Balon Internet milik Google (Dok. Google Plus Project Loon)
Tak seperti di Apple, belum diketahui apakah Jokowi akan bertemu dengan petinggi Google seperti CEO Sundar Pichai atau pejabat Alphabet--induk perusahaan Google, Larry Page, Eric Schmidt dan Sergey Bin.
Namun seperti diungkapkan oleh Menpolhukam Luhut Panjaitan, bahwa pertemuan Jokowi dengan pihak Google salah satu agenda yang dibahas adalah mendiskusikan akses internet nirkabel ke Papua dan wilayah Indoensia Timur lainnya.
Salah satu yang diminta oleh Jokowi adalah meminta balon pintar internet Google bisa sampai ke daerah sana. Demikian yang dikutip Reuters, Jumat (16/10/2015).
Balon pintar yang mampu menyambungkan akses internet buatan Google ini dinamai Project Loon. Di Australia, Google telah melakukan ujicoba dengan merangkul operator telekomunikasi setempat, Telstra.
Dalam proyek ini, Telstra memberi izin pada Project Loon untuk mengakses jaringan BTS memanfaatkan spektrum frekuensi 2,6 GHz. Nantinya, warga akan menerika koneksi Wi-Fi di perangkat komputernya.
Balon internet Google saat akan diterbangkan (Dok.Akun Google Plus Project Loon)
|
Balon udara yang dikembangkan Google ini masih dalam tahap pengembangan dari laboratorium Google X. Ia telah menjalankan uji coba terbang di Amerika Serikat dan Selandia Baru dalam dua tahun terakhir.
Di Selandia Baru, balon mendarat di laut dan diidentifikasi sebagai pesawat jatuh yang memicu petugas untuk melakukan evakuasi darurat, padahal di sana tidak terdapat manusia.
Pihak Google berkata agak sulit mengendalikan balon udara agar tetap stabil di satu titik karena diterpa hembusan angin yang kencang di Selandia Baru.
Joko Widodo sendiri akan melakukan kunjungan kerja lima hari ke San Francisco dan Washington DC, Amerika Serikat mulai 25 Oktober 2015. Dia juga diketahui akan bertemu dan makan malam bersama Cook.
Apple diketahui sangat ingin menanamkan investasi di timah di Bangka-Belitung. Luhut bilang Apple berambisi mengambil timah untuk salah satu bahan di iPhone dan produk lainnya, langsung dari sumbernya.
Credit CNN Indonesia