OULU (CB) – Rusia tidak hanya menggempur kelompok militan
ISIS di Suriah. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan
negara penghasil gas tersebut akan membantu menggempur ISIS di Irak.
“Sangat penting untuk mendukung kerja sama antara Pemerintah Irak dan Kurdistan dalam memerangi terorisme. Tapi, kami akan melakukannya atas persetujuan pemerintahan setempat,” kata Lavrov, sebagaimana diberitakan Reuters, Kamis (15/10/215).
Lavrov mengungkapkan hal itu ketika berbicara di Barents Euro-Arctic Council di Oulu, Finlandia. Dia juga mengatakan, pusat intelijen baru di Baghdad saat dikelola oleh pejabat Rusia, Irak, Iran dan Suriah tetap terbuka untuk semua pihak yang berkepentingan.
“Acara ini memperlihatkan semua orang yang menentang terorisme seharusnya bersama-sama dan mengkoordinasikan setiap tindakan,” katanya.
Menurut seorang tokoh senior Parlemen Irak, negaranya sudah mulai mengebom kelompok ISIS berkat bantuan pusat intelijen yang baru.
Lavrov mengatakan, gejolak di Timur Tengah telah disebabkan oleh kejatuhan sebuah negara. Dia mengatakan bahwa karena kekosongan kekuasaan, Libya telah berubah menjadi lubang hitam di mana banyak orang dan persenjataan yang diselundupkan.
Perang membuat banyak warga Suriah yang mengungsi mencari tempat perlindungan. Lavrov juga menambahkan, Rusia sudah mengirimkan keuangan dan bantuan kemanusiaan untuk membantu warga Yordania dan Lebanon yang menjadi korban perang.
“Sangat penting untuk mendukung kerja sama antara Pemerintah Irak dan Kurdistan dalam memerangi terorisme. Tapi, kami akan melakukannya atas persetujuan pemerintahan setempat,” kata Lavrov, sebagaimana diberitakan Reuters, Kamis (15/10/215).
Lavrov mengungkapkan hal itu ketika berbicara di Barents Euro-Arctic Council di Oulu, Finlandia. Dia juga mengatakan, pusat intelijen baru di Baghdad saat dikelola oleh pejabat Rusia, Irak, Iran dan Suriah tetap terbuka untuk semua pihak yang berkepentingan.
“Acara ini memperlihatkan semua orang yang menentang terorisme seharusnya bersama-sama dan mengkoordinasikan setiap tindakan,” katanya.
Menurut seorang tokoh senior Parlemen Irak, negaranya sudah mulai mengebom kelompok ISIS berkat bantuan pusat intelijen yang baru.
Lavrov mengatakan, gejolak di Timur Tengah telah disebabkan oleh kejatuhan sebuah negara. Dia mengatakan bahwa karena kekosongan kekuasaan, Libya telah berubah menjadi lubang hitam di mana banyak orang dan persenjataan yang diselundupkan.
Perang membuat banyak warga Suriah yang mengungsi mencari tempat perlindungan. Lavrov juga menambahkan, Rusia sudah mengirimkan keuangan dan bantuan kemanusiaan untuk membantu warga Yordania dan Lebanon yang menjadi korban perang.
Credit Okezone