Rabu, 03 Juni 2015

Pengadilan Mesir Tunda Putusan Hukuman Mati Mursi


Pengadilan masih mempertimbangkan rekomendasi dari Imam Besar Mesir.

Pengadilan Mesir Tunda Putusan Hukuman Mati Mursi
Mantan Presiden Mesir Mohammed Mursi di pengadilan (REUTERS/Egyptian State TV via Reuters TV )
 
  CB - Pengadilan Mesir ditunda, Selasa 2 Juni 2015, sebelum membuat putusan akhir atas rekomendasi hukuman mati, bagi mantan Presiden Mohamed Mursi, serta para pemimpin Persaudaraan Muslim lainnya, terkait kasus pembobolan penjara pada 2011.

Dilansir dari Reuters, hakim mengatakan pengadilan ditunda hingga 16 Juni. Mursi dan pemimpin Persaudaraan Muslim, Mohamed Badie, terancam hukuman mati atas tuduhan pembunuhan dan penculikan polisi, serta melarikan diri dari penjara.

Hakim Shaaban el-Shami, mengatakan pengadilan menerima pandangan tidak mengikat dari Imam Besar Mesir, otoritas religius tertinggi Mesir, pada Selasa pagi, dan butuh waktu untuk membahasnya.

Pengadilan juga menunda putusan akhir untuk kasus terpisah, atas pemimpin Persaudaraan Muslim Khairat el-Shater, dan 15 orang lainnya yang dituduh berkonspirasi dengan kelompok militan asing Hamas dan Hizbullah.

Mursi dapat mengajukan banding terhadap vonis. Dia menyatakan, pengadilan tidak memiliki legitimasi, menyebut proses hukum terhadapnya adalah bagian dari kudeta, yang dilakukan mantan panglima militer Abdel Fattah al-Sisi pada 2013.

Sisi yang kini menjabat Presiden, mengatakan Persaudaraan Muslim menjadi ancaman besar bagi keamanan nasional. Sekitar 1.000 pendukung Persaudaraan Muslim tewas oleh pasukan Mesir, serta ribuan lainnya dipenjara dalam dua tahun terakhir.

Pasukan Mesir menangkap dua pemimpin Persaudaraan Muslim, Senin malam, 1 Juni 2015, beberapa jam usai pemerintah mengumumkan bahwa pasukan keamanan telah membongkar jaringan Persaudaraan Muslim.


 Credit  VIVA.co.id




Obama Desak Myanmar Akhiri Diskriminasi Warga Rohingya

Perlakuan diskriminatif bentuk melambatnya transformasi di Myanmar.

Obama Desak Myanmar Akhiri Diskriminasi Warga Rohingya
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama (REUTERS/Jonathan Ernst)
 
  CB - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pada Senin kemarin mendesak Myanmar agar segera mengakhiri diskriminasi terhadap pengungsi Rohingya jika ingin sukses dalam proses transisi menuju ke demokrasi. Berbicara di hadapan para pemuda dari kawasan Asia Tenggara pada Senin malam di Gedung Putih, Obama menyebut AS terus fokus untuk memastikan pengungsi Rohingya yang selama ini menjadi korban perdagangan diberikan tempat baru.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 2 Juni 2015, Obama turut memuji atas langkah yang diambil Indonesia dan Malaysia yang telah bersedia menampung ribuan pengungsi Rohingya dan Bangladesh. Negeri Paman Sam juga bersedia untuk menampung sebagian dari pengungsi Rohingya.

Sementara, imigran dari Bangladesh akan dikembalikan ke negara asalnya. Sebab, motif mereka adalah ekonomi.

"Saya rasa salah satu hal yang paling penting adalah mengakhiri diskriminasi terhadap publik karena penampilan fisik atau kepercayaan mereka. Warga Rohingya selama ini telah dikucilkan. Itulah alasan mereka kabur dari negara asal," papar Obama.

Ketika ditanya jika dirinya merupakan bagian dari pengungsi Rohingya, Presiden ke-44 dan 45 AS itu menjawab dia tetap ingin bertahan di negara tempat awal dilahirkan.

"Saya ingin tetap tinggal di tanah kelahiran di mana orang tua saya tinggal. Tetapi, saya ingin memastikan pemerintah saya melindungi dan memperlakukan saya secara adil," Obama menambahkan.

Selama ini Obama telah menginvestasikan upaya pribadinya dalam mendukung demokrasi di Myanmar. Untuk merealisasikan itu, dia berkunjung ke sana dua kali dalam tiga tahun terakhir.

Dia berharap, upaya tersebut bisa menjadi warisan dari kepresidenannya dan sebagai salah satu elemen untuk bisa mengimbangi kemunculan Tiongkok. Namun, kekhawatiran mulai muncul di Washington mengenai perlambatan reformasi dan perlakuan terhadap warga Rohingya.

Pemerintah Myanmar menolak mengakui Rohingya bagian dari warga negara mereka. Bahkan, lebih dari 100 ribu orang telah kabur akibat dikucilkan dan kemiskinan sejak 2012 lalu.

Menurut Pemerintah Myanmar, warga Rohingya adalah imigran ilegal yang datang dari negara tetangganya, Bangladesh. Mereka juga tetap menolak mengakui Rohingya ketika digelar pertemuan dengan 17 negara pada pekan lalu di Bangkok, Thailand.

Pernyataan itu dilontarkan oleh Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Myanmar ketika pemerintahnya disalahkan dan disebut menjadi akar masalah "tsunami" pengungsi.

Pada Senin kemarin, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan AS telah meminta Myanmar untuk mengizinkan segera didistribusikannya bantuan kemanusiaan bagi 727 warga Rohingya yang berhasil mendarat setelah lama terombang ambing di Laut Andaman dan kini sudah ditahan Angkatan Laut Myanmar.



Credit  VIVA.co.id


Asisten Menlu AS Puji Nelayan Aceh Penyelamat Imigran

Asisten Menlu AS mendatangi kamp pengungsian imigran Rohingya di Aceh.

Asisten Menlu AS Puji Nelayan Aceh Penyelamat Imigran
Anne C Richard, asisten khusus Menlu AS di Kamp pengungsian, di TPI Kuala Cangkoy, Aceh Utara, Selasa, 2 Juni 2015 (VIVA/Zulkarnaini Muchtar)
 
CB - Anne C Richard, asisten khusus Menlu Amerika Serikat, untuk pengungsi dan migrasi, memberikan apresiasi kepada para nelayan Aceh, yang menolong menyelamatkan para pengungsi asal Myanmar dan Banglades, yang terombang-ambing di tengah lautan.
"Terima kasih kepada nelayan Aceh, yang telah mengambil peran sangat penting menolong manusia perahu, mereka sudah berbulan-bulan di tengah laut," kata Anne C Richard, kepada wartawan, di Kamp pengungsian, di TPI Kuala Cangkoy, Aceh Utara, Selasa 2 Juni 2015.
Anne juga memuji tindakan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah Aceh, yang sudah membantu menampung dan menyediakan fasilitas para imigran tersebut.
Anne menyatakan, Pemerintah AS terus  berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia dan Aceh, soal kebutuhan para migran selama ditampung di Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang.
Anne datang ke Aceh bersama Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake dan Muzakir Manaf Wakil Gubernur Aceh, serta Malik Mahmud Wali Nanggroe Aceh. Mereka mengunjungi kamp pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Desa Kuala Cangkoy, Aceh Utara.
Usai bertemu dengan para pengungsi di Kamp Kuala Cangkoy, Anne menemui tiga orang perwakilan nelayan yang menyelamat ratusan jiwa imigran asal Myanmar dan Banglades.



Credit  VIVA.co.id

Bantu Pengungsi Rohingya, AS Kucurkan Dana Rp39 Miliar

Mereka juga mengisyaratkan siap untuk menampung pengungsi Rohingya.

Bantu Pengungsi Rohingya, AS Kucurkan Dana Rp39 Miliar
Asisten khusus Menlu AS Anne C Richard kunjungi Rohingya di Aceh. (VIVA.co.id/Zulkarnaini Muchtar)
 
  CB - Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk bidang kependudukan, pengungsi dan migrasi, Anne C. Richard, pada hari Senin kemarin tiba di Indonesia untuk mencari solusi terkait arus "tsunami" imigran ilegal yang datang dari Bangladesh dan Myanmar. Begitu tiba di Indonesia, Richard langsung berkunjung ke TPI Lapang Camp, Provinsi Aceh.

Menurut informasi dari keterangan tertulis Kedutaan Besar AS di Jakarta yang diterima VIVA.co.id pada Selasa, 2 Juni 2015, Richard mengatakan pemerintahnya berkomitmen untuk mendukung upaya regional untuk mengatasi tantangan imigran ilegal.

"Kami tengah menanti untuk terus melanjutkan dan berkonsultasi dengan pemerintah di daerah serta mengetahui kebutuhan mereka. Cara terbaik bagi AS untuk mendukung mereka yakni mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk imigran yang rentan," ujar Richard seperti dikutip Kedubes AS.

Dia melanjutkan berdasarkan pertemuan khusus yang membahas mengenai imigran ilegal pada pekan lalu di Bangkok, Thailand, Negeri Paman Sam berjanji akan menggelontorkan dana senilai US$3 juta atau setara Rp39 miliar. Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada Organisasi Migrasi Internasional (IOM).

Bantuan tersebut akan melengkapi dana sebelumnya yang telah dikucurkan dan nilainya mencapai hampir US$109 juta atau Rp1 triliun dalam bentuk bantuan kemanusiaan. Richard menjelaskan, dana senilai Rp1 triliun telah diberikan Negeri Paman Sam untuk membantu warga Myanmar yang rentan, termasuk dari kaum Rohingya di Myanmar dan kawasan dimulai dari tahun fiskal 2014.

Dalam kunjungannya ke Aceh, Richard turut mengucapkan terima kasih pemerintah setempat dan nelayan lokal karena telah membantu imigran ilegal untuk mendaratkan ribuan imigran ilegal. Total sekitar 4.000 imigran ilegal telah mendarat di Malaysia dan Indonesia.

"Nelayan lokal telah memainkan peranan penting dan langsung dalam menyelamatkan imigran yang dalam beberapa kasus telah berada di laut selama beberapa bulan lamanya," kata dia.

Sementara, terkait dengan penempatan pengungsi Rohingya, Richard menjelaskan AS akan terus memimpin upaya tersebut bersama dengan badan PBB untuk penanggulangan pengungsi, UNHCR. Negeri Paman Sam secara implisit seolah menyatakan siap untuk menampung pengungsi Rohingya.

Selain berkunjung ke Aceh, Richard akan bertemu dengan Wakil Presiden, Jusuf Kalla dan pejabat tinggi lainnya untuk mendiskusikan isu ini. Richard juga dijadwalkan bertemu dengan Kepala UNHCR dan IOM. Mereka akan membahas mengenai situasi para imigran ilegal di kawasan.



Credit  VIVA.co.id


Penyiksaan Sadis CIA di Guantanamo Kembali Terungkap


Penyiksaan Sadis CIA di Guantanamo Kembali Terungkap  
Majid Khan mengaku digantung berhari-hari, ditelanjangi, disirami air es, tanpa makanan. Saat itu, dia lebih memilih mati ketimbang terus disiksa. (Penjara Guantanamo/Getty Images)
 
 
Washington, CB -- Penyiksaan sadis di penjara Guantanamo kembali diungkapkan salah satu mantan tahanan. Pengungkapan kali ini sebelumnya tidak disebutkan dalam laporan penyiksaan CIA yang dihadirkan ke Senat tahun lalu.

Diberitakan Reuters, Selasa (2/6), Majid Khan, tahanan Guantanamo yang saat ini menjadi saksi dalam kasus CIA mengatakan petugas menyiram kemaluannya dengan air dingin, dua kali merekamnya dalam keadaan telanjang dan beberapa kali menyentuh alat vitalnya. Tercium bau alkohol dari mulut para petugas, Khan juga beberapa kali diancam dengan palu, tongkat baseball, kayu dan ikat pinggang kulit.

Pengakuan ini tercantum dalam dokumen setebal 27 halaman yang merupakan hasil wawancara dengan pengacara selama tujuh tahun terakhir. Pemerintah AS memberi izin bulan lalu untuk mempublikasikan dokumen itu setelah melalui proses peninjauan.

Penyiksaan tahanan kerap terjadi di Guantanamo setelah pemerintahan George W. Bush menyatakan perang terhadap al-Qaidah usai serangan teroris 11 September 2001.


Khan mengaku memilih mati saat dia mengalami sakit luar biasa karena digantung telanjang selama beberapa hari, tanpa makan, hanya diberi minum, diawasi terus dan disirami air dingin ketika diinterogasi.

"Nak, kami akan merawatmu. Kami akan membawamu ke tempat yang tidak bisa kau bayangkan," kata Khan, menirukan ucapan petugas sebelum menginterogasinya. "Saya berharap mereka membunuh saya saja."

Pada pengacaranya, Khan mengatakan siksaan terparah dialaminya pada Mei 2003. Saat itu dia ditelanjangi, digantung selama tiga hari. Dia hanya diturunkan pada hari pertama, lalu diborgol, ditutupi wajahnya dan direndam di air es.

Penginterogasi berulangkali memasukkan kepala Khan ke dalam air, hingga dia merasa hampir mati tenggelam. Petugas juga memasukkan air dan es dari ember ke mulut dan hidung Khan saat proses interogasi ini.

Disirami air es

Dia kemudian digantung lagi. Setiap dua atau tiga jam, petugas menyirami air es ke seluruh tubuhnya dan menyalakan kipas angin ke arahnya, membuat Khan tidak bisa tidur. Setelah digantung dua hari, Khan mengaku mulai berhalusinasi, merasa melihat sapi dan kadal raksasa.

"Saya hidup dalam keresahan setiap harinya karena ketakutan dan antisipasi hal-hal yang akan saya alami," kata Khan yang mengaku sering terserang panik dan mimpi buruk.

Pada Juli 2003 penyiksaan berlanjut. Khan mengatakan, agen CIA menutupi wajahnya dengan kantong dan menggantungnya di tiang besi selama beberapa hari, menyirami mulut, hidung dan alat kelaminnya dengan air es.

Satu kali, dia dipaksa duduk telanjang di kotak kayu selama 15 menit dan direkam video dalam sebuah interogasi. Setelah itu dia diikat ke dinding, dipaksa terjaga.

Saat dokter datang untuk mengecek kondisinya, Khan sempat meminta pertolongan. Namun bukannya membantu, dokter itu malah meminta penjaga untuk menggantungnya lagi di batangan besi. Setelah tergantung selama 24 jam, Khan dipaksa untuk menulis "pengakuan" sambil kembali direkam dalam keadaan bugil.

Khan juga mengaku pernah diborgol kakinya di dalam sebuah belenggu besi seperti sepatu boot yang memaksanya tetap berdiri. Dia mengatakan kakinya bisa patah jika dia terjatuh ke depan dalam keadaan terborgol seperti itu.

Pengakuan Khan ini belum bisa dikonfirmasi. Namun, penyiksaan yang disebutkannya mirip dengan apa yang disampaikan oleh tahanan lainnya dalam laporan Senat.

Khan mengatakan semua tahanan yang disiksa diletakkan di dalam sel gelap tersendiri. Untuk membuat mereka tetap terjaga, petugas menyalakan lampu terang dan memasang musik keras-keras. Beberapa tahanan lainnya mengaku ditahan di sel mirip peti mati.

Makan dari anus

Sebelumnya, Khan mengaku dipaksa makan dengan memasukkan makanan yang telah dihaluskan melalui anus. Menurut para ahli nutrisi, tindakan ini sama sekali tidak memberikan efek apapun terhadap kesehatan narapidana.

Kondisi mereka membaik setelah Kongres AS mengeluarkan Undang-undang Perlakuan terhadap Tahanan pada 2005 yang digagas oleh Senator John McCain yang pernah disiksa saat ditahan pada Perang Vietnam.

Khan, warga negara Pakistan yang bersekolah di Maryland, ditangkap di Pakistan dan divonis bersalah pada 2012 atas dakwaan konspirasi, dukungan material, pembunuhan dan mata-mata. Dia divonis 19 tahun setelah mendapat keringanan karena bersedia menjadi saksi.

Pria 35 tahun ini mengaku telah memberikan uang sebesar US$50 ribu untuk operasi al-Qaidah di Indonesia. Uang itu digunakan untuk pengeboman di depan hotel Marriot di Jakarta tahun 2003, menewaskan 11 orang dan  melukai 80 lainnya.

Khan juga mengatakan bahwa dalang serangan 9/11 Khalid Sheikh Mohammed berencana meracuni pasokan air, meledakkan pom bensin dan bertindak sebagai "agen tidur" al-Qaidah di AS.




Credit  CNN Indonesia


Barat dan Timur Tengah Akan Desak Irak Libatkan Sunni



Barat dan Timur Tengah Akan Desak Irak Libatkan Sunni  
Anggota koalisi melawan ISIS akan bertemu dengan PM Irak guna mengkaji strategi merebut kembali Ramadi yang dikuasai ISIS. (Reuters/Stringer)
 
Paris, CB -- Para menteri negara-negara Barat dan Timur Tengah yang memerangi ISIS akan mendesak Irak untuk lebih melibatkan kelompok minoritas Sunni ketika mengkaji ulang strategi dalam melawan kelompok jihadis itu.

Pertemuan di Paris pada Selasa (2/6) ini akan dihadiri oleh sekitar 20 menteri dari negara-negara seperti Arab Saudi dan Turki. Mereka akan membicarakan upaya membantu Irak membalikkan kekalahan militer terbesarnya dalam hampir satu tahun: kejatuhan Ramadi, ibukota provinsi Anbar yang hanya 90 kilometer dari Baghdad.

“Ramadi merupakan pukulan besar,” ujar seorang sumber diplomatik Perancis. “Kami tidak akan mengubah fondasi strategi kami: serangan udara dan bantuan bagi militer Irak, tetapi penting bagi semua kubu di Irak terlibat dalam pertempuran melasan ISIS.”

Sementara kelompok jihadis ini mengukuhkan posisi mereka, Perdana Menteri Irak Haidar Abadi yang berasal dari kelompok moderat Syiah, harus bisa membujuk suku Sunni Arab untuk melawan ISIS. Sejauh ini, dia gagal melakukannya meski bertekad untuk membentuk pemerintahan yang lebih melibatkan suku Sunni.


Abadi, yang akan memimpin pertemuan dengan Menlu Perancis Laurent Fabius, juga harus memperlihatkan bahwa dia bisa mengendalikan milisi Syiah yang kuat dan sekarang menjadi tulang punggung perlawanan pemerintah Irak, yang perilaku melecehkan suku Sunni sebelumnya membuat kelompok ini marah terhadap pemerintah pimpinannya.

“Ini bukan pertemuan rutin,” ujar seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS kepada wartawan. “Kami datang karena peristiwa di Ramadi. Kami datang untuk mendiskusikan rencana Perdana Menteri Abadi … dalam membebaskan Ramadi dan provinsi Anbar.”

Pejabat yang mengkonfirmasi bahwa Menlu John Kerry akan hadir ke pertemuan itu meski baru mengalami cidera patah kaki di Perancis pada Minggu, ini juga mengatakan salah satu topik yang akan dibicarakan dengan Abadi adalah upaya memobilisasi para pejuang suku Sunni dalam perang melawan ISIS.

“Sejak rencana ini diumumkan (setelah Ramadi direbut), 800 pejuang suku Sunni telah mendaftar sebagai sukarelawan untuk berperang, dengan gaji dari pemerintah, dengan dilengkapi senjata untuk berjuang bersama pasukan keamanan Irak,” kata pejabat itu.

Pertemuan ini bertujuan mengkaji ulang tujuan koalisi “mencengkram” ISIS melalui sejumlah aksi seperti serangan udara di Suriah, menghentikan aliran pejuang asing, memotong jalur keuangan, memberi bantuan kemanusiaan, melawan ISIS di dunia maya, dan menstabilkan wilayah-wilayah Irak yang rusak akibat pertempuran.

Sebelum pertemuan dengan Abadi, Fabius mengadakan pertemuan dengan sekelompok kecil menteri guna membicarakan Suriah, setelah ISIS merebut kota Palmyra dan Presiden Bashar al-Assad tampaknya mulai kalah.

Pertemuan itu akan membicarakan upaya menyelenggarakan kembali perundingan damai yang terhenti, dan membantu Turki mengamankan garis depannya yang berbatasan dengan wilayah Suriah yang dikuasai ISIS.

“Tidak akan ada solusi militer tanpa solusi politik,” ujar Fabius kepada anggota parlemen Perancis minggu lalu.



credit  CNN Indonesia


PM Irak Kritik Negara Anggota Koalisi Melawan ISIS


PM Irak Kritik Negara Anggota Koalisi Melawan ISIS  
Perdana Menteri Haidar al-Abadi menegaskan ISIS bukan hanya masalah Irak tetapi juga masalah dunia secara luas. (Reuters/Kirill Kudryavtsev/Pool)
 
Paris, CB -- Perdana Menteri Irak menuduh koalisi internasional yang memerangi ISIS tidak berbuat cukup dalam mengatasi kelompok jihadis itu, dan menyatakan anggota koalisi seperti Arab Saudi belum menghentikan aliran pejuang asing ke Irak.

Haidar Abadi mengeluarkan pernyataan ini ketika negara-negara Barat dan Timur Tengah yang bergabung dalam koalisi itu bertemu di Paris pada Selasa (2/6). Mereka berencana menekan pemerintah Irak untuk lebih melibatkan kelompok minoritas Sunni dalam perlawanan melawan ISIS.

Pertemuan ini diselenggarakan setelah pemerintah Irak mengalami kekalahan militer terbesar dalam waktu satu tahun. Pada 17 Mei, ISIS berhasil merebut Ramadi dari tangan tentara Irak yang tidak disipilin dan kehilangan semangat. Kota itu hanya 90 kilometer dari Baghdad dan merupakan provinsi Anbar yang mayoritas penduduknya adalah kelompok Sunni.


Sejak itu, pasukan pemerintah Irak diperkuat oleh milisi Syiah yang kini telah menempati posisi di sekitar kota Ramadi. Banyak warga Sunni Irak membenci ISIS tetapi mereka juga takut dengan milisi Syiah setelah bertahun-tahun terlibat dalam pertikaian sektarian.

Perdana Menteri Abadi, seorang Syiah moderat, hanya bisa membujuk suku Sunni memerangi ISIS jika dia bisa mengendalikan milisi Syiah yang kuat itu.

Dia menegaskan yakin rencana militer itu “sudah benar” dan menolak anggapan bahwa Irak tidak berbuat lebih di sisi politik.

“Sejujurnya, kami membutuhkan kegiatan politik dari negara-negara koalisi. Kami ingin penjelasan kenapa banyak teroris dari Arab Saudi, Teluk, Mesir…negara-negara Eropa. Jika ini karena situasi politik di Irak, kenapa ada pejuang Amerika, Perancis dan Jerman di Irak?” ujarnya.

Perdana Menteri Irak ini mengatakan pasukannya berhasil mencapai kemajuan dalam pertempuran melawan ISIS, tetapi membutuhkan bantuan lebih banyak dari komunitas internasional.

“Kegagalan ini ada di tangan dunia,” ujar Abadi kepada wartawan sebelum pertemuan di Paris yang dihadiri oleh menteri dari 20 negara.

“Masalah ini bukan hanya terjadi di Irak. Kami mencoba melakukan tugas kami, tetapi Daesh tidak didirikan di Irak,” ujarnya merujuk pada nama ISIS dalam bahasa Arab.

Abadi mengatakan Irak memerlukan data intelijen dan senjata lebih banyak, seperti senjata anti-tank. Dia mengatakan Baghdad hanya menerima sedikit senjata dan amunisi meski koalisi berjanji memberi lebih banyak persenjataan.

“Hampir tidak ada. Kami berjuang sendiri,” katanya, sambil menambahkan bahwa dia menunggu persetujuan PBB untuk membeli senjata dari Iran.

“Serangan udara berguna bagi kami, tetapi itu tidak cukup. Terlalu sedikit. Pengintaian pun kecil. Daesh sering bergerak dalam kelompok-kelompok kecil,” katanya.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan mengikuti pertemuan itu dari jauh setelah mengalami patah tulang pada Minggu.

“Ini bukan pertemuan rutin,” kata seorang pejabat Deplu AS. “Kami datang karena situasi di Ramadi. Kami datang untuk berdiskusi dengan Perdana Menteri Abadi terkait rencananya…untuk membebaskan Ramadi dan provinsi Anbar.”



credit  CNN Indonesia



Aceh Singkil juara II pelayanan publik dunia


Meulaboh, Aceh (CB) - Kabupaten Aceh Singkil berhasil meraih juara II tingkat dunia dalam penilaian Pelayanan Publik Award 2015 yang diselengarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan program inovasi kemitraan bidan dan dukun beranak.

"Ya, kita mendapatkan juara II pada program inovasi kemitraan bidan dan dukun. Jadi, saya bersama bapak bupati diundang PBB untuk menghadiri acara puncak di Medellin, Colombo, pada 23 sampai 26 Juni 2015," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil Edy Widodo saat dihubungi dari Meulaboh, Selasa

Edy menambahkan, kemenangan Aceh Singkil dalam ajang pelayanan publik, diketahui pada 6 Mei 2015, setelah diumumkan oleh United Nations Publik Service Award (UNSPA) dan pada 13 Mei 2015. Menteri Pemberdayan Aparatur Negara (Menpan) memberikan penghargaan terkait kemenangan tersebut.

"Alhamdulillah, akhirnya kita mendapat juara II dalam inovasi pelayan publik tentang kemitraan bidan dan dukun. Kemenangan ini juga kemenangan bagi Indonesia," katanya.

Ia menyatakan, program pelayanan publik dengan inovasi kemitraan bidan dukun dimulai sejak tahun 2012 dengan niat untuk memperbaiki pelayanan kesehatan terutama dalam mengurangi angka kematian anak dan ibu melahirkan.

Kemudian, program kemitraan bidan dukun dilakukan oleh Pemkab Aceh Singkil, karena permasalahan proses persalinan yang ditangani bidan dukun di desa-desa dalam Kabupaten Aceh Singkil masih sangat tinggi.

Kepercayaan masyarakat Aceh Singkil terhadap bidan desa yang ditugaskan oleh dinkes di dsa-desa kurang difungsikan oleh masyarakat, karena masyarakat lebih memilih bersalin pada bidan dukun dari pada bersalin dengan petugas kesehatan.

Bidan desa (petugas kesehatan) yang ditempatkan di desa-desa oleh Dinas Kesehatan Aceh Singkil kurang difungsikan, karena dianggap petugas kesehatan masih muda-muda sehinga kurang mendapatkan kepercayaan pada masyarakat.

Kemudian, selain masih muda, petugas kesehatan yang ditempatkan dinkes di desa-desa juga memiliki banyak kelemahan, seperti tidak bisa menguasai bahasa lokal Aceh Singkil sehingga para ibu-ibu rumah tangga lebih memilih bidan tradisional (bidan dukun) untuk proses melahirkan, tuturnya.

"Bidan desa yang kita tempatkan di desa banyak keterbatasan, mereka tidak bisa berbahasa lokal, sehingga warga lebih memilih dukun wanita untuk proses bersalin. Makanya pada tahun 2012 dulu kita lakukan kerjasama dengan bidan dukun di desa-desa," katanya.

Ia menjelaskan, untuk saat ini jumlah bidan dukun di Kabupaten Aceh Singkil berjumlah 122 orang yang tersebar di desa-desa. Mereka hingga sekarang masih aktif untuk memberikan pertolongan terutama pada ibu-ibu yang melahirkan.

"Kita lakukan kemitraan dengan bidan dukun ada payung hukumnya, kita punya peraturan bupati. Alhamdulillah, dengan tidak di sangka-sangka program ini bisa membawa Aceh Singkil keajang luar negeri dan mendapat juara II tingkat internasional. Ini merupakan sebuah kebanggaan masyarakat Aceh Indonesia," katanya.

Prestasi yang diraih di tingkat internasional merupakan hasil dukungan masyarakat Aceh Singkil, masyarakat Aceh dan masyarakat Indonesia di nusantara ini dalam mendukung program kemitraan bidan dukun yang telah lama diterapkan di Aceh Singkil, kata Edy Widodo.




credit  ANTARA News

Indonesia pasar potensial terbesar Arianespace di Asia Tenggara


Singapura (CB) - Indonesia menjadi pasar potensial terbesar bagi Arianespace, perusahaan peluncur satelit komersial pertama di dunia.

Indonesia sebagai negara kepulauan dan letak geografisnya yang terbentang dari Sabang hingga Merauke sangat memungkinkan perusahaan yang bermarkas di Prancis itu untuk mengembangkan bisnis satelit seiring meningkatnya penggunaan jaringan satelit untuk menunjang aplikasi telekomunikasi, perekonomian, pengobatan, dan pemantau bencana alam. "Indonesia merupakan pasar potensial terbesar kami di Asia Tenggara," kata Managing Director Arianespace Singapura Richard Bowles di Singapura, Selasa (2/6).

Arianespace telah membantu peluncuran satelit Palapa C2 tahun 1996, satelit Cakrawala 1 tahun 1997, satelit Telkom 1 pada 1999, peluncuran satelit Telkom-2 pada 2005 dengan roket A Ariane 5 ECA, dan satelit baru yang akan diluncurkan untuk BRIsat operator BRI Indonesia, dan Telkom 3S.

"BRI merupakan pelanggan pertama di dunia perbankan yang akan menggunakan jaringan satelit untuk mendukung jaringan kerja di daerah-daerah pelosok Indonesia khususnya kepulauan terpencil," jelas Richard.

Menurut Richard, BRIsat merupakan satelit perbankan pertama di dunia yang dioperasikan oleh bank. BRIsat memiliki bobot 3.500 kg dengan transponder C dan Ku-band yang dirancang untuk masa aktif 15 tahun. Satelit tersebut akan melayani sekitar 11.000 cabang BRI yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. BRIsat akan diluncurkan menggunakan Ariane 5, roket terbesar Arianespace yang memiliki tinggi 51 meter dengan launch thrust 2.860.000 pon yang rencananya akan diorbitkan pada tahun 2016.

Sementara itu, Arianespace akan membantu peluncuran Telkom 3S milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada kuartal empat tahun 2016 di Guiana Space Center di Guyana Prancis.

Telkom 3S yang akan diluncurkan dengan roket Ariane 5 ECA pada transfer orbit geostasioner itu diperuntukkan untuk layanan televisi high-definition (HDTV) dan Ku-band GSM/internet jarak jauh.

Arianespace telah meluncurkan 71 satelit untuk 16 operator di Asia Pasifik selama lebih dari 34 tahun, dengan 11 satelit baru yang akan diluncurkan bagi pelanggan di Australia, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan selama beberapa tahun ke depan.

Wilayah Asia Pasifik merupakan pasar utama bagi Arianespace dimana lebih dari sepertiga bisnis global yang didapatkan oleh perusahaan diperoleh dari wilayah tersebut dan pangsa pasar untuk peluncuran komersial melebihi 60 persen.

"Semakin banyak operator dengan begitu banyak prospek di wilayah ini. Kami menawarkan solusi terbaik untuk pelanggan kami di Asia Pasifik," tegas Chairman and CEO Arianespace Stephane Israel.


 credit  ANTARA News


Arianespace tegaskan ambisi untuk pasar Asia Pasifik


Singapura (CB) - Perusahaan peluncur satelit komersial pertama di dunia Arianespace tegaskan ambisi untuk pasar Asia Pasifik pada pameran teknologi informasi dan komunikasi internasional CommunicAsia 2015 yang berlangsung pada 2-5 Juni, di Marina Bay Sands, Singapura.

"Kemitraan terbaik kami dengan operator di wilayah Asia Pasifik terus berlangsung dengan kuat dan semakin kuat sejak kami menandatangani lima kontrak lagi sejak CommunicAsia terakhir," kata Chairman dan CEO Arianespace Stephane Israel, di Singapura, Selasa (2/6).

Wilayah Asia Pasifik terus mengembangkan solusi satelit inovatif, yang tercermin pada proyek-proyek yang didedikasikan bagi akses internet, aplikasi pengobatan jarak jauh, dan belajar jarak jauh, serta aplikasi-aplikasi lainnya untuk memantau bencana alam.

"Semakin banyak operator dengan begitu banyak prospek di wilayah ini. Pasar terus tumbuh. Maka kami memiliki ambisi untuk pasar di Asia Pasifik. Kami menawarkan solusi terbaik untuk pelanggan kami di Asia Pasifik," kata Stephane.

Hampir dua pertiga dari jumlah satelit yang dimiliki para operator di wilayah Asia Pasifik diluncurkan oleh Arianespace.

Wilayah Asia Pasifik merupakan pasar utama bagi Arianespace dimana lebih dari sepertiga bisnis global yang didapatkan oleh perusahaan diperoleh dari wilayah tersebut dan pangsa pasar untuk peluncuran komersial melebihi 60 persen.

Wilayah Asia Pasifik memberikan hampir 30 persen pendapatan perusahaan bagi peluncuran komersial dari satelit-satelit telekomunikasi geostasioner.

Arianespace telah meluncurkan 71 satelit untuk 16 operator di Asia Pasifik selama lebih dari 34 tahun, dengan 11 satelit baru yang akan diluncurkan bagi pelanggan di Australia, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan selama beberapa tahun ke depan.

Pada tahun 2014 dan tengah tahun pertama tahun 2015, Arianespace menandatangani enam kontrak peluncuran dengan para operator di Asia Pasifik, antara lain BRIsat untuk operator BRI Indonesia, JCSAT 15 bagi operator SKY Perfect JSAT Corporation dari Jepang, Koreasat 7 untuk operator Korea Telecom Corporation Korea Selatan, dan Telkom 3S bagi operator PT Telkom Indonesia.

Sedangkan hingga Mei 2015, Arianespace telah menandatangani kontrak peluncuran dengan GEO-Kompsat 2A dan 2B bagi Korea Aerospace Research Institute, KARI.

Arianespace melaporkan pendapatan tahun 2014 sebesar 1,399 miliar euro, meningkat 41 persen dibandingkan pendapatan tahun 2013 sebesar 989 juta euro dari 11 peluncuran menggunakan tiga sistem peluncur yang dioperasikan di Guiana Space Center di Guyana Prancis, yakni enam peluncuran oleh Arianes 5, empat oleh Soyuz, dan satu oleh Vega.

Arianespace mengkonfirmasi kepemimpinan mereka di pasar peluncur pada tahun 2014 dengan menandatangani 14 kontrak peluncuran baru, termasuk sembilan untuk satelit geostasioner yang menggunakan Arianes 5. Di pasar non geostasioner, Arianespace menandatangani lima kontrak, termasuk dua kontrak yang didedikasikan untuk diluncurkan Ariane 5, satu peluncuran dengan Soyuz, dan tambahan untuk peluncuran menggunakan Vega atau Soyuz.

Pada tahun 2015, 12 peluncuran direncanakan akan dilaksanakan di CSG, enam peluncuran Ariane 5, tiga peluncuran Soyuz, dan tiga peluncuran Vega.


credit  ANTARA News


Pertanda apakah ini? Ribuan antelop mati misterius


Pertanda apakah ini? Ribuan antelop mati misterius
Sekitar 100.000 ekor antelop saiga di Asia Tengah mati dalam beberapa pekan terakhire akibat penyakit misterius (Sergei Khomenko/FAO, PBB)
 
 
Jakarta (CB) - Sebelum Zaman Es terakhir, antelop saiga (sejenis rusa) mencapai jutaan jumlahnya dan menyebar dari Inggris sampai Siberia, bahkan Alaska. Akhirnya bergerak ke stepa-stepa di Asia Tengah sampai abad ke-20 dan kini terancam punah dan menjadi hewan yang dilindungi.

Setelah pendekatan konservasi alam yang ketat, jumlah antelop kini mencapai 250 ribu ekor. "In adalah kisah sukses yang besar," kata Eleanor J. Milner-Gulland, ketua Saiga Conservation Alliance seperti dikutip New York Times.

Namun keberhasilan ini pupus manakala bulan lalu penyakit misterius telah membunuh sepertiga jumlah antelop dunia, hanya dalam beberapa pekan.

"Saya bingung dalam melukiskan dengan kata-kata," kata Joel Berger, ilmuwan senior pada Masyarakat Konservasi Alam Liar (WCS). "Kehilangan 120.000 ekor binatang dalam dua atau tidak pekan adalah fenomenal."

Sebuah tim internasional yang terdiri dari para ahli biologi alam liar diterjunkan untuk mengetahui penyebab matinya antelop-antelop ini.

"Apa pun penyebabnya, ini berpotensi menyianyiakan upaya konservasi bertahun-tahun, dan lebih jauh membahayakan spesies-spesies itu," kata Aline Kuehl-Stenzel, koordinator spesies pada Convensi untuk Konservasi Spesies Hewan Liar Berimigrasi.

Antelop saida adalah makhluk yang menakjubkan. Pada musim semi, mereka berpindah ke stepa-stepa sampai mencapai jumlah ribuan, betinanya biasanya melahirkan bayi kembar.

Antelop saiga bisa menempuh lebih dari 50 mil sehari saat berpindah, dan bisa berlari dalam kecepatan 40 mil per jam.

Para naturalis mengingat wajah bak kartun si hewan yang memiliki hidung besar seperti gajah.

"Strukturnya menakjubkan," kata Dr. Kuehl-Stenzel yang meneliti saiga sejak 2003. "Pada musim kawin, hidung pejantan membengkak, dan kemudian mereka menggoyang-goyangkan kepalanya untuk mengeluarkan suara lembut."

Betina lebih tertarik pada hidung berlemak si pejantan. Para ilmuwan yakin hidung saiga juga berfungsi melindungi hewan ini dari debu yang berterbangan dari tanah kering.

"Untuk beberapa hal, hidungnya berfungsi sebagai penyaring," kata dia. "Namun mungkin juga berfungsi mendingingkan udara sewaktu musim panas, dan pada musim dingin, memanas."

Dari waktu ke waktu, antelop saiga mati dalam jumlah besar. Hal besar terakhir terjadi adalah pada 2010 ketika 12.000 ekor antelop saiga mati.

Sampai kini penyebab kematian hewan ini tidak bisa dipastikan, karena para biolog memang tak bisa mempelajarinya lebih dekat.

"Tidak ada data sama sekali, dan oleh karena itu orang menjadi berspekulasi," kata Richard A. Kock, pakar penyakit alam liar dari Royal Veterinary College, London.

13 Mei lalu Dr. Kuehl-Stenzel mulai mendapat laporan dari para pejabat pemerintah Kazakhstan, salah satu dari lima negara yang melestarikan antelop saiga, bahwa kematian massal itu sudah dimulai.

Ratusan bangkai ditemukan yang kebanyakan adalah para betina induk dan bayi-bayinya. Beberapa hari kemudian, jumlahnya membesar.

Kematian massal antelop ini kini 10 kali lebih besar dibandingkan peristiwa serupa pada 2010. "Skalanya benar-benar tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Dr. Kuehl-Stenzel.

Dr. Berger mengatakan harus segera mencari tahu apa yang menyebabkan antelop-antelop saiga ini mati demi menjamin kelangsungan hidup jangka panjang spesies ini: "Kita tidak akan berada di depan kurva jika kita tak memahami apa yang sedang terjadi."

credit  ANTARA News




Cerita di Balik Penghalauan Pesawat Militer AS oleh TNI AU


Jakarta  (CB) - TNI AU menghalau pesawat militer AS jenis C130 yang hendak melintasi wilayah Indonesia. Pesawat hercules milik AS itu tidak boleh melintas karena izin melintasi Indonesia sudah kadaluarsa.

"Jadi lewat Pangkosek (Panglima Komando Sektor) II, Marsma Tatang langsung diinstruksikan supaya pesawat itu tidak boleh melintas," ujar Kadispen TNI AU, Marsma Dwi Badarmanto, saat dihubungi, Rabu (3/6/2015).

Dalam menghalau pesawat itu, TNI AU juga mengeluarkan peringatan kepada pesawat militer AS. Marsma Tatang mengingatkan, bila pesawat AS itu nekat melintas maka TNI AU tidak akan segan-segan menurunkan paksa pesawat tersebut.

"Sama Pangkosek dikomunikasikan dan diberi peringatan, bila tetap melintas maka akan dipaksa turun," ujar Dwi.

TNI AU, dikatakan Badar, juga sudah menyiagakan beberapa pesawat tempur untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Tetapi pesawat tempur RI tidak bergerak karena pihak AS menghormati peringatan TNI AU.

"Situasi berakhir dengan pesawat itu kembali ke Darwin, dan situasi kembali kondusif," ucapnya.

Pesawat itu terbang dari Darwin untuk kembali ke Singapura. Tapi saat mau melintas ke Indonesia, Selasa (2/6/2015), pesawat itu tertangkap radar TNI AU di Kupang. Dwi mengatakan, pesawat hercules itu dihalau lewat perintah langsung dari Pangkosek II, Marsma Tatang.


Credit  detikNews



TNI AU Halau Pesawat Militer AS di Makassar


Jakarta - TNI Angkatan Udara (AU) memblokir pesawat militer milik AS di Makassar. Pesawat militer AS jenis C130 Hercules itu tidak boleh melintasi Indonesia karena surat izin melintas wilayah RI sudah kadaluarsa.

"Pesawat hercules AS itu izinnya ada tapi sudah mati sejak tanggal 26 Mei (2015) kemarin. Jadi pesawat itu tidak bisa melintasi Indonesia," ujar Kadispen TNI AU, Marsma Dwi Badarmanto, saat dihubungi, Selasa (2/6/2015).

Pesawat itu terbang dari Darwin untuk kembali ke Singapura. Tapi saat mau melintas ke Indonesia, pesawat itu tertangkap radar TNI AU di Kupang. Dwi mengatakan, pesawat hercules itu dihalau lewat perintah langsung dari Pangkosek II, Marsma Tatang.

"Setelah itu TNI AU koordinasi dengan Kedubes AS dan Air Traffic Makassar, hasilnya pesawat itu kembali lagi ke Darwin," ujarnya.

Dwi mengatakan, pihaknya melakukan tindakan tegas ini supaya NKRI tidak kecolongan. TNI AU juga sudah menyiagakan pesawat tempur tetapi karena pesawat AS menuruti perintah, pesawat TNI AU tidak bergerak.
"Setelah koordinasi, situasi tetap kondusif," ucapnya.



Credit   detikNews

Kelakuan memalukan Australia tak terima kalah telak lawan TNI






CB - Tentara Nasional Indonesia (TNI) meraih gelar juara umum dalam kejuaraan menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015. Kemenangan ini sekaligus membuat TNI mendominasi lomba ini sebanyak delapan kali berturut-turut sejak 2007 lalu.

Setidaknya, terdapat 67 medali yang direbut TNI, yang terdiri dari 32 emas, 15 perak dan 20 perunggu. Perolehan itu jauh mengungguli tuan rumah Australia yang berada di peringkat dua dengan meraih 6 medali emas, 15 perak dan 20 perunggu. Disusul Brunei Darussalam di urutan ketiga dengan 5 emas, 4 perak dan 1 perunggu.

Meski mengukir prestasi yang membanggakan tapi tidak bagi tuan rumah. Mereka sempat mempersoalkan keikutsertaan Indonesia dalam kejuaraan tersebut. Seperti yang dilakukan media asal Australia, Herald Sun. Secara terang-terangan, media ini menyebut Indonesia nekat datang ke Australia di tengah tensi yang tinggi pasca-hukuman mati Bali Nine.

Dalam tulisan bertajuk 'Penembak jitu Indonesia ikut serta dalam kompetisi menembak Victoria di tengah tensi hukuman mati Bali Nine', yang diterbitkan pada 11 Mei lalu, Herald Sun menunjukkan sikap memusuhi peserta dari TNI AD. Kedatangan ditulis seakan-akan mengancungkan jari atas keramahan tentara Australia.

Bahkan, media itu mengutip pernyataan pendiri Mercy Campaign Brigid Delaney menyebut keikutsertaan penembak jitu TNI sangat memalukan. "Saya benci membayangkan Australia menyambut orang-orang untuk latihan menembak (di sini) yang mungkin di antaranya terlibat membunuh dalam rentetan kematian."

Beberapa hari berikutnya, harian ini sempat menuliskan prapelaksanaan AASAM. Namun, nampaknya mereka enggan menuliskan kemenangan Indonesia yang hampir meraih semua medali di nomor menembak yang dipertandingkan.

Tak hanya media Australia, keengganan untuk mengungkap torehan tinta emas dalam kejuaraan menembak tersebut tak juga dilakukan oleh situs resmi Angkatan Darat Australia. Sejak kejuaraan berakhir pada 16 Mei lalu, sampai kini panitia AASAM 2015 tak jua menampilkan urutan pemenangnya,

Hal itu terlihat dalam situs resmi AASAM 2015 yang beralamat di www.army.gov.au tidak juga menampilkan hasil rekapitulasi kejuaraan di tiap nomor menembak yang diikuti seluruh negara. Situs ini hanya memuat hasil lomba lima tahun sebelumnya. Jika dirunut ke bawah, TNI hampir selalu menguasai tiga besar setiap nomor menembak.

Tak hanya itu, Laman Facebook komunitas AASAM juga tak menampilkan aksi-aksi tim Indonesia selama kejuaraan berlangsung, kecuali kemenangan pada kejuaraan yang sama setahun lalu. Laman ini lebih banyak menampilkan foto personel militer Australia, AS dan Inggris. Sesekali pula beberapa negara seperti Jepang, Filipina maupun Singapura.

Kemenangan ini ternyata juga membuat para tentara asing curiga. Apalagi Indonesia menang telak dan mampu mengungguli peserta lainnya.

Nah, rupanya para tentara asing yang kalah ini curiga. Kok bisa menang telak seperti itu. Apalagi sudah delapan tahun TNI tak terkalahkan. Australia dan AS malah meminta senapan SS2 dan pistol bikinan Pindad.

"Curiga, mereka ngomong ke panitia. Minta dibuka ke panitia. Saya enggak izinkan lah. Semua kalau mau diperiksa, ya diperiksa," kata Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo dengan sedikit kesal.

Tentu saja TNI tak melakukan kecurangan apapun. Semua kemenangan telak itu didapat dari kerja keras dan latihan berat semua anggota tim tembak Indonesia.

"Disangkanya kita pakai dukun apa?" canda Jenderal Gatot.

Ya, itulah rintangan yang dihadapi para kontestan dari TNI di tengah kecurigaan asing. Namun, mereka menjawabnya dengan prestasi.


Credit  Merdeka.com


Kalah Lomba Tembak, AS dan Australia Minta Senjata TNI AD Dibongkar

 
Kalah Lomba Tembak, AS dan Australia Minta Senjata TNI AD Dibongkar Ilustrasi 
 
Jakarta - Tim Indonesia menang mutlak dalam lomba tembak internasional di Australia. Dikalahkan oleh jawara dari TNI AD, tim Amerika Serikat dan tim Australia meminta senjata yang digunakan tim Indonesia dibongkar.

"Memang ada upaya penjegalan. Mereka minta senjata tim kita dicek saat pertandingan. Minta dibongkar," ungkap Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat berbincang melalui telepon, Selasa (2/6/2015) malam.

Prestasi tim TNI AD memang patut dibanggakan karena mengharumkan nama Indonesia dalam kancah dunia. Tim berhasil menjadi juara dan menang telak dengan memboyong 30 medali emas, 16 perak dan 10 perunggu dalam Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015 yang digelar 20-23 Mei lalu itu.

"Kita hasilnya luar biasa. Sepanjang pertandingan upaya menjatuhkan mental tim kita dilakukan secara luar biasa oleh mereka," kata Wuryanto.

Upaya tersebut, dicontohkan Wuryanto, adalah misalnya dengan diskriminasi peraturan terhadap tim TNI AD. Jika peraturan bagi tim AS dan tim Australia dimudahkan, maka beda halnya dengan apa yang didapat tim Indonesia dalam pertandingan tersebut.

"Ada peraturan yang dibeda-bedakan. Kalau untuk mereka dibuat gampang, buat kita dipersulit. Termasuk mereka minta senjata kita dibongkar, tentu saja tidak kita ijinkan," tutur Jenderal Bintang 1 itu.

Entah apa yang membuat tim AS dan tim Australia 'parno' seperti itu. Padahal sudah terbukti, selama 8 tahun berturut-turut, tim Indonesia berhasil keluar menjadi juara dalam pertandingan yang sama. Sangat membanggakan!

"Ini tahun ke-8 berturut-turut kita jadi juara. Itu menggetarkan mereka. Walau ada upaya penjegalan, tapi toh kita tetap menang," ucap Wuryanto bangga.

Tim Australia sendiri dalam turnamen AASAM 2015 menduduki peringkat kedua dengan raihan yang terpaut jauh dari tim Indonesia. Angkatan Darat Australia hanya berhasil mendapat 4 medali emas, 9 perak, dan 6 perunggu. Sementara di posisi ketiga, tim AS berhasil mengantongi 4 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.

Selama perhelatan yang mengarumkan nama Indonesia, tim TNI AD menggunakan 4 jenis senjata. Yaitu senjata buatan dalam negeri produksi PT Pindad jenis SS-2 V-4 Heavy Barrel dan Pistol G-2 (Elite&Combat). Tim juga menggunakan 2 senjata buatan Belgia yakni senapan SO-Minimi dan senapan GPMG (General Purpose Machine Gun), serta senjata sniper AW buatan Inggris.


 Credit  detikNews



Senin, 01 Juni 2015

Batu Bergambar Raksasa Diduga Bangunan Candi Abad Kedelapan


Batu bergambar sosok raksasa ditemukan oleh seorang petani DIY (Foto: Markus Yuwono)
Batu bergambar sosok raksasa ditemukan oleh seorang petani DIY (Foto: Markus Yuwono)
YOGYAKARTA  (CB)Terkait temuan batu bergambar raksasa oleh petani di Dusun Karang Bajang, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta memperkirakan batu temuan tersebut merupakan bagian dari candi yang dibangun sekira abad kedelapan sampai kesepuluh masehi.
"Kami sudah mengecek lokasi. Ada dua batu yang ditemukan, yakni batu yang bergambar disebut Kala, sementara yang di sisi selatan itu, disebut Antefik," kata Kepala kelompok kerja pengamanan penyelamatan dan zonasi BPCB Yogyakarta, Muh Taufik, di Sleman (1/6/2015).
Dia menjelaskan, Kala atau batu bergambar raksasa berada di atas pintu candi. Sementara Antefik, merupakan hiasan pada dinding candi. Taufik memerkirakan masih ada reruntuhan candi yang tertimbun di dalam tanah persawahan tersebut. Hal itu dapat diketahui dengan melihat pertumbuhan tanaman padi yang ada di sekitar lahan itu tidak tumbuh seperti tanaman padi lainnya.
"Kalau padi tidak bisa tumbuh seperti yang lainnya, berarti ada batuan di bawahnya," ungkapnya.
Namun demikian, tambah Taufik, belum bisa memastikan candi ini bercorak Hindu atau Budha. Sebab, diperlukan penelitian lebih lanjut. Selain itu, pihaknya akan mengkaji apakah di sekitar reruntuhan akan diekskavasi (penggalian di tempat yang mengandung benda purbakala, red) atau tidak nantinya.
"Nanti kita akan lihat, apakah layak diekskavasi atau tidak," ujarnya.
Taufik mengatakan, bangunan tersebut dibuat pada abad kedelapan atau kesembilan masehi jika dilihat dari data awalnya.
"Dugaan dibangun pada abad kedelapan sampai kesepuluh. Kemungkinan, sama dengan Prambanan," tuturnya.
Taufik menambahkan, batu bergambar yang disebut Kala, berukuran lebar 90 sentimeter (cm), tebal 30 cm, tinggi 40 cm, dengan tebal atap 14 cm. Sementara batuan Antefik, berukuran lebar 84 cm, tebal 50 cm, dan tinggi 23 cm.

 Credit  Okezone

Respons Ancaman Rusia, Polandia Perkuat Militer

Polandia meningkatkan pertahanan militer. (Foto: AFP)
Polandia meningkatkan pertahanan militer. (Foto: AFP)
WARSAWA (CB) – Polandia menanggapi ancaman Rusia dengan meningkatkan dana untuk bidang militer sebesar 18 persen. Praktis, ini merupakan pengeluaran belanja militer terbesar di negara-negara Eropa.
Dihantui oleh kenangan invasi Uni Soviet, Polandia dikabarkan akan bergabung dengan anggota NATO, yang memenuhi target sekutu berinvestasi setidaknya dua persen dari pendapatan nasional dalam bidang pertahanan.
Untuk sementara ini, sekutu itu terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Estonia dan Yunani. Rencananya, Polandia akan menggantikan posisi Inggris yang berencana untuk keluar dari kelompok itu.
Parlemen Polandia sepakat dengan permintaan NATO pada 2016. Sebanyak 402 anggota memberikan dukungan dan hanya dua orang yang menolak.
“Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam karier saya. Ini merupakan keputusan yang sangat bagus dan penting melihat situasi keamanan saat ini,” ungkap Menteri Pertahanan Polandia, Tomasz Siemoniak, seperti diberitakan The Telegraph, Senin (1/6/2015).
Dana untuk militer Polandia meningkat dari 5,6 miliar euro pada 2014 menjadi 6,6 miliar euro pada 2015. Dana itu meningkat 18 persen yang mana belum pernah terjadi di negara Eropa sejak Perang Dingin terjadi.
"Negara-negara lain di NATO mendapat manfaat dari kehadiran tentara AS. Sementara itu, beberapa negara lain merasa kurang dari kebutuhan sehingga memutuskan meningkatkan anggaran mereka. Polandia tidak merasa aman meski kehadiran tentara AS,” kata konsultan pertahanan Polandia, Marek Matraszek.
“Pada dasarnya, pemerintah berusaha memberikan aset kepada Polandia untuk menghadapi situasi terburuk. Menahan Rusia sampai mendapat bantuan dari tentara NATO,” sambungnya.


Credit  Okezone

Berikut Detil Aturan Teknis Tax Allowance Untuk Sektor ESDM


Berikut Detil Aturan Teknis Tax Allowance Untuk Sektor ESDM  
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bergegas seusai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/5). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu).
 
Jakarta, CB -- Demi menggairahkan sejumlah industri pada sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM), Pemerintah secara resmi menerbitkan aturan teknis menyoal persyaratan penerima fasilitas keringanan Pajak Penghasilan (PPh), atau tax allowance. Aturan yang merupakan petunjuk teknis dari PP No. 18 Tahun 2015 itu direpresentasikan melalui Peraturan Menteri ESDM No. 16 Tahun 2015 tentang Kriteria dan/atau Persyaratan dalam Pemanfaatan Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang Tertentu dan di Daerah Tertentu pada Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.

Lantaran telah diteken Menteri ESDM pada 13 Mei 2015 dan tercatat sebagai lembar negara di Kemenerian Hukum dan Ham pada 25 Mei 2015, itu artinya pemberlakukan tax allowance bisa dirasakan para pengusaha.

"Iya, sudah (diundang-undangkan) pekan lalu," ujar Dadan Kusdiana, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM saat dihubungi di Jakarta, Senin (1/6).

Dari salinan Permen No. 16 Tahun 2015 yang diperoleh CNN Indonesia, setidaknya terdapat tiga persyaratan yang harus dipenuhi wajib pajak untuk bisa memperoleh fasilitas tax allowance. Persyaratan tadi meliputi: Memenuhi nilai investasi minimum dan pembangunan proyek diperuntukan bagi keperluan ekspor; Memiliki penyerapan angka tenaga kerja yang tinggi; Serta yang ketiga memiliki daya serap komponen lokal dalam rangka meningkatkan industri turunan domestik.

Masih mengacu beleid tersebut, wajib pajak yang berminat memperoleh tax allowance pun diharuskan mengajukan permohonan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan sebelumnya mengantongi surat keterangan dari Direktorat Jenderal terkait kesesuaian kriteria dan persyaratan bidang usaha yang digelutinya.

Akan tetapi, kata Dadan, mekanisme ini bisa ditiadakan asal bidang usahanya memiliki nilai stretegis demi kepentingan nasional yang penilaiannya dilakukan oleh Menteri ESDM. "Tapi (tax allowance) diberikan sepanjang memenuhi kriteria sebagaimana ada di lampiran," tambah Dadan.


Tak Semua Dapat
Mengutip beberapa ketentuan dan lampiran yang ada di dalam Permen ESDM No. 16/2015, bidang usaha yang akan mendapatkan tax allowance terdiri dari: pengolahan gas batubara lanjutan atau coal gasification; pengusahaan tenaga panas bumi baik itu pencarian, pengoboran hingga pengolahan menjadi listrik; hingga kegiatan pengolahan dan pemurnian bagi komoditas biji tembaga, emas dan perak. Untuk ketiga bidang usaha tertentu ini, pemerintah menetapkan batas minimum investasi penerima tax allowance hanya senilai Rp 100 miliar.

Selain tiga sektor diatas, pemerintah juga menjanjikan tax allowance untuk bidang usaha di sektor pemurnian dan pengilangan minyak dan gas bumi dengan minimum nilai investasi Rp 200 miliar; pengadaan listirik yang bersumber pada tenaga gas, uap, air, panas hingga udara dingin dengan minimum investasi sebesar Rp 30 miliar; serta pengadaan gas alam buatan yang di dalamnya meliputi kegiatan regasifikasi gas menggunakan fasilitas FSRU, hingga pengembangan CBM dan Shale Gas dengan nilai investasi paling kecil di angka Rp 1 triliun..

Adapun penerima tax allowance juga dapat berasal dari bidang usaha tertentu, dengan mempertimbangkan lokasi dan area kerjanya selain di Pulau Jawa dan Madura. Diantaranya, pemanfaatan energi batubara untuk upaya pencairan (liquefaction), pengolahan dan pemurnian (hilirisasi) pasir besi, thorium, uranium, nikel, mangan, dan biji timah yang minimum investasinya dalam proyek smelter senilai Rp 100 miliar.

Sedangkan untuk pengolahan dan pemurnian biji timah hitam, biji besi, hingga industri pengolahan melalui proyek smelter, pemerintah hanya mengenakan minimum investasi di angka Rp 50 miliar. Sementara industri pertambangan yang dikenakan batas minimum investasi sebesar Rp 250 miliar terdiri atas biji bauksit dan tembaga.



Credit  CNN Indonesia



10 Pemain Asing Baru Ramaikan Industri Semen Nasional



10 Pemain Asing Baru Ramaikan Industri Semen Nasional  
Seorang pekerja berada di tumpukan Semen Gresik di salah satu toko bangunan di Surabaya, Rabu (21/1). (Antara Foto/Eric Ireng)
 
 
Semarang, CB -- Produsen semen terbesar di Asia Tenggara, PT Semen Indonesia Tbk, dihadapkan pada tantangan yang sangat berat untuk bisa bersaing dengan kompetitor swasta dan asing di negeri sendiri.

Berdasarkan catatan Asosiasi Industri Semen Indonesia (ASI) perusahaan swasta dan asing saat ini menguasai 56 persen industri semen nasional, sedangkan sisanya 44 persen dipegang oleh dua BUMN semen, yakni Semen Indonesia dan Semen  Baturaja.

Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia menjelaskan sejauh ini perseroan memang masih menjadi pemimpin pasar, baik di Indonesia maupun di kawasan Asean. Dia menyebutkan total produksi Smeen Indonesia di Asean sebesar 31,8 juta ton, di mana mayoritas atau 29,5 juta ton dihasilkan di dalam negeri dan sisanya 2,3 juta ton diproduksi di Vietnam.

Dengan total produksi 29,5 juta ton per tahun di dalam negeri, Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa di bawah bendera Semen Indonesia sejauh ini menguasai 41,2 persen pangsa pasar domestik. Membayangi di bawahnya adalah Indocement di bawah benedera HeidelbergCement, Jerman dengan total produksi 20,5 juta ton. Kemudian di urutan ketiga ada Holcim Indonesia sebesar 12,1 juta ton.

Menurut Agung, persaingan industri semen nasional akan semakin ketat ke depannya dengan masuknya 10 pemain baru yang akan membangun pabrik di sejumlah wilayah pada 2017. Adapun ke-10 pemain baru tersebut meliputi:

  1. Siam Cement (Thailand) di Sukabumi, Jawa Barat
  2. Semen Merah Putih (Wilmar Grup) di Banten, Jawa Barat
  3. Anhui Conch Cement (Tiongkok) di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Papua Barat
  4. Ultratech di Wonogiri, Jawa Tengah
  5. Semen Puger di Jawa Timur
  6. Semen Barru di Sulawesi Selatan  
  7. Semen Panasia di Sulawesi Selatan
  8. Jui Shin Indonesia di Jawa Barat
  9. Semen Gombong di Jawa Tengah
  10. Semen Grobogan di Jawa Tengah

"Persaingan dengan asing sangat ketat dan yang terberat adalah bagaimana kita bisa efisiensi dan pada akhirnya kita bisa berkompetisi dengan mereka," ujar Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia di Semarang, Sabtu (29/5).

Efisiensi yang dimaksud Agung antara lain memperketat belanja operasional dan belanja-belanja yang tidak terlalu prioritas. Alokasi belanja terbesar akan diarahkan untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik baru di Rembang, Jawa Tengah. Pabrik senilai Rp 4,45 triliun direncanakan memiliki kapasitas 3 juta ton per tahun dan ditargetkan tuntas dibangun pad akuartal III 2016.

"Sejak awal kami sudah bertempur dengan asing. Jadi penting sekali proyek kami di Rembang  untuk menghadang pemain-pemain baru tadi," ujar Agung.

Akuisisi Semen Baturaja

PT Semen Batu Raja, yang juga tercatat sebagai perusahaan milik negara, saat ini hanya menguasai 2,7 persen pangsa pasar Indonesia dengan tingkat produksi hanya 1,3 juta ton per tahun. Agung Wiharto menilai sebaiknya BUMN tersebut bergabung dengan PT Semen Indonesia untuk memperkuat posisi industri semen nasional di tengah persaingan yang semakin ketat dengan asing.

"Kalau menurut saya memang sebaiknya (Semen Batu Raja) bergabung," katanya.

Wacana akuisisi Semen Baturaja oleh Semen Indonesia sebenarnya merupakan isu lama yang sudah didengungkan sejumlah pihak sejak beberapa tahun terakhir. Namun, wacana tersebut tak kunjung terealisasi karena mendapatkan penolakan dari sejumlah sejumlah penolakan, terutama sejumlah fraksi di DPR.

Agung Wiharto memperkirakan pada 2018-2020 akan ada tambahan pasokan semen yang cukup signifikan di dalam negeri dengan mulai beroperasinya 10 pemain baru tersebut. Kendati persaingan semakin ketat, Agung melihat prospek industri semen tetap cerah jika melihat kebutuhan infrastruktur baru yang cukup banyak di dalam negeri untuk beberapa tahun ke depan.


 Credit  CNN Indonesia

KADI Selidiki Dugaan Dumping Tiongkok, Singapura, dan Ukraina


KADI Selidiki Dugaan Dumping Tiongkok, Singapura, dan Ukraina  
Aktivitas bongkar muatan di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (REUTERS/Beawiharta)
 
 
Jakarta, CB -- Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) Kementerian Perdagangan mengendus paraktik dumping atas impor Hot Rolled Plat (HRP) dari Tiongkok, Singapura, dan Ukraina. Pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) tengah dikaji KADI untuk dapat meredam masuknya HRP dari ketiga negara tersebut.

"Tiga negara itu diduga melakukan kegiatan dumping," kata Ketua KADI Ernawati melalui keterangan tertulis, Senin (1/6).

Ernawati menuturkan penyelidikan sunset review pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dilakukan sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 150/PMK.011/2012 terhadap barang impor Hot Rolled Plate (HRP). Tindakan antidumping ini diatur pula dalam PP Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan pengamanan Perdagangan.


"Penyelidikan yang dimulai pada 22 Mei 2015 itu dilakukan atas permohonan PT Gunung Rajapaksi, PT Gunawan Dianjaya Steel, dan PT Jaya Pari Steel," kata Ernawati.

Menurutnya, penyelidikan dilakukan untuk menganalisis kemungkinan masih terjadinya dumping yang bisa menimbulkan kerugian bagi Indonesia.

Ernawati menilai kebijakan BMAD cukup efektif menurunkan volume impor barang dari negara-negara pelaku dumping. Berdasarkan catatan KADI, selama periode 2012-2014 atau setelah BMAD diterapkan rata-rata volume impor dari sejumlah negara pelaku dumping anjlok 22 persen, dari sebelumnya tumbuh 59 persen selama periode 2009-2011.

Khusus untuk produk HRP, volume impornya juga susut drastis dalam tiga tahun terakhir, dari 711.596 ton pada 2012 menjadi 357.373 ton pada 2014.

Penyusutan impor terutama terjadi untuk impor HRP dari tiga negara yang dikenakan BMAD, yakni Tiongkok, Singapura, dan Ukraina, dari 420.971 ton pada 2012 menjadi 256.179 ton pada 2014.

"Ketiga negara tersebut memiliki pangsa sebesar 72 persen dari total impor HRP," tutur Ernawati.

Credit  CNN Indonesia


Telkom Akuisisi Operator di Wilayah Teritorial AS


Telkom Akuisisi Operator di Wilayah Teritorial AS  
Telkom berupaya memperkuat bisnisnya di internasional dengan mengakuisisi operator telekomunikasi AP TeleGuam Holding Inc. (Dok. Telkom)
 
Jakarta, CB -- Perusahaan telekomunikasi Telkom Indonesia (Telkom) berupaya memperkuat bisnisnya di ruang global. Melalui anak perusahaannya Telekomunikasi Indonesia International USA Inc (Telkom USA), Telkom mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi AP TeleGuam Holding Inc, Senin (1/6).

AP TeleGuam Holding Inc merupakan induk perusahaan GTA TeleGuam yang merupakan salah satu operator telekomunikasi di Guam.  Perusahaan ini menyediakan layanan telekomunikasi telepon tetap, telepon seluler, Internet, dan televisi berlangganan.

Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir mengatakan, saat ini proses akuisisi telah sampai pada tahap persetujuan pemerintah setempat.


"Hal ini semakin memantapkan langkah Telkom Group untuk hadir sebagai new global hub, salah satu pusat lalu lintas telekomunikasi dunia," ungkap Honesti dalam siaran pers yang diterima CNN Indonesia.

Guam merupakan pulau di Samudera Pasifik bagian barat. Ia termasuk wilayah yang masuk teritorial Amerika Serikat, tetapi tidak tergabung dengan Negeri Paman Sama itu. Guam juga memiliki pemerintahan sendiri.


Honesti menilai Guam sebagai pasar yang menarik dan potensial untuk bisnis internasional grup Telkom karena punya posisi strategis sebagai landing point sebagian besar kabel laut yang menghubungkan Asia dan Amerika Serikat.

Telkom dan GTA Teleguam sebelumnya telah menjalin hubungan melalui konsorsium pembangunan kabel laut internasional Souh East Asia – United States (SEA-US) bersama negara anggota lainnya dalam rangka memenuhi permintaan bandwidth yang kian meningkat antara Asia Pasific dan Amerika Utara.

"GTA merupakan perusahaan telekomunikasi yang memiliki pangsa pasar yang besar dan pertumbuhan yang tinggi, brand yang kuat dan quality & technology leader di mobile, landline dan internet business," kata Honesti.

Credit  CNN Indonesia

Lempar Batu, Rakyat Palestina Terancam Dipenjara 20 Tahun


Lempar Batu, Rakyat Palestina Terancam Dipenjara 20 Tahun 
 Rakyat Palestina yang melemparkan batu ke arah teritori Israel dengan niat mencederai fisik sang target akan menghadapi ancaman hukuman hingga 20 tahun. (Reuters/Abed Omar Qusini)
 
Jakarta, CB -- Aksi protes rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel di Yerusalem Timur kerap dilakukan dengan melemparkan batu ke arah teritori Israel. Terkait hal ini, para menteri Israel pada Ahad (31/5) menyetujui legislasi yang menyatakan pelempar batu ke Israel akan terancam hukuman 20 tahun penjara.

Dilaporkan Reuters, rancangan undang-undang ini disetujui oleh sebagai besar anggota parlemen pada akhir tahun lalu. RUU itu menyebutkan, pelempar batu dengan niat mencederai fisik sang target akan menghadapi ancaman hukuman hingga 20 tahun.

RUU ini dikritik oleh menteri kehakiman Israel yang baru saja menjabat, Ayelet Shaked, yang menyatakan bahwa niat pelempar batu sulit ditentukan, terutama dalam aksi protes massa di jalanan, sehingga RUU itu akan sulit diterapkan.

Sejumlah pejabat hukum menyatakan bahwa jaksa biasanya menerapkan tuntutan tidak lebih dari tiga bulan penjara kepada pelempar batu yang tidak mengakibatkan cedera serius.


Dalam akun Twitter resmi miliknya, Shaked mengumumkan bahwa komite menteri telah menyetujui amandemen yang diusulkannya, yaitu hukuman tambahan selama 10 tahun penjara tanpa perlu membuktikan bahwa sang pelempar batu memiliki niat untuk mencederai seseorang. Peraturan ini akan ditambahkan ke dalam RUU tersebut.

Undang-undang soal pelemparan batu pertama kali dicanangkan oleh menteri kehakiman sebelumnya, Tzipi Livni, setelah aksi pelemparan batu marak ke arah rel kereta di Yerusalem terjadi menyusul gelombang protes dari rakyat Palestina di Yerusalem pada 2014 yang berujung ricuh.

Aksi protes tersebut meletus setelah kasus penculikan dan pembunuhan seorang remaja Palestina di Yerusalem pada Juli lalu. Sebanyak tiga warga Israel diduga menjadi dalang pembunuhan, atas dasar membalas dendam terhadap kematian tiga remaja Yahudi dibunuh oleh militan Palestina di Tepi Barat.

Konfrontasi antara pemuda Palestina dan polisi Israel kerap kali berujung ricuh dan diwarnai oleh aksi pelemparan batu ke Yerusalem dan berbagai penjuru Tepi Barat.


Credit  CNN Indonesia



Rusia gabung China di Laut China Selatan, dunia bakal perang nuklir?




CB - Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov dua hari lalu mengatakan Negeri Beruang Merah itu akan bergabung dengan China dalam latihan militer di Laut China Selatan.

Menurut Antonov latihan militer gabungan dengan China itu akan berlangsung pada Mei 2016 mendatang. Latihan perang itu akan fokus pada kontra-terorisme dan keamanan di laut, seperti dilansir surat kabar Russian Today, Ahad (31/5).

Antonov juga menyatakan Rusia khawatir dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dan dia menuding Amerika Serikat kian memperburuk situasi. Dia menuturkan kebijakan Washington selama ini diarahkan buat menyudutkan Rusia dan China.

"Kami khawatir dengan kebijakan Amerika di kawasan, terutama sejak belakangan ini makin menyudutkan Rusia dan China," kata Antonov.

Sebelumnya Jepang sudah menyatakan akan bergabung dengan latihan militer Amerika-Australia di kawasan Asia seiring meningkatnya tekanan terhadap China yang membangun pulau buatan di Laut China Selatan.

Menurut pengamat dari Institut Politik Ekonomi Amerika Serikat, Paul Craig Roberts, kondisi makin mencemaskan ini dipicu keinginan Negeri Paman Sam untuk menjadi negara hegemoni di dunia, seperti dilansir Russian Today, (13/5).

Gedung Putih, kata pria mantan asisten Departemen Keuangan Amerika itu, berusaha menghadang pengaruh negara-negara bersenjata nuklir seperti Rusia dan China.

Penulis sejumlah buku, seperti "How America Was Lost" itu mengatakan, propaganda dan agresi terang-terangan Amerika makin membuat Rusia dan China yakin bahwa Washington menginginkan perang. Kondisi itu juga kian memperkuat hubungan Rusia dan China.

Perayaan Peringatan Hari Kemenangan Perang Dunia Kedua pada 9 Mei lalu di Moskow memperlihatkan eratnya hubungan Rusia dan China. Presiden Xi Jinping duduk bersebelahan dengan Presiden Vladimir Putin menyaksikan parade militer di Lapangan Merah.

Menurut Roberts kondisi saat ini seolah-olah berarti harga dari perdamaian dunia adalah menerima hegemoni Amerika. Hal itulah yang kebanyakan diterima oleh negara di Eropa, seperti Jerman dan Prancis, serta Kanada, Jepang, dan Australia. Tapi Rusia dan China jelas tidak mau menerima itu.

"Jika perekonomian Amerika tidak merosot dan Eropa tidak berani memutus hubungan dengan Washington dan mengedepankan kebijakan luar negeri yang lebih independen, misalnya keluar dari NATO, maka perang nuklir tampaknya akan jadi masa depan umat manusia," kata dia.





Credit  Merdeka.com


China Gelar Latihan Perang di Sepanjang Perbatasan Myanmar

Bom dan mortir dari Myanmar telah menewaskan sedikitnya 5 warga China.

China Gelar Latihan Perang di Sepanjang Perbatasan Myanmar
Ilustrasi militer China (REUTERS / China Daily)
 
  CB - Militer China akan menggelar latihan perang darat dan udara, di sepanjang perbatasan mereka dengan Myanmar, di mana mortir berkali-kali jatuh akibat pertempuran antara pemerintah Myanmar dan pemberontak etnis China.

Kementerian Pertahanan China yang dikutip Channel News Asia, Senin, 1 Juni 2015, mengatakan, latihan bakal dimulai pada Selasa, 2 Juni, di dua kota Yunnan, yang berbatasan dengan wilayah Kokang di Myanmar.

China berkali-kali menyampaikan kemarahannya terhadap Myanmar, atas insiden bom dan mortir yang telah menewaskan sedikitnya lima warga China, serta ribuan warga Myanmar mengungsi ke Provinsi Yunnan, untuk menghindari perang.

Latihan perang tidak akan berdampak pada kehidupan warga, namun mereka disebut harus mengikuti instruksi, mengenai wilayah-wilayah yang masih bisa dilalui. Akhir masa latihan disebut akan diumumkan belakangan.

Parlemen Myanmar, Mei lalu, mengumumkan tiga bulan perpanjangan waktu untuk UU Darurat di Kokang. Kelompok pemberontak di Kokang adalah Pasukan Aliansi Nasional Demokratik Myanmar (MNDAA).

Kelompok itu dipimpin oleh seorang etnis China, Peng Jiasheng. MNDAA berakar dari Partai Komunis Burma, pasukan gerilya yang berperang melawan pemerintah Myanmar hingga 1989.

Kelompok itu menyepakati gencatan senjata dengan pemerintah, yang hanya berjalan hingga 2009. Konflik kembali pecah, saat pasukan pemerintah menyerang wilayah mereka, menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi ke China.


 Credit  VIVA.co.id




Lepas Ekspedisi Nusantara Jaya, JK: Kita Bisa Jadi Negara Maritim Besar


Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah)--Metrotvnews.com/Dheri Agriesta
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah)--Metrotvnews.com/Dheri Agriesta
CB, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla melepas tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2015, yang akan berkeliling di pulau terluar Indonesia. JK menyebut, Indonesia bisa menjadi negara maritim besar jika bisa memanfaatkan laut untuk menghubungkan pulau yang tersebar di Nusantara.

JK didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo, Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi tiba sekitar pukul 09.00 WIB di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Senin (1/6/2015).

"Kita bisa jadi negara maritim yang besar jika negara kepulauan bersatu dalam suatu kesatuan. Apalagi kita punya laut yang luas dan maritim yang baik yang dapat menghubungkannya," kata JK dalam sambutannya.

Tim ekspedisi akan berlayar dari 1 hingga 30 Juni 2015 dan diikuti 86 kapal perintis, KRI Banda Aceh, dan dua kapal Rumah Sakit Doctor Share. Tim ekspedisi akan singgah di 540 pelabuhan yang ada di 22 provinsi di Indonesia.

Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 diharapkan dapat membuka akses untuk distribusi bantuan dan aksi sosial ke daerah terpencil, pulau terluar, dan perbatasan yang sulit dijangkau. KRI Banda Aceh akan berfungsi sebagai kapal induk selama ekspedisi berlangsung.

JK juga menyorot upaya gotong royong dalam ekspedisi ini. Seluruh elemen, baik pemerintah, swasta, angkatan laut, dan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan ini. JK mengapresiasi ekspedisi ini.

"Saya apresiasi dan berikan penghargaan kepada ekspedisi ini yang punya tujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat di mana pun berada untuk memperoleh pelayanan, sistem, dan barang kebutuhan yang baik," imbuhnya.

Selama ekspedisi, tim akan membawa bantuan berupa tangki air, genset, solar cell, televisi, makanan tambahan, sembako, buku pelajaran, perlengkapan sekolah, bibit tanaman, kitab suci, dan alat olahraga. Selain itu, tim ekspedisi Nusantara Jaya juga akan membawa produk unggulan dari timur nusantara untuk dipasarkan di Pulau Jawa.



Credit  Metrotvnews.com


Jusuf Kalla Puji Kecepatan Pembangunan Pelabuhan New Priok


CB, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan peninjauan mendadak ke Terminal Kontainer 1 di Terminal Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (1/6/2015). Dalam kunjungannya tersebut, Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago dan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo.

"‎Baru kali ini pembangunan pelabuhan tahap pertama lebih cepat dari schedule. Mudah-mudahan Juli ini untuk tahap pertama pembangunan 800 meter sudah selesai semuanya. Baru nanti tahap kedua lagi 4 ribu meter," kata JK, Senin (1/6/2015).

‎Pelabuhan Kalibaru atau yang sering disebut dengan New Priok ini rencananya akan dibangun di atas laut seluas 32 hektare dengan muatan 20 kali lipat lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok. Nantinya, Pelabuhan Kalibaru diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar di kawasan Asia Tenggara.

jusuf Kalla menuturkan, pembangunan pelabuhan ini berusaha mengejar kecepatan keluar masuk barang pelabuhan di Singapura. Ia menargetkan bongkar muatan dilakukan selama 4 hari.

"Kami mau ada kecepatan, karena kalau di Singapura itu 1 hari hingga 2 hari, di sini masih 7 hari. Nah sekarang turun. Setelah hampir 5 hari hingga 9 hari, ini kami turunkan 4 hari," tutur JK.

Bila bongkar muatan dilakukan dengan cepat maka biaya yang dibebankan juga akan turun secara otomatis. Niscaya hal ini juga dapat memperlancar logistik nasional.

Pembangunan tahap pertama pelabuhan New Priok meliputi tiga terminal yang masing-masing bisa menampung peti kemas 4,5 juta TEUs. Pada tahap kedua akan dibangun empat terminal yang masing-masing bisa menampung peti kemas hingga dua juta TEUs, atau total delapan juta TEUs. Total investasi tahap pertama memakan biaya hingga Rp25 triliun dengan luas kawasannya 230 hektar.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bobby R Mamahit menjelaskan, kinerja sektor transportasi laut saat ini diakuinya memang kurang maksimal. Ada beberapa penyebab kinerja tersebut melempem.

Pertama ketidakseimbangan muatan angkutan laut sehingga sistem logistik menjadi tidak efisien dan berdampak pada tingginya biaya ekonomi.  Kedua tingginya waktu bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan. Ketiga keterbatasan kapasitas angkut moda transportasi laut nasional. Keempat masih adanya beberapa pungutan yang tidak resmi.

Bobby pun mencontohkan, waktu bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, yang merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia, sangat jauh lebih lama jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

"Dwelling time di Tanjung Priok bisa sampai 6 hari, jauh lebih lama jika dibanding dengan Singapura yang hanya 1 hari atau Hong Kong yang hanya 2 hari," jelasnya.

Negara lain yang mempunyai dwelling time hampir sama dengan Indonesia adalah Thailand yang tercatat 5 hari. Sedangkan Malaysia bisa lebih cepat lagi yaitu 4 hari saja.

Khusus untuk masalah bongkar muat, Bobby menjelaskan, yang menjadi penyebab lamanya proses bongkar muat tersebut adalah pada saat pre - customs clearance yang porsinya berkontribusi sampai 71 persen.


 Credit   Liputan6.com