PARIS
- Prancis secara tersirat menyatakan mereka mungkin akan "menghukum"
Arab Saudi jika terbukti berada di balik kematian Jamal Khashoggi. Paris
menuturkan, respon mereka terkait kasus ini tergantung dari hasil
penyelidikan.
"Selama fakta-fakta belum ditetapkan dengan jelas, dan dikuatkan oleh layanan informasi kami, kami tidak akan mengambil keputusan apa pun," kata juru bicara pemerintah Prancis, Benjamin Griveaux.
"Tetapi di sisi lain, begitu fakta-fakta mulai muncul atas masalah ini dan telah dikuatkan oleh layanan kami, berdasarkan hipotesis bahwa tanggung Saudi telah terbukti bertanggung jawab, maka kami akan menarik kesimpulan yang diperlukan dan mengambil tindakan," sambungnya.
Griveaux, seperti dilansir Reuters pada Rabu (24/10), kemudian menuturkan respon yang akan diambol Prancis tidak hanya akan melibatkan membatasi penjualan senjata ke Saudi.
Sementara itu, sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk pertama kalinya menduga Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Pernyataan Trump disampaikan dalam wawancara dengan Wall Street Journal.
"Selama fakta-fakta belum ditetapkan dengan jelas, dan dikuatkan oleh layanan informasi kami, kami tidak akan mengambil keputusan apa pun," kata juru bicara pemerintah Prancis, Benjamin Griveaux.
"Tetapi di sisi lain, begitu fakta-fakta mulai muncul atas masalah ini dan telah dikuatkan oleh layanan kami, berdasarkan hipotesis bahwa tanggung Saudi telah terbukti bertanggung jawab, maka kami akan menarik kesimpulan yang diperlukan dan mengambil tindakan," sambungnya.
Griveaux, seperti dilansir Reuters pada Rabu (24/10), kemudian menuturkan respon yang akan diambol Prancis tidak hanya akan melibatkan membatasi penjualan senjata ke Saudi.
Sementara itu, sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk pertama kalinya menduga Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Pernyataan Trump disampaikan dalam wawancara dengan Wall Street Journal.
"Baiklah,
pangeran menjalankan hal-hal di sana lebih pada tahap ini. Dia
menjalankan banyak hal dan jika ada orang yang akan (terlibat), itu
adalah dia," kata Trump dalam wawancara itu.
Credit sindonews.com