Selasa, 09 Oktober 2018

Diperkosa dan Dibunuh, Apa yang Dikerjakan Jurnalis Bulgaria?


Potongan gambar dari video saat Viktoria Marinova membawakan program current affair yang mewawancarai jurnalis investgasi Dimitar Stoyanov [Facebook/Viktoria Marinova]
Potongan gambar dari video saat Viktoria Marinova membawakan program current affair yang mewawancarai jurnalis investgasi Dimitar Stoyanov [Facebook/Viktoria Marinova]

CB, Jakarta - Pemerkosaan dan pembunuhan terhadap jurnalis investigasi Bulgaria, Viktoria Marinov, diyakini sebagai sebagai peringatan atas pekerjaan jurnalistiknya, ungkap rekan jurnalis.
Pejabat dan polisi mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pembunuhan Marinova terkait dengan pekerjaannya dan tidak ada informasi tentang dia diancam.

Namun pemilik Bivol.bg, Asen Yordanov mengatakan, Dilansir dari Skynews, 8 Oktober 2018, dia telah menerima informasi yang dapat dipercaya bahwa wartawannya berada dalam bahaya diserang karena penyelidikan yang ditampilkan di acara Viktoria Marinova."Kematian Viktoria dengan cara brutal di mana dia dibunuh, adalah eksekusi. Itu dimaksudkan untuk menjadi contoh, sesuatu seperti peringatan," kata Asen Yordanov.

Viktoria Marinova [Facebook Viktoria Marinova]
Siaran akhir Marinova terkait penyelidikan oleh sekelompok wartawan Bulgaria atas perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam proyek infrastruktur yang didanai Uni Eropa yang dikelola oleh pemerintah setempat, seperti dilaporkan Politico.eu.
Investigasi tersebut menyebut 30-40 persen dari dana yang diterima oleh sekelompok perusahaan hilang oleh korupsi dan suap.
Pada akhir September, Viktoria Marinova mewawancarai dua wartawan yang mengerjakan dugaan skandal dana Uni Eropa, yang telah ditahan oleh polisi Bulgaria, menurut Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Atanas Tchobanov, seorang editor di portal investigasi Bulgaria Bivol.bg, salah satu media online yang terlibat dalam penyelidikan korupsi, mengatakan kepada Politico bahwa tugas investigasi Marinova berikutnya adalah mengunjungi sebuah situs di desa Hitrino, di mana isu skandal menyeruak yang melibatkan kontrak pengadaan publik."TVN adalah salah satu dari sedikit media Bulgaria yang melaporkan penyelidikan kami," kata Tchobanov, dengan mengatakan belum diketahui apakah pembunuhan Viktoria terkait dengan pekerjaannya.
Sementara pihak TVN menyampaikan pernyataan belasungkawa atas meninggalnya Viktoria.
"Dengan kesedihan yang luar biasa dan duka yang amat sangat, tim TVN mengalami kehilangan rekan tercinta kami, Viktoria Marinova dan kami berdoa untuk simpati terhadap kesedihan keluarga dan rekan-rekannya," tulis pernyataan TVN.

Foto dari rekaman video menunjukkan jurnalis TV Bulgaria, Viktoria Marinova, di Ruse, Bulgaria, dalam foto yang diambil pada 7 Oktober 2018. [TVN.bg/Handout via Reuters]
Mayat Viktoria Marinova ditemukan pada Sabtu 6 Oktober di sebuah taman di tepi sungai Danube di kota utara Ruse.
Viktoria Marinova telah membawakan program current affair yang diluncurkan baru-baru ini dengan nama program "Detector" untuk saluran televisi TVN di Ruse.


Episode pertama, yang ditayangkan pada 30 September, melakukan wawancara dengan wartawan investigasi Dimitar Stoyanov dari situs Bivol.bg dan Attila Biro dari Romanian Rise Project.
Wawancara tentang penyelidikan dugaan penipuan yang melibatkan dana Uni Eropa yang terkait dengan pengusaha besar dan politisi.
Viktoria Marinova yang berusia 30 tahun, telah melalukan penyelidikan dugaan korupsi yang melibatkan dana Uni Eropa, tewas dengan luka pukulan di kepala dan dicekik.

Balkaninsight melaporkan korban diduga diperkosa, dipukuli, dan kemudian dicekik. Dia ditemukan oleh seorang pejalan kaki pada Sabtu sore dan tubuhnya diidentifikasi oleh keluarganya malam itu.Kasus pembunuhan jurnalis investigasi Bulgaria tersebut mengejutkan para jurnalis asing dan memicu kecaman internasional.




Credit  tempo.co