Foto salah satu halaman di Manuskrip Voynich (Foto: Paris Review)
MESKI manusia telah mencapai kemajuan teknologi yang
luar biasa dalam beberaoa ratus tahun terakhir, masih ada sejumlah
misteri dari abad silam yang masih menjadi perhatian dan belum
terpecahkan sampai hari ini. Salah satu benda misterius yang masih
menarik keingintahuan para peneliti tersebut adalah Manuskrip Voynich.
Manuskrip Voynich adalah sebuah sebuah dokumen yang diperkirakan
berasal dari awal abad ke-15 yang dipenuhi dengan kode-kode tersembunyi
yang belum terpecahkan dan ilustrasi aneh yang tampaknya memiliki
rahasia. Nama dokumen tersebut diambil dari seorang penjual buku asal
Polandia, Wilfrid Voynich yang menemukan manuskrip luar biasa itu pada
1912.
"Fakta bahwa ini adalah manuskrip abad ke 13 yang ditulis dalam sandi
meyakinkan saya bahwa dokumen ini pasti merupakan karya yang sangat
penting, dan sepengetahuan saya, tidak ada manuskrip dari masa-masa
lampau yang ditulis seluruhnya dalam bentuk sandi. Dua masalah yang
kemudian muncul, naskah ini harus diungkap dan sejarah manuskrip harus
dilacak,” kata Voynich saat itu seperti dikutip Vox.
Terkait sejarah dokumen tersebut, meski Voynich mengklaim
masnukripnya berasal dari abad ke-13, hasil penelusuran dengan metode
carbon dating menunjukkan manuskrip setebal 234 halaman itu ditulis
antara1404 sampai 1438. Para peneliti meyakini dokumen tersebut berasal
dari Eropa Tengah meski tidak ada catatan sebelumnya mengenai keberadaan
manuskrip itu.
Saat pertama kali terpantau dalam sejarah, Manuskrip Voynich sudah berusia ratusan tahun dan tidak ada yang dapat membacanya.
Manuskrip tersebut memiliki tujuh bagian terpisah, yang kemudian
diberi nama oleh para peneliti dan penggemarnya dengan istilah
konvensional yang biasa digunakan: botani, astronomi, kosmologi, zodiak,
biologi, farmasi, dan resep.
Bagian pertama adalah bagian botani, yang menghabiskan sekira
setengah dari total halaman manuskrip dan berisi gambar tumbuh-tumbuhan.
Beberapa dari tumbuhan tersebut tampak seperti tanaman nyata sedang
sebagian lainnya tampak tidak pernah ada.
Mengikuti bagian botani adalah bagian astronomi, dengan gambar
matahari, bulan, dan bintang; kemudian bagian kosmologi, dengan gambar
desain geometris melingkar serta bagian zodiak, yang menampilkan lambang
tanda zodiak.
Bagian biologi diisi dengan ilustrasi manusia telanjang,
kebanyakan wanita, dalam rangkaian tabung atau bak mandi berisi cairan.
Di bagian farmasi, ilustrasi wadah berjejer di samping ilustrasi ramuan
tumbuhan. Dan pada bagian akhir yaitu resep, tidak ada ilustrasi yang
tergambar sama sekali, hanya baris demi baris teks yang tidak dapat
dipahami dan setiap paragraf yang ditandai dengan bintang di marginnya.
Sepanjang sejarah, sejumlah ahli pemecah sandi telah berusaha
menganalisa dan mengurai kode di dalam Manuskrip Voynich, dan beberapa
di antara mereka mengajukan analisis yang tampaknya masuk akal, salah
satunya adalah Nicholas Gibbs. Ahli dalam bidang manuskrip abad
pertengahan berpendapat bahwa Manuskrip itu ditulis dalam bahasa latin
yang disingkat seperti monogram.
"Tulisan (dalam Manuskrip Voynich) terdiri dari beberapa huruf
pilihan, yang digabungkan mewakili keseluruhan kata, tidak berbeda
dengan monogram," tulisnya dalam artikel di Times Literary Supplement.
Gibbs berpendapat, ada halaman indeks yang memuat arti-arti singkatan
dalam Manuskrip Voynich yang hilang membuat dokumen itu hampir mustahil
untuk dipecahkan. Namun, teori Gibbs mendapat bantahan dari beberapa
ahli dokumen abad pertengahan lainnya yang meyakini bahwa bahasa yang
dignakan dalam manuskrip tersebut bukanlah bahasa Latin.
Selama Perang Dunia II, upaya pemecahan kode yang terkandung
dalam Manuskrip Voynich juga dilakukan tetapi gagal membuahkan hasil.
Pada 2013, muncul sebuah sugesti dari para peneliti bahwa Manuskrip
Voynich sebenarnya adalah sebuah hoax alias tipuan yang tidak memiliki
arti apa-apa.
"Ada banyak teks terenkripsi sejak Abad Pertengahan dan 99,9 persen
telah dipecahkan. Jika Anda memiliki keseluruhan buku, seperti ini,
seharusnya 'cukup mudah' untuk memcahkannya karena ada banyak bahan
untuk dianalisa dan digunakan (untuk memecahkannya). Fakta bahwa
(Manuskrip Voynich) belum pernah didekripsi adalah argumen yang kuat
untuk teori hoax,” kata ahli kriptografi Klaus Schmeh sebagaimana
dilansir Atlas Obscura.
Saat ini Manuskrip Voynich tersimpan di Perpustakaan Buku dan
Manuskrip Langka Beinecke di Universitas Yale, Amerika Serikat (AS).
Selama enam abad keberadaan Manuskrip Voynich, diketahui belum ada yang
bisa mengartikan satu kata dari tulisan di dalamnya atau mendapatkan
sesuatu yang berguna dari dokumen misterius itu.
Namun, meski tidak diketahui apa yang sebenarnya tertulis di
dalam manuskrip tersebut, banyak ahli, peneliti, bahkan pengusaha yang
mencurahkan pemikiran, daya, upaya bahkan harta mereka untuk mengungkap
isinya. Mungkin, suatu hari apa yang terkandung dalam Manuskrip
Voynich akhirnya terungkap dan meski isinya mungkin tak sesuai harapan,
setidaknya bisa memuaskan rasa penasaran para penelitinya.
Credit
okezone.com