Senin, 10 Desember 2018

RS Belanda Hentikan Impor Potongan Tubuh Manusia dari AS


RS Belanda Hentikan Impor Potongan Tubuh Manusia dari AS
Dua rumah sakit di Belanda berhenti mengimpor potongan tubuh manusia yang telah meninggal dari perushaan-perusahaan Amerika Serikat dengan alasan etika. Foto/REUTERS/Ilustrasi

AMSTERDAM - Dua rumah sakit (RS) besar di Belanda memutuskan berhenti mengimpor potongan tubuh manusia dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) karena alasan etika. Potongan-potongan tubuh manusia yang menninggal selama ini dijual untuk penelitian dan pelatihan medis.

Praktik menjual bagian tubuh manusia kedengarannya seram. Namun, itu fakta yang sudah berlangsung selama satu dekade terakhir. Bahkan, praktik itu berjalan tanpa peraturan.

Salah satu rumah sakit di Belanda mengatakan kepada Reuters bahwa dalam beberapa pekan terakhir mereka membuat keputusan penghentian impor atas dasar etika. Langkah ini dilakukan di tengah penyelidikan oleh penegak hukum AS terhadap apa yang disebut sebagai "broker tubuh" .

Perusahaan-perusahaan AS yang jadi "broker tubuh" itu memperoleh jasad orang meninggal—kebanyakan melalui donasi—membedah, dan menjual bagian tubuh manusia itu untuk mendapatkan keuntungan.

Awal tahun ini, Reuters melaporkan bahwa satu broker berada di bawah pengawasan Biro Investigasi Federal (FBI) AS. Perusahaan yang diawasi itu bernama MedCure yang berbasis di Oregon.

Medcure telah bekerjasama dengan rumah sakit di Belanda untuk mendistribusikan puluhan ribu kilogram bagian tubuh manusia di seluruh Eropa sejak tahun 2012.

Pihak berwenang Amerika menuduh MedCure menjual beberapa bagian tubuh yang tercemar penyakit kepada pelanggan Amerika dan asing, terutama ke Kanada dan Hong Kong.

Reuters menemukan bahwa importir bagian tubuh AS termasuk dua rumah sakit Belanda. Kantor berita itu mengungkap tidak ada bagian tubuh yang digunakan di Belanda yang terbukti terinfeksi. Namun, rumah sakit di Belanda mengatakan mereka memutuskan untuk mengakhiri impor tubuh manusia itu sebagai tanggapan atas laporan Reuters yang mengangkat pertanyaan tentang bagaimana para broker memperoleh sumbangan tubuh manusia.

Rumah sakit terbesar di Belanda, Amsterdam's Academic Medical Centre (AMC), mengaku membeli antara 300 dan 500 kepala manusia dari broker-broker AS di masa lalu termasuk dari MedCure, untuk menutupi kekurangan. Bagian-bagian tubuh manusia itu digunakan untuk penelitian dan pelatihan medis.

AMC mengaku melakukan impor pada awal 2008 dan baru-baru ini pada 21 November 2018.

Rumah sakit lainnya, Erasmus Medical Centre di Rotterdam mengaku membeli lutut dan bahu manusia dari pemasok AS. Namun, mereka menolak memberikan rincian lebih detail.Pihak rumah sakit itu mengatakan bahwa pihaknya menggunakan bagian-bagian tubuh manusia untuk penelitian dan pelatihan yang tidak dirancang untuk menghasilkan keuntungan.

Reuters, dalam laporannya yang dikutip Minggu (9/12/2018), mengatakan bahwa kementerian kesehatan setempat menolak untuk mengomentari keputusan rumah sakit. Kementerian itu mengatakan tidak ada badan pengawas khusus yang mengawasi penggunaan sampel tubuh manusia.

Dari tahun 2012 hingga 2016, menurut catatan nyata yang ditinjau oleh Reuters, MedCure mengirimkan bagian tubuh dengan total nilai lebih dari USD500.000 dari Amerika Serikat ke Belanda. MedCure mengaku pihaknya membantu menghubungkan donor dengan lembaga ilmiah, penelitian dan medis.

"Kami adalah lembaga yang terakreditasi dan teregulasi dan mematuhi standar industri terbaik di kelasnya untuk etika keselamatan, dan transparansi," kata Medcure, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Menteri Perawatan Medis Belanda Bruno Bruins mengatakan hukum Belanda mengatur penggunaan organ yang didonorkan, pemindahan tubuh dan kremasi. Namun, tidak ada yang berkaitan dengan bagian tubuh yang digunakan untuk pelatihan atau penelitian medis. 

Sedangkan Kementerian Kesehatan Belanda mengatakan tidak perlu mengatur perdagangan bagian tubuh manusia karena rumah sakit mengambil tindakan pencegahan.

Di Belanda dan sebagian besar Eropa, orang-orang yang mewariskan tubuh mereka untuk melakukan penelitian melakukannya sebagai sumbangan amal, tanpa pembayaran. Namun, Di Amerika Serikat, banyak broker menawarkan keluarga donor berupa kremasi gratis sebagai imbalan untuk menyumbangkan bagian tubuh. Tawaran itu membuat keluarga pendonor bisa menghemat hingga USD1.000.

Freek Dikkers, profesor spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan di AMC yang departemennya membeli kepala manusia, membenarkan bahwa impor tubuh manusia dari AS berhenti setelah broker-broker AS dilaporkan meminta donatur di rumah perawatan dan rumah jompo. Dikkers mengatakan praktik para broker AS yang menghasilkan jutaan dolar itu "tidak dapat diterima."




Credit  sindonews.com