MUNICH
- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuturkan, Washington
mengambil langkah-langkah tidak bermoral untuk mengerahkan
sekutu-sekutunya untuk mempersalahkan berakhirnya Perjanjian Pasukan
Nuklir Jangka Menengah (INF) pada Moskow.
Berbicara jelang Konferensi Keamanan di Munich, Jerman, Lavrov menuturkan Amerika Serikat (AS) adalah pihak yang ingin membatalkan perjanjian itu. Namun, Washington bermain sebagai korban dan kemudian memobiliasasi sekutunya untuk menyalahkan Rusia akan pembatalan ini.
"Kembali pada bulan Oktober, para pejabat AS mengatakan kepada kami bahwa Presiden AS, Donald Trump mengumumkan penarikan dari perjanjian itu. Ini bukan undangan untuk dialog tetapi keputusan akhir," kata Lavrov.
Berbicara jelang Konferensi Keamanan di Munich, Jerman, Lavrov menuturkan Amerika Serikat (AS) adalah pihak yang ingin membatalkan perjanjian itu. Namun, Washington bermain sebagai korban dan kemudian memobiliasasi sekutunya untuk menyalahkan Rusia akan pembatalan ini.
"Kembali pada bulan Oktober, para pejabat AS mengatakan kepada kami bahwa Presiden AS, Donald Trump mengumumkan penarikan dari perjanjian itu. Ini bukan undangan untuk dialog tetapi keputusan akhir," kata Lavrov.
"Setelah
itu, mereka tidak terlalu tertutup untuk memobilisasi sekutu untuk
menyalahkan kami karena membatalkan perjanjian penting ini," sambungnya
dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Minggu (17/2).
Lavrov kemudian mengatakan bahwa Moskow tidak ragu bahwa Washington memperingatkan para pejabat NATO agar tidak menghadiri briefing yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Rusia tentang rudal jelajah 9M729. Rudal ini menjadi alasan AS meninggalkan kesepakatan yang diteken pada era Perang Dingin tersebut.
"Kami telah memprakarsai presentasi rudal yang diyakini Amerika sebagai pelanggaran perjanjian itu. Ada pesanan. Kami tidak ragu bahwa AS memberi tahu anggota NATO untuk tidak menghadiri pertemuan yang kami selenggarakan," tukasnya.
Lavrov kemudian mengatakan bahwa Moskow tidak ragu bahwa Washington memperingatkan para pejabat NATO agar tidak menghadiri briefing yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Rusia tentang rudal jelajah 9M729. Rudal ini menjadi alasan AS meninggalkan kesepakatan yang diteken pada era Perang Dingin tersebut.
"Kami telah memprakarsai presentasi rudal yang diyakini Amerika sebagai pelanggaran perjanjian itu. Ada pesanan. Kami tidak ragu bahwa AS memberi tahu anggota NATO untuk tidak menghadiri pertemuan yang kami selenggarakan," tukasnya.
Credit sindonews.com