Menlu Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan Menlu Iran (Foto: Dok. Kemlu)
Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Menlu Retno ke Iran dan merupakan pertemuan ketiga kedua Menlu. Sebelumnya kedua Menlu melakukan pertemuan di Kuwait, Mei 2015 dan New York September 2015.
Kunjungan kerja Menlu RI ke Teheran ditujukan untuk memperkuat hubungan kedua negara yang sudah baik selama ini. Kedua negara ingin memperkuat kerjasama ekonomi, termasuk energi dan perdagangan.
Selain sebagai sumber impor energi, Iran merupakan salah satu pasar non-tradisional potensial bagi produk ekspor unggulan Indonesia, termasuk CPO, kertas dan karet. Persahabatan Indonesia-Iran telah terjalin sejak pembukaan hubungan diplomatik pada 1950.
Pertemuan juga membahas mengenai kerjasama bidang bidang riset dan olahraga. Kedua Menlu kemudian menandatangani dua kesepakatan, yakni MoU on Policy Research and Development serta MoU on Diplomatic Training.
Dalam penguatan dan upaya untuk memerangi terorisme serta ekstrimisme, Kedua Menlu sepakat mengenai pentingnya upaya untuk terus menyuarakan Islam yang damai.
"Islam di Indonesia memegang peran yang penting dalam konsolidasi demokrasi, memajukan pluralisme, toleransi serta untuk memerangi ekstremisme," ujar Menlu Retno, dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (16/10/2015).
Pada saat yang sama, Menteri ESDM, Sudirman Said, juga melakukan kunjungan kerja ke Teheran dan melakukan pertemuan dengan Menteri Energi dan Menteri Perminyakan Iran. Turut serta dalam delegasi adalah Pertamina dan PT. Pupuk Indonesia.
Menteri Luar Negeri dan Menteri ESDM kemudian melakukan kunjungan kehormatan ke Presiden Iran Hassan Rouhani. Presiden Rouhani menyambut baik komitmen kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral, termasuk kerja sama di bidang energi.
Credit Metrotvnews.com