Senin, 06 April 2015

Di Mana Mantan Menlu Marty Natalegawa Kini?


Marty menjadi anggota panel penanganan krisis kesehatan global.

Di Mana Mantan Menlu Marty Natalegawa Kini?
Mantan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa di gedung DPR. (VIVAnews/Muhamad Solihin)
 
  CB - Mantan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon menjadi anggota Panel Tingkat Tinggi untuk penanganan respons global krisis kesehatan. Panel ini bertugas untuk membuat rekomendasi agar sistem nasional dan internasional dalam menghadapi krisis kesehatan.

Demikian isi keterangan tertulis di situs resmi PBB pada Kamis, 2 April 2015. Panel itu diketuai oleh Presiden Republik Tanzania, Jakaya Mrisho Kikwete. Selain Marty yang mewakili Indonesia, terdapat empat anggota panel lainnya yakni Celso Luiz Nunes Amorim dari Brasil, Michelin Calmy-Rey asal Swiss, Joy Phumapi dari Botswana dan Rajiv Shah dari Amerika Serikat.

"Sekjen telah meminta kepada panel untuk membuat rekomendasi untuk memperkuat sistem internasional dan nasional dalam menghadapi krisis kesehatan dengan belajar dari pengalaman penyebaran wabah Ebola," tulis PBB dalam keterangan itu.

Untuk membantu proses pembuatan rekomendasi, PBB melanjutkan, akan ada konsultasi yang lebih luas dengan pemerintah negara dan rakyat yang wilayahnya terkena dampak dari penyakit itu. Panel juga akan dibantu dengan sekelompok ahli yang dapat memberikan masukan bagi anggota mengenai hal teknis.

Pertemuan pertama, ungkap PBB, akan digelar pada awal Mei mendatang. Diharapkan laporan akan diserahkan ke Sekjen pada akhir Desember 2015.

Laporan tersebut juga nantinya akan diajukan ke Majelis Umum dan langkah selanjutnya akan diambil sesuai dengan perkembangan yang ada.

Ini merupakan kontribusi pertama mantan Duta Besar RI untuk PBB yang diketahui publik usai menanggalkan posisi sebagai Menlu. Sebelumnya, Marty juga diketahui menjadi dosen tamu di beberapa universitas di Australia.

Kemunculannya ke hadapan publik kali pertama diketahui usai dimintai komentarnya mengenai kepergian mendiang Lee Kuan Yew pada pekan lalu.

Credit  VIVA.co.id

Kapal Perang Baru Indonesia Berlayar Pulang


KRI Rigel 933 dalam 47 hari perjalanan menuju Indonesia.

Kapal Perang Baru Indonesia Berlayar Pulang
KRI Rigel 933 bersandar di Malaga, Spanyol (VIVA.co.id/Miranti Hirschmann)
 
  CB - Kapal Perang Indonesia yang baru, KRI Rigel 933, kembali melakukan perjalanan ke Indonesia setelah tiga hari berada di Malaga, Spanyol, pada 31 Maret-2 April 2015 lalu.

Atase Pertahanan RI di Madrid, Kolonel Laut Agus Adriyanto pada VIVA.co.id, Sabtu, 4 April 2015, mengatakan Malaga menjadi pelabuhan pertama yang disinggahi KRI Rigel 933 dalam 47 hari perjalanan ke Indonesia.

Kapal perang terbaru RI itu merupakan satu dari dua kapal, yang dibeli Kementerian Pertahanan RI dari Prancis pada 2013, senilai $94 juta atau lebih dari Rp 1,2 triliun.

Kapal pertama telah diberikan nama KRI Rigel 933, dalam upacara pemberian nama oleh Menteri Pertahanan RI Jendral TNI (Purn) Ryamirzad Ryacudu, pada 11 Maret lalu di Prancis.

Kapal perang baru Indonesia itu telah meninggalkan galangan kapal OCEA Les Sables d´Olonne, untuk 47 hari perjalanan menuju Indonesia, dipimpin oleh Mayor Laut (P) Muhamad Wirda Prayogo sebagai komandan kapal.

Sementara kapal kedua diperkirakan rampung pada September 2015 mendatang. KRI Rigel 933 adalah kapal berteknologi modern, yang mampu melakukan survei bawah laut hingga kedalaman 1000 meter.

Kapal itu dilengkapi dengan peralatan survei hydro-oceanography, autonomous underwater vehicle yang berfungsi melakukan pencitraan bawah laut dan mengirimkan sinyal data secara periodik ke kapal.

Terdapat juga remotely operated vehicle atau robot bawah air dengan kamera, untuk mengambil material bawah laut. KRI Rigel 933 juga dilengkapi dengan fasilitas untuk 40 awak

Credit  VIVA.co.id

Al-Azhar Mesir Kecam Keras Pembantaian di Universitas Kenya


Al-Azhar Mesir Kecam Keras Pembantaian di Universitas Kenya  
Tentara Kenya berjaga di luar kampus Garissa (Reuters) 
 
Kairo  (CB) - Al-Azhar yang merupakan organisasi muslim Sunni ternama di Kairo, Mesir mengecam keras pembantaian brutal di Universitas Garissa, Kenya. Pembantaian yang didalangi militan Somalia, Al-Shabaab ini disebut Al-Azhar sebagai aksi terorisme keji.

Sedikitnya 4 militan anggota Al-Shabaab yang masih berkaitan dengan jaringan Al-Qaeda ini, menyerbu kampus Garissa dan melepas tembakan secara membabi-buta pada Kamis (1/4). Sedikitnya 148 orang, sebagian besar mahasiswa, tewas dalam serangan keji itu.

Sedangkan sebanyak 79 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan yang berlangsung selama 13 jam itu. Keempat pelaku tewas saat polisi menyerbu lokasi kejadian. Ada laporan yang menyebut para pelaku tewas bunuh diri dengan meledakkan bom yang dipasang pada badan mereka.

Beberapa korban selamat menuturkan, para pelaku hanya menargetkan korban non-muslim. Mahasiswa dan staf kampus yang menganut Islam dibiarkan pergi oleh para pelaku. Mereka yang ketahuan bukan muslim langsung dieksekusi mati oleh para pelaku.

"Al-Azhar mengecam keras aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok teroris Al-Shabaab asal Somalia di Universitas Garissa, Kenya, yang menewaskan sekitar 150 orang dan melukai puluhan mahasiswa tak bersalah," demikian pernyataan Al-Azhar dalam akun Facebook-nya, seperti dilansir AFP, Senin (6/4/2015).

Serangan brutal ini tercatat sebagai serangan paling mematikan di Kenya, setelah pengeboman Kedubes AS di Nairobi pada tahun 1998 lalu. Banyak pihak mengecam pembantaian keji ini, mulai dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama hingga Paus Fransiskus yang menyebut pembantaian ini sebagai kebrutalan tak bermoral.

Hingga saat ini, otoritas Kenya telah menangkap 5 pelaku lainnya yang diduga terkait serangan dan perencanaannya. Sedangkan otak di balik pembantaian ini, yakni seorang mantan guru bernama Mohamed Mohamud masih terus diburu.

Bahkan otoritas Kenya menawarkan imbalan sebesar 20 juta Shilling atau setara Rp 2,7 miliar bagi setiap informasi yang mampu membantu penangkapan Mohamud yang disebut-sebut sebagai komandan regional Al-Shabaab yang bertanggung jawab atas wilayah Juba. Tidak hanya itu, Mohamud juga disebut memiliki jaringan teroris yang luas di Kenya, termasuk di kamp pengungsi Daab yang dihuni ribuan pengungsi.


Credit  Detiknews

2070, Islam Jadi Agama Mayoritas di Dunia


2070, Islam Jadi Agama Mayoritas di Dunia
Uniknya perpaduan budaya Asia dan Barat menjadikan kota Istanbul, Turki di tempat wisata ketiga pilihan TripAdvisor.com. Arsitektur kota berhias masjid dan bangunan bersejarahnya sangat manarik untuk dijelajahi. Demikian pula dengan tradisi mandi hammams dan kehidupan malamnya. Ahtisham Hussain/Getty Images

CB, Amerika Serikat - Hasil penelitian dari Pew Research Center, Amerika Serikat, menunjukkan pertumbuhan umat muslim akan lebih banyak dibandingkan dengan jemaat Kristen di dunia dalam kurung kurang dari 60 tahun ke depan. Umat muslim pun diprediksi menjadi pemeluk agama paling besar di dunia.

Dikutip dari Dailymail, jumlah seluruh pemeluk di agama di dunia akan setara dengan jumlah jemaat Kristen atau sekitar 32,3 persen pada 2070. Sedangkan, jumlah umat muslim akan terus bertambah dan diprediksi akan meningkat menjadi 35 persen dari populasi manusia pada 2100.

Pada 2100, umat muslim akan lebih banyak daripada jemaat Kristen. Yaitu, dari seluruh populasi di dunia, 35 persen akan menjadi umat muslim, sedangkan 34 persen menjadi jemaat Kristen. Sisanya, Hindu, Buddha, agama lokal, Yahudi, dan tidak beragama.

Data yang dikumpulkan Pew menunjukkan pertumbuhan jumlah umat Islam terbesar datang dari India dan Benua Afrika. Negara-negara sub-Sahara juga akan menyumbangkan populasi muslim baru terbesar selama tiga dekade mendatang. "Jumlah negara dengan mayoritas Kristen pun akan turun, dari 159 menjadi 151," kata laporan Pew Research Center yang dikutip Dailymail, Ahad, 5 April 2015.

Di beberapa negara, seperti Inggris, Australia, Benin, Bosnia-Herzegovina, Prancis, Belanda, Selandia Baru, dan Republik Makedonia, tingkat populasi jemaat Kristen akan kurang dari 50 persen. Tetapi, pertumbuhan umat Islam di Eropa akan berkembang. "Di Eropa muslim akan mencapai 10 persen dari total populasi pada 2050," tulis laporan Pew. Sebagai gantinya, Islam akan menjadi agama mayoritas di 51 negara.

Selain itu, data ini dipengaruhi situasi Cina sebagai negara dengan penduduk terbesar sejagat. Saat ini, mayoritas warga Negeri Tirai Bambu tidak memeluk agama apa pun. Pew meramalkan akan ada peningkatan 5 persen untuk pemeluk Kristen di Cina, tapi itu tidak mengubah prediksi awal soal pertumbuhan umat muslim yang pesat lima dekade lagi.

Penelitian Pew ini berdasarkan data yang dimiliki oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan jumlah penduduk pada 2010 dengan total 6,9 miliar jiwa. Pada tahun itu, agama Kristen menjadi mayoritas dengan total 31,4 persen atau sekitar 2,2 miliar jiwa. Sedangkan, agama Islam, sekitar 23,2 persen atau sekitar 1,6 miliar jiwa. Tidak beragama 16,4 persen atau sekitar 1,1 miliar orang. Agama Hindu di angka 15 persen atau sekitar 1 miliar jiwa.

Sedangkan agama Buddha mencapai 7,1 persen atau sekitar 487,8 juta jiwa. Agama lokal di angka 5,9 persen atau sekitar 404,6 juta jiwa. Yahudi 0,2 persen atau sekitar 13,8 juta jiwa. Dan agama lainnya mencapai 0,8 persen atau sekitar 58,1 juta jiwa.

Pada 2050 dengan total populasi manusia yang diprediksi mencapai 9,3 miliar. Populasi jemaat Kristen pun nyaris diimbangi umat Islam. Yaitu, agama Kristen di angka 31,4 persen dengan total 2,9 miliar jiwa. Agama Islam dengan angka 29,7 persen atau sekitar 2,8 miliar jiwa. Tidak beragama 13,2 persen atau sekitar 1,2 miliar jiwa. Agama Hindu 14,9 persen atau sekitar 1,4 miliar jiwa.

Agama Buddha 5,2 persen atau sekitar 487 juta jiwa. Agama lokal sekitar 4,8 persen atau 450 juta jiwa. Yahudi 0,2 persen atau sekitar 16 juta jiwa. Dan agama lainnya 0,8 persen atau sekitar 61,4 juta jiwa.



Credit  TEMPO.CO

India Akan Kalahkan Indonesia Soal Pemeluk Islam



India Akan Kalahkan Indonesia Soal Pemeluk Islam
Sejumlah umat Muslim melakukan salat Idul Adha berjamaah di kawasan Masjid Lakemba di Paul Keating Park, Sydney, Australia, 4 Oktober 2014. (Michele Mossop/Getty Images)

CB, Jakarta - Hasil penelitian dari Pew Research Center menyebutkan pertumbuhan pemeluk agama Islam di dunia diprediksi akan lebih banyak dibandingkan dengan jemaat Kristen. Bahkan, pada 2070, jumlah umat muslim diperkirakan paling besar di dunia.

Salah satu penyebabnya jumlah umat muslim di India menjadi terbesar di dunia. "Melebihi jumlah umat muslim di Indonesia," ujar laporan Pew awal April 2015. "Walau mayoritas di India pemeluk agama Hindu, tetapi, jumlah penganut agama Islam di India pada 2050 hingga 2070 akan menjadi paling besar di dunia."

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia pada 2010, total penduduk Indonesia mencapai 238 juta jiwa. Jumlah penganut agama Islam mencapai 87 persen atau sekitar 207 juta jiwa. Sedangkan pemeluk Kristen mencapai 7 persen atau 16,6 juta orang. Ada pun di India dengan total penduduk 1 miliar jiwa pada 2013, penganut Hindu sekitar 80,5 persen atau 857 juta jiwa, dan pemeluk Islam sebanyak 16,4 persen atau 174 juta jiwa.

Penelitian Pew ini berdasarkan data yang dimiliki oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan jumlah penduduk pada 2010 dengan total 6,9 miliar jiwa. Pada tahun itu, agama Kristen menjadi mayoritas dengan total 31,4 persen atau sekitar 2,2 miliar jiwa. Sedangkan, agama Islam, sekitar 23,2 persen atau sekitar 1,6 miliar jiwa. Tidak beragama 16,4 persen atau sekitar 1,1 miliar orang. Agama Hindu di angka 15 persen atau sekitar 1 miliar jiwa.

Sedangkan agama Buddha mencapai 7,1 persen atau sekitar 487,8 juta jiwa. Agama lokal di angka 5,9 persen atau sekitar 404,6 juta jiwa. Yahudi 0,2 persen atau sekitar 13,8 juta jiwa. Dan agama lainnya mencapai 0,8 persen atau sekitar 58,1 juta jiwa.

Pada 2050 dengan total populasi manusia yang diprediksi mencapai 9,3 miliar. Populasi jemaat Kristen pun nyaris diimbangi umat Islam. Yaitu, agama Kristen di angka 31,4 persen dengan total 2,9 miliar jiwa. Agama Islam dengan angka 29,7 persen atau sekitar 2,8 miliar jiwa. Tidak beragama 13,2 persen atau sekitar 1,2 miliar jiwa. Agama Hindu 14,9 persen atau sekitar 1,4 miliar jiwa.

Agama Buddha 5,2 persen atau sekitar 487 juta jiwa. Agama lokal sekitar 4,8 persen atau 450 juta jiwa. Yahudi 0,2 persen atau sekitar 16 juta jiwa. Dan agama lainnya 0,8 persen atau sekitar 61,4 juta jiwa.

Jika angka tersebut tidak banyak berubah, jumlah seluruh pemeluk muslim di dunia akan setara dengan jumlah jemaat Kristen atau sekitar 32,3 persen pada 2070. Sedangkan, jumlah umat muslim akan terus bertambah dan diprediksi akan meningkat menjadi 35 persen dari populasi manusia tahun 2100.

Pada 2100, umat muslim akan lebih banyak daripada jemaat Kristen. Yaitu, dari seluruh populasi di dunia, maka sekitar 35 persennya akan memeluk agama Islam, sedangkan 34 persen menjadi jemaat Kristen. Sisanya, pemeluk agama Hindu, Buddha, agama kepercayaan, Yahudi, dan tidak beragama.


Credit    TEMPO.CO

47 Negara Asia Berbondong-bondong Gabung ke AIIB


47 Negara Asia Berbondong-bondong Gabung ke AIIB
Ilustrasi: Reuters



JAKARTA  (CB) - Sebanyak 47 negara di Asia berkomitmen untuk bergabung pada Asean Infrastructure Investment Bank  (AIIB). Bank ini merupakan bank pembangunan multilateral yang diusulkan oleh China untuk memberikan pembiayaan kepada proyek-proyek infrastruktur di kawasan Asia.
 
 
Kehadiran AIIB ini menjadi pendanaan alternatif, yang selama ini didominasi oleh World Bank dan International Monetary Fund (IMF).
Seperti dikutip Turkish Weekly, Senin (6/4/2015), 47 negara telah ditetapkan untuk bergabung AIIB termasuk China, India, Indonesia, Israel, Bangladesh, Brunei, Kamboja, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Laos, Maladewa, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru.
Selanjutnya, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Sri Lanka, Tajikistan, Uzbekistan, Thailand, Vietnam, Perancis, Jerman, Italia, Inggris, Luksemburg, Swiss, Austria, Turki, Korea Selatan, Brasil, Rusia, Georgia, Belanda, Denmark, Australia, Mesir, Finlandia, Kyrgyzstan dan Swedia.
Positifnya partisipasi negara tersebut mencerminkan tumbuhnya pengaruh internasional China dan keinginan banyak negara untuk memiliki tata ekonomi internasional yang lebih inklusif, seimbang dan saling menguntungkan. Terlebih lagi, tumbuhnya permintaan infrastruktur di negara-negara Asia membuat kebutuhan akan pendanaan tersebut akan mencapai lebih dari USD700 miliar pada 2020.
Oleh sebab itu, AIIB menyatakan akan menjadi pemberi pinjaman internasional untuk semua negara yang memenuhi syarat. Bank tersebut siap membiayai proyek-proyek infrastruktur besar di Asia dan memenuhi permintaan untuk tatanan keuangan internasional yang lebih inklusif dan seimbang.



Credit Okezone

Militer China Siap Luncurkan Tiga Kapal Selam Nuklir Terbaru


Militer China Siap Luncurkan Tiga Kapal Selam Nuklir Terbaru
Kapal selam nuklir China Tipe-093G (Foto : Naval.com)

BEIJING  (CB) – Angkatan Laut China dilaporkan telah mempersiapkan tiga kapal selam bertenaga nuklir untuk memperkuat armadanya. Ketiga kapal selam nuklir ini memiliki kemampuan untuk menembakkan misil anti-kapal supersonic.
Ketiga kapal selam tersebut merupakan kapal selam serang Tipe-093G terbaru. Kapal selam itu merupakan versi peningkatan dari Tipe-093 yang telah digunakan angkatan laut China sejak beberapa tahun lalu. Peningkatan yang diberikan pada Tipe-093G antara lain modifikasi pada lambung kapal dan sistem peluncur misil vertikal.
China baru memperkenalkan kapal selam bertenaga nuklir mereka pada 2009, walaupun diduga telah mengembangkan teknologi tersebut sejak 1970-an. Saat ini China dikabarkan memiliki kapal selam serang dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan Amerika Serikat.
"Dilihat dari desain kapal, Tipe-093G seharusnya memiliki kapabilitas anti-kapal dan kemampuan untuk menghadapi kapal selam. Kemungkinan, dalam waktu dekat, kapal selam ini juga akan ditingkatkan dengan kemampuan untuk menyerang target di darat dengan rudal jelajah.," kata Ahli Senior Angkatan Laut China, Yin Zhuo, kepada China Daily, yang dikutip dari The Independent, Senin (6/4/2015).
Seperti yang telah diketahui, militer China sedang mengalami peningkatan kekuatan secara besar-besaran tahun ini. Anggaran belanja militer China meningkat jauh dari anggaran militer 2014. Angkatan laut China juga dilaporkan semakin memperkuat armada mereka di wilayah Samudera Hindia dan Laut China Selatan.


Credit  Okezone

Hadapi Serangan Global Kilat AS, Rusia Andalkan Rudal S-500



Hadapi Serangan Global Kilat AS Rusia Andalkan Rudal S 500
Untuk menghadapi ancaman serangan globat kilat AS, Rusia mengandalkan rudal S-500. | (RIA Novosti)
 
 
MOSKOW   (CB) - Rusia sedang mengembangkan sistem rudal S-500 yang jadi andalan mereka untuk menghadapi Prompt Global Strike (serangan global kilat) dari Amerika Serikat (AS). Rudal canggih itu dirancang untuk mencegat rudal supersonik.

Wakil Kepala Pertahanan Udara Rusia, Mayor Jenderal Kirill Makarov, mengatakan ancaman Prompt Global Strike (PGS) AS terhadap Federasi Rusia adalah salah satu tantangan utama bagi Angkatan Pertahanan Udara Rusia.

Menurut Makarvov, rudal S-500 merupakan rudal generasi baru Rusia. “Rudal untuk sistem ini masih dalam pengembangan,” kata Makarov, seperti dilansir Russia Today, Minggu (5/4/2015).

Menurutnya, PGS bisa dipandu oleh AS dalam waktu kurang dari satu jam dan bisa menjadi ancaman keamanan nasional Rusia. “Ini tepatya untuk memerangi aset-aset pertahanan udara yang sedang kita bangun,” kata Makarov, yang menekankan bahwa tugas yang dia emban sangat penting.

PGS Washington secara keseluruhan memiliki struktur yang mirip dengan nuklir triad. Menurut analisa militer Rusia, biasanya serangan cepat AS dimulai dari darat dan laut dengan menggunakan rudal balistik dan rudal jelajah antar-benua.

Rusia telah memperkirakan bahwa pada tahun 2020, AS akan memiliki sebanyak 8 ribu rudal jelajah, sekitar 6 ribu di antaranya akan mampu membawa hulu ledak nuklir. “Dengan beberapa derajat kepastian, orang bisa menilai bahwa dalam kondisi tertentu aset militer ini bisa digunakan terhadap sasaran-sasaran di wilayah Federasi Rusia,” kata Makarov yang mengantisipasi PGS Washington.

Kendati demikian, ancaman seperti itu diklaim bisa diatasi oleh Rusia. Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Yuri Borisov, pernah menyatakan, bahwa Rusia mampu dan harus mengembangkan sistem PGS serupa dengan AS.


Credit  SINDOnews

Iran Lanjutkan Program Nuklir Jika Kesepakatan Dilanggar


Iran Lanjutkan Program Nuklir Jika Kesepakatan Dilanggar
Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif, menegaskan Iran melanjutkan program nuklir jika kesepakatan dengan Barat dilanggar. | (Reuters)
TEHERAN  (CB) - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, menegaskan, bahwa Iran akan nekat melanjutkan akvitas program nuklirnya jika kesepakatan yang tercapai antara Iran dan Barat dilanggar.

Komentar Zarif yang juga Kepala Perundingan Nuklir Teheran itu disampaikan dalam sebuah talk show di stasiun televisi pemerintah Iran, Sabtu kemarin. Menurutnya, Iran dan enam negara kekuatan dunia (termasuk negara-negara Barat) sudah terikat kesepakatan awal di Lausanne Swiss.

Dalam kesepakatan awal itu, Iran mengurangi aktivitas program nuklirnya termasuk menutup reaktor yang berpotensi untuk pembuatan bom nuklir. Sedangkan Barat harus mencabut embargo terhadap Iran.

”Semua pihak dalam perjanjian dapat menghentikan tindakan mereka (untuk memenuhi kesepakatan bersama) dalam kasus pelanggaran perjanjian oleh pihak lain,” kata Zarif, seperti dilansir Al Arabiya, Minggu (5/4/2015). Kesepakatan final negosiasi nuklir Iran akan ditentukan 30 Juni 2015 mendatang.

Dia juga mengatakan bahwa, jika negosiasi diselesaikan, kesepakatan itu akan membatalkan semua resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap program nuklir Iran dan menyebabkan pencabutan sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap Teheran.

Pernyataan Zarif itu ditujukan kepada kelompok garis keras Iran yang sangat menentang negosiasi nuklir antara Iran dan Barat. Kelompok garis keras di negara itu selama ini menganggap perundingan nuklir dengan Barat hanya akan menjadi bencana bagi Iran.

Selama wawancara, Zarif mengatakan bahwa Iran berkomitmen untuk melaksanakan kewajibannya sesuai kesepakatan di Swiss. Negara-negara Barat, kata dia, juga harus memenuhi janjinya sesuai dalam kesepakatan.



Credit  SINDOnews

Perang di Yaman, Saudi Disebut Kerahkan Pasukan Khusus


Perang di Yaman Saudi Disebut Kerahkan Pasukan Khusus
Kelompok suku di Yaman menyita tank militer Yaman. Sedangkan Arab Saudi disebut telah mengerahkan pasukan khusus dalam agresi di Yaman. | (Reuters) 
 
 
RIYADH  (CB) - Arab Saudi disebut sudah mengerahkan pasukan khusus dalam perang di Yaman untuk memerangi milisi Houthi. Hal itu diungkap seorang penasihat di pemerintahan Arab Saudi.

Arab Saudi yang memimpin koalisi Teluk telah membombardir Yaman sejak 26 Maret 2015. Namun, Saudi mengklaim belum memiliki rencana untuk mengerahkan pasukan darat di Yaman, meski pemerintah Yaman di bawah kepemimpinan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi telah berkali-kali memintanya.

Penasihat Saudi yang diwawancarai dengan syarat anonim itu, mengatakan, bahwa pasukan khusus Angkatan Laut Saudi benar-benar telah menginjakkan kaki di tanah Yaman. Pasukan khusus Saudi itu bertugas memasok senjata dan peralatan komunikasi kepada milisi loyalis Presiden Hadi di Kota Aden selatan.

Pasukan khusus Saudi itu juga melakukan koordinasi dan memberikan bimbingan kepada pasukan loyalis Presiden Hadi untuk meluncurkan serangan balasan kepada pasukan pemberontak Houthi.

“Pasukan khusus akan melanjutkan keterlibatan mereka dengan pasukan loyalis Hadi, yang telah mencari perlindungan di Arab Saudi,” kata penasihat di pemerintahan Saudi itu. Penasihat itu juga mengungkap keterlibatan pasukan khusus Saudi dalam menginvasi pulau Myun di Selat Bab al-Mandab, yang jadi lalu lintas perdagangan maritim dunia.

”Pasukan khusus telah mengisolasi pulau ituu seperti halnya operasi untuk menghancurkan semua sisa-sisa milisi Houthi,” ujar penasihat tersebut, seperti dilansir AFP, Minggu (5/4/2015).

Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Adel al-Jubeir, seperti dilansir Reuters, sebelumnya mengisyaratkan, bahwa pasukan khusus Saudi akan dilibatkan dalam agresi di Yaman. Tapi, untuk saat ini dia mengkonfirmasi, bahwa negaranya belum mengerahkan pasukan khusus itu. ”Kami tidak memiliki pasukan, pasukan resmi Saudi di Aden,” katanya.

Sedangkan juru bicara koalisi Teluk, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, mengatakan, bahwa belum ada pengumuman resmi pengerahan pasukan Saudi ke tanah Yaman. Sejauh ini agresi baru dilakukan melalui serangan udara dan laut. ”Bahkan jika itu (pengerahan pasukan khusus) benar, saya pikir keamanan dan keselamatan operasi yang paling penting bagi kami, daripada mengumumkannya melalui media,” katanya.




Credit  SINDOnews

Kampanye dan Unjuk Rasa Anti-Islam Memanas di Australia



Kampanye dan Unjuk Rasa Anti-Islam Memanas di Australia  
Demonstrasi PEGIDA yang anti-Muslim di Jerman diikuti oleh semakin banyak peserta meski ditentang keras oleh pemerintah dan sebagian besar warga Jerman. (Reuters/Fabrizio Bensch)
 
 
Jakarta, CB -- Aksi unjuk rasa anti-Islam yang digelar di beberapa kota di Australia dilaporkan berlangsung panas. Di Perth, bentrokan terjadi antara seribuan orang yang menolak Islam di Australia dengan kelompok lain yang anti-rasis.

Mereka yang melakukan aksi menamai gerakan mereka sebagai "Reclaim Australia”. Berdasarkan keterangan mereka di laman grup yang tersebar di media sosial, gerakan anti-muslim digelar serentak di 16 kota di negeri kangguru. Termasuk Perth, Brisbane, Sydney, dan Melbourne.

Di Perth, mereka berkumpul di Harvest Terrace menolak hukum syariah, sertifikasi halal, dan Islamisasi. Anthony Hardwick dari Partai "Rise Up Australia" seperti dikutip media Australia mengatakan Islam saat ini menjadi ancaman terbesar di dunia.


Sementara itu di kota Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland, aksi "Reclaim Australia" turut menghadirkan Pauline Hanson. Ia adalah politisi perempuan yang memimpin Partai "One Nation" itu berpidato dan mengaku aksinya tidak bisa dikategorikan sebagai rasis.

Laman "Reclaim Australia" menyebutkan Muslim harus mengikuti nilai-nilai Australia dan bukan sebaliknya. Mereka mendesak agar sertifikat Halal dilarang, demikian pula pendidikan Islam di sekolah harus dihapuskan.

Hujan deras di Sydney tidak menghalangi kelompok “Reclaim Australia. Diikuti 500 pendukung, kelompok ini berkumpul di Martin Place. Ketegangan sempat terjadi saat terjadi saling serang dan sindir antar kelompok yang berlawanan.

"Kami memiliki ideologi ekstrim yang disebut Islam yang mulai mendapatkan pijakan di masyarakat Australia," seorang orator dari grup “Reclaim Australia” kepada para pendukungnya.

Menanggapi itu, Koordinator pengunjuk rasa anti-rasis Mel Gregson mengatakan gerakan Reclaim Australia menyebar "teori konspirasi", terutama dengan menghubungkan produk halal dengan kelompok teroris Negara Islam.

Sementara itu, dilansir dari kantor berita ABC, Seorang pria dari Reclaim Australia di Hobart ditangkap dan didakwa setelah melakukan penyerangan. Pada Sabtu (4/4), memang disepakati sebelumnya dalam laman media sosial yang tersebar luas di Australia sebagai hari turun ke jalan bagi para warga yang memiliki pandangan bahwa Islam merupakan ancaman.

Credit  CNN Indonesia

Daeng Koro, si Kopral Dua Asal Bantul yang Bikin Geger



Daeng Koro, si Kopral Dua Asal Bantul yang Bikin Geger  
Personel Inafis memeriksa tempat kejadian perkara tewasnya Daeng Koro di pegunungan Desa Sakina Jaya Kecamatan Parigi Utara, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4). (Antara/Zainuddin MN)
 
Jakarta, CB -- Daeng Koro alias Sabar Subagyo termasuk salah satu teroris yang paling dicari Kepolisian selama ini. Dia tewas dalam penggerebekan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Jumat (3/4), di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Daeng Koro adalah lelaki kelahiran Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. "Dia lahir 15 Januari 1963," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Wuryanto kepada CNN Indonesia, Minggu malam (5/4).

Daeng Koro alias Sabar memiliki tiga anak setelah menikah, dua anak laki-laki dan satu perempuan. Anak dan istri Daeng Koro, menurut Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, telah dibawa ke Mapolda Sulawesi Tengah untuk melakukan identifikasi fisik sekaligus pengambilan sampel DNA guna dicocokkan dengan jenazah teroris yang diyakini sebagai Daeng Koro.

Daeng Koro tahun 1982 bergabung dengan Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus). Namun saat mengikuti tes komando, dia tidak lulus. Dia hanya ditempatkan di bagian pelayanan. Salah satu yang mencolok dari Daeng Koro ketika itu ialah kemampuannya bermain voli.

Dia lalu pada 1985 dipindahkan ke Brigade Infanteri 3 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat --sebelumnya bernama Grup 3 Kopasandha-- di Maros, Sulawesi Selatan. Di tempat ini Daeng Koro terus bermain voli sebelum akhirnya dipecat pada 1992 karena ketahuan berselingkuh dengan istri orang pada 1988.

Secara kemiliteran, Daeng Koro, bukan orang dengan kemampuan dan karier militer yang bagus. Pangkat terakhir yang dia sandang adalah balok satu di lengan alias Kopral Dua (Kopda). "Saat dipecat, pangkat terakhirnya ya Kopda, sebelum akhirnya gabung kelompok teroris Santoso," kata Wuryanto.

Daeng Koro tewas dalam baku tembak antara Densus 88 dengan kelompoknya di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4). Kejadian bermula dari laporan warga yang melihat enam orang tak dikenal di sekitar kediaman mereka selepas salat Jumat. Warga kemudian melaporkan hal itu ke Mapolres Parimo.

Tim Densus 88 Antiteror lalu melakukan penyisiran dan melihat sekitar 12 orang tak dikenal. Saat itu tembakan peringatan dilepas, dan kelompok Daeng Koro membalas dengan rentetan tembakan.

Dari baku tembak tersebut, Densus menyita barang bukti dua pucuk senjata laras panjang jenis M-16 dan satu pucuk senjata rakitan, satu bom lontong, ratusan amunisi, dua handphone dan GPS. 



Credit  CNN Indonesia

Helikopter Jatuh di Malaysia, Pejabat dan Mantan Menteri Tewas


 
Selangor Fire and Rescue Department/News.com.au Puing helikopter yang menewaskan pejabat dan mantan pejabat Malaysia di lokasi kecelakaan.

SEMENYIH, CB - Sebuah helikopter yang ditumpangi pejabat dan mantan pejabat Malaysia jatuh di dekat Kampung Pasir Baru, Semenyih, Malaysia, Sabtu (4/4/2015). Kecelakaan ini menewaskan mantan menteri dan duta besar Malaysia untuk Amerika Serikat Tan Sri Jamaluddin Jarjis, serta pejabat tinggi di kantor Perdana Menteri Malaysia, Datuk Azlin Alias.
Dikutip dari Bernama, Minggu (5/4/2015), peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 16.55, kemarin. Helikopter yang membawa enam penumpang itu jatuh di Jalan Sungai Lalang, Kampung Pasir Baru, Semenyih.
Belum diketahui penyebab terjadinya jatuhnya helikopter itu. Karena itu Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pun segera memerintahkan investigasi untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan.
Sesuai prosedur, Najib Razak mengaku belum bisa mengumumkan mengenai kepastian identitas korban. Sebab, kepastian identitas jenazah baru bisa dilakukan oleh tim forensik.
"Tapi berdasarkan sumber terpercaya, kita telah kehilangan dua figur yang memiliki kontribusi besar kepada pemerintahan, partai dan negara dalam tragedi ini," kata Najib Razak yang langsung mengunjungi lokasi kecelakaan.
Najib mengatakan, tragedi ini menyebabkan duka mendalam untuk dirinya dan keluarganya. Selama ini, Jamaluddin disebut Najib sebagai sosok yang dekat dengannya dan menjadi sekutu dalam perjuangannya di partai dan perpolitikan Malaysia.
"Tan Sri Jamaluddin Jarjis merupakan sosok hebat, yang banyak berkorban untuk pemerintah, partai dan negara. Dia memiliki banyak teman dekat di dalam dan luar negeri," ujar Najib Razak.
Jamaluddin pernah aktif di kabinet dengan menduduki sejumlah jabatan. Jamaluddin pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan (November 2002-Januari 2004), Menteri Perdagangan Domestik dan Urusan Konsumen (Januari-Maret 2004), dan Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi (Maret 2004-Maret 2008).
Saat menjabat Duta Besar Malaysia untuk AS (Juli 2009-Februari 2012), Jamaluddin disebut memiliki peran penting untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Bahkan setelah tidak lagi menjabat sebagai Dubes Malaysia untuk AS, dia masih sering memberikan nasihat dan pandangannya tentang diplomasi negara. Saat kecelakaan terjadi, Jamaluddin menduduki jabatan Pemimpin PR1MA, lembaga yang membangun perumahan di wilayah urban.
"Karena itu kepergiannya merupakan tragedi untuk saya dan saya sangat berduka atas apa yang terjadi," kata Najib Razak, sambil menahan isak tangis.
Sedangkan mengenai Datuk Azlin Alias, Najib Razak mengatakan bahwa selama ini Azlin berperan layaknya "Kepala Staf di Kantor Perdana Menteri". Begitu banyak peran Azlin dalam pemerintahan, terutama di kantor Perdana MEnteri.

"Secara personal, dia setuju untuk meninggal sektor korporat untuk bergabung dan mengabdi kepada pemerintah," ujar Najib.

"Dia bekerja dengan penuh dedikasi, kepercayaan, dan akrab dengan semua orang. Kepergiannya juga menjadi duka mendalam untuk saya," tutur Najib.



Credit  KOMPAS.com

Tim Indonesia juara kontes robot di Amerika


Tim Indonesia juara kontes robot di Amerika
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Hingga detik-detik keberangkatan dan pengiriman robot menggunakan pesawat yang mengharuskan tim membongkar ulang kopor karena kelebihan berat dan kelebihan dimensi
Bandung (CB) - Tim Robot Indonesia 2015 yang diwakili oleh Politeknik Negeri Bandung (Polban) meraih dua medali emas, satu perak dan satu perunggu pada "Trinity College International Robot Contest 2015" di Kota Hartford, Connecticut, Amerika Serikat, akhir Maret.

Salah satu pembimbing dan Pemantau Tim Robot Indonesia 2015 Setiadi Rachmat, dalam siaran persnya, Minggu, menuturkan prestasi tersebut merupakan capaian yang luar biasa mengingat kompetisi ini merupakan ajang bergengsi yang telah diselenggarakan kurang lebih 20 tahun dengan peserta dari berbagai negara seperti Amerika, China, Israel dan lain-lain.

"Tim Robot Pemadam Api Indonesia merupakan tim yang dipilih dari pemenang tingkat nasional Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tahun 2014. Tim mewakili Indonesia untuk tingkat internasional di bawah penugasan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi," kata Setiadi.

Ia mengatakan anggota Tim Robot Pemadam Api Indonesia 2015 berjumlah 13 orang yang terdiri dari mahasiswa, pembimbing, pendamping dan pemantau.

Mahasiswa yang terlibat adalah Harry Gusyanto, Dendi Mahawarman, Zharfan Ghafara Gunawan, Candra Diningrat, Irham Yusra Muhammad dan Hilmy Abdurrahim Kaukaby.

"Sedangkan pembimbing dan ofisial adalah Setiadi Rachmat M Eng, Bambang Wisnuadhi MT Dr Eril Mozef, MS DEA Djoko Purwanto PhD, Dra Victoriana Suhartini, Yudi Harianto ST dan Angki A Rachmat MT," ujarnya.

Perjuangan Tim Robot Pemadam Api Indonesia 2015 ini cukup berliku, mulai dari tahapan kompetisi regional dan nasional yang ketat dengan total peserta mencapai 120 perguruan tinggi, jadwal perkuliahan mahasiswa dan pembimbing yang padat, penelitian teknologi dari berbagai bagian robot seperti sensor dan aktuator, pendanaan, uji coba robot.

"Hingga detik-detik keberangkatan dan pengiriman robot menggunakan pesawat yang mengharuskan tim membongkar ulang kopor karena kelebihan berat dan kelebihan dimensi, akhirnya tim berhasil juga sampai ke tempat tujuan dengan membawa enam robot untuk dipertandingkan," katanya.

Menurut dia, semua perjuangan dan kerja keras tersebut terbayar manis pada hari Minggu 29 Maret 2015 dengan berkibarnya Sang Saka Merah Putih di Trinity College, Hartford Connecticut, USA, di antara jajaran perguruan tinggi dunia.

Ia mengatakan ada dua divisi yang diikuti pada Trinity College International Robot Contest, yaitu Divisi Pemadam Api Senior Beroda ("Fire Fighting Senior Wheeled Division") dan Robot Berkaki ("Fire Fighting Senior Walking Division").

Untuk kategori "Fire Fighting Senior (Wheel) Division", tim memperoleh medali emas diraih untuk Robot BANDUNG WR, dan medali perak untuk Robot NUSANTARA WR.

"Lalu untuk kategori Fire Fighting Senior (Walking) Division memperoleh medali emas diraih oleh Robot PASUNDAN LR, sedangkan medali perunggu diraih oleh Robot CIWARUGA LR," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan teknologi yang digunakan pada robot pemadam api itu beragam, mulai dari komponen yang dapat ditemui di rumah hingga yang mengharuskan untuk impor.

"Semua itu untuk membuat robot dengan tugas yang kompleks, namun dana yang optimal. Pada kategori Fire Fighting, misi robot adalah mencari dan menemukan titik api pada suatu simulasi interior rumah yang memiliki empat ruangan," kata dia.

Titik api ditempatkan acak pada suatu ruangan. Robot harus bisa memadamkan api secepatnya dengan melalui berbagai rintangan, seperti furnitur dan lain-lain. Robot juga diprogram untuk dapat kembali ke "Home" setelah memadamkan api.




Credit  ANTARA News