ORLANDO
- Boeing, perusahaan dirgantara yang berbasis di Amerika Serikat (AS)
mengungkap pesawat hipersonik baru yang mereka kembangkan bernama
Valkyrie II. Pesawat dengan kemampuan tempur dan pengintaian ini diklaim
dapat melingkari dunia dalam waktu 1 hingga 3 jam.
Proyek pengembangan pesawat tempur hipersonik ini akan berjalan 10 hingga 20 tahun ke depan, namun sudah menghadapi sejumlah persaingan.
Nama pesawat tempur baru hipersonik rancangan Boeing ini diungkap Aviation Week dalam laporannya. Produk canggih itu pertama kali diluncurkan di American Institute of Aeronautics and Astronautics SciTech di Orlando, Florida pada bulan Januari.
Meskipun proyek tersebut belum diberi penjelasan secara resmi, sebuah pernyataan dari perusahaan mengklaim bahwa pesawat tempur hipersonik baru itu dapat terbang melingkari seluruh dunia dalam satu sampai tiga jam dan dapat melakukan serangan udara serta misi pengintaian.
”Ini adalah salah satu dari beberapa konsep dan teknologi yang sedang kita pelajari untuk pesawat hipersonik,” kata Kevin Bowcutt, Senior Technical Fellow of Hypersonics di Boeing Research & Technology.
”Konsep khusus ini adalah untuk aplikasi militer yang ditargetkan untuk kemampuan intelijen, surveillance dan reconnaissance, atau ISR, dan penyerangan,” ujarnya, yang dilansir Senin (5/2/2018).
Konsep seni pesawat itu telah di-posting di situs resmi Boeing dan halan Facebook-nya. Dalam posting-an itu terlihat ekor kembar dan sayap jet delta dalam desain yang disebut “waverider”, yang memungkinkannya menggunakan gelombang kejutnya sendiri untuk meningkatkan daya angkat dan mengurangi hambatannya.
Tapi, sebagaimana catatan Aviation Week, Boeing terus memperbaiki desain mereka sehingga gambar itu kemungkinan tidak terlihat seperti model akhir.
Dalam siaran langsung video di Facebook hari Jumat, Kevin Bowcutt mengatakan bahwa dengan menggunakan teknologi waverider, karya hipersonik akan dapat menembus udara lebih cepat daripada peluru yang ditembakkan dari pistol.
”Kecepatannya dua setengah kali kecepatan peluru,” kata Bowcutt dalam video tersebut. ”Ini dua kali lebih cepat dari Concorde. Jadi, pada dasarnya Anda bisa pergi ke mana saja di dunia dalam satu jam melintasi Atlantik, dua jam melintasi Pasifik, cukup banyak di mana saja antara dua titik dalam satu sampai tiga jam.”
Jika Boeing mengikuti konsep tersebut, maka perusahaan itu akan menempatkan mereka dalam persaingan dengan pesawat SR-72 Lockheed Martin, generasi penerus SR-71 Blackbird yang diumumkan pada 2013.
Baik SR-72 dan Valkyrie II akan menggunakan gabungan siklus mesin dan ramjet ganda/scramjet untuk mempercepat kecepatannya lebih dari Mach 3 dan melompat ke kecepatan hipersonik. Boeing kemungkinan akan terlebih dahulu membuat pesawat yang lebih kecil untuk uji coba, seukuran jet tempur F-16, sebelum beralih ke model skala penuh.
Proyek pengembangan pesawat tempur hipersonik ini akan berjalan 10 hingga 20 tahun ke depan, namun sudah menghadapi sejumlah persaingan.
Nama pesawat tempur baru hipersonik rancangan Boeing ini diungkap Aviation Week dalam laporannya. Produk canggih itu pertama kali diluncurkan di American Institute of Aeronautics and Astronautics SciTech di Orlando, Florida pada bulan Januari.
Meskipun proyek tersebut belum diberi penjelasan secara resmi, sebuah pernyataan dari perusahaan mengklaim bahwa pesawat tempur hipersonik baru itu dapat terbang melingkari seluruh dunia dalam satu sampai tiga jam dan dapat melakukan serangan udara serta misi pengintaian.
”Ini adalah salah satu dari beberapa konsep dan teknologi yang sedang kita pelajari untuk pesawat hipersonik,” kata Kevin Bowcutt, Senior Technical Fellow of Hypersonics di Boeing Research & Technology.
”Konsep khusus ini adalah untuk aplikasi militer yang ditargetkan untuk kemampuan intelijen, surveillance dan reconnaissance, atau ISR, dan penyerangan,” ujarnya, yang dilansir Senin (5/2/2018).
Konsep seni pesawat itu telah di-posting di situs resmi Boeing dan halan Facebook-nya. Dalam posting-an itu terlihat ekor kembar dan sayap jet delta dalam desain yang disebut “waverider”, yang memungkinkannya menggunakan gelombang kejutnya sendiri untuk meningkatkan daya angkat dan mengurangi hambatannya.
Tapi, sebagaimana catatan Aviation Week, Boeing terus memperbaiki desain mereka sehingga gambar itu kemungkinan tidak terlihat seperti model akhir.
Dalam siaran langsung video di Facebook hari Jumat, Kevin Bowcutt mengatakan bahwa dengan menggunakan teknologi waverider, karya hipersonik akan dapat menembus udara lebih cepat daripada peluru yang ditembakkan dari pistol.
”Kecepatannya dua setengah kali kecepatan peluru,” kata Bowcutt dalam video tersebut. ”Ini dua kali lebih cepat dari Concorde. Jadi, pada dasarnya Anda bisa pergi ke mana saja di dunia dalam satu jam melintasi Atlantik, dua jam melintasi Pasifik, cukup banyak di mana saja antara dua titik dalam satu sampai tiga jam.”
Jika Boeing mengikuti konsep tersebut, maka perusahaan itu akan menempatkan mereka dalam persaingan dengan pesawat SR-72 Lockheed Martin, generasi penerus SR-71 Blackbird yang diumumkan pada 2013.
Baik SR-72 dan Valkyrie II akan menggunakan gabungan siklus mesin dan ramjet ganda/scramjet untuk mempercepat kecepatannya lebih dari Mach 3 dan melompat ke kecepatan hipersonik. Boeing kemungkinan akan terlebih dahulu membuat pesawat yang lebih kecil untuk uji coba, seukuran jet tempur F-16, sebelum beralih ke model skala penuh.
Credit sindonews.com