Jumat, 02 Juni 2017

Pemerintah RI dan Filipina Evakuasi 17 WNI dari Marawi



Pemerintah RI dan Filipina Evakuasi 17 WNI dari Marawi Ilustrasi evakuasi dari Marawi. (AFP Photo/Ted Aljibe)


Jakarta, CB -- Pemerintah RI bersama otoritas keamanan Filipina telah mengevakuasi 17 warga negara Indonesia dari wilayah konflik di Marawi, Filipina Selatan. Evakuasi dilakukan menyusul sejumlah WNI yang terjebak dalam operasi militer di wilayah tersebut.

"KBRI Manila dan KJRI Davao berkoordinasi dengan otoritas keamanan Filipina telah berhasil mengevakuasi 17 WNI dengan selamat dari wilayah konflik di Filipina Selatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir melalui keterangan tertulis, Kamis (1/6).

Arrmanantha menyebutkan, sebanyak 11 WNI dievakuasi dari Marantao, 20 km dari Kota Marawi, Provinsi Lanao del Sur. Sementara, 6 WNI dievakuasi dari Sultan Naga Dimaporo, Provinsi Lanao del Norte.


"17 WNI tersebut dibawa ke bandara aman terdekat, Bandara Lagundingan, Mindanao Utara, untuk diterbangkan ke Davao City," katanya.

Dia menambahkan, proses evakuasi dilakukan oleh dua tim berbeda setelah Menlu RI mendapat jaminan keamanan dari Pemerintah Filipina untuk dilakukannya evakuasi. Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 07.00 waktu setempat dan berlangsung selama satu hari.

"Evakuasi sempat tertunda beberapa hari karena situasi keamanan yang dianggap belum kondusif," katanya.

Arrmanantha menjelaskan, proses evakuasi dimulai dari informasi terkait 16 WNI anggota Jamaah Tablig dan seorang WNI yang menetap di Marawi. Mereka terjebak di tengah konflik.


Setelah melakukan verifikasi status 17 WNI tersebut serta mengetahui lokasi keberadaan mereka, Menlu RI Retno Marsudi memerintahkan agar KBRI Manila dan KJRI Davao melakukan upaya evakuasi 17 WNI tersebut ke wilayah yang aman.

"Saat ini ke 17 WNI berada di KJRI Davao dan akan segera dipulangkan ke Indonesia," kata Arrmanantha.

Dia mengatakan, Menlu Retno terus memantau proses evakuasi dari waktu ke waktu untuk memastikan prosesnya berjalan dengan aman dan selamat.

Sebelumnya, Kepolisian Filipina memasukkan nama tujuh WNI ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Mereka diduga terlibat dalam bentrokan militer dengan Maute, kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS di Kota Marawi.


Bentrokan ini pecah pada pekan lalu, ketika militer Filipina melancarkan operasi untuk menangkap pemimpin kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon.

Setelah Presiden Rodrigo Duterte mendeklarasikan darurat militer di Mindanao, bentrokan semakin sengit hingga menewaskan 61 militan Maute, 20 personel militer pemerintah, dan 19 warga sipil.




Credit  CNN Indonesia






Ledakan dan Tembakan Pecah di Tempat Hiburan Manila



Ledakan dan Tembakan Pecah di Tempat Hiburan Manila Ilustrasi. (AFP PHOTO / Benjamin CREMEL)



Jakarta, CB -- Ledakan dan tembakan senjata terdengar di sebuah tempat hiburan di ibukota Filipina, Manila, pada Jumat pagi. Orang-orang bersenjata berada di dalam area tersebut.

Resorts World Manila mengatakan di media sosialnya, mereka berada di tengah situasi penguncian. Sementara pihak kepolisian tengah berusaha mengendalikan situasi tersebut.

"Resorts World Manila saat ini sedang dalam penguncian menyusul laporan penembakan orang-orang tak dikenal," kata perusahaan itu di Twitter seperti dilansir AFP.

"Kami meminta doa Anda selama masa-masa sulit ini," tambahnya.

Seorang pria bertopeng dan bersenjata berada di lantai satu hotel. Dia menembaki para tamu, pegawai hotel yang melarikan diri dari tempat kejadian mengatakan hal itu kepada CNN Philippines.

Saksi yang berbicara dengan stasiun radio mengatakan beberapa pria bersenjata terlihat di kompleks tersebut. Saluran berita ANC mengatakan ada dua orang bersenjata, mengenakan topeng dan baju hitam.

Informasi tersebut tidak bisa segera diverifikasi. Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan kejadian dekat dengan bandara kota, asap tebal mengalir keluar dari sebuah bangunan.

Seorang sumber di salah satu resort mengatakan kepada Reuters petugas sedang mengevakuasi dan menolak memberikan rincian lebih lanjut. 





Credit  CNN Indonesia


Penembakan di Kasino Filipina Tak Berkaitan dengan Terorisme


Penembakan di Kasino Filipina Tak Berkaitan dengan Terorisme Tak lama setelah mendengar laporan mengenai insiden ini, petugas langsung mendatangi lokasi dan berhasil menewaskan sang pelaku. (Reuters/Stringer)


Jakarta, CB -- Kepolisian Filipina memastikan bahwa insiden penembakan di salah satu kasino di Manila pada Jumat (2/6) dini hari tak berkaitan dengan terorisme, melainkan aksi perampokan.

"Jangan panik. Ini tak seharusnya menimbulkan kepanikan. Kami tidak dapat mengaitkan ini dengan terorisme," ujar Kepala Kepolisian Filipina, Ronald Dela Rosa, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (2/6).

Dela Rosa kemudian menjelaskan, kesimpulan ini dapat ditarik dari gerak-gerik sang pelaku yang diduga hanya ingin merampok keping kasino.

"Kami melihat ini sebagai perampokan karena dia tidak melukai siapa pun dan langsung menuju ruang penyimpanan keping kasino," ucap Dela Rosa.

Menurut Dela Rosa, pria itu memarkir kendaraannya di lantai dua kompleks hiburan Resorts World Manila dan langsung masuk ke kasino, menembak layar televisi besar, menyiram salah satu meja dengan bensin, kemudian membakarnya.

Akibat insiden ini, 30 orang terluka saat berupaya kabur dari kasino dan kini sedang dirawat di rumah sakit di dekat lokasi kejadian.

Jeri Ann Santiago, salah satu petugas di ruang gawat darurat San Juan de Dios, pun mengakui tak ada korban yang mengalami luka tembak.

Ia mengatakan, kebanyakan korban mengalami efek dari menghirup asap, juga luka fisik, seperti patah tulang.

Kabar mengenai penembakan ini sempat menimbulkan kepanikan. Pasalnya, Presiden Rodrigo Duterte sedang memberlakukan darurat militer di Mindanao setelah terjadi bentrokan antara aparat dan kelompok militan Maute di Marawi. 





Credit  CNN Indonesia








Salah Sasaran, Serangan Udara Filipina Tewaskan 11 Tentara



Salah Sasaran, Serangan Udara Filipina Tewaskan 11 Tentara Serangan udara yang ditujukan untuk menggempur militan ISIS di Marawi salah sasaran, dan malah menewaskan 11 anggota militer Filipina. (Reuters/Erik De Castro)



Jakarta, CB -- Salah sasaran, serangan udara yang ditujukan untuk militan ISIS yang menggunakan tameng manusia malah menewaskan 11 anggota militer Filipina.

Menurut keterangan militer pada Kamis (1/6), serangan udara itu membuat jumlah korban tewas bertambah menjadi 171 orang sejak pertempuran pecah di Marawi pekan lalu.

Insiden ini merusak klaim pemerintah sebelumnya yang mengaku sudah memegang kendali penuh atas Marawi.

“Ini sangat menyakitkan. Sangat disayangkan mengenai pasukan kami sendiri,” kaya Menteri Pertahanan Delfin Lorencana kepada wartawan di Manila pada Kamis (1/6). “Ini menyedihkan tapi kadang terjadi dalam kabur pertempuran.”

Lorenzana juga memperingatkan bahwa banyak anggota militan yang berhasil melarikan diri, meski Marawi sudah dikepung oleh pos pemeriksaan militer.

Ia mengatakan ada sekitar 500 militan sejak awal pertempuran dan hanya antara 50 dan 100 orang yang diyakini masih ada di Marawi. Menurut militer, sebanyak 120 militan tewas, sehingga masih ada sekitar 300 lebih orang yang diperkirakan menghilang atau berhasil keluar dari Marawi.

Tak hanya dari Filipina, Lorenzana menyebut para militan juga berasal dari Arab Saudi, Chechnya, Yaman, Malaysia dan Indonesia.

Sementara itu, juru bicara Komite Manajemen Krisis Provinsi Zia Alonto Adiong menyebut sekitar 2000 warga sipil masih terjebak di area yang dikuasai militan di Marawi.





Credit  CNN Indonesia









Rabu, 31 Mei 2017

Presiden Korsel Perintahkan Penyelidikan Penambahan 4 Peluncur Rudal THAAD



Presiden Korsel Perintahkan Penyelidikan Penambahan 4 Peluncur Rudal THAAD
Tentara AS memasang sistem THAAD di lapangan golf di Seongju, Korsel, pada bulan April lalu. Foto/Istimewa


SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, memerintahkan dilakukannya penyelidikan terhadap keberadaan 4 peluncur rudal THAAD. Jae-in mengaku kementerian pertahanan Korsel tidak menginformasikan kepadanya bahwa 4 peluncur THAAD telah diimpor ke negara tersebut.

"Presiden Moon mengatakan sangat mengejutkan mendengar empat peluncur tambahan dipasang tanpa dilaporkan ke pemerintah baru atau ke publik," ujar juru bicara kepresidenan Yoon Young-chan mengatakan pada sebuah media briefing seperti dikutip dari laman Independent, Rabu (31/5/2017).




Pihak kantor Moon menyatakan bahwa tambahan empat peluncur rudal canggih Amerika Serikat itu diluar data impor yang dikonfirmasi. Hal itu yang membuat Mooon mengumumkan perintah penyelidikan.

”Presiden Moon memerintahkan untuk mengetahui bagaimana empat peluncur tambahan dibawa ke negara, siapa yang membuat keputusan semacam ini, mengapa hal ini tidak diungkapkan kepada masyarakat dan mengapa hal ini belum dilaporkan ke pemerintahan baru sampai saat ini,” kata Yoon seperti dikutip oleh kantor berita Yonhap.

”Presiden Moon memerintahkan sekretaris seniornya untuk urusan sipil dan kepala NSO (kantor statistik nasional) untuk menemukan kebenaran di balik rahasia masuknya keempat peluncur tersebut,” ujar Yoon.

Perintah penyelidikan ini datang di tengah tanda-tanda untuk meredakan ketegangan antara Korsel dengan China, mitra dagang utama. Selama masa kampanye presiden lalu, Moon telah meminta parlemen untuk meninjau kembali keberadaan sistem pertahanan udara tersebut. Pasalnya, penempatan THAAD telah memicu kemarahan Beijing.

China menolak penempatan THAAD karena khawatit militer Amerika Serikat (AS) dapat melihat sistem rudalnya. Selain itu penyebaran THAAD di Korsel akan menjadi pintu masuk untuk penyebaran yang lebih luas, mungkin di Jepang dan di tempat lain, kata analis militer.


Credit  sindonews.com



Presiden Korsel Terkejut Ada Tambahan 4 Peluncur Rudal THAAD AS


Presiden Korsel Terkejut Ada Tambahan 4 Peluncur Rudal THAAD AS
Sistem rudal pertahanan THAAD AS yang dipasang di Korea Selatan. Foto/REUTERS


SEOUL - Presiden baru Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, terkejut setelah menemukan ada tambahan empat peluncur rudal THAAD Amerika Serikat (AS) di negaranya. Padahal, impor yang dikonfirmasi secara terbuka hanya dua peluncur.

Presiden Moon langsung memerintahkan penyelidikan karena kementerian pertahanan negara itu tak melapor kepadanya tentang impor tambahan peluncur sistem rudal Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) AS.

”Presiden Moon mengatakan sangat terkejut mendengar empat peluncur tambahan telah dipasang tanpa dilaporkan ke pemerintah baru atau ke publik,” kata juru bicara kepresidenan Yoon Young-chan saat briefing media pada hari Selasa (30/5/2017).

Penyebaran sistem rudal pertahanan canggih AS sebelumnya telah disetujui oleh pemerintah Presiden Park Geun-hye dari Partai Saenuri. Presiden Park dipecat setelah tersandung kasus korupsi.

Moon Jae-in, politisi Partai Demokrat, memenangkan pemilihan presiden Korsel pada 9 Mei lalu dan sedang dalam proses transisi kekuasaan. Dia telah berjanji untuk meninjau kesepakatan pengerahan sistem rudal THAAD yang kontroversial itu saat kampanye.

Pihak kantor Moon menyatakan bahwa tambahan empat peluncur rudal canggih AS itu diluar data impor yang dikonfirmasi. Hal itu yang membuat Mooon mengumumkan perintah penyelidikan.

”Presiden Moon memerintahkan untuk mengetahui bagaimana empat peluncur tambahan dibawa ke negara tersebut, siapa yang membuat keputusan semacam itu, mengapa hal ini tidak diungkapkan kepada masyarakat dan mengapa hal ini belum dilaporkan ke administrasi baru sampai saat ini,” Kata Yoon seperti dikutip oleh kantor berita Yonhap.
”Presiden Moon memerintahkan sekretaris seniornya untuk urusan sipil dan kepala NSO (kantor statistik nasional) untuk menemukan kebenaran di balik rahasia masuknya keempat peluncur tersebut,” ujar Yoon.

Kantor tersebut mencatat bahwa keberadaan peluncur tambahan cukup terbuka. Cuplikan dari empat peluncur tambahan telah disiarkan oleh sebuah stasiun televisi lokal pada bulan April lalu. 




Credit  sindonews.com







Bom Mobil Dahsyat Dekat Istana Presiden Afghanistan, 9 Tewas



Bom Mobil Dahsyat Dekat Istana Presiden Afghanistan, 9 Tewas
Seorang pria memindahkan orang yang terluka ke rumah sakit setelah ledakan di Kabul,. Foto/Reuters/Mohammad Ismail


KABUL - Bom mobil dahsyat meledak di pusat ibu kota Afghanistan menewaskan 9 orang. Ledakan yang terjadi di dekat istana presiden dan sejumlah kedutaan negara asing itu juga melukai 90 orang.

Hal tersebut diungkapkan oleh pejabat kesehatan masyarakat sembari menambahkan bahwa jumlah korban dapat meningkat seperti dikutip dari Reuters, Rabu (31/5/2017).

Saksi mata mengatakan bahwa mereka melihat kerumunan orang berkumpul di sekitar ambulans yang membawa orang mati dan luka di rumah sakit. Mereka mencoba untuk mengidentifikasi mayat.

Sebuah bom mobil berdaya ledak kuat menghantam ibu kota Afghanistan. Asap hitam terlihat membumbung di atas istana presiden.

Juru bicara polisi Kabul, Basir Mujahid mengatakan, bom meledak di dekat pintu masuk ke kedutaan Jerman. "Itu adalah bom mobil di dekat kedutaan besar Jerman, tapi ada beberapa badan penting lainnya dan kantor di dekat sana juga. Sulit untuk mengatakan target yang tepat," kata Mujahid.

Ledakan itu menghancurkan jendela dan menerbangkan pintu dari engselnya di rumah yang jaraknya ratusan meter.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Seorang juru bicara kelompok pemberontak Taliban mengatakan bahwa ia tengah mengumpulkan informasi.

Kekerasan di Afghanistan meningkat sepanjang tahun, saat Taliban terus berusaha untuk mengalahkan pemerintah yang didukung Amerika Serikat (AS). Taliban berniat menerapkan kembali hukum Islam setelah mereka digulingkan pada 2001 dalam invasi yang didukung Washington.

Menurut perkiraan AS, karena sebagian besar tentara internasional menarik diri pada akhir tahun 2014, Taliban telah menguasai sekitar 40 persen negara tersebut walaupun pemerintah Presiden Ashraf Ghani memegang semua pusat provinsi.

Presiden AS Donald Trump dijadwalkan untuk segera memutuskan sebuah rekomendasi untuk mengirim 3.000 hingga 5.000 tentara lagi untuk mendukung pasukan NATO dan misi kontra terorisme AS yang sekarang berjumlah lebih dari 10.000 orang.

Panglima pasukan A.S. di Afghanistan, Jenderal John Nicholson, mengatakan kepada sebuah sidang kongres awal tahun ini bahwa dia membutuhkan beberapa ribu lebih tentara untuk membantu pasukan Afghanistan memecahkan "jalan buntu" dengan Taliban. 




Credit  sindonews.com





Putin Sebut Penyebaran Militer NATO Ancaman Keamanan Internasional



Putin Sebut Penyebaran Militer NATO Ancaman Keamanan Internasional
Rusia menyebut penyebaran militer NATO di wilayah perbatasan ancaman bagi dunia internasional. Foto/Istimewa


PARIS - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut sinyal ambigu yang diterima Moskow dari aliansi tersebut. Hal itu merujuk pada hasil dari pertemuan puncak NATO baru-baru ini di mana Rusia dicap sebagai ancaman keamanan.

"Yang menarik perhatian saya adalah bahwa para pemimpin NATO berbicara di puncak pertemuan mereka tentang keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia. Lalu mengapa mereka meningkatkan pengeluaran militer mereka? Siapakah yang akan mereka lawan?" kata Putin, menambahkan bahwa Rusia merasa yakin dengan pertahanannya sendiri.

Hal itu diungkapkan Putin saat diwawancara dengan media Perancis Le Figaro.

Putin juga mengatakan bahwa permintaan Washington kepada anggota NATO lainnya untuk meningkatkan pengeluaran militer mereka dan meringankan beban keuangan yang harus dipikul oleh AS dapat dimengerti dan pragmatis.

"Namun strategi yang dikerjakan oleh NATO melawan Rusia adalah picik," tegas presiden Rusia itu, mengacu pada infrastruktur pertahanan rudal NATO yang meluas di ambang pintu Rusia.

Putin menyebut penyebaran infrstruktur pertahanan rudal itu sebuah pembangunan yang sangat berbahaya untuk keamanan internasional, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (31/5/2017).

Putin meratapi bahwa sebuah gagasan mengenai sistem keamanan komprehensif yang diimpikan pada 1990-an yang akan mencakup Eropa, Rusia dan AS tidak pernah menjadi kenyataan. Alasannya bahwa hal itu akan menyelamatkan banyak tantangan bagi keamanannya yang berasal dari NATO.

"Mungkin semua ini tidak akan terjadi. Tapi memang begitu, dan kita tidak dapat memutar mundur sejarah, ini bukan film," tukasnya.





Credit  sindonews.com





Rusia Ancam Gunakan Nuklir Jika AS atau NATO Masuk Crimea



Rusia Ancam Gunakan Nuklir Jika AS atau NATO Masuk Crimea
Rusia ancam melepaskan serangan nuklir jika AS atau NATO memasuki Crimea. Foto/Istimewa


MOSKOW - Para pemimpin Rusia mengancam untuk melepaskan serangan nuklir jika Amerika Serikat (AS) atau sekutunya, NATO, memasuki wilayah Crimea di Ukraina. Demikian sejumlah komentar yang muncul baru-baru ini sebagai tanggapan atas peningkatan penumpukan militer pasukan Barat di wilayah tersebut.

Seorang anggota parlemen Rusia, Vyacheslav Alekseyevich Nikonov, mengatakan pejabat militer telah membahas kesedian Moskow untuk menggunakan senjata nuklir dalam sebuah konflik dengan pemimpin militer NATO. Ia mengatakan hal itu dalam sebuah pertemuan para pejabat keamanan internasional.

"Mengenai masalah ekspansi NATO di perbatasan kita, pada suatu waktu saya mendengar dari militer Rusia dan saya pikir mereka benar, jika pasukan AS, pasukan NATO berada di Crimea, di Ukraina timur, Rusia tidak akan menahan diri menggunakan nuklir jika terjadi konflik militer pada tahap awal konflik," kata Nikonov seperti dikutip dari IB Times, Rabu (31/5/2017)

Nikonov kemudian mengkonfirmasi bahwa pejabat militer Rusia siap untuk menggunakan senjata nuklir jika terjadi konflik di wilayah Crimea yang diperebutkan.

"Pemimpin militer Rusia telah membahas kesediaan Moskow untuk menggunakan senjata nuklir dalam sebuah konflik dengan para pemimpin militer di NATO, sebagai bagian dari percakapan yang lebih luas dan semakin diperdebatkan mengenai perluasan aliansi tersebut," seperti dilaporkan media Defense One.

Seperti diketahui, AS dan NATO telah sepakat untuk menyebar pasukan di sejumlah wilayah perbatasan Rusia dan negara Baltik. Baik AS dan NATO beralasan hal itu dilakukan untuk mencegah invasi Rusia ke sejumlah negara Eropa pasca aneksasi Crimea dari Ukraina. 




Credit  sindonews.com






AS Mulai Mempersenjatai Milisi Kurdi di Dekat Raqqa



AS Mulai Mempersenjatai Milisi Kurdi di Dekat Raqqa
AS mulai mempersenjatai pasukan Kurdi Suriah yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF) untuk merebut ibu kota ISIS, Raqqa. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sekarang melengkapi pejuang Kurdi dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dengan senapan mesin berat, senjata ringan, dan amunisi untuk memerangai ISIS di dekat benteng mereka Raqqa, Suriah. Demikian pernyataan juru bicara Pentagon Eric Pahon.

Pahon mengatakan bahwa langkah ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan pembebasan Raqqa. ISIS mengumumkan kota ini sebagai ibu kota khalifah yang mereka proklamirkan sendiri.

"Secara keseluruhan, peralatan yang akan diberikan oleh koalisi pimpinan AS ke SDF mencakup senjata ringan, amunisi, senapan mesin berat dan senjata yang mampu mengalahkan ancaman spesifik yang diharapkan pasukan mitra kita karena mereka berperang melawan musuh yang putus asa, seperti IED (bom rakitan) dengan kendaraan lapis baja berat," jelas Pahon seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (31/5/2017).

Pahon mengatakan akan ada pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan senjata tersebut.

"Sebisa mungkin, penasehat kami akan memantau penggunaan senjata dan perlengkapan yang kami berikan pada elemen Kurdi SDF, memastikan penggunaan hanya terhadap ISIS," katanya.

"Setiap dugaan penyalahgunaan atau pengalihan dukungan A.S. akan dianggap serius dan mengarah pada pembatasan dukungan yang mungkin, jika diverifikasi," imbuhnya

Pahon juga mengatakan satu-satunya kekuatan di lapangan yang berhasil merebut Raqqa adalah SDF, di bawah dukungan AS dan koalisinya. 




Credit  sindonews.com








Libya Tuding Qatar Danai Al-Qaeda


Libya Tuding Qatar Danai Al-Qaeda
Kepala Tentara Nasional Libya, Khalifa Haftar menuding pemerintah Qatar telah memberikan dukungan kepada kelompok teroris. Foto/Istimewa


TRIPOLI - Kepala Tentara Nasional Libya, Khalifa Haftar menuding pemerintah Qatar telah memberikan dukungan kepada kelompok teroris. Tidak tanggung-tanggung, Haftar menyebut Qatar adalah salah satu negara yang mendanai al-Qaeda.

"Tentara Libya mencatat kedatangan warga Chad, Sudan dan negara-negara Afrika dan Arab lainnya ke wilayah negara tersebut (Qatar), yang kemudian memasuki Libya karena kurangnya kontrol atas perbatasan," kata Haftar.

"Mereka menerima uang dari Qatar, serta negara-negara lain dan kelompok teroris lainnya yang memiliki hubungan dengan organisasi teroris Al-Qaeda," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (30/5).

Pernyataan Haftar datang di tengah memburuknya hubungan antara Qatar dan beberapa negara Teluk, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Buruknya hubungan ini disebabkan oleh banyaknya pemberitaan yang menuduh pemerintah Qatar mendanai terorisme dan menahan militan di wilayahnya.

Sejatinya, tudingan mengenai Qatar mendanai sejumlah kelompok teroris di Timur Tengah bukanlah barang baru. Tudingan ini sudah muncul sejak awal munculnya al-Qaeda, namun sejauh ini belum ada bukti kongkrit yang menunjukan dukungan Qatar terhadap kelompok teroris.  





Credit  sindonews.com





Eks Diktator Panama Manuel Noriega Tutup Usia

Eks Diktator Panama Manuel Noriega Tutup Usia Mantan Dikator Panama Manuel Noriega meninggal dunia di usia 83 tahun. (REUTERS/Beth Cruz)


Jakarta, CB -- Mantan Diktator Panama Manuel Antonio Noriega mengembuskan napas terakhir di Panama City, Senin malam (29/5) waktu setempat, di usia 83 tahun. Menteri Komunikasi Panama Manuel Dominguez menyebut kesehatan Noriega terus memburuk setelah puluhan tahun dipenjara akibat kejahatannya saat berkuasa.

“Manuel Noriega meninggal di Rumah Sakit Santo Tomas, Panama City,” ujar Dominguez, dalam sebuah pernyataan resmi kepada AFP.

Dominguez menambahkan, Noriega tengah dalam pemulihan usai operasi pengangkatan tumor otak, Maret lalu.

Presiden Panama Juan Carlos Varela mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Noriega melalui Twitter. Dia menulis hal itu sebagai “penutup sebuah bab dalam sejarah Panama”. Varela juga menyebut bahwa mantan pemimpin negara itu patut dikebumikan dengan damai.

Noriega sempat mendekam selama puluhan tahun di penjara Panama karena terbukti bersalah memerintahkan penculikan dan pembunuhan selama berkuasa.



Dia diberi kesempatan bebas sementara pada 28 Februari untuk melakukan operasi pengangkatan tumor otak. Selain itu, kesehatan Noriega juga terus menurun dan dia menderita berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, kanker prostat serta depresi.

Atas alasan kesehatan, keluarga Noriega memohon pada pemerintah agar dia bisa menjalani sisa masa tahannya sebagai tahanan rumah.

Namun pemerintah menolak permohonan tersebut dan memerintahkan Noriega segera kembali ke penjara setelah pulih dari operasi.

Kesehatan Noriega terus memburuk setelah dua divonis hukuman penjara seumur hidup atas kejahatannya selama berkuasa.Kesehatan Noriega terus memburuk setelah dia divonis hukuman penjara seumur hidup atas kejahatannya selama berkuasa. (Foto: REUTERS/Handout)

Diagungkan lalu Digulingkan

Lahir pada tahun 1934 di keluarga miskin, Noriega memilih masuk militer di usia muda dan karirnya meroket hingga dia terpilih menjadi penguasa de facto di Panama.

“Saya mengenal Noriega ketika saya menjadi letnan dan dia masih jadi letnan kedua,” kata mantan Jendaral Pasukan Keamanan Ruben Dario Paredes, yang juga merupakan kritikus Noriega.

“Dia sangat atentif dan normal, tegas, disiplin serta terhormat. Namun, ketika dia berkuasa, dia jadi orang yang berbeda. Kekuasaan mengubahnya, merusak Noriega,” ujar Paredes menambahkan.



Noriega dilaporkan sempat direkrut oleh CIA pada tahun 1967, setahun sebelum dia terlibat dalam kudeta militer yang menggulingkan Presiden Arnulfo Arias pada 1968.

Pada waktu itu, Noriega memberikan dukungannya pada pemimpin kudeta, Jenderal Omar Torrijos, yang kemudian mempromosikan dia menjadi kepala unit intelijen militer G-2, yang ditakuti.

Pada 1983, dua tahun setelah tewasnya Torrijo akibat kecelakaan pesawat yang misterius, Noriega mengambil alih Garda Nasional dan menjadi pemimpin de facto Panama.

Di masa dia berkuasa, Noriega menjadi ‘agen ganda’ karena dia masih termasuk agen CIA. Selain itu dia juga kerap berhubungan dengan gembong narkoba Kolombia Pablo Escobar, serta penguasa Kuba Fidel Castro.

Tapi, kekejamannya yang terus meningkat dan hubungan dekatnya dengan para gembong narkoba membuat Panama kembali melakukan kudeta militer yang didukung Amerika Serikat.



Noriega digulingkan pada Desember 1989 dengan bantuan invasi AS. Dia menyerah pada tentara AS pada Januari 1990. Pria berjulukan ‘Muka Nanas’ itu kemudian diterbangkan ke AS untuk menghadiri pengadilan militer yang memvonis hukuman penjara dengan tuduhan perdagangan narkoba dan pencucian uang.

Pada 2010, Noriega dikirim ke Perancis, yang juga mendakwanya dengan tuduhan pencucian uang. Dia lalu diekstradisi ke Panama pada 2011 dimana negara mengadilinya secara in absentia, kemudian dijatuhi hukuman penjara karena pembunuhan politik dan perannya dalam membunuh tentara yang mencoba melakukan kudeta terhadap dia.

Ketika kembali ke Panama, Noriega yang dulu kuat dan gagah, kini tampak lemah. Dia harus menggunakan kursi roda dan menderita berbagai penyakit.

Dua tahun lalu, Noriega mengeluarkan permintaan maaf secara menyeluruh "kepada siapa saja yang merasa tersinggung, terpengaruh, dirugikan atau dipermalukan oleh tindakan saya.”






Credit  CNN Indonesia






AS Sukses Uji Coba Sistem Pertahanan Rudal Antarbenua


AS Sukses Uji Coba Sistem Pertahanan Rudal Antarbenua 
Uji coba sistem Ground-based Midcourse Defense (GMD) ini dianggap sebagai pencapaian luar biasa mengingat sulitnya menembak satu rudal dengan rudal lainnya. Reuters/Lucy Nicholson)


Jakarta, CB -- Untuk pertama kalinya, Amerika Serikat berhasil melakukan uji coba sistem pertahanan rudal dengan simulasi serangan rudal balistik antarbenua (ICBM).

Di awal uji coba ini, militer AS menembakkan rudal jenis ICBM dari Pulau Kwajelein di Kepulauan Marshall ke arah perairan selatan Alaska pada Selasa (30/5).

Mereka kemudian menembakkan rudal untuk mengintersepsi ICBM tersebut dari Pangkalan Udara Vanderberg di California.

Uji coba sistem Ground-based Midcourse Defense (GMD) ini dianggap sebagai "pencapaian luar biasa" mengingat sulitnya menembak satu rudal dengan rudal lainnya.

"Sistem ini sangat penting bagi pertahanan negara dan uji coba ini menunjukkan bahwa kita mampu dan kredibel dalam menangkal ancaman yang sangat nyata," ujar direktur Badan Pertahanan Rudal AS, Jim Syring, kepada Reuters.

Pendiri Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal, Riki Ellison, pun mengatakan bahwa uji coba ini merupakan satu langkah yang sangat vital bagi pertahanan AS.

"Kita menunjukkan kemampuan kita untuk mempertahankan Amerika Serikat dari Korea Utara sekarang ini," ucapnya.

Korea Utara memang dianggap sebagai salah satu ancaman nyata bagi AS, terutama sejak awal tahun ini. Dalam pidato tahun barunya, pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, bertekad mengembangkan ICBM yang dapat mencapai AS.

Jarak antara Korut dan AS sendiri mencapai sekitar 9.000 kilometer, sementara kemampuan tempuh ICBM rata-rata 5.500 kilometer. Namun, sejumlah ICBM dirancang dapat mencapai 10 ribu kilometer, bahkan lebih.

Uji coba GMD ini sendiri merupakan yang pertama kalinya menggunakan ICBM. Sejak 1999, Pentagon baru melakukan 17 uji coba penggunaan GMD tanpa ICBM dan hanya sembilan di antaranya yang berhasil.

Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Jeff Davis, mengatakan bahwa sistem ini bukan satu-satunya alat pertahanan Pentagon untuk menangkis rudal.

"Ini hanya salah satu elemen dari strategi pertahanan rudal yang lebih luas yang dapat kami kerahkan untuk menangkis ancaman," tuturnya.





Credit  CNN Indonesia






PBB Tunjuk Tim Investigasi Kekejaman Terhadap Etnis Rohingya



PBB Tunjuk Tim Investigasi Kekejaman Terhadap Etnis Rohingya 
Pengungsi Rohingya di Bangladesh. PBB membentuk tim khusus guna menyelidiki kekejaman yang dilakukan militer Myanmar di Rakhine. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)


Jakarta, CB -- Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan HAM PBB) menunjuk tim yang terdiri dari tiga orang untuk menyelidiki kekejaman yang terjadi pada muslim Rohingya. Pembentukan tim ini disepakati pada Maret, menyusul penolakan Myanmar atas penyelidikan PBB mengenai Rohingya.

Tim penyidik itu diminta mengutamakan investigasi kekerasan yang dilakukan tentara Myanmar di Rakhine, dimana mereka diduga melakukan pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap kelompok etnis tersebut.

Adapun tim tersebut terdiri dari pengacara India dan pejuang hak wanita Indira Jaising, mantan pemimpin pembela hak asasi manusia asal Sri Lanka Radhika Coomaraswamy dan Christopher Dominic Sidoti, pengacara HAM terkemuka dari Australia.

Ketiganya dijadwalkan bertemua di Jenewa untuk menyusun rencana penyelidikan.



Namun, Dewan HAM PBB tidak menyebutkan apakah tim tersebut sudah mendapat akses masuk ke Rakhine atau bahkan izin memasuki Myanmar.

Sebelumnya, mengutip AFP, pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi menegaskan bahwa pemerintahannya telah "melepaskan diri” dari resolusi PBB yang meminta adanya penyelidikan terkait etnis Rohingya. Suu Kyi menyebut resolusi PBB “tidak berkaitan“ dengan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Kawasan utara Rakhine telah ditutup sejak Oktober saat militer melakukan operasi guna memburu militan Rohingya yang melakukan serangan mematikan ke pos polisi.

Sekitar 100 ribu warga Rohingya yang tergusur akibat kekerasan militer itu, melarikan diri ke Bangladesh, yang bertetangga dengan Myanmar.

Laporan Dewan HAM PBB berdasarkan kesaksian pengungsi Rohingya di Bangladesh menyebutkan bahwa pasukan keamanan Myanmar bisa jadi bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan.



Tapi, Myanmar menolak tudingan tersebut dan tidak mengizinkan pengamat internasional ke daerah tersebut.

Dewan HAM telah meminta pemerintah Myanmar untuk memberi penyidik ​​"akses penuh, tidak terbatas dan tidak terpantau ke semua wilayah".

Matthew Smith, pimpinan pengawas Fortify Rights di Bangkok yang melacak secara ketat situasi Rakhine, mengatakan kepada AFP bahwa pemerintah Myanmar “tidak memiliki alasan untuk tidak bekerja sama dengan misi ini."

Dia mengatakan bahwa penyelidik yang ditunjuk Dewan HAM PBB adalah "tim kuat yang sesuai dengan tugasnya."

Misi tersebut dijadwalkan memberi laporan pada Dewan HAM PBB atas temuan mereka secara lisan pada September mendatang.




Credit  CNN Indonesia








Kronologi Sepekan Bentrokan Militer dan ISIS di Marawi




Kronologi Sepekan Bentrokan Militer dan ISIS di Marawi




Credit  cnnindonesia.com


Suasana Marawi Usai Militer Filipina Kendalikan Situasi




Tentara Filipina berlari mencari perlindungan saat menyerang benteng persembunyian Kelompok Maute di Marawi. Militer Filipina mengklaim mereka telah berhasil mengendalikan situasi. (REUTERS/Erik De Castro)


Pasukan keamanan Filipina terus berpatroli dan melakukan operasi pembersihan di Marawi. Pemerintah menurunkan marinir dan pasukan khusus guna membungkam kelompk Maute. (REUTERS/Erik De Castro)




Kelompok Maute yan berbaiat pada ISIS berhasil dilumpuhkan setelah militer Filipina melakukan gempuran serangan udara tanpa henti, sejak Jumat (26/5). (REUTERS/Erik De Castro)



Kota Marawi berubah mencekam sejak bentrokan pecah antara Kelompok Maute dan pasukan keamanan, seminggu lalu. Warga meninggalkan rumah serta peliharaan mereka dan mengungsi ke kota tetangga demi keamanan. (REUTERS/Erik De Castro



Pasukan keamanan terlihat menggantungkan rosario di tas peralatan. Kendati sudah bisa mengendalikan situasi, tentara Filipina masih terus melakukan patroli dan operasi pembersihan. (REUTERS/Erik De Castro


Militer meyakini masih terdapat beberapa kantong persembunyian militan di Marawi. Pemerintah Provinsi juga meminta penduduk membantu menangkap militan yang berusaha kabur dari Marawi. (REUTERS/Erik De Castro


Dilaporkan terdapat 2000 warga sipil yang terjebak dalam bentrokan di Marawi, termasuk 16 WNI. Hingga kini, Pemerintah Republik Indonesia belum bisa melakukan evakuasi WNI karena operasi masih berlangsung. (REUTERS/Erik De Castro)



Seorang tentara Filipina terlihat tengah beristirahat di basis militer di Kota Marawi. Bentrokan sengit yang berlangsung selama sepekan menelan lebih dari 100 nyawa, termasuk belasan pasukan keamanan dan warga sipil. (REUTERS/Erik De Castro)


Banyaknya serangan udara yang dilancarkan militer Filipina membuat warga terpaksa mengungsi dan membuat Marawi, yang disebut sebagai kota muslim tercantik Filipina, berubah jadi kota mati. (REUTERS/Erik De Castro


Warga yang terjebak di Marawi harus berjibaku dengan minimnya pasokan air bersih dan makanan selama bentrokan antara militer Filipina dan kelompok Maute berlangsung. Terlihat warga tengah mengantri air di kamp militer di Marawi. (REUTERS/Erik De Castro)


Warga yang terjebak, tidak bisa pergi dari Marawi karena khawatir masuk ke daerah kekuasaan Kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS. (REUTERS/Erik De Castro




Terlihat cermin di  rumah warga yang retak karena tertembak senapan penembak jitu saat bentrokan terjadi antara militer Filipina dan kelompok Maute di Marawi. Kini, militer mengklaim mereka sudah bisa mengendalikan situasi. (REUTERS/Erik De Castro)















Credit  cnnindonesia.com





Filipina jadi pusat baru ISIS, jadi tujuan petempur asing



Filipina jadi pusat baru ISIS, jadi tujuan petempur asing
Pasukan Filipina terlihat melakukan serangan terhadap pemberontak dari kelompok Maute, yang mengambil alih sebagian besar kota Marawi, di Kota Marawi, selatan Filipina, Kamis (25/5/2017). (REUTERS/Romeo Ranoco)
... pemerintah di Jakarta memperkirakan ada 38 warga Indonesia yang terbang ke Filipina untuk bergabung dengan afiliasi ISIS di sana...

Marawi City, Filipina (CB) - Puluhan gerilyawan asing bertempur bersama dengan simpatisan kelompok bersenjata ISIS untuk melawan pasukan pemerintah di wilayah selatan Filipina sepanjang pekan lalu.

Fenomena ini bukti area bergolak di Filipina itu cepat menjadi pusat tujuan kelompok teroris di Asia.

Seorang sumber intelejen Filipina mengatakan bahwa ada 400-500 petempur di Marawi City, yang terletak di Pulau Mindanao, pada Selasa. DI antara mereka, ada 40 orang yang datang dari luar negeri, termasuk dari negara-negara Timur Tengah.

Sumber yang sama mengungkapkan mereka berasal dari Indonesia, Malaysia, satu orang Pakistan, satu dari Arab Saudi, satu dari Chechnya, seorang Yaman, India, Maroko, dan Turki.

"ISIS tengah menuju kehancuran di Irak dan Suriah, mereka merespon dengan menyebar ke Asia dan wilayah Timur Tengah lain," kata Rohan Gunaratna, pakar keamanan di S. Rajaratnam School of International Studies.

"Salah satu area yang menjadi tujuan mereka adalah Asia Tenggara dengan Filipina sebagai pusatnya," kata dia.

Banyak pejabat di Mindanao yang sudah memperingatkan bahwa kemiskinan, tidak tegaknya hukum, dan konflik perbatasan di area Muslim tersebut akan menjadi lahan subur bagi radikalisme Asia Tenggara, terutama pada saat gerilyawan ISIS terusir dari Irak dan Suriah.

Pertempuran di Marawi City adalah yang pertama di Asia Tenggara di mana ISIS berkonfrontasi langsung dengan pasukan keamanan dalam waktu lama.

Pada tahun lalu, sejumlah petempur ISIS dari Asia Tenggara di Suriah merilis video yang mendesak agar para pengikutnya bergabung dengan perjuangan di wilayah selatan Filipina, alih-alih terbang ke Suriah.

Pakar terorisme lain, Sidney Jones, mengungkap beberapa pesan Telegram yang digunakan oleh pendukung ISIS.

Satu orang pengguna mengaku tengah berada di Marawi City di mana dia menyaksikan tentara "lari seperti babi" dan "darah kotor mereka bercampur dengan mayat sesama."

"Hijrahlah ke Filipina. Pintu telah terbuka," kata seorang pengguna lainnya.

Pertempuran di Marawi City dimulai dengan serangan tentara untuk menangkap Isnilon Hapilon, pemimpin Abu Sayyaf, sebuah kelompok yang terkenal karena banyak melakukan penculikan dan penyembelihan kepala orang kulit putih.

Abu Sayyaf dan kelompok bersenjata Maute, dua-duanya sudah berbaiat kepada ISIS, bertempur bersama di Marawi City. Mereka membakar sebuah rumah sakit dan sebuah katedral, serta menculik seorang pendeta Katolik.

Menurut sebuah laporan intelejen yang didapatkan Reuters, pemerintah di Jakarta memperkirakan ada 38 warga Indonesia yang terbang ke Filipina untuk bergabung dengan afiliasi ISIS di sana. Sekitar 22 di antara mereka turut bertempur di Marawi City.

Namun demikian, sumber Reuters lain mengatakan bahwa angka sebenarnya bisa melampaui 40 orang.

Sumber dari Densus 88, unit anti-terorisme Indonesia, menyatakan bahwa mereka telah meningkatkan pengawasan di kawasan utara Kalimantan dan Sulawesi untuk mencegah para teroris pergi ke Filipina dengan jalur laut.




Credit  antaranews.com






Selasa, 30 Mei 2017

Program Rp 1.000 Jadi Rp 1 Tak Kunjung Jadi, Ini Penyebabnya




Program Rp 1.000 Jadi Rp 1 Tak Kunjung Jadi, Ini Penyebabnya 
Foto: Muhammad Ridho


Jakarta - Rancangan Undang-undang (UU) redenominasi atau mengubah Rp 1.000 menjadi Rp 1 masih belum jadi prioritas bagi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sudah sejak dua tahun lalu RUU diajukan, akan tetapi belum juga masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas).

Alasan yang selalu disampaikan, yaitu, DPR masih berfokus pada RUU yang berkaitan dengan penerimaan negara. Di antaranya adalah RUU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), RUU Pajak Penghasilan (PPh) dan lainnya.

"Prioritasnya lebih ke UU yang terkait penerimaan negara," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo saat berbincang di kantornya, Senin malam (30/5/2017).



Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Hukum dan HAM, menurut Agus sebagai pihak yang mengajukan RUU sudah sepakat untuk segera memulai pembahasan dan selesaikan secepat mungkin. Sehingga bisa segera di realisasikan.

Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang, bukan sanering yang berarti adalah pemotongan. Jadi harga barang dan jasa yang berlaku tetap akan mengikuti nilai rupiah yang baru.

"UU redenominasi itu akan sangat baik karena redenominasi mata uang sama-sama pahami bukan sanering pemotongan uang. Tapi itu redenominasi tentukan ulang jumlah angka dari mata uang dan bersamaan harga barang dan jasa," paparnya.


Agus mengharapkan, tahun depan RUU redenominasi bisa masuk ke dalam prolegnas. "Kalau dari sekarang sampai akhir tahun ada kemungkinan bisa memasukkan RUU redenominasi ke Prolegnas," tukasnya.





Credit  finance.detik.com

Jadi Kapan BI Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1?



Jadi Kapan BI Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1?
Foto: Lamhot Aritonang

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan masa yang pas untuk melakukan redenominasi rupiah adalah saat kondisi ekonomi makro terjaga baik.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan tahun ini dinilai cocok untuk melakukan redenominasi rupiah. Redenominasi adalah penyederhanaan nominal uang, dalam hal ini adalah memangkas tiga nol di belakang uang rupiah.

Rencananya, jika redenominasi dilakukan maka uang senilai Rp 1.000 akan ditulis menjadi Rp 1. Penyederhanaan nominal ini tidak mengganggu nilai uang tersebut.

"Cocok karena inflasi rendah, ekonomi terjaga dibanding 2016 kita sudah recovery dan membaik," kata Agus di gedung BI, Jakarta, Selasa (29/5/2017)

Dia mengatakan, BI sebelumnya sudah memasukan rancangan undang-undang redenominasi di Program legislasi nasional (Prolegnas) 2 tahun lalu, tapi belum terpilih karena pemerintah memprioritaskan undang-undang yang terkait dengan penerimaan negara.

Dia menyebutkan, butuh waktu sekitar 7 tahun untuk masa transisi redenominasi rupiah.

"Redenominasi itu baik untuk reputasi ekonomi Indonesia dan agar lebih efisien, kebetulan RUU itu hanya ada 18 pasal dan mungkin bisa dipertimbangkan," kata dia.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, masa transisi dilakukan untuk mengurangi terjadinya salah paham di masyarakat.

"Sebagai penjelasan bahwa redenominasi bukanlah pemotongan uang, jadi nantinya akan ada dua mata uang yang lama dan baru yang sudah nolnya dikurangi," imbuh dia.

Dia menyebutkan, saat ini BI sudah siap untuk membahas RUU tersebut. Namun ini harus diawali dari inisiatif pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Sebenarnya timing yang pas itu adalah 2 tahun lalu, di mana kondisi makto ekonomi bagus, pertumbuhan ekonomi dan inflasi bagus," imbuh dia.


Credit  finance.detik.com

Tak Perlu Panik, Transisi Rp 1.000 Jadi Rp 1 Butuh Waktu 7 Tahun



Tak Perlu Panik, Transisi Rp 1.000 Jadi Rp 1 Butuh Waktu 7 Tahun
Foto: Rengga Sancaya


Jakarta - Masyarakat tak perlu khawatir terhadap rencana redenominasi atau penyederhanaan jumlah nol dalam mata uang rupiah. Meskipun Undang-undang (UU) redenominasi selesai tahun depan, butuh masa transisi selama 7-8 tahun sebelum berlaku aktif sepenuhnya.

"Redenominasi mata uang itu untuk transisinya 7-8 tahun," kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, saat berbincang di kantornya, Jakarta, Senin malam (30/5/2017).



BI akan menjalankan sosialisasi secara bertahap kepada masyarakat. Mulai dari pengenalan redenominasi lewat berbagai media hingga praktik di lapangan. Dimungkinkan kedua jenis uang akan berlaku pada kesempatan yang sama, sembari penarikan uang jenis lama dilakukan.

Masa transisi selama 7 tahun dinilai cukup. Indikatornya adalah realisasi pada banyak negara dan kondisi Indonesia yang sangat luas. "Makanya itu transisinya minimum 7 tahun," imbuhnya.



Agus menuturkan pentingnya redenominasi berkaitan dengan reputasi Indonesia di dunia Internasional. Dalam hal yang sederhana, redenominasi akan menimbulkan efisiensi di tengah masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan perbankan.

"Redenominasi itu baik untuk reputasi ekonomi Indonesia dan efisiensi dan akuntabilitas," tegas Agus.




Credit  finance.detik.com










Hebat! Kereta Made In Madiun Laris Diborong Bangladesh Hingga Australia




Hebat! Kereta Made In Madiun Laris Diborong Bangladesh Hingga Australia Foto: istimewa


Jakarta - Deretan produk kereta buatan PT Industri Kereta Api (INKA) tembus pasar internasional. Kereta buatan INKA laris dibeli sejumlah negara, mulai dari Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, hingga ke negara kanguru yakni Australia.

Tak hanya itu, INKA juga sedang menjajaki pasar sejumlah negara di benua Afrika.

"Kami sudah ke Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, Australia, dan sudah ke Banglades. Dalam waktu dekat kami menembak pasar ke Tanzania, Senegal. Delegasi kami sudah ke sana, dan delegasi mereka sudah ke sini untuk tindak lanjut yang lebih intens," kata Senior Manager Humas Protokoler dan PKBL PT INKA, Cholik Mochamad, kepada detikFinance, Jakarta, Senin (29/5/2017).

Menurut Cholik, negara-negara tersebut memesan produk kereta yang berbeda-beda dari INKA. Tergantung kebutuhan masing-masing negara.

Jumlah pesanan juga tak hanya satu dua unit saja, tapi hingga ratusan unit. Contohnya Bangladesh yang tahun lalu memesan kereta penumpang INKA hingga lebih dari 200 unit.

Kereta Pesanan BangladeshKereta Pesanan Bangladesh Foto: istimewa


Tahun ini, INKA juga kembali mengikuti tender di Bangladesh sebanyak 250 unit, dan telah memenangkan 50 unit. Selain Bangladesh, masih ada beberapa negara yang sudah memakai produk racikan INKA.

"Kalau untuk gerbong yang banyak dipesan itu sama Thailand, mereka kita kirim gerbong untuk pemecah batu, tahun lalu mereka pesan 200 gerbong. Filipina baru (pesan) lokomotif, Malaysia kereta pembangkit dan penumpang," terang Cholik.

Flat Car Pesanan AustraliaFlat Car Pesanan Australia Foto: Dok. PT INKA

Flat Car Pesanan Australia
Flat Car Pesanan Australia Foto: Dok. PT INKA


Selain kereta penumpang, INKA juga menerima pesanan kereta jenis Flat car atau yang biasa digunakan untuk mengangkut barang atau alat berat. Negara yang memesan flat car INKA adalah Singapura dan Australia.

"Singapura (type) well wagon 5 unit dan flat wagon 15 unit tahun 2011-2012. Australia itu Flat car 500 unit tahun 2004-2005," jelasnya.

INKA juga mulai membidik pasar Afrika, salah satunya Ethiopia. BUMN produsen kereta yang bermarkas di Madiun, Jawa Timur itu, sudah mengirim tim menjajaki pasar Ethiopia.

Sebaliknya, pihak Ethiopia juga sudah menyambangi INKA membahas rencana kerja sama pengadaan kereta api.

"Delegasi kami sudah ke sana, dan delegasi mereka sudah ke sini untuk tindak lanjut yang lebih intens. Di Ethiopia sendiri sekarang masih penjajakan juga, kita masih coba tender, itu kira-ratusan," kata Cholik.

Menurut Cholik, perseroan melihat banyak peluang besar masuk ke pasar Afrika, khususnya Ethiopia. Pasalnya, pasar Afrika belum banyak dilirik pelaku industri kereta.

"Kami melihat pangsa pasar Afrika juga masih terbuka lebar, masih luas. Pemainnya pun masih beberapa. Chance INKA untuk menang masih terbuka lebar, daripada kami main tender di Eropa, atau Jepang. Itu yang bisa mengukur kemampuan kami," tutur Cholik.

Dia menambahkan, selain Ethiopia, saat ini INKA juga menjajaki pasar negara Afrika lainnya, yaitu Tanzania dan Senegal.

"Dalam waktu dekat kami menembak pasar ke Tanzania, Senegal," ujar Cholik.

Incar Pasar Baru

Cholik mengatakan, INKA menyasar negara-negara berkembang karena melihat potensi yang besar di wilayah tersebut.

"Jadi memang arah kami ke sana, karena perusahaan-perusahaan kelas dunia tidak akan merambah ke pasar sana. Sehingga pasar ini, pasar yang masih terbuka lebar. Sehingga belum ada yang masuk, nah di situ kita masuki," ungkap Cholik.

Walau tak banyak pemain di kawasan Asia dan Afrika itu, bukan berarti INKA tak punya pesaing. Dua Negara yang jadi kompetitor INKA adalah China dan India.

Meski dibayang-bayangi kompetitor, INKA yakin produk kereta buatan Madiun tetap diminati pasar. Salah satunya karena INKA memiliki layanan purna jual hingga ke negara pemesan.

Contohnya di Bangladesh, INKA menempatkan personel layanan purna jual di negara tersebut.



Credit  finance.detik.com





Ilmuwan Rusia Patenkan Metode Penciptaan Atmosfer di Mars



Seorang ilmuwan Rusia telah mematenkan metode penciptaan atmosfer di Mars, sehingga manusia dapat menghuni 'planet merah'.
2011年,“福布斯-土壤”探测器本应按计划飞往火星卫星。然而,在与运载火箭分离后,探测器推进系统未能启动。最终导致星际站失去方向,部分在大气层中爆炸,碎片于2012年1月中旬坠入太平洋。图片来源:ESA / Press Photo
Dengan mengisi atmosfer Mars dengan karbon dioksida, temperatur akan meningkat dan lingkungan lebih cocok untuk ditinggali. Sumber: ESA / Press Photo

Ilmuwan Rusia dari kota Arkhangelsk, Aleksandr Popov, telah mematenkan penemuannya terkait metode penciptaan atmosfer di Mars. Menurutnya metode tersebut dapat membantu mengendalikan cuaca di ‘planet merah’ sehingga membuatnya dapat dihuni manusia.
Popov, yang berasal dari Akademi Ilmu Pengetahuan Internasional, dalam metodenya menekankan penggunaan polar cap (daerah sebuah planet yang diselimuti es) di planet Mars, yang terbuat dari karbon dioksida dan es. Menurutnya, setiap sekitar dua tahun sekali, polar cap ini akan “meleleh” dan berubah menjadi gas, sementara tetap ada es di permukaan.
“Dengan bantuan dari sistem tenaga surya yang terkonsentrasi, ia (gas dari polar cap) dapat diubah menjadi uap, dan kemudian berubah menjadi kabut atau awan,” ujar Popov kepada harian Rossiyskaya Gazeta, seperti yang diberitakan Sputnik, Senin (29/5).
Selain itu, Popov juga mematenkan metode pembentukan lapisan ozon di atmosfer Mars. Sementara para ilmuwan lain berupaya membuat atmosfer Mars mirip seperti di bumi, Popov menawarkan solusi yang lebih mudah: mengisi atmosfer Mars dengan karbon dioksida, sehingga temperatur akan meningkat dan lingkungan lebih cocok untuk ditinggali.
Untuk hal ini, Popov menawarkan penggunaan kabel besi yang dapat mengeluarkan asam nitrat; sehingga saat terjadi badai debu di Mars, partikel-partikel debu akan memberi tenaga listrik ke kabel melalui gesekan. Pelepasan elektrik yang tercipta di atmosfer akan menyebabkan penguraian karbon dioksida menjadi karbon monoksida dan oksigen, sehingga lapisan ozon terbentuk.
Popov yakin bahwa penghunian Mars sudah di depan mata, dan bahkan dapat dimulai dalam 20 – 30 tahun ke depan. Saat ini, ia sedang berusaha meningkatkan tingkat efisiensi penemuannya, dan membuatnya lebih murah dan praktis. Popov telah memiliki delapan paten, yang semuanya berkaitan dengan eksplorasi Mars.




Credit  indonesia.rbth.com









2020, Brigade Artileri AD Rusia Sepenuhnya Pakai Peluncur Roket ‘Tornado’



Hingga 2020, seluruh brigade artileri Angkatan Darat Rusia akan dipersenjatai dengan sistem MLRS berkaliber besar Tornado-S.


Land weapons
Sistem peluncur roket ganda (MLRS) Tornado-S. Sumber: Dmitry Rogulin/TASS



Brigade misil Rusia akan beralih sepenuhnya dari sistem peluncur roket Smerch ke sistem peluncur roket ganda (MLRS) Tornado-S dalam tiga tahun ke depan, kata Komandan Pasukan Misil dan Artileri Angkatan Darat Rusia Jenderal Mikhail Matveyevsky.
“Hingga 2020, seluruh brigade misil akan dipersenjatai dengan sistem misil canggih Iskander-M, dan seluruh brigade artileri akan dipersenjatai dengan sistem MLRS berkaliber besar Tornado-S,” ujar Matveyevsky, seperti yang diberitakan Sputnik, Senin (29/5). Ia menambahkan bahwa rencana tersebut telah dimulai sejak tahun ini.
Tornado-S dikembangkan oleh Perusahaan Penelitian dan Manufaktur Splav (bagian dari perusahaan negara Rostec). Sistem tersebut berukuran 300 milimeter, dapat meluncurkan roket hingga sejauh 120 kilometer, dan menyerang area seluas 60 hektare.
Tornado dapat meninggalkan posisinya bahkan sebelum misil yang ditembakkan menyentuh tanah. Saat misil terakhir meledak menghancurkan target, sistem ini mungkin sudah ada beberapa kilometer dari lokasi penembakan.   



Credit  indonesia.rbth.com






Jepang Siapkan 'Aksi Spesifik' setelah Dihantam Rudal Korut



Jepang Siapkan Aksi Spesifik setelah Dihantam Rudal Korut
Jepang akan mengambil aksi spesifik setelah wilayah ZEE-nya dihantam rudal Korea Utara, Senin (29/5/2017). Foto/REUTERS


TOKYO - Jepang akan mengambil ”aksi spesifik” setelah wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE)-nya dihantam rudal Korea Utara (Korut), pagi ini. Untuk menjalankan aksi spesifik itu, Jepang akan bergabung dengan Amerika Serikat (AS).

Pernyataan dari Jepang itu disampaikan Perdana Menteri Shinzo Abe. Rudal Scud Korut melesat sejauh 450km sebelum menghantam wilayah ZEE Jepang di Laut Timur.

”Seperti yang kita sepakati pada pertemuan G-7 baru-baru ini, isu Korea Utara adalah prioritas utama bagi masyarakat internasional,” kata Abe kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Senin (29/5/2017).

”Bekerja dengan AS, kami akan mengambil tindakan spesifik untuk mencegah Korea Utara,” lanjut Abe. Jepang, ujar dia, juga akan melakukan kontak dekat dengan negara tetangganya, Korea Selatan dan negara-negara lain. Abe tak merinci aksi spesifik yang dia maksud.

Rudal yang ditembakkan rezim Korut pimpinan Kim Jong-un menghantam wilayah yang berjarak 300km dari pantai Jepang.

Komando Pasifik AS dan Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyatakan rudal jenis Scud ditembakkan militer Pyongyang dari pangkalan udara di dekat Wonsan, sebuah kota di pantai timur Korut.

Juru bicara JCS, Roh Jae-cheon, mengatakan bahwa rudal itu terbang di ketinggian 120km (75 mil). ”Sejauh ini, setidaknya ada satu rudal, tapi kami menganalisis jumlah rudal,” katanya pagi tadi.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa rudal Korea Utara yang ditembakkan menimbulkan risiko bagi lalu lintas udara di kawasan, serta bagi jalur maritim di Laut Jepang.

"Peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara ini sangat bermasalah,” katanya, ”Dan merupakan pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujar Suga.



Credit  sindonews.com





Iran Tegaskan Tak Akan Hentikan Pengembangan Rudal


Iran Tegaskan Tak Akan Hentikan Pengembangan Rudal
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi menegaskan, pihaknya tidak akan menghentikan pengembangan program rudal mereka. Foto/Istimewa


TEHERAN - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi menegaskan, pihaknya tidak akan menghentikan pengembangan program rudal mereka. Dia menyatakan, program rudal ini ditujukan untuk pencegahan dan bukan untuk melakukan invasi.

"Iran memiliki kebijakan rudal yang transparan dan program rudal Iran tidak melanggar satupun resolusi PBB," kata Qasemi dalam konferensi pers di Teheran, seperti dilansir Fars News pada Senin (29/5).

Di kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan peran Iran di Irak dan Suriah, serta mengenai rancangan undang-undang baru di Amerika Serikat (AS). Dimana RUU baru AS tersebut memungkinan AS untuk memperkuat sanksi terhadap Iran.

Terkait Irak dan Suriah, Qasemi menuturkan, Iran hanya memainkan peran sebagai penasihat di Irak dan Suriah atas permintaan dari pemerintah kedua negara. Dia mencatat, tujuan utama Iran adalah untuk membantu kedua negara mengusir teroris dan membangun perdamaian di wilayah yang dilanda perang tersebut.

Mengenai RUU baru AS, dia mengatakan, tindakan dan kebijakan praktis AS penting bagi Iran, dan Teheran siap untuk melawan tindakan AS.

Berbicara mengenai reaksi Qatar dan Kuwait terhadap kunjungan Presiden AS Donald Trump ke wilayah tersebut, Qasemi mengatakan, kehadiran kekuatan asing di kawasan tersebut selalu mengganggu keamanan dan kesatuan regional.

"Tidak ada konsensus di antara negara-negara yang ikut dalam KTT Riyadh dalam deklarasi KTT tersebut," ungkapnya.

Qasemi menambahkan, Iran telah selalu berbicara dengan negara-negara regional, termasuk Kuwait, Qatar dan Oman untuk menyelesaikan perbedaan. "Sebelum KTT Riyadh, kami memperingatkan negara-negara Arab-Islam mengenai Israel berusaha menjahit perselisihan di antara negara-negara Islam," tukasnya.





Credit  sindonews.com





Jerman: Trump Lemahkan Barat dan Lukai Kepentingan Uni Eropa



Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump


CB, BERLIN -- Jerman memberikan kritik tajam ke Presiden AS Donald Trump. Trump dinilai telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dibuat dengan pemikiran pendeknya. Kebijakan itu telah melemahkan Barat dan melukai kepentingan Uni Eropa.

Kata-kata tajam itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel pada Senin (29/5), setelah Trump mengakhiri tur resminya pertama ke luar negeri. Dalam tur itu, Trump mengunjungi Arab Saudi, Israel, Palestina, Vatikan, Belgia, dan kemudian Italia untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi G7.

Pada Ahad (28/5), Kanselir Jerman Angela Merkel telah terlebih dahulu memperingatkan, AS dan Inggris saat ini mungkin tidak akan lagi menjadi mitra yang benar-benar dapat diandalkan. Kegelisahan Jerman semakin memuncak setelah pertemuan G7 pada Sabtu (27/5), saat AS menolak untuk mendukung kesepakatan iklim Paris 2015.

Saat mengunjungi Arab Saudi, Trump justru membuat kesepakatan senjata baru dengan negara itu. Kesepakatan itu menjadi yang terbesar dalam sejarah Amerika, senilai 110 miliar dolar AS, yang termasuk pembuatan kapal, tank, dan sistem anti-rudal.

"Siapa pun yang mempercepat perubahan iklim dengan melemahkan perlindungan terhadap lingkungan, serta menjual lebih banyak senjata di zona konflik, dan tidak ingin menyelesaikan konflik agama secara politis, akan membuat perdamaian di Eropa menjadi sangat berisiko," kata Gabriel, dikutip Aljazirah.

"Kebijakan pemerintahan Amerika yang dibuat dengan pemikiran pendek, sangat bertentangan dengan kepentingan Uni Eropa. Barat telah menjadi lebih kecil dan telah menjadi lebih lemah."


Gabriel menegaskan, penduduk Eropa, harus berjuang untuk memberikan lebih banyak perlindungan terhadap iklim, lebih sedikit memberikan senjata, dan juga banyak melawan fanatisme agama. Jika tidak, Timur Tengah dan Afrika akan semakin tidak stabil.

Kritik tajam Berlin untuk Washington, yang merupakan sekutu dekat, muncul saat hubungan keduanya semakin membeku. Saat Trump dilantik sebagai Presiden AS pada Januari lalu, Merkel telah memberi tahu miliarder dan mantan bintang acara reality show itu bahwa kerja sama mereka akan didasarkan pada nilai-nilai demokrasi bersama.

Hubungan antara Merkel dan Trump sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan hubungan hangat antara dia dan mantan Presiden AS Barack Obama. Obama bahkan pekan lalu masih bertemu Merkel dalam kunjungannya ke Berlin untuk menghadiri sebuah acara.

Keikutsertaan Obama dalam sebuah acara dengan Merkel, terjadi beberapa jam sebelum Merkel bertemu dengan Trump di Brussels, pada pertemuan puncak NATO. Dalam pertemuan NATO itu, Trump mengecam 23 dari 28 anggota aliansi tersebut, termasuk Jerman, karena belum membayar biaya yang harus mereka bayar terkait pendanaan NATO.

Setelah pertemuan puncak NATO di Brussels dan G7 di Taormina, Merkel mencurahkan isi hatinya dan mengatakan Jerman tidak lagi dapat bergantung pada orang lain. "Saya telah mengalaminya dalam beberapa hari terakhir," kata Merkel.

"Kita, orang-orang Eropa, harus membawa nasib kita di tangan kita sendiri. Persahabatan kita dengan AS dan Inggris, hubungan bertetangga kita dengan Rusia dan juga dengan negara-negara lain, tentu saja harus diperhitungkan. Tapi kita harus tahu, kita harus berjuang untuk masa depan kita sendiri," ungkap dia.

Sebagai tanggapan atas komentar Merkel, Inggris mengatakan akan tetap menjadi mitra yang kuat bagi Jerman. "Ketika kita memulai negosiasi untuk meninggalkan Uni Eropa, kita harus dapat meyakinkan Jerman dan negara-negara Eropa lainnya bahwa kita tetap akan menjadi mitra yang kuat bagi mereka dalam pertahanan dan keamanan, serta dalam perdagangan," ujar Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd, kepada radio BBC.




Credit REPUBLIKA.CO.ID




140 Ribu Warga Palestina Terancam Terusir dari Yerusalem



Kota tua Yerusalem.
Kota tua Yerusalem.

CB, YERUSALEM -- Kamp pengungsian Syuafat di Yerusalem Timur dan di kota Kofr Aqab dikabarkan tidak akan lagi dianggap bagian dari Yerusalem. Hal itu diungkapkan media Israel Jewish Channel 10.

Seperti dilansir dari Al Bawaba, Selasa (30/5), pengumuman seakan jadi konfirmasi kecurigaan terhadap rencana sistematis Israel yang dianggap semakin menegaskan kedigdayaan Yahudi atas kota tua ini. Langkah itu akan dilaksanakan Dewan Keamanan Nasonal Israel bertetapan dengan 50 tahun pendudukan mereka di Yerusalem.

Pimpinan Gerakan Lokal, Fakhri Abu Diyab menilai, Israel mengeluarkan Syuafat dan Kofr Aqab dari Yerusalem lewat penggantian kartu identitas biru Yerusalem. Kartu itu akan diganti dengan kartu hijau Tepi Barat, dan menerapkan satu kontrol keamanan baru yang membuat batas-batas Yerusalem.

Sebanyak 140 ribu warga Palestina tinggal di dua daerah itu. Sekitar 75 ribu di Syuafat dan 65 ribu di Kofr Aqab. Pimpinan Komite Lingkungan Yerusalem, Muneer Zughair menerangkan, pengungsi di dua daerah itu telah menderita kekurangan fasilitas dan air.

Warga di Kofr Aqab telah menuntut pemerintah kota karena beberapa kali karena gagal memberi layanan, sedangkan telah membayar pajak kepada otoritas Israel. Daerah itu jadi salah satu tempat yang ingin disatukan Israel sebagai ibu kota abadi dengan menggusur warga Palestina.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Undang-undang keamanan siber di China, ini yang dikeluhkan kalangan bisnis



Undang-undang keamanan siber di China, ini yang dikeluhkan kalangan bisnis
Ilustrasi keamanan siber (Pixabay)


Shanghai, 29/5 (CB) - China berjuang menghadapi peningkatan ancaman kejahatan siber dan peretasan dengan memberlakukan undang-undang dinilai bermasalah pada Kamis mendatang.

Undang-undang tersebut mengamanatkan pengawasan dan penyimpanan ketat data terhadap perusahaan di negara itu, kata kantor berita resmi Xinhua.

Undang-undang tersebut, yang disahkan pada November oleh sebagian besar parlemen negara, melarang penyedia layanan berjaringan mengumpulkan dan menjual informasi pengguna pribadi dan memberi pengguna hak menghapus informasi mereka, dalam perkara penyalahgunaan.

"Yang melanggar ketentuan dan melanggar hak informasi pribadi akan dikenai denda besar," kata kantor berita tersebut pada Senin, tanpa merinci.

Reuters melaporkan pada bulan ini bahwa kelompok pelaku bisnis di luar negeri mendorong regulator China untuk menunda pelaksanaan Hukum tersebut, dengan mengatakan bahwa peraturan tersebut akan sangat menghambat kegiatan bisnis.

Kritikus luar negeri mengatakan bahwa undang-undang baru tersebut dapat mengancam perusahaan teknologi asing keluar dari sektor dianggap "kritis" oleh negara, karena memuat persyaratan bermasalah terhadap ulasan keamanan dan data tersimpan pada "server" di China.






Credit  antaranews.com




Filipina Klaim Kendali Penuh atas Marawi


Filipina Klaim Kendali Penuh atas Marawi Militer sudah memegang kendali penuh atas Marawi, berarti mereka dapat menentukan orang yang bisa keluar dan masuk. (Reuters/Romeo )


Jakarta, CB -- Setelah sepekan bertempur, pemerintah Filipina akhirnya mengklaim bahwa pasukan militer mereka sudah memegang kendali penuh atas Kota Marawi dan memastikan pertempuran dengan kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS, Maute, akan segera berakhir.

"Pasukan kami sudah mengontrol penuh kota itu, kecuali sejumlah wilayah di mana mereka terus bertahan. Itu semua masuk ke dalam operasi pembersihan yang sedang dilakukan," ujar juru bicara Pasukan Bersenjata Filipina (AFP), Restituto Padilla.

Padilla kemudian menjelaskan, kendali penuh yang dimaksud adalah mereka dapat "mengatur siapa yang keluar dan masuk, juga siapa yang boleh bergerak dan tidak."

Sebagaimana dilansir Channel NewsAsia, Padilla mengatakan bahwa militer bertekad untuk menyelesaikan pertempuran ini secepat mungkin meski tak memiliki waktu pasti.

Dalam wawancara terpisah dengan Radio DZMM, salah satu juru bicara militer Filipina, Edgar Arevalo, mengatakan bahwa pertempuran itu sudah menewaskan 61 militan Maute, 20 personel militer pemerintah, dan 19 warga sipil.

Bentrokan ini bermula ketika militer Filipina melancarkan operasi untuk menangkap pemimpin kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon, pada pekan lalu.

Tak lama setelah bentrokan tersebut, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, langsung memberlakukan darurat militer.

Dampak dari bentrokan ini kian luas ketika pemerintah Filipina menerima laporan, militan Maute mulai masuk ke kota Iligan yang terletak sekitar 38 kilometer dari Marawi

Para militan itu dilaporkan menyamar menjadi warga sipil yang akan dievakuasi. Pemerintah akhirnya menutup kota tersebut sehingga tak ada orang yang dapat masuk.

Sengitnya perlawanan Maute menimbulkan kekhawatiran bahwa kelompok militan tersebut memang ingin mendirikan kekhalifahan di selatan Filipina, dengan bantuan ekstremis dari Malaysia dan Indonesia. 




Credit  CNN Indonesia






Menlu Sebut 16 WNI Terperangkap di Bentrok Marawi


Menlu Sebut 16 WNI Terperangkap di Bentrok Marawi Menlu Retno Marsudi menyebut ada 16 WNI yang terjebak di Marawi dan evakuasi belum bisa dilakukan karena operasi masih berlangsung. (REUTERS/Erik De Castro)


Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi mengatakan ada 16 warga negara Indonesia yang terjebak dalam operasi militer yang terjadi di Marawi, Filipina. Namun evakuasi terhadap 16 orang tersebut masih sulit dilakukan lantaran operasi masih berlangsung.

Menurut Retno, informasi dari lapangan mengatakan selama operasi berlangsung tidak boleh ada pergerakan apapun. Hal itu sontak mempersulit proses evakuasi.

"Kami sampai saat ini belum bisa bergerak karena berdasarkan kontak dengan otoritas setempat, operasi masih berlangsung, sehingga tak mungkin ada pergerakan apapun," kata Retno saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (29/5).



Retno menjelaskan sebanyak 16 WNI yang menjadi korban terbagi dalam dua bagian, yaitu 10 orang di satu tempat sedangkan enam sisanya ada di lokasi berbeda. Untuk enam orang itu, kata dia, berada di lokasi yang berjarak sekitar tiga jam dari Marawi City.

Keberadaan 16 WNI itu diketahui karena mereka semua berada di masjid setempat sehingga otoritas lokal bisa dengan mudah mengidentifikasi keberadaan mereka.

Selain itu, Retno juga mendapat informasi bahwa keadaan 16 WNI itu baik-baik saja dan komunikasi terus dilakukan agar informasi bisa terus diperbaharui.

"Kami terus melakukan komunikasi dengan KJRI Davao City, dan menurut otoritas setempat mereka dalam kondisi baik," ujar dia.

Bentrokan antara militer Filipina dan militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS telah berlangsung selama sepekan dan menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk warga sipil.Bentrokan antara militer Filipina dan militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS telah berlangsung selama sepekan dan menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk warga sipil. (Foto: REUTERS/Erik De Castro)

WNI Meninggal Belum Bisa Dikonfirmasi

Sementara itu untuk kabar yang mengatakan bahwa ada satu WNI yang meninggal dunia akibat operasi di Marawi, Retno mengungkapkan itu belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Hal itu lantaran informasi yang didapat, menyebut adanya warga negara asing yang turut menjadi korban bentrokan. Namun, Retno menegaskan, belum bisa dipastikan apakah salah satu dari korban warna negara asing itu berstatus WNI atau bukan.



"Dalam operasi itu ada beberapa WNA yang meninggal dunia dan diduga WNA yang meninggal itu (salah satunya WNI). Jadi jika ditanya saya belum dapat konfirmasi," katanya.

Sebelumnya Kepolisian menelusuri informasi WNI yang tewas dalam bentrokan antara militer Filipina dengan Kelompok Maute yang berbaiat ke ISIS di Kota Marawi, Filipina selatan.

Berdasarkan catatan Polri, terdapat 11 orang WNI yang menyeberang ke Filipina melalui jalur legal dan bertujuan untuk berdakwah saat serangan terjadi di kota tersebut.



"Saya dapat informasi ada satu korban yang diiidentifikasi sebagai WNI. Tapi itu perlu pendalaman lagi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Mabes Polri, Senin (29/5).

Berdasarkan informasi yang beredar atas laporan Asintel Kepala Staf Daerah Militer VI/Mulawarman, ada 11 WNI yang berhasil masuk ke wilayah Marawi.  Mereka di antaranya Denny Purwasubekti, Handris, Slamet Riyadi Winoto, Ahmad Wahyudi, Della Sunjaya dan Andri Supriyanto asal Bandung.

Kemudian Hery Endang asal Karawang, Ahmad Saran dan Wawan Sadira asal Tasikmalaya, Wifiek Gunawan asal Kendari dan Yusup Burhanudin asal Bogor. 




Credit  CNN Indonesia