Ilustrasi persaingan bisnis senjata pertahanan antara Amerika Serikat dan Rusia. Foto/YouTube
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) secara mengejutkan setuju untuk menjual sistem rudal Patriot kepada Turki senilai USD3,5 miliar. Keputusan Washington itu bisa mengacaukan penjualan sistem rudal S-400 Rusia kepada Ankara yang sudah mencapai kesepakatan.
Kesepakatan penjualan senjata pertahanan S-400 Moskow kepada Ankara senilai USD2,5 miliar sudah final dan hanya tinggal pengiriman yang direncanakan dilakukan pada 2019. Namun, jika pemerintah Presiden Tayyip Erdogan membatalkannya secara sepihak dan menerima tawaran sistem rudal Patriot AS maka kesepakatan Moskow dan Ankara bisa berntakan.
Patriot buatan Raytheon dan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) buatan Lockheed Martin adalah senjata pertahanan saingan utama S-400 Moskow.
Persaingan bisnis senjata AS dan Rusia dengan Turki sebagai pasarnya ini menjadi rumit.
Di satu sisi, Ankara menginginkan senjata canggih Moskow itu demi melindungi wilayahnya yang rawan. Namun, sebagai anggota NATO, Ankara juga menjadi penyandang dana program jet tempur siluman F-35 yang konsepnya jelas anti-senjata Moskow.
Sekadar diketahui, sistem rudal S-400 buatan Rusia, yang dilengkapi dengan delapan peluncur dan 32 rudal, mampu menargetkan pesawat tempur siluman seperti pesawat tempur F-35.
Langkah Turki untuk mengakuisisi senjata Moskow itu sidah menimbulkan kekhawatiran di antara sesama anggota NATO dan Washington. Kongres AS telah meminta penangguhan transfer jet F-35 pesanan Turki.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa transaksi senjata pertahanan Rusia dan AS harus dilihat sebagai terpisah satu sama lain. Dia menegaskan bahwa Moskow sedang dalam proses memasok Ankara dengan S-400.
“Kami memenuhi perjanjian yang kami miliki dengan rekan-rekan Turki kami. Anda tahu bahwa kontrak itu terpenuhi. Ini akan dilanjutkan," kata Peskov kepada wartawan, Rabu, yang dilansir CNBC, Kamis (20/12/2018).
Keputusan Washington yang setuju menjual sistem rudal Patriot kepada pemerintah Erdogan disampaikan Departemen Luar Negeri AS.
"Penjualan ini konsisten dengan prakarsa AS untuk menyediakan sekutu kunci dengan sistem modern yang mampu berjejaring untuk mempertahankan diri terhadap ketidakstabilan regional," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri, yang menolak diidentifikasi karena tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka.
Pakar strategi pasar senjata berpendapat penjualan sistem rudal Patriot bisa mempersulit penjualan S-400 Moskow ke Turki karena dua sistem rudal mustahil dapat dioperasikan bersama-sama. Selain itu, jet F-35 yang juga diharapkan dibeli oleh Turki tidak dapat dioperasikan bersamaan dengan S-400.
"Turki tidak dapat membeli keduanya," kata Tim Ash, ahli strategi pasar di Bluebay Asset Management. "Saya pikir AS akan menarik baik penjualan Patriot dan F-35 jika Turki sejalan dengan S-400," ujarnya.
“Saya pikir berita tentang Patriot masih positif, karena ini menunjukkan AS dan Turki berbicara dan bergerak kembali bersama-sama. Konon, orang Turki mungkin mencoba mengendarai terlalu banyak tawaran, dan mungkin berakhir dengan tanpa hasil."
Turki mengatakan bulan lalu bahwa pembelian sistem rudal Rusia tidak dapat dibatalkan, namun Ankara membuka pintu jika AS menjual perangkat pertahanannya.
Senjata Moskow pada umumnya dianggap lebih murah daripada senjata Amerika, karena sebagian besar tanpa dukungan pemeliharaan yang meluas.
Credit Sindonews.com
https://international.sindonews.com/read/1364318/42/as-jual-rudal-patriot-ke-turki-kesepakatan-s-400-rusia-bisa-kacau-1545275987
https://international.sindonews.com/read/1364318/42/as-jual-rudal-patriot-ke-turki-kesepakatan-s-400-rusia-bisa-kacau-1545275987