Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)
Foto: UWORKERS
Komitmen Turki untuk penegakan hukum diragukan.
CB,
LUKSEMBURG -- Jerman menilai Uni Eropa (UE) harus menutup akses
pembicaraan dengan Turki soal keinginan Istanbul menjadi anggota UE. Hal
itu seiring terus disangsikannya komitmen Turki pada aspek penegakan
hukum.
Komisi Eropa diharapkan segera menyampaikan
hasil pembicaraan penting mereka dengan Turki. Pembicara itu terkait
upaya Turki bergabung dalam UE. Turki berupaya menjadi anggota Uni Eropa
sejak lebih dari satu dekade lalu.
Menteri Jerman untuk UE Michael Roth mengatakan, usaha untuk
menjadi anggota UE dengan nilai-nilai di dalamnya ada di tangan para
penguasa di Turki. ''Saya sarankan UE tidak membuka pintu. Sebab itu
akan jadi sinyal yang disalahartikan oleh Turki yang masih jauh dari
kesesuaian dengan nilai-nilai Uni Eropa,'' kata Roth seperti dikutip
Reuters pada Selasa (17/4).
Menteri
Austria untuk UE Gernot Bluemel juga menyampaikan hal senada. Ia
menyarankan agar pembicaraan dengan Turki dihentikan. ''Kita yakin Turki
tidak seharusnya jadi anggota Uni Eropa,'' kata Bluemel.
Uni
Eropa dan Turki memulai negosiasi keanggotaan pada 2005. Namun,
perundingan tersebut mengalami kebuntuan karena masalah Siprus dan
oposisi dari beberapa pemerintah UE mengenai keanggotaan penuh Ankara.
Hubungan Ankara dengan Jerman dan beberapa negara anggota UE lainnya
mengalami kemunduran sejak pertengahan 2017 lalu.
Credit
republika.co.id