Jumat, 16 Oktober 2015

Apple Berencana Bangun Pusat Riset di Indonesia


Apple Berencana Bangun Pusat Riset di Indonesia Menkominfo Rudiantara (tengah) bersama dengan CEO XL Dian Siswarini di HUT XL ke-19 (Dok.XL Axiata)
 
Jakarta, CB -- Regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang digadang Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan beberapa kementerian lain akhirnya menyentuh perhatian raksasa teknologi Apple. Perusahaan pimpinan Tim Cook itu berencana bangun pusat riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia.

Ditemui oleh awak media di Graha XL, Jakarta, Menkominfo Rudiantara menyatakan bahwa terkait pertemuannya dengan Apple, perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California itu sempat menanyakan soal TKDN.

"Sampai saat ini TKDN sebesar 30 persen masih dibicarakan lebih rinci oleh Kementerian Perindustrian. Arahnya pun akan dibagi jadi dua," ujar menteri yang akrab disapa Chief RA itu, Jumat (16/10).


Ia menjelaskan, yang pertama berada di aspek pengembangan R&D (Research and Development) atau pusat riset dan pengembangan serta desain, lalu kedua soal manufaktur.

"Mereka (pihak Apple) mengusulkan model investasi untuk pembangunan pusat R&D di Indonesia, sebagaimana yang telah mereka lakukan di Brasil," ucapnya lagi.

Rudiantara juga menjelaskan, untuk TKDN bagian manufaktur juga dibagi menjadi dua poin, yaitu software dan hardware di mana komponen 30 persennya sedang dipersiapkan oleh Kementerian Perindustrian.

Menurut Rudiantara, Apple melihat pasar di Indonesia cukup baik, karena itu mereka berencana mendirikan pabrik di Indonesia. Tetapi belum dibahas secara detil.

Presiden Joko Widodo sendiri akan terbang ke Amerika Serikat, pada pekan depan. Rencananya Jokowi akan makan malam bersama dengan CEO Apple Tim Cook. Salah satu agenda yang dibahas adalah niat Apple berinvestasi di Bangka Belitung.

Karena seperti diketahui, timah menjadi salah satu bahan utama dalam membuat iPhone dan produk Apple lainnya. Dan Indonesia sebagai produsen timah terbesar, membuat Apple ingin mengambilnya secara langsung dari sumbernya.


Credit  CNN Indonesia