Foto: jet tempur KFX/IFX (Achmad Dwi Afriyadi-detikFinance)
Jakarta - Indonesia dan Korea Selatan (Korsel)
sedang mengembangkan jet tempur bersama dengan nama Korean Fighter
Experimental/Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX). Pesawat yang
dikembangkan itu wujudnya mirip dengan pesawat tempur siluman Amerika
Serikat (AS) F-22 Raptor serta F-35.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Program KFX/IFX dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Heri Yansyah saat diwawancarai detikFinance, Rabu (7/11/2018).
"(Kaya) F-22 dan F-35," kata dia.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Program KFX/IFX dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Heri Yansyah saat diwawancarai detikFinance, Rabu (7/11/2018).
"(Kaya) F-22 dan F-35," kata dia.
Bukan
tanpa sebab, hal itu dikarenakan Korea Selatan sebagai inisiator telah
membeli pesawat F-35. Dari pembelian itu, Korea Selatan sekaligus
mendapatkan teknologinya.
"Korea sebenarnya gini, Korea banyak dapat bantuan dari Lockheed Martin, karena Korea membeli F-35, dari F-35 dapat offset teknologi dari Lockheed Martin. Kita dompleng sebenarnya. Kita tidak membeli apa-apa dari Amerika, tapi dapat teknologinya," jelasnya.
Teknologi ini kemudian menyesuaikan dengan bentuk pesawat yang akan dikembangkan. Heri mengatakan, sebenarnya ada dua opsi bentuk pesawat yakni tipe AS atau Eropa. Namun, sekali lagi karena mengadopsi teknologi AS maka yang dipilih ialah tipe AS.
"Korea sebenarnya gini, Korea banyak dapat bantuan dari Lockheed Martin, karena Korea membeli F-35, dari F-35 dapat offset teknologi dari Lockheed Martin. Kita dompleng sebenarnya. Kita tidak membeli apa-apa dari Amerika, tapi dapat teknologinya," jelasnya.
Teknologi ini kemudian menyesuaikan dengan bentuk pesawat yang akan dikembangkan. Heri mengatakan, sebenarnya ada dua opsi bentuk pesawat yakni tipe AS atau Eropa. Namun, sekali lagi karena mengadopsi teknologi AS maka yang dipilih ialah tipe AS.
"Karena memang yang mengembangkan Korea, Korea waktu di-device ada 2 pesawat, satu American type ada sayap ada ekor. Kedua European type, sayap dengan canon di depan, Euro fighter kan beda. Setelah melalui evaluasi, apalagi menggunakan teknologi Amerika, mereka pilih tipe ini (Amerika). Dan ini twin engine," paparnya.
"Kalau menurut saya karena Korea arahnya ke Amerika, itu teknologi Amerika. Makanya dia memutuskan mendekati pesawat-pesawat model Amerika. Dan karena medium class di atasnya F-16, kapabilitas di atas F-16, tapi masih secara teknologi di bawahnya F-35, F-22," jelasnya.
credit finance.detik.com