Kamis, 19 April 2018

Prancis Akui Tembakan 3 Rudal Pertama ke Suriah Ngadat


Prancis Akui Tembakan 3 Rudal Pertama ke Suriah Ngadat
Sistem pertahanan udara Suriah diaktifkan untuk melawan serangan rudal AS, Inggris dan Prancis di Damaskus. Foto/Screenshoot video Russia Today


PARIS - Kapal frigate multimisi Prancis gagal menembakkan tiga rudal jelajah angkatan lautnya terhadap situs-situs di Suriah pada pekan lalu. Militer Prancis mengakui senjata di kapal perangnya ngadat atau macet sehingga menjalankan rencana kedua.

Serangan itu dilakukan bersama Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada pekan lalu dengan dalih rezim Suriah menggunakan senjata kimia di Douma yang menewaskan puluhan orang.

Kapal frigate Prancis yang gagal menembakkan tiga rudal adalah kapal Languedoc. Berbeda halnya dengan AS dan Inggris yang misi serangannya tidak mengalami masalah.

"Salvo pertama tidak menyala," kata Kolonel Angkatan Darat Patrick Steiger, juru bicara Kepala Staf Gabungan Prancis, kepada Defense News pada 18 April 2018.

Setelah senjata di kapal perang tersebut ngadat, militer Prancis menjalankan rencana kedua dengan kapal perang cadangan.

"Semua target terpukul," ujarnya. "Efek militer diperoleh," katanya lagi.

Efektivitas itu menyebabkan para komandan untuk memutuskan tidak perlu melakukan serangan kedua dari kapal angkatan laut.

Steiger mengatakan, belum diketahui penyebab masalah teknis yang dialami kapal perang andalan tersebut. Ngadat-nya senjata tersebut sedang diselidiki.

Angkatan Laut Perancis dan pabrikan rudal, MBDA, belum bersedia berkomentar. Steiger juga menolak mengomentari laporan Le Mamouth bahwa Angkatan Udara Prancis tidak menembakkan rudal jelajah ke-10.

Angkatan Udara Prancis juga menolak berkomentar. Sekadar diketahui, lima jet tempur Rafale dalam misi itu masing-masing membawa dua rudal jelajah Scalp. Namun, hanya sembilan rudal yang ditembakkan.

Angkatan Laut Prancis mengerahkan tiga frigate multimisi dalam serangan di Suriah. Ketiganya adalah kapal Acquitaine, Auvergne dan Languedoc. 




Credit  sindonews.com