BEIJING
- Pemerintah China mengatakan bahwa mereka mendukung upaya pemerintah
Venezuela untuk mengamankan kedaulatan nasionalnya. China mengatakan
Beijing menganut kebijakan non-intervensi dan mendukung penuh pemerintah
yang sah di Venezuela.
Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah Amerika Serikat (AS) mengakui pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido sebagai presiden sementara negara itu. Pengakuan AS atas Guaido menandai eskalasi yang paling signifikan dalam perselisihan yang sedang berlangsung antara Washington dan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
"China selalu mempertahankan prinsip non-campur tangan dalam urusan internal negara-negara lain, menentang intervensi eksternal dalam urusan dalam negeri Venezuela dan menyerukan masyarakat internasional untuk menciptakan kondisi yang baik," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.
Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah Amerika Serikat (AS) mengakui pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido sebagai presiden sementara negara itu. Pengakuan AS atas Guaido menandai eskalasi yang paling signifikan dalam perselisihan yang sedang berlangsung antara Washington dan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
"China selalu mempertahankan prinsip non-campur tangan dalam urusan internal negara-negara lain, menentang intervensi eksternal dalam urusan dalam negeri Venezuela dan menyerukan masyarakat internasional untuk menciptakan kondisi yang baik," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.
Hua,
seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (24/1), kemudian mengatakan
bahwa China mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah Venezuela
untuk kedaulatan, kemerdekaan, dan stabilitas nasional.
Selain China, Turki, Rusia, Meksiko dan Bolivia adalah negara lain yang menyampaikan dukungan terhadap pemerintahan Maduro.
Selain China, Turki, Rusia, Meksiko dan Bolivia adalah negara lain yang menyampaikan dukungan terhadap pemerintahan Maduro.
Rusia
sebelumnya memperingatkan AS terhadap campur tangan militer dalam
urusan Venezuela. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov
mengatakan jika interfensi militer dilakukan, maka itu akan menjadi
bencana.
"Kami memperingatkan ini. Kami percaya bahwa ini akan menjadi skenario bencana yang akan mengguncang fondasi model pembangunan yang kita lihat di wilayah Amerika Latin," kata Ryabkov.
"Kami memperingatkan ini. Kami percaya bahwa ini akan menjadi skenario bencana yang akan mengguncang fondasi model pembangunan yang kita lihat di wilayah Amerika Latin," kata Ryabkov.
Credit sindonews.com