MOSKOW
- Kremlin mengatakan bahwa mereka tidak melihat prospek untuk
peningkatan hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) setelah
pemilu sela di AS. Partai Demokrat diprediksi akan meraih suara
mayoritas di Kongres dan akan mengusai Parlemen AS.
Kemenangan di Parlemen akan memberikan Demokrat kesempatan untuk memblokir agenda Presiden Donald Trump dan membuat pemerintahan Trump dalam pengawasan intens. Selain itu, sumber-sumber di Kongres AS mengatakan Demokrat akan mencoba untuk mempertegas kebijakan AS terhadap Moskow.
"Kami dapat mengatakan dengan keyakinan besar bahwa tentu saja tidak ada prospek cerah untuk normalisasi hubungan Rusia-Amerika yang dapat dilihat di cakrawala," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Peskov, seperti dilansir Reuters pada Rabu (7/11), kemudian mengatakan terserah kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Trump untuk memutuskan apakah akan melanjutkan dialog atau tidak.
Putin dan Trump sendiri dijadwalkan akan melakukan pertemuan di Paris, Prancis pada pekan depan. Namun, Peskov menuturkan kedua pemimpin tidak akan mengadakan pembicaraan substantif.
Kemenangan di Parlemen akan memberikan Demokrat kesempatan untuk memblokir agenda Presiden Donald Trump dan membuat pemerintahan Trump dalam pengawasan intens. Selain itu, sumber-sumber di Kongres AS mengatakan Demokrat akan mencoba untuk mempertegas kebijakan AS terhadap Moskow.
"Kami dapat mengatakan dengan keyakinan besar bahwa tentu saja tidak ada prospek cerah untuk normalisasi hubungan Rusia-Amerika yang dapat dilihat di cakrawala," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Peskov, seperti dilansir Reuters pada Rabu (7/11), kemudian mengatakan terserah kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Trump untuk memutuskan apakah akan melanjutkan dialog atau tidak.
Putin dan Trump sendiri dijadwalkan akan melakukan pertemuan di Paris, Prancis pada pekan depan. Namun, Peskov menuturkan kedua pemimpin tidak akan mengadakan pembicaraan substantif.
“Itu
benar bahwa situasinya sedikit berubah. Format acara multilateral untuk
memperingati seratus tahun Perang Dunia Pertama tidak memungkinkan
kedua presiden memiliki pertemuan substantif,” kata Peskov.
Credit sindonews.com