekomunikasi berteknologi tinggi.
“Tujuan ini semakin dekat dengan pembangunan SEA-US, sistem komunikasi kabel laut pertama yang menghubungkan langsung Indonesia ke Amerika Serikat sebagai sumber konten internet dunia,” ujar Syarif.
Sistem kabel laut SEA-US ini akan menghubungkan lima wilayah yaitu Manado di Indonesia, Davao di Selatan Philipina; Piti di Guam; Honolulu di Pulau Oahu Hawaii; dan Los Angeles, California di Amerika Serikat. Panjang pembangunan kabel laut ini diperkirakan mencapai 15.000 kilometer, melewati rute yang berbeda dan telah didesain sedemikian rupa untuk menghindari area rawan bencana alam di Asia Timur, sehingga mampu memberikan rute yang berbeda dari sistem kabel yang ada serta memastikan kehandalan layanan yang lebih stabil.
Sistem kabel ini menyediakan tambahan kapasitas 20 terabit per detik (Tb/dtk) dengan menggunakan teknologi 100 gigabit per detik (Gb/dtk). Dengan kapasitas ini, SEA-US akan mampu memberikan kebutuhan bandwidth Asia Tenggara dan Amerika Utara yang selalu meningkat dengan performa yang tak tertandingi, khususnya untuk kedua negara ASEAN tersebut melalui sistem komunikasi kabel laut yang sudah ada maupun yang masih dalam perencanaan. Pembangunan SEA-US ini juga akan menguntungkan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Papua Nugini, dan Australia.
Pembangunan proyek SEA-US ini nantinya akan terhubung dengan proyek SEA-ME-WE 5 (South East Asia-Middle East-West Europe), dengan menghubungkan Manado dan Dumai melalui sistem komunikasi kabel laut “Indonesia Global Gateway (IGG)”. Keseluruhan sistem komunikasi kabel laut yang dibangun Telin dalam konsorsium skala global ini akan menjadi perwujudan Indonesia Global Networks (IGN) yang menjadikan peran nyata Indonesia sebagai Global Hub telekomunikasi dunia.



Credit  Okezone.com

Keinginan Israel Bukan Kesepakatan Program Nuklir

Keinginan Israel Bukan Kesepakatan Program Nuklir
Presiden AS, Barack Obama (Foto: AP)

WASHINGTON (CB) – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, kecewa dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, atas tercapainya kesepakatan program nuklir Iran. Meski demikian, Obama menanggapinya dengan dingin.
Obama mengakui Israel. Tapi, memenuhi semua keinginannya bukan kesepakatan program nuklir dengan Iran.
“Memenuhi semua keinginan Israel bukan merupakan kesepakatan program nuklir antara negara-negara Barat dengan Iran. Kami ingin Iran tidak memiliki senjata nuklir, dan kami yakin sifat dasar Iran telah berubah, itulah yang membuat kami (negara-negara barat) menyepakati program nuklir tersebut,” ujar Presiden Obama, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (7/4/2015).
Sebelumnya, PM Netanyahu menyatakan bahwa kesepakatan program nuklir negara-negara barat dengan Iran harusnya mencakup komitmen dari negara itu untuk mengakui keberadaan Israel.
PM Netanyahu juga kecewa terhadap Presiden Obama. Sebab, Presiden Obama menyatakan senang mengenai kesepakatan program nuklir dengan Iran. Menurutnya, Kesepakatan tersebut tidak membuat Iran menghentikan program nuklirnya.
“Iran tetap membangun infrastuktur nuklir. Tidak ada yang dihancurkan dan ditutup, termasuk fasilitas bawah tanah yang mereka bangun. Iran akan terus memperkaya uranium mereka. Itu merupakan kesepakatan yang buruk,” ujar PM Netanyahu.



Credit  Okezone.com

Punya Pandangan Seperti Radar


Helm Ini Bikin Pilot Punya Pandangan Seperti Radar
Helm canggih harga ratusan ribu dolar. (Foto: Ist)


WASHINTON  (CB) – Pilot pesawat tempur jenis F-35 Lightning II memiliki senjata rahasia yang sangat istimewa. Para pilot itu memakai sebuah helm yang memungkinkan mereka melihat seluruh badan pesawat.
Enam kamera inframerah yang dipasang di sekitar pesawat memungkinkan pilot untuk 'melihat melalui' air-frame. Hal itu menjadi sebuah keuntungan bagi sang pilot. Sebab mereka dapat melihat seluruh badan pesawat dan melindungi diri dari musuh-musuh mereka.
Bukan hanya itu, pilot-pilot itu juga memperoleh semua informasi yang mereka butuhkan. Mulai dari kecepatan udara, ketinggian dan bahkan sistem peringatan. Sistem-sistem itu diproyeksikan langsung ke helm canggih tersebut.
“Ketika helm itu berkoneksi langsung dengan mata sang pilot, Anda bisa hampir masuk ke dunia lain. Sebab semua informasi sudah tersedia,” kata Al Norman, pilot uji coba dari perusahaan Lockhead Martin.
Seperti pesawat jet tempur, harga membangun helm canggih itu sangat mahal. Jika ada negara yang ingin membeli helm itu, Lockhead Martin siap menjualnya dengan harga USD400.000.
“Tidak hanya itu. Anda bisa melihat seluruh negara hanya menggunakan helm ini,” sambungnya, , kepada Washington Post, Jumat (2/4/2015).


Credit Okezone.com

Pemerintah Berencana Bubarkan BPH Migas?


Pemerintah Berencana Bubarkan BPH Migas?  
BPH Migas (Dok. BPH Migas)
 
 
Jakarta, CB -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diduga bakal meniadakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) selaku badan pengatur dan pengawas industri hilir migas di Indonesia.

Wacana tersebut diketahui lantaran di dalam draf revisi Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi versi pemerintah, Kementerian ESDM selaku kementerian teknis penyusun Rancangan UU tak menyinggung lagi soal Badan Pengatur dalam hal ini BPH Migas dan badan pelaksana yakni Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Memang ada wacana bahwa di dalam pengelolaan industri (hilir dan hulu) migas harus ada yang direvisi dan mana sih lembaga yang pas, yang akan mengelola dan melakukan pengawasan. Tapi kalau ditanya apakah BPH Migas dan SKK Migas akan dihilangkan atau dipertahankan, kata yang pas 'belum eksplisit'," ujar Teguh Pamudji, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM di Jakarta, Senin malam (6/4).

Teguh mengungkapkan, wacana pembubaran BPH Migas dan SKK Migas pastinya masih akan dibicarakan lebih lanjut lantaran draf revisi UU Migas versi pemerintah belum final. Akan tetapi, ia tak menampik bahwa instansinya sudah mewacanakan pembubaran BPH Migas seiring dengan penyusunan materi Rancangan UU Migas versi pemerintah.

"Mau tidak mau, kita harus merevisi UU Migas karena dalam perkembangannya industri dan kebutuhan operasional lembaga (pengawas) migas pasti berubah. Jadi pembubaran itu bisa menjadi alternatif," tuturnya.



Sementara pada kesempatan berbeda, Direktur Gas BPH Migas Djoko Siswanto mengatakan bahwa para pejabat di instansinya telah mengetahui wacana pembubaran BPH Migas oleh pemerintah. Meski demikian, Djoko masih enggan berkomentar lebih lanjut mengenai wacana tersebut.

"Saya baca di draf revisi UU Migas versi Kementerian ESDM seperti itu. Bahkan (BPH Migas) sudah tidak ada," kata Djoko yang juga anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas.



Credit  CNN Indonesia

Balas Serangan, Jet Kenya Bombardir Al-Shabaab di Somalia


Balas Serangan, Jet Kenya Bombardir Al-Shabaab di Somalia  
Ini adalah serangan balasan pertama menyusul serangan al-Sbahaab ke Garissa University College yang menewaskan ratusan orang pekan lalu. (Ilustrasi/Reuters/Shawn Nickel)
 
 
Nairobi, CB -- Angkatan udara Kenya membombardir dua lokasi yang diyakini markas al-Shabaab di Somalia. Serangan ini adalah balasan pertama yang dilakukan Kenya menyusul serangan kelompok militan itu ke Garissa University College yang menewaskan ratusan orang pekan lalu.

Seorang sumber di Angkatan Bersenjata Kenya, KDF, kepada Reuters mengatakan bahwa serangan itu dilakukan pada Minggu (5/4). Jet Kenya menggempur kamp al-Shabaab di Gondodowe dan Ismail, keduanya di wilayah Gedo dekat perbatasan Kenya.

Sumber mengatakan, serangan terhalangi awan sehingga sulit mengetahui dampak bombardir tersebut terhadap sasaran.

"Kami menyerang dua wilayah yang diperoleh berdasarkan informasi yang kami dapatkan. Mereka (al-Shabaab) datang dari wilayah itu untuk menyerang Kenya," kata sumber KDF.

Serangan al-Shabaab ke Kenya dimulai pada Kamis lalu ke kampus di kota Garissa, sekitar 200 kilometer sebelah barat daya perbatasan Somalia. Sebanyak 148 orang tewas dalam serangan tersebut.

Kenya selama ini berjuang keras dalam mencegah aliran militan dan persenjataan al-Shabaab melewati perbatasan mereka sepanjang 700 km dengan Somalia. Sejak April 2013, kelompok ini telah membunuh lebih dari 400 orang di Kenya.

Serangan pekan lalu disebut sebagai yang terparah di Kenya sejak serangan bom ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di negara itu tahun 1998, menewaskan 224 orang dan melukai lebih dari 4.000 lainnya.

Kini pentolan kelompok militan itu, Mohamed Mohamud, menjadi salah satu orang paling dicari oleh otoritas Kenya.

Kementerian Dalam Negeri mulai menyebarkan poster pencarian Mohamed Mohamud yang memiliki alias Dulyadin dan Gamadhere, petinggi al-Shabaab dengan imbalan sebanyak 20 juta shilling, setara Rp2,7 miliar.



Credit  CNN Indonesia

Radiasi Nuklir Fukushime Terdeteksi hingga Kanada



Radiasi Nuklir Fukushime Terdeteksi hingga Kanada  
Insiden nuklir Fukushima terjadi saat Jepang dilanda gempa dan tsunami 2011, merusak fasilitas nuklir Fukushima dan memaksa 160 ribu warga sekitar mengungsi. (Ilustrasi Vancouver/Thinkstock)
 
Vancouver, CB -- Untuk pertama kalinya radiasi dari bencana nuklir Fukushima, Jepang, tahun 2011 lalu terdeteksi di sepanjang garis pesisir Amerika Utara. Namun radiasi masih terhitung kecil dan tidak berbahaya bagi manusia dan biota laut.

Diberitakan Reuters, Selasa (7/3), jejak Cesium-134 dan Cesium-137 terdeteksi dalam sampel yang dikumpulkan pada 19 Februari lalu di pantai Ucluelet, kota kecil di Pulau Vancouver, Kanada, seperti disampaikan ilmuwan Institusi Oseanografi Woods Hole, Ken Buesseler.

Pengujian sampel air Fukushima sesaat setelah bencana tahun 2011 tercatat mencapai 50 juta Becquerels per kubik meter. Sampel air di laut Kanada saat ini mengandung radiasi 1.4 Becquerels per kubik meter Cesium-134 dan 5.8 Becquerels per kubik meter Cesium-137.

Tingkat radiasi yang terdeteksi ini sangat kecil dan tidak berbahaya. Woods Hole mencontohkan, berenang di perairan Vancouver setiap hari selama setahun hanya akan terpapar radiasi kurang dari seribu kali lebih kecil dibanding sinar-x untuk gigi.

Namun Buesseler menegaskan, perkembangan ini masih harus terus diawasi.

"Radioaktif bisa sangat berbahaya, dan kami harus dengan cermat mengawasi lautan setelah terjadinya pelepasan kontaminasi radioaktif terbesar dalam sejarah di lautan," kata Buesseler dalam pernyataannya.

Insiden nuklir terjadi saat timur Jepang dilanda gempa dan tsunami pada Maret 2011, merusak fasilitas nuklir Fukushima, memicu tiga kasus lelehan nuklir dan memaksa 160 ribu warga sekitar mengungsi. Insiden yang disebut terparah sejak bencana nuklir Chernobyl tahun 1986 ini telah mengontaminasi laut, tanah dan udara di Fukushima.

Buesseler memperkirakan tingkat radiasi juga pada akhirnya akan mencapai pesisir Amerika Utara, kemungkinan hingga Pantai Barat Amerika Serikat, dari Washington ke California.

November lalu, Woods Hole melaporkan deteksi radiasi dari Fukushima sekitar 161 km lepas pantai utara California, namun belum ada radioaktif yang terdeteksi di pesisir AS.



Credit  CNN Indonesia

AS Pasang Badan Jika Iran Ancam Saudi dan Sekutu Teluk


AS Pasang Badan Jika Iran Ancam Saudi dan Sekutu Teluk
Amerika Serikat pasang badan jika iran ancam Saudi dan sekutu Teluk. | (Ilustrasi) 
 
 
WASHINGTON (CB) - Amerika Serikat (AS) komitmen pasang badan atau membela negara-negara Teluk (GCC), terutama Arab Saudi untuk setiap potensi ancaman dari Iran. Pemerintah Barack Obama menegaskan pembelaaan terhadap sekutu Teluknya sebagai kebijakan luar negeri AS.

Komitmen AS untuk melindungi negara-negara Teluk itu disampaikan Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes. Menurutnya, pembelaan AS terhadap sekutu Teluk sesuai dengan pidato Obama dalam sidang Majelis Umum PBB dua tahun lalu.

“Apa yang menjadi dasar jika Anda mendapati situasi, di mana salah satu mitra kami seperti Arab Saudi terancam dari agresi eksternal katakanlah melalui Iran, kita akan datang ke pertahanan mereka,” katanya, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (7/4/2015).

Rhodes meyakinkan sekutu Teluk bahwa kesepakatan nuklir Iran dan enam negara kekuatan dunia yang tercapai di Lausanne pekan lalu adalah kesepekatan yang “bagus”.

”Kami akan terus menjelaskan secara singkat pada mereka tentang rincian perjanjian dan membuat sesuatu yang jelas, bahwa (kesepakatan) itu bertujuan memaksakan pembatasan yang sangat penting dari program nuklir Iran,” lanjut Rhodes.

Tak lama setelah pengumuman kesepakatan nuklir Teheran, Obama mengundang pemimpin negara-negara Teluk untuk melakukan pertemuan puncak. Dalam pertemuan itu, Obama menjamin keamanan sekutu-sekutu AS di kawasan Teluk.

“Itu akan menjadi tujuan dari pertemuan puncak di Camp David, di mana presiden akan bersidang untuk membahas apakah ada cara yang kita dapat meyakinkan sekutu kami dalam meningkatkan keamanan. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan mereka untuk menjamin keamanan mereka,” imbuh Rhodes.



Credit   SINDOnews

Latihan Tempur, Belasan Kapal Rusia Invasi Laut Baltik


Latihan Tempur Belasan Kapal Rusia Invasi Laut Baltik
Kapal-kapal tersebut akan melakukan latihan pertahanan udara, latihan tempur jarak dekat dan juga latihan untuk mendeteksi dan melumpuhkan ranjau laut.. Foto:Sputnik
 
 
MOSKOW (CB) - Departemen Pertahan Rusia menyatakan, belasan kapal tempur mereka dalam waktu dekat ini akan segera melakukan perjalanan ke Laut Baltik. Kapal-kapal itu diberangkatkan bukan untuk melakukan patroli, melainkan untuk melakukan latihan tempur.

Menurut layanan pers departemen tersebut, seperti dilansir Sputnik, pada Senin (6/4/2015), kapal-kapal tersebut akan melakukan latihan pertahanan udara, latihan tempur jarak dekat dan juga latihan untuk mendeteksi dan melumpuhkan ranjau laut.

"Kapal dari armada Baltik akan bergabung dalam beberapa kelompok latihan taktis, yang memiliki tugas yang berbeda-beda. Satu kelompok akan melakukan latihan perang, kelompok lainnya akan melakukan latihan pertahanan udara, dan satu lagi akan latihan mendeteksi dan melumpuhkan ranjau," bunyi pernyataan layanan pers tersebut.

"Secara keseluruhan latihan tersebut akan diikuti oleh 15 kapal perang dan juga kapal pendukung," imbuhnya. Rusia, dalam beberapa pekan terakhir memang terus meningkatkan intensitas latihan militer mereka di berbagai bidang.

Sebelum latihan perang di laut, militer Rusia juga menggelar latihan latihan pertahanan udara di wilayah Crimea. Latihan perang itu juga sekaligus merupakan ajang ujicoba beberapa rudal anti-pesawat baru yang dikembangkan oleh Negeri Beruang Merah tersebut.



Credit  SINDOnews

Filipina-Amerika Serikat akan perluas latihan perang bersama


... diadakan saat kekhawatiran tumbuh di Filipina bahwa China berusaha menguasai laut yang penting dan kaya sumber daya tersebut...
Manila (CB) - Filipina dan Amerika Serikat akan menggandakan pelatihan perang tahunan mereka pada bulan ini, dengan beberapa pelatihan diadakan di dekat "titik panas" Laut Cina Selatan, kata tentara Filipina pada Senin.

Pelatihan 10 hari di antara sekutu lama itu akan diadakan saat kekhawatiran tumbuh di Filipina bahwa China berusaha menguasai laut yang penting dan kaya sumber daya tersebut.

Hampir 12.000 tentara akan terlibat dalam pelatihan tahun ini di beberapa tempat di Filipina, termasuk di sebuah pangkalan angkatan laut yang menghadap langsung ke perairan yang disengketakan itu, kata juru bicara militer Filipina, Letnan Kolonel Harold Cabunoc.

Jumlah itu mencakup 6.600 tentara Amerika Serikat, sementara "hanya" 5.500 personel yang ikut dalam Latihan Balikatan (bahu membahu) pada tahun lalu, kata Cabunoc.

Ia menyatakan perluasan pelatihan peran itu menunjukkan persekutuan kian dalam Filipina dengan bekas penjajahnya tersebut.

"Peningkatan kekuatan Balikatan 2015 itu mencerminkan pertumbuhan tekad Filipina dan Amerika Serikat untuk meningkatkan kemampuan melakukan kerja sama tentara dan kegiatan bukan ketentaraan," kata Cabunoc.

Pasukan Amerika Serikat memainkan peran sangat penting dalam serangan gagal terhadap pemberontak Moro di Filipina, yang menewaskan 44 personel polisi khusus, kata laporan Senat, yang disiarkan pada Maret.

Serangan itu, yang dikenal setempat dengan nama Oplan Exodus, menenggelamkan pemerintahan Presiden Filipina, Benigno Aquino, ke dalam kemelut dan merusak upaya mengakhiri puluhan tahun pemberontakan Moro.

"Tentara Amerika Serikat memainkan peran dalam pelatihan sebelum, dan pemantauan, gerakan itu," kata Senator Grace Poe kepada wartawan saat menyiarkan temuan penyelidikan panitia atas serangan pada 25 Januari tersebut.

"Panitia itu mendapati Amerika Serikat secara hakiki terlibat dalam keseluruhan Oplan Exodus. Mereka menyediakan peralatan, pelatihan dan sandi," katanya.

Oplan Exodus berusaha menangkap atau membunuh dua orang dalam daftar "teroris" paling dicari pemerintah Amerika Serikat, yang tinggal di antara pemberontak Moro di masyarakat petani Filipina selatan.

Salah satu orang itu, Zulkifli bin Hir asal Malaysia, dilaporkan tewas, tapi yang lain, warga Filipina Abdul Basit Usman, lolos saat pemberontak mengepung polisi khusus tersebut dan menewaskan 44 dari mereka.

Penyelidikan polisi sebelumnya menguraikan banyak kesalahan, yang mengarah ke pembantaian pasukan khusus tersebut.

Laporan Senat itu menyatakan Aquino harus bertanggung jawab atas kematian tersebut, tapi juga mengangkat masalah pertanggungjawaban Amerika Serikat, sekutu lama ketentaraan Filipina, yang menolak mengumumkan perannya dalam gerakan tersebut.


Credit  ANTARA News

Tokyo desak Gubernur Okinawa mengalah dalam sengketa pangkalan AS


Tokyo (CB) - Tangan kanan Shinzo Abe, Minggu, mendesak Gubernur Okinawa mengalah terkait sengketa lama pembangunan pangkalan udara Amerika Serikat menjelang kunjungan Perdana Menteri Jepang ke Washington akhir bulan ini.

Pembangunan pangkalan itu, yang pertama kali diperdebatkan pada 1996, telah ditentang oleh oposisi lokal dari pulau itu --yang mengatakan bahwa mereka menanggung beban yang tidak proporsional saat menjadi tuan rumah lebih dari setengah dari 47 ribu personel militer Amerika Serikat yang ditempatkan di Jepang.

Dalam perkembangan terbaru dari sengketa yang telah berlangsung dua dasawarsa itu, Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga berkata kepada Gubernur Takeshi Onaga, "Kami harap bisa mendapatkan pemahaman Anda terkait rencana ... untuk menjaga daya tangkal dari aliansi Jepang-AS."

Namun, Gubernur Okinawa membalas imbauan itu dengan pernyataan bahwa sekalipun ia memahami pentingnya aliansi dengan Amerika Serikat, rencana keamanan nasional harus memperoleh dukungan rakyat Jepang.

"Okinawa tidak pernah secara sukarela menawarkan (tanah) untuk pangkalan militer. Saya yakin mustahil untuk membangun pangkalan baru," kata Onaga, yang mengacu kepada rencana untuk mengganti Pangkalan Udara Futenma --yang terletak di perkotaan-- dengan sebuah pangkalan di garis pantai pedesaan di Nago.

Kelompok anti-pangkalan, yang ingin pangkalan itu dipindahkan dari Okinawa, melakukan serangan terbaru akhir bulan lalu ketika Onaga mengatakan karang di luar zona yang diizinkan di pantai timur laut pulau itu telah rusak dan menuntut penghentian pekerjaan.

Pemerintah pusat pekan lalu berupaya menyingkirkan gubernur, menangguhkan perintahnya untuk menghentikan pembangunan, menjelang tur sepekan Abe ke Amerika Serikat yang akan dimulai pada 28 April. Tur Abe ke Amerika Serikat akan fokus pada pendalaman hubungan perdagangan dan militer.

Abe dan Onaga akan bertemu sebelum tur Amerika Serikat itu, menurut Mainichi Shinbun yang mengutip sumber tanpa nama dari Pemerintah Okinawa.

Menteri Perikanan Yoshimasa Hayashi, Senin, meringankan perintah pemberhentian pembangunan dengan penundaan sementara saat masalah itu diselidiki, yang secara efektif akan membutuhkan waktu lama.

Okinawa, yang sebelumnya adalah kerajaan merdeka, dianeksasi oleh Jepang pada abad ke-19 dan berada di bawah kendali Amerika Serikat mulai akhir Perang Dunia II pada tahun 1945 sampai tahun 1972.

Sementara sebagian besar warga Jepang menghargai perlindungan aliansi Amerika Serikat, terutama dalam konteks perkembangan Beijing di kawasan itu, sejumlah besar warga Okinawa menginginkan penurunan dramatis jumlah personel militer.

Penutupan Futenma dan pembukaan pangkalan pengganti di Nago, 50 kilometer (30 mil) dari Funtema, pertama kali disetujui pada tahun 1996, saat Amerika Serikat berusaha untuk menenangkan kemarahan lokal setelah aksi pemerkosaan anak sekolah oleh para prajurit.

Tetapi sejak saat itu rencana tersebut telah ditentang, dengan pengunjuk rasa memblokir langkah itu, dengan alasan apapun pangkalan baru harus dibangun di tempat lain di Jepang maupun di luar negeri.

Pada 2013 pendahulu Onaga, Hirokazu Nakaima, mantan penentang keras, mengubah keberatannya pada pangkalan baru itu setelah Tokyo menjanjikan suntikan dana tahunan yang besar dan kuat bagi perekonomian lokal.

Banyak warga pulau itu melihat kasus tersebut sebagai pengkhianatan dan pada November menendang dia ke luar kantor untuk mendukung Onaga, demikian laporan AFP.



Credit  ANTARA News

Marinir Indonesia-AS latihan perang kota di Banyuwangi


Marinir Indonesia-AS latihan perang kota di Banyuwangi
Sejumlah prajurit Taifib Korps Marinir TNI AL dan US MARSOC mengikuti upacara pembukaan latihan dengan sandi Lantern Iron 15-5524 di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Kamis (19/3). Latihan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib Korps Marinir serta mempererat kerja sama dengan prajurit US MARSOC dalam bidang militer yang berlangsung hingga 10 April. (ANTARA FOTO/Sertu Mar Kuwadi)
Secara umum latihan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Taifib Korps Marinir yang memiliki kemampuan bertempur di tiga medan atau tri media, yaitu di darat, laut dan udara."
Banyuwangi (CB) - Prajurit Intai Amfibi Marinir TNI AL bersama dengan prajurit khusus Marinir AS, US Marsoc, melakukan latihan perang kota di Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.

Komandan Satgas Latihan Letkol Marinir Freddy Ardianzah dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Korps Marinir di Banyuwangi, Selasa menjelaskan bahwa latihan bersandi "Lantern Iron 15-5524" melibatkan sejumlah pihak, termasuk helikopter TNI AL.

"Tujuan latihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib Korps Marinir dalam melaksanakan perang kota," ujarnya.

Letkol Freddy Ardianzah mengatakan selain materi perang kota, Senin (6/4), prajurit Taifib Korps Marinir pada Minggu (5/4) juga melaksanakan latihan melompat ke air dari helikopter dan stabo atau diangkut dengan helikopter menggunakan tali.

Satu unit helikopter jenis Bell 412 yang dilibatkan berasal dari Skuadron 400 Wing Udara-1 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) yang dipiloti Lettu Laut (P) V. Oktomiawan dan Copilot Lettu Laut (P) Tri Yudha.

"Secara umum latihan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Taifib Korps Marinir yang memiliki kemampuan bertempur di tiga medan atau tri media, yaitu di darat, laut dan udara," ujarnya.

Pada akhir Maret lalu, prajurit Taifib Marinir bersama dengan US Marsoc mengadakan latihan pengintaian pantai di daerah Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Lampon, Banyuwangi.

Letkol Freddy Ardianzah menjelaskan pada latihan itu marinir kedua negara melaksanakan berbagai materi latihan, di antaranya, renang rintis, pengintaian pantai lanjutan dan raid amfibi.

Pada latihan bersama itu kedua marinir merasakan lokasi latihan tempat para calon pasukan Taifib Marinir digembleng.

Freddy Ardianzah menjelaskan bahwa para marinir itu juga berlatih tentang identifikasi serta tindakan terhadap bahan peledak, pertempuran jarak dekat, bertahan hidup dan lainnya.

Menurut dia, latihan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib serta menjalin kerja sama dengan prajurit US Marsoc dalam bidang militer.



Credit  ANTARA News

Senin, 06 April 2015

RI-Australia Tak Layak Putus karena Hukuman Mati

Banyak hal yang membuktikan dua negara ini masih saling membutuhkan.

RI-Australia Tak Layak Putus karena Hukuman Mati
Dubes RI untuk Austalia, Nadjib Riphat Kesoema. ( ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
 
CB - Hari ini, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) akan membacakan keputusan banding yang diajukan oleh dua gembong narkoba asal Sydney, Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Hasil keputusan tersebut akan menjadi penentu apakah nyawa mereka akan terselamatkan atau tetap berakhir di regu tembak.

Isu pelaksanaan hukuman mati yang melibatkan keduanya sempat membuat hubungan Australia dengan Indonesia kembali tegang. Puncaknya, terjadi ketika Chan dan Sukumaran dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan menuju ke lokasi eksekusi di Pulau Nusakambangan pada awal Maret lalu.

Publik menduga, 10 terpidana mati akan segera dieksekusi begitu tiba di Nusakambangan. Penjagaan yang begitu ketat mulai dari Lapas Kerobokan menuju ke Bandara Ngurah Rai hingga ke Nusakambangan sempat menimbulkan protes keras dari Pemerintah Australia.

Belum lagi, di media muncul foto kebersamaan Kepala Polisi Resort Denpasar, Kombes Djoko Hari Utomo ketika tengah berada di dalam pesawat yang mengantar Chan dan Sukumaran menuju ke Semarang kian memanaskan suasana yang sudah tegang. Tegangnya kembali hubungan Australia dan Indonesia seolah melupakan fakta kedua negara baru saja kembali bersahabat usai didera skandal penyadapan.

Aksi Badan Intelijen Australia (ASIO) kala itu membuat mantan Presiden Susilo Bambang Yudoyono geram dan menarik Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema selama sembilan bulan. Kini, setelah episode itu terlewati, muncul ujian bagi hubungan kedua negara.

Pemerintah Indonesia telah berulang kali mengatakan pelaksanaan eksekusi mati hanya merupakan bagian dari penegakkan hukum. Pasalnya, hukum positif Indonesia masih mengadopsi vonis mati. Belum lagi, Indonesia kini dalam keadaan darurat narkoba, yang memaksa Presiden Joko Widodo harus bertindak tegas terhadap tindak kejahatan serius itu.

Setiap kali muncul riak dalam hubungan antara Indonesia dan Australia, publik mulai bertanya apakah isu tersebut akan mempengaruhi kerjasama kedua negara. Dalam isu pelaksanaan hukuman mati ini, Dubes Nadjib tegas mengatakan, masalah tersebut terlalu kecil untuk dapat menghancurkan hubungan diplomatik kedua negara yang telah terjalin selama 65 tahun.

Dia mengatakan, opini yang sebelumnya sempat berkembang di publik Australia mengenai Indonesia akibat pelaksanaan hukuman mati tidak sepenuhnya mencerminkan mayoritas suara warga Negeri Kanguru.

"Secara keseluruhan, warga kedua negara berpikir bahwa kedua wilayah saling dekat dan harus tetap menjalin hubungan," ujar mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belgia dan Uni Eropa itu yang ditemui beberapa waktu lalu.

Bahkan, terlalu banyak kerjasama yang dipertaruhkan jika hubungan kedua negara harus mengalami kemunduran karena isu ini. Bahkan, dia kini tengah gencar mengkampanyekan program ekonomi bertajuk 'sister by sector', yakni kerjasama kedua negara antar bidang yang sama. Misalnya, antar universitas, sekolah dan pelabuhan.

Lalu kerjasama di bidang apa lagi yang tengah dijalin Indonesia dengan Australia dan diprediksi dapat meningkatkan kesejahteraan warga kedua negara jika terealisasi? Kemudian isu pelaksanaan hukuman mati turut berpengaruh terhadap minat warga Australia untuk berkunjung ke Indonesia?

Berikut wawancara VIVA.co.id dengan Dubes Nadjib yang ditemui secara khusus pada akhir bulan lalu di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat:

Secara umum, hubungan Indonesia dengan Australia di taraf apa, sejak isu pelaksanaan hukuman mati terhadap dua gembong narkoba, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan menghiasi berbagai pemberitaan media?

Indonesia dan Australia memiliki hubungan yang sangat spesial. Jarak kedua negara yang terdekat itu kurang dari 200 kilometer. Jadi, Indonesia dengan Australia memang dekat sekali. Namun, memang harus kita akui, kedua negara juga berbeda.

Karena perbedaan itu pula, sebenarnya bisa dijadikan pintu gerbang untuk berdialog terkait perbedaan tersebut. Bagaimana dan apa yang sama dari kedua negara. Ternyata, pemikiran kedua bangsa itu banyak yang sama. Sehingga, saya pikir dua bangasa ini adalah dua bangsa yang harus bersahabat. Karena, tidak mungkin lagi bisa mengganti posisi.

Indonesia bisa saja mengatakan kami tidak butuh Australia dan sebaliknya. Australia bisa hidup sendiri dan begitu pun dengan Indonesia. Tetapi, harus dipikirkan juga 'what kind of quality' yang kita punya sebagai suatu bangsa jika Indonesia tidak memiliki relasi yang baik sebagai suatu bangsa terhadap negara tetangga.

Mungkin memang ada masalah di sana sini. Ada sebagian masyarakat Australia yang mengatakan tidak suka Indonesia, pun sebaliknya juga begitu. Tetapi, itu hanya segelintir masyarakat saja dan tidak menggambarkan opini warga secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, warga kedua negara berpikir bahwa kedua wilayah saling dekat.

Menurut Anda apakah hubungan kedua negara sudah matang atau malah mengalami kemunduran, jika dilihat dari reaksi publik dalam menyikapi isu yang tengah hangat, salah satunya pelaksanaan hukuman mati?

Saya tidak melihat ada 'set back' (kemunduran), tetapi ada dinamika. Dalam hubungan itu selalu ada dinamika, tetapi tolong jangan selalu dilihat hal tersebut kemunduran. Jika itu yang dilakukan, justru sulit bagi hubungan kedua negara untuk kembali maju. 

Tetapi, ini ada dinamika dan dia berhenti di situ. Memang ketika dilalui, ada jalan yang terjal, justru kita harus kembali ke jalan yang licin lagi. Barang kali, hubungan kedua negara kini tengah melalui 'bumpy road' (jalan terjal) tadi. Tetapi, kita harus kembali lagi.

Karena, masalah hukum, politik, dan diplomasi berbeda tempatnya. Sehingga, harus dilihat bahwa ini adalah penegakkan hukum. Oleh sebab itu, kami meminta agar proses penegakkan hukum tersebut dihormati. Sama seperti Indonesia menghormati penegakkan hukum yang berlaku di Australia.

Tetapi, apakah sebagian besar publik di Australia telah memahami, apa yang dilakukan Pemerintah RI hanya bagian dari penegakkan hukum?

Ya ada beberapa riak juga. Ada beberapa pertanyaan, permintaan, dan himbauan kepada saya. 'Ayo dong, ampuni [Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.red].' Memang ada. Tetapi, yang saya lihat secara keseluruhan, masyarakat kedua bangsa telah bertambah dewasa. Oleh sebab itu, ada keinginan dari keduanya untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, karena tidak ada hubungan kedua bangsa yang putus hubungannya dan berperang, hanya karena isu penegakkan hukum. 

RI menegakkan hukum yang berlaku supaya lebih kuat. Seharusnya, negara yang satu lagi bisa menghormati itu.
Persiapan Hukuman Mati Untuk Warga Australia
(Mobil baracuda milik Brimob Bali yang dikerahkan untuk memindahkan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ke Pulau Nusakambangan. Foto: Reuters)

Indonesia dan Australia memiliki spektrum yang luas ya dalam berhubungan? Jadi, isu ini bisa dikatakan sangat kecil jika dibandingkan dengan hubungan tersebut?


Betul sekali. Jadi, kedua negara memiliki sudut pandang yang sangat luas. Segala macam aspek ada di situ. Segala macam sektor ada di situ. Mulai dari masalah pendidikan, kebudayaan, ekonomi, perdagangan, investasi dan kelautan. Sangat banyak yang bisa dijalin. Tidak lupa juga masalah keamanan dan pertahanan.

Menurut saya, terlalu banyak yang dipertaruhkan [dalam menjalin hubungan bilateral.red] jika harus dikorbankan hanya karena isu itu. Bayangkan, Indonesia dan Australia merupakan dua negara penting di kawasan Asia Tenggara dan Samudera Pasifik, kalau kerjasama keduanya bisa dioptimalkan dan tepat arah, maka dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat kedua negara.

Kemampuan pembelian (purchasing power parity, PPP) hampir sama, yakni Rp1,3 triliun. Tapi, jumlah tersebut dikonsumsi oleh penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta, sementara jumlah PPP Australia dikonsumsi oleh penduduk yang lebih kecil yakni 23 juta.

Kalau seandainya dua negara bekerja sama secara erat, maka bisa menghasilkan kue lebih besar dan dikonsumsi bersama-sama. Asalkan kedua negara tahu di mana tempat-tempat yang strategis itu.

Oleh sebab itu, saya mengenalkan program yang disebut 'sister by sector', yakni kerjasama di bidang-bidang tertentu. Saya sudah memulai universitas dengan universitas dan sekolah dengan sekolah.

Kemarin, Direktur Pelindo II, RJ Pelino berangkat ke Australia sebagai balasan kunjungan Direktur Pelabuhan Townsville datang ke Tanjung Priok (Indonesia). Di situ letak kerjasama nyatanya. Tetapi, yang saya sebut tadi baru mencakup skala kecil seperti sekolah dan universitas. Masih ada banyak bidang lainnya yang bisa dikerjasamakan.

Salah satunya kerjasama antar media. Misalnya kedua media bisa saling berbagi, caranya dengan berbagi berita dan artikel.

Kerjasama Bidang Maritim
Apakah Anda bisa menceritakan lebih detail mengenai program 'sister by sector'? Apakah ada target tertentu yang dicapai dalam waktu dekat melalui program tersebut?

Sekarang ini pelabuhan Pelindo, Tanjung Priok akan bekerja sama dengan Ports of Townsville dan Ports of Brisbane. Kerjasama pelabuhan Brisbane ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Presiden Joko Widodo di sela KTT G20 pada November lalu di Brisbane. Yang unik dari pelabuhan Townsville ini yaitu pelabuhan kecil tetapi komoditas yang diekspor dan impor dari Indonesia ke pantai timur Australia, akan dikirim ke pelabuhan tersebut. Jadi kan unik.

Salah satu program Pak Jokowi yakni tol laut, maka nanti akan ada satu pelabuhan di Papua, yaitu di kota Sorong. Ke depan, akan dibuat pelabuhan besar dan berskala internasional. Semua barang, nantinya, akan melalui pelabuhan itu, kemudian akan didistribusikan ke Indonesia. Dengan metode itu, akan menghemat hingga 70%-80% biaya dan waktu.

Sehingga, jika semula dari Brisbane mau mengirimkan barang ke Pulau Jawa. Maka rute yang ditempuh, mereka akan mengirim lebih dulu ke Singapura baru diturunkan ke Jakarta. Sementara, dengan cara begitu, membutuhkan waktu sekitar satu bulan.

Sedangkan jika Pelabuhan Sorong itu telah selesai, maka pengiriman barang bisa dipercepat yakni hanya 10 hari waktu pengiriman. 

Lalu, bagaimana respons Pemerintah Australia terkait dengan proyek tol laut yang dicanangkan pemerintahan Presiden Jokowi?

Sangat bagus responsnya. Menteri Perdagangan, Andrew Robb, rencananya akan datang berkunjung dan membawa rombongan 300 pengusaha.

Rencananya kapan Mendag Australia, Andrew Robb akan datang ke Jakarta, Pak?

Mungkin sekitar di bulan Mei.

Jadi, Australia rupanya berminat untuk berinvestasi terhadap proyek pembangunan tol laut? Apakah mereka juga berminat juga dalam pembangunan pelabuhan di Sorong, Pak Nadjib?

Mereka terlihat berminat dengan proyek tol laut itu. Tetapi, saya tidak tahu di proyek yang mana mereka akan berinvestasi, karena saat itu tidak mengikuti rapatnya.

Namun, saya tahu, banyak pengusaha yang telah melirik gagasan poros maritim ini.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott bersalaman dengan Presiden Joko Widodo
(Perdana Menteri Australia, Tony Abbott ketika menyambut Presiden Joko Widodo di KTT G20, Brisbane, Australia. Foto: Reuters)
Apa saja yang bisa dimanfaatkan dari Australia untuk mewujudkan konsep tol laut di Indonesia?

Banyak sekali. Salah satunya adalah teknologi distribusi kontainer. Saat saya mendampingi Presiden Jokowi untuk mengunjungi pelabuhan di Brisbane, mereka tidak lagi menggunakan sumber daya manusia. Semuanya dikendalikan menggunakan mesin sehingga berfungsi secara otomatis.

Sementara, di Indonesia untuk menggerakkan crane masih menggunakan tenaga manusia. Jadi, setiap kontainer terdapat barcode, sehingga cranenya itu langsung mencari posisinya dan segera dipindahkan. Itu yang disebut manajemen pelabuhan.

Belum lagi, jika dilihat jalur-jalur kereta api dan tol, digabung dengan pelabuhan. Jadi, begitu barang turun dari kapal, langsung diangkut dengan menggunakan kereta api.

Semua pelabuhan di Australia memiliki jalur kereta api dan langsung terkoneksi dengan jalan tol. Itu yang harus dipelajari dari Australia oleh Indonesia.

Kemudian, manajemen kapal pesiar. Saat ini target pemerintah sudah jelas untuk meningkatkan turis. Tetapi, jumlah kapal pesiar yang berlabuh di Indonesia masih sedikit, sebab masih sedikit pelabuhan yang sesuai untuk menampung kapal pesiar.

Tapi di Australia manajemennya sudah luar biasa. Di Negeri Kanguru, dermaga sangat panjang, sehingga memungkinkan bagi kapal pesiar untuk bersandar.

Kemudian, manajemen marina di Australia sangat luar biasa. Banyak sekali yang bisa diambil untuk kepentingan maritim ini.

Program sister by sector di kota mana saja yang telah dilibatkan?

Saya sudah bicara di beberapa kota, seperti Australia Selatan, Queensland, dan yang cukup lama di Australia Barat, Perth.

Apakah konsep program sister by sector ini akan direalisasikan menyerupai sister by city?

Bisa juga dengan konsep sister vcity. Tetapi, di dua kota itu bisa memiliki permasalahan minat dan isu yang berbeda. Seperti misalnya antara Jakarta dengan Sydney, sebenarnya mereka sister city. Tetapi, bisa dilihat perbedaan yang begitu besar di antara kedua kota itu.

Salah satu perbedaannya di Jakarta masih terdapat kemiskinan, area kumuh, banjir dan lain-lain. Sementara, itu tersebut telah diatasi oleh mereka.

Jadi, apa perbedaan konsep sister by sector dengan sister city?

Jadi lebih fokus. Jadi, misalnya yang difokuskan cara pengembangan kota dan pengadaan air minum. Yang dicari adalah kesamaan bukan perbedaan. Saya telah mengenalkan program ini di tahun 2014 dan berharap bisa diluncurkan di tahun ini.

Tahun lalu, kami telah memulai dengan program Pelindo II dengan Pelabuhan Townsville.  

Bagaimana dengan kerjasama terkait pembelian sapi? Sebab, hingga saat ini Indonesia masih dianggap pangsa pasar besar bagi Australia.

Kerjasama yang dibentuk itu adalah kerjasama yang saling menguntungkan. Oleh sebab itu, Indonesia menggalang kemitraan di bidang keamanan pangan, tetapi khusus untuk daging merah dan industri sapi.

Saya berharap ketika kemitraan itu dibuat tahun 2013 dulu, program tersebut bisa menjadi satu proyek percobaan untuk program yang lain. Sebab, dalam program ini dilibatkan 'global value change'. Misalnya, di mana dilahirkan yang paling cocok sapi-sapi itu, karena padangnya tidak punya, maka dilahirkan di Australia. Jadi, kali pertama mereka hidup itu di padang penggembalaan di Australia.

Tetapi, untuk penggemukan lebih sesuai dilakukan di Indonesia. Sebab, banyak sumber daya manusia yang bisa memberikan perhatian lebih. Kemudian, di mana bisa dipotongnya. Kalau untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka ada dua pilihannya, bisa di Indonesia dan Australia. Di Australia, sudah berlaku sistem pemotongan yang halal.

Tetapi, jika untuk kepentingan ekspor ke negara-negara di Timur Tengah atau Malaysia, maka mereka akan lebih mempercayai sistem pemotongan di Indonesia. Jadi, sistem global value change ini menguntungkan untuk semua. Sehingga apa yang kita kerjakan secara bersama, keuntungannya juga bisa dinikmati bersama. 

Di sistem tersebut diharuskan kedua pihak untung. Tidak boleh ada yang rugi. Harus sifatnya 'win-win solution'. Jika sistem ini bisa dikerjakan secara betul, maka bisa diperoleh apa diinginkan Indonesia.

Perang Lawan ISIS
Bagaimana perkembangan kerjasama kedua negara dalam menangkal ancaman yang kian serius penyebaran paham kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS)?

Saya melihat kerjasama antar kepolisian dan tentara pertahanan (TNI dengan Pasukan Pertahanan Australia), sama sekali tidak terganggu dengan isu pelaksanaan hukuman mati. Jadi, dialog terus terjadi, kemudian kerjasama kedua institusi dan pelatihan tetap berjalan.

Ini bagus sekali, karena jika misalnya, kedua institusi pertahanan dan keamanan merupakan institusi yang paling penting untuk menangani masalah-masalah strategis. Kembali ke soal ISIS, kedua negara sama-sama memiliki kepentingan yang besar dalam mengatasi masalah tersebut.

Para pemuda Indonesia banyak yang tertarik untuk berangkat ke Irak dan Suriah. Begitu juga Negeri Kanguru, mereka memiliki para pemuda yang terpengaruh berangkat ke sana.

Mereka kan terpengaruh menjadi radikal karena berbagai sebab, entah dari pendidikan dan pergaulan. Australia bisa belajar mengenai deradikalisasi dari Indonesia. Sementara, Indonesia bisa mempelajari metode yang lain dari Australia. Sehingga, compare notes untuk penting.

Selama ini, apa yang diandalkan oleh Australia dari Indonesia terkait memerangi ISIS?

Saya tidak secara spesifik menyebutkan ke ISIS ya, tetapi bagaimana penangkalan terorisme dan ekstrimisme. Indonesia menjadi salah satu pendiri dari Pusat Kerjasama untuk Penegakkan Hukum Jakarta (JCLEC) yang berada di Semarang. Walaupun namanya Jakarta, namun berlokasi di sana.

Itu tempat pembelajaran yang efektif dari JCLEC. Australia belajar dan melihat dari institusi itu. Kemudian bagaimana berbagi pengalaman dalam menghadapi terorisme dengan Negeri Kanguru. Hal tersebut merupakan kerjasama yang baik untuk saling mengisi.

Pemerintah Australia akhirnya memperketat pengamanan di dalam negeri, khususnya usai terjadi penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney. Apakah itu turut berpengaruh terhadap Muslim Indonesia di Negeri Kanguru?

Di sana ada komunitasnya. Tetapi, Muslim Indonesia sangat toleran. Sampai saat ini, saya belum pernah mendengar tidak ada satu pun keturunan Indonesia yang terlibat gerakan itu.

Saya pikir ketahanan warga Indonesia untuk menghadapi isu-isu seperti itu lebih kuat. Saya tidak melihat ada masalah.







  Daya Tarik Bali
Terkait mengenai isu pembebasan visa bagi beberapa negara yang dianggap sebagai cara yang ampuh untuk menggenjot kedatangan turis, mengapa justru Australia tidak termasuk dalam daftar tersebut?

Semua itu pasti telah dihitung oleh Dirjen Imigrasi, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pariwisata. Tapi, pasti sudah ada hitung-hitungannya. Mungkin ada yang masih menjadi pertimbangan bagi pihak imigrasi. Kan semua itu semua sistem pemerintahan yang menentukan. Kalau mereka semua mengatakan untuk dibuka dan bebas visa, maka mereka akan memberikan itu. Tetapi, jika sebaliknya ya tidak ada fasilitas itu.

Lagipula, warga Australia sudah memperoleh fasilitas visa on arrival (VOA) dan mereka sudah cukup puas. Untuk bisa memperoleh VOA, mereka tinggal membayar USD$35 atau setara Rp360 ribu.

Tetapi apakah cukup mudah bagi warga Indonesia untuk memperoleh visa ke Australia?

Dari jumlah statistik, warga Australia yang berkunjung ke Indonesia sudah mencapai 1,1 juta. Walaupun 78%-79% pergi ke Bali. Walau sebelumnya sudah pernah mencoba pergi ke tempat lain, tetapi tetap home base nya adalah di Bali.

Jadi, walaupun mereka mendarat di Jakarta, tetapi, mereka akan tetap terbang ke Pulau Bali.

Apakah itu berarti Pemerintah Indonesia kurang mempromosikan tempat pariwisata lain untuk dijadikan alternatif selain Pulau Bali?

Sebenarnya pembelajaran seperti itu bisa diambil dari daerah-daerah yang lain. Bali itu kan sederhana penyajiannya. Semua orang di Bali sudah seperti terdidik untuk bersikap ramah ke turis asing. Untuk menyambut tamu itu sangat mudah.

Sementara di daerah-daerah lain jika ada wisatawan berkulit putih langsung dikerubungi anak-anak. Di Bali kan udah tidak ada, sehingga mereka merasa lebih nyaman dan merasa lebih di rumah sendiri.

Jadi, lebih kepada pembangunan manusianya ketimbang pembangunan fasilitas?
Saya pikir dua-duanya ya, baik itu infrastruktur maupun sumber daya manusianya. Jadi, misalnya di Pulau Bali, turis tidak perlu pergi jauh sekali untuk bisa memperoleh panorama, gunung, hutan pantai dan budaya.

Daerah wisata tidak boleh terlalu besar. Jadi, misalnya ada satu teori, kalau misalnya mau kompak, dia tidak boleh lebih dari 50 kilometer.

Apakah isu pelaksanaan hukuman mati ini tidak berpengaruh terhadap kunjungan turis ke Pulau Bali?
Saya pikir tidak ada penurunan kunjungan penumpang dari Australia menuju ke Bali. Sebelumnya, saya telah bertanya ke Wakil Presiden Garuda di Australia dan di kawasan Pasifik. Mereka menjawab tidak ada penurunan kunjungan.

Memang, ada satu atau dua orang yang membatalkan kunjungan, tetapi itu bukan karena alasan itu [pelaksanaan hukuman mati.red]. Statistiknya tetap tinggi.

Kemarin, saya naik Garuda dari Australia, baik kelas ekonomi maupun bisnisnya tetap penuh.

Apa yang dicari warga Australia sehingga selalu berbondong-bondong berkunjung ke Pulau Bali?

Mereka kan memang sudah lama mengenal Pulau Bali. Dengan anggaran yang terbatas, mereka bisa mendapatkan banyak hal di Pulau Bali.

Ada seorang petugas di bandara Sydney yang cerita ke saya, sejak dulu dia masih lajang hingga memiliki dua anak perempuan, pasti rutin berkunjung ke Bali setiap tahun.


Apakah betul biaya untuk ke Pulau Bali jauh lebih murah jika dibandingkan warga Australia harus ke Gold Coast?

Iya. Sebagai contoh lama perjalanan dari Perth ke Goldcoast dibutuhkan waktu 5,5 jam. Sementara, ke Pulau Bali hanya membutuhkan waktu 2 jam 50 menit dengan zona waktu yang sama, lebih nyaman dan lebih murah.

Bahkan, kadang-kadang kalau pemesanan dilakukan dari jauh-jauh hari, tiket PP Australia-Bali bisa dibeli hanya dengan AUD300 atau setara Rp2,9 juta. Orang Australia Barat lebih dekat ke Jakarta daripada ke ibukotanya di Canberra. Seharusnya, itu bisa dijadikan nilai plus.

Apa tujuan pariwisata alternatif yang dikunjungi oleh warga Australia selain Pulau Bali?

Masih Pulau Bali dan area sekitarnya seperti Pulau Lombok. Kemudian mereka mulai bergeser ke Jawa Timur dan Barat. Kami juga kerap mengatakan Yogyakarta adalah tempat bertemunya budaya dari wilayah lain. Oleh sebab itu, mereka mulai menyukai Yogyakarta.

1,1 juta warga Australia tetap datang ke Pulau Bali dan tidak ada penurunan. Maka, diprediksi jika kunjungan ini stabil, maka Pulau Bali akan mengambil tempat Selandia Baru, sebagai tujuan pariwisata warga Australia. Saat ini, jumlah kunjungan turis ke Selandia Baru mencapai 1,3 juta. Perbedaannya tipis.

Diprediksi kita bisa mengambil alih dalam kurun waktu tiga tahun, sebab di Selandia Baru, pariwisatanya hanya bisa dilakukan saat musim panas. Sementara, saat musim dingin suhu udaranya tidak memadai.

Apakah dalam membina hubungan bilateral, diperlukan strategi baru usai pelaksanaan eksekusi mati nanti?

Kedua negara sudah memiliki mekanisme. Mekanisme itulah yang harus lebih diintensifkan. Kedua negara memiliki dialog antar warga yang disebut Indonesia Australia Dialog.

Kemudian kedua negara juga memiliki pertemuan tingkat Menteri seperti 2+2 di mana Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara saling bertemu dan menggelar dialog, ada pertemuan tingkat Menteri Perdagangan dan lain-lain.
Turis Australia jajal becak di NMF 2015
(Warga Australia yang berkunjung ke Paviliun Indonesia di Festival Multikultur Nasional di Canberra pertengahan Februari 2015. Foto: KBRI Canberra)
Tetapi forum tersebut tidak akan terganggu dengan isu pelaksanaan hukuman mati?
Tidak terganggu. Namun, waktu penyelenggaraannya kami geser. Puncaknya, pertemuan tingkat tahunan pemimpin negara (ALM). Saat ini sedang ditunggu waktu yang tepat. Namun, saya harapkan bisa diwujudkan dalam waktu dekat.

Mekanisme itu sudah ada, tinggal diintensifkan. Kemudian ditambah lagi dengan program tadi sister by sector dan kerjasama lainnya.

Dari sekian banyak negara tempat penempatan Anda, apakah Australia termasuk negara yang paling dinamis?
Betul dan semua hal ada di sini. Jika diibaratkan, hubungan Indonesia dengan Australia ini menyerupai supermarket yang sangat besar. Jadi, di dalamnya, kedua negara memiliki apa pun, termasuk permasalahannya, ketertarikan, dan pembelajaran.

Jadi menurut saya, kaya sekali. Banyak sekali dinamikanya, kadang-kadang naik, kadang turun. Tetapi, itu semua demi membangun kedewasaan [hubungan kedua negara.red]. Jika banyak terdapat riak, maka itu hal yang wajar. 

Adakah peranan media online dan sosial terhadap pembentukan opini publik sehingga bisa terlihat hubungan kedua negara kian matang?
Saya rasa iya. Termasuk VIVA.co.id itu juga dijadikan rujukan oleh pemerintah di sana. Salah satunya, ketika tahun 2013 lalu saya dipanggil pulang dan memberikan pernyataan, banyak kolega saya yang membaca dan mengatakan pernyataan saya ketika itu cukup baik.

Banyak juga media Australia yang mengambil kutipan wawancara saat itu. Saya pikir media itu selain memberikan wawasan yang luas, juga bisa mendinginkan atau memanaskan isu. Itu realita dari media.

Kita bisa lihat lah, orang-orang mengetahui masalah ini dari media. Di bulan Februari merupakan titik paling tinggi pemberitaan mengenai isu tersebut. Kapan pun saya menyalakan radio di mobil, televisi di rumah dan di kantor, semuanya membahas itu. 

Saya pikir hal yang sama juga terjadi di Indonesia.




Credit  VIVA.co.id