NEW YORK
- Rusia dilaporkan telah menolak sebuah resolusi di Dewan Keamanan (DK)
PBB mengenai pembentukan tim investigasi gabungan untuk menyelidiki
serangan senjata kimia di Suriah. Resolusi itu diajukan Prancis, dengan
dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia menyatakan, ide pembentukan tim gabungan itu adalah sesuatu hal yang sia-sia. Sebab menurut Nebenzia, AS cs sudah menunjuk pemerintah Suriah sebagao sosok yang bersalah, sebelum adanya penyelidikan terhadap serangan itu.
"Ide pembentukan mekanisme untuk menentukan siapa yang tanggung jawab untuk penggunaan senjata kimia adalah sia-sia karena Washington dan sekutu-sekutunya sudah mengidentifikasi siapa biang keladi dari serangan itu," ucap Nebenzia, seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (18/4).
Ini adalah kali kedua dalam dua pekan terakhir Rusia menolak resolusi yang disampaikan oleh AS cs. Di lain sisi, AS cs juga diketahui telah dua kali menolak resolusi yang diajukan Rusia mengenai Suriah.
Di kesempatan yang sama, Nebenzia juga memperingatkan bahwa serangan yang dilancarkan oleh AS, Inggris dan Prancis akhir pekan lalu telah menyisihkan kemungkinan solusi politik untuk perang Suriah.
"Sebelum serangan udara, kami mencatat kesiapan pemerintah Suriah untuk berpartisipasi dalam negosiasi Jenewa. Sekarang, upaya-upaya ini harus diatur kembali," ungkapnya.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia menyatakan, ide pembentukan tim gabungan itu adalah sesuatu hal yang sia-sia. Sebab menurut Nebenzia, AS cs sudah menunjuk pemerintah Suriah sebagao sosok yang bersalah, sebelum adanya penyelidikan terhadap serangan itu.
"Ide pembentukan mekanisme untuk menentukan siapa yang tanggung jawab untuk penggunaan senjata kimia adalah sia-sia karena Washington dan sekutu-sekutunya sudah mengidentifikasi siapa biang keladi dari serangan itu," ucap Nebenzia, seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (18/4).
Ini adalah kali kedua dalam dua pekan terakhir Rusia menolak resolusi yang disampaikan oleh AS cs. Di lain sisi, AS cs juga diketahui telah dua kali menolak resolusi yang diajukan Rusia mengenai Suriah.
Di kesempatan yang sama, Nebenzia juga memperingatkan bahwa serangan yang dilancarkan oleh AS, Inggris dan Prancis akhir pekan lalu telah menyisihkan kemungkinan solusi politik untuk perang Suriah.
"Sebelum serangan udara, kami mencatat kesiapan pemerintah Suriah untuk berpartisipasi dalam negosiasi Jenewa. Sekarang, upaya-upaya ini harus diatur kembali," ungkapnya.
Credit sindonews.com