PM Israel Benjamin Netanyahu (REUTERS/Kevin Lamarque)
Jerusalem (CB) - Lebih dari 1.000 warga Israel berpawai di
Tel Aviv pada Kamis (15/11) untuk menyerukan pengunduran diri Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu sehubungan dengan gencatan senjata dengan
faksi Palestina yang berpusat di Jalur Gaza.
Menurut media Israel, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu --yang
dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi, sebanyak 1.500 pemrotes mencela
keputusan Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata di
Jalur Gaza dan menuduh dia "gagal memimpin militer".
Pada Rabu, sejumlah orang Israel berpawai di luar Knesset (Parlemen
Israel) di Jerusalem untuk menyerukan pengunduran diri Netanyahu.
Sejak Ahad, sedikitnya 14 orang Palestina telah gugur --oleh tembakan
artileri dan serangan udara Israel-- di seluruh wilayah yang diblokade
tersebut.
Pada Ahad malam, seorang perwira Israel tewas --dan seorang lagi cedera-- dalam operasi darat yang gagal di Jalur Gaza.
Ketegangan terlihat mulai reda pada Selasa dan faksi perlawanan
Palestina yang berpusat di Jalur Gaza menyepakati gencata senjata yang
diperantarai oleh Mesir.
TEL AVIV
- Avigdor Lieberman telah mengundurkan diri sebagai Menteri Pertahanan
(menhan) Israel. Namun, dia meninggalkan jejak retorika mengerikan yang
menguatkan citranya sebagai politisi sayap kanan Israel.
Berbagai
retorika yang pernah dia lontarkan antara lain menyerukan untuk membom
Mesir, memenggal orang-orang Arab di Israel yang tak setia, hingga
membom nuklir kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina agar jera seperti
nasib Jepang yang dibom atom Amerika Serikat (AS) saat Perang Dunia II.
Lieberman,
pendiri partai sayap kanan Israel, Yisrael Beiteinu, mengundurkan diri
sebagai menteri pertahanan pada hari Rabu sebagai sikapnya yang menolak
gencatan senjata antara pemerintah dengan kelompok Hamas di Gaza.
Baginya, Hamas adalah "kapitulasi teror".
Lantaran
ucapan-ucapannya yang mengerikan, Lieberman pernah disindir di kalangan
politisi Arab-Israel sebagai sosok "ISIS Yahudi".
Berikut sejumlah ucapan-ucapan Lieberman yang terkesan mengumbar fasisme, sebagaimana dikutip Russia Today, Kamis (15/11/2018).
Penggal Orang Arab yang Tak Setia
Lieberman
dianggap sebagai satu-satunya menteri Israel yang pernah menyerukan
pemenggalan warga Arab di negara mayoritas Yahudi tersebut. Berbicara
pada rapat umum pemilu Maret 2015, Lieberman yang saat itu menjabat
sebagai menteri luar negeri Israel mengatakan bahwa minoritas Arab
Israel, yang merupakan 20 persen dari populasi negara itu, harus
menunjukkan kesetiaan kepada negara atau menghadapi konsekuensi.
"Mereka
yang melawan kita, tidak ada yang harus dilakukan, kita perlu mengambil
kapak dan memotong kepalanya. Kalau tidak, kita tidak akan bertahan di
sini," katanya.
Pernyataan provokatif itu tidak diterima dengan
baik. Kalangan legislator Arab-Israel yang menuntut penyelidikan atas
komentar-komentar tersebut. Lieberman pun dijuluki sebagai sosok "ISIS
Yahudi".
Baru-baru ini, Lieberman mengatakan bahwa orang-orang
Arab Israel yang memprotes keputusan Washington untuk merelokasi
kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem bukan warga Israel."Dan bertindak
untuk menyakiti kita dan menghancurkan kita dari dalam," katanya, yang
menyerukan boikot ekonomi terhadap Wadi Ara, sebuah kota Israel yang
dihuni kalangan warga Arab.
Tenggelamkan Tahanan Palestina di Laut Mati
Sikap
Lieberman terhadap orang-orang Arab telah menjadi kebijakan politik
yang paling konsisten. Pada bulan Juli 2003, dia menyerukan agar para
tahanan Palestina ditenggelamkan ke Laut Mati.
Usulnya membuat marah anggota-anggota Parlemen atau Knesset dari kalangan Arab. Gagasan itu dianggap sebagai ide fasisme.
Isyaratkan Membom Nuklir Gaza
Penolakan
Lieberman terhadap gencatan senjata antara Israel dan Hamas tidak
mengejutkan. Di masa lalu, dia menunjukkan kebenciannya pada faksi
Palestina yang berkuasa di Jalur Gaza tersebut.
Pada Januari 2009, Lieberman mengatakan bahwa Hamas harus dibuat agar
"kehilangan keinginan untuk berperang". Menurutnya, Israel harus melihat
perang Amerika Serikat dengan Imperial Japan sebagai contoh.
"Kita
harus terus memerangi Hamas seperti yang dilakukan Amerika Serikat
dengan Jepang dalam Perang Dunia II," katanya kala itu. Itu berarti dia
menyarankan Israel untuk menjatuhkan bom nuklir atau pun bom atom di
Gaza.
Menurutnya, militer AS mampu mengalahkan Jepang tanpa
menduduki daratan negara Asia itu. Komentar itu menguatkan isyarat halus
pada penggunaan bom atom Amerika untuk memaksa Jepang menyerah tanpa
syarat.
Hamas telah merayakan pengunduran diri Lieberman.
Kelompok itu menggambarkan pengunduran diri Lieberman sebagai kemenangan
politik bagi perlawanan Palestina.
Serukan Israel Membom Mesir
Pada
tahun 2001, politisi Israel itu mengusulkan pemboman terhadap Dam
Aswan, Mesir, jika pemimpin Mesir Hosni Mubarak menempatkan pasukan di
Sinai. "Mubarak terus bertindak melawan kami dan melakukan perjalanan
untuk konsultasi dengan Saddam Hussein," katanya, saat itu.
"Jika
dia melakukan ancamannya dan menempatkan pasukan ke Sinai, itu akan
menjadi contoh (melintasi) garis merah yang harus kita tanggapi dengan
kuat, termasuk dengan membom Dam Aswan," ujar Lieberman.
Seruan
itu pernah dikritik Juan Cole, Profesor Michigan University."Operasi
militer akan membunuh 80 juta orang Mesir dan menyapu mereka ke
Mediterania dalam tsunami Afrika kontinental yang luas," katanya.
WASHINGTON - Setidaknya 13 negara telah menyatakan minatnya untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia
daripada senjata pertahanan buatan perusahaan-perusahaan Amerika
Serikat (AS). Data ini berasal dari intelijen Amerika Serikat yang
diungkap CNBC, hari Kamis.
Salah
satu sumber yang mengetahui data intelijen tersebut mengatakan Arab
Saudi, Qatar, Aljazair, Maroko, Mesir, Vietnam, dan Irak berada di
antara negara-negara yang telah membahas rencana pembelian sistem
pertahanan rudal S-400 Moskow.
Data 13 negara itu tak dirilis
secara detail. Namun, selain ketujuh negara yang telah disebutkan
tersebut, tiga negara lain sudah membeli senjata pertahanan termutakhir
Moskow itu. Ketiga negara itu adalah China—sudah dikirim—,Turki dan
India yang keduanya masih dalam tahap pengiriman.
Washington tak
tinggal diam untuk mengganggu penjualan senjata pertahanan Moskow.
Negeri Paman Sam ini sudah melakukan tekanan diplomatik dan
memberlakukan sanksi di bawah Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) terhadap negara-negara yang membeli persenjataan Rusia.
China
telah terkena sanksi AS karena membeli S-400 dan jet tempur Su-35.
Meski dihantui ancaman sanksi Washington, belasan negara itu tetap
berambisi untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400.
Pesain
senjata pertahanan Moskow itu adalah sistem pertahanan rudal Patriot dan
sistem pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Keduanya
produksi Raytheon dan Lockheed Martin.
Pentagon dan Gedung Putih belum bersedia memberikan komentar atas laporan tersebut.
Ditanya
mengapa belasan negara berusaha membeli S-400 daripada sistem Patriot
atau THAAD Amerika, sumber yang tahu laporan intelijen menjelaskan bahwa
militer asing tidak mau mengikuti proses rumit dalam membeli senjata
dari AS.
"Banyak dari negara-negara ini tidak ingin menunggu hambatan peraturan AS," katanya.
"S-400
memiliki lebih sedikit pembatasan ekspor dan Kremlin bersedia untuk
mempercepat penjualan dengan melewati rintangan peraturan. Ini seperti
membelinya dari rak," ujar sumber itu.
Selain itu, meski tidak
jelas berapa banyak negara akan membayar untuk kedua sistem rudal
Amerika tersebut, senjata Rusia umumnya dianggap lebih murah dan tanpa
dukungan perawatan yang banyak.
Sumber kedua yang berbicara dengan CNBC mengatakan
bahwa Moskow biasanya dapat memberikan sistem pertahanan itu dalam
waktu dua tahun setelah penandatanganan kontrak. Jadwal yang cepat
seperti itu tidak mungkin dipenuhi oleh AS.
Sistem S-400—penerus
sistem rudal S-200 dan S-300—memulai debutnya di panggung dunia pada
tahun 2007. Dibandingkan dengan sistem pertahanan AS, S-400 Rusia mampu
melibatkan lebih banyak target, pada rentang yang lebih panjang dan
melawan berbagai ancaman secara bersamaan.
Dalam hal kemampuan, lanjut sumber itu, belum ada senjata yang sempurna yang menandingi S-400 Moskow.
"Tidak
ada sistem AS lain yang dapat menandingi kemampuan S-400 untuk
melindungi sebagian besar wilayah udara dalam jarak yang begitu jauh,"
kata sumber itu, yang tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka
kepada media.
S-400 dapat menargetkan target di ketinggian yang sangat tinggi seperti
pesawat pembom siluman, pesawat jet tempur, rudal jelajah, amunisi
presisi, dan beberapa rudal balistik taktis.
Sumber itu
mengatakan, sistem buatan Rusia ini juga mampu bertahan melawan serangan
pesawat tak berawak, seperti yang digunakan oleh pemberontak Houthi
untuk menghancurkan sebuah baterai sistem rudal Patriot yang digunakan
militer Uni Emirat Arab (UEA) pada bulan Februari.
"Ini adalah aspek geopolitik dari penawaran S-400 yang paling menarik," kata Thomas Karako, direktur Proyek Pertahanan Rudal di Center for Strategic and International Studies.
Karako
menekankan bahwa meskipun diminati banyak negara, S-400 belum terlihat
perannya dalam pertempuran nyata. Sedangkan sistem pertahanan rudal
Patriot Amerika sudah dipraktikkan oleh Arab Saudi dan koalisi Arab-nya
dalam melawan serangan rudal Houthi Yaman.
"Rusia tampaknya
menggunakan penjualan pertahanan udara dalam kerangka politik dan
ekonomi yang jauh lebih besar," kata Karako. "Dalam beberapa kasus,
pembelian S-400 terlihat sedikit seperti apa yang orang-orang Romawi
kuno sebut sebagai upeti."
Pesawat Boeing 737 MAX 8 dioperasikan maskapai Lion Air. (Dok. Lion Air)
Jakarta, CB -- Masalah mendera pesawat penumpang Boeing
737 MAX 8 sepertinya belum usai. Setelah peristiwa jatuhnya salah satu
jet komersil mutakhir itu di Indonesia, maskapai Amerika Serikat
menyatakan mereka tidak pernah tahu ada fitur sensor penangkal stall
(angle of attack / AOA) dipasang di burung besi itu.
"Kami
menghargai kerja sama dengan Boeing, tetapi kami tidak menyadari
perangkat Sistem Tambahan Pengenalan Manuver (MCAS) yang dipasang di MAX
8," kata juru bicara maskapai American Airlines Group Inc, seperti
dilansir Reuters, Kamis (15/11).
Lembaga Penerbangan
Federal AS (FAA) dan Boeing baru-baru ini juga menerbitkan panduan
khusus untuk awak yang menerbangkan pesawat MAX 8. Hal itu dilakukan
selepas jatuhnya salah satu pesawat itu yang dioperasikan oleh maskapai
Lion Air di Indonesia pada 29 Oktober.
Pesawat itu jatuh di perairan dekat Karawang, dan menewaskan 189 orang, terdiri dari penumpang dan seluruh awak.
Karena hal itu, American Airlines menyatakan harus memastikan pilot
mereka benar-benar terlatih dan memahami tahapan-tahapan penting, untuk
menerbangkan pesawat itu. Apalagi jika burung besi itu mengalami
kendala.
Boeing disebut merahasiakan informasi tentang anomali sistem AOA di pesawat seri 737 MAX 8.
Sistem
pengendalian pesawat AOA inilah yang diperkirakan menjadi penyebab
jatuhnya pesawat Lion Air. Hal ini diungkap oleh para ahli yang ikut
dalam penyelidikan, pejabat menengah FAA (Kantor Administrasi Federal
AS), dan sejumlah pilot pesawat terbang.
Pejabat FAA yang
mengetahui masalah ini menyebut ketika Boeing memberitahukan seri 737
Max 8 dan 9 diberi sistem tambahan, mereka tidak mengungkap adanya
potensi anomali sistem tersebut. Boeing juga tidak mengungkap adanya
potensi berbahaya dari sistem ini ketika memberikan materi pelatihan
dengan maskapai dan regulator.
Sensor Angle of Attack (AOA) yang ada di Boeing 737 Max 8 dan Max 9
digunakan untuk membantu pilot menghindari kesalahan. Yaitu supaya tidak
menaikkan hidung pesawat terlalu tinggi, sehingga sudut pesawat saat
terbang. Sebab, jika melewati batas, hidung pesawat bisa tiba-tiba
menukik sangat curam tak bisa dikembalikan lagi.
Penyebabnya
adalah pesawat kehilangan daya angkat dari aliran udara menjadi kacau,
dan tertarik bobotnya sendiri ditambah gaya gravitasi.
CB, Jakarta - Pilot AS mengatakan Boeing
tidak memberi tahu pilot maskapai tentang fitur baru sistem kontrol
penerbangan di Boeing 737 MAX 8 yang menjadi fokus penyelidikan atas
kecelakaan Lion Air.
Pilot mengatakan mereka tidak terlatih dalam fitur baru dari sistem pencegahan malfungsi mesin atau anti-stall di pesawat yang berbeda dari model 737 sebelumnya, seperti dilaporkan dari Associated Press, 15 November 2018.
Sistem
otomatis dirancang untuk membantu pilot menghindari agar hidung pesawat
naik terlalu tinggi, yang dapat menyebabkan pesawat macet, atau
kehilangan daya angkat aerodinamis yang dibutuhkan untuk terus terbang.
Sistem ini secara otomatis mendorong hidung pesawat ke bawah.
Tetapi jika instruksi otomatis penggerak hidung itu dipicu oleh
pembacaan sensor yang salah seperti yang dicurigai dalam kecelakaan Lion
Air, pilot mesti susah payah mengendalikan pesawat, yang beresiko
terjun dan mungkin mengalami kecelakaan, menurut buletin keamanan dan
regulator keamanan Boeing.
Menurut pilot tersebut, buletin berisi rincian baru panduan tentang bagaimana menghindari situasi yang berujung pada kecelakaan.
Pramugari
Lion Air mengikuti acara doa bersama dan tabur bunga di lokasi jatuhnya
pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat,
Selasa, 6 November 2018. Kegiatan ini difasilitasi KRI Banda Aceh dan
KRI Banjarmasin. TEMPO/Muhammad Hidayat
"Ini adalah
sesuatu yang tidak kami miliki sebelumnya di salah satu pelatihan kami.
Itu tidak ada dalam buku-buku kami. Amerika tidak memilikinya," kata
Dennis Tajer, pilot 737 dan juru bicara serikat pilot di American
Airlines."Sekarang saya harus bertanya ada apa lagi di sana (di panduan
buletin)?"
Jon Weaks, kapten 737 dan ketua serikat pilot di
Southwest, mengatakan dia tidak mengetahui prosedur Boeing dalam
pengoperasian manual pesawat barunya.
"Saya
kecewa. Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi? Kami ingin diberi
informasi untuk membuat pilot kami, penumpang dan keluarga kami aman,"
katanya.
MAX adalah versi terbaru dari Boeing 737 bermesin ganda.
200 lebih unit telah dikirimkan ke maskapai di seluruh dunia, termasuk
maskapai American, Southwest, dan United.
Boeing 737 MAX 8 Lion Air Thai [Business Insider]
Direktur
dan CEO Boeing Dennis Muilenburg mengatakan dirinya tetap yakin
Beoing 737 MAX 8 adalah pesawat yang aman. Dia mengatakan Boeing tidak
menahan rincian operasional dari perusahaan penerbangan dan awak
pesawat.
Seorang
juru bicara maskapai Southwest mengatakan sistem manuver otomatis baru
tidak termasuk dalam manual operasi untuk model MAX. Seorang juru bicara
maskapai American mengatakan pihak maskapai tidak mengetahui beberapa
fungsi otomatis baru di MAX tetapi belum mengalami masalah teknis pada
gagal teknis pada arah hidung pesawat. Seorang juru bicara United
mengatakan Boeing dan Federasi Penerbangan AS (FAA) tidak yakin jika
pelatihan pilot tambahan diperlukan.
Petugas
Laboratorium Forensik Bareskrim Polri berbincang setelah mengambil
sampel ban pesawat Lion Air JT 610 di Jakarta Internasional Container
Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 5 November 2018. TEMPO/Hilman
Fathurrahman W
John Cox, mantan pilot 737 pilot dan
sekarang konsultan keamanan untuk maskapai penerbangan, mengatakan
langkah-langkah Boeing sejak kecelakaan Lion Air benar-benar tepat.
Mereka telah meningkatkan kesadaran pilot, telah mengingatkan pilot
tentang prosedur yang tepat untuk menonaktifkan (sensor otomatis nose-down).
Tim
penyelidik AS dan Indonesia semakin berfokus pada cara sistem kontrol
otomatis pesawat berinteraksi. Mereka juga mempertanyakan apakah FAA dan
Boeing secara memadai menganalisis potensi bahaya jika sistem tidak
berfungsi dan mengirim data yang salah ke komputer pesawat.
Penyelidik Indonesia mengatakan bahwa Lion Air Boeing
737 MAX 8 mengalami malfungsi sensor yang menunjukkan sudut hidung pada
empat penerbangan terakhir, termasuk insiden jatuhnya Lion Air pada 29
Oktober.
Seorang migran memanjat pagar pembatas
dari Yunani ke Makedonia, setelah Makedonia menutup perbatasan mereka
dengan Yunani untuk migran Afghanistan dan menuntut identifikasi
tambahan dari mereka yang akan melewati perbatasan dan menuju Eropa
Barat, dekat desa Idomeni, Yunani, Senin (22/2). (REUTERS/Alexandros
Avramidis )
Budapest (CB) - Mantan perdana menteri Macedonia, Nikola
Gruevski, mencari suaka di kantor perwakilan Hongaria di luar Macedonia
dan menyampaikan permohonan resminya untuk mendapatkan status sebagai
pengungsi, kata Pemerintah Hongaria, Kamis.
Gruevski mengundurkan diri pada 2016 setelah menjalankan kekuasaan selama 10 tahun.
Ia pergi meninggalkan tanah airnya di Balkan enam bulan setelah dijatuhi hukuman penjara dua tahun atas dakwaan terkait korupsi.
Kepolisian Macedonia telah mengeluarkan surat penahanan atas Gruevski setelah ia tidak menampakkan batang hidungnya untuk mulai
menjalani hukuman.
Sebelumnya, pengadilan pada 9 November mengeluarkan putusan menolak permintaannya soal penangguhan hukuman.
Permohonan status pengungsi yang diajukan Gruevski kemungkinan akan menyulitkan posisi Perdana Menteri Viktor Orban.
Orban adalah pendukung Gruevski, yang berhaluan nasionalis, pada
pemilihan Macedonia tahun 2017. Orban juga memuji upaya yang dijalankan
partai Gruevski dalam menghentikan aliran pendatang melalui Balkan
menuju Eropa Barat.
Seorang pejabat Hongria menolak menyebutkan di negara mana Gruevski
pertama kali mencari suaka Hongaria atau bagaimana ia kemudian bisa
masuk ke Kantor Imigrasi dan Suaka di Budapest, tempat ia menyerahkan
berbagai dokumen dan diwawancara.
"Sepengetahuan saya, ia membuat pernyataan menyangkut keselamatan
dirinya ... itu menjadi alasan bahwa wawancara terhadapnya harus
dilaksanakan bukan di wilayah transit melainkan di Budapest," kata
Gergely Gulyas, kepala kabinet Viktor Orban.
Ketika berbicara kepada para wartawan, Gulyas tidak mengatakan apakah
Pemerintah Hongaria ikut membantu Gruevski untuk tiba di Budapest atau
apakah ia datang di Budapest lewat jalan darat atau udara.
Gulyas mengatakan Hongaria tidak terlibat dalam keberangkatan Gruevski dari Macedonia.
Namun kepolisian di Albania, negara yang berbatasan dengan Macedonia,
mengatakan pada Kamis malam bahwa Gruevski menyeberangi wilayah Albania
ke Montenegro di utara pada Minggu petang sebagai penumpang di dalam
sebuah mobil Kedutaan Besar Hongaria.
Belum ada kejelasan soal apakah Gruevski kemudian pindah di Serbia untuk meneruskan perjalanan ke utara untuk mencapai Hongaria.
Kepolisian Albania mengatakan Interpol memberi tahu pihaknya soal
perintah penangkapan atas Gruevski pada Selasa, ketika mantan perdana
menteri itu menulis di Facebook bahwa ia berada di Budapest dan sedang
mencari suaka.
Gulyas mengatakan Budapest belum menerima permintaan resmi dari Macedonia untuk mengekstradisi Gruevski.
Ia menambahkan bahwa Hongaria akan mengambil langkah sesuai dengan hukum
jika permintaan itu muncul. Kedua negara telah memiliki perjanjian
ekstradisi.
Gulyas mengungkapkan bahwa Gruevski belum bertemu dengan Orban pekan ini.
Pada Rabu, juru bicara Partai Fidesz mengatakan Gruevski adalah politisi
yang sedang dikejar-kejar pemerintahan haluan kiri Macedonia. Gulyas
menolak berkomentar soal itu.
LONDON
- Inggris telah menandatangani kontrak multi-miliar poundsterling yang
akan menggandakan armada jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin
Amerika Serikat (AS). Kontrak tersebut akan membuat London memiliki 35
unit pesawat tempur termahal itu pada tahun 2022.
Penandatanganan
kontrak pembelian jet tempur siluman itu diumumkan Menteri Pertahanan
Gavin Williamson. Menurutnya, Inggris telah memesan 17 pesawat F-35B
baru yang akan dikirimkan antara 2020 dan 2022.
Negara itu telah berkomitmen untuk membeli 138 unit pesawat F-35. Namun, realisasinya belum tentu bisa diwujudkan.
“Saya senang untuk mengonfirmasi bahwa kami menggandakan ukuran kekuatan F-35 kami menjadi 35 stealth fighters yang tangguh. Ini adalah tatanan besar dalam program pertahanan terbesar dalam sejarah," kata Williamson, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/11/2018).
Menurutnya,
langkah itu sebagai kabar baik bagi ekonomi Inggris, karena
perusahaan-perusahaan Inggris terlibat sekitar 15 persen untuk
produksinya. F-35 memang dibuat oleh Lockheed Martin AS, tetapi BAE
Systems Inggris adalah kontraktor pada proyek tersebut.
"Diproyeksikan
bahwa sekitar £35 miliar (USD44,8 miliar) akan dikontribusikan pada
ekonomi Inggris melalui program F-35, dengan sekitar 25.000 pekerjaan
Inggris," kata pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan.
Inggris adalah operator terbesar F-35 di luar Amerika Serikat.
F-35 bukan satu-satunya tambahan baru yang ingin didapatkan oleh militer Inggris, menurut kelompok kampanye anti-drone, Drone Wars UK, pemerintah diam-diam mendanai penelitian pada drone otonom "robot pembunuh".
Namun,
Kementerian Pertahanan telah membantah bahwa ada rencana untuk
mengembangkan sistem apa pun yang akan beroperasi tanpa masukan dari
manusia.
BRUSSELS
- Parlemen Uni Eropa (UE) mengeluarkan seruan untuk mengontrol ekspor
senjata guna menghindari pengabaian pelanggaran hak asasi manusia dan
membiarkan senjata jatuh ke tangan yang salah.
"Parlemen Eropa
memperingatkan bahwa negara-negara anggota telah secara sistematis gagal
untuk menerapkan aturan UE ketika menjual senjata ke luar negeri, dan
menyerukan sebuah mekanisme untuk menegakkan sanksi terhadap anggota Uni
Eropa yang melanggar aturan," bunyi siaran pers yang dikeluarkan
parlemen UE seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (15/11/2018).
Dokumen
itu mengutip contoh spesifik mengambil langkah-langkah untuk memotong
ekspor senjata ke Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS). Itu dilakukan
untuk memastikan bahwa senjata-senjata itu tidak diakuisisi oleh
organisasi terlarang seperti kelompok militan Negara Islam, umumnya
dikenal sebagai ISIS atau Daesh.
Dokumen itu menunjuk anggota
parlemen yang mengatakan mereka terkejut dengan jumlah senjata dan
amunisi buatan Uni Eropa yang ditemukan di tangan ISIS, di Suriah dan
Irak. Para anggota parlemen menyoroti protokol Uni Eropa yang dirancang
untuk mencegah senjata yang ditujukan untuk pelanggan yang sah yang
kemudian ditransfer ke pelanggan terbatas, tetapi secara khusus
menyerukan Bulgaria dan Rumania untuk tidak mengikuti mereka.
"Karena
risiko yang terkait dengan penjualan tersebut, anggota parlemen
mengatakan negara-negara anggota harus menolak transfer serupa di masa
depan, terutama ke AS dan Arab Saudi," kata pernyataan itu.
Laporan
Parlemen Eropa Rabu mengatakan para legislator memuji negara-negara
seperti Jerman dan Belanda karena menangguhkan penjualan peralatan
militernya ke Arab Saudi. Resolusi yang menegaskan penegakan kontrol
ekspor senjata disetujui oleh 427 suara untuk 150, dengan 97 abstain.
"Ekspor
senjata tidak menstabilkan negara atau wilayah asing, juga tidak
membantu menciptakan perdamaian. Konflik memperkuat senjata," kata
pelapor Sabine Losing dari Jerman.
"Di Yaman, senjata Eropa
secara fundamental bertanggung jawab atas perang yang terjadi. Posisi
Umum pada ekspor senjata harus dilaksanakan secara efektif. Itu
termasuk, antara lain, mekanisme sanksi," imbuhnya.
Pada bulan
Desember, Penelitian Persenjataan Konflik yang berbasis di Inggris
merilis laporan yang menuduh AS dan Arab Saudi dengan sengaja melanggar
aturan UE dengan membeli jumlah besar senjata dan amunisi Eropa.
Keduanya kemudian secara diam-diam mengalihkan senjata dan amunisi itu
ke aktor non-negara di Suriah tanpa memberi tahu para pemasok.
Penjualan
ini dilaporkan dimungkinkan melalui kesepakatan antara anggota Eropa
Timur Uni Eropa, serta AS dan Arab Saudi, keduanya memasok sebagian
besar materi ini tanpa izin, tampaknya untuk pasukan oposisi Suriah,
laporan 2017 menemukan.
"Persediaan
material ke dalam konflik Suriah dari pihak asing - terutama Amerika
Serikat dan Arab Saudi - secara tidak langsung telah memungkinkan ISIS
untuk memperoleh sejumlah besar amunisi anti-kendaraan lapis baja,"
sambung laporan itu.
Arab Saudi, yang telah mengundang kecaman
atas tuduhan kejahatan perang yang dilakukan di tengah perang saudara
Yaman terhadap kelompok Houthi, juga merupakan mitra ekspor senjata AS.
Presiden Donald Trump berada di bawah tekanan tinggi untuk membatasi
bantuan militer ini setelah peran kerajaan dalam pembunuhan jurnalis
Arab Saudi Jamal Khashoggi di kedutaan Riyadh di Istanbul.
Di
luar Arab Saudi, Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm
menemukan tahun lalu bahwa 49 persen penjualan senjata AS di luar negeri
pergi ke Timur Tengah.
Jakarta, CB -- Koalisi pimpinan Arab Saudi dilaporkan memerintahkan penghentian serangan ke kelompok pemberontak Houthidi Hudaidah, kota pelabuhan terbesar di Yaman.
"Koalisi memerintahkan pasukan di lapangan untuk menghentikan serangan di Hudaidah," ujar seorang sumber militer kepada Reuters, Kamis (15/11).
Seorang sumber militer lainnya juga mengonfirmasi kepada Reuters bahwa koalisi memang mengeluarkan perintah penghentian serangan tersebut.
Hingga saat ini, juru bicara koalisi Saudi di Yaman belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Sementara
itu, satu sumber lainnya mengatakan bahwa koalisi memutuskan untuk
menghentikan serangan sebagai respons atas permintaan gencatan senjata
dari komunitas internasional.
Sejumlah pihak meminta Saudi menghentikan serangannya agar Houthi mau ikut serta dalam perundingan damai.
Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan Yaman, Martin
Griffiths, memang terus berupaya mengadakan perundingan damai dengan
berbagai pihak yang bertikai di negara itu.
Pada September lalu, PBB sudah mengadakan perundingan terkait perdamaian di Yaman, tapi Houthi tak datang.
Masa depan Yaman pun kian tak menentu, bahkan dianggap semakin parah karena koalisi Saudi terus menggempur pemberontak Houthi.
Koalisi tersebut mulai melakukan serangan ke Yaman pada 2015 lalu,
setelah Houthi merebut istana kepresidenan di Sanaa hingga Presiden Abd
Rabbu Mansour Hadi terpaksa kabur.
Houthi sendiri disebut-sebut mendapatkan dukungan langsung dari Iran, meski Teheran terus membantah tudingan tersebut.
Konflik ini pun dianggap sebagai perang proksi antara Saudi dan Iran yang sudah menelan korban 100 ribu jiwa.
CB, Jakarta - Pejabat
Amerika Serikat di Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk
mengekstradisi Fethullah Gulen ke Turki agar Erdogan melonggarkan
tekanan kepada Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi.
NBC
News melaporkan, seperti dikutip pada 16 November 2018, dua sumber
pejabat Senior AS dan dua sumber lain yang mengetahui informasi ini,
mengatakan para pejabat pemerintahan Trump bulan lalu meminta lembaga
penegak hukum federal untuk memeriksa cara-cara legal guna
mengekstradisi ulama Turki yang melarikan diri ke AS itu, sebagai upaya
membujuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan agar mengurangi tekanan
pada pemerintah Arab Saudi.
Upaya
itu mengarah kepada Departemen Kehakiman dan FBI bahwa para pejabat
membuka kembali kasus permohonan Turki untuk ekstradisi Gulen, serta
permintaan ke Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk informasi tentang
status hukumnya, kata empat orang tersebut.
Golden
Generation Worship and Retreat Center, di pedesaan Saylorsburg,
Pennsylvania, AS, pada 9 Juli 2013. Ini adalah properti milik Fethullah
Gulen, seorang ulama dan politikus Turki, yang tinggal di AS 10 tahun
lebih.[REUTERS]
Mereka mengatakan Gedung Putih secara
khusus menginginkan rincian tentang status residensi Gulen di AS. Gulen
sendiri memiliki Green Card, menurut dua orang yang akrab dengan masalah
ini. Dia telah tinggal di Pennsylvania sejak akhir 1990-an.
Seorang
juru bicara untuk Dewan Keamanan Nasional awalnya menolak untuk
mengomentari laporan ini tetapi setelah dipublikasikan, mengatakan dalam
sebuah pernyataan "NSC (Dewan Keamanan Nasional AS) tidak terlibat
dalam atau tidak mengetahui adanya diskusi terkait ekstradisi Fethullah
Gulen sampai kematian Jamal Khashoggi."
Departemen Luar Negeri, Departemen Kehakiman dan Departemen Keamanan Dalam Negeri tidak menanggapi permintaan untuk komentar.
Seorang pengacara yang mewakili Gulen menolak berkomentar. FBI juga menolak berkomentar.
Pendemo
memegang poster dengan gambar wartawan Saudi, Jamal Khashoggi di luar
konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, 25 Oktober 2018. REUTERS
Seorang
pejabat Turki mengatakan pemerintah Turki tidak mengatakan tidak ada
keterkaitan antara pembunuhan Jamal Khashoggi dan ekstradisi Gulen.
"Kami
jelas tidak melihat ada hubungan antara keduanya," kata pejabat
itu."Kami ingin melihat putusan Amerika Serikat dalam hal ekstradisi
Gulen. Dan kami akan melanjutkan penyelidikan kami atas kasus Jamal
Khashoggi."
Erdogan bertahun-tahun telah menuntut AS
memulangkan Gulen ke Turki. Erdogan menuduh Gulen adalah seorang teroris
yang berada di belakang kudeta yang gagal terhadap pemerintah Erdogan
pada 2016. Setelah upaya kudeta, Turki membuat permintaan resmi kepada
AS untuk ekstradisi Gulen.
Upaya
rahasia untuk menyelesaikan ketegangan dalam hubungan AS-Turki dalam
kasus Fethullah Gulen yang mengasingkan diri ke Amerika Serikat,
mengisyaratkan bagaimana Presiden Donald Trump mencoba untuk meredam
ketegangan hubungan dua sekutunya, Arab Saudi dan Turki, setelah
pembunuhan Jamal Khashoggi pada 2 Oktober di konsulat kerajaan Saudi di Istanbul.
Washington (CB) - Departemen Keuangan Amerika Serikat pada
Kamis mengumumkan hukuman terhadap 17 warga negara Arab Saudi atas peran
mereka dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di
Istanbul, Turki.
Langkah itu adalah tindakan nyata pertama pemerintahan Presiden Donald Trump dalam kematian wartawan tersebut pada bulan lalu.
Yang akan dihukum itu termasuk Saud al-Qahtani, mantan pembantu utama
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta Konsul Jenderal Saudi Mohammed
Alotaibi.
Hukuman akan dilaksanakan di bawah Undang-Undang Pertanggungjawaban Hak
Asasi Manusia Magnitsky Dunia, yang membidik pelaku pelanggaran berat
hak asasi manusia dan korupsi.
Pengumuman itu tidak biasa bagi Washington, yang jarang menjatuhkan hukuman kepada Riyadh.
"Semua orang itu, yang membidik dan membunuh secara keji wartawan, yang
tinggal dan bekerja di Amerika Serikat, harus menghadapi akibat dari
tindakan mereka," kata pernyataan Menteri Keuangan Steve Mnuchin.
Ia menambahkan bahwa Washington terus berusaha memastikan yang terjadi
dan akan meminta pertanggungjawaban semua yang ditemukan bertanggung
jawab atas kematian Khashoggi.
"Pemerintah Arab Saudi harus mengambil langkah tepat untuk mengakhiri
pembidikan pembangkang politik atau wartawan," kata Mnuchin.
Di antara yang lain yang menghadapi hukuman itu adalah Maher Mutreb,
pembantu Qahtani, yang muncul dalam foto dengan Pangeran Muhammad dalam
kunjungan resmi ke Amerika Serikat dan Eropa pada tahun ini.
Kantor kejaksaan Arab Saudi pada Kamis menyatakan mengupayakan hukuman
mati bagi lima dari 11 tersangka, yang dituduh membunuh Khashoggi,
sementara kerajaan itu mencoba membendung kemelut terbesar politik dalam
satu angkatan.
Khashoggi, orang dalam kerajaan itu namun kemudianmenjadi penentang
kebijakan Saudi, dibunuh dengan suntikan mematikan di Konsulat Saudi di
Istanbul pada 2 Oktober sesudah berkelahi, kata wakil jaksa dan juru
bicara Shalaan al-Shalaan kepada wartawan.
Shalaan menyatakan Pangeran Salman tidak tahu apa-apa tentang gerakan
itu. Jasad Khashoggi dimutilasi, dibawa keluar dari gedung itu dan
diserahkan ke kaki tangan "setempat" yang tidak dikenal.
Menlu Saudi Jubeir meminta kasus Khashoggi tidak dipolitisasi. (REUTERS/Joshua Roberts)
Jakarta, CB -- Arab Saudi menolak permintaan Turki agar dibentuk penyelidikan internasional terhadap kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul.
Menteri
luar negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir menegaskan pihaknya sudah
membentuk badan investigasi sendiri dan menolak adanya penyelidikan
independen atas pembunuhan Khashoggi.
"Kasus hukum (Khashoggi) sudah berada di tangan pengadilan Arab Saudi," tegas Jubeir seperti dilansir Reuters, Kamis (15/11).
Membela Pangeran Mahkota
Jubeir kemudian
menegaskan Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MbS) tidak memiliki
keterkaitan dengan kasus pembunuhan Khashoggi.
Jubeir menekankan pengadilan Arab Saudi sudah menetapkan hukuman mati terhadap lima tersangka pembunuhan Khashoggi.
"Tidak ada hubungan sama sekali dengan putra mahkota," tegas Jubeir.
Untuk
itu, Jubeir meminta agar kasus pembunuhan Khashoggi tidak dipolitisasi.
Jubeir mencurigai adanya upaya politisasi yang ditargetkan Turki dan
Qatar atas kasus Khashoggi.
"Politisasi ini justru berpotensi
memecah persatuan dunia Islam, sementara kami ini mencari kesatuan
negara-negara Islam," tegas Jubeir.
Kejaksaan Saudi tetapkan 5 orang tersangka kasus pembunuhan Khashoggi. (MOHAMMED AL-SHAIKH / AFP)
Sebelumnya, Jaksa penuntut dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal
Khashoggi menuntut hukuman mati bagi lima dari 11 terdakwa yang sudah
ditahan oleh Arab Saudi.
"Jaksa penuntut umum meminta hukuman
mati bagi lima individu yang didakwa memerintahkan dan melakukan
kejahatan itu, dan hukuman setimpal bagi individu lainnya," ujar juru
bicara jaksa penuntut umum, Shaalan al-Shaalan, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (15/11).
Shaalan
kemudian menjabarkan bahwa pengadilan sudah mendakwa 11 dari 21
tersangka dalam kasus pembunuhan yang dilakukan di gedung konsulat Saudi
di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober tersebut.
Kini, proses penyelidikan untuk menentukan peran para tersangka lainnya masih terus berlangsung.
Menurut
Shaalan, Saudi juga sudah mencekal Saud al-Qahtani, salah satu orang
kepercayaan Putra Mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman.
Saudi bantah Muhammad bin Salman terlibat kasus Khashoggi. (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)
Saud diduga sempat bertemu dengan "tim" yang sengaja dikirim dari
Saudi untuk membunuh Khashoggi sebelum mereka pergi ke Istanbul.
Shaalan
mengatakan bahwa awalnya tim itu berupaya bernegosiasi agar jurnalis
pengkritik itu mau kembali ke Saudi. Namun, Khashoggi menolak.
Mereka lantas
menghabisi nyawa Khashoggi dan memutilasi jasadnya atas perintah
pemimpin tim. Sisa tubuhnya kemudian diduga dilarutkan dalam air keras.
Turki
sendiri hingga kini masih terus melakukan penyelidikan, termasuk
mencari keberadaan jasad Khashoggi yang belum juga ditemukan.
RIYADH
- Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dinyatakan bukan
orang yang memerintahkan pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi.
Jaksa Penuntut Umum di negara tersebut menyimpulkan bahwa operasi
pembunuhan diperintahkan oleh seorang perwira intelijen.
Lolosnya
MBS dari tuduhan sebagai dalang penghilangan jurnalis pengkritik rezim
Saudi itu sudah diprediksi sejak awal. Terlebih, sejak awal kasus ini
muncul, Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir sudah menegaskan bahwa putra
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itu tak terlibat.
Juru bicara
sekaligus Jaksa Penuntut Umum Shalaan bin Rajih Shalaan mengatakan
perwira intelijen menjalankan operasi untuk membujuk sang jurnalis
pembangkang untuk pulang ke kerajaan.
Khashoggi, kata dia, diberi suntikan mematikan setelah terlibat kontak fisik di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Pada
konferensi pers di Riyadh pada hari Kamis, Shalaan mengatakan mayat
Khashoggi dipotong-potong di dalam konsulat setelah kematiannya.
Potongan tubuh korban kemudian diserahkan kepada "kolaborator" lokal di luar lokasi kejadian.
"Penyelidikan
telah mengungkapkan bahwa orang yang memerintahkan pembunuhan itu
adalah kepala tim perunding yang dikirim ke Istanbul oleh wakil kepala
intelijen Jenderal Ahmed al-Assiri untuk memaksa Khashoggi kembali ke
Arab Saudi dari pengasingannya sendiri," katanya, seperti dikutip BBC, Jumat (16/11/2018).
"(Putra Mahkota) tidak tahu tentang hal itu," klaim Shalaan.
MBS yang menjadi penguasa de facto
Arab Saudi, pernah membantah terlibat dalam peran apa pun terkait
pembunuhan Khashoggi. Dia menyebut operasi pembunuhan itu sebagai
"kejahatan keji yang tidak bisa dibenarkan".
Ada 21 orang yang ditangkap terkait kasus pembunuhan tersebut. Jenderal Assiri dan Qahtani telah dipecat atas kasus itu.
Shalaan
mengatakan Qahtani telah dilarang bepergian dan tetap diselidiki,
tetapi dia tidak mengatakan apa yang terjadi pada Jenderal Assiri.
Shalaan telah menuntut 11 orang atas pembunuhan itu, lima di antaranya dituntut hukuman mati.
CB, Jakarta - Jaksa agung Arab Saudi Saud al-Mujeb menjelaskan jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh
dengan cara diberikan obat-obatan dengan dosis tinggi oleh para
pembunuhnya, dan jasadnya kemudian dimutilasi dan dipindahkan ke luar
konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Bagian tubuh
Khashoggi kemudian diserahkan ke seorang agen lokal di luar
konsulat. Jasad jurnalis dan kolumbis The Washington Post ini belum
ditemukan.
Menurut
al-Mujeb, kantor kejaksaan memiliki foto dugaan orang lokal yang
bekerja sama dengan para pembunuh yang menerima jasad Khashoggi.
Al-Mujeb menjelaskan cara Khashoggi tewas secara detil karena
sebelumnya Arab Saudi hanya mengatakan Khashoggi dibunuh di konsulat
Arab Saudi.
Pernyataan
itu diberikan setelah hampir dua minggu setelah Khashoggi dinyatakan
hilang pada 2 Oktober 2018 setelah berkunjung ke konsulat Arab Saudi di
Istanbul.
"Orang yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi adalah
kepala tim negosasi pemulangan dirinya," kata al-Mujeb dalam
pernyataannya di televisi.
Aktivis
menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Arab Saudi di London, Inggris
dengan mengganti nama jalan di area itu menjadi Jalan Khashoggi.
Juru
bicara Kejaksaan Arab Saudi, Shaalan al-Shaalan mengatakan, Jamal
Khashoggi dibunuh setelah negosiasi untuk pemulangan jurnalis itu ke
negaranya gagal.
Khashoggi
memilih menjadi eksil di Amerika Serikat sejak sekitar setahun lalu
karena khawatir akan keselamatan jiwanya. Dia berkunjung ke konsulat
Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober 2018 untuk mengurus dokumen
pernikahannya dengan kekasihnya warga Turki.
Keputusan Jamal
Khashoggi mendatangi konsulat Arab Saudi setelah saat kunjungan
perdananya 4 hari sebelumnya, ia diterima dengan baik.
Adapun pejabat tertinggi yang berada di balik layar dalam pembunuhan Jamal Khashoggi adalah mantan deputi kepala intelijen Arab Saudi Ahmad al-Assiri yang sudah dipecat.
Kejaksaan Saudi belum memberikan nama mantan wakil kepala intelijen tersebut.
CB,
RIYADH – Aparat penegak hukum Arab Saudi menyatakan, mereka menyiapkan
hukuman mati bagi lima orang otak pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal
Khashoggi di gedung Konsulat Saudi di Istanbul. Namun, kejaksaan belum
menjelaskan siapa saja lima orang tersebut.
Dilansir dari Aljazeera, Jumat (16/11), Wakil Jaksa Penuntut
Umum Arab Saudi, Shalan Al-Shalan mengatakan, rentetan insiden
pembunuhan itu terjadi sejak tanggal 29 September 2018. Menurut Shalan,
insiden itu dimulai ketika seorang mantan wakil kepala intelijen Saudi
memerintahkan pemimpin misi untuk membawa Kashoggi kembali ke Saudi.
Jika ajakan gagal, maka harus dipaksa.
Namun, hingga saat
ini, kantor Kejaksaan Saudi belum memberikan nama mantan wakil kepala
intelijen tersebut. Sementara, Jenderal Ahmad Al-Assiri yang kini telah
dipecat oleh Kerajaan Saudi dari jabatan wakil kepala intelijen telah
dinyatakan terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Pemimpin
misi -yang tidak disebutkan namanya- itu kemudian mengumpulkan tim
beranggotakan 15 orang untuk memaksa Kashoggi kembali ke Saudi. Dari 15
anggota tim, terdapat seorang ahli forensik yang bertugas untuk
menghilangkan bukti-bukti dari tempat kejadian jika terjadi sesuatu.
“Pada
tanggal 2 Oktober 2018, pagi hari, ternyata pemimpin tim melihat bahwa
Kashoggi tidak akan bisa dipaksa kembali. Jadi dia memutuskan untuk
membunuhnya saat itu juga,” kata Shalan.
Disebutkan Shalan,
jurnalis senior berusia 59 tahun itu kemudian meninggal karena suntikan
mematikan. Penyebab kematian secara resmi dinyatakan akibat sebagai
overdosis obat, lalu tubuhnya dipotong-potong dan dikeluarkan dari
gedung.
Bagian-bagian tubuh itu selanjutnya dikirim ke
kolaborator lokal. Selanjutnya seorang pria ditugaskan untuk mengenakan
pakaian Khashoggi dan berpose sebagai wartawan yang keluar dari
konsulat.
Menurut para penyelidik Saudi, kamera-kamera di
dalam konsulat dilumpuhkan selama pembubuhan dan pemotongan Khashoggi.
Kini, Shaalan mengatakan sebanyak 21 orang telah berada dalam tahanan.
Sebanyak 11 orang telah didakwa dan dirujuk ke pengadilan
CB, Jakarta - Tim yang
diduga membunuh Jamal Khashoggi membawa antara lain jarum suntik,
penyetrum dan pisau bedah saat terbang meninggalkan Istanbul, Turki pada
Oktober lalu. Harian Turki pro pemerintah, Daily Sabah menunjukkan
foto-foto benda yang diduga kuat digunakan untuk membunuh Khashoggi.
Tim terduga pembunuh Khashoggi berjumlah 15 orang warga Arab Saudi itu meninggalkan Istanbul menggunakan pesawat jet pribadi.
Mengutip Independent.co.uk, 14 November 2018, meski begitu belum ditemukan bukti jasad Khashoggi yang diduga di mutilasi.
The New York Times pada Selasa lalu mengungkap informasi dari
beberapa pejabat bahwa salah seorang dari tim pembunuh menelepon
seseorang di Riyadh setelah membunuh Khashoggi.
"Beritahu bosmu,"
ujar pria itu lewat telepon yang diduga merujuk pada putra mahkota
Mohammed bin Salman, yang secara luas diduga sebagai pemberi perintah.
Kantor
konsulat Arab Saudi di Istambul, Turki. Wartawan, Jamal Khashoggi,
dilaporkan hilang setelah terakhir kali terlihat masuk ke kantor
konsulat Arab Saudi di Istambul pada Selasa, 2 Oktober 2018. Sumber:
Emrah Gurel / AP/nbcnews.com
Presiden
Turki Recep Tayyip Erdogan menjelaskan kepada wartawan dalam
penerbangannya kembali dari Paris pada Selasa alu bahwa Ankara telah
memutar rekaman itu kepada seorang pejabat intelijen Arab Saudi. Menurut
Erdogan, pejabat itu terkejut mendengarkan isi rekaman.
Menurut
intelijen itu, pelaku pasti telah mengkonsumsi heroin. "Hanya seseorang
yang menikmati heroin yang mampu melakuan hal ini," kata Erdogan
mengutip ucapan pejabat intelijen Arab Saudi.
Al Jazeera telah
melaporkan pernyataan beberapa pejabat Turki tentang temuan asam
fluorida di tempat pembuangan air di rumah konsuler Arab Saudi di
Istanbul.
Ankara menuntut agar 15 orang dan 3 orang kelompok
pengintai yang terlibat pembunuhan Jamal Khashoggi adili di Turki. Namun
Arab Saudi belum merespons permintaan Ankara, namun Saudi telah
menahan 18 orang tersangka pembunuh Khashoggi.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu,
penyelidikan internasional untuk mengusut kasus pembunuhan Jamal
Khashoggi yang tewas di gedung Konsulat Arab Saudi, Istanbul, 2 Oktober
lalu. (AFP Photo/Adem Altan)
Jakarta, CB -- Turkimendesak penyelidikan internasional untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, wartawan pengkritik Raja Salman, yang tewas di gedung Konsulat Arab Saudi, Istanbul, 2 Oktober lalu.
"Pada
tahap ini, kami yakin harus ada penyelidikan internasional," ujar
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, seperti dikutip kantor
berita Anadolu.
Cavusoglu kemudian menegaskan Ankara akan menuntaskan teka-teki kasus pembunuhan tersebut.
"Kami
akan melakukan apa pun agar kasus pembunuhan ini menemui titik terang.
Kami telah menunjukkan bukti kepada semua orang yang ingin melihatnya,"
ucap Cavusoglu di depan parlemen Turki, Rabu (14/11).
Sebelumnya, Turki menyatakan akan bersikap kooperatif dalam penyelidikan
internasional terkait kasus Khashoggi. Pemerintahan Presiden Recep
Tayyip Erdogan juga telah menyerukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
untuk terlibat dalam penyelidikan.
Sementara itu, juru bicara
partai berkuasa AK Party, Omer Celik, mendesak agar tersangka pelaku
pembunuhan Khashoggi diadili di Turki.
Ia mengusulkan persidangan juga harus diawasi kelompok-kelompok pemerhati hak asasi manusia internasional.
"Biarkan semua kelompok-kelompok hak asasi manusia dari PBB hingga Uni Eropa melihat dan mengamati persidangan ini," ucap Celik.
"Biarkan kelompok-kelompok itu menilai apakah persidangan itu sesuai dengan standar hukum internasional."
Sejauh ini, Turki belum menahan siapa pun terkait kasus Khashoggi.
Delapan belas orang yang diduga terlibat konspirasi itu telah kabur ke
Saudi dan ditahan otoritas negara tersebut.
Raja Salman bahkan telah memecat sejumlah pejabat tinggi yang diduga terlibat dalam konspirasi pembunuhan tersebut.
Celik mengatakan para tersangka tersebut harus diekstradisi ke Turki karena kejahatan terjadi di negara tersebut.
Otoritas Turki telah mengirimkan permintaan ekstradisi, tapi Saudi menegaskan bahwa para tersangka akan diadili di negaranya.
Hingga
kini, pembunuhan Khashoggi masih menjadi teka-teki bagi Turki, di mana
kepolisian belum mengetahui keberadaan jasad wartawan itu.
Sementara
itu, Saudi terus menjadi sorotan dunia internasional akibat kasus ini.
Meski sempat membantah, Riyadh akhirnya mengaku bahwa Khashoggi tewas di
dalam gedung konsulatnya tersebut.
Namun, Saudi membantah
terlibat dalam pembunuhan yang dianggap negara kerajaan itu dilakukan
oleh pejabat di luar kewenangan mereka.
CB, Jakarta - Pejabat senior Turki mengusulkan tersangka pembunuhan Saudi Jamal Khashoggi diadili di pengadilan Turki dan diawasi oleh kelompok-kelompok HAM internasional.
Otoritas
Turki telah menyiapkan permintaan ekstradisi untuk 18 tersangka yang
ditahan di Arab Saudi, termasuk 15 orang tim yang dikirim ke konsulat
Arab Saudi untuk membunuh Jamal Khashoggi.
"Biarkan
semua tim hak asasi manusia dari semua organisasi, dari PBB ke Uni
Eropa, datang dan menyaksikan persidangan ini," kata Omer Celik, juru
bicara Partai AK, Presiden Tayyip Erdogan, seperti dilaporkan dari
Reuters, 15 November 2018.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan), dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (kiri), Anadolu
"Biarkan mereka menilai apakah persidangan itu sesuai dengan standar hukum internasional," kata Celik.
Otoritas
Turki mengatakan para tersangka harus diadili di pengadilan Turki
karena kejahatan terjadi di wilayahnya, meskipun dilakukan di dalam
wilayah diplomatik Arab Saudi. Sementara otoritas Arab Saudi mengatakan
para tersangka akan diadili di negaranya.
15 anggota tim pembunuh jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.[DAILY SABAH]
Namun
Menteri luar negeri Arab Saudi pada Sabtu 27 Oktober menolak permintaan
Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk mengekstradisi para tersangka dan
mengatakan bahwa orang-orang yang ditangkap akan dituntut di tanah
Saudi, seperti dilaporkan New York Times.
Dalam
pidatonya Erdogan menyerukan Arab Saudi untuk mengekstradisi setiap
tersangka untuk diadili di Turki. Presiden Turki itu berpendapat bahwa
penguasa Arab Saudi menghadapi konflik kepentingan dalam mengawasi
setiap pengadilan, karena pembunuhan Jamal Khashoggi diperintahkan dan diarahkan dari dalam pemerintahan Arab Saudi karena alasan politik.
BERLIN
- Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas menyambut baik dicapainya
draft atau rancangan perjanjian keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE)
atau Brexit. Draft kesepakatan itu diketahui dicapai kemarin dan telah
disetujui oleh kabinet Inggris.
"Saya sangat senang bahwa
pembicaraan UE-Inggris telah mencapai kesepakatan awal dalam pembicaraan
Brexit mereka," kata Maas dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir
Sputnik pada Kamis (15/11).
"Setelah berbulan-bulan
ketidakpastian, kami akhirnya menerima sinyal yang jelas dari Inggris
tentang bagaimana penarikan mundur (Inggris dari UE) dapat dilanjutkan,"
sambungnya.
Maas mencatat bahwa kesepakatan yang dicapai adalah
sebuah pertolongan besar dan menyebut bahwa kedua pihak harus melakukan
lebih banyak pekerjaan ke depannya.
Sambutan baik juga
disampaikan oleh Kanselir Austria, Sebastian Kurz. Dalam sebuah
pernyataan, Kurz berharap rancangan perjanjian itu dapat segera
disetujui oleh Parlemen Inggris.
"Saya sangat senang dengan
perjanjian Brexit yang telah disetujui oleh kabinet Inggris. Sekarang
saya berharap itu akan didukung oleh parlemen Inggris," tulis Kurz di
Twitter.
Sebelumnya,
Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengatakan bahwa kesepakatan
Brexit adalah yang terbaik yang bisa dinegosiasikan untuk kepentingan
negaranya. Teks resmi perjanjian Brexit setebal 585 halaman telah
diterbitkan oleh Komisi Eropa.
PM Inggris Theresa May menegaskan tak ada alternatif lain selain Brexit. (REUTERS/Simon Dawson/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris Theresa May bersumpah akan bertarung habis-habisan terhadap proses keluarnya Ingrris dari Uni Eropa atau Brexit.
"Saya
akan tetap melaksanakan tugasku untuk mendapatkan kesepakatan terbaik
untuk Inggris dan kepentingan nasional," tegas May seperti dilansir Reuters, Kamis (15/11).
May
menegaskan hasil rapat yang digelar hari ini dan banyak dikritik oleh
partainya sendiri yakni Konservatif tersebut tidak menghasilkan usulan
alternatif. Menurut dia, jika tidak terus bergerak dengan perjanjian
Brexit maka tidak akan ada yang bisa mengetahui konsekuensi yang akan
terjadi.
Tolak Referendum Kedua Brexit
May
kemudian menolak usulan beberapa anggota parlemen untuk menggelar
referendum kedua terkait Brexit. May menegaskan Inggris tetap akan
meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret 2019.
"Tidak ada lagi referendum kedua," tegas May.
Sebelumnya, tantangan yang dihadapi May guna menyukseskan
rencana Inggris keluar Uni Eropa kian sulit setelah
Menteri Brexit Dominic Raab memutuskan mengundurkan diri pada Kamis
(15/11).
Raab mengatakan dirinya "harus mengundurkan diri"
lantaran berbeda pendapat terkait proposal Brexit yang baru-baru ini
disepekati Inggris dan Uni Eropa, terutama terkait nasib perbatasan
Irlandia.
"Saya tidak dapat melihat kesesuaian
ketentutan-ketentuan yang ada dalam kesepakatan Brexit dengan perjanjian
yang kami sepakati dengan bangsa ini," ucap Raab dalam surat
pengunduran diri yang ia unggah di akun Twitternya seperti dikutip AFP.
"Saya
meyakini bahwa rezim regulasi yang diusulkan untuk Irlanida Utara
memicu ancaman nyata terhadap integritas Kerajaan Inggris."
Pengunduran diri Raab terjadi sehari setelah May dan Uni Eropa
menyetujui kesepakatan Brexit yang menyangkut masa depan kebijakan
imigrasi dan bea cukai Irlandia.
Inggris dan Uni Eropa sama-sama menginginkan pemeriksaan barang Irlandia utara tidak diperketat pasca-Brexit.
Kedua
belah pihak pun menyepakati penerapan "backstop" atau pemeriksaan
terbatas terhadap barang-barang dari Irlandia Utara pasca-Brexit.
Saat
ini, perlintasan barang dan jasa Irlandia Utara diatur berdasarkan
yurisdiksi Inggris, sementara Irlandia diatur oleh Uni Eropa, dengan
sedikit larangan/pembatasan.
Inggris dan Irlandia saat ini juga
masih dianggap sebagai bagian dari pasar tunggal Uni Eropa sehingga
keluar-masuk barang dagangan tidak perlu diperiksa.
Raab dan sejumlah menteri kabinet May tidak setuju dengan kesepakatan backtop
tersebut. Raab menganggap kesepakatan itu hanya memberi keleluasan Uni
Eropa untuk "memegang veto" terhadap nasib Inggris untuk keluar dari
blok perdagangan itu.