Jumat, 25 Januari 2019

Kudeta Venezuela, Rusia Peringatkan AS Tidak Intervensi Militer


Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan Menteri Pertahanan, Vladimir Padrino Lopez. Reuters
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan Menteri Pertahanan, Vladimir Padrino Lopez. Reuters

CB, Jakarta - Rusia memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak melakukan intervensi militer di Venezuela.
Laporan kantor berita Interfax, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan langkah seperti itu akan memicu skenario bencana, seperti dikutip dari Reuters, 24 Januari 2019.

Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada hari Rabu 23 Januari 2019, dan mengklaim mendapat dukungan Washington dan banyak negara Amerika Latin. Aksi protes yang ia pimpin untuk menggulingkan Nicolas Maduro, yang telah memimpin negara kaya minyak sejak 2013, namun jatuh ke jurang krisis.

Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov. Reuters
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menolak untuk menarik diplomat dari Caracas, dengan alasan pemerintah yang memutuskan hubungan diplomatik dengan AS tidak sah dan mengancam "tindakan balasan" jika ada warga AS yang terancam.

"Kami menyerukan pasukan militer dan keamanan Venezuela untuk terus melindungi kesejahteraan dan kesejahteraan semua warga negara Venezuela, serta AS dan warga negara asing lainnya di Venezuela," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam

"AS akan mengambil tindakan yang tepat untuk meminta pertanggungjawaban siapa pun yang membahayakan keselamatan dan keamanan diplomat kami dan personelnya," kata surat edaran Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, dikutip dari Russia Today.

Sergei Ryabkov mengatakan Rusia akan mendukung Venezuela di bawah pemerintahan Nicolas Maduro untuk melindungi kedaulatannya dan prinsip tidak campur tangan dalam urusan dalam negerinya.







Credit  tempo.co