MINSK - Rusia siap menyediakan Belarus senjata jika diperlukan. Hal itu dikatakan Duta Besar Rusia untuk Belarus Mikhail Babich.
"Semua bantuan yang diperlukan akan disediakan dalam format dan kuantitas yang akan konsisten dengan situasi," kata Babich ketika ditanya apakah Rusia siap memasok rudal ke Belarus jika ancaman terdeteksi dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Rusia tidak pernah memisahkan diri dari Belarus di sektor pertahanan," tegasnya seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (18/11/2018).
Babich mengatakan bahwa dari 2012 hingga 2015, NATO mengadopsi kebijakan aktif memperluas ke arah timur untuk menyebarkan berbagai fasilitas militer di dekat perbatasan Rusia.
Mengenai negosiasi yang sedang berlangsung tentang pangkalan militer Rusia di Belarusia, duta besar mengatakan itu tidak relevan.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan awal bulan ini bahwa Belarusia akan membutuhkan senjata yang lebih efektif jika NATO terus "mengintimidasi" dengan menyebarkan pangkalan di Polandia, atau dalam beberapa cara lain.
"Semua bantuan yang diperlukan akan disediakan dalam format dan kuantitas yang akan konsisten dengan situasi," kata Babich ketika ditanya apakah Rusia siap memasok rudal ke Belarus jika ancaman terdeteksi dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Rusia tidak pernah memisahkan diri dari Belarus di sektor pertahanan," tegasnya seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (18/11/2018).
Babich mengatakan bahwa dari 2012 hingga 2015, NATO mengadopsi kebijakan aktif memperluas ke arah timur untuk menyebarkan berbagai fasilitas militer di dekat perbatasan Rusia.
Mengenai negosiasi yang sedang berlangsung tentang pangkalan militer Rusia di Belarusia, duta besar mengatakan itu tidak relevan.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan awal bulan ini bahwa Belarusia akan membutuhkan senjata yang lebih efektif jika NATO terus "mengintimidasi" dengan menyebarkan pangkalan di Polandia, atau dalam beberapa cara lain.
Namun,
presiden juga mengatakan tidak perlu untuk menyebarkan pangkalan
militer negara lain, termasuk Rusia, di Belarusia. Ia menambahkan bahwa
percakapan yang sedang berlangsung tidak lebih dari obrolan biasa.
Credit sindonews.com