Rabu, 10 Oktober 2018

Kapal Induk AS Harry S Truman Gabung Latihan Perang Terbesar NATO



Kapal Induk AS Harry S Truman Gabung Latihan Perang Terbesar NATO
Kapal induk Amerika Serikat Harry S Truman dan kelompok tempurnya saat melintasi Atlantik Utara pada 18 September 2018. Foto/MC2 Thomas Gooley/Navy

BRUSSELS - Kapal induk Amerika Serikat (AS), Harry S Truman telah kembali dengan cepat ke Eropa untuk berpartisipasi dalam latihan perang terbesar NATO yang dimulai akhir bulan ini. Keterlibatan kapal raksasa ini diumumkan hari Selasa di Brussels.

Setelah tiba di Norfolk, Virginia, pada bulan Juli, kapal induk Amerika ini kembali berlayar ke Eropa pada 16 September dan sekarang siap untuk memainkan peran kunci dalam "Trident Juncture 2018", latihan terbesar NATO dalam dua dekade terakhir. Pasukan dari semua 29 anggota NATO ditambah negara mitra Swedia dan Finlandia akan berpartisipasi dalam manuver akbar itu.

Pengumuman disampaikan pada konferensi pers di markas NATO di Brussels pada hari Selasa oleh Laksamana James G. Foggo, komandan Angkatan Laut AS untuk Eropa-Afrika dan Kepala Gabungan Angkatan Laut NATO.

Foggo mengatakan kepada wartawan bahwa partisipasi kapal Harry S Truman dan kelompok tempurnya akan meningkatkan jumlah pasukan dalam latihan sebanyak 6.000 personel.

Penyebaran yang disingkat kapal Truman ke Eropa pada musim panas merupakan langkah AS yang radikal menuju tujuan akhir untuk memulihkan kesiapan sehingga pasukan dapat siap untuk konflik besar dengan pemberitahuan singkat.

Berbicara tentang kembalinya kapal Truman ke Eropa, Foggo mengatakan; "Saya tidak bisa lebih bahagia tentang itu".

Dia menyatakan gembira bahwa kapal induk dan kelompok tempurnya seperti kapal dengan rudal jelajah berpandu dan kapal perusak akan melanjutkan operasi di Atlantik Utara. 

"Ini benar-benar menampilkan fleksibilitas Angkatan Laut Amerika Serikat untuk beroperasi di mana dan kapan diperlukan untuk mendukung sekutu dan mitra kami di teater, serta mendukung kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat kami," kata Foggo, seperti dikutip Defense News, Rabu (10/10/2018).

"Trident Juncture 2018 akan menguji kemampuan kita untuk merencanakan dan melakukan operasi pertahanan kolektif besar," ujarnya.

Dia menggambarkan latihan, yang akan berlangsung dari 25 Oktober hingga 7 November, sebagai "platform berharga bagi AS untuk bekerja dengan mitra dan bertukar praktik terbaik serta bekerja bersama sebagai aliansi untuk mengatasi krisis".

Foggo juga mengatakan Angkatan Laut AS dan NATO sedang menangani tantangan regional yang berasal dari militer Rusia yang lebih agresif.

"Pertahanan kolektif telah menjadi fitur yang lebih menonjol dari latihan NATO karena perubahan dalam lanskap keamanan, khususnya berkaitan dengan aneksasi ilegal Crimea oleh Rusia," katanya.

"Rusia telah memperbarui kemampuannya di Atlantik Utara dan Arktik di tempat-tempat yang tidak terlihat sejak Perang Dingin," imbuh dia. "Saya tetap khawatir tentang potensi salah perhitungan."

Trident Juncture 2018 diselenggarakan oleh Norwegia dan akan fokus pada menjawab panggilan untuk bantuan oleh sekutu NATO selama simulasi skenario Pasal 5 NATO. Pasal 5 adalah klausul pertahanan kolektif NATO yang jarang digunakan.

Latihan ini akan berlangsung di Norwegia tengah dan timur, daerah sekitar Atlantik Utara dan Laut Baltik, termasuk Islandia dan wilayah udara Finlandia serta Swedia.

Menurut Foggo, sebelum ditambah kekuatan kapal induk Harry S Truman, latihan perang itu melibatkan sekitar 45.000 personel, 70 kapal, 120 pesawat, dan 10.000 kendaraan tempur. "Dan jumlah itu terus bertambah setiap hari," ujarnya.





Credit  sindonews.com