Meningitis adalah penyakit yang menyerang membran otak (pixologicstudio/Thinkstock)
Jakarta, CB
--
Kepergian komedian Olga Syahputra meninggalkan duka
bagi semua sahabat, kerabat dan fans-fansnya. Tak ada yang menyangka
Olga akan pergi, terutama setelah kondisinya dikabarkan membaik.
Sebelum
meninggal, Olga memang sempat beberapa kali dirawat di rumah sakit.
Terakhir, ia dirawat di rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura. Olga
didiagnosis menderita meningitis.
Meningitis adalah peradangan
yang terjadi pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum
tulang belakang. Kesatuan kedua bagian ini disebabkan oleh meningen. Tak
jarang penyakit ini bisa menyebabkan kematian karena peradangan di otak
dan sumsum tulang belakang.
Gejala meningitisSama
seperti jenis penyakit lainnya, meningitis juga menimbulkan berbagai
gejala penyakit. Namun, penyakit ini seringkali memiliki gejala yang
sama dengan penyakit lainnya. Gejala meningitis memiliki kemiripan
dengan gejala sakit flu.
Gejala-gejala awal penyakit ini
ditandai dengan sakit kepala yang hebat. Namun serangan sakit kepala ini
berbeda dengan sakit kepala pada umumnya. Dalam kasus penyakit yang
diderita Olga, komedian ini memang sering terserang sakit kepala yang
hebat. Dalam tayangan televisi yang mengabarkan berita sakitnya Olga
beberapa waktu lalu, komedian ini bahkan sampai menangis saat tak
sanggup menahan sakit di kepalanya.
Selain itu, penyakit ini
juga menyebabkan leher kaku dan disertai demam, ketidaksadaran, kepekaan
terhadap cahaya (fotofobi), kepekaan terhadap suara keras (fonofobia).
Penderita penyakit ini juga sering mengalami kebingungan serta
muntah-muntah.
PenyebabPeradangan ini
bisa disebabkan oleh berbagai patogen (penyebab penyakit) di antaranya,
virus, bakteri, mikroorganisme lainnya. Namun penyebab meningitis yang
paling umum adalah bakteri. Bakteri ini menginfeksi ketika mereka sudah
masuk ke dalam peredaran darah dan bermigrasi ke otak dan saraf spinal.
Dalam
beberapa kasus, bakteri penyebab meningitis ini juga menginfeksi
langsung ke bagian meninges. Masuknya bakteri ini disebabkan oleh adanya
infeksi sinus atau infeksi telinga, fraktur di tengkorak, atau operasi.
Ada beberapa bakteri yang jadi biang keladi dari penyakit ini. Antara lain
Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Listeria monocytogenes.
Sedangkan virus yang bertanggung jawab untuk atas serangan penyakit ini
adalah enterovirus, virus herpes simpleks tipe 2, virus
Varicella zoster, paromiksovirus, dan HIV.
Penyakit ini bisa dicegah dengan berbagai cara, misalnya vaksinasi, antibiotik dan juga perubahan gaya hidup.
Risiko
infeksi bisa diturunkan dengan cara mengubah perilaku yang bisa
menularkan, atau kontak fisik. Meningitis bakteri dan virus akan menular
melalui pernapasan selama kontak fisik, misalnya ciuman, bersin atau
batuk. Hanya saja, penyebaran penyakitnya tidak seperti flu. Meningitis
karena bakteri dan virus tak menular hanya karena menghirup udara yang
sama dengan penderita.
Peningkatan risikoDikutip
dari berbagai sumber, risiko meningitis bisa meningkat karena beberapa
hal. Beberapa di antaranya adalah karena melewatkan vaksinasi dan usia.
Meningitis karena bakteri biasanya menginfeksi orang yang berusia di
bawah 20 tahun. Terutama mereka yang hidup dalam kelompok, misalnya di
asrama, pendidikan militer dan lainnya.
Perempuan yang hamil
juga berisiko lebih tinggi terserang meningitis. Ketika sang ibu
terserang meningitis, anak yang dilahirkan pun berisiko untuk terserang
penyakit yang sama. Kemungkinan lain yang meningkatkan risiko serangan
meningitis adalah karena penurunan imun tubuh.
Biasanya penurunan imunitas tubuh ini disebabkan karena penggunaan obat
immunosuppressant, alkohol. Penderita HIV dan diabetes juga berisiko lebih tinggi terserang meningitis.
Credit
CNN Indonesia