CB, Altamira - Seekor ular sepanjang 10 meter ditemukan di sebuah lokasi pembangunan di utara Brasil.
Reptil raksasa yang memiliki berat sekitar 400 kilogram itu ditemukan
oleh para pekerja bangunan setelah adanya ledakan dalam gua di
Altamira, Para.
Dikutip dari Daily Mail pada Senin (26/9/2016), rekaman
video oleh seorang pekerja menunjukkan betapa besarnya hewan itu.
Diameter tubuhnya kira-kira 1 meter.
Dalam video, terlihat anakonda tersebut dirantai ke sebuah alat derek
dan kemudian diangkat sehingga menampakkan perutnya yang berbintik
kuning.
Sejumlah pemirsa memberi komentar yang menyayangkan dirantainya hewan
itu dan dugaan telah membunuh hewan itu, bukannya malah ditinggalkan
saja di habitat alamiahnya.
Namun demikian, sebenarnya tidak jelas apakah hewan itu hidup atau mati.
Seorang netizen menuliskan, "Saya tidak yakin ini sungguhan, tapi,
jika memang benar, memalukan sekali orang yang membunuhnya! Ular sebesar
itu mungkin umurnya panjang sekali, tapi dibunuh hanya untuk beberapa
foto? Sia-sia…"
Sementara itu, rekor The Guinness World Record menyebutkan
ular terbesar di penangkaran masih dipegang oleh Medusa, seekor ular di
Kansas City, Amerika Serikat. Medusa memiliki panjang sekitar 7,5 meter.
Lokasi pembangunan tempat ditemukannya ular tersebut ada di kompleks bendungan Belo Monte yang membendung sungai Xingu.
Setelah tuntas, bendungan tersebut akan menjadi bendungan terbesar ke empat setelah bendungan Tiga Ngarai di China.
CB, Jakarta -
Pada zaman dahulu perempuan sering terpinggirkan dalam sejarah. Selain
dilarang untuk ikut andil dalam politik, kegiatan yang dapat dilakukan
oleh kaum hawa pun juga terbatas.
Walaupun begitu, ada nama-nama perempuan tangguh yang cukup terkenal akan "kegarangannya" dan peranannya dalam masyarakat.
Mereka berkompetisi di dunia yang kala itu masih didominasi oleh
kekuatan pria. Seperti layaknya kaum Adam, para perempuan tangguh itu
ikut memperjuangkan hak-hak kaumnya dan tidak segan-segan menggunakan
pembunuhan untuk mencapai tujuan.
Selain terkenal dengan kegarangannya, para perempuan itu juga
dikagumi rakyatnya karena kebijaksanaan mereka dalam membangun warisan
budaya.
Siapa saja perempuan-perempuan tangguh yang berperan aktif dalam sejarah itu?
Berikut selengkapnya 10 perempuan terkuat legendaris dalam sejarah, dikutip dari Listverse.com, Senin (26/9/2016). 1. Amina
Dilahirkan pada abad ke-16, Amina merupakan seorang prajurit,
komandan militer, dan penguasa Kerajaan Hausa Zazzau, sekarang Zaria,
Nigeria.
Perempuan tangguh tersebut merupakan anak tertua dari penguasa kala itu, Raja Bakwa Turunku.
Setelah menduduki takhta kerajaan, Amina memperkuat pasukan militer guna memperluas wilayah kekuasaannya.
Demi menjaga kekuasaan penuh atas pemerintahan kerajaan yang
dipimpinnya, sang ratu tidak pernah menikah. Setiap malamnya dia memilih
"suami" sementara dari penjaga pribadinya untuk memenuhi kebutuhan
seksual.
Saat pagi menjelang, "suami-suami" tersebut akan dibunuh. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga rahasia seksual Amina.
Namun suatu hari, mengetahui nasib yang akan menimpanya, salah satu
"suami" sang ratu melarikan diri setelah selesai berhubungan suami
istri.
Amina langsung memburu pria tersebut dan menenggelamkannya di sungai hingga tewas.
Zoe Porphyrogenita
2. Zoe Porphyrogenita
Zoe Porphyrogenita adalah putri kedua dari penguasa Romawi,
Contantine VIII. Setelah sang raja meninggal, Zoe yang dinobatkan
menjadi penerus oleh Four Byzatine menduduki takhta kerajaan bersama
dengan suaminya, Romanos III Argyros.
Pernikahan Zoe dan Romanos tidak berjalan lancar. Suatu hari sang suami ditemukan tewas tenggelam di dalam bak mandi kamarnya.
Insiden
itu diduga kuat ada hubungannya dengan perselingkuhan sang ratu dengan
Michael IV. Dugaan tersebut menjadi semakin kuat karena satu hari
setelah sang suami tewas, Zoe memutuskan untuk menikahi kekasihnya.
Pernikahan
tersebut merupakan sebuah pelanggaran terhadap tradisi kerajaan.
Seorang janda, terutama ratu, seharusnya baru bisa menikah lagi setelah
satu tahun menjanda.
Setelah Michael IV meninggal, anak angkat mereka Michael V mengambil alih takhta kerajaan.
Michael V menjadi pemimpin tunggal kerajaan dan membuang ibu angkatnya, Zoe.
Namun
hal tersebut malah menimbulkan pemberontakan. Zoe memiliki banyak
pengikut dan terkenal sebagai sosok yang mempunyai pengaruh besar.
Sang ratu pun akhirnya bekerja sama dengan adiknya, Theodora, dan mengambil alih kekuasaan.
Micharl V akhirnya dibutakan dan dikebiri akibat perbuatan yang pernah dilakukannya kepada sang perempuan penguasa.
Namun
Zoe dan adiknya tidak memiliki ambisi yang sama dalam berkuasa. Muak
dengan nafsu Theodora, Zoe akhirnya kembali menikah dengan Constantine
IX.
Mereka kemudian memerintah kerajaan hingga Zoe wafat pada 1050.
Burnhilda dari Austrasia
3. Burnhilda dari Austrasia
Burnhilda merupakan anak dari raja kejam Visigoth, Athanagild.
Setelah dewasa perempuan itu kemudian menikahi penguasa dari Kerajaan
Austrasia, Sigebert I.
Saudara perempuan Burnhilda juga menikah dengan kerabat jauh Sigebert. Sayangnya pernikahan tersebut tidak bertahan lama.
Adik Burnhilda dibunuh atas perintah sang suami akibat adanya hasutan dari selingkuhan pria tersebut.
Mengetahui kekejaman di balik kematian sang adik, Burnhilda memutuskan untuk membalaskan dendam.
Dalam
kurun waktu setengah abad kemudian, perang berkecamuk di antara
keduanya. Sigebert tewas dalam peperangan itu di tangan seorang pembunuh
bayaran.
Sementara itu, Burnhilda dijerumuskan ke dalam penjara.
Setelah keluar dari kurungan, Burnhilda kembali berkuasa. Kala itu dia menggunakan nama anaknya yang tewas di usia muda.
Perempuan itu memerintah dari balik layar melalui kepemimpinan cucunya. Namun Burnhilda kembali diasingkan oleh cucu tertuanya.
Sekembalinya
perempuan tangguh itu dari pengasingan, dia kembali memegang kekuasaan
melalui cicitnya, Sigebert II. Namun masa kepemimpinannya tidak
berlangsung lama.
Sigebert II dikhianati dan dibunuh oleh Clothar II dari Neustria.
Closthar
pun akhirnya memutuskan untuk membunuh Burnhilda. Perempuan itu tewas
mengerikan. Tubuhnya diseret hingga tewas oleh kuda.
Jadwiga dari Polandia
4. Jadwiga dari Polandia
Perempuan satu ini merupakan wanita pertama yang memimpin monarki
Polandia. Jadwiga atau yang juga dikenal dengan nama Hedwig, merupakan
anak bungsu dari Raja Hungaria dan Polandia, Louis the Great.
Setelah kematian sang Raja, takhta jatuh ke tangan kakak tertuanya, Maria, yang merupakan penerus kekuasaan Hungaria.
Namun,
bangsawan Polandia khawatir akan pengaruh yang dimiliki oleh suami
Maria, serta ikatan yang dimilikinya dengan Kekaisaran Suci Romawi.
Oleh
karena itu, mereka membujuk ibu Jadwiga untuk menunjuk putrinya sebagai
Ratu Polandia, walaupun kala itu dia berusia 10 tahun.
Setelah
dinobatkan menjadi ratu, pada 1384 Jadwiga melakukan perjalanan ke
Krokow. Di tempat itu dia kemudian diangkat menjadi 'Raja'.
Walaupun
kala itu perempuan yang juga dipanggil Hedwig tersebut tengah
bertunangan dengan William of Habsburg, bangsawan Polandia membujuknya
untuk menikahi seorang pria bernama Jogaila.
Calon suaminya itu adalah seorang Grand Duke of Lithuana dan merupakan seorang pasangan politik yang lebih berpengalaman.
Jadwiga
memerintah bersama sang suami dengan gagah. Mereka dikenal sebagai
salah satu penguasa paling berpengaruh dalam sejarah kekerajaan
Polandia.
Sayangnya perempuan itu meninggal pada usia yang sangat muda. Dia meninggal saat berumur 25 tahun setelah melahirkan.
Ratu Seondeok dan Ratu Ana Nzinga
5. Ratu Seondeok dari Silla
Ratu Seondeok merupakan penguasa ke-27 dari Kerajaan Silla yang merupakan satu dari tiga kerajaan yang ada di Korea Selatan.
Seondok juga merupakan perempuan pertama yang menjadi ratu dalam sistem kerajaan itu.
Konon perempuan itu diangkat menjadi penguasa akibat ayahnya tidak memiliki keturunan laki-laki.
Dengan cepat Seondeok membentuk dirinya menjadi seorang yang cerdas, bijaksana, dan penguasa yang adil.
Keinginan sang ratu untuk melestarikan kebudayaan berujung pada pembuatan peta yang mengakibatkan bersatunya tiga kerajaan.
Seondeok juga merupakan orang yang berada di balik pembangunan menara pengawas tertua di dunia, Cheomseongdae.
Salah satu cerita yang paling terkenal mengenai Ratu Seondeok adalah kisah masa kecilnya.
Kala itu ayah sang ratu menerima hadiah berupa biji tumbuhan liar peony dan lukisan bunga peony mekar.
Saat
ditanya oleh sang ayah maksud dari lukisan tersebut, Seondeok dengan
benar menyimpulkan bahwa bunga tersebut tidak memiliki aroma keran tidak
ada kupu-kupu yang menghinggapinya.
Seondeok juga konon dikabarkan meramalkan waktu kematiannya dengan tepat.
6. Ratu Ana Nzinga
Ana Nzinga mulai ikut serta dalam kepemimpinan kerajaan daerah yang
kini dikenal sebagai Angola, dengan menjadi administrator keponakannya.
Dia memerangi masalah kesulitan air yang kala itu melanda negeri yang rakyatnya banyak dijadikan budak itu.
Ana Nzinga kala itu berada dalam keadaan yang sulit. Dia pun akhirnya memutuskan untuk menjalin persekutuan dengan Portugal.
Namun
sayang, Portugal mengkhianati persekutuan tersebut. Tak punya pilihan
lain, Ratu Ana Nzinga akhirnya terpaksa melarikan diri bersama
rakyatnya.
Di tengah-tengah kepelikan yang dihadapinya,
perempuan itu tetap peduli dengan nasib para budak. Dia lalu menyediakan
penampungan untuk mereka.
Di tempat itu Ana Nzinga melatih pasukan militer untuk merebut kembali tanahnya dari Portugal.
Setelah
melalui pertarungan sengit, perempuan itu akhirnya menyerah karena
melihat tidak ada harapan bagi mereka untuk mengalahkan lawan.
Menyerah bukan berarti putus asa. Perempuan itu lalu memusatkan perhatiannya pada pembaruan kerajaannya barunya, Matamba.
Ketika
perempuan tangguh itu tewas, Matamba telah berdiri kukuh. Hal tersebut
membuat penerus kerajaan dapat menyelesaikan masalah dengan Portugal.
Rani Lakshmi Bai dan Toregene Khatun
7. Rani Lakshmi Bai
Pada masa mudanya Rani Lakshmi Bai adalah sosok yang gemar mempelajari ilmu perang, seni bela diri, dan pertarungan pedang.
Pelatihan tersebut sangat membantunya di masa depannya, ketika dia mewarisi takhta Kerajaan Jhansi, India.
Dia menduduki takhta setelah suaminya meninggal dunia dan menjadi penasihat bagi anak angkatnya.
Namun
kedudukan sang anak tidak diakui karena di bukanlah darah daging raja
dan ratu. Kemudian Rani memutuskan untuk menggabungkan kerajaannya
dengan wilayah kekuasaan sang anak.
Saat Inggris mulai menjajah
wilayah India, Rani menolak untuk menyerahkan kerajaannya. Dia lalu
membentuk pasukan untuk memberontak.
Dengan berpakaian sebagai laki-laki, ratu berusia 22 tahun itu memimpin langsung penyerangan melawan East India Company.
Dia kemudian dilaporkan tewas dalam peperangan.
8. Toregene Khatun
Toregene Khatun merupakan istri dari penguasa Mongpolia, Ogedei Khan, dan ibu dari pewaris takhta, Guyuk Khan.
Ketika suaminya meninggal, Toregene mengambil alih kekuasaan dan memerintah rakyatnya dengan gagah.
Dengan
menggunakan taktik politiknya, dia menjaga stabilitas pertahanan dan
perekonomian, hingga penerus Khan selanjutnya terpilih.
Perempuan
itu memerintah wilayah kekuasaannya dalam kondisi damai. Tonege bekerja
lebih untuk negaranya, hingga akhirnya mendapatkan nama di mata pejabat
asing.
Penobatan anaknya, Gayuk, menjadi penerus kepemimpinan mendapatkan tentangan keras dari sejumlah pihak.
Walaupun
begitu, setelah empat tahun melewati rintangan, Gayuk akhirnya berhasil
menggantikan sang ibu dan menjadi Raja Mongolia.
Christina dan Tomyris
9. Christina, Ratu Swedia
Christina merupakan salah satu dari sedikit perempuan berpendidikan di
abad ke-17. Perempuan itu dinobatkan menjadi ratu pada usia 6 tahun
akibat kematian sang ayah, Raja Gustav II Adolph.
Walaupun begitu, dia tidak langsung memerintah kerajaan. Christina resmi menjadi penguasa ketika berusia 18 tahun.
Pada usia 27 tahun, penolakan Christina untuk menikah menjadi salah satu alasan dia digulingkan dari takhta.
Penduduk
berharap dia menikah dan memberikan keturunan pewaris takhta
selanjutnya. Tak senang dengan hal tersebut, Christina akhirnya memilih
untuk meninggalkan negaranya.
Dia bertolak menuju Roma bersama
dengan Paus Alexander VII. Konversi perempuan itu menjadi Katolik Romawi
diduga juga merupakan salah satu alasan pengunduran dirinya.
10. Tomyris
Setelah kematian suaminya, Tomyris menjadi ratu dari sebuah suku yang dikenal dengan sebutan Massagetae.
Perlawanan terkenalnya adalah mempertahankan kekuasaannya melawan Raja Persia, Cyrus the Great.
Dengan menolak lamaran dari sang raja, Tomyris hendak menghindari terjadinya peperangan antara kedua pihak.
Dia mengatakan, "perintahlah orang-orangmu dan lihat saja aku memerintah rakyatku."
Walaupun
begitu Persia tetap menginvasi kerajaannya dan menculik anak Tomyris
yang pada akhirnya bunuh diri selama berada di pengasingan.
Hal tersebut memicu kemarahan Tomyris. Dia pun berperang dengan Persia. Kabarnya di mencari Cyrus dan memotong kepala pria itu.
Perempuan tangguh itu lalu mencelupkan kepala itu ke dalam wadah yang dipenuhi dengan darah manusia.
Raja Hussein dari Yordania (kiri) dan Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat.
CB, Raja Hussein dari Yordania dan Pemimpin
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat menandatangani
perjanjian damai pada 27 September 1970. Kesepakatan gencatan senjata
antara keduanya dilakukan setelah perang saudara terjadi di selama 10
hari di Yordania.
Perjanjian ditandatangani pada pertemuan
darurat di ibu kota Mesir, Kairo. Dalam perjanjian tersebut dituliskan,
gencatan senjata dan penarikan pasukan harus dilakukan di setiap kota
di Yordania.
Selain pemimpin Yordania dan Palestina, delapan
pemimpin Arab lainnya juga turut menandatanganinya. Mereka diundang ke
Mesir oleh Presiden Gamel Abdel Nasser dalam upaya mengakhiri krisis.
Dilansir dari BBC, Pemerintah Yordania dan gerilyawan PLO telah berselisih paham sejak 1967. Saat itu Israel telah menguasai Tepi Barat.
Dari
kamp pengungsi Yordania, para gerilyawan menggunakan dana dari
negara-negara Arab dan Eropa Timur untuk menyerang Israel dan membunuh
Raja Hussein. Raja Hussein mulai memberikan perlawanan kepada mereka
pada 17 September 1970.
Beberapa hari kemudian Pasukan Suriah
menyerbu dari utara untuk mendukung Palestina. Tapi mereka menarik diri
pada 24 September 1970 karena menderita kerugian besar dalam
pertempuran dengan Yordania.
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos (depan
kiri) dan pemimpin FARC Rodrigo Londono usai menandatangani perjanjian
damai di Cartagena, Kolombia yang mengakhiri perang 50 tahun, Senin, 26
September 2016.
CB, CARTAGENA -- Kesepakatan damai bersejarah
Kolombia akhirnya ditandatangani secara resmi, Senin (27/9). Kesepakatan
antara pemerintah dan gerakan oposisi terbesar itu menandai berakhirnya
perang saudara berusia 50-an tahun.
Presiden Juan Manuel Santos
dan pemimpin Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (Revolutionary
Armed Forces of Colombia/FARC) Rodrigo Londono menandatangani
kesepakatan setebal 297 halaman dalam upacara khusus. Momen bersejarah
itu disaksikan oleh 2.500 perwakilan asing dan tamu khusus.
Tampak
hadir Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon dan Menteri Luar Negeri AS
John Kerry. Momen ini diliputi haru. Banyak orang menangis saat kedua
pemimpin berjabat tangan di podium.
Tak lama lima pesawat jet
terbang membentuk formasi dan mengeluarkan asap warna bendera Kolombia.
Perayaan ini juga dibarengi dengan mengheningkan cipta untuk para korban
perang. Sebanyak 50 bendera dikibarkan.
Semua orang yang hadir
menggunakan pakaian putih sebagai simbol perdamaian. "Viva Kolombia,"
teriak Ban diakhir pidatonya menyambut kesepakatan damai. Perang saudara
ini telah menewaskan lebih dari 220 ribu orang dan lebih dari delapan
juta orang mengungsi.
SpaceX menguji mesin Raptor yang akan membawa manusia ke Mars, Minggu malam, 25 September 2016. engadget.com
CB, Texas - SpaceX telah
melakukan pengujian pertama terhadap mesin Raptor, sistem pendorong yang
dibangun perusahaan itu untuk membawa manusia ke Mars.
Bos
SpaceX Elon Musk mencuit gambar-gambar pengujian itu tadi malam, Minggu,
25 September 2016. Ia berbagi sebuah gambar yang menunjukkan aliran api
yang keluar dari mesin itu, dan gambar lain menunjukkan pola "intan
Mach" yang terbentuk pada knalpot mesin supersonik tersebut.
Musk masih merahasiakan spesifikasi Raptor sejauh ini. Namun dia
mencuit beberapa detail tambahan setelah itu yang membenarkan tujuan
produksi dan tekanan ruang.
Sebelumnya, CEO SpaceX tresebut
telah mengindikasikan bahwa mesin Raptor akan menghasilkan daya dorong
lepas landas 500 ribu pon—serupa dengan mesin utama Space Shuttle—dan
akan menggunakan metana cair. Mesin Raptor skala penuh pertama kali tiba
di fasilitas pengujian SpaceX di McGregor, Texas, awal tahun ini, tapi
masih banyak yang belum diketahui tentang teknologinya, termasuk berapa
banyak yang akan digunakan untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa
antarplanet SpaceX, BFS.
Tidak
ada tanggal yang ditetapkan untuk misi berawak SpaceX ke Mars. Namun
Musk telah berulang kali menyatakan bahwa ia ingin mengirim orang
pertama ke Planet Merah itu pada 2024.
Perjalanan ke Mars akan
menjadi serangkaian misi, dijadwalkan akan dimulai pada 2018, yang
bertujuan untuk menjatuhkan pasokan ke permukaan planet tetangga kita
tersebut.
Jika pengujian Raptor semalam diasumsikan berjalan
dengan baik, dan jika perusahaan dapat menghindari kecelakaan peluncuran
pada masa depan, jadwal ambisius Musk itu mungkin dapat berjalan
sebagaimana direncanakan.
MANILA
- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa dia akan
mengunjungi Rusia dan China tahun ini dan ingin menjalin “aliansi
terbuka” dengan kedua negara itu. Keinginan Duterte ini jadi kejutan,
mengingat Rusia saat ini jadi “musuh” utama Amerika Serikat (AS).
Filipina sudah lama jadi sekutu AS, di mana pasukan militer AS sudah lama ditempatkan di wilayah Filipina.
Pekan
lalu, Duterte menyatakan, dia akan mengunjungi China—negara yang
bersengketa dengan Filipina atas klaim wilayah Laut China Selatan. Kali
ini, Duterte mengatakan bahwa Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev
sudah mengharapkan dia berkunjung ke Moskow.
”Saya siap untuk tidak benar-benar break soal
hubungan (dengan AS), tapi kami akan membuka aliansi dengan Cina dan
... Medvedev,” kata Duterte kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Selasa (27/9/2016).
Presiden
Filipina ini menyambut investasi dan mengabaikan kekhawatiran lembaga
pemeringkat Standard and Poor yang pada pekan lalu menyatakan kondisi
ekonomi Filipina yang mulai goyah.
”Sudahlah tentang peringkat,"
katanya. "Saya akan membuka Filipina bagi mereka untuk melakukan bisnis,
aliansi perdagangan dan perdagangan,” ujar Duterte.
Mata uang
Peso Filipina jatuh pada hari Senin ke level terendah sejak 2009, dan
para investor asing telah “membuang” saham lokal selama enam minggu
berturut-turut. Kondisi itu dipicu retorika Duterte yang anti-AS.
Di
Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner,
mengatakan Pemerintah Filipina tidak menghubungi AS tentang komentar
yang dibuat oleh Duterte.
”Mereka bangsa yang berdaulat dan kita
pasti tidak akan menahan mereka kembali mengejar hubungan yang lebih
erat dengan salah satu dari negara-negara itu. Ini bukan zero-sum game,” ujarnya.
Duterte
selama ini menghujat AS dan Presiden Barack Obama dengan ucapan-ucapan
kotor. Reaksi Duterte itu dipicu oleh kritik AS atas perang narkoba di
Filipina yang memakan banyak korban jiwa, baik pengedar maupun pengguna.
AS, PBB, Uni Eropa dan kelompok HAM kompak mengkritik pelanggaran HAM dalam perang narkoba yang dikobarkan Duterte di Filipina.
MANILA
- Situs anti-kerahasiaan WikiLeaks telah merilis kabel diplomatik
rahasia yang mengungkapkan bahwa Presiden Filipina Rodrigo Duterte
mengakui terlibat dalam pembantaian main hakim sendiri di Davao. Kabel
diplomatik itu ditulis oleh Kristie Kenny pada 8 Mei 2009 yang saat itu
menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Filipina.
Pembantaian
di luar hukum itu terjadi saat Duterte menjabat sebagai Walikota Davao.
Sebelumnya, Pemerintah Filipina membantah Presiden Duterte terlibat
atau memerintahkan pembantaian di Davao, termasuk terhadap komunitas
Muslim di wilayah Filipina selatan itu.
Dokumen rahasia dari
Kenny itu di dalamnya ikut mengutip pernyataan Direktur Komisi Hak
Asasi Manusia Regional (CHR) Alberto Sipaco Jr. Dokumen yang ditulis
Kenny diberi judul “Walikota Mengakui Terlibat”.
“Dalam pertemuan
pribadi Sipaco memiliki penegasan bahwa Walikota Duterte tahu tentang
pembunuhan dan memungkinkannya,” tulis Kenny dalam kabel diplomatik yang
dirilis WikiLeaks.
Dalam surat resmi berjudul; "The Mayor's rage: a personal angle",
Kenny menulis; ”Menceritakan kembali percakapan yang pernah dimiliki
dengan Duterte, dia adalah teman dekat dan mantan saudara Sipaco yang
katanya memohon walikota untuk menghentikan pembunuhan main hakim
sendiri dan mendukung metode lain untuk mengurangi kejahatan, seperti
program rehabilitasi bagi pelanggar. Menurut Sipaco, Walikota menjawab,
‘saya belum selesai’. Sipaco katanya berulang kali berusaha untuk
mencari alasan pada Duterte bahwa pembunuhan itu tidak sah dan merugikan
masyarakat, tetapi Duterte menolak untuk membicarakan masalah ini.”
Sementara
itu, pihak Istana Kepresidenan Filipinan atau Malacanang mengaku akan
melihat bocoran dokumen rahasia itu. ”Kami akan melihat itu pertama,”
kata Menteri Komunikasi Filipina, Martin M Andanar, seperti dikutip GMA, Senin (26/9/2016).
Bocoran
kabel diplomatik ini hampir bersamaan dengan pengungkapan mantan
pembunuh bayaran, Edgar Matobato, yang mengaku disuruh Duterte secara
pribadi untuk melakukan pembantaian di Davao di masa lalu.
Dalam
pengakuannya, Motabato yang merupakan mantan anggota “Davao Death Squad”
menuduh Duterte telah memerintahkan pembunuhan terhadap lawan-lawannya.
Matobato bahkan mengaku diperintah Duterte untuk mengebom masjid dan
membunuh warga Muslim di Davao.
MOSKOW - Moskow
mengaku geram dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Menteri Luar
Negeri Inggris, Borish Johnson soal Suriah. Johnson mengatakan, Rusia
adalah penyebab semakin kacaunya konflik yang terjadi di Suriah.
Menurut
Johnson, kehadiran Rusia di Suriah membuat perang di negara tersebut
semakin bertambah buruk, dan semakin lama berlangsung, yang membuat
situasi di Suriah kian tidak menentu.
Johnson bahkan menyebut apa
yang dilakukan Rusia di Suriah bisa masuk dalam kategori kejahatan
perang. Sama halnya dengan Amerika Serikat (AS), Inggris juga percaya
bahwa Rusia adalah pihak yang melakukan serangan terhadap warga sipil di
Aleppo.
Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri
Rusia Maria Zakharova melemparkan serangan balik terhadap Negeri Tiga
Singa itu. Dia menyebut Inggris tidak berkaca pada apa yang mereka
lakukan di Irak.
"Semua dalam pernyataan itu benar, kecuali dua
kata, orang-orang harus menempatkan Inggris bukan Rusia, dan Irak bukan
Suriah," kata Zakharova dalam pernyataan yang dia unggah di laman
Facebooknya, seperti dilansir Russia Today pada Senin (26/9).
Bersama
dengan AS, Inggris telah melakukan serangan besar-besaran terhadap Irak
untuk menggulingkan Saddam Hussein. Ribuan warga sipil tewas dalam
operasi yang kemudian diketahui dilakukan secara serampangan.
Pemerintah
Inggris telah mengakui bahwa apa yang mereka lalukan di Irak adalah
sebuah kesalahan. Dimana, berdasarkan hasil investigasi diketahui bahwa
operasi itu tidak memiliki dasar hukum dan tidak direncanakan dengan
matang.
Dalam Laporan hasil investigasi itu Inggris disebut telah
bergabung dalam invasi tanpa mengedepankan pilihan damai, telah
meremehkan konsekuensi dari invasi, dan perencanaan atas operasi itu
sepenuhnya tidak memadai.
NEW YORK
- Negara-negara di Kepulauan Pasifik terang-terangan mengusik dan ikut
campur urusan dalam negeri Indonesia. Negara-negara itu di forum PBB
menyerukan kebebasan bagi Papua Barat untuk menentukan nasibnya sendiri.
Ada
enam negara Kepualauan Pasifik—Vanuatu, Solomon Island, Tonga, Nauru,
Marshall Island dan Tuvalu—yang blak-blakan menyatakan keprihatinan
tentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua.
”Pelanggaran
hak asasi manusia di Papua Barat dan mengejar untuk menentukan nasib
sendiri bagi Papua Barat adalah dua sisi dari mata uang yang sama,” kata
Perdana Menteri Solomon Island, Manasye Sogavare.
”Banyak
laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia di Papua Barat yang
menekankan penguatan hak untuk menentukan nasib sendiri, yang
menghasilkan pelanggaran HAM langsung oleh Indonesia dalam upaya untuk
meredakan segala bentuk oposisi,” lanjut dia, seperti dikutip radionz.co.nz, Senin (26/9/2016).
Presiden
Marshall Island, Hilda Heine, mendesak Dewan HAM PBB untuk melakukan
penyelidikan yang kredibel atas pelanggaran di Papua Barat.
Sikap
ikut campur negara-negara Kepulauan Pasifik itu membuat Indonesia
terkejut. Nara Masista Rakhmatia, seorang pejabat Indonesia untuk misi
tetap di PBB, menyayangkan pernyataan para pemimpin Kepulauan Pasifik
itu.
Masalah Papua Barat sejatinya tidak ada dalam agenda
pembahasan di forum PBB. Agenda yang dibahas itu sejatinya soal tujuan
pembangunan berkelanjutan dan respon global terhadap perubahan iklim.
”Para
pemimpin yang sama memilih bukan untuk melanggar Piagam PBB dengan
mencampuri kedaulatan negara lain dan melanggar integritas
teritorialnya,” kata Nara.
Nara menolak tuduhan adanya
pelanggaran HAM oleh Indonesia di Papua Barat. “Laporan bermotif politik
mereka rancang untuk mendukung kelompok-kelompok separatis di provinsi
tersebut (Papua Barat dan Papua) yang telah secara konsisten terlibat
dalam menghasut kekacauan publik dan melakukan serangan teroris
bersenjata,” kata Nara.
Dia menegaskan bahwa Indonesia memiliki mekanisme untuk menangani masalah di Papua.
BEIJING
- Militer India mengerahkan sekitar 100 rudal supersonik BrahMos dan
lima peluncur rudal otonom di wilayah utara dan timur Arunachal Pradesh
yang dekat dengan perbatasan China. Langkah India ini membuat China
ketakutan dan merasa wilayahnya di Yunnan dan Tibet terancam.
Tentara
Pembebasan Rakyat China (PLA) dalam sebuah pernyataan mengecam
penyebaran sekitar 100 rudal supersonik BrashMos di dekat perbatasan
China. Tindakan militer India itu, menurut PLA, telah meningkatkan
ketegangan atas sengketa teritorial lama di antara kedua negara.
“Rudal
BrahMos dengan kemampuan yang diperbarui untuk ‘perang siluman’ bisa
mengancam Yunnan dan Provinsi Daerah Otonomi Tibet (TAR), yang terletak
di seberang perbatasan dari Arunachal Pradesh,” bunyi pernyataan PLA
dalam editorial media yang dikelola negara China, sebagaimana dikutip Sputniknews, Senin (26/9/2016).
Menurut
PLA, langkah India sudah di luar dari kebutuhan normal untuk membela
diri. Ketakutan China itu wajar, karena rudal BrahMos saat ini telah
dikembangkan dan memiliki jangkauan hingga 180 mil (290km) yang
berpotensi membahayakan wilayah di perbatasan China.
Rudal
supersonik BrahMos dibangun bersama-sama oleh India dan Rusia. Rudal
canggih ini diklaim memiliki kecepatan maksimum 2.113 Mph (3.400 km per
jam).
Rudal BrahMos juga telah dirancang khusus yang diklaim
mampu membidik target tersembunyi di balik pegunungan dan dengan potensi
jangkauan yang lebih panjang.
Militer India belum merespons
reaksi ketakutan China atas penyebaran rudal-rudal BrahMos-nya di dekat
perbatasan kedua negara. Kedua negara sebelumnya sempat tegang setelah
muncul laporan China mengirim banyak tank-tank tempur di dekat
perbatasan, meski akhirnya militer China membantah laporan itu.
NEW YORK - Duta
Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Samantha Power menilai Rusia
telah menyalahgunakan posisinya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan
(DK) PBB. Power menyebut penyalahgunaan itu dilakukan Rusia terkait
dengan konflik di Suriah.
Pernyataan Power disampaikan
saat pertemuan DK PBB untuk membahas situasi terbaru di Suriah. Power
dalam pernyataannya menyebut Rusia sebagai negara barbar, karena
mendukung pemerintah Suriah membombardir warga sipil Suriah.
"Apa
yang Rusia lakukan bukan mensponsori upaya kontra-terorisme, itu adalah
barbarisme. Alih-alih mengejar perdamaian, Rusia dan (Bashar) Assad
justru terus berperang. Alih-alih membantu warga sipil, Rusia dan Assad
membom konvoi kemanusiaan, rumah sakit dan responden pertama yang
berusaha mati-matian untuk menjaga orang-orang hidup. Ini saatnya untuk
mengatakan siapa yang melaksanakan orang serangan udara dan siapa yang
membunuh warga sipil," kata Power.
"Rusia memiliki kursi permanen
di DK PBB. Ini merupakan suatu kehormatan dan itu adalah tanggung
jawab. Namun di Suriah dan di Aleppo, Rusia menyalahgunakan hak istimewa
bersejarah ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin
(26/9).
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew
Rycroft mengatakan, Rusia kemungkinan besar tidak akan dilibatkan dalam
setiap pertemuan di DK PBB mengenai proses perdamaian Suriah, setelah
adanya peningkatan serangan di Suriah, khususnya di Aleppo.
NEW YORK - Pemerintah
Suriah merespon tudingan yang dilontarkan Barat terhadap mereka.
Sejumlah diplomat negara Barat menyebut Rusia dan Suriah sebagai
penjahat perang, karena melakukan serangan terhadap warga sipil Suriah.
Duta
Besar Suriah untuk PBB Bashar Ja'afari, dalam pertemuan Dewan Keamanan
(DK) PBB untuk membahas konflik Suriah menyebut bahwa negara yang
melemparkan tudingan tersebut sebagai munafik.
Dirinya menyebut
Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu contohnya. Mereka mengecam aksi
Suriah dan Rusia, tapi di sisi lain AS telah melakukan serangan terhadap
posisi pasukan Suriah, dan mendukung kelompok pemberontak yang sudah
masuk dalam daftar hitam kelompok teroris, seperti Ahrar Al-Sham.
"Beberapa
negara anggota PBB harus berhenti berbohong kepada diri mereka sendiri
dan ke seluruh dunia," ucap Ja'afari dalam pertemuan tersebut, seperti
dilansir Russia Today pada Senin (26/9).
Dia mengatakan,
pemerintah Suriah mengambil semua langkah yang mungkin untuk memastikan
penduduk sipil tidak menjadi korban serangan, dan telah meminta warga
sipil untuk menjauh dari posisi teroris.
"Namun, sayangnya
kelompok militan tidak membiarkan warga sipil meninggalkan Aleppo dan
menggunakannya sebagai perisai," sambung diplomat senior Suriah
tersebut.
Menumpuknya sanksi terhadap Korut
membuat pemerintahan Kim Jong Un terus mencari cara untuk mendapatkan
sumber lain guna memenuhi kebutuhan mereka. (Kyodo/via Reuters)
Jakarta, CB
--
Mulai dari memecat pekerja Korea Utara dan tak
menerbitkan visa bagi warga negaranya, para negara sekutu sejak zaman
Perang Dingin, seperti Polandia dan Mongolia, mulai menarik mundur
langkahnya, menjauh dari negara terisolasi tersebut.
Dengan
dorongan dari Korea Selatan dan Amerika Serikat, diperkirakan akan lebih
banyak negara yang menjauh dari Korut setelah belakangan ini Pyongyang
memantik ketegangan dengan uji coba nuklir kelima mereka.
Menumpuknya sanksi terhadap Pyongyang membuat pemerintahan Kim Jong Un
terus mencari cara untuk mendapatkan sumber lain guna memenuhi kebutuhan
mereka.
Hal ini terungkap dalam penelitian teranyar dari para
ahli di Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts yang
dirujuk oleh Reuters, Senin (26/9).
"Jika teman lama
Korut terus memangkas hubungan di hadapan publik, Pyongyang akan
kehilangan tempat asing di mana jaringan terlarang mereka dapat
dioperasikan tanpa hambatan atau perlindungan politik dari negara tuan
rumah," ujar Andrea Berger, wakil direktur program kebijakan nuklir
Royal United Services Institute (RUSI).
Menanggapi hasil
penelitian ini, pejabat Korsel menolak memberikan komentar terkait
kemungkinan adanya upaya bujukan kepada negara-negara lain untuk
menghukum Korut.
"Agaknya dalam masalah interaksi politik, sudah
ada penegasan juga kepada para rekan Pyongyang bahwa hubungan
perdagangan yang lebih erat dengan Korsel saja tidak akan cukup [jika
tidak mengambil langkah melawan Korut]," tutur Berger.
Sebut saja
Angola, contohnya. Mereka menangguhkan semua perdagangan komersial
dengan Pyongyang, melarang semua perusahaan Korut untuk beroperasi di
negaranya sejak Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan sanksi tambahan
pada Maret lalu.
Pemerintah Angola menolak memberikan tanggapan,
tapi negara itu pada Juli lalu mengatakan kepada PBB bahwa mereka tak
pernah lagi mengimpor senjata ringan dari Korut selama beberapa tahun
belakangan.
Tak hanya perdagangan, beberapa negara juga mulai
menghentikan penerimaan pekerja Korut di wilayah mereka. Ketenagakerjaan
merupakan salah satu sektor penyokong perekonomian Korut dengan 50 ribu
pekerja yang menyumbangkan sekitar US$1,2 miliar hingga 2,3 miliar
dalam satu tahun.
Polandia, negara penampung 800 pekerja Korut, pada tahun ini menghentikan pembaruan visa Korut, begitu pula dengan Malta.
Pada Juli lalu, Ukraina juga mencabut kesepakatan era Soviet yang memungkinkan bebas visa kunjungan untuk warga Korut.
Singapura
sebagai jalur penghubung perdagangan Korut juga akan mewajibkan semua
warga Korut untuk mengajukan permohonan visa terlebih dahulu sebelum
mengunjungi negaranya.
Kendati demikian, Korut dianggap masih
akan bertahan karena adanya dukungan dari China sebagai sekutu dekatnya.
Hingga kini, China dan Rusia masih mempekerjakan banyak karyawan dari
Korut dan tak pernah menunjukkan niat menghentikan itu di hadapan
publik.
Menurut para ahli, China masih menjadi kunci kekuatan
Korut. "Alih-alih efisien, tindakan unilateral seperti ini hanya akan
memberikan tekanan psikologi kepada Korut. Namun layaknya geng kriminal,
Korut tak akan terlalu takut terhadap tekanan psikologis," kata Chang
Yong-seok, peneliti senior Studi Unigikasi dan Perdamaian dari
Universitas Nasional Seoul.
Ilustrasi uji coba rudal Korea Utara (KCNA via Reuters)
Jakarta, CB
--
Pemerintah China tengah menyelidiki sejumlah pejabat
dari bank Korea Utara yang diyakini terkait dengan pendanaan pengadaan
berbagai senjata dan materi terlarang untuk mengembangkan program
nuklir.
Media Korea Selatan, JoongAng Daily, pada Senin
(26/9) melaporkan bahwa China dan Amerika Serikat sepakat untuk
meningkatkan kerja sama di Dewan Keamanan PBB dan sejumlah jalur
penegakan hukum, utamanya setelah Korut meluncurkan uji coba nuklir
kelima pada 9 September lalu.
China, yang merupakan sekutu utama
Korut, juga mengaku geram atas serangkaian uji coba nuklir dan rudal
Korut selama beberapa bulan terakhir.
Salah satu bentuk kerja sama AS dan China dalam bidang penegakan hukum
adalah dengan menargetkan keuangan Liaoning Hongxiang Industrial, sebuah
perusahaan raksasa yang dikepalai oleh seorang kader Partai Komunis.
Pemerintahan Obama menilai perusahaan itu membantu program nuklir Korut,
seperti dilaporkan Wall Street Journal pekan lalu.
JoongAng Daily
melaporkan bahwa pihak berwenang China sedang menyelidiki seorang
pejabat tinggi dari cabang Kwangson Banking Corporation di kota
perbatasan Dandong.
Pada 2009 lalu, Kementerian Keuangan AS
menyebut bank tersebut sebagai salah satu bank yang diduga mendukung
penyelundupan senjata ke Korut, baik melalui pengadaan senjata untuk
perorangan maupun militer.
"Kepala cabang, Ri Il Ho, sementara
ini tengah kembali ke Korea Utara, sehingga wakil eksekutifnya kini
diselidiki," ungkap seorang sumber kepada JoongAng Daily, dikutip dari Reuters.
Harian ini tidak mempublikasikan identitas sang sumber, namun menyebutnya "memiliki informasi yang luas soal Korea Utara."
Pada
Maret tahun ini, selain menjatuhkan sanksi terbaru kepada Korut, PBB
juga memperpanjang masa pembekuan aset kepada seluruh pendanaan asing
bank tersebut di luar negeri.
Cabang bank di Dandong kemudian
pindah ke sebuah kantor di lantai 13 sebuah gedung yang sama dengan
Hongxiang dan terus beroperasi secara diam-diam, menurut laporan JoongAng Daily.
Kementerian Luar Negeri China belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan ini.
Sementara itu, laporan dari Asan Institute for Policy Studies di Seoul dan lembaga think-tank
C4ADS yang berbasis di Washington pekan lalu mengidentifikasi dana
sebesar lebih dari US$500 juta dalam perdagangan periode Januari 2011
hingga September 2015 antara Korut dengan Liaoning Hongxiang Group.
Laporan itu menyebutkan bahwa Liaoning Hongxiang Group melakukan
perdagangan besar-besaran dengan Korut.
JoongAng juga
melaporkan bahwa lebih dari 20 pejabat bea cukai dan kota Dandong sedang
diselidiki atas dugaan memberikan bantuan ke Ma Xiaohong, pemimpin dan
pendiri Hongxiang. Laporan JoongAng ini mengutip sumber "yang mengetahui hubungan antara Beijing dan Pyongyang."
Sejumlah
aset tertentu yang terkait dengan Ma dan beberapa kerabat serta
rekannya telah dibekukan oleh otoritas China dalam beberapa pekan
terakhir, menurut laporan Wall Street Journal.
JoongAng juga menyebut bahkan sejumlah "karyawan tak dikenal dari Korea Utara" lainnya yang tinggal di China juga tengah diselidiki.
Calais, atau yang disebut juga kamp
hutan, merupakan wilayah di Perancis yang berbatasan dengan Inggris.
Sekitar 10 ribu imigran, berasal dari negara berkonflik seperti Irak,
Suriah dan Afghanistan. (Reuters/Pascal Rossignol)
Jakarta, CB
--
Presiden Perancis Francois Hollande mengumumkan
bahwa kamp imigran Calais akan ditutup pada akhir tahun dan menyerukan
London untuk membantu mengatasi arus imigran yang memenuhi kamp itu demi
mimpi mendapatkan kehidupan yang lebih baik di Inggris.
Calais,
atau yang disebut juga kamp "Hutan", merupakan wilayah di Perancis yang
berbatasan dengan Inggris. Sekitar 10 ribu imigran, berasal dari negara
berkonflik seperti Irak, Suriah dan Afghanistan yang berusaha memasuki
Inggris terlantar di sejumlah kamp pengungsian di sana, sementara
pemerintah Inggris menutup perbatasannya.
"Situasi ini tidak dapat diterima dan semua orang di sini tahu itu,"
kata Hollande dalam kunjungannya ke kota pelabuhan di wilaya utara itu,
Senin (27/9).
"Kami harus membongkar kamp ini secara menyeluruh," ujar Hollande, dikutip dari Reuters.
Perancis
berencana untuk merelokasi para migran dalam sejumlah kelompok kecil
yang akan ditempatkan di penjuru negara itu. Namun, rencana ini mendapat
penentangan keras dari oposisi sayap kanan, yang menilai bahwa para
imigran yang terlantar di Calais adalah masalah Inggris, bukan Perancis.
Sementara, pemerintah Inggris sendiri menilai bahwa imigran
yang ingin mencari suaka harus mengikuti hukum Uni Eropa, yakni
mendaftar pengajuan suaka di negara pertama yang mereka masuki.
Permasalahan
imigrasi merupakan salah satu faktor pendorong utama warga Inggris
memutuskan keluar dari Uni Eropa melalui referendum tahun ini. Isu
imigrasi juga akan menjadi itu utama menjelang pemilihan umum presiden
Perancis pada April mendatang.
Jika Perancis menghentikan upaya
untuk menampung imigran di perbatasan, maka masalah imigrasi itu mau tak
mau harus ditangani Inggris. Oleh karena itu, Hollande secara terus
terang mengingatkan Inggris untuk menepati perjanjian pada pengelolaan
aliran migran antara Inggris dan Perancis.
"Saya juga ingin
menyatakan kembali tekad saya bahwa pemerintah Inggris [harus] memainkan
peran mereka dalam upaya kemanusiaan yang dilakukan Perancis, dan
mereka harus terus melakukan hal itu di masa depan," ujar Hollande.
London
dan Paris telah menyepakati sejumlah kerja sama imigrasi, seperti
pembangunan tembok raksasa dari pelabuhan di Calais dalam upaya menyetop
arus imigran yang datang hampir setiap hari menuju Inggris.
"Apa
yang terjadi di [kamp] 'Hutan' pada akhirnya merupakan masalah bagi
otoritas Perancis, terserah kepada mereka apa yang akan dilakukan di
sana," ujar juru bicara pemerintah Inggris.
"Posisi kami sangat
jelas: kami tetap berkomitmen untuk melindungi perbatasan bersama yang
kita miliki di Calais. Kerja sama kami dengan Perancis untuk menjaga
keamanan perbatasan akan terus berlangsung, terlepas dari apa pun
terjadi di kamp 'Hutan'," ujarnya.