Israel mengatakan Mesir bertanggung jawab atas
Gaza karena telah meninggalkan wilayah itu pada 2005 setelah merebutnya
pada 1967. (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa)
Jakarta, CB -- Seorang anggota kabinet Israel mengatakan Mesir memiliki
tanggung jawab yang sama terhadap Gaza seperti negara itu karena Israel
telah meninggalkan wilayah kantung ini pada 2005 setelah merebutnya
dari Mesir pada perang 1967.
Pernyataan ini diperkirakan akan
membuat Kairo marah karena Mesir tidak ingin dibawa ke dalam masalah
terkait wilayah kantung Palestina ini ketika mencoba menengahi satu
perundingan damai.
Zeev Elkin, anggota kabinet keamanan Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan Mesir memerlukan keamanan yang
artinya negara adidaya Arab ini "mengerti mereka tidak bisa menghindari
masalah Gaza".
"Menurut pandangan kami, setelah Israel meninggalkan Gaza,
tanggung jawabnya bukan lagi di tangan kami. Jadi tidak berarti Mesir
tidak memiliki tanggung jawab," ujar Elkin dalam wawancara dengan
stasiun televisi
Ynet.
"Kami telah meninggalkan Gaza. Jika seseorang menyerang kami dari Gaza,
mereka akan mendapat balasan. Dunia Arab harus menyelesaikan masalah
kemanusiaan, masalah internal di Jalur Gaza. Jadi kenapa kami yang harus
memikul tanggung jawab?"
Mesir menguasai Gaza sebelum kalah dalam perang dengan Israel pada 1967.
Israel
telah menarik mundur tentara dan pemukim Yahudi dari Gaza pada 2005
meski masih mengendalikan wilayah pantai dan udara di sana.
Seorang
pejabat Israel yang dekat dengan perdana menteri menolak berkomentar
ketika ditanya apakah pernyataan Elkin ini merupakan kebijakan
pemerintah Netanyahu. Sementara, Kairo belum memberi tanggapan.
Pernyataan itu dikemukakan ketika Elkin ditanya mengenai peran Kairo dalam perundingan damai di Palestina.
Bersamaan dengan mediasi PBB, Mesir memanfaatkan kontaknya di Israel dan
Hamas untuk membicarakan upaya menenangkan pertikaian di sepanjang
perbatasan Gaza-Israel yang telah berjalan lebih dari tiga bulan.
Namun
sejumlah pejabat Mesir mengatakan akan menolak upaya Israel atau
Amerika Serikat untuk memindahkan tanggung jawab Kairo ke upaya
pemebnahan tata kelola Gaza atau masalah ekonomi wilayah itu dalam
jangka panjang.
Mesir membantu Israel mengisolasi Hamas meski
bersikeras bahwa Israel masih menjadi penguasa di Gaza sehingga
bertanggung jawab atas wilayah itu.
Tentara
Hamas melakukan parade di Gaza yang dikuasai oleh kelompok Palestina
garis keras dan pesaing kelompok Fatah Palestina. (Reuters/Suhaib Salem)
|
Para pejabat Mesir diam-diam menyatakan kekhawatiran akan permintaan
Israel agar lebih terlibat dalam masalah Gaza. Mereka menganggap usul
ini sejalan dengan upaya pemerintah Trump untuk membawa masalah
Palestina ke pan-Arab.
Seorang pejabat Mesir mengatakan,
kementerian luar negeri telah memerintahkan para diplomat negara itu
untuk menekankanbahwa Mesir tidak akan berubah pandangan bahwa Israel
adalah negara yang memiliki tanggung jawab eksklusif soal Gaza.
Pejabat
Mesir yang menolak disebutkan namanya itu menjelaskan isi telegram
tersebut sebagai: "Kami akan berusaha sekuat tenaga menenangkan situasi
di Gaza atau mewujudkan rekonsiliasi di Palestina. Tetapi kami tidak
akan mengambil alih Gaza dari Israel. Itu tanggung jawab Israel."
Pihak Palestina dan PBB sama-sama mempertanyakan pandangan Israel bahwa negara itu telah mengakhiri pendudukan tahun 2005.
Credit
cnnindonesia.com