Kamis, 15 Oktober 2015

Rusia Kirim Misil Pelontar Api Dahsyat ke Suriah

"Terik Matahari" adalah nama dari mobil pelontar roket dahsyat ini (Foto: Daily Mail)
MOSKOW (CB) – Dilaporkan bahwa Rusia telah mengirimkan salah satu senjata paling mematikan ke Suriah. TOS 1A (Kendaraan lapis baja yang dapat menembakkan 24 roket dalam sekali tembakan) memiliki Roket Thermobarik (melontarkan api ketika meledak) yang dapat menghancurkan delapan blok kota dalam sekali serangan.
Laporan mengenai senjata ini juga diiringi dengan laporan lain yang mengumumkan pesawat jet tempur Rusia telah menghantam 40 target ISIS di Suriah sejak selasa pagi.
TOS-1A Solntsepyok yang memiliki arti ‘terik matahari’ sampai di Suriah pada awal bulan ini. Kendaraan pelontar roket ini juga memiliki nama lain yaitu Burantino, salah satu karakter di buku cerita anak-anak Rusia.
Roket Thermobarik, memiliki hulu ledak yang dapat menyebarkan cairan mudah terbakar di targetnya dan langsung membakar area di sekitar target, banyak yang menggambarkan ini sebagai ‘Neraka Instan’.
Ledakan dari roket ini saja sudah sangat berbahaya, namun yang lebih dahsyat adalah efek setelah meledaknya roket tersebut yaitu api yang langsung membakar wilayah target. Setelah roket itu meledak akan tercipta ruang hampa instan yang sangat kuat hingga korbannya langsung mengalami pendarahan di dalam tubuh termasuk rusaknya organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru.
“Mereka yang berada pada titik target akan langsung hancur. Sedangkan bagi orang-orang yang yang berada di tepi-tepi lokasi target akan langsung menderita luka tidak terlihat di luar tubuh, namun luka di dalam tubuhlah yang justru membuat korban tewas,” kata studi dari CIA, dilansir dari Daily Mail, Kamis (15/10/2015).
“Gendang telinga akan langsung meledak, organ dalam telinga lainnya juga ikut hancur, geger otak ringan langsung terasa yang dilanjutkan dengan rusaknya paru-paru dan jantung. Efek paling ringan dari orang yang tinggal di tepi ledakan target adalah korban mengalami kebutaan,” tambah studi tersebut.


Credit  Okezone